Anda di halaman 1dari 5

Tugas : Individu

Mata Kuliah : Manajemen Operasi dan Kualitas

Dosen : Prof. Dr. Hasanuddin Bua, SE., M.Si

KEPUTUSAN MANAJEMEN OPERASIONAL


DALAM PENGADAAN PEGAWAI PEMERINTAH
NON PEGAWAI NEGERI
PADA KANWIL BPN PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Oleh :

Asridha Raiz
NIM 2066MM01011

Program Studi Magister Manajemen


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Enam-Enam Kendari
Tahun 2021
A. PENDAHULUAN

Sepuluh Keputusan Strategis Manajemen Operasional Menurut Jay Heizer dan Barry Render
(2009:56-57), diferensiasi, biaya rendah dan respons yang cepat dapat dicapai saat manajer
membuat keputusan efektif dalam sepuluh wilayah manajemen operasional. Keputusan ini dikenal
sebagai keputusan operasi (Operations Decisions). Berikut sepuluh Keputusan Manajemen
Operasional yang mendukung misi dan menerapkan strategi :

1. Perancangan barang dan jasa Perancangan barang dan jasa menetapkan sebagian besar proses
transformasi yang akan dilakukan. Keputusan biaya, kualitas dan sumber daya manusia
bergantung pada keputusan perancangan.

2. Kualitas Ekspektasi pelanggan terhadap kualitas harus ditetapkan, peraturan dan prosedur
dibakukan untuk mengidentifikasi serta mencapai standar kualitas tersebut.

3. Perancangan proses dan kapasitas Keputusan proses yang diambil membuat manajemen
mengambil komitmen dalam hal teknologi, kualitas, pengguna sumber daya manusia dan
pemeliharaan yang spesifik. Komitmen pengeluaran dan modal ini akan menentukan struktur
biaya dasar suatu perusahaan.

4. Pemilihan lokasi Keputusan lokasi organisasi manufaktur dan jasa menentukan kesuksesan
perusahaan.

5. Perancangan tata letak Aliran bahan baku, kapasitas yang dibutuhkan, tingkat karyawan,
keputusan teknologi dan kebutuhan persediaan mempengaruhi tata letak.

6. Sumber daya manusia dan rancangan pekerjaan Manusia merupakan bagian yang integral dan
mahal dari keseluruhan rancang system. Karenanya, kualitas lingkungan kerja diberikan,
bakat dan keahlian yang dibutuhkan, dan upah yang harus ditentukan dengan jelas.

7. Manajemen rantai pasokan Keputusan ini menjelaskan apa yang harus dibuat dan apa yang
harus dibeli.

8. Persediaan Keputusan persediaan dapat dioptimalkan hanya jika kepuasan pelanggan,


pemasok, perencanaan produksi dan sumber daya manusia dipertimbangkan.

9. Penjadwalan Jadwal produksi yang dapat dikerjakan dan efisien harus dikembangkan.
10. Pemeliharaan Keputusan harus dibuat pada tingkat kehandalan dan stabilitas yang diinginkan.

Dari 10 (sepuluh) Keputusan Manajemen Operasional di atas, saya mengambil salah satu
keputusan yang relevan untuk diterapkan dalam bidang pekerjaan saya, yaitu : Sumber Daya
Manusia dan Rancangan Pekerjaan Manusia.
B. PEMBAHASAN

Dalam bidang pekerjaan apapun, faktor sumber daya manusia adalah faktor utama sebagai
penggerak dalam suatu instansi pemerintah atau perusahaan.

Salah satu tugas Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
Sulawesi Tenggara adalah Pengadaan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN).

Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri yang selanjutnya disingkat PPNPN adalah
pegawai tidak tetap dan pegawai lain yang diangkat dalam jangka waktu tertentu dan dibayarkan
oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Pengadaan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri adalah proses pengadaan pegawai
dari masyarakat umum yang memenuhi persyaratan dan lulus seleksi untuk melaksanakan 1 (satu)
atau beberapa jenis pekerjaan yang tercantum dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran.

Analisis Kebutuhan Pegawai adalah proses yang logis, teratur dan berkesinambungan
untuk mengetahui jumlah dan kualitas pegawai yang diperlukan, melalui analisis beban kerja.

Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disingkat DIPA adalah Dokumen
Pelaksanaan Anggaran yang digunakan sebagai acuan Pengguna Anggaran dalam melaksanakan
kegiatan pemerintahan sebagai pelaksana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Kontrak Kerja adalah perjanjian tertulis antara Pejabat Pembuat Komitmen dengan
Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri.

Jenis pekerjaan yang dapat dilaksanakan oleh PPNPN meliputi pekerjaan teknis dan
administratif di bidang agraria/pertanahan dan tata ruang, sebagaimana yang tercantum dalam
DIPA. Pekerjaan yang dilaksanakan oleh PPNPN merupakan pekerjaan yang bersifat dukungan
bagi pelaksanaan tugas dan fungsi pada masing-masing satuan kerja.

Perencanaan kebutuhan PPNPN dilakukan dalam kurun waktu tertentu, dengan melakukan
Analisis Kebutuhan Pegawai oleh unit yang membidangi kepegawaian pada masing-masing satuan
kerja. Hasil analisis berisi nama jabatan dan jumlah PPNPN yang dibutuhkan untuk melaksanakan
tugas jabatan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun anggaran dan ditetapkan oleh masing-masing
Kepala Satuan Kerja.
C. PENUTUP

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Pengadaan Pegawai Pemerintah Non Pegawai
Negeri (PPNPN) pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sulawesi Tenggara
adalah salah satu bentuk keputusan strategis dalam manajemen operasional yang sangat efektif
dalam mengisi jabatan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri yang menurut sifatnya untuk
membantu pekerjaan Pegawai Negeri Sipil pada satuan kerja.

Anda mungkin juga menyukai