Anda di halaman 1dari 32

AUDIT

FUNGSI
SDM
SAX - KELOMPOK 4
KELOMPOK 4
01 2010165504
ZAHROTUL QUMAIROH
05 2010165577
AMALIYAH NURUL JANNAH

02 2010165506
TARISYA PUTRI IVANI
06 2010165601
PRASETIYO

03 2010165509
VALINDA VADINA YUNITASARI
07 2010165638
RAHMA INDAH FADILA

04 2010165529
DOMINIA RIBKA DWI L.S.
08 2010165727
M BEREIL KHOLIFAHHUR R
01
PENGERTIAN
AUDIT SDM
Audit Sumber Daya Manusia (Human Resource Audit) adalah evaluasi
aktivitas-aktivitas sumber daya manusia dalam sebuah organisasi,
bertujuan untuk meningkatkan aktivitas-aktivitas tersebut. Audit dapat
mencakup satu divisi atau seluruh organisasi. Audit memberikan
umpan balik kepada manajer operasional dan spesialis sumber daya
manusia mengenai fungsi sumber daya manusia. Audit juga menilai
sejauh mana manajer memenuhi tanggung jawab sumber daya
manusia. Secara sederhana, audit ini berfungsi sebagai kendali
kualitas yang mengevaluasi aktivitas sumber daya manusia di
departemen, divisi, atau seluruh perusahaan.
02
RERANGKA KERJA
AUDIT SDM
03
TUJUAN
AUDIT SDM
TUJUAN AUDIT SDM
Menilai efektivitas dari
fungsi SDM
Merumuskan beberapa Menilai apakah
langkah perbaikan yang program/aktivitas SDM telah
tepat untuk berjalan secara ekonomis,
meningkatkan efektif, dan efisien

Mengidentifikasi Memastikan ketaatan


berbagai hal yang masih berbagai program/aktivitas
dapat ditingkatkan SDM terhadap ketentuan
terhadap aktivitas SDM hukum peraturan dan
dalam menunjang kebijakan yang berlaku di
kontribusinya terhadap
perusahaan
perusahaan
04
MANFAAT
AUDIT SDM
MANFAAT AUDIT SDM
Mengidentifikasikan kontribusi-kontribusi Meningkatkan citra profesional departemen SDM.
departemen SDM terhadap perusahaan.

Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme Menyelesaikan keluhan-keluhan dengan berpedoman pada
yang lebih besar di antara karyawan departemen
aturan yang berlaku.
SDM.

Memperjelas tugas-tugas dan tanggung jawab Mengurangi biaya-biaya SDM melalui prosedur yang efektif.
departemen SDM.

Menstimulasi keragaman kebijakan dan Meningkatkan kesediaan untuk mau menerima perubahan
praktik-praktik SDM. yang diperlukan di dalam departemen SDM.

Menemukan masalah-masalah SDM yang kritis. Memberikan evaluasi yang cermat atas sistem informasi
departemen SDM.
05
PENDEKATAN
AUDIT SDM
Penentuan Ketaatan Pada Hukum
Audit menekankan penilaian bagaimana suatu Perusahaan menetapkan berbagai aturan dan yang secara
internal berlaku di Perusahaan. Apakah sesuai dengan aturan dan hukum yang ditetapkan pemerintah sebagai
pemegang otoritas dan apakah setiap komponen dalam organisasi menjalankan aktivitasnya sesuai dengan
aturan kebijakan tersebut

Berbagai peraturan telah dikeluarkan pemerintah berkaitan dengan ketenagakerjaan seperti undang –
undang no 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dan berbagai peraturan lain yang merupakan penjabaran dari
undang – undang tersebut. . peraturan ini mengatur tentang hak dan kewajiban Perusahaan terhadap tenaga
kerja dan pemerintah.

Perusahaan harus mampu membuat berbagai kebijakan dan peraturan secara internal diterapkan pada
perusahaan tersebut dengan tetap mentaati peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Selain itu perlu di audit
adalah bagaimana karyawan melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya secara professional dalam
rangkaa aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan
Mengukur Kesesuaian Program
Pentingnya produktivitas karyawan bagi perusahaan untuk
menjadikan manajemen memberikan perhatian yang lebih
baik kepada departemen SDM. Manajer SDM sebagai
pengendalian fungsi ini dituntut untuk mampu mengarahkan
program - program pada berbagai aktivitas yang dapat
meningkatkan produktivitas karyawan yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
Mengukur Kinerja Program
Pengukuran Kinerja Program sama seperti menghubungkan
aktivitas aktual program SDM yang telah diaudit dengan ukuran -
ukuran keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya . Untuk
mencapai fungsi SDM tersebut maka ditetapkan berbagai program
sebagai implementasi rencana yang telah ditetapkan dan kemudian
telah terlaksana secara ekonomis, efisien dan efektif.
06
LANGKAH-LANGKAH
AUDIT
Audit Pendahuluan
Pada tahap ini, auditor menekankan auditnya pada pencarian informasi latar
belakang dan gambaran umum terhadap program / aktivitas SDM yang diaudit.
Informasi yang diperoleh pada tahap ini akan mengantarkan auditor pada perumusan
tujuan audit sementara (tentative audit objective). Ketepatan perumusan tujuan audit
ini sangat menentukan keberhasilan audit mencapai tujuannya.

Kriteria (Criteria)

Penyebab (Cause)

Akibat (Effect)
Review SPM
Sistem pengendalian manajemen yang dimiliki perusahaan menjadi pedoman yang
digunakan oleh para manajer dan supervisor dalam mengendalikan proses yang berjalan
agar tidak keluar dari ketentuan yang telah ditetapkan. Disamping itu, sistem
pengendalian juga mengendalikan proses agar berjalan secara ekonomis, efisien, dan
efektif dalam mencapai tujuan perusahaan.Beberapa hal yang berhubungan dengan
SPM yang harus diperhatikan oleh auditor dalam audit SDM antara lain:

Kualitas & Pedoman/ Spesifikasi


Tujuan Anggaran Metode Standar
Kuantitas &
Kerja Deskripsi
AUDIT LANJUTAN

KONDISI KRITERIA
Merupakan kenyataan riil yang Merupakan berbagai aturan , norma ,
ditemukan auditor berkaitan dan standar sebagai pedoman bertindak
dengan program - program SDM bagi seluruh pihak berwenang dalam
yang ditetapkan perusahaan . pengelolaan SDM

PENYEBAB AKIBAT
Tindakan riil dari pihak - pihak Temuan berupa akibat yang harus
yang berwenang dalam menangani ditanggung perusahaan karena
SDM , yang menyebabkan terjadinya perbedaan tindakan riil
terjadinya kondisi yang ditemukan dengan kriteria yang telah ditetapkan
auditor
PELAPORAN

Laporan harus disajikan dalam bahasa yang mudah dipahami


. Laporan audit harus memuat tentang informasi latar belakang ,
kesimpulan audit dan disertai dengan temuan - temuan audit
sebagai bukti pendukung kesimpulan tersebut .

Dalam laporan juga harus disajikan rekomendasi yang


diusulkan auditor sebagai alternatif perbaikan terhadap
penyimpangan (kekurangan) yang masih terjadi . Sebagai
kelengkapannya , laporan juga harus menyatakan ruang lingkup
dari audit yang dilakukan .
TINDAK LANJUT
Tindak lanjut merupakan implementasi dan rekomendasi yang
diajukan auditor. Manajemen dan auditor harus sepakat dan secara
bersama-sama dalam melaksanakan tindak lanjut perbaikan tersebut.
Pada dasarnya keputusan untuk melakukan tindak lanjut audit
sepenuhnya ada pada manajemen, tetapi dalam pelaksanaannya
auditor mendampingi agar tindak lanjut tersebut berjalan sesuai dengan
rekomendasi yang dilanjutkan dan dapat dicapai tujuannya.
07
RUANG LINGKUP
AUDIT
RUANG LINGKUP AUDIT
Pelaksanaan audit sumber daya manusia pada dasarnya adalah untuk memastikan apakah
kebutuhan potensial sumber daya manusia bagi perusahaan (baik kuantitas maupun kualitas) telah
terpenuhi secara ekonomis, efektif dan efisien. Oleh karena audit SDM mengevaluasi program/ aktivitas
SDM secara komprehensif, maka ruang lingkup audit ini meliputi seluruh proses SDM, baik secara parsial
(pada satu bidang program/aktivitas) maupun secara keseluruhan, sesuai kebutuhan dari hasil audit, baik
dilakukan hanya pada satu departemen (divisi) maupun pada perusahaan secara keseluruhan.

Ruang lingkup audit SDM dibagi ke dalam tiga kelompok, sesuai dengan administrasi aset tetap
pada umumnya yaitu perolehan, pembangunan dan penghentian penggunaan sebagai berikut :

a. Rekrutmen atau perolehan SDM, mulai dari awal proses perencanaan kebutuhan SDM hingga proses
seleksi dan penempatan.
b. Pengelompokan SDM, meliputi semua aktivitas pengelolaan SDM setelah ada di perusahaan, mulai dari
pelatihan dan pengembangan sampai dengan penilaian kinerja karyawan.
c. Pemutusan hubungan kerja (PHK) karena mengundurkan diri maupun pemecatan akibat pelanggaran
aturan perusahaan.
08
PROGRAM KERJA
AUDIT
Program kerja audit, atau cukup disebut program
audit, merupakan rencana dan langkah kerja yang
harus diikuti oleh auditor dalam melaksanakan tugas
audit, berdasarkan tujuan dan tujuan audit yang telah
ditetapkan.

Program kerja audit ini memuat beberapa pertanyaan


dan langkah kerja untuk memperoleh temuan audit,
sesuai dengan tahapan-tahapan audit.
09
AUDIT
PEROLEHAN SDM
Audit atas perolehan sumber daya manusia adalah
pemeriksaan yang dilakukan mulai dari awal proses
perencanaan kebutuhan sumber daya manusia hingga
proses seleksi dan penempatan. Menurut IBK Bhayangkara
(2008:68) adalah:

“Audit atas perolehan sumber daya manusia terdiri dari


perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen, seleksi
dan penempatan”.
Perencanaan SDM
Perencanaan sumber daya manusia merupakan analisis dan identifikasi tentang kebutuhan
dan ketersediaan sumber daya manusia untuk menyelesaikan berbagai bidang tugas dan
tanggungjawab yang harus dikelola perusahaan dalam mencapai tujuannya. Rencana sumber daya
manusia merupakan bagian dari rencana strategis perusahaan, dimana rencana ini memastikan
kebutuhan sumber daya manusia untuk mengimplementasikan strategi pencapaian tujuan
perusahaan dapat terpenuhi dalam kapasitas yang tepat pada saat diperlukan.

Oleh karena itu, perencanaan sumber daya manusia harus secara maksimal mengadopsi
berbagai perubahan lingkungan bisnis dan organisasi yang terjadi, sehingga dapat menghadapi
tuntutan perubahan tersebut yang tertuang dalam rencana strategis perusahaan. Tanggung jawab
perencanaan SDM pada dasarnya terletak pada seluruh manajer yang membutuhkan SDM dan
departemen SDM sebagai koordinator yang menangani bidang SDM.
Beberapa tujuan yang ingin dicapai melalui perencanaan SDM, menunjukkan komitmen fungsi
SDM dalam pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan melalui :
1. Penentuan kuantitas dan kualitas SDM yang akan mengisi semua formasi di dalam
perusahaan;
2. Menjamin tersedianya SDM saat ini dan yang akan datang, sehingga setiap pekerjaan ada
yang mengerjakan dan mempertanggung jawabkan;
3. Menghindari terjadinya mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas;
4. Memudahkan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi pelaksanaan SDM sehingga produktivitas
kerja meningkat;
5. Menghindari kekurangan atau kelebihan SDM;
6. Memberikan pedoman bagi setiap program/aktivitas SDM;
7. Memberikan dasar untuk melakukan evaluasi terhadap karyawan.
Rekrutmen
Rekrutmen meliputi upaya pencarian sejumlah calon karyawan
yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu sehingga dari
mereka perusahaan dapat menyeleksi orang-orang yang
paling tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada.
Rekrutmen harus memberikan kesempatan yang sama untuk
setiap calon tenaga kerja untuk masuk ke dalam perusahaan
(tidak diskriminatif). Setiap pelaksanaan rekrutmen harus
berdasarkan prinsip-prinsip yang ada pada perusahaan.
Seleksi dan Penempatan

Seleksi Penempatan

Proses mendapatkan dan Sedangkan penempatan (placement)

menggunakan informasi mengenai berkaitan dengan pencocokan

pelamar kerja untuk menentukan seseorang dengan jabatan yang akan

siapa yang seharusnya diterima dan dipegangnya. Seleksi dan

menduduki posisi dalam suatu penempatan bertujuan untuk

struktur organisasi perusahaan. menempatkan orang yang tepat pada


jabatan (pekerjaan) yang tepat.
Seleksi dan Penempatan
Hal ini berarti mengukur kesesuaian antara keterampilan,
pengetahuan, dan kemampuan seseorang dengan
tuntutan pekerjaan dan juga kecocokan antara
kepribadian, minat, kesukaan, serta kesempatan dan
budaya yang terkait dengan perusahaan secara
keseluruhan. Pelaksanaan seleksi yang berjalan dengan
baik dapat menjamin bahwa perusahaan mempunyai
karyawan yang dapat menjalankan tugasnya dengan
baik dan menghasilkan produktivitas yang tinggi.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai