Anda di halaman 1dari 11

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Pancasila

Disusun oleh:
Happy Ikmalur Rohman S.

135060701111049

Puput Rahayu

145060701111008

Ferina Yuli Putri

145060701111079

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016

BAB I

PANCASILA, PROKLAMASI DAN PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG


DASAR
1.1.PANCASILA
Istilah pancasila berasal dari bahasa sansekerta yang memiliki dua macam arti yaitu: panca

artinya lima, sila vocal i pendek artimya batu sendi, alas, atau dasar, siila, vocal i panjang
artinya peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau yang senonoh..
Pancasila memiliki fungsi antara lain:
a. sebagai dasar Negara
b. sebagai ideologi bangsa
c. sebagai pemersatu bangsa
d. sebagai identitas Negara
Sebagai dasar Negara Pancasila yang digunakan untuk mengatur seluruh tatanan kehidupan
bangsa dan juga negara Indonesia, segala sesuatu yang hubungannya dengan pelaksanaan sistem
ketatanegaraan Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang wajib atau harus berdasarkan
Pancasila. Hal ini artinya semua peraturan yang berlaku di Negara Republik Indonesia harus
bersumberkan kepada Pancasila.
Maksud dari Pancasila Sebagai Dasar Negara yang artinya Pancasila dijadikan sebagai dasar
untuk mengatur penyelenggaraan pemerintah Negara. Ketetapan MPR NO. III/MPR/2000
menyatakan bahwa pancasila menurutnya yaitu "sebagai hukum dasar Nasional"
Pengertian Pancasila Sebagai dasar negara yang dimaksud sesuai dengan bunyi pembukaan
pada UUD 1945 Alenia IV yang menyatakan:
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial."

1.2.

PEMBUKAAN UUD 1945

Undang-undang dasar adalah peraturan perundang-undangan Negara yang tertinggi


tingkatnya dalam Negara dan merupakan hukum dasar Negara yang tertulis. Undang-undang
dasar harus memuat ketentuan-ketentuan hukum yang mengatur hal-hal berikut:
a.

Bentuk Negara dan organisasinya


b.

Susunan pengangkatan dan wewenang pemerintah dalam arti luas: badan legislatif,
badan eksekutif, dan badan yudikatif, pemilihan dan sistemnya

c.

Hak-hak fundamental warganegara dan badan-badan hukum termasuk bidang politik

d.

Dan lain-lain yang bersifat mendasar.


Pada tanggal 14 Juli Badan Penyelidik bersidang lagi dan Panitia Perancanga Undang-

Undang dasar yang diusulkan terdiri atas 3 bagian, yaitu:


a. Pernyataan Indonesia merdeka, yang berupa dakwaan di muka dunia atas penjajahan
Belanda
b. Pembukaan yang didalamnya terkandung dasar Negara Pancasila
c. Pasal-pasal UUD (Pringgodigdo, 1979: 169-170)
Sidang PPKI pertama (18 Agustus 1945) Sebelum sidang resmi dimulai dilakukan
pertemuan untuk membahas beberapa perubahan yang berkaitan dengan rancangan naskah
pembukan UUD 1945 yang pada saat itu disebut piagam Jakarta, terutama yang menyangkut sila
pertama pancasila. Dan sidang yang dihadiri 27 orang ini menghasilkan keputusan-keputusan
sebagai berikut:
1. Mengesahkan UUD 1945 yang meliputi : 1. Setelah melakukan beberapa perubahan pada
piagam Jakarta sehingga dihasilkan pembukaan Undang-undang Dasar 1945 2. Menetapkan
rancangan Hukum Dasar yang telah diterima dari Badan Penyelidik pada tanggal 17 Juli
1945, setelah mengalami beberapa perubahan karena berkaitan dengan perubahan piagam
Jakarta, kemudian menjadi Undang-Undang Dasar 1945.
2. Memilih Presiden (Ir. Soekarno) dan wakil presiden (Drs. Moh. Hatta).
3. Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai musyawarah darurat.
Isi Pembukaan UUD 1945:
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab
itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan."
"Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada
saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke

depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu,


berdaulat, adil dan makmur."
"Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya."
"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam
suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan
negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada
:Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia."
1.3.

PROKLAMASI
Proklamasi yaitu Peristiwa diumumkannya kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno-Hatta.

Fungsi proklamasi :
a. Proses pelaksanaan kemerdekaan Indonesia
b. Mengumumkan kemerdekaan indonesia pada dunia
Karena perbedan antara golongan tua dan golongan pemuda tentang hari pelaksanaan
proklamasi kemerdekaan sehingga Ir. Soekarno dan Drs. Muh. Hatta diamankan oleh para
pemuda ke Rengasdengklok agar tidak terpengaruh oleh jepang. Kelompok muda menginginkan
dilakukannya proklamasi kemerdekaan secepatnya, tapi golongan tua menginginkan tanggal
yang sesuai dengan yang diinginkan jepang. Setelah berapa lama berdiskusi di rengas dengklok
golongan tua dan golongan pemuda setuju untuk proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 di
Jakarta.
Untuk mempersiapkan proklamasi kemerdekaan itu pada tengah malam Soekarno-Hatta
pergi ke rumah laksaman Maeda di sana telah berkumpul B.M. Diah, Bakri, Sayuti Melik, Dr.

Buntaran, Mr. Iwakusuma Sumantri dan Anggota PPKi untuk merumuskan naskah Proklamasi.
Setelah selesai dengan semua revisi, muncul permasalahan penandatanganan naskah proklamasi.
Setelah berdiskusi akhirnya diputuskan bahwa yang menandatangani naskah proklamasi adalah
Ir. Soekarno dan Drs. Muh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Setelah selesai naskah proklamasi
diketik oleh sayuti melik.
Dan akhirnya pada 17 Agustus 1945 di jalan pegangsaan timur pada hari jumat legi, jam 10
pagi bung Karno didamping Bung Hatta membacakan naskah proklamasi yang berisi :
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai
pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan seksama dan dalam empo yang
sesingkat-singkatnya.

Jakarta, 17 Agustus 1945

Atas Nama Bangsa Indonesia


Soekarno Hatta

BAB II
HUBUNGAN PANCASILA DENGAN PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG
DASAR 1945
Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia mempunyai implikasi bahwa Pancasila
terikat oleh suatu kekuatan secara hukum, terikat oleh struktur kekuasaan secara formal yang
meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum yang menguasai dasar Negara (Suhadi, 1998).
Cita-cita hukum tersebut terangkum didalam empat pokok pikiran yang terkandung dalam
Undang Undang Dasar 1945 yang sama hakikatnya dengan Pancasila, yaitu:
1. Negara Persatuan Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
2.

Indonesia
Keadilan sosial Negara hendak mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat

Indonesia.
3. Kedaulaatan Rakyat Negara yang berkedaulatan rakyat berdasarkan atas kerakyatan
/perwakilan.
4. Ketuhanan dan kemanusiaan Negara berdasarkan atas ketuhanan yang menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradap.
Pembukaan UUD 1945 adalah sumber motivasi dan aspirasi perjuangan dan tekad bangsa
Indonesia yang merupakan sumber cita-cita luhur dan cita cita mahal, sehingga pembukaan UUD
19445 merupakan tertib jukum yang tertinggi dan memberikan kemutlakan agi tertib hukum
Indonesia.
Pembukaan UUD 1945 bersama dengan UUD 1945 diundnagkan dalam berita Republik
Indonesia tahun 11 No 7, ditetapkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Pada hakekatnya
semua aspek penyelenggaraan pemerintah Negara yang berdasarkan Pancasila terdapat dalam
alenia IV pembukaan UUD 1945.
Dengan demikian Pancasila secara yuridis formal ditetapkan sebagai dasar filsafat Negara
Republik Indonesia bersamaan dengan ditetapkan Pembukaan UUD 1945 dan UUD 1945. Maka
Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 mempunyai hubungan timbal balik sebagai berikut :
.1 Hubungan Secara Formal

Dengan dicantumkannya Pancasila secara formal di dalam Pembukaan UUD 1945, maka
Pancasila memporelehi kedudukan sebagai norma dasar hukum positif. Dengan demikian tata
kehidupan bernegara tidak hanya bertopang pada asas-asas social, ekonomi, politik, yaitu
perpaduan asas-asas kultural, religigius dan asas-asas kenegaraan yang unsurnya terdapat dalam
Pancasila.
Jadi berdasarkan tempat terdapatnya Pancasila secarta formal dapat disimpulkan sebagai
berikut :
a. Bahwa rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia adalah seperti yang
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alenia IV.
b. Bahwa Pembukaan UUD 1945, berdasarkan pengertian ilmiah, merupakan pokok kaedah
Negara yang Fundamental dan terhadap tertib hukum Indonesia mempunyai dua macam
kedudukan yaitu :
1. Sebagai dasarnya, karena Pembukaan UUD 1945 itulah yang memberi faktor-faktor
mutlak bagi adanya tertib hukum Indonesia.
2. Memasukkkan dirinya di dalam tertib hukum sebagai tertib hukum tertinggi.
c. Bahwa dengan demikian Pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan berfungsi, selain sebgai
Mukaddimah dan UUD 1945 dalam kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, juga
berkedudukan sebagai suatu yang bereksistensi sendiri, yang hakikat kedudukan hukumnya
berbeda dengan pasal-Pasalnya. Karena Pembukaan UUD 1945 yang intinya adlah Pancasila
tidak tergantung pada batang tubuh UUD 1945, bahkan sebagai sumbernya.
d. Bahwa Pancasila dengan demikian dapat disimpulkan mempunyai hakikat,sifat,kedudukan
dan fungsi sebagai pokokkaedah negara yang fundamental, yang menjelmakan dirinya
sebagai dasar kelangsungan hidup negara Republik Indonesia yang di proklamirkan tanggal
17 Agustus 1945.
e. Bahwa Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD 1945, dengan demikian mempunyai
kedudukan yang kuat, tetap dan tidak dapat di ubah dan terletak pada kelangsungan hidup
Negara Republik Indonesia.
.2 Hubungan secara material
Hubungan pembukaan UUD 1945 dengan Pncasila selain hubungan yang bersifat formal,
sebagaimana di jelaskan di atas juga hubungan secara material sebagai berikut:
Bilamana kita tinjau kembali proses perumusan Pancasila dan pembukaan UUD 1945, maka
secara kronologis, materi yang di bahas oleh BPUPKI yang pertama-tama adalah dasar filsafat
6

Pncasila baru kemudian Pembukaan UUD 1945. Setelah pada sidang pertama pembukaan UUD
1945 BPUPKI membicarakan dasar filsafat negara Pancasila berikutnya tersusunlah piagam
jakarata yang di susun oleh panitia 9, sebagai wujud bentuk pertama pembukaan UUD 1945.
Jadi berdasar urut-urutan tertib hukum Indonesia Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai
tertib hukum yang tertinggi, adapun tertib hukum Indonesia bersumber pada Pancasila, atau
dengan kata lain sebagai sumber tertib hukum Indonesia. Hal ini berarti secara material tertib
hukum Indonesia dijabarkan dari nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Pancasila sebagai
sumber tertib hukum indonesia meliputi sumber nilai, sumber materi, sumber bentuk dan sifat.
Selain itu dalam hubungannya dengan hakikat dan kedudukan pembukaan UUD 1945
sebagai pokok kaidah negara yang fubdamental, maka sebenarnya secara material yang
merupakan esensi atau inti sari dari pokok kaidah negara fundamental tersebut tidak lain adalah
pancasila.

BAB III
HUBUNGAN PANCASILA DENGAN PROKLAMASI
Proklamasi merupakan titik kluminasi (jenuh) perjuangan bangsa indonesia melawan
penjajah. Perjuangan bangsa indonesia ini kemudian di jiwai,disemangati,didasari oleh nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila. Sehingga bisa dikatakan bahwa nilai-nilai dalam pancasila
yang mendasari perjuangan bangsa indonesia untuk merebut kemerdekaan yang puncaknya
ditandai dengan proklamasi.
Nilai-nilai pancasila pada saat penjajah (kolonial) sebelum terjadinya proklamasi selalu
direndahkan, dilecehkan, diinjak-injak. Kemudian dengan dilakukannya proklamasi nilai
pancasila ditegakkan, diselamatkan, di tinggikan, dijunjung tinggi. Sehingga dengan melakukan
proklamasi yang pada awalnya pada masa penjajahan pancasila tidak dianggap bahkan di
lecehkan maka dengan perjuangan rakyat bangsa indonesia kedudukan pancasila sebagai dasar
negara kembali di tegakkan.
Proklamasi kemerdekaan merupakan jembatan emas, yang artinya suatu instrumen yang
bernilai dimana diseberang jembatan tersebut/setetlah kemerdekaan bangsa indonesia
membangun bangsa untuk mencapai tujuan nasional yaitu masyarkat yang adl makmur dan
sejahtera. Tujuan nasional ini tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
Pada dasarnya Proklamasi bukan merupakan tujuan tetapi sebagai prasayarat untuk
mencapai tujuan yaitu sebagai sumber hukum formal saat melakukan revolusi hukum dari hukum
kolonial menuju hukum nasional, revolusi tata negara kolonial menuju tata negara nasional.
Maka proklamasi memiliki makna sebagai pernyataan bangsa indonesia baik diri sendiri maupun
kepada dunia luar bahwa bangsa indonesia telah merdeka. Oleh karena itu makna proklamasi
harus diberi dasar hukum dengan merincinya dalam pembukaan UUD 1945 yaitu dengan
memberikan penjelasan, penegakan, dan pertanggung jawaban terhadap dilaksanakannya
proklamasi seperti yang telah tertuang dalam pembukaan UUD 1945.
Sifat hubungan antara pancasila dengan Proklamasi adalah sebagai berikut :
Pertama, memberikan penjelasan terhadap dilaksanakannya proklamasi pada tanggal 17
agustus 1945, yaitu menegakkan hak kodrat dan hak moral dari setiap bangsa akan
kemerdeekaan, dan demi inilah maka bangsa Indonesia berjuang, terus menerus sampai bangsa
Indonesia mencapai pintu gerbang kemerdekaan.
8

Kedua, memberikan penegasan terhadap dilaksanakannya proklamasi, yaitu bahwa


perjuangan gigih bangsa Indonesia dalam menegakkan hak kodrat dan hak moral itu adalah
sebagai gugatan dihadapan bangsa-bangsa didunia terhadap adanya penjajahan atas bangsa
Indonesia, yang tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan perikeadilan.
Ketiga, memberikan pertanggung jawaban terhada dilaksanaknnya proklamasi, yaitu bahwa
kemerdekaan bangsa Indonesia yang diperoleh dari melalui perjuangan luhur, disusun dalam
suatu undang-undang dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara
republiK Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada pancasila.

BAB IV
KESIMPULAN
Sila yang terkandung di dalam pancasila terurai secara sistematis di dalam pembukaan
Undnag-undang Dasar 1945 pada alinea keempat: alinea keempat pembukaan UUD 1945 cukup
jelas menunjukkan bahwa pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dan wujudnya tertuang dalam batang tubuh UUD 1945. Pembukaan UUD
1945 di dalamnya mengandung pokok pikiran, kedaulatan rakyat dan pokok pikiran ketuhana
yang maha esa yang berdasarkan kemanusiaan yang adil dan beradab.
Hubungan antara pembukaan UUD 1945 dengan pancasila jika dilihat secara formal,
pancasila secara formal telah di cantumkan dalam pembukaan UUD 1945, sehingga pancasila
memperoleh kedudukan sebagai dasar hukum yang postif dan mempunyai kedudukan yang kuat,
tetap dan tidak dapat di ubah dan terletak pada kelangsungan hidup negara republik indonesia.
Secara Material Pancasila meruapakn sumber huku materiil yaitu sumber dari segala sumber
hukum. Artinya pancasila berdasarkan urut-urutan tertib hukum indonesia dalam pembukaan
UUD 1945 adalah sebagai tertib hukum yang tertinggi. Dengan kata lain pancasila merupakan
sebagai sumber tertib hukum. Hal ini membuktikan bahwa tertib hukum indonesia di jabarkan
dari nlai-nilai yang terkandung dalam pancasila.
Pancasila merupakan jiwa bangsa Indonesia; sebagai asas kerohanian dan dasar filsafat
negara; merupakan unsur penentu daripada ada dan berlakunya tertib hukum bangsa Indonesia
dan pokok kaidah negara yang fundamental. Sedangkan proklamasi merupakan titik kulminasi
perjuangan bangsa Indonesia yang bertekat untuk merdeka yang disemangati oleh jiwa Pancasila.

10

Anda mungkin juga menyukai