PENDAHULUAN
1. 2
Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan jaman, pasti ada suatu perubahan di wilayah perkotaan
dan perdesaan. Hal tersebut dilatar belakangi oleh kebutuhan dan keinginan yang dilakukan
oleh masyarakat. Dalam membatasi kebutuhan dan keinginan masyarakat tersebut perlu
adanya suatu perencanaan pada masing-masing wilayah dengan karakteristik dan potensi
yang berbeda-beda. Perencanaan Wilayah adalah suatu proses perencanaan pembangunan
yang dimaksudkan untuk melakukan perubahan menuju arah perkembangan yang lebih baik
bagi suatu komunitas masyarakat, pemerintah, dan lingkungannya dalam wilayah tertentu,
dengan memanfaatkan atau mendayagunakan berbagai sumber daya yang ada, dan harus
memiliki orientasi yang bersifat menyeluruh, lengkap, tetap berpegang pada azas prioritas
(Riyadi dan Bratakusumah, 2003). Dalam upaya pembangunan wilayah, masalah yang
terpenting yang menjadi perhatian para ahli ekonomi dan perencanaan wilayah adalah
menyangkut proses pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan. Maka dari itu
perencanaan wilayah yang dilakukan harus sesuai dengan karakteristik, potensi dan
kebutuhan wilayah tersebut.
Lombok merupakan salah satu pulau di Indonesia yang menjadi destinasi wisata.
Daya tarik wisata yang dimiliki merupakan daya tarik wisata alam dan budaya. Kondisi daya
tarik wisata alam terdiri dari panorama alam, hutan lindung dan hutan budidaya, gunung dan
bukit, sungai, lembah, pantai yang memiliki pasir putih, persawahan yang hijau, dan
keanekaragaman potensi bahari. Pariwisata budaya mengalami perkembangan yang positif.
Keselarasan antara budaya masyarakat lokal yaitu masyarakat sasak terjalin dengan baik
dengan masyarakat lainnya, sehingga menambah daya tarik wisata di Pulau Lombok dan
menarik wisatawan ke Pulau Lombok. Selain potensi wisata, lombok juga memiliki potensi
lainnya seperti kawasan pesisir dan lahan pertanian, bahkan hingga potensi pengolahan bahan
baku atau industri. Perlu adanya kajian lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana potensi dan
masalah serta kendala yang dihadapi oleh sektor-sektor tersebut. Sehingga keragaman potensi
yang ada tersebut dapat dikelola guna meningkatkan perekonomian dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang ada di Pulau Lombok.
1. 2
Tujuan
Tujuan dalam Studio Perencanaan Wilayah 2017 diantaranya adalah:
1. Mengidentifikasi potensi dan masalah yang ada di Pulau Lombok.
Ruang Lingkup
Pelaksanaan Studio Perencanaan Wilayah 2017 terdiri atas tiga ruang lingkup yaitu
: Laut Jawa
Sebelah Timur
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
: Selat Lombok
: Laut Jawa
Sebelah Timur
: Selat Alas
Sebelah Selatan
: Samudera Indonesia
Sebelah Barat
Sebelah Timur
Sebelah Selatan
: Samudera Indonesia
Sebelah Barat
: Selat Lombok
Sebelah Timur
Sebelah Selatan
: Samudera Indonesia
Sebelah Barat
B. Minapolitan
Pergeseran paradigma pembangunan yang awalnya hanya berpusat pada
pembangunan sektor-sektor ekonomi di wilayah darat menjadikan pertumbuhan
pembangunan yang berorientasi pada sektor maritim atau kelautan dan perikanan.
Pembangunan pada sektor kelautan dan perikanan diharapkan mampu
memberikan peluang kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia serta mampu
menambah pendapatan daerah. Pengembangan minapolitan ini pada daerah yang
mempunyai potensi sumberdaya perikanan budidaya ikan dan perikanan tangkap,
sehingga memiliki peluang atau menfaat untuk meningkatkan produktivitas,
produksi dan kualitas produk kelautan dan perikanan, meningkatkan income para
nelayan, pembudidayaan ikan dan pengolahan sumber daya perikanan yang adil
dan merata serta mengembangkan kawasan minapolitan sebagai pusat
pertumbuhan perekonomian daerah.
Ruang lingkup kerja agropolitan ini adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi potensi masalah kawasan minapolitan
2. Menganalisis pengembangan kawasan minapolitan berdasarkan produk
kelautan dan perikanan untuk memingkatkan ekonomi masyarakat.
3. Menganalisis potensi dan masalah sumberdaya perikanan sebagai pendukung
perencanaan kawasan agropolitan
4. Memberikan arahan strategi pengembangan kawasan minapolitan
C. Industri
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014
Tentang Perindustrian, Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang
D. Pariwisata
Pariwisata merupakan salah satu sektor potensial yang dapat menambah
pendapatan daerah bahkan devisa negara. Sektor pariwisata juga berperan dalam
meningkatnya taraf hidup masyarakat, manambah lapangan kerja, dan
meningkatkan rasa cinta lingkungan serta melestarikan alam dan budaya.
Pengembangan sektor pariwisata didukung dengan UU No. 10 Tahun 2009 yang
menyebutkan bahwa keberadaan daya tarik wisata pada suatu daerah akan
mendapatkan keuntungan, antara lain meningkatnya Pendapatan Asli Daerah
(PAD), meningkatnya taraf hidup masyarakat dan memperluas kesempatan kerja,
meningkatkan rasa cinta lingkungan serta melestarikan alam budaya setempat.
Berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 menyebutkan bahwa
pembangunan pariwisata terdiri dari empat komponen, yaitu:
a.
b.
c.
d.
1. 2