Anda di halaman 1dari 23

BAB II

GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI


2. 3

Karakteristik Kabupaten Lombok Utara


Karakteristik Kabupaten Lombok Utara meliputi kondisi geografis, topografi,

penggunaan lahan, PDRB serta kawasan strategis berdasarkan arahan RTRW Provinsi Nusa
Tenggara Barat maupun RTRW Kabupaten Lombok Utara.
2.1. 22 Geografis
Kabupaten Lombok Utara merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi
Nusa Tenggara Barat yang berada di Pulau Lombok. Secara astronomis, 116 05 Bujur Timur
dan 8 21 Lintang Selatan Kabupaten Lombok Utara terletak antara Secara geografis batas
batas Kabupaten Lombok Utara adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara

: Laut Jawa

Sebelah Timur

: Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur

Sebelah Selatan

: Kabupaten Lombok Barat

Sebelah Barat

: Selat Lombok

Luas wilayah Kabupaten Lombok Utara mencapai 80.953 hektar. Sebagian besar
lahan yang ada di Kabupaten Lombok Utara merupakan lahan bukan sawah terutama untuk
lahan kebun dan hutan. Lahan yang digunakan sebagai lahan sawah berkisar 8.304 hektar.
Lainnya lahan yang digunakan sebagai pemukiman dan sarana prasarana berkisar 30.774
hektar. Secara administratif, wilayah Kabupaten Lombok Utara terdiri dari 5 (lima)
kecamatan yaitu Kecamatan Pemenang, Kecamatan Tanjung, Kecamatan Gangga, Kecamatan
Kayangan dan Kecamatan Bayan.
Tabel 2. 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Lombok Utara
No.

Nama Kecamatan

Luas Wilayah
(km2)
1.
Pemenang
81,09
2.
Tanjung
115,64
3.
Gangga
157,35
4.
Kayangan
126,35
5.
Bayan
329,1
Total
809,53
Sumber: Kecamatan Lombok Utara Dalam Angka 2016

2.1. 22 Topografi
Tinggi wilayah di atas permukaan laut (dpl) terletak pada ketinggian antara 5-10 meter
dari permukaan laut, tinggi wilayah berdasarkan kecamatan dapat dilihat pada Tabel ...
Tabel 2. 2 Tinggi Wilayah di Atas Permukaan Laut (dpl) Menurut Kecamatan di Kabupaten
Lombok Utara
No.
1.

Nama Kecamatan
Pemenang

Tinggi (m)
5

No.
Nama Kecamatan
Tinggi (m)
2.
Tanjung
10
3.
Gangga
5
4.
Kayangan
5
5.
Bayan
7
Sumber: Kecamatan Lombok Utara Dalam Angka 2016

2.1. 22 Penggunaan Lahan


Pertanian merupakan mata pencahariaan utaman masyarakat Kabupaten Lombok
Utara, dimana sebagian besar penduduk Kabupaten Lombok Utara bekerj di sektor pertanian.
Lahan yang luas dan tanah yang subur merupakan modal yang sangat penting bagi
peningkatan pertanian di Kabupaten Lombok Utara. Sektor pertanian yang menjadi unggulan
di Kabupaten Lombok Utara adalah pertanian tanaman pangan dan perkebunan. Sektor lain
seperti peternakan, perikanan dan kehutanan juga cukup memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap perkembangan perekonomian di Kabupaten Lombok Utara.
Tabel 2. 3 Luas Lahan Sawah dan Jenis Pengairan Menurut Kecamatan di Kabupaten Lombok
Utara
No.
1.
2.
3.
4.
5.

Nama Kecamatan
Irigasi (ha)
Pemenang
400
Tanjung
683
Gangga
1.235
Kayangan
2.549
Bayan
3.305
Total
8.172
Sumber: Kecamatan Lombok Utara Dalam Angka 2016

Non Irigasi (ha)


17
8
350
371
746

Jumlah (ha)
417
691
1.235
2.899
3.676
8.918

Tabel 2. 4 Luas Lahan Perkebunan Menurut Kecamatan di Kabupaten Lombok Utara


No.

Nama
Tegal/kebun
Ladang/huma
Kecamatan
(ha)
(ha)
1.
Pemenang
4.902
2.
Tanjung
2.365
3.
Gangga
2.331
4.
Kayangan
2.341
75
5.
Bayan
7.300
4.030
Total
19.239
4.105
Sumber: Kecamatan Lombok Utara Dalam Angka 2016

Sementara tidak
Diusahakan (ha)
-

2.1. 22 Kependudukan
Secara umum jumlah penduduk di Kabupaten Lombok Utara pada tahun 2015
didominasi oleh penduduk dengan jenis kelamin perempuan, dimana Jumlah penduduk lakilaki sebanyak 104.573 jiwa sedangkan jumlah penduduk perempuan sebanyak 107.629 jiwa.
Laju pertumbuhan di Kabupaten Lombok Utara pada tahun 2000 sampai dengan tahun 2010
mencapai 1,44 %, dengan laju pertumbuhan tertinggi terdapat di Kecamatan Pemenang yaitu
1,91

%.

Tabel 2. 5 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan di


Kabupaten Lombok Utara (2010,2014,2015)
No.

Nama

Jumlah Penduduk (jiwa)

Laju Pertumbuhan (%)

Kecamatan
2010
2014
2015
1.
Pemenang
32.664
34.832
35.347
2.
Tanjung
44.755
46.930
47.425
3.
Gangga
40.956
42.107
42.342
4.
Kayangan
37.533
39.076
39.419
5.
Bayan
44.822
47.188
47.732
Lombok Utara
200.730 210.133 212.265
Sumber: Kecamatan Lombok Utara Dalam Angka 2016

2010-2015
8,21
5,97
3,38
5,02
6,49
5,75

2014-2015
1,48
1,05
0,56
0,88
1,15
1,01

2.1. 22 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)


Kondisi perekonomian di suatu daerah dapat dilihat berdasarkan capaian Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB). Struktur perekonomian Kabupaten Lombok Utara
didominasi oleh sektor pertanian yang memberikan kontribusi sebanyak 34,32 %. Sektor lain
yang memberikan kontribusi yang cukup tinggi adalah sektor perdagangan hotel dan restoran
yang memberikan kontribusi sebanyak 20,87 %.
Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Utara mencapai 4,6 %. Laju
pertumbuhan ekonomi pada umumnya sangat dipengaruhi oleh sektor kunci di Kabupaten
Lombok Utara yaitu sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Kaju
pertumbuhan sektor pertanian mencapai 2,87 % sedangkan sektor perdagangan, hotel, dan
restoran mencapai 9,84%.
Tabel 2. 6 Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (persen) di
Kabupaten Lombok Utara, 2012-2015
Lapangan Usaha
2012
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
37,28
Pertambangan dan Penggalian
3,6
Industri Pengolahan
1,5
Pengadaan Listrik dan Gas
0,08
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
0,13
Daur Ulang
Konstruksi
8,36
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
13,32
dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan
5,29
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
5,73
Informasi dan Komunikasi
1,91
Jasa Keuangan dan Asuransi
2,47
Real Estate
4,22
Jasa Perusahaan
0,24
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
6,49
Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan
5,61
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
1,63
Jasa Lainnya
2,14
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
100
Sumber: Kecamatan Lombok Utara Dalam Angka 2016

2013
36,11
3,64
1,46
0,07

2014
34,76
3,67
1,35
0,08

2015
34,32
3,65
1,35
0,09

0,13

0,14

0,14

8,42

8,47

8,64

13,45

13,59

13,56

5,24
6,32
1,92
2,46
4,34
0,25

5,26
7,11
1,85
2,45
4,43
0,26

5,31
7,31
1,76
2,41
4,43
0,26

6,60

7,18

7,29

5,74
1,67
2,18
100

5,59
1,65
2,17
100

5,67
1,65
2,18
100

2.1. 22 Kawasan Strategis arahan RTRW


Kawasan yang menjadi kawasan strategis di Kabupaten Lombok Utara diarahkan
berdasarkan RTRW Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2029 dan RTRW Kabupaten
Lombok Utara Tahun 2011-2031.
A. RTRW Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2029
Kawasan strategis meliputi kawasan strategis dari kepentingan pertahanan dan
keamanan, pertumbuhan ekonomi, sosial budaya, pendayagunaan sumberdaya alam dan
teknologi tinggi, serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. Kawasan Strategis
Provinsi (KSP) sebagaimana dimaksud meliputi kawasan strategis dari kepentingan
pertumbuhan ekonomi, kawasan strategis dari fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.
Kawasan strategis dari kepentingan pertumbuhan ekonomi meliputi :
1. Mataram Metro meliputi Kota Mataram, Kecamatan Batulayar, Kecamatan
Gunungsari, Kecamatan Lingsar, Kecamatan Narmada, Kecamatan Labuapi dan
Kecamaan Kediri dengan sektor unggulan perdagangan-jasa, industri dan
pariwisata;
2. Senggigi-Tiga Gili (Air, Meno, dan Trawangan) dan sekitarnya di Kabupaten
Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Utara dengan sektor unggulan
pariwisata, industri dan perikanan;
3. Agropolitan Rasimas di Kabupaten Lombok Timur dengan sektor unggulan
pertanian, industri, dan pariwisata;
4. Kute dan sekitarnya di Kabupaten Lombok Tengah, sebagian wilayah
Kabupaten Lombok Barat dan sebagian wilayah Kabupaten Lombok Timur
dengan sektor unggulan pariwisata, industri dan perikanan;
5. Agroindustri Pototano berada di Kabupaten Sumbawa Barat dengan sektor
unggulan pertanian dan industri;
6. Agropolitan Alas Utan berada di Kabupaten Sumbawa dengan sektor unggulan
pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pariwisata;
7. Lingkar Tambang Batu Hijau dan Dodo Rinti berada di Kabupaten Sumbawa
Barat dan Kabupaten Sumbawa dengan sektor unggulan pertambangan,
pertanian dan pariwisata;
8. Teluk Saleh dan sekitarnya berada di Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten
Dompu masing-masing beserta wilayah perairannya dengan sektor unggulan
perikanan, pariwisata, pertanian, peternakan, dan industri;
9. Agropolitan Manggalewa berada di Kabupaten Dompu dengan sektor unggulan
pertanian, perkebunan dan industri;
10. Huu dan sekitarnya berada di Kabupaten Dompu dengan sektor unggulan
pariwisata, industri, pertanian, dan perikanan;

11. Teluk Bima dan sekitarnya berada di Kabupaten Bima dan Kota Bima dengan sektor
unggulan perikanan, pariwisata dan industri;
12. Waworada-Sape dan sekitarnya berada di Kabupaten Bima dengan sektor unggulan
perikanan, pariwisata dan industri.

Kawasan strategis dari kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
sebagaimana meliputi:
1. Kawasan Ekosistem Puncak Ngengas Selalu Legini berada di Kabupaten
Sumbawa Barat dan Kabupaten Sumbawa;
2. Kawasan Ekosistem Gunung Tambora berada di Kabupaten Dompu dan
Kabupaten Bima;
3. Kawasan Ekosistem Hutan Parado berada di Kabupaten Dompu dan Bima; dan
4. Kawasan Ekosistem Pulau Sangiang berada di Kabupaten Bima.
B. RTRW Kabupaten Lombok Utara Tahun 2011-2031
Kawasan Strategis Nasional (KSN) yang terkait dengan wilayah Kabupaten Lombok
Utara terdiri atas Kawasan Strategis Nasional dari sudut Kepentingan Lingkungan Hidup
SDA yaitu Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Kawasan Strategis Provinsi (KSP)
yang terkait dengan wilayah Kabupaten Lombok Utara meliputi Kawasan Strategis
Provinsi dari sudut Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi yaitu Kawasan Senggigi, Tiga
Gili dan sekitarnya.Kawasan Strategis Kabupaten meliputi :
1. Kawasan Strategis Kabupaten Dari Sudut Kepentingan Fungsi Dan Daya
Dukung Lingkungan Hidup adalah Kawasan Strategis Pandan Mas meliputi
seluruh kawasan hutan Pandan Mas yang terdapat di Desa Bentek Kecamatan
Gangga;
2. Kawasan Strategis Kabupaten dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi
meliputi :
a. Kawasan Strategis Sire - Medane meliputi sebagian Kecamatan Tanjung
(Desa Sigar Penjalin, dan Desa Medana) dengan sektor unggulan
Pariwisata;
b. Kawasan Strategis Perkotaan Tanjung meliputi sebagian Kecamatan
Tanjung (Desa Sokong, Desa Tanjung, dan Desa Jenggala) dan Sebagian
Kecamatan Gangga (Desa Bentek , Desa Gondang dan Desa
Genggelang); dengan sektor unggulan Perdagangan dan Jasa;
c. Kawasan Strategis Gangga terdapat di Desa Genggelang Kecamatan
Gangga seluas kurang lebih 589 Ha. Dengan sektor unggulan
Perkebunan dan Agro Industri;
d. Kawasan Strategis Agropolitan Kayangan terdapat di Kecamatan
Kayangan meliputi Desa Kayangan, Desa Sesait, Desa Santong, Desa

Gumantar, Desa Dangiang, dan Desa Pendua dengan sektor unggulan


Perkebunan dan Agropolitan; dan
e. Kawasan Strategis Carik yang terdapat di Kecamatan Bayan meliputi
Desa Sukadana dan Desa Anyar perdagangan dan jasa.
3. Kawasan Strategis Kabupaten dari sudut Kepentingan Sosial Budaya adalah
Kawasan Situs Budaya Masyarakat Adat Bayan yang terdapat di Kecamatan
Bayan meliputi Desa Bayan, Desa Senaru dan Desa Sukadana (Dusun
Segenter).
2. 3

Karakteristik Kabupaten Lombok Timur\


Karakteristik Kabupaten Lombok Utara meliputi kondisi geografis, topografi,

penggunaan lahan, PDRB serta kawasan strategis berdasarkan arahan RTRW Provinsi Nusa
Tenggara Barat maupun RTRW Kabupaten Lombok Timur.
2.2. 23 Geografis
Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi
Nusa Tenggara Barat yang berada di Pulau Lombok. Terletak di bagian timur Pulau Lombok
dengan posisi astronomis berada pada 116-117 Bujur Timur dan 8- 9 Lintang Selatan.
Secara geografis batasbatas Kabupaten Lombok Timur adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara

: Laut Jawa

Sebelah Timur

: Selat Alas

Sebelah Selatan

: Samudera Indonesia

Sebelah Barat

: Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Utara

Dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Pulau Lombok, Lombok Timur


merupa- kan kabupaten paling besar dengan wilayah mencapai 1.605,55 km, setara dengan
33,88 persen dari luas Pulau Lombok yang mencapai 4.738,7 km 2 . Secara administratif,
Kabupaten Lombok Timur memiliki 20 kecamatan, 239 desa, 15 kelurahan, 1.266 dusun, 69
lingkungan, 1266 dusun dan 6.367 Rukun Tetangga (RT).
Sebagai daerah yang berbatasan langsungvdengan perairan, Lombok Timur memiliki
sejumlah pulau kecil yang disebut Gili. Berdasarkan data dari Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Lombok Timur, terdapat 35 gili di wilayah perairan Lombok Timur, 5 diantaranya
yakni Gili Beleq, Gili Bidara, Gili Maringkik, Gili Ree dan Gili Sunut sudah berpenghuni.
Tabel 2. 7 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Lombok Timur
No.
1.
2.
3.
4.

Nama Kecamatan
Keruak
Jerowaru
Sakra
Sakra Barat

Luas Wilayah
(km2)
40,49
142,78
25,09
32,30

5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

Sakra Timur
37,04
Terara
41,41
Montong Gading
25,66
Sikur
78,27
Masbagik
33,17
Pringgasela
134,26
Sukamulia
14,49
Suralaga
27,02
Selong
31,68
Labuhan Haji
49,57
Pringgabaya
136,20
Suela
115,01
Aikmel
122,92
Wanasaba
55,89
Sembalun
217,08
Sambelia
245,22
Total
1.605,55
Sumber: Kecamatan Lombok Timur Dalam Angka 2016

2.2. 23 Topografi
Berdasarkan topografinya, Lombok Timur memiliki wilayah yang miring dari utara ke
selatan. Luas daerah dengan kemiringan 0-15% (lahan datar) sekitar 920,46 km2, lahan
curam (kemiringan 15-40%) mencapai 473,32 km2 dan 211,77 km2 lainnya merupakan
wilayah dengan kategori sangat curam (kemiringan lahan lebih dari 40%).
Tabel 2. 8 Tinggi Wilayah di Atas Permukaan Laut (dpl) Menurut Kecamatan di Kabupaten
Lombok Timur
No.
Nama Kecamatan
Tinggi dpl (m)
1.
Keruak
17
2.
Jerowaru
54
3.
Sakra
230
4.
Sakra Barat
197
5.
Sakra Timur
157
6.
Terara
360
7.
Montong Gading
408
8.
Sikur
301
9.
Masbagik
340
10.
Pringgasela
355
11.
Sukamulia
214
12.
Suralaga
190
13.
Selong
136
14.
Labuhan Haji
4
15.
Pringgabaya
50
16.
Suela
373
17.
Aikmel
292
18.
Wanasaba
260
19.
Sembalun
1.200
20.
Sambelia
131
Sumber: Kecamatan Lombok Timur Dalam Angka 2016

2.2. 23 Penggunaan Lahan


Menurut penggunaannya, sebagian besar lahan di Lombok Timur merupakan lahan
pertanian bukan sawah. Tahun 2015 luas lahan pertanian bukan sawah mencapai 94.365 ha
(58,80 persen dari luas Lombok Timur) dimana 55.928 ha adalah hutan negara. Luas lahan

bukan pertanian sekitar 18.427 ha (11,44 persen). Sementara luas lahan sawah mencapai
47.763 ha (29,76 persen).
Tabel 2. 9 Luas dan Jenis Lahan Menurut Kecamatan di Kabupaten Lombok Timur
No.

Nama Kecamatan

Lahan
Sawah (ha)

Lahan
Bukan
Sawah (ha)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

Keruak
2.021
785
Jerowaru
4.384
8.573
Sakra
2.063
176
Sakra Barat
2.848
95
Sakra Timur
3.263
234
Terara
2.607
547
Montong Gading
2.066
186
Sikur
3.093
4.258
Masbagik
1.993
450
Pringgasela
1.868
10.220
Sukamulia
945
283
Suralaga
2.188
228
Selong
1.340
319
Labuhan Haji
1.794
2.323
Pringgabaya
2.397
10.618
Suela
3.064
7.351
Aikmel
3.666
7.630
Wanasaba
2.309
2.918
Sembalun
1.155
16.620
Sambelia
2.699
20.551
Total
47.763
94.365
Sumber: Kecamatan Lombok Timur Dalam Angka 2016

Lahan
Bukan
Pertanian
(ha)
1.243
1.321
270
287
207
987
314
476
874
1.338
221
286
1.509
840
605
1.086
996
362
3.933
1.272
18.427

Jumlah (ha)
4.049
14.278
2.509
3.230
3.704
4.141
2.566
7.827
3.317
13.426
1.449
2.702
3.168
4.957
13.620
11.501
12.292
5.589
21.708
24.522
160.555

2.2. 23 Kependudukan
Jumlah penduduk Lombok Timur pada tahun 2015 mencapai 1.164.018 orang terdiri
dari 542.012 laki-laki dan 622.006 perempuan dengan demikian sex ratio (laki-laki terhadap
perempuan) sekitar 87,14 hal ini berarti rata-rata terdapat 87 orang laki-laki setiap 100 orang
perempuan.
Dari data hasil proyeksi penduduk, penduduk Lombok Timur pada tahun 2010
mencapai 1.109.253 jiwa dan diperkirakan mencapai 1.164.018 jiwa pada tahun 2015.
Selama lima tahun tersebut, laju pertumbuhan penduduk sekitar 0,97 persen. Penduduk
Lombok Timur terus bertambah setiap tahunnya. Namun dengan pertumbuhan yang menurun
tiap tahunnya. Pertumbuhan tahun 2013 2014 sebesar 0,92 persen sedangkan pertumbuhan
tahun 2014 2015 sebesar 0,89 persen, mengalami penurunan laju pertumbuhan.
Tabel 2. 10 Luas dan Jenis Lahan Menurut Kecamatan di Kabupaten Lombok Timur
Jumlah Penduduk (jiwa)
No.
1.
2.

Nama Kecamatan
Keruak
Jerowaru

2010

2014

2015

48.875
54.937

50.837
57.144

51.499
58.069

Laju Pertumbuhan
Penduduk (%)
20142010-2014
2015
1,05
1,30
1,12
1,62

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

Sakra
53.157
55.290
Sakra Barat
47.377
49.277
Sakra Timur
41.265
42.920
Terara
65.120
67.735
Montong Gading
40.191
41.802
Sikur
66.651
69.323
Masbagik
94.361
98.151
Pringgasela
50.226
52.241
Sukamulia
30.363
31.581
Suralaga
51.284
53.343
Selong
84.535
87.929
Labuhan Haji
53.333
55.474
Pringgabaya
89.820
93.427
Suela
36.998
38.483
Aikmel
93.203
96.942
Wanasaba
58.739
61.095
Sembalun
18.821
19.577
Sambelia
29.997
31.202
Total
1.109.253 1.153.773
Sumber: Kecamatan Lombok Timur Dalam Angka 2016

55.841
49.809
43.354
68.178
42.026
69.634
99.029
52.699
31.828
53.629
89.137
55.996
93.980
38.703
97.802
61.459
19.743
31.603
1.164.018

0,99
1,01
0,99
0,92
0,90
0,88
0,97
0,97
0,95
0,90
1,07
0,98
0,91
0,91
0,97
0,91
0,96
1,05
0,97

1,00
1,08
1,01
0,65
0,54
0,45
0,89
0,88
0,78
0,54
1,37
0,94
0,59
0,57
0,89
0,60
0,85
1,29
0,89

Pada tahun 2015 sebagian besar tenaga kerja yang bekerja di serap oleh sektor
pertanian, penyerapan tenaga kerja di sektor ini sekitar 45,65 persen. Selanjutnya sektor
perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi sekitar 17,90 persen, sementara industri
pengolahan dan sektor jasa-jasa menampung masing-masing sebesar 11,16 persen dan 13,87
persen tenaga kerja.
2.2. 23 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Struktur ekonomi suatu daerah dapat dilihat dari kontribusi masing-masing kategori
terhadap pembentukan PDRB. Kategori Pertanian, kehutanan dan perikanan memiliki
kontribusi paling besar bagi pembentukan PDRB Lombok Timur. Pada tahun 2015 kategori
ini menghasilkan lebih dari seperempat PDRB Lombok Timur (27,90 persen), selanjutnya
kategori Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (15,87 persen);
Kategori Konstruksi (11,50 persen); Kategori Industri Pengolahan (8,07 persen); Kategori
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib (7,90 persen); Kategori
Pertambangan dan Penggalian (5,90 persen) dan Kategori Jasa pendidikan (5,40 persen).
Sementara kontibusi kategori lainnya masih dibawah 5 persen.
Tabel 2. 11 Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (persen) di
Kabupaten Lombok Utara, 2013-2015
Lapangan Usaha
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Pengadaan Listrik dan Gas
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
Daur Ulang
Konstruksi
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil

2013
29,07
5,69
9,02
0,05

2014
27,92
5,74
8,78
0,06

2015
27,90
5,90
8,07
0,06

0,08

0,08

0,08

10,85
15,18

10,90
15,80

11,50
15,87

Lapangan Usaha
2013
dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan
4,29
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
0,92
Informasi dan Komunikasi
1,81
Jasa Keuangan dan Asuransi
2,30
Real Estate
3,58
Jasa Perusahaan
0,11
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
7,49
Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan
5,43
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
2,12
Jasa Lainnya
2,01
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
100
Sumber: Kecamatan Lombok Utara Dalam Angka 2016

2014

2015

4,44
0,98
1,78
2,34
3,66
0,11

4,41
0,98
1,71
2,39
3,60
0,11

7,92

7,90

5,37
2,13
1,99
100

5,40
2,13
1,99
100

2.2. 23 Kawasan Strategis arahan RTRW


Kawasan yang menjadi kawasan strategis di Kabupaten Lombok Utara diarahkan
berdasarkan RTRW Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2029 dan RTRW Kabupaten
Lombok Timur Tahun 2012-2032.
A. RTRW Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2029
Kawasan strategis meliputi kawasan strategis dari kepentingan pertahanan dan
keamanan, pertumbuhan ekonomi, sosial budaya, pendayagunaan sumberdaya alam dan
teknologi tinggi, serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. Kawasan Strategis
Provinsi (KSP) sebagaimana dimaksud meliputi kawasan strategis dari kepentingan
pertumbuhan ekonomi, kawasan strategis dari fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.
Kawasan strategis dari kepentingan pertumbuhan ekonomi meliputi :
1. Mataram Metro meliputi Kota Mataram, Kecamatan Batulayar, Kecamatan
Gunungsari, Kecamatan Lingsar, Kecamatan Narmada, Kecamatan Labuapi dan
Kecamaan Kediri dengan sektor unggulan perdagangan-jasa, industri dan
pariwisata;
2. Senggigi-Tiga Gili (Air, Meno, dan Trawangan) dan sekitarnya di Kabupaten
Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Utara dengan sektor unggulan
pariwisata, industri dan perikanan;
3. Agropolitan Rasimas di Kabupaten Lombok Timur dengan sektor unggulan
pertanian, industri, dan pariwisata;
4. Kute dan sekitarnya di Kabupaten Lombok Tengah, sebagian wilayah
Kabupaten Lombok Barat dan sebagian wilayah Kabupaten Lombok Timur
dengan sektor unggulan pariwisata, industri dan perikanan;
5. Agroindustri Pototano berada di Kabupaten Sumbawa Barat dengan sektor
unggulan pertanian dan industri;

6. Agropolitan Alas Utan berada di Kabupaten Sumbawa dengan sektor unggulan


pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pariwisata;
7. Lingkar Tambang Batu Hijau dan Dodo Rinti berada di Kabupaten Sumbawa
Barat dan Kabupaten Sumbawa dengan sektor unggulan pertambangan,
pertanian dan pariwisata;
8. Teluk Saleh dan sekitarnya berada di Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten
Dompu masing-masing beserta wilayah perairannya dengan sektor unggulan
perikanan, pariwisata, pertanian, peternakan, dan industri;
9. Agropolitan Manggalewa berada di Kabupaten Dompu dengan sektor unggulan
pertanian, perkebunan dan industri;
10. Huu dan sekitarnya berada di Kabupaten Dompu dengan sektor unggulan
pariwisata, industri, pertanian, dan perikanan;
11. Teluk Bima dan sekitarnya berada di Kabupaten Bima dan Kota Bima dengan sektor
unggulan perikanan, pariwisata dan industri;
12. Waworada-Sape dan sekitarnya berada di Kabupaten Bima dengan sektor unggulan
perikanan, pariwisata dan industri.

Kawasan strategis dari kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
sebagaimana meliputi:
1. Kawasan Ekosistem Puncak Ngengas Selalu Legini berada di Kabupaten
Sumbawa Barat dan Kabupaten Sumbawa;
2. Kawasan Ekosistem Gunung Tambora berada di Kabupaten Dompu dan
Kabupaten Bima;
3. Kawasan Ekosistem Hutan Parado berada di Kabupaten Dompu dan Bima; dan
4. Kawasan Ekosistem Pulau Sangiang berada di Kabupaten Bima.
B. RTRW Kabupaten Lombok Timur Tahun 2012-2032
Kawasan Strategis Nasional yang ada di Kabupaten adalah kawasan Taman
Nasional Gunung Rinjani merupakan kawasan strategis dari sudut kepentingan
lingkungan hidup.

Kawasan Strategis Provinsi yang ada di kabupaten dari sudut

kepentingan ekonomi terdiri atas:


1. Kawasan RASIMAS (Sakra, Sikur dan Masbagik) dengan sektor unggulan
pertanian, industri dan pariwisata; dan
2. sebagian kawasan kuta dan sekitarnya dengan sektor unggulan pariwisata dan
perikanan.
Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) terdiri atas :
1. KSK untuk kepentingan ekonomi meliputi:
a. kawasan pengembangan perkotaan selong merupakan pusat permukiman dan
industri, meliputi Kecamatan Selong, sebagian Kecamatan Labuhan Haji,
sebagian Kecamatan Sukamulia, dan sebagian Kecamatan Masbagik, sebagian
Kecamatan Pringgasela dan sebagian Kecamatan Sakra

b. penetapan kawasan agropolitan Sembalun meliputi Kecamatan Sembalun


dengan sektor unggulan hortikultura;
c. kawasan sentra produksi peternakan dan pertanian Aikmel-Wanasaba meliputi
Kecamatan Aikmel dan sebagian Kecamatan Wanasaba dengan sektor unggulan
ternak sapi dan sektor unggulan jagung; dan
d. penetapan kawasan minapolitan Keruak-Jerowaru meliputi wilayah Kecamatan
Keruak dan Kecamatan Jerowaru dengan sektor unggulan perikanan dan
pariwisata.
2. KSK untuk kepentingan sosial budaya meliputi:
a. kawasan makam Selaparang di Kecamatan Suela dan kawasan Makam Kenaot
di Kecamatan Sakra; dan
b. kawasan rumah adat tradisional di Kecamatan Sembalun dan Kecamatan Suela.
3. KSK untuk kepentingan lingkungan hidup meliputi:
a. kawasan Kebun Raya Lombok di Lemor Kecamatan Suela; dan
b. kawasan ekosistem hutan Sambelia di Kecamatan Sambelia.
2. 3

Karakteristik Kabupaten Lombok Barat

2.3. 24 Geografis
Letak Geografis Kabupaten Lombok Barat adalah 115o 20' 15,62" Bujur Timur dan 8o
55' 19" Lintang Selatan, dengan batas wilayahnya yakni:
Sebelah Utara

: Kabupaten Lombok Utara

Sebelah Barat

: Selat Lombok dan Kota Mataram

Sebelah Selatan

: Samudera Hindia

Sebelah Timur

: Lombok Utara

Ditinjau dari keadaan geografisnya, Kabupaten Lombok Barat dibagi menjadi :


1. Daerah Pegunungan, yaitu gugusan pengunungan yang membentang dari
Kecamatan Lingsar sampai Kecamatan Narmada. Gugusan pegunungan ini
merupakan sumber air sungai yang mengalir ke wilayah bagian tengah dan
bermuara di pantai barat.
2. Daerah Berbukit-bukit, yang terdapat di bagian selatan meliputi Kecamatan
Sekotong dan Lembar di bagian selatan.
3. Daerah Dataran Rendah, yang terdapat di bagian tengah yang membentang dari
perbatasan ujung timur dengan ujung barat.
Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu dari 10 (Sepuluh) Kabupaten / Kota
di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara administrasi Kabupaten Lombok Barat terbagi
dalam 10 Kecamatan, yaitu : Kecamatan Sekotong, Kecamatan Lembar, Kecamatan Gerung,
Kecamatan Labuapi, Kecamatan Kediri, Kecamatan Kuripan, Kecamatan Narmada,

Kecamatan Lingsar, Kecamatan Gunungsari dan Kecamatan Batulayar, dengan 3 kelurahan


dan 119 desa serta 820 jumlah dusun. Kecamatan Gerung merupakan Ibu kota Kabupaten
sekaligus sebagai pusat Pemerintahan, yang mempunyai luas wilayah + 62,30 Km 2. Berikut
adalah data luas kecamatan yang terdapat di Kabupaten Lombok Barat:
Tabel 2. 12 Luas Wilayah Kabupaten Lombok Barat
Luas Wilayah
Km2
Hektar
1
Sekotong
529,38
52.938
2
Lembar
62,66
6.266
3
Gerung
62,30
6.230
4
Labuapi
28,33
2.833
5
Kediri
21,64
2.164
6
Kuripan
21,56
2.156
7
Narmada
107,62
10.762
8
Lingsar
96,58
9.658
9
Gunungsari
89,74
8.974
10 Batu Layar
34,11
3.411
Lombok Barat
1.053,92
105.392
Sumber: Kabupaten Lombok Barat Dalam Angka, 2016
Kecamatan

Persentase
50,23
5,95
5,91
2,69
2,05
2,05
10,21
9,16
8,51
3,24
100,00

2.3. 24 Topografi
Berdasarkan kondisi topografinya, wilayah Kabupaten Lombok Barat dikategorikan
sebagai berikut:
1. Ketinggian 0 - 100 meter di atas permukaan laut, memiliki luas sebesar 34.800 Ha
atau 40,80% dari luas wilayah Kabupaten Lombok Barat.
2. Ketinggian 100-500 meter, memiliki luas wilayah sebesar 40.966 Ha atau 48% dari
luas wilayah Kabupaten Lombok Barat.
3. Ketinggian 500-1000 meter memiliki luas wilayah 8.650 Ha atau 10,1% dari luas
wilayah Kabupaten Lombok Barat, dan
4. Ketinggian 1000 meter keatas seluas 885 Ha atau 1,0% dari luas wilayah
Kabupaten Lombok Barat.
2.3. 24 Penggunaan Lahan
Sektor pertanian memberikan kontribusi yang cukup besar bagi produk domestik
regional bruto Kabupaten Lombok Barat. Sektor ini mencakup pertanian tanaman pangan,
perkebunan, kehutanan, peternakan dan juga perikanan. Tanaman pangan mencakup padi,
jagung, palawija, sayur mayur dan buah-buahan. Sebagai sentra beras, produksi padi di
Kabupaten Lombok Barat menjadi indikator keberhasilan program pertanian. Selain
subsektor pertanian tanaman pangan, sub sektor perkebunan di Kabupaten Lombok Barat
juga turut memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi perekonomian Kabupaten Lombok
Barat. Kelapa, kopi, cengkeh, jambu mete, vanili, kapas, kapuk, coklat, tembakau, asam,
pinang, merupakan jenis tanaman perkebunan yang diproduksi di Kabupaten Lombok Barat.

Berikut adalah penggunaan lahan di Kabupaten Lombok Barat, dengan fokus penggunaan
lahan pada sektor pertanian:
Tabel 2. 13 Penggunan Lahan di Kabupaten Lombok Barat
Penggunaan Lahan (Ha)
Sawah
Bukan Sawah
Lahan Bukan Pertanian
Sekotong
3.040
22.590
7.415
Lembar
2.090
4.053
886
Gerung
2.557
2.402
1.271
Labuapi
1.456
435
861
Kediri
1.450
322
392
Kuripan
1.072
850
234
Narmada
2.242
7.326
1.194
Lingsar
1.849
6.006
2.803
Gunungsari
905
4.017
4.052
Batu Layar
240
2.656
515
Sumber: Kabupaten Lombok Barat dalam Angka, 2016
Kecamatan

Total
33.045
7.029
6.230
2.753
2.164
2.156
10.762
9.658
8.947
3.411

2.3. 24 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)


Produk Domestik Regional Bruto adalah nilai tambah semua barang dan jasa sebagai hasil
kegiatan ekonomi di wilayah domestik tanpa memperhatikan faktor kepemilikan, apakah faktor
produksinya berasal atau dimiliki oleh penduduk daerah tersebut atau tidak. Pada tahun 2010 PDRB

per kapita Kabupaten Lombok Barat mencapai 11,68 juta rupiah dan nilai ini terus meningkat
hingga tahun 2014 mencapai 15,72 juta rupiah. Kendati PDRB per kapita digunakan untuk
indikator kesejahteraan masyarakat makro, namun tidak bukan berarti satu orang penduduk
Kabupaten Lombok Barat memiliki penghasilan 15,72 juta. Secara umum gambaran yang
dapat diperoleh adalah bahwa secara makro perekonomian di Lombok Barat telah
berkembang sehingga nilai tambah dari kegiatan ekonomi yang dihasilkan setara dengan
15,72 juta per penduduk Lombok Barat.
Tabel 2. 14 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Lombok Barat Atas Dasar Harga
Berlaku dan Harga Konstan (Persen)
PDRB
Atas Dasar Harga
Berlaku
Atas Dasar Harga
Konstan

2013

2014

2015

7,94

11,89

12,8

5,26

5,48

6,38

2.3. 24 Kawasan Strategis arahan RTRW


A. RTRW Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2029
Kawasan strategis meliputi kawasan strategis dari kepentingan pertahanan dan
keamanan, pertumbuhan ekonomi, sosial budaya, pendayagunaan sumberdaya alam dan
teknologi tinggi, serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. Kawasan Strategis
Provinsi (KSP) sebagaimana dimaksud meliputi kawasan strategis dari kepentingan
pertumbuhan ekonomi, kawasan strategis dari fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.
Kawasan strategis dari kepentingan pertumbuhan ekonomi meliputi :

1. Mataram Metro meliputi Kota Mataram, Kecamatan Batulayar, Kecamatan


Gunungsari, Kecamatan Lingsar, Kecamatan Narmada, Kecamatan Labuapi dan
Kecamaan Kediri dengan sektor unggulan perdagangan-jasa, industri dan
pariwisata;
2. Senggigi-Tiga Gili (Air, Meno, dan Trawangan) dan sekitarnya di Kabupaten
Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Utara dengan sektor unggulan
pariwisata, industri dan perikanan;
3. Agropolitan Rasimas di Kabupaten Lombok Timur dengan sektor unggulan
pertanian, industri, dan pariwisata;
4. Kute dan sekitarnya di Kabupaten Lombok Tengah, sebagian wilayah
Kabupaten Lombok Barat dan sebagian wilayah Kabupaten Lombok Timur
dengan sektor unggulan pariwisata, industri dan perikanan;
5. Agroindustri Pototano berada di Kabupaten Sumbawa Barat dengan sektor
unggulan pertanian dan industri;
6. Agropolitan Alas Utan berada di Kabupaten Sumbawa dengan sektor unggulan
pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pariwisata;
7. Lingkar Tambang Batu Hijau dan Dodo Rinti berada di Kabupaten Sumbawa
Barat dan Kabupaten Sumbawa dengan sektor unggulan pertambangan,
pertanian dan pariwisata;
8. Teluk Saleh dan sekitarnya berada di Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten
Dompu masing-masing beserta wilayah perairannya dengan sektor unggulan
perikanan, pariwisata, pertanian, peternakan, dan industri;
9. Agropolitan Manggalewa berada di Kabupaten Dompu dengan sektor unggulan
pertanian, perkebunan dan industri;
10. Huu dan sekitarnya berada di Kabupaten Dompu dengan sektor unggulan
pariwisata, industri, pertanian, dan perikanan;
11. Teluk Bima dan sekitarnya berada di Kabupaten Bima dan Kota Bima dengan sektor
unggulan perikanan, pariwisata dan industri;
12. Waworada-Sape dan sekitarnya berada di Kabupaten Bima dengan sektor unggulan
perikanan, pariwisata dan industri.

Kawasan strategis dari kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
sebagaimana meliputi:
1. Kawasan Ekosistem Puncak Ngengas Selalu Legini berada di Kabupaten
Sumbawa Barat dan Kabupaten Sumbawa;
2. Kawasan Ekosistem Gunung Tambora berada di Kabupaten Dompu dan
Kabupaten Bima;
3. Kawasan Ekosistem Hutan Parado berada di Kabupaten Dompu dan Bima; dan
4. Kawasan Ekosistem Pulau Sangiang berada di Kabupaten Bima.
B. RTRW Kabupaten Lombok Barat Tahun 2011-2031

Kawasan strategis nasional untuk kepentingan pertahanan dan keamanan yang berada
di wilayah kabupaten adalah kawasan pulau terluar yaitu Pulau Sophialouisa (Pulau
Sepatang). Kawasan strategis provinsi untuk kepentingan ekonomi yang berada di
wilayah kabupaten meliputi:
1. Senggigi-Tiga Gili (Air, Meno, Trawangan) dan sekitarnya dengan sektor
unggulan pariwisata, industri dan perikanan;
2. Mataram Metro meliputi wilayah Kota Mataram, Kecamatan Batulayar,
Gunung Sari, Lingsar, Narmada, Kediri, dan Labuapi dengan sektor unggulan
perdagangan jasa, industri dan pariwisata; dan
3. Kute dan sekitarnya di Kabupaten Lombok Tengah, sebagian wilayah
Kabupaten Lombok Barat dan sebagian wilayah Kabupaten Lombok Timur
dengan sektor unggulan pariwisata, industri dan perikanan.
Kawasan strategis kabupaten terdiri atas :
a. kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi
i. Tunggal Kendali meliputi sebagian wilayah Kecamatan Batulayar, Gunung
Sari, Lingsar, Narmada, Kediri, Labuapi dengan sektor unggulan
perdagangan jasa, industri dan pariwisata;
ii. Gerung sebagai pusat pemerintahan, dengan

sektor

unggulan

perdagangan dan jasa;


iii. Sekotong dan sekitarnya meliputi seluruh wilayah Kecamatan Sekotong dan
sebagian wilayah Kecamatan Lembar dengan sektor unggulan pariwisata,
pertambangan, industri, perdagangan dan jasa, perikanan dan
pertanian;
iv. Agropolitan Lebah Sempage di Kecamatan Narmada dengan sektor
unggulan pertanian dan agrowisata; dan
v. Senggigi di Kecamatan Batulayar dengan sektor unggulan pariwisata dan
perikanan.
b. kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya, meliputi :
i. Kediri sebagai Pusat Kajian Islam dan Pusat Pesantren dengan sektor
unggulan pendidikan santri; dan
ii. Narmada sebagai Pusat Kajian dan Inventarisasi Seni-Budaya Lombok
dengan sektor unggulan pariwisata budaya.
c. kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan
hidup, meliputi :
i. Hutan Sesaot dan sekitarnya berada di Kecamatan Narmada dan Lingsar;
dan
ii. Hutan Pusuk Pass dan sekitarnya berada di Kecamatan Batulayar dan
Gunung Sari.

2. 3

Karakteristik Kabupaten Lombok Tengah

2.4. 25 Geografis
Kabupaten Lombok Tengah secara geografis berbatasan dengan kabupaten lain
dengan batas wilayah sebagai berikut.
Sebelah Utara

: Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Barat

Sebelah Timur

: Kabupaten Lombok Timur

Sebelah Barat

: Kabupaten Lombok Barat

Sebelah Selatan

: Samudra Indonesia

Berdasarkan Kabupaten Lombok Tengah Dalam Angka Tahun 2016, Jumlah desa
yang ada di Kabupaten Lombok Tengah berjumlah 139 desa, sedangkan jumlah kecamatan
berjumlah 12 kecamatan dengan luas wilayah berkisar 50 hingga 234 km2. Kecamatan Pujut
merupakan salah satu kecamatan terluas dengan wilayah mencapai 19,33 persen dari luas
wilayah kabupaten, diikuti Kecamatan Batukliang Utara, Praya Barat dan Praya Barat Daya
dengan persentase masing-masing 15,06, 12,64 dan 10,34 persen, Sementara itu kecamatankecamatan lainnya memiliki persentase luas wilayah dibawah tujuh persen.
2.4. 25 Topografi
Dilihat dari tofografi, bagian utara wilayah Kabupaten Lombok Tengah merupakan
daerah dataran tinggi dan merupakan areal kaki Gunung Rinjani yang meliputi Kecamatan
Batukliang, Batukliang Utara, Kopang, dan Pringgarata. Curah hujan pada daerah ini relatif
tinggi dan dapat menjadi pendukung bagi kegiatan di sektor pertanian. Selain itu di bagian
utara terdapat aset wisata terutama pariwisata alam pegunungan dengan pemandangan yang
indah dan udara yang sejuk.
Bagian tengah meliputi Kecamatan Praya, Praya Tengah, Praya Barat, Praya Barat
Daya, Praya Timur, Janapria dan sebagian Kecamatan Jonggat merupakan wilayah dataran
rendah yang memiliki potensi pertanian padi dan palawija, didukung oleh hamparan lahan
sawah yang luas dengan sarana irigasi yang memadai.
Sedangkan bagian Selatan merupakan daerah yang berbukit-bukit dan sekaligus
berbatasan dengan Samudra Indonesia. Bagian selatan ini meliputi wilayah Kecamatan Pujut,
sebagian Kecamatan Praya Barat, Praya Barat Daya dan Praya Timur.

2.4. 25 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku menurut lapangan
usaha pada tahun 2015 sebesar 13.291,14 miliar rupiah, sedang pada tahun sebelumnya
11.703,80 juta rupiah atau mengalami peningkatan sebesar 13,56 persen.
Perekonomian di Kabupaten Lombok Tengah didominasi oleh sektor transportasi dan
pergudangan serta sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Kontribusi sektor transportasi
dan pergudangan mencapai 24,55 persen, sedangkan konstribusi sektor pertanian mencapai
23,22 persen. Sektor dengan konstribusi terendah adalah sektor pengadaan listrik, air dan gas
yang hanya menyumbang kontribusi sebesar 0,05 persen.
Tabel 2. 15 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha di Kabupaten Lombok Tengah(miliar rupiah) , 2012-2015
Lapangan
Usaha Industry
Pertanian,
Kehutanan,
Perikanan
Pertambangan
dan Penggalian
Industri
Pengolahan
Pengadaan
Listrik dan Gas
Pengadaan Air,
Pengelolaan
Sampah, Limbah
dan Daur Ulang
Konstruksi
Perdagangan
Besar dan
Eceran; Reparasi
Mobil dan
Sepeda Motor
Transportasi dan
Pengangkutan
Penyediaan
Akomodasi dan
Makan Minum
Informasi dan
Komunikasi
Jasa Keuangan
dan Asuransi
Real Estate
Jasa Perusahaan
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial
Wajib
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan

2012

2013

2014

2015

2 427,11

2 559,04

2 751,54

3 086,79

345,96

382,52

437,42

490,86

547,99

570,90

622,39

651,86

4,53

4,01

5,62

6,46

11,54

12,99

14,90

16,10

1 040,26

1 110,26

1 255,04

1 441,72

968,20

1 063,71

1 219,72

1 350,11

1 657,21

2 195,70

2 740,76

3 262,38

93,94

111,62

137,77

153,96

137,40

149,64

168,48

182,55

167,85

190,46

212,16

236,23

320,66
12,80

362,36
14,05

420,69
16,27

469,42
17,88

573,49

608,30

710,96

807,65

439,27
213,73

467,59
231,70

501,62
258,02

567,44
288,55

dan Kegiatan
Sosial
Jasa Lainnya
Produk
Domestik
Regional Bruto

192,85

208,68

230,44

261,19

9 154,77

10 243,52

11 703,80

13 291,14

2.4. 25 Kawasan Strategis arahan RTRW


A. RTRW Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2029
Kawasan strategis meliputi kawasan strategis dari kepentingan pertahanan dan
keamanan, pertumbuhan ekonomi, sosial budaya, pendayagunaan sumberdaya alam dan
teknologi tinggi, serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. Kawasan Strategis
Provinsi (KSP) sebagaimana dimaksud meliputi kawasan strategis dari kepentingan
pertumbuhan ekonomi, kawasan strategis dari fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.
Kawasan strategis dari kepentingan pertumbuhan ekonomi meliputi :
1. Mataram Metro meliputi Kota Mataram, Kecamatan Batulayar, Kecamatan
Gunungsari, Kecamatan Lingsar, Kecamatan Narmada, Kecamatan Labuapi dan
Kecamaan Kediri dengan sektor unggulan perdagangan-jasa, industri dan
pariwisata;
2. Senggigi-Tiga Gili (Air, Meno, dan Trawangan) dan sekitarnya di Kabupaten
Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Utara dengan sektor unggulan
pariwisata, industri dan perikanan;
3. Agropolitan Rasimas di Kabupaten Lombok Timur dengan sektor unggulan
pertanian, industri, dan pariwisata;
4. Kute dan sekitarnya di Kabupaten Lombok Tengah, sebagian wilayah
Kabupaten Lombok Barat dan sebagian wilayah Kabupaten Lombok Timur
dengan sektor unggulan pariwisata, industri dan perikanan;
5. Agroindustri Pototano berada di Kabupaten Sumbawa Barat dengan sektor
unggulan pertanian dan industri;
6. Agropolitan Alas Utan berada di Kabupaten Sumbawa dengan sektor unggulan
pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pariwisata;
7. Lingkar Tambang Batu Hijau dan Dodo Rinti berada di Kabupaten Sumbawa
Barat dan Kabupaten Sumbawa dengan sektor unggulan pertambangan,
pertanian dan pariwisata;
8. Teluk Saleh dan sekitarnya berada di Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten
Dompu masing-masing beserta wilayah perairannya dengan sektor unggulan
perikanan, pariwisata, pertanian, peternakan, dan industri;
9. Agropolitan Manggalewa berada di Kabupaten Dompu dengan sektor unggulan
pertanian, perkebunan dan industri;

10. Huu dan sekitarnya berada di Kabupaten Dompu dengan sektor unggulan
pariwisata, industri, pertanian, dan perikanan;
11. Teluk Bima dan sekitarnya berada di Kabupaten Bima dan Kota Bima dengan sektor
unggulan perikanan, pariwisata dan industri;
12. Waworada-Sape dan sekitarnya berada di Kabupaten Bima dengan sektor unggulan
perikanan, pariwisata dan industri.

Kawasan strategis dari kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
sebagaimana meliputi:
1. Kawasan Ekosistem Puncak Ngengas Selalu Legini berada di Kabupaten
Sumbawa Barat dan Kabupaten Sumbawa;
2. Kawasan Ekosistem Gunung Tambora berada di Kabupaten Dompu dan
Kabupaten Bima;
3. Kawasan Ekosistem Hutan Parado berada di Kabupaten Dompu dan Bima; dan
4. Kawasan Ekosistem Pulau Sangiang berada di Kabupaten Bima.
B. RTRW Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2031
Kawasan strategis Kabupaten dari sudut Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi
meliputi:
1. Kawasan Kuta dan sekitarnya di Kecamatan Pujut dengan sektor unggulan
pariwisata dan industri;
2. Kawasan Selong Belanak dan sekitarnya di Kecamatan Praya Barat dan
Kecamatan Praya Barat Daya dengan sektor unggulan pariwisata dan industri;
3. Kawasan Sade dan sekitarnya di Kecamatan Pujut dengan sektor unggulan
pariwisata;
4. Kawasan Perkotaan Praya yang meliputi sebagian Kecamatan Praya, sebagian
Kecamatan Praya Tengah, sebagaian Kecamatan Praya Barat, sebagian
Kecamatan Praya Barat Daya, dan sebagian Kecamatan Pujut dengan sektor
unggulan perdagangan-jasa, industri, pendidikan, dan pariwisata;
5. Kawasan Agropolitan Aik Meneng yang meliputi Kecamatan Batukliang Utara,
Kecamatan Kopang dan Kecamatan Janapria dengan sektor unggulan
agroindustri, pariwisata serta konservasi; dan
6. Kawasan Minapolitan di Kawasan Gerupuk dan Awang dengan sektor unggulan
perikanan dan industri.
Kawasan strategis Kabupaten dari sudut Kepentingan Daya Dukung
Lingkungan Hidup meliputi:
1. Kawasan Benang Stokel dan Benang Kelambu di Kecamatan Batukliang Utara;
2. taman nasional Gunung Rinjani di Kecamatan Batukliang Utara, Kecamatan
Kopang; dan

3. Kawasan bendungan Batujai dan kawasan preservasinya di Kecamatan Praya,


Praya Tengah dan Praya Barat dan
4. Kawasan bendungan Pengga yang termasuk Kawasan Gunung Pupuh, Gunung
Lengungsi, dan Gunung Ngabok di Kecamatan Praya Barat Daya.
Kawasan strategis dari sudut Kepentingan Sosial Budaya sebagaimana
dimaksud meliputi:
1.
2.
3.
4.
2. 3

No.

1.

Situs Batu Rijang dan sekitarnya di Kecamatan Praya Barat;


Makam Srewe dan sekitarnya di Kecamatan Praya Tengah; dan
Makam Ketak dan sekitarnya di Kecamatan Kopang
Situs Langko dan sekitarnya di Kecamatan Kopang dan Janapria.

Sektor Studi Terpilih

Kabupaten

Lombok Utara

Sektor dengan
Kontribusi
terbesar
berdasarkan
PDRB
Pertanian

Kawasan Strategis
Arahan RTRW
Provinsi NTB
-

Pariwisata
Industri
Perikanan

Kawasan Strategis Arahan RTRW Kabupaten

Pariwisata

Perdagangan dan
Jasa

Perkebunan dan
Agro Industri

Perkebunan dan
Agropolitan

Perdagangan dan
jasa

Situs Budaya

Kawasan Strategis Sire Medane meliputi sebagian


Kecamatan
Tanjung (Desa Sigar
Penjalin, dan Desa Medana)
Kawasan Strategis Perkotaan
Tanjung meliputi sebagian
Kecamatan
Tanjung (Desa Sokong, Desa
Tanjung, dan Desa Jenggala)
dan
Sebagian Kecamatan Gangga
(Desa Bentek , Desa
Gondang dan
Desa Genggelang)
Kawasan Strategis Gangga
terdapat di Desa Genggelang
Kecamatan
Gangga
Kawasan Strategis
Agropolitan Kayangan
terdapat di Kecamatan
Kayangan meliputi Desa
Kayangan, Desa Sesait, Desa
Santong, Desa Gumantar,
Desa Dangiang, dan Desa
Pendua
Kawasan Strategis Carik
yang terdapat di Kecamatan
Bayan
meliputi Desa Sukadana dan
Desa Anyar
Kecamatan Bayan meliputi
Desa Bayan, Desa Senaru
dan Desa

Pari

Agr

Min

Indu

2.

Lombok Timur

Pertanian

Pertanian
Industri
Pariwisata

kawasan
pengembangan
perkotaan selong
merupakan pusat
permukiman dan
industri

Sukadana (Dusun Segenter)


Kecamatan Selong, sebagian

Indu

Kecamatan Labuhan Haji,


sebagian

Kecamatan

Sukamulia,

dan

Kecamatan

sebagian
Masbagik,

sebagian

Kecamatan

Pringgasela

dan

sebagian

Kecamatan Sakra
kawasan
agropolitan
kawasan sentra
produksi
peternakan dan
pertanian

Kecamatan Sembalun dengan

Agr

sektor unggulan hortikultura


Kecamatan Aikmel
dan

Pari

sebagian
Wanasaba

Kecamatan
dengan

sektor

unggulan ternak sapi dan


penetapan
kawasan
minapolitan

sektor unggulan jagung


meliputi wilayah Kecamatan
Keruak

Kecamatan

Jerowaru

dengan

unggulan

perikanan

pariwisata

Tabel Pertimbangan Pemilihan Sektor Studi SPW 2017

dan

sektor
dan

Min

Anda mungkin juga menyukai