Anda di halaman 1dari 38

LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2017

PULAU LOMBOK, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Malang, 07 Februari 2017


Menyetujui,

Koordinator Studio Koordinator Dosen Pengampu Studio


Perencanaan Wilayah 2017 PerencanaanWilayah 2017

Desy Tri Susanti Aris Subagiyo, ST., MT.


NIM. 145060601111004 NIP. 19810404 201212 1 005

Mengetahui,

Wakil Dekan Bidang Akademik Ketua Program Studi


Perencanaan Wilayah dan Kota

Dr. Ir. Surjono, MTP. Dr. Ir. Agus Dwi Wicaksono, Lic. Rer. Reg.
NIP. 19650518 199002 1 001 NIP. 19600812 198701 1 001

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, kemampuan
dan kekuatan sehingga proposal kegiatan Studio Perencanaan Wilayah 2017 ini dapat diselesaikan.

Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung


terselesaikannya proposal kegiatan Studio Perencanaan Wilayah 2017 ini, yaitu:

1. Allah SWT atas limpahan karunia-Nya;


2. Bapak Dr. Ir. Surjono, MTP selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik,
Universitas Brawijaya;
3. Bapak Dr. Ir. A. Wahid Hasyim, MSP. Selaku Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah dan
Kota, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya;
4. Bapak Aris Subagiyo. ST., MT. selaku kordinator dosen Studio Perencanaan Wilayah;
5. Keluarga besar mahasiswa jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya yang telah berpartisipasi dalam kegiatan Studio Perencanaan
Wilayah 2017.
Demikian proposal kegiatan Studio Perencanaan Wilayah 2017 ini kami susun. Atas
dukungan dan kerjasamanya, kami ucapkan terimakasih.

Malang, 07 Februari 2017

Penyusun

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 3
Proposal
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2017
Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat

BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan jaman, pasti ada suatu perubahan di wilayah perkotaan dan
perdesaan. Hal tersebut dilatar belakangi oleh kebutuhan dan keinginan yang dilakukan oleh
masyarakat. Dalam membatasi kebutuhan dan keinginan masyarakat tersebut perlu adanya suatu
perencanaan pada masing-masing wilayah dengan karakteristik dan potensi yang berbeda-beda.
Perencanaan Wilayah adalah suatu proses perencanaan pembangunan yang dimaksudkan untuk
melakukan perubahan menuju arah perkembangan yang lebih baik bagi suatu komunitas
masyarakat, pemerintah, dan lingkungannya dalam wilayah tertentu, dengan memanfaatkan atau
mendayagunakan berbagai sumber daya yang ada, dan harus memiliki orientasi yang bersifat
menyeluruh, lengkap, tetap berpegang pada azas prioritas (Riyadi dan Bratakusumah, 2003). Dalam
upaya pembangunan wilayah, masalah yang terpenting yang menjadi perhatian para ahli ekonomi
dan perencanaan wilayah adalah menyangkut proses pertumbuhan ekonomi dan pemerataan
pembangunan. Maka dari itu perencanaan wilayah yang dilakukan harus sesuai dengan
karakteristik, potensi dan kebutuhan wilayah tersebut.
Lombok merupakan salah satu pulau di Indonesia yang menjadi destinasi wisata. Daya tarik
wisata yang dimiliki merupakan daya tarik wisata alam dan budaya. Kondisi daya tarik wisata alam
terdiri dari panorama alam, hutan lindung dan hutan budidaya, gunung dan bukit, sungai, lembah,
pantai yang memiliki pasir putih, persawahan yang hijau, dan keanekaragaman potensi bahari.
Pariwisata budaya mengalami perkembangan yang positif. Keselarasan antara budaya masyarakat
lokal yaitu masyarakat sasak terjalin dengan baik dengan masyarakat lainnya, sehingga menambah
daya tarik wisata di Pulau Lombok dan menarik wisatawan ke Pulau Lombok. Selain potensi wisata,
lombok juga memiliki potensi lainnya seperti kawasan pesisir dan lahan pertanian, bahkan hingga
potensi pengolahan bahan baku atau industri. Perlu adanya kajian lebih lanjut untuk mengetahui
bagaimana potensi dan masalah serta kendala yang dihadapi oleh sektor-sektor tersebut. Sehingga
keragaman potensi yang ada tersebut dapat dikelola guna meningkatkan perekonomian dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di Pulau Lombok.
1. 2 Tujuan
Tujuan dalam Studio Perencanaan Wilayah 2017 diantaranya adalah:
1. Mengidentifikasi potensi dan masalah yang ada di Pulau Lombok.
2. Mengidentifikasi pengelolaan sektor-sektor yang ada di Pulau Lombok diantaranya adalah
agropolitan, minapolitan, pariwisata, dan industri.
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 4
3. Mengidentifikasi keterkaitan antara sektor-sektir tersebut.
4. Menyusun arahan pengembangan sektor-sektor yang ada di Pulau Lombok.
1. 3 Ruang Lingkup
Pelaksanaan Studio Perencanaan Wilayah 2017 terdiri atas tiga ruang lingkup yaitu ruang
lingkup waktu, wilayah dan ruang lingkup kerja.
1.3. 1 Ruang Lingkup Waktu
Studio Perencanaan Wilayah 2017 terbagi menjadi tiga kegiatan yang meliputi survei
pendahuluan, survei utama, dan proses penyusunan laporan hasil akhir.
A. Survei Pendahuluan
Survei pendahuluan dilakukan oleh perwakilan tim Studio Perencanaan Wilayah 2017
pada pertengahan Bulan Februari tahun 2017 yang bertujuan untuk meminta izin dengan
melampirkan surat izin survei serta pengambilan data sekunder yang memungkin kepada
instansi-instansi terkait.
B. Survei Utama
Survei utama dilakukan oleh seluruh peserta Studio Perencanaan Wilayah 2017 pada
pertengahan Bulan Maret 2017 yang bertujuan untuk pengambilan data baik primer
maupun sekunder, serta dokumentasi dalam kelengkapan hasil survei.
C. Proses Penyusunan Laporan Hasil Akhir
Proses penyusunan laporan dilakukan selama enam bulan pada Bulan Februari-Juli tahun
2017 yang meliputi laporan pendahuluan, laporan antara hingga laporan akhir.
1.3. 2 Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah studi meliputi empat kabupaten yang terletak di Pulau Lombok yaitu
Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten
Lombok Tengah.
A. Kabupaten Lombok Utara
Kabupaten Lombok Utara merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi
Nusa Tenggara Barat yang berada di Pulau Lombok. Secara astronomis, 116 05 Bujur
Timur dan 8 21 Lintang Selatan Kabupaten Lombok Utara terletak antara Secara
geografis batasbatas Kabupaten Lombok Utara adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Timur : Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur
Sebelah Selatan : Kabupaten Lombok Barat
Sebelah Barat : Selat Lombok
Luas wilayah Kabupaten Lombok Utara mencapai 80.953 hektar. Sebagian besar
lahan yang ada di Kabupaten Lombok Utara merupakan lahan bukan sawah terutama
untuk lahan kebun dan hutan. Lahan yang digunakan sebagai lahan sawah berkisar 8.304
hektar. Lainnya lahan yang digunakan sebagai pemukiman dan sarana prasarana
berkisar 30.774 hektar. Secara administratif, wilayah Kabupaten Lombok Utara terdiri

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 5
dari 5 (lima) kecamatan yaitu Kecamatan Pemenang, Kecamatan Tanjung, Kecamatan
Gangga, Kecamatan Kayangan dan Kecamatan Bayan.
B. Kabupaten Lombok Timur
Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi
Nusa Tenggara Barat yang berada di Pulau Lombok. Terletak di bagian timur Pulau
Lombok dengan posisi astronomis berada pada 116-117 Bujur Timur dan 8- 9 Lintang
Selatan. Secara geografis batasbatas Kabupaten Lombok Timur adalah sebagai
berikut:
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Timur : Selat Alas
Sebelah Selatan : Samudera Indonesia
Sebelah Barat : Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Utara
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Pulau Lombok, Lombok Timur
merupa- kan kabupaten paling besar dengan wilayah mencapai 1.605,55 km, setara
dengan 33,88 persen dari luas Pulau Lombok yang mencapai 4.738,7 km2 . Secara
administratif, Kabupaten Lombok Timur memiliki 20 kecamatan, 239 desa, 15 kelurahan,
1.266 dusun, 69 lingkungan, 1266 dusun dan 6.367 Rukun Tetangga (RT).
C. Kabupaten Lombok Barat
Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi
Nusa Tenggara Barat yang berada di Pulau Lombok. Terletak dengan posisi astronomis
berada pada 115 49,12 04 - 116 20 15,62 Bujur Timur dan 8 24 33,82 - 8 55
19 Lintang Selatan. Secara geografis batasbatas Kabupaten Lombok Barat adalah
sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kabupaten Lombok Utara
Sebelah Timur : Kabupaten Lombok Tengah
Sebelah Selatan : Samudera Indonesia
Sebelah Barat : Selat Lombok
Luas wilayah Kabupaten Lombok Barat yaitu 1053,92 km2. Secara administratif
Kabupaten Lombok Barat memiliki 10 kecamatan, dengan Kecamatan Sekotong
merupakan kecamatan terluas dengan luas wilayah 529,38 km2.
D. Kabupaten Lombok Tengah
Kabupaten Lombok Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di
Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berada di Pulau Lombok. Kabupaten Lombok Tengah
sebagai salah satu bagian dari Propinsi Nusa Tenggara Barat memiliki posisi koordinat
bumi antara 11605 sampai 11624 Bujur Timur dan 824 sampai 857 Lintang
Selatan. Secara geografis batasbatas Kabupaten Lombok Timur adalah sebagai
berikut:
Sebelah Utara : Kabupaten Lombok Utara

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 6
Sebelah Timur : Kabupaten Lombok Timur
Sebelah Selatan : Samudera Indonesia
Sebelah Barat : Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Utara
Jumlah desa yang ada di kabupaten Lombok Tengah berjumlah 139
desa.sedangkan jumlah kecamatan tetap berjumlah 12 kecamatan dengan luas wilayah
berkisar antara 50 hingga 234 km2. Berdasarkan posisi geografis Lombok Tengah, maka
jarak antara ibu kota kabupaten dengan ibu kota kecamatan memiliki radius yang relatif
dekat yang berkisar antara 0 hingga 20 km. Namun antara ibu kota kecamatan yang
satu dengan ibu kota kecamatan lain yang terjauh mencapai jarak 41 km yakni antara
ibu kota Kecamatan Pringgarata dengan ibu kota Kecamatan Janapria.
1.3. 3 Ruang Lingkup Kerja
A. Agropolitan
Menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Kawasan
Agropolitan adalah kawasan yang terdiri dari satu atau lebih pusat kegiatan pada
wilayah pedesaan sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumber daya
alam tertentu yang ditunjukan oleh adanya keterkaitan fungsional hierarki keruangan
sistem permukiman dan sistem agribisnis. Pada dasarnya agropolitan suatu konsep yang
memadukan pembangunan pertanian (sektor basis di pedesaan) dengan sektor industri
yang selama ini berpusat di wilayah perkotaan. Sehingga pengembangan agropolitan
ini mengembangkan kawasan pedesaan dengan memperkenalkan fasilitas-fasilitas
kota/modern yang disesuaikan dengan lingkungan pedesaan.
Ruang lingkup kerja agropolitan ini adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi karakteristik kegiatan pertanian dan kebijakan terkait dengan sektor
agropolitan
2. Mengetahui potensi unggulan pertanian yang dapat dikembangkan pada kawasan
agropolitan
3. Menganalisis pengembangan kawasan agropolitan berdasarkan komoditas
unggulan untuk memingkatkan ekonomi masyarakat.
4. Menganalisis potensi dan masalah sumberdaya dan budaya lokal sebagai
pendukung perencanaan kawasan agropolitan
5. Menyusun arahan rencana Pengembangan Kawasan Agropolitan
B. Minapolitan
Pergeseran paradigma pembangunan yang awalnya hanya berpusat pada
pembangunan sektor-sektor ekonomi di wilayah darat menjadikan pertumbuhan
pembangunan yang berorientasi pada sektor maritim atau kelautan dan perikanan.
Pembangunan pada sektor kelautan dan perikanan diharapkan mampu memberikan
peluang kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia serta mampu menambah pendapatan
daerah. Pengembangan minapolitan ini pada daerah yang mempunyai potensi

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 7
sumberdaya perikanan budidaya ikan dan perikanan tangkap, sehingga memiliki
peluang atau menfaat untuk meningkatkan produktivitas, produksi dan kualitas produk
kelautan dan perikanan, meningkatkan income para nelayan, pembudidayaan ikan dan
pengolahan sumber daya perikanan yang adil dan merata serta mengembangkan
kawasan minapolitan sebagai pusat pertumbuhan perekonomian daerah.
Ruang lingkup kerja agropolitan ini adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi potensi masalah kawasan minapolitan
2. Menganalisis pengembangan kawasan minapolitan berdasarkan produk kelautan
dan perikanan untuk memingkatkan ekonomi masyarakat.
3. Menganalisis potensi dan masalah sumberdaya perikanan sebagai pendukung
perencanaan kawasan agropolitan
4. Memberikan arahan strategi pengembangan kawasan minapolitan
C. Industri
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 Tentang
Perindustrian, Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan
baku dan/atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang
yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri.
Pengembangan industri mengarah ke industri kreatif yaitu industri yang menghasilkan
output dari pemanfaatan kreativitas, keahlian, dan bakat individu untuk menciptakan
nilai tambah, lapangan kerja, dan peningkatan kualitas hidup. Industri kreatif
memproduksi karya kreatif untuk dikonsumsi secara langsung oleh rumah tangga,
perusahaan dan entitas ekonomi lainnya yang tidak hanya menghasilkan karya yang
memenuhi fungsi tetapi juga nilai estetika yang dapat meningkatkan kebahagiaan
konsumen yang mengonsumsinya. Perencanaan sektor industri kreatif dapat
meningkatkan keterampilan masyarakat sekitar dan dapat meningkatkan pendapatan
daerah.
D. Pariwisata
Pariwisata merupakan salah satu sektor potensial yang dapat menambah pendapatan
daerah bahkan devisa negara. Sektor pariwisata juga berperan dalam meningkatnya
taraf hidup masyarakat, manambah lapangan kerja, dan meningkatkan rasa cinta
lingkungan serta melestarikan alam dan budaya. Pengembangan sektor pariwisata
didukung dengan UU No. 10 Tahun 2009 yang menyebutkan bahwa keberadaan daya
tarik wisata pada suatu daerah akan mendapatkan keuntungan, antara lain
meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), meningkatnya taraf hidup masyarakat
dan memperluas kesempatan kerja, meningkatkan rasa cinta lingkungan serta
melestarikan alam budaya setempat. Berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 2009
menyebutkan bahwa pembangunan pariwisata terdiri dari empat komponen, yaitu:
a. Pengembangan Industri Pariwisata

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 8
b. Pengembangan Destinasi Wisata
c. Pengembangan Pemasaran Wisata
d. Pengembangan Kelembagaan Wisata
1. 4 Output Hasil Studio Perencanaan Wilayah
Studio Perencanaan Wilayah Tahun 2017 akan menghasilkan arahan pengembangan
sektor-sektor yang ada di Pulau Lombok berupa:
1. Masterplan Kawasan Agropolitan
2. Masterplan Kawasan Minapolitan
3. Masterplan Kawasan Industri
4. Masterplan Kawasan Parwisata

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 9
Proposal
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2017
Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat

BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
2. 1 Karakteristik Kabupaten Lombok Utara
Karakteristik Kabupaten Lombok Utara meliputi kondisi geografis, topografi, penggunaan
lahan, PDRB serta kawasan strategis berdasarkan arahan RTRW Provinsi Nusa Tenggara Barat
maupun RTRW Kabupaten Lombok Utara.
2.1. 1 Geografis
Kabupaten Lombok Utara merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Nusa
Tenggara Barat yang berada di Pulau Lombok. Secara astronomis, 116 05 Bujur Timur dan 8 21
Lintang Selatan Kabupaten Lombok Utara terletak antara Secara geografis batasbatas Kabupaten
Lombok Utara adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Timur : Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur
Sebelah Selatan : Kabupaten Lombok Barat
Sebelah Barat : Selat Lombok
Luas wilayah Kabupaten Lombok Utara mencapai 80.953 hektar. Sebagian besar lahan
yang ada di Kabupaten Lombok Utara merupakan lahan bukan sawah terutama untuk lahan kebun
dan hutan. Lahan yang digunakan sebagai lahan sawah berkisar 8.304 hektar. Lainnya lahan yang
digunakan sebagai pemukiman dan sarana prasarana berkisar 30.774 hektar. Secara administratif,
wilayah Kabupaten Lombok Utara terdiri dari 5 (lima) kecamatan yaitu Kecamatan Pemenang,
Kecamatan Tanjung, Kecamatan Gangga, Kecamatan Kayangan dan Kecamatan Bayan.
Tabel 2. 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Lombok Utara
No. Nama Kecamatan Luas Wilayah
(km2)
1. Pemenang 81,09
2. Tanjung 115,64
3. Gangga 157,35
4. Kayangan 126,35
5. Bayan 329,1
Total 809,53
Sumber: Kecamatan Lombok Utara Dalam Angka 2016
2.1. 2 Topografi
Tinggi wilayah di atas permukaan laut (dpl) terletak pada ketinggian antara 5-10 meter dari
permukaan laut, tinggi wilayah berdasarkan kecamatan dapat dilihat pada Tabel berikut ini.

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 10
Tabel 2. 2 Tinggi Wilayah di Atas Permukaan Laut (dpl) Menurut Kecamatan di Kabupaten
Lombok Utara
No. Nama Kecamatan Tinggi (m)
1. Pemenang 5
2. Tanjung 10
3. Gangga 5
4. Kayangan 5
5. Bayan 7
Sumber: Kecamatan Lombok Utara Dalam Angka 2016
2.1. 3 Penggunaan Lahan
Pertanian merupakan mata pencahariaan utaman masyarakat Kabupaten Lombok
Utara, dimana sebagian besar penduduk Kabupaten Lombok Utara bekerj di sektor
pertanian. Lahan yang luas dan tanah yang subur merupakan modal yang sangat penting
bagi peningkatan pertanian di Kabupaten Lombok Utara. Sektor pertanian yang menjadi
unggulan di Kabupaten Lombok Utara adalah pertanian tanaman pangan dan perkebunan.
Sektor lain seperti peternakan, perikanan dan kehutanan juga cukup memberikan kontribusi
yang signifikan terhadap perkembangan perekonomian di Kabupaten Lombok Utara.
Tabel 2. 3 Luas Lahan Sawah dan Jenis Pengairan Menurut Kecamatan di Kabupaten Lombok
Utara
No. Nama Kecamatan Irigasi (ha) Non Irigasi (ha) Jumlah (ha)
1. Pemenang 400 17 417
2. Tanjung 683 8 691
3. Gangga 1.235 - 1.235
4. Kayangan 2.549 350 2.899
5. Bayan 3.305 371 3.676
Total 8.172 746 8.918
Sumber: Kecamatan Lombok Utara Dalam Angka 2016

Tabel 2. 4 Luas Lahan Perkebunan Menurut Kecamatan di Kabupaten Lombok Utara


No. Nama Tegal/kebun Ladang/huma Sementara tidak
Kecamatan (ha) (ha) Diusahakan (ha)
1. Pemenang 4.902 - -
2. Tanjung 2.365 - -
3. Gangga 2.331 - -
4. Kayangan 2.341 75 -
5. Bayan 7.300 4.030 -
Total 19.239 4.105 -
Sumber: Kecamatan Lombok Utara Dalam Angka 2016
2.1. 4 Kependudukan
Secara umum jumlah penduduk di Kabupaten Lombok Utara pada tahun 2015 didominasi
oleh penduduk dengan jenis kelamin perempuan, dimana Jumlah penduduk laki-laki sebanyak
104.573 jiwa sedangkan jumlah penduduk perempuan sebanyak 107.629 jiwa. Laju pertumbuhan
di Kabupaten Lombok Utara pada tahun 2000 sampai dengan tahun 2010 mencapai 1,44 %,
dengan laju pertumbuhan tertinggi terdapat di Kecamatan Pemenang yaitu 1,91 %.
Tabel 2. 5 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan di
Kabupaten Lombok Utara (2010,2014,2015)
Nama
No. Jumlah Penduduk (jiwa) Laju Pertumbuhan (%)
Kecamatan
2010 2014 2015 2010-2015 2014-2015
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 11
Nama
No. Jumlah Penduduk (jiwa) Laju Pertumbuhan (%)
Kecamatan
1. Pemenang 32.664 34.832 35.347 8,21 1,48
2. Tanjung 44.755 46.930 47.425 5,97 1,05
3. Gangga 40.956 42.107 42.342 3,38 0,56
4. Kayangan 37.533 39.076 39.419 5,02 0,88
5. Bayan 44.822 47.188 47.732 6,49 1,15
Lombok Utara 200.730 210.133 212.265 5,75 1,01
Sumber: Kecamatan Lombok Utara Dalam Angka 2016
2.1. 5 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kondisi perekonomian di suatu daerah dapat dilihat berdasarkan capaian Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB). Struktur perekonomian Kabupaten Lombok Utara didominasi oleh sektor
pertanian yang memberikan kontribusi sebanyak 34,32 %. Sektor lain yang memberikan kontribusi
yang cukup tinggi adalah sektor perdagangan hotel dan restoran yang memberikan kontribusi
sebanyak 20,87 %.
Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Utara mencapai 4,6 %. Laju pertumbuhan
ekonomi pada umumnya sangat dipengaruhi oleh sektor kunci di Kabupaten Lombok Utara yaitu
sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Kaju pertumbuhan sektor pertanian
mencapai 2,87 % sedangkan sektor perdagangan, hotel, dan restoran mencapai 9,84%.
Tabel 2. 6 Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (persen) di
Kabupaten Lombok Utara, 2012-2015
Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 37,28 36,11 34,76 34,32
Pertambangan dan Penggalian 3,6 3,64 3,67 3,65
Industri Pengolahan 1,5 1,46 1,35 1,35
Pengadaan Listrik dan Gas 0,08 0,07 0,08 0,09
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
0,13 0,13 0,14 0,14
Daur Ulang
Konstruksi 8,36 8,42 8,47 8,64
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
13,32 13,45 13,59 13,56
dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan 5,29 5,24 5,26 5,31
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 5,73 6,32 7,11 7,31
Informasi dan Komunikasi 1,91 1,92 1,85 1,76
Jasa Keuangan dan Asuransi 2,47 2,46 2,45 2,41
Real Estate 4,22 4,34 4,43 4,43
Jasa Perusahaan 0,24 0,25 0,26 0,26
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
6,49 6,60 7,18 7,29
Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan 5,61 5,74 5,59 5,67
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,63 1,67 1,65 1,65
Jasa Lainnya 2,14 2,18 2,17 2,18
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 100 100 100 100
Sumber: Kecamatan Lombok Utara Dalam Angka 2016
2.1. 6 Kawasan Strategis arahan RTRW
Kawasan yang menjadi kawasan strategis di Kabupaten Lombok Utara diarahkan
berdasarkan RTRW Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2029 dan RTRW Kabupaten Lombok
Utara Tahun 2011-2031.

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 12
A. RTRW Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2029
Kawasan strategis meliputi kawasan strategis dari kepentingan pertahanan dan keamanan,
pertumbuhan ekonomi, sosial budaya, pendayagunaan sumberdaya alam dan teknologi tinggi,
serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. Kawasan Strategis Provinsi (KSP) sebagaimana
dimaksud meliputi kawasan strategis dari kepentingan pertumbuhan ekonomi, kawasan strategis
dari fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. Kawasan strategis dari kepentingan pertumbuhan
ekonomi meliputi :
1. Mataram Metro meliputi Kota Mataram, Kecamatan Batulayar, Kecamatan
Gunungsari, Kecamatan Lingsar, Kecamatan Narmada, Kecamatan Labuapi dan
Kecamaan Kediri dengan sektor unggulan perdagangan-jasa, industri dan pariwisata;
2. Senggigi-Tiga Gili (Air, Meno, dan Trawangan) dan sekitarnya di Kabupaten Lombok
Barat dan Kabupaten Lombok Utara dengan sektor unggulan pariwisata, industri
dan perikanan;
3. Agropolitan Rasimas di Kabupaten Lombok Timur dengan sektor unggulan pertanian,
industri, dan pariwisata;
4. Kute dan sekitarnya di Kabupaten Lombok Tengah, sebagian wilayah Kabupaten
Lombok Barat dan sebagian wilayah Kabupaten Lombok Timur dengan sektor
unggulan pariwisata, industri dan perikanan;
5. Agroindustri Pototano berada di Kabupaten Sumbawa Barat dengan sektor unggulan
pertanian dan industri;
6. Agropolitan Alas Utan berada di Kabupaten Sumbawa dengan sektor unggulan
pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pariwisata;
7. Lingkar Tambang Batu Hijau dan Dodo Rinti berada di Kabupaten Sumbawa Barat
dan Kabupaten Sumbawa dengan sektor unggulan pertambangan, pertanian dan
pariwisata;
8. Teluk Saleh dan sekitarnya berada di Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Dompu
masing-masing beserta wilayah perairannya dengan sektor unggulan perikanan,
pariwisata, pertanian, peternakan, dan industri;
9. Agropolitan Manggalewa berada di Kabupaten Dompu dengan sektor unggulan
pertanian, perkebunan dan industri;
10. Huu dan sekitarnya berada di Kabupaten Dompu dengan sektor unggulan pariwisata,
industri, pertanian, dan perikanan;
11. Teluk Bima dan sekitarnya berada di Kabupaten Bima dan Kota Bima dengan sektor
unggulan perikanan, pariwisata dan industri;
12. Waworada-Sape dan sekitarnya berada di Kabupaten Bima dengan sektor unggulan
perikanan, pariwisata dan industri.
Kawasan strategis dari kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
sebagaimana meliputi:

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 13
1. Kawasan Ekosistem Puncak Ngengas Selalu Legini berada di Kabupaten Sumbawa
Barat dan Kabupaten Sumbawa;
2. Kawasan Ekosistem Gunung Tambora berada di Kabupaten Dompu dan Kabupaten
Bima;
3. Kawasan Ekosistem Hutan Parado berada di Kabupaten Dompu dan Bima; dan
4. Kawasan Ekosistem Pulau Sangiang berada di Kabupaten Bima.
B. RTRW Kabupaten Lombok Utara Tahun 2011-2031
Kawasan Strategis Nasional (KSN) yang terkait dengan wilayah Kabupaten Lombok Utara
terdiri atas Kawasan Strategis Nasional dari sudut Kepentingan Lingkungan Hidup SDA yaitu
Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Kawasan Strategis Provinsi (KSP) yang terkait dengan
wilayah Kabupaten Lombok Utara meliputi Kawasan Strategis Provinsi dari sudut Kepentingan
Pertumbuhan Ekonomi yaitu Kawasan Senggigi, Tiga Gili dan sekitarnya.Kawasan Strategis
Kabupaten meliputi :
1. Kawasan Strategis Kabupaten Dari Sudut Kepentingan Fungsi Dan Daya Dukung
Lingkungan Hidup adalah Kawasan Strategis Pandan Mas meliputi seluruh kawasan
hutan Pandan Mas yang terdapat di Desa Bentek Kecamatan Gangga;
2. Kawasan Strategis Kabupaten dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi meliputi
:
a. Kawasan Strategis Sire - Medane meliputi sebagian Kecamatan Tanjung
(Desa Sigar Penjalin, dan Desa Medana) dengan sektor unggulan Pariwisata;
b. Kawasan Strategis Perkotaan Tanjung meliputi sebagian Kecamatan Tanjung
(Desa Sokong, Desa Tanjung, dan Desa Jenggala) dan Sebagian Kecamatan
Gangga (Desa Bentek , Desa Gondang dan Desa Genggelang); dengan
sektor unggulan Perdagangan dan Jasa;
c. Kawasan Strategis Gangga terdapat di Desa Genggelang Kecamatan
Gangga seluas kurang lebih 589 Ha. Dengan sektor unggulan Perkebunan
dan Agro Industri;
d. Kawasan Strategis Agropolitan Kayangan terdapat di Kecamatan Kayangan
meliputi Desa Kayangan, Desa Sesait, Desa Santong, Desa Gumantar, Desa
Dangiang, dan Desa Pendua dengan sektor unggulan Perkebunan dan
Agropolitan; dan
e. Kawasan Strategis Carik yang terdapat di Kecamatan Bayan meliputi Desa
Sukadana dan Desa Anyar perdagangan dan jasa.
3. Kawasan Strategis Kabupaten dari sudut Kepentingan Sosial Budaya adalah Kawasan
Situs Budaya Masyarakat Adat Bayan yang terdapat di Kecamatan Bayan meliputi
Desa Bayan, Desa Senaru dan Desa Sukadana (Dusun Segenter).

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 14
2. 2 Karakteristik Kabupaten Lombok Timur
Karakteristik Kabupaten Lombok Utara meliputi kondisi geografis, topografi, penggunaan
lahan, PDRB serta kawasan strategis berdasarkan arahan RTRW Provinsi Nusa Tenggara Barat
maupun RTRW Kabupaten Lombok Timur.
2.2. 1 Geografis
Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Nusa
Tenggara Barat yang berada di Pulau Lombok. Terletak di bagian timur Pulau Lombok dengan posisi
astronomis berada pada 116-117 Bujur Timur dan 8- 9 Lintang Selatan. Secara geografis batas
batas Kabupaten Lombok Timur adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Timur : Selat Alas
Sebelah Selatan : Samudera Indonesia
Sebelah Barat : Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Utara
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Pulau Lombok, Lombok Timur merupa- kan
kabupaten paling besar dengan wilayah mencapai 1.605,55 km, setara dengan 33,88 persen dari
luas Pulau Lombok yang mencapai 4.738,7 km2 . Secara administratif, Kabupaten Lombok Timur
memiliki 20 kecamatan, 239 desa, 15 kelurahan, 1.266 dusun, 69 lingkungan, 1266 dusun dan 6.367
Rukun Tetangga (RT).
Sebagai daerah yang berbatasan langsungvdengan perairan, Lombok Timur memiliki
sejumlah pulau kecil yang disebut Gili. Berdasarkan data dari Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Lombok Timur, terdapat 35 gili di wilayah perairan Lombok Timur, 5 diantaranya yakni
Gili Beleq, Gili Bidara, Gili Maringkik, Gili Ree dan Gili Sunut sudah berpenghuni.
Tabel 2. 7 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Lombok Timur
No. Nama Kecamatan Luas Wilayah
(km2)
1. Keruak 40,49
2. Jerowaru 142,78
3. Sakra 25,09
4. Sakra Barat 32,30
5. Sakra Timur 37,04
6. Terara 41,41
7. Montong Gading 25,66
8. Sikur 78,27
9. Masbagik 33,17
10. Pringgasela 134,26
11. Sukamulia 14,49
12. Suralaga 27,02
13. Selong 31,68
14. Labuhan Haji 49,57
15. Pringgabaya 136,20
16. Suela 115,01
17. Aikmel 122,92
18. Wanasaba 55,89
19. Sembalun 217,08
20. Sambelia 245,22
Total 1.605,55
Sumber: Kecamatan Lombok Timur Dalam Angka 2016

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 15
2.2. 2 Topografi
Berdasarkan topografinya, Lombok Timur memiliki wilayah yang miring dari utara ke selatan.
Luas daerah dengan kemiringan 0-15% (lahan datar) sekitar 920,46 km2, lahan curam (kemiringan
15-40%) mencapai 473,32 km2 dan 211,77 km2 lainnya merupakan wilayah dengan kategori
sangat curam (kemiringan lahan lebih dari 40%).
Tabel 2. 8 Tinggi Wilayah di Atas Permukaan Laut (dpl) Menurut Kecamatan di Kabupaten
Lombok Timur
No. Nama Kecamatan Tinggi dpl (m)
1. Keruak 17
2. Jerowaru 54
3. Sakra 230
4. Sakra Barat 197
5. Sakra Timur 157
6. Terara 360
7. Montong Gading 408
8. Sikur 301
9. Masbagik 340
10. Pringgasela 355
11. Sukamulia 214
12. Suralaga 190
13. Selong 136
14. Labuhan Haji 4
15. Pringgabaya 50
16. Suela 373
17. Aikmel 292
18. Wanasaba 260
19. Sembalun 1.200
20. Sambelia 131
Sumber: Kecamatan Lombok Timur Dalam Angka 2016
2.2. 3 Penggunaan Lahan
Menurut penggunaannya, sebagian besar lahan di Lombok Timur merupakan lahan pertanian
bukan sawah. Tahun 2015 luas lahan pertanian bukan sawah mencapai 94.365 ha (58,80 persen
dari luas Lombok Timur) dimana 55.928 ha adalah hutan negara. Luas lahan bukan pertanian sekitar
18.427 ha (11,44 persen). Sementara luas lahan sawah mencapai 47.763 ha (29,76 persen).
Tabel 2. 9 Luas dan Jenis Lahan Menurut Kecamatan di Kabupaten Lombok Timur
Lahan
Lahan
Lahan Bukan
No. Nama Kecamatan Bukan Jumlah (ha)
Sawah (ha) Pertanian
Sawah (ha)
(ha)
1. Keruak 2.021 785 1.243 4.049
2. Jerowaru 4.384 8.573 1.321 14.278
3. Sakra 2.063 176 270 2.509
4. Sakra Barat 2.848 95 287 3.230
5. Sakra Timur 3.263 234 207 3.704
6. Terara 2.607 547 987 4.141
7. Montong Gading 2.066 186 314 2.566
8. Sikur 3.093 4.258 476 7.827
9. Masbagik 1.993 450 874 3.317
10. Pringgasela 1.868 10.220 1.338 13.426
11. Sukamulia 945 283 221 1.449
12. Suralaga 2.188 228 286 2.702
13. Selong 1.340 319 1.509 3.168
14. Labuhan Haji 1.794 2.323 840 4.957
15. Pringgabaya 2.397 10.618 605 13.620
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 16
Lahan
Lahan
Lahan Bukan
No. Nama Kecamatan Bukan Jumlah (ha)
Sawah (ha) Pertanian
Sawah (ha)
(ha)
16. Suela 3.064 7.351 1.086 11.501
17. Aikmel 3.666 7.630 996 12.292
18. Wanasaba 2.309 2.918 362 5.589
19. Sembalun 1.155 16.620 3.933 21.708
20. Sambelia 2.699 20.551 1.272 24.522
Total 47.763 94.365 18.427 160.555
Sumber: Kecamatan Lombok Timur Dalam Angka 2016

2.2. 4 Kependudukan
Jumlah penduduk Lombok Timur pada tahun 2015 mencapai 1.164.018 orang terdiri dari
542.012 laki-laki dan 622.006 perempuan dengan demikian sex ratio (laki-laki terhadap
perempuan) sekitar 87,14 hal ini berarti rata-rata terdapat 87 orang laki-laki setiap 100 orang
perempuan.
Dari data hasil proyeksi penduduk, penduduk Lombok Timur pada tahun 2010 mencapai
1.109.253 jiwa dan diperkirakan mencapai 1.164.018 jiwa pada tahun 2015. Selama lima tahun
tersebut, laju pertumbuhan penduduk sekitar 0,97 persen. Penduduk Lombok Timur terus bertambah
setiap tahunnya. Namun dengan pertumbuhan yang menurun tiap tahunnya. Pertumbuhan tahun 2013
2014 sebesar 0,92 persen sedangkan pertumbuhan tahun 2014 2015 sebesar 0,89 persen,
mengalami penurunan laju pertumbuhan.
Tabel 2. 10 Luas dan Jenis Lahan Menurut Kecamatan di Kabupaten Lombok Timur
Laju Pertumbuhan
Jumlah Penduduk (jiwa)
Penduduk (%)
No. Nama Kecamatan
2014-
2010 2014 2015 2010-2014
2015
1. Keruak 48.875 50.837 51.499 1,05 1,30
2. Jerowaru 54.937 57.144 58.069 1,12 1,62
3. Sakra 53.157 55.290 55.841 0,99 1,00
4. Sakra Barat 47.377 49.277 49.809 1,01 1,08
5. Sakra Timur 41.265 42.920 43.354 0,99 1,01
6. Terara 65.120 67.735 68.178 0,92 0,65
7. Montong Gading 40.191 41.802 42.026 0,90 0,54
8. Sikur 66.651 69.323 69.634 0,88 0,45
9. Masbagik 94.361 98.151 99.029 0,97 0,89
10. Pringgasela 50.226 52.241 52.699 0,97 0,88
11. Sukamulia 30.363 31.581 31.828 0,95 0,78
12. Suralaga 51.284 53.343 53.629 0,90 0,54
13. Selong 84.535 87.929 89.137 1,07 1,37
14. Labuhan Haji 53.333 55.474 55.996 0,98 0,94
15. Pringgabaya 89.820 93.427 93.980 0,91 0,59
16. Suela 36.998 38.483 38.703 0,91 0,57
17. Aikmel 93.203 96.942 97.802 0,97 0,89
18. Wanasaba 58.739 61.095 61.459 0,91 0,60
19. Sembalun 18.821 19.577 19.743 0,96 0,85
20. Sambelia 29.997 31.202 31.603 1,05 1,29
Total 1.109.253 1.153.773 1.164.018 0,97 0,89
Sumber: Kecamatan Lombok Timur Dalam Angka 2016
Pada tahun 2015 sebagian besar tenaga kerja yang bekerja di serap oleh sektor pertanian,
penyerapan tenaga kerja di sektor ini sekitar 45,65 persen. Selanjutnya sektor perdagangan, rumah

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 17
makan dan jasa akomodasi sekitar 17,90 persen, sementara industri pengolahan dan sektor jasa-
jasa menampung masing-masing sebesar 11,16 persen dan 13,87 persen tenaga kerja.
2.2. 5 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Struktur ekonomi suatu daerah dapat dilihat dari kontribusi masing-masing kategori terhadap
pembentukan PDRB. Kategori Pertanian, kehutanan dan perikanan memiliki kontribusi paling besar
bagi pembentukan PDRB Lombok Timur. Pada tahun 2015 kategori ini menghasilkan lebih dari
seperempat PDRB Lombok Timur (27,90 persen), selanjutnya kategori Perdagangan Besar dan
Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (15,87 persen); Kategori Konstruksi (11,50 persen);
Kategori Industri Pengolahan (8,07 persen); Kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib (7,90 persen); Kategori Pertambangan dan Penggalian (5,90 persen) dan
Kategori Jasa pendidikan (5,40 persen). Sementara kontibusi kategori lainnya masih dibawah 5
persen.
Tabel 2. 11 Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (persen) di
Kabupaten Lombok Utara, 2013-2015
Lapangan Usaha 2013 2014 2015
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 29,07 27,92 27,90
Pertambangan dan Penggalian 5,69 5,74 5,90
Industri Pengolahan 9,02 8,78 8,07
Pengadaan Listrik dan Gas 0,05 0,06 0,06
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
0,08 0,08 0,08
Daur Ulang
Konstruksi 10,85 10,90 11,50
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
15,18 15,80 15,87
dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan 4,29 4,44 4,41
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,92 0,98 0,98
Informasi dan Komunikasi 1,81 1,78 1,71
Jasa Keuangan dan Asuransi 2,30 2,34 2,39
Real Estate 3,58 3,66 3,60
Jasa Perusahaan 0,11 0,11 0,11
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
7,49 7,92 7,90
Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan 5,43 5,37 5,40
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,12 2,13 2,13
Jasa Lainnya 2,01 1,99 1,99
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 100 100 100
Sumber: Kecamatan Lombok Utara Dalam Angka 2016
2.2. 6 Kawasan Strategis arahan RTRW
Kawasan yang menjadi kawasan strategis di Kabupaten Lombok Utara diarahkan
berdasarkan RTRW Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2029 dan RTRW Kabupaten Lombok
Timur Tahun 2012-2032.
A. RTRW Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2029
Kawasan strategis meliputi kawasan strategis dari kepentingan pertahanan dan keamanan,
pertumbuhan ekonomi, sosial budaya, pendayagunaan sumberdaya alam dan teknologi tinggi,
serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. Kawasan Strategis Provinsi (KSP) sebagaimana
dimaksud meliputi kawasan strategis dari kepentingan pertumbuhan ekonomi, kawasan strategis

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 18
dari fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. Kawasan strategis dari kepentingan pertumbuhan
ekonomi meliputi :
1. Mataram Metro meliputi Kota Mataram, Kecamatan Batulayar, Kecamatan
Gunungsari, Kecamatan Lingsar, Kecamatan Narmada, Kecamatan Labuapi dan
Kecamaan Kediri dengan sektor unggulan perdagangan-jasa, industri dan pariwisata;
2. Senggigi-Tiga Gili (Air, Meno, dan Trawangan) dan sekitarnya di Kabupaten Lombok
Barat dan Kabupaten Lombok Utara dengan sektor unggulan pariwisata, industri dan
perikanan;
3. Agropolitan Rasimas di Kabupaten Lombok Timur dengan sektor unggulan pertanian,
industri, dan pariwisata;
4. Kute dan sekitarnya di Kabupaten Lombok Tengah, sebagian wilayah Kabupaten
Lombok Barat dan sebagian wilayah Kabupaten Lombok Timur dengan sektor
unggulan pariwisata, industri dan perikanan;
5. Agroindustri Pototano berada di Kabupaten Sumbawa Barat dengan sektor unggulan
pertanian dan industri;
6. Agropolitan Alas Utan berada di Kabupaten Sumbawa dengan sektor unggulan
pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pariwisata;
7. Lingkar Tambang Batu Hijau dan Dodo Rinti berada di Kabupaten Sumbawa Barat
dan Kabupaten Sumbawa dengan sektor unggulan pertambangan, pertanian dan
pariwisata;
8. Teluk Saleh dan sekitarnya berada di Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Dompu
masing-masing beserta wilayah perairannya dengan sektor unggulan perikanan,
pariwisata, pertanian, peternakan, dan industri;
9. Agropolitan Manggalewa berada di Kabupaten Dompu dengan sektor unggulan
pertanian, perkebunan dan industri;
10. Huu dan sekitarnya berada di Kabupaten Dompu dengan sektor unggulan pariwisata,
industri, pertanian, dan perikanan;
11. Teluk Bima dan sekitarnya berada di Kabupaten Bima dan Kota Bima dengan sektor
unggulan perikanan, pariwisata dan industri;
12. Waworada-Sape dan sekitarnya berada di Kabupaten Bima dengan sektor unggulan
perikanan, pariwisata dan industri.
Kawasan strategis dari kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
sebagaimana meliputi:
1. Kawasan Ekosistem Puncak Ngengas Selalu Legini berada di Kabupaten Sumbawa
Barat dan Kabupaten Sumbawa;
2. Kawasan Ekosistem Gunung Tambora berada di Kabupaten Dompu dan Kabupaten
Bima;
3. Kawasan Ekosistem Hutan Parado berada di Kabupaten Dompu dan Bima; dan

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 19
4. Kawasan Ekosistem Pulau Sangiang berada di Kabupaten Bima.
B. RTRW Kabupaten Lombok Timur Tahun 2012-2032
Kawasan Strategis Nasional yang ada di Kabupaten adalah kawasan Taman Nasional
Gunung Rinjani merupakan kawasan strategis dari sudut kepentingan lingkungan hidup.
Kawasan Strategis Provinsi yang ada di kabupaten dari sudut kepentingan ekonomi terdiri
atas:
1. Kawasan RASIMAS (Sakra, Sikur dan Masbagik) dengan sektor unggulan pertanian,
industri dan pariwisata; dan
2. sebagian kawasan kuta dan sekitarnya dengan sektor unggulan pariwisata dan
perikanan.
Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) terdiri atas :
1. KSK untuk kepentingan ekonomi meliputi:
a. kawasan pengembangan perkotaan selong merupakan pusat permukiman dan
industri, meliputi Kecamatan Selong, sebagian Kecamatan Labuhan Haji, sebagian
Kecamatan Sukamulia, dan sebagian Kecamatan Masbagik, sebagian Kecamatan
Pringgasela dan sebagian Kecamatan Sakra
b. penetapan kawasan agropolitan Sembalun meliputi Kecamatan Sembalun dengan
sektor unggulan hortikultura;
c. kawasan sentra produksi peternakan dan pertanian Aikmel-Wanasaba meliputi
Kecamatan Aikmel dan sebagian Kecamatan Wanasaba dengan sektor unggulan
ternak sapi dan sektor unggulan jagung; dan
d. penetapan kawasan minapolitan Keruak-Jerowaru meliputi wilayah Kecamatan
Keruak dan Kecamatan Jerowaru dengan sektor unggulan perikanan dan pariwisata.
2. KSK untuk kepentingan sosial budaya meliputi:
a. kawasan makam Selaparang di Kecamatan Suela dan kawasan Makam Kenaot di
Kecamatan Sakra; dan
b. kawasan rumah adat tradisional di Kecamatan Sembalun dan Kecamatan Suela.
3. KSK untuk kepentingan lingkungan hidup meliputi:
a. kawasan Kebun Raya Lombok di Lemor Kecamatan Suela; dan
b. kawasan ekosistem hutan Sambelia di Kecamatan Sambelia.
2. 3 Karakteristik Kabupaten Lombok Barat
2.3. 1 Geografis
Letak Geografis Kabupaten Lombok Barat adalah 115o 20' 15,62" Bujur Timur dan 8o 55'
19" Lintang Selatan, dengan batas wilayahnya yakni:
Sebelah Utara : Kabupaten Lombok Utara
Sebelah Barat : Selat Lombok dan Kota Mataram
Sebelah Selatan: Samudera Hindia
Sebelah Timur : Lombok Utara

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 20
Ditinjau dari keadaan geografisnya, Kabupaten Lombok Barat dibagi menjadi :
1. Daerah Pegunungan, yaitu gugusan pengunungan yang membentang dari Kecamatan
Lingsar sampai Kecamatan Narmada. Gugusan pegunungan ini merupakan sumber air
sungai yang mengalir ke wilayah bagian tengah dan bermuara di pantai barat.
2. Daerah Berbukit-bukit, yang terdapat di bagian selatan meliputi Kecamatan Sekotong
dan Lembar di bagian selatan.
3. Daerah Dataran Rendah, yang terdapat di bagian tengah yang membentang dari
perbatasan ujung timur dengan ujung barat.
Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu dari 10 (Sepuluh) Kabupaten / Kota di
Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara administrasi Kabupaten Lombok Barat terbagi dalam 10
Kecamatan, yaitu : Kecamatan Sekotong, Kecamatan Lembar, Kecamatan Gerung, Kecamatan
Labuapi, Kecamatan Kediri, Kecamatan Kuripan, Kecamatan Narmada, Kecamatan Lingsar,
Kecamatan Gunungsari dan Kecamatan Batulayar, dengan 3 kelurahan dan 119 desa serta 820
jumlah dusun. Kecamatan Gerung merupakan Ibu kota Kabupaten sekaligus sebagai pusat
Pemerintahan, yang mempunyai luas wilayah + 62,30 Km2. Berikut adalah data luas kecamatan
yang terdapat di Kabupaten Lombok Barat:
Tabel 2. 12 Luas Wilayah Kabupaten Lombok Barat
Luas Wilayah
Kecamatan Persentase
Km2 Hektar
1 Sekotong 529,38 52.938 50,23
2 Lembar 62,66 6.266 5,95
3 Gerung 62,30 6.230 5,91
4 Labuapi 28,33 2.833 2,69
5 Kediri 21,64 2.164 2,05
6 Kuripan 21,56 2.156 2,05
7 Narmada 107,62 10.762 10,21
8 Lingsar 96,58 9.658 9,16
9 Gunungsari 89,74 8.974 8,51
10 Batu Layar 34,11 3.411 3,24
Lombok Barat 1.053,92 105.392 100,00
Sumber: Kabupaten Lombok Barat Dalam Angka, 2016
2.3. 2 Topografi
Berdasarkan kondisi topografinya, wilayah Kabupaten Lombok Barat dikategorikan sebagai
berikut:
1. Ketinggian 0 - 100 meter di atas permukaan laut, memiliki luas sebesar 34.800 Ha atau
40,80% dari luas wilayah Kabupaten Lombok Barat.
2. Ketinggian 100-500 meter, memiliki luas wilayah sebesar 40.966 Ha atau 48% dari luas
wilayah Kabupaten Lombok Barat.
3. Ketinggian 500-1000 meter memiliki luas wilayah 8.650 Ha atau 10,1% dari
luas wilayah Kabupaten Lombok Barat, dan
4. Ketinggian 1000 meter keatas seluas 885 Ha atau 1,0% dari luas wilayah Kabupaten
Lombok Barat.

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 21
2.3. 3 Penggunaan Lahan
Sektor pertanian memberikan kontribusi yang cukup besar bagi produk domestik regional
bruto Kabupaten Lombok Barat. Sektor ini mencakup pertanian tanaman pangan, perkebunan,
kehutanan, peternakan dan juga perikanan. Tanaman pangan mencakup padi, jagung, palawija,
sayur mayur dan buah-buahan. Sebagai sentra beras, produksi padi di Kabupaten Lombok Barat
menjadi indikator keberhasilan program pertanian. Selain subsektor pertanian tanaman pangan, sub
sektor perkebunan di Kabupaten Lombok Barat juga turut memberikan kontribusi yang cukup berarti
bagi perekonomian Kabupaten Lombok Barat. Kelapa, kopi, cengkeh, jambu mete, vanili, kapas,
kapuk, coklat, tembakau, asam, pinang, merupakan jenis tanaman perkebunan yang diproduksi di
Kabupaten Lombok Barat. Berikut adalah penggunaan lahan di Kabupaten Lombok Barat, dengan
fokus penggunaan lahan pada sektor pertanian:
Tabel 2. 13 Penggunan Lahan di Kabupaten Lombok Barat
Penggunaan Lahan (Ha)
Kecamatan Total
Sawah Bukan Sawah Lahan Bukan Pertanian
Sekotong 3.040 22.590 7.415 33.045
Lembar 2.090 4.053 886 7.029
Gerung 2.557 2.402 1.271 6.230
Labuapi 1.456 435 861 2.753
Kediri 1.450 322 392 2.164
Kuripan 1.072 850 234 2.156
Narmada 2.242 7.326 1.194 10.762
Lingsar 1.849 6.006 2.803 9.658
Gunungsari 905 4.017 4.052 8.947
Batu Layar 240 2.656 515 3.411
Sumber: Kabupaten Lombok Barat dalam Angka, 2016

2.3. 4 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)


Produk Domestik Regional Bruto adalah nilai tambah semua barang dan jasa sebagai hasil
kegiatan ekonomi di wilayah domestik tanpa memperhatikan faktor kepemilikan, apakah faktor
produksinya berasal atau dimiliki oleh penduduk daerah tersebut atau tidak. Pada tahun 2010 PDRB
per kapita Kabupaten Lombok Barat mencapai 11,68 juta rupiah dan nilai ini terus meningkat hingga
tahun 2014 mencapai 15,72 juta rupiah. Kendati PDRB per kapita digunakan untuk indikator
kesejahteraan masyarakat makro, namun tidak bukan berarti satu orang penduduk Kabupaten
Lombok Barat memiliki penghasilan 15,72 juta. Secara umum gambaran yang dapat diperoleh
adalah bahwa secara makro perekonomian di Lombok Barat telah berkembang sehingga nilai
tambah dari kegiatan ekonomi yang dihasilkan setara dengan 15,72 juta per penduduk Lombok
Barat.
Tabel 2. 14 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha di Kabupaten Lombok Barat (miliar rupiah) , 2013-2015
Lapangan Usaha Industry 2013 2014 2015
Pertanian, Kehutanan, Perikanan 21,53 20,35 20,23
Pertambangan dan Penggalian 6,59 6,51 6,41
Industri Pengolahan 4,84 4,54 4,37
Pengadaan Listrik dan Gas 0,06 0,07 0,07
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,12 0,13 0,12
Konstruksi 12,24 12,34 12,64
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 12,75 12,94 12,81
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 22
Lapangan Usaha Industry 2013 2014 2015
Transportasi dan Pengangkutan 9,27 9,70 9,98
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 7,62 8,46 8,46
Informasi dan Komunikasi 2,16 2,11 2,02
Jasa Keuangan dan Asuransi 2,83 2,81 2,80
Real Estate 3,51 3,54 3,50
Jasa Perusahaan 0,11 0,11 0,11
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 6,82 7,10 7,21
Jasa Pendidikan 5,18 5,01 5,02
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,94 1,92 1,90
Jasa Lainnya 2,44 2,36 2,36
Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00
Sumber: Kabupaten Lombok Barat Dalam Angka 2016

2.3. 5 Kawasan Strategis arahan RTRW


A. RTRW Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2029
Kawasan strategis meliputi kawasan strategis dari kepentingan pertahanan dan keamanan,
pertumbuhan ekonomi, sosial budaya, pendayagunaan sumberdaya alam dan teknologi tinggi,
serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. Kawasan Strategis Provinsi (KSP) sebagaimana
dimaksud meliputi kawasan strategis dari kepentingan pertumbuhan ekonomi, kawasan strategis
dari fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. Kawasan strategis dari kepentingan pertumbuhan
ekonomi meliputi :
1. Mataram Metro meliputi Kota Mataram, Kecamatan Batulayar, Kecamatan
Gunungsari, Kecamatan Lingsar, Kecamatan Narmada, Kecamatan Labuapi dan
Kecamaan Kediri dengan sektor unggulan perdagangan-jasa, industri dan pariwisata;
2. Senggigi-Tiga Gili (Air, Meno, dan Trawangan) dan sekitarnya di Kabupaten Lombok
Barat dan Kabupaten Lombok Utara dengan sektor unggulan pariwisata, industri
dan perikanan;
3. Agropolitan Rasimas di Kabupaten Lombok Timur dengan sektor unggulan pertanian,
industri, dan pariwisata;
4. Kute dan sekitarnya di Kabupaten Lombok Tengah, sebagian wilayah Kabupaten
Lombok Barat dan sebagian wilayah Kabupaten Lombok Timur dengan sektor
unggulan pariwisata, industri dan perikanan;
5. Agroindustri Pototano berada di Kabupaten Sumbawa Barat dengan sektor unggulan
pertanian dan industri;
6. Agropolitan Alas Utan berada di Kabupaten Sumbawa dengan sektor unggulan
pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pariwisata;
7. Lingkar Tambang Batu Hijau dan Dodo Rinti berada di Kabupaten Sumbawa Barat
dan Kabupaten Sumbawa dengan sektor unggulan pertambangan, pertanian dan
pariwisata;
8. Teluk Saleh dan sekitarnya berada di Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Dompu
masing-masing beserta wilayah perairannya dengan sektor unggulan perikanan,
pariwisata, pertanian, peternakan, dan industri;

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 23
9. Agropolitan Manggalewa berada di Kabupaten Dompu dengan sektor unggulan
pertanian, perkebunan dan industri;
10. Huu dan sekitarnya berada di Kabupaten Dompu dengan sektor unggulan pariwisata,
industri, pertanian, dan perikanan;
11. Teluk Bima dan sekitarnya berada di Kabupaten Bima dan Kota Bima dengan sektor
unggulan perikanan, pariwisata dan industri;
12. Waworada-Sape dan sekitarnya berada di Kabupaten Bima dengan sektor unggulan
perikanan, pariwisata dan industri.
Kawasan strategis dari kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
sebagaimana meliputi:
1. Kawasan Ekosistem Puncak Ngengas Selalu Legini berada di Kabupaten Sumbawa
Barat dan Kabupaten Sumbawa;
2. Kawasan Ekosistem Gunung Tambora berada di Kabupaten Dompu dan Kabupaten
Bima;
3. Kawasan Ekosistem Hutan Parado berada di Kabupaten Dompu dan Bima; dan
4. Kawasan Ekosistem Pulau Sangiang berada di Kabupaten Bima.
B. RTRW Kabupaten Lombok Barat Tahun 2011-2031
Kawasan strategis nasional untuk kepentingan pertahanan dan keamanan yang berada di
wilayah kabupaten adalah kawasan pulau terluar yaitu Pulau Sophialouisa (Pulau Sepatang).
Kawasan strategis provinsi untuk kepentingan ekonomi yang berada di wilayah kabupaten
meliputi:
1. Senggigi-Tiga Gili (Air, Meno, Trawangan) dan sekitarnya dengan sektor unggulan
pariwisata, industri dan perikanan;
2. Mataram Metro meliputi wilayah Kota Mataram, Kecamatan Batulayar, Gunung
Sari, Lingsar, Narmada, Kediri, dan Labuapi dengan sektor unggulan perdagangan
jasa, industri dan pariwisata; dan
3. Kute dan sekitarnya di Kabupaten Lombok Tengah, sebagian wilayah Kabupaten
Lombok Barat dan sebagian wilayah Kabupaten Lombok Timur dengan sektor
unggulan pariwisata, industri dan perikanan.
Kawasan strategis kabupaten terdiri atas :
a. kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi
i. Tunggal Kendali meliputi sebagian wilayah Kecamatan Batulayar, Gunung Sari,
Lingsar, Narmada, Kediri, Labuapi dengan sektor unggulan perdagangan jasa,
industri dan pariwisata;
ii. Gerung sebagai pusat pemerintahan, dengan sektor unggulan perdagangan
dan jasa;

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 24
iii. Sekotong dan sekitarnya meliputi seluruh wilayah Kecamatan Sekotong dan
sebagian wilayah Kecamatan Lembar dengan sektor unggulan pariwisata,
pertambangan, industri, perdagangan dan jasa, perikanan dan pertanian;
iv. Agropolitan Lebah Sempage di Kecamatan Narmada dengan sektor unggulan
pertanian dan agrowisata; dan
v. Senggigi di Kecamatan Batulayar dengan sektor unggulan pariwisata dan
perikanan.
b. kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya, meliputi :
i. Kediri sebagai Pusat Kajian Islam dan Pusat Pesantren dengan sektor unggulan
pendidikan santri; dan
ii. Narmada sebagai Pusat Kajian dan Inventarisasi Seni-Budaya Lombok dengan
sektor unggulan pariwisata budaya.
c. kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup,
meliputi :
i. Hutan Sesaot dan sekitarnya berada di Kecamatan Narmada dan Lingsar; dan
ii. Hutan Pusuk Pass dan sekitarnya berada di Kecamatan Batulayar dan Gunung
Sari.
2. 4 Karakteristik Kabupaten Lombok Tengah
2.4. 1 Geografis
Kabupaten Lombok Tengah secara geografis berbatasan dengan kabupaten lain dengan
batas wilayah sebagai berikut.
Sebelah Utara : Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Barat
Sebelah Timur : Kabupaten Lombok Timur
Sebelah Barat : Kabupaten Lombok Barat
Sebelah Selatan : Samudra Indonesia
Berdasarkan Kabupaten Lombok Tengah Dalam Angka Tahun 2016, Jumlah desa yang ada
di Kabupaten Lombok Tengah berjumlah 139 desa, sedangkan jumlah kecamatan berjumlah 12
kecamatan dengan luas wilayah berkisar 50 hingga 234 km2. Kecamatan Pujut merupakan salah
satu kecamatan terluas dengan wilayah mencapai 19,33 persen dari luas wilayah kabupaten, diikuti
Kecamatan Batukliang Utara, Praya Barat dan Praya Barat Daya dengan persentase masing-masing
15,06, 12,64 dan 10,34 persen, Sementara itu kecamatan-kecamatan lainnya memiliki persentase
luas wilayah dibawah tujuh persen.
2.4. 2 Topografi
Dilihat dari tofografi, bagian utara wilayah Kabupaten Lombok Tengah merupakan daerah
dataran tinggi dan merupakan areal kaki Gunung Rinjani yang meliputi Kecamatan Batukliang,
Batukliang Utara, Kopang, dan Pringgarata. Curah hujan pada daerah ini relatif tinggi dan dapat
menjadi pendukung bagi kegiatan di sektor pertanian. Selain itu di bagian utara terdapat aset

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 25
wisata terutama pariwisata alam pegunungan dengan pemandangan yang indah dan udara yang
sejuk.
Bagian tengah meliputi Kecamatan Praya, Praya Tengah, Praya Barat, Praya Barat Daya,
Praya Timur, Janapria dan sebagian Kecamatan Jonggat merupakan wilayah dataran rendah yang
memiliki potensi pertanian padi dan palawija, didukung oleh hamparan lahan sawah yang luas
dengan sarana irigasi yang memadai.
Sedangkan bagian Selatan merupakan daerah yang berbukit-bukit dan sekaligus
berbatasan dengan Samudra Indonesia. Bagian selatan ini meliputi wilayah Kecamatan Pujut,
sebagian Kecamatan Praya Barat, Praya Barat Daya dan Praya Timur.
2.4. 3 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha
pada tahun 2015 sebesar 13.291,14 miliar rupiah, sedang pada tahun sebelumnya 11.703,80 juta
rupiah atau mengalami peningkatan sebesar 13,56 persen.
Perekonomian di Kabupaten Lombok Tengah didominasi oleh sektor transportasi dan
pergudangan serta sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Kontribusi sektor transportasi dan
pergudangan mencapai 24,55 persen, sedangkan konstribusi sektor pertanian mencapai 23,22
persen. Sektor dengan konstribusi terendah adalah sektor pengadaan listrik, air dan gas yang hanya
menyumbang kontribusi sebesar 0,05 persen.
Tabel 2. 15 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha di Kabupaten Lombok Tengah(miliar rupiah) , 2012-2015
Lapangan
2012 2013 2014 2015
Usaha Industry
Pertanian,
Kehutanan, 2 427,11 2 559,04 2 751,54 3 086,79
Perikanan
Pertambangan
345,96 382,52 437,42 490,86
dan Penggalian
Industri
547,99 570,90 622,39 651,86
Pengolahan
Pengadaan
4,53 4,01 5,62 6,46
Listrik dan Gas
Pengadaan Air,
Pengelolaan
Sampah, Limbah 11,54 12,99 14,90 16,10
dan Daur Ulang

Konstruksi 1 040,26 1 110,26 1 255,04 1 441,72


Perdagangan
Besar dan
Eceran; Reparasi
968,20 1 063,71 1 219,72 1 350,11
Mobil dan
Sepeda Motor

Transportasi dan
1 657,21 2 195,70 2 740,76 3 262,38
Pengangkutan
Penyediaan
Akomodasi dan 93,94 111,62 137,77 153,96
Makan Minum
Informasi dan
137,40 149,64 168,48 182,55
Komunikasi

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 26
Lapangan
2012 2013 2014 2015
Usaha Industry
Jasa Keuangan
167,85 190,46 212,16 236,23
dan Asuransi
Real Estate 320,66 362,36 420,69 469,42
Jasa Perusahaan 12,80 14,05 16,27 17,88
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan dan 573,49 608,30 710,96 807,65
Jaminan Sosial
Wajib
Jasa Pendidikan 439,27 467,59 501,62 567,44
Jasa Kesehatan
dan Kegiatan 213,73 231,70 258,02 288,55
Sosial
Jasa Lainnya 192,85 208,68 230,44 261,19
Produk
Domestik 9 154,77 10 243,52 11 703,80 13 291,14
Regional Bruto

2.4. 4 Kawasan Strategis arahan RTRW


A. RTRW Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2029
Kawasan strategis meliputi kawasan strategis dari kepentingan pertahanan dan keamanan,
pertumbuhan ekonomi, sosial budaya, pendayagunaan sumberdaya alam dan teknologi tinggi,
serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. Kawasan Strategis Provinsi (KSP) sebagaimana
dimaksud meliputi kawasan strategis dari kepentingan pertumbuhan ekonomi, kawasan strategis
dari fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. Kawasan strategis dari kepentingan
pertumbuhan ekonomi meliputi :
1. Mataram Metro meliputi Kota Mataram, Kecamatan Batulayar, Kecamatan
Gunungsari, Kecamatan Lingsar, Kecamatan Narmada, Kecamatan Labuapi dan
Kecamaan Kediri dengan sektor unggulan perdagangan-jasa, industri dan pariwisata;
2. Senggigi-Tiga Gili (Air, Meno, dan Trawangan) dan sekitarnya di Kabupaten Lombok
Barat dan Kabupaten Lombok Utara dengan sektor unggulan pariwisata, industri dan
perikanan;
3. Agropolitan Rasimas di Kabupaten Lombok Timur dengan sektor unggulan pertanian,
industri, dan pariwisata;
4. Kute dan sekitarnya di Kabupaten Lombok Tengah, sebagian wilayah Kabupaten
Lombok Barat dan sebagian wilayah Kabupaten Lombok Timur dengan sektor
unggulan pariwisata, industri dan perikanan;
5. Agroindustri Pototano berada di Kabupaten Sumbawa Barat dengan sektor unggulan
pertanian dan industri;
6. Agropolitan Alas Utan berada di Kabupaten Sumbawa dengan sektor unggulan
pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pariwisata;

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 27
7. Lingkar Tambang Batu Hijau dan Dodo Rinti berada di Kabupaten Sumbawa Barat
dan Kabupaten Sumbawa dengan sektor unggulan pertambangan, pertanian dan
pariwisata;
8. Teluk Saleh dan sekitarnya berada di Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Dompu
masing-masing beserta wilayah perairannya dengan sektor unggulan perikanan,
pariwisata, pertanian, peternakan, dan industri;
9. Agropolitan Manggalewa berada di Kabupaten Dompu dengan sektor unggulan
pertanian, perkebunan dan industri;
10. Huu dan sekitarnya berada di Kabupaten Dompu dengan sektor unggulan pariwisata,
industri, pertanian, dan perikanan;
11. Teluk Bima dan sekitarnya berada di Kabupaten Bima dan Kota Bima dengan sektor
unggulan perikanan, pariwisata dan industri;
12. Waworada-Sape dan sekitarnya berada di Kabupaten Bima dengan sektor unggulan
perikanan, pariwisata dan industri.
Kawasan strategis dari kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
sebagaimana meliputi:
1. Kawasan Ekosistem Puncak Ngengas Selalu Legini berada di Kabupaten Sumbawa
Barat dan Kabupaten Sumbawa;
2. Kawasan Ekosistem Gunung Tambora berada di Kabupaten Dompu dan Kabupaten
Bima;
3. Kawasan Ekosistem Hutan Parado berada di Kabupaten Dompu dan Bima; dan
4. Kawasan Ekosistem Pulau Sangiang berada di Kabupaten Bima.
B. RTRW Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2031
Kawasan strategis Kabupaten dari sudut Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi meliputi:
1. Kawasan Kuta dan sekitarnya di Kecamatan Pujut dengan sektor unggulan pariwisata
dan industri;
2. Kawasan Selong Belanak dan sekitarnya di Kecamatan Praya Barat dan Kecamatan
Praya Barat Daya dengan sektor unggulan pariwisata dan industri;
3. Kawasan Sade dan sekitarnya di Kecamatan Pujut dengan sektor unggulan
pariwisata;
4. Kawasan Perkotaan Praya yang meliputi sebagian Kecamatan Praya, sebagian
Kecamatan Praya Tengah, sebagaian Kecamatan Praya Barat, sebagian Kecamatan
Praya Barat Daya, dan sebagian Kecamatan Pujut dengan sektor unggulan
perdagangan-jasa, industri, pendidikan, dan pariwisata;
5. Kawasan Agropolitan Aik Meneng yang meliputi Kecamatan Batukliang Utara,
Kecamatan Kopang dan Kecamatan Janapria dengan sektor unggulan agroindustri,
pariwisata serta konservasi; dan

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 28
6. Kawasan Minapolitan di Kawasan Gerupuk dan Awang dengan sektor unggulan
perikanan dan industri.
Kawasan strategis Kabupaten dari sudut Kepentingan Daya Dukung Lingkungan Hidup
meliputi:
1. Kawasan Benang Stokel dan Benang Kelambu di Kecamatan Batukliang Utara;
2. taman nasional Gunung Rinjani di Kecamatan Batukliang Utara, Kecamatan Kopang;
dan
3. Kawasan bendungan Batujai dan kawasan preservasinya di Kecamatan Praya, Praya
Tengah dan Praya Barat dan
4. Kawasan bendungan Pengga yang termasuk Kawasan Gunung Pupuh, Gunung
Lengungsi, dan Gunung Ngabok di Kecamatan Praya Barat Daya.
Kawasan strategis dari sudut Kepentingan Sosial Budaya sebagaimana dimaksud
meliputi:
1. Situs Batu Rijang dan sekitarnya di Kecamatan Praya Barat;
2. Makam Srewe dan sekitarnya di Kecamatan Praya Tengah; dan
3. Makam Ketak dan sekitarnya di Kecamatan Kopang
4. Situs Langko dan sekitarnya di Kecamatan Kopang dan Janapria.
2. 5 Sektor Studi Terpilih

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 29
Tabel 2. 16 Pertimbangan Pemilihan Sektor Studi SPW 2017
Sektor dengan Kawasan Strategis
No. Kabupaten Kontribusi terbesar Arahan RTRW Kawasan Strategis Arahan RTRW Kabupaten Sektor yang Dipilih
berdasarkan PDRB Provinsi NTB
1. Lombok Utara Pertanian, - Pariwisata Pariwisata Kawasan Strategis Sire - Pariwisata - Kecamatan Pemenang
Kehutanan, - Industri Medane meliputi sebagian (Gili)
Perikanan - Perikanan Kecamatan - Kecamatan Bayan (TN
Tanjung (Desa Sigar Penjalin, Rinjani)
dan Desa Medana)
Perdagangan Kawasan Strategis Perkotaan Agropolitan - Padi
dan Jasa Tanjung meliputi sebagian - Jambu mente
Kecamatan - Kopi
Tanjung (Desa Sokong, Desa - Cengkeh
Tanjung, dan Desa Jenggala)
dan
Sebagian Kecamatan
Gangga (Desa Bentek , Desa
Gondang dan
Desa Genggelang)
Perkebunan dan Kawasan Strategis Gangga Minapolitan Kawasan Pesisir
Agro Industri terdapat di Desa
Genggelang Kecamatan
Gangga
Perkebunan dan Kawasan Strategis Industri Kecamatan Gangga (rotan,
Agropolitan Agropolitan Kayangan tenun ikat)
terdapat di Kecamatan
Kayangan meliputi Desa
Kayangan, Desa Sesait, Desa
Santong, Desa Gumantar,
Desa Dangiang, dan Desa
Pendua
Perdagangan Kawasan Strategis Carik
dan jasa yang terdapat di Kecamatan
Bayan
meliputi Desa Sukadana dan
Desa Anyar
Situs Budaya Kecamatan Bayan meliputi
Desa Bayan, Desa Senaru
dan Desa

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 30
Sukadana (Dusun Segenter)
2. Lombok Timur Pertanian, - Pertanian Kawasan Kecamatan Selong, sebagian Industri Kecamatan Selong, sebagian
Kehutanan, - Industri pengembangan Kecamatan Labuhan Haji, Kecamatan Labuhan Haji,
Perikanan - Pariwisata perkotaan selong sebagian Kecamatan sebagian Kecamatan
merupakan pusat Sukamulia, dan sebagian Sukamulia, dan sebagian
permukiman dan Kecamatan Masbagik, Kecamatan Masbagik,
industri sebagian Kecamatan sebagian Kecamatan
Pringgasela dan sebagian Pringgasela dan sebagian
Kecamatan Sakra Kecamatan Sakra

Kawasan Kecamatan Sembalun dengan Agropolitan Kecamatan Sembalun dengan


agropolitan sektor unggulan hortikultura sektor unggulan hortikultura
Kawasan sentra Kecamatan Aikmel dan Pariwisata meliputi wilayah Kecamatan
produksi sebagian Kecamatan Keruak dan Kecamatan
peternakan dan Wanasaba dengan sektor Jerowaru
pertanian unggulan ternak sapi dan
sektor unggulan jagung
Penetapan meliputi wilayah Kecamatan Minapolitan meliputi wilayah Kecamatan
kawasan Keruak dan Kecamatan Keruak dan Kecamatan
minapolitan Jerowaru dengan sektor Jerowaru
unggulan perikanan dan
pariwisata
3. Lombok Barat Pertanian, - Pariwisata Perdagangan Tunggal Kendali meliputi Industri Tunggal Kendali meliputi
Kehutanan, - Industri jasa, industri dan sebagian wilayah Kecamatan sebagian wilayah Kecamatan
Perikanan - Perikanan pariwisata Batulayar, Gunung Batulayar, Gunung
Sari, Lingsar, Narmada, Sari, Lingsar, Narmada,
Kediri, Labuapi Kediri, Labuapi
Perdagangan Gerung Minapolitan Sekotong dan sekitarnya
dan jasa meliputi seluruh wilayah
Kecamatan Sekotong dan
sebagian wilayah Kecamatan
Lembar
Pariwisata, Sekotong dan sekitarnya Pariwisata Senggigi di Kecamatan
pertambangan, meliputi seluruh wilayah Batulayar
industri, Kecamatan Sekotong dan
perdagangan sebagian wilayah Kecamatan
dan jasa, Lembar
perikanan dan
pertanian

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 31
Pertanian dan Agropolitan Lebah Sempage Agropolitan Agropolitan Lebah Sempage
agrowisata di Kecamatan Narmada di Kecamatan Narmada
Pariwisata dan Senggigi di Kecamatan
perikanan Batulayar
Pendidikan santri Kediri sebagai Pusat Kajian
Islam dan Pusat Pesantren
Pariwisata Narmada sebagai Pusat
budaya Kajian dan Inventarisasi Seni-
Budaya Lombok
4. Lombok Tengah Pertanian, - Pariwisata Pariwisata dan Kawasan Kuta dan sekitarnya Industri Kawasan Selong Belanak dan
Kehutanan, - Industri industri di Kecamatan Pujut sekitarnya di Kecamatan
Perikanan - Perikanan Praya Barat dan
Kecamatan Praya Barat Daya
Pariwisata dan Kawasan Selong Belanak dan Pariwisata Kawasan Sade dan
industri sekitarnya di Kecamatan sekitarnya di Kecamatan
Praya Barat dan Pujut
Kecamatan Praya Barat
Daya
Pariwisata Kawasan Sade dan Agropolitan Kawasan Agropolitan Aik
sekitarnya di Kecamatan Pujut Meneng yang meliputi
Kecamatan Batukliang Utara,
Kecamatan Kopang dan
Kecamatan Janapria
Perdagangan- Kawasan Perkotaan Praya Minapolitan Kawasan Minapolitan di
jasa, industri, yang meliputi sebagian Kawasan Gerupuk dan
Pendidikan, dan Kecamatan Praya, sebagian Awang
pariwisata Kecamatan Praya Tengah,
sebagaian Kecamatan Praya
Barat, sebagian
Kecamatan Praya Barat
Daya, dan sebagian
Kecamatan Pujut
Agroindustri, Kawasan Agropolitan Aik
pariwisata serta Meneng yang meliputi
konservasi Kecamatan Batukliang Utara,
Kecamatan Kopang dan
Kecamatan Janapria
Perikanan dan Kawasan Minapolitan di
industri Kawasan Gerupuk dan
Awang
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 32
Proposal
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2017
Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat
BAB III
ORGANISASI KERJA
3. 1 Organisasi Kerja
Struktur organisasi merupakan struktur keanggotan tim dalam Studio Perencanaan Wilayah
2017. Tujuan dibentuknya struktur keanggotaan akan membantu tim dalam koordinasi serta kerja
sama antar anggota tim. Adanya struktur organisasi juga bertujuan agar setiap anggota tim dapat
bekerja sesuai dengan tanggung jawab tugasnya secara professional, efektif dan efisien. Berikut
merupakan struktur organisasi kerja tim Studio Perencanaan Wilayah 2017 dengan peran fungsional
masing-masing anggota tim.

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 33
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Studio Perencanaan Wilayah 2017

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 34
3. 2 Pembagian Kerja
Pembagian kerja dan fungsi masing-masing koordinator memiliki bagian kerja dalam tim Studio
Perencanaan Wilayah 2017 yaitu sebagai berikut:
1. Ketua Pelaksana
Bertugas memimpin, mengatur, mengawasi dan mengkoordinir serta mengevaluasi kerja yang
meliputi wakil ketua, bendahara umum, sekret dan humas, penanggung jawab terhadap data
dan transportasi.
2. Wakil Ketua
Bertugas untuk mengatur, mengawasi dan mengkoordinir penanggung jawab survei pada setiap
wilayah studi serta berkoordinasi dengan bendahara umum, sekret dan humas, penanggung
jawab terhadap data dan transportasi.
3. Bendahara Umum
Bertugas mengatur keuangan dalam pelaksanaan Studio Perencanaan Wilayah 2017 serta
berkoordinasi dengan wakil ketua, sekret dan humas, penanggung jawab terhadap data dan
transportasi.
4. Penanggung Jawab Data
Bertugas dalam daftar kebutuhan data dan bertanggung jawab dalam penyimpanan data
baik data primer maupun data sekunder selama pelaksanaan Studio Perencanaan Wilayah
2017 serta berkoordinasi dengan wakil ketua, sekret dan humas, penanggung jawab terhadap
transportasi.
5. Penanggung Jawab Transportasi
Bertugas dalam mencari dan menyediakan kebutuhan transportasi dalam perjalanan dari
Malang menuju Pulau Lombok sampai dengan ke masing-masing wilayah studi dan sebaliknya
serta berkoordinasi dengan wakil ketua, sekret dan humas, penanggung jawab terhadap data.
6. Penanggung Jawab Survei
a. Mengkoordinir seluruh kegiatan pengambilan data, berupa data sekunder maupun primer.
b. Menentukan seksi-seksi untuk menyatukan data dan dokumentasi serta berkoordinasi dengan
penanggung jawab survei wilayah studi lain untuk menentukan pembagian tugas dalam
memperoleh data yang dibutuhkan sesuai dengan desain survei yang telah disepakati
bersama. Data-data tersebut seperti: data sekunder, data primer, dokumen terkait dan
foto-foto untuk kelengkapan hasil survei.
c. Mengecek persiapan dan kelengkapan barang-barang untuk memperlancar kegiatan survei
selama di wilayah studi.
d. Berkoordinasi dengan koordinator kelompok, terkait dengan kelengkapan untuk persiapan
selama survei di wilayah studi.

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 35
7. Koordinator Kelompok (Ketua Kelompok)
Bertugas memimpin, mengatur, mengawasi dan mengkoordinir serta mengevaluasi kerja
anggota kelompok selama survei serta dalam proses penyusunan laporan hasil akhir Studio
Perencanaan Wilayah 2017.
8. Anggota Kelompok
Bertugas sebagai peserta dalam Studio Perencanaan Wilayah 2017 yang siap berpartisipasi
aktif dan membantu Koordinator Studio dan Koordinator Kelompok selama survei serta dalam
proses penyusunan laporan hasil akhir.

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 36
LAMPIRAN 2
Tabel Peserta Studio Wilayah 2017
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7 Kelompok 8
Andi Rahman Andika Mulya R.M. Adie M Hafil M Iqbal Dita
Arif Hendrawan Khalik Mawardi M Rizqi Al Fadil
Nugraha Arifien Nugroho.L.B.K Egyansyah Wahdana
Charles Hadi Faiz Akmal Fadhlur M Wisnu Mizan Jatayu Atma
Hari Maulana M Adie Putra Agung Satria Achmad Shodiq
Winata Rahman Alif Hutama
Rizky Kusuma M Iskandar Larashinta Harti Widya
Fasti Surya Bunga Adelia Desy Tri Susanti Atika Chairani
Anjani Zulkarnain Anindya Astuti
Indah Ayu Tyafertila Vena Guruh Ridlotul
Istiqomah Aini Ninditha Adhiesty Baiq Maulida Cucu Pandesti Fatimah Zahro
Purwaningsih Yonda Putri
Amalia Nurul Falah Nurditha Siti
Norma Widya Shely Lutfiana Hedyan Irawati Novresheila Estu Lulu Luqyana
Tafakurniawati Pakaya Herniansyah
Cindy Martha Indah Cahyaning
Firdausi Nuzula Mahasti Adityasari Zhuniart Ayu Bunyanissaadati Narulita Putri Novita Ratni
Celara Sari
Fitria Rahayu Shinta Kamalia Via Yulida Vicky Astri Larini Bella Julia Rizky Yunita Ratih Happy Aditya Rhisma Lisha

Kelompok 9 Kelompok 10 Kelompok 11 Kelompok 12 Kelompok 13 Kelompok 14 Kelompok 15 Kelompok 16


Much. R.N. Rahadian Reza Eka Yusuf Kurniawan Ratri Bayu
Muhammad Sidqi Taufiqurahman M Trias Sembada
Rosulinanda Adjarsusilo Handiansyah Iskasari Lesmana
R.M. Kunta Abid Naufal Rulliannor
Frandi Sahabat R. Abhi Kusuma.W Helanda Kresna Dion Usmawan A. Nur Rifai.H
Lamona W.S. Hilmy Syahputra
Ivana Jane Taufan Dwi Azry Afriadi
Ade Atmi Anisa Linggar Elsa Alfionita Nidya Zachrina Adinda Zalzabila
Monalisa Sanjaya Fauzie
Kiara Putri
Riska Amanda Zahrotul Hadidah Agnes Damaeka Sarah Safirah Arini Wafiya Oktarina Dwi Regina Ermandita
Linggarjati
Ilma Wahyu
Risna Apriani Oktavia Indah Debora Elisabhet Virnanda Putri Fifin Angraini Dwi Setyawati Ferin Chozalia
Nastiti
Ninditarari
Sandra Erika Shafiyah Fakhrona Puspita Cahyani Ike Karwinto Putri Whindasari Retno Octa Andria Anindita Indah M
Salsabilla
Rani Nur
Vicelia Intan Dewi Kurniasih Sarah Qodriyani Kiki Amalia Frentika Pandin Reklina Dinka Balqis Alifta
Istiqomah
Agatha Eva

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 37
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 38

Anda mungkin juga menyukai