Mengetahui,
Dr. Ir. Surjono, MTP. Dr. Ir. Agus Dwi Wicaksono, Lic. Rer. Reg.
NIP. 19650518 199002 1 001 NIP. 19600812 198701 1 001
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, kemampuan
dan kekuatan sehingga proposal kegiatan Studio Perencanaan Wilayah 2017 ini dapat diselesaikan.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan jaman, pasti ada suatu perubahan di wilayah perkotaan dan
perdesaan. Hal tersebut dilatar belakangi oleh kebutuhan dan keinginan yang dilakukan oleh
masyarakat. Dalam membatasi kebutuhan dan keinginan masyarakat tersebut perlu adanya suatu
perencanaan pada masing-masing wilayah dengan karakteristik dan potensi yang berbeda-beda.
Perencanaan Wilayah adalah suatu proses perencanaan pembangunan yang dimaksudkan untuk
melakukan perubahan menuju arah perkembangan yang lebih baik bagi suatu komunitas
masyarakat, pemerintah, dan lingkungannya dalam wilayah tertentu, dengan memanfaatkan atau
mendayagunakan berbagai sumber daya yang ada, dan harus memiliki orientasi yang bersifat
menyeluruh, lengkap, tetap berpegang pada azas prioritas (Riyadi dan Bratakusumah, 2003). Dalam
upaya pembangunan wilayah, masalah yang terpenting yang menjadi perhatian para ahli ekonomi
dan perencanaan wilayah adalah menyangkut proses pertumbuhan ekonomi dan pemerataan
pembangunan. Maka dari itu perencanaan wilayah yang dilakukan harus sesuai dengan
karakteristik, potensi dan kebutuhan wilayah tersebut.
Lombok merupakan salah satu pulau di Indonesia yang menjadi destinasi wisata. Daya tarik
wisata yang dimiliki merupakan daya tarik wisata alam dan budaya. Kondisi daya tarik wisata alam
terdiri dari panorama alam, hutan lindung dan hutan budidaya, gunung dan bukit, sungai, lembah,
pantai yang memiliki pasir putih, persawahan yang hijau, dan keanekaragaman potensi bahari.
Pariwisata budaya mengalami perkembangan yang positif. Keselarasan antara budaya masyarakat
lokal yaitu masyarakat sasak terjalin dengan baik dengan masyarakat lainnya, sehingga menambah
daya tarik wisata di Pulau Lombok dan menarik wisatawan ke Pulau Lombok. Selain potensi wisata,
lombok juga memiliki potensi lainnya seperti kawasan pesisir dan lahan pertanian, bahkan hingga
potensi pengolahan bahan baku atau industri. Perlu adanya kajian lebih lanjut untuk mengetahui
bagaimana potensi dan masalah serta kendala yang dihadapi oleh sektor-sektor tersebut. Sehingga
keragaman potensi yang ada tersebut dapat dikelola guna meningkatkan perekonomian dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di Pulau Lombok.
1. 2 Tujuan
Tujuan dalam Studio Perencanaan Wilayah 2017 diantaranya adalah:
1. Mengidentifikasi potensi dan masalah yang ada di Pulau Lombok.
2. Mengidentifikasi pengelolaan sektor-sektor yang ada di Pulau Lombok diantaranya adalah
agropolitan, minapolitan, pariwisata, dan industri.
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya 4
3. Mengidentifikasi keterkaitan antara sektor-sektir tersebut.
4. Menyusun arahan pengembangan sektor-sektor yang ada di Pulau Lombok.
1. 3 Ruang Lingkup
Pelaksanaan Studio Perencanaan Wilayah 2017 terdiri atas tiga ruang lingkup yaitu ruang
lingkup waktu, wilayah dan ruang lingkup kerja.
1.3. 1 Ruang Lingkup Waktu
Studio Perencanaan Wilayah 2017 terbagi menjadi tiga kegiatan yang meliputi survei
pendahuluan, survei utama, dan proses penyusunan laporan hasil akhir.
A. Survei Pendahuluan
Survei pendahuluan dilakukan oleh perwakilan tim Studio Perencanaan Wilayah 2017
pada pertengahan Bulan Februari tahun 2017 yang bertujuan untuk meminta izin dengan
melampirkan surat izin survei serta pengambilan data sekunder yang memungkin kepada
instansi-instansi terkait.
B. Survei Utama
Survei utama dilakukan oleh seluruh peserta Studio Perencanaan Wilayah 2017 pada
pertengahan Bulan Maret 2017 yang bertujuan untuk pengambilan data baik primer
maupun sekunder, serta dokumentasi dalam kelengkapan hasil survei.
C. Proses Penyusunan Laporan Hasil Akhir
Proses penyusunan laporan dilakukan selama enam bulan pada Bulan Februari-Juli tahun
2017 yang meliputi laporan pendahuluan, laporan antara hingga laporan akhir.
1.3. 2 Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah studi meliputi empat kabupaten yang terletak di Pulau Lombok yaitu
Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten
Lombok Tengah.
A. Kabupaten Lombok Utara
Kabupaten Lombok Utara merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi
Nusa Tenggara Barat yang berada di Pulau Lombok. Secara astronomis, 116 05 Bujur
Timur dan 8 21 Lintang Selatan Kabupaten Lombok Utara terletak antara Secara
geografis batasbatas Kabupaten Lombok Utara adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Timur : Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur
Sebelah Selatan : Kabupaten Lombok Barat
Sebelah Barat : Selat Lombok
Luas wilayah Kabupaten Lombok Utara mencapai 80.953 hektar. Sebagian besar
lahan yang ada di Kabupaten Lombok Utara merupakan lahan bukan sawah terutama
untuk lahan kebun dan hutan. Lahan yang digunakan sebagai lahan sawah berkisar 8.304
hektar. Lainnya lahan yang digunakan sebagai pemukiman dan sarana prasarana
berkisar 30.774 hektar. Secara administratif, wilayah Kabupaten Lombok Utara terdiri
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
2. 1 Karakteristik Kabupaten Lombok Utara
Karakteristik Kabupaten Lombok Utara meliputi kondisi geografis, topografi, penggunaan
lahan, PDRB serta kawasan strategis berdasarkan arahan RTRW Provinsi Nusa Tenggara Barat
maupun RTRW Kabupaten Lombok Utara.
2.1. 1 Geografis
Kabupaten Lombok Utara merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Nusa
Tenggara Barat yang berada di Pulau Lombok. Secara astronomis, 116 05 Bujur Timur dan 8 21
Lintang Selatan Kabupaten Lombok Utara terletak antara Secara geografis batasbatas Kabupaten
Lombok Utara adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Timur : Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur
Sebelah Selatan : Kabupaten Lombok Barat
Sebelah Barat : Selat Lombok
Luas wilayah Kabupaten Lombok Utara mencapai 80.953 hektar. Sebagian besar lahan
yang ada di Kabupaten Lombok Utara merupakan lahan bukan sawah terutama untuk lahan kebun
dan hutan. Lahan yang digunakan sebagai lahan sawah berkisar 8.304 hektar. Lainnya lahan yang
digunakan sebagai pemukiman dan sarana prasarana berkisar 30.774 hektar. Secara administratif,
wilayah Kabupaten Lombok Utara terdiri dari 5 (lima) kecamatan yaitu Kecamatan Pemenang,
Kecamatan Tanjung, Kecamatan Gangga, Kecamatan Kayangan dan Kecamatan Bayan.
Tabel 2. 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Lombok Utara
No. Nama Kecamatan Luas Wilayah
(km2)
1. Pemenang 81,09
2. Tanjung 115,64
3. Gangga 157,35
4. Kayangan 126,35
5. Bayan 329,1
Total 809,53
Sumber: Kecamatan Lombok Utara Dalam Angka 2016
2.1. 2 Topografi
Tinggi wilayah di atas permukaan laut (dpl) terletak pada ketinggian antara 5-10 meter dari
permukaan laut, tinggi wilayah berdasarkan kecamatan dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
2.2. 4 Kependudukan
Jumlah penduduk Lombok Timur pada tahun 2015 mencapai 1.164.018 orang terdiri dari
542.012 laki-laki dan 622.006 perempuan dengan demikian sex ratio (laki-laki terhadap
perempuan) sekitar 87,14 hal ini berarti rata-rata terdapat 87 orang laki-laki setiap 100 orang
perempuan.
Dari data hasil proyeksi penduduk, penduduk Lombok Timur pada tahun 2010 mencapai
1.109.253 jiwa dan diperkirakan mencapai 1.164.018 jiwa pada tahun 2015. Selama lima tahun
tersebut, laju pertumbuhan penduduk sekitar 0,97 persen. Penduduk Lombok Timur terus bertambah
setiap tahunnya. Namun dengan pertumbuhan yang menurun tiap tahunnya. Pertumbuhan tahun 2013
2014 sebesar 0,92 persen sedangkan pertumbuhan tahun 2014 2015 sebesar 0,89 persen,
mengalami penurunan laju pertumbuhan.
Tabel 2. 10 Luas dan Jenis Lahan Menurut Kecamatan di Kabupaten Lombok Timur
Laju Pertumbuhan
Jumlah Penduduk (jiwa)
Penduduk (%)
No. Nama Kecamatan
2014-
2010 2014 2015 2010-2014
2015
1. Keruak 48.875 50.837 51.499 1,05 1,30
2. Jerowaru 54.937 57.144 58.069 1,12 1,62
3. Sakra 53.157 55.290 55.841 0,99 1,00
4. Sakra Barat 47.377 49.277 49.809 1,01 1,08
5. Sakra Timur 41.265 42.920 43.354 0,99 1,01
6. Terara 65.120 67.735 68.178 0,92 0,65
7. Montong Gading 40.191 41.802 42.026 0,90 0,54
8. Sikur 66.651 69.323 69.634 0,88 0,45
9. Masbagik 94.361 98.151 99.029 0,97 0,89
10. Pringgasela 50.226 52.241 52.699 0,97 0,88
11. Sukamulia 30.363 31.581 31.828 0,95 0,78
12. Suralaga 51.284 53.343 53.629 0,90 0,54
13. Selong 84.535 87.929 89.137 1,07 1,37
14. Labuhan Haji 53.333 55.474 55.996 0,98 0,94
15. Pringgabaya 89.820 93.427 93.980 0,91 0,59
16. Suela 36.998 38.483 38.703 0,91 0,57
17. Aikmel 93.203 96.942 97.802 0,97 0,89
18. Wanasaba 58.739 61.095 61.459 0,91 0,60
19. Sembalun 18.821 19.577 19.743 0,96 0,85
20. Sambelia 29.997 31.202 31.603 1,05 1,29
Total 1.109.253 1.153.773 1.164.018 0,97 0,89
Sumber: Kecamatan Lombok Timur Dalam Angka 2016
Pada tahun 2015 sebagian besar tenaga kerja yang bekerja di serap oleh sektor pertanian,
penyerapan tenaga kerja di sektor ini sekitar 45,65 persen. Selanjutnya sektor perdagangan, rumah
Transportasi dan
1 657,21 2 195,70 2 740,76 3 262,38
Pengangkutan
Penyediaan
Akomodasi dan 93,94 111,62 137,77 153,96
Makan Minum
Informasi dan
137,40 149,64 168,48 182,55
Komunikasi