Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL TEKNIS

MATA KULIAH PL 4129 STUDIO PERENCANAAN WILAYAH

TOPIK: PENYUSUNAN RTRW KABUPATEN BREBES


2017-2037

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN, DAN
PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2017


DAFTAR ISI
IDENTITAS PROPOSAL 2

BAB I LATAR BELAKANG 3

BAB II RUMUSAN MASALAH 6

BAB III TUJUAN DAN SASARAN STUDI 7

BAB IV RUANG LINGKUP STUDI 9

4.1 Ruang Lingkup Materi 9

4.2 Ruang Lingkup Wilayah 10

BAB V METODOLOGI 11

5.1 Metode Pengumpulan Data 11

5.2 Metode Analisis dan Permodelan 12

BAB VI RENCANA KEGIATAN 13

6.1 Rencana Kegiatan Studio 13

6.2 Rencana Kegiatan Survei 15

BAB VII STRUKTUR ORGANISASI STUDIO 16

BAB VIII PESERTA STUDIO 18

BAB IX RENCANA ANGGARAN BIAYA 20

LAMPIRAN 23

1
IDENTITAS PROPOSAL

Nama Kegiatan : Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Brebes

1. Tim
1.1 Ketua Tim :
a. Nama Lengkap : Vermona
b. NIM : 15414027
c. Program Studi : Perencanaan Wilayah dan Kota
d. Fakultas/Sekolah : SAPPK
e. Indonesia. Rekening : Rekening BNI 0806960001
a.n. Maudina Wilwatikta
f. Alamat Rumah/Telepon/E-mail : Jalan Taman Sari Indonesia. 33B/5
Email: vermona.lumbangaol@gmail.com
1.2 Anggota Tim : (Terlampir)

2. Biaya yang diusulkan : Rp. 48.516.820


3. Jenis Kegiatan : Bantuan Kegiatan Mahasiswa

Mengetahui Bandung, 27 Agustus 2017


Ketua Program Studi PWK, Ketua Tim

Ridwan Sutriadi, ST., MT., Ph.D. Vermona


NIP. 197001301998021001 NIM. 15414027

Menyetujui,
Dekan SAPPK

Prof. Dr.-Ing. Ir. Widjaja Martokusumo


NIP. 1966090919922031004

BAB I

2
LATAR BELAKANG

Tingginya pertumbuhan perekonomian di Pulau Jawa diiringi dengan


pembangunan skala besar baik terkait infrastruktur, perumahan, maupun
transportasi yang bertujuan untuk mengantisipasi tantangan yang mungkin terjadi.
Pada bidang infrastruktur, pemerintah melakukan percepatan proyek proyek yang
dianggap strategis dan memiliki urgensi tinggi untuk dapat direalisasikan dalam
waktu singkat yang disebut Proyek Strategis Nasional (PSN). Salah satu proyek
strategis nasional yang berada di Pulau Jawa adalah pembangunan jalan tol di
sepanjang jalur pantura. Kabupaten Brebes menjadi salah satu kabupaten yang
dilintasi oleh proyek strategis nasional ini.
Kabupaten Brebes yang merupakan pintu masuk utama ke Provinsi Jawa
Tengah dari sisi barat memiliki posisi yang strategis. Selain dilalui jalur pantura,
terdapat pula ruas jalan tol Kanci-Pejagan yang melintasi Kabupaten Brebes menuju
arah Purwokerto/Indonesia serta dilewati dua jalur kereta api dari Indonesia/Cirebon
(menuju Semarang dan Purwokerto). Kabupaten Brebes memiliki potensi khususnya
pada sektor pertanian, dimana Brebes merupakan penghasil terbesar komoditas
bawang merah di Indonesia. Dari 53% kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB
Kabupaten Brebes, 50% berasal dari pertanian bawang merah. Saat ini, sekitar 23%
pasokan bawang merah nasional berasal dari Brebes, sementara untuk wilayah
Jawa Tengah, Brebes memasok sekitar 75 persen. Selain itu, Brebes juga memliki
keunggulan pada sektor peternakan yang tersebar di seluruh kecamatan, kehutanan
(bagian selatan) dan perikanan (bagian pesisir utara).
Persoalan yang cukup krusial terkait dengan perkembangan infrastruktur
jalan antar wilayah, yaitu timbulnya eksternalitas dimana tingginya konversi lahan
pertanian menjadi non-pertanian yang berada pada koridor jalan utama, padahal
daerah tersebut memiliki lahan-lahan pertanian yang sangat subur dan beririgasi
teknis. Kemudian dari sisi demografi, Kabupaten Brebes memiliki jumlah penduduk
tertinggi di Jawa Tengah dan akan mengalami bonus demografi, namun daya saing
dan kualitas SDM masih rendah jika dilihat dari nilai Indeks Pembangunan Manusia

3
(IPM). Hal tersebut juga mengakibatkan penyerapan tenaga kerja di Kabupaten
Brebes tergolong rendah. Di bidang pariwisata, Brebes memiliki banyak potensi dan
lokasi wisata yang menarik, baik pariwisata alam, sejarah, maupun cagar budaya.
Dalam perkembangan wilayahnya, Kabupaten Brebes berpotensi mengalami
industrialisasi karena memiliki posisi yang strategis serta memiliki banyak luas lahan
yang belum terbangun. Hal ini akan menjadi tantangan perencanaan di masa yang
akan datang, dimana sektor pertanian saat ini masih menjadi sektor basis yang telah
menyerap tenaga kerja hingga 70%. Dengan berbagai potensi, permasalahan, dan
tantangan yang dimiliki, kabupaten Brebes merupakan wilayah yang perlu dicermati
dan diarahkan pengembangan wilayahnya dengan tepat. Oleh karena itu, studio
pegembangan wilayah kabupaten Brebes diharapkan dapat memberi manfaat bagi
perencanaan perkembangan wilayah kabupaten Brebes serta wilayah sekitarnya.
Dalam pelaksanaan kegiatan studio pengembangan wilayah, mahasiswa
akan melakukan kegiatan diskusi dengan stakeholders serta survei lapangan di
wilayah studi kabupaten Brebes selama satu minggu. Diskusi tersebut bertujuan
untuk mengidentifikasi kebutuhan perencanaan dari sudut pandang stakeholders di
daerah. Adapun survei tersebut terdiri dari pengumpulan data, baik berupa data
primer maupun data sekunder, yang akan digunakan untuk menganalisis wilayah
perencanaan berdasarkan isu dan permasalahan yang telah diangkat. Data primer
diperoleh melalui kueasioner, wawancara, dan observasi, sementara data sekunder
diperoleh dari instansi-instansi terkait yang berada di kabupaten Brebes.

BAB II

4
RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut Kabupaten Brebes merupakan


penghubung jalur perekonomian lintas nasional dan regional di wilayah Pantura yaitu
dari barat ke timur (Jakarta-Brebes-Semarang-Surabaya) dengan wilayah tengah dan
selatan Pulau Jawa (Jakarta-Brebes-Purwokerto-Jogjakarta-Surabaya) dan sebaliknya.
Berikut adalah gambaran umum tentang Kabupaten Brebes:

1. Secara fisik dan lingkungan, topografis wilayah Kabupaten Brebes terdiri


dari 3 (tiga) kategori daerah, yaitu (1) daerah pantai; (2) daerah dataran rendah;
dan (3) daerah dataran tinggi/pegunungan. Dari segi topografi, wilayah
Kabupaten Brebes mempunyai kemiringan tanah yang bervariasi antara 0%
hingga lebih dari 40%. Penggunaan lahan di Kabupaten Brebes didominasi oleh
area non terbangun. Lahan sawah dapat ditemui di daerah Utara kabupaten
yang relative datar; sementara daerah Selatan yang relative berbukit didominasi
oleh hutan.

2. Secara sosial dan kependudukan, wilayah yang kepadatan penduduknya


relatif lebih tinggi berada di Kecamatan Brebes di daerah utara yang berbatasan
dengan Kota Tegal dan Kecamatan Bulakambaa di daerah utara. Hal ini terjadi
karena kawasan-kawasan tersebut merupakan pusat aktivitas ekonomi sehingga
menarik orang untuk datang dan tinggal. Mayoritas penduduk Kabupaten Brebes
bekerja di sektor pertanian diikuti oleh penduduk yang bekerja di sektor
perdagangan besar dan eceran. Kemiskinan merupakan permasalahan krusial
yang sangat berpengaruh terhadap masyarakat di dalam mengakses pelayanan
dasar yaitu pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan dan kemampuan daya
beli.

3. Secara sarana dan prasarana, sarana dan prasarana teknologi


komunikasi dan informasi saat ini telah berkembang dengan pesat dan telah
merevolusi cara hidup manusia, baik cara berkomunikasi, cara belajar, cara
bekerja, cara berbisnis dan lain sebagainya. Meningkatnya kebutuhan
transportasi harus disertai dengan pengembangan sarana/prasarana
transportasi. Pada wilayah perdesaan, jumlah sarana air bersih nonperpipaan
masih cukup banyak.

5
4. Secara ekonomi, Struktur ekonomi Kabupaten Brebes didominasi oleh tiga
sektor utama yaitu: sektor pertanian, sektor industri, dan sektor perdagangan. Ketiga
sektor tersebut merupakan sektor riil yang sangat mempengaruhi perekonomian
Kabupaten Brebes, dan bisa dilihat pengaruhnya pada penggunaan lahan serta
penduduk berdasar mata pencaharian. Perekonomian Kab Brebes, jika dilihat dari
PDRB Kab Brebes, mengalami peningkatan pada lima tahun terakhir, dengan sektor
pertanian, perhutanan, dan perikanan masih menjadi sektor yang mendominasi PDRB.

5. Secara kelembagaan, Kabupaten Brebes memiliki 29 perangkat daerah yang


terdiri dari 2 sekretariat, 1 inspektorat, 2 badan, kantor-kantor kecamatan dam
kantor-kantor kelurahan. Dari segi pembiayaannya, Kabupaten Brebes memiliki
Dana Alokasi Khusus (DAU) sebesar Rp 1.098.999.510.000,-. Belanja terbesar
kabupaten Brebes dihabiskan untuk pembangunan sistem infrastruktur dan juga
sektor pertanian dan agropolitan.

BAB III

6
TUJUAN DAN SASARAN STUDI

Kegiatan Studio Perencanaan Wilayah dilaksanakan untuk menyusun perangkat rencana


pengembangan wilayah Kabupaten Brebes. Perangkat rencana yang akan disusun adalah
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Brebes. Untuk mewujudkan tujuan tersebut,
maka beberapa sasaran yang harus dicapai adalah sebagai berikut:

1. Melakukan studi literatur mengenai peraturan perundang-undangan terkait


penyusunan RTRW Kota/Kabupaten serta dokumenrencana tata ruang yang
relevan.

2. Mengidentifikasi masalah, potensi, dan isu yang berkembang di wilayah Kabupaten


Brebes.

3. Melakukan delineasi wilayah Kabupaten Brebes sesuai dengan masalah, potensi,


dan isu yang berkembang.

4. Merumuskan rencana struktur ruang sesuai dengan tujuan, kebijakan, strategi yang
telah dibentuk.

5. Merumuskan rencana pola ruang wilayah Kabupaten Brebes.

6. Menetapkan kawasan strategis wilayah Kabupaten Brebes.

7. Menentukan arah pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Brebes.

8. Merumuskan ketentuan pengendalian perencanaan ruang wilayah Kabupaten


Brebes.

Selain tujuan studio, disusun pula tujuan substansial dari studi perencanaan wilayah
Kabupaten Brebes. Berikut ini adalah beberapa tujuan substansi yang ingin dicapai untuk
mendukung pula tercapainya tujuan studio:

1. Teridentifikasinya karakteristik wilayah sesuai dengan kebutuhan dan kendala wilayah


Kabupaten Brebes.

2. Teridentifikasinya potensi wilayah Kabupaten Brebes.

3. Tersusunnya suatu rencana penataan ruang wilayah dengan mempertimbangkan teori,

7
konsep, dan kaidah praktik perencanaan yang berlaku di Indonesia.

4. Tersusunnya indikasi program unggulan untuk mencapai tujuan perencanaan


pembangunan Kabupaten Brebes.

BAB IV

8
RUANG LINGKUP STUDI

Ruang lingkup studi dalam studio perencanaan kota ini terbagi menjadi dua, yaitu ruang
lingkup materi dan ruang lingkup wilayah.

4.1 Ruang Lingkup Materi

Wilayah perencanaan dalam Studio Perencanaan Kabupaten ini meliputi seluruh


kecamatan yang terdapat di Kabupaten Brebes. Dokumen rencana yang akan disusun adalah
dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Materi dari RTRW yang disusun akan
mengikuti muatan materi RTRW Kabupaten yang telah diatur dalam Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum No.16 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten, yaitu:

Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten

Rencana struktur ruang wilayah kabupaten

Rencana pola ruang wilayah kabupaten

Penetapan kawasan strategs wilayah kabupaten

Arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten, dan

Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten.

Penyusunan dokumen rencana kawasan perkotaan yang akan menjadi keluaran studio ini
akan fokus pada kawasan tertentu berdasarkan ciri khas dan masalah yang ada pada Kota
Brebes. Berdasarkan Permen PU No.17/PRT/M/2009, maka lingkup materi yang disusun dari
studio ini adalah sebagai berikut:

Persiapan yang meliputi identifikasi isu strategis wilayah kabupaten, penentuan batas-
batas wilayah perencanaan, dan persiapan teknis pengumpulan data/survei.

Pengumpulan dan pengolahan data/informasi

Analisis yang dipergunakan untuk memahami potensi dan permasalahan di wilayah studi
yang mencakup aspek fisik-lingkungan, ekonomi wilayah, kependudukan, sosial-budaya,

9
sarana-prasarana, serta kelembagaan pembiayaan.

Perumusan tujuan, konsep, dan strategi pengembangan kawasan.

Perumusan RTRW kabupaten.

4.2 Ruang Lingkup Wilayah


Kabupaten Brebes adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang
beribukota di Kecamatan Brebes. Kabupaten Brebes terbagi menjadi 17 (tujuh belas)
kecamatan, 297 (dua ratus sembilan puluh tujuh) kelurahan dan 292 (dua ratus sembilan puluh
dua) desa. Kabupaten Brebes terletak pada bagian barat laut Provinsi Jawa Tengah, dengan
2
letak geografis 10841' 10911 BT dan 644'721' LS dengan wilayah seluas 1.662,96 km ,
dan mempunyai letak yang strategis pada jalan Semarang - Brebes - Cirebon serta Semarang -
Brebes - Purwokerto dan Cilacap, dengan fasilitas pelabuhan di Kota Brebes. Secara
administratif, Kabupaten Brebes berbatasan dengan wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara: Laut Jawa


Sebelah Selatan: Kota Tegal dan Kabupaten Tegal
Sebelah Barat: Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap
Sebelah Timur: Provinsi Jawa Barat

Gambar 1Peta Administrasi Kabupaten Brebes

Sumber: Studio Kab. Brebes, 2017

10
BAB V
METODOLOGI

Metodologi pengumpulan data yang dilakukan dibagi menadi dua klasifikasi berdasarkan
jenis data yang dibutuhkan. Metodologi ini dibagi menjadi metode pengumpulan data dan
metode analisis.

5.1. Metode Pengumpulan Data

Metodologi pengumpulan data yang dilakukan dibagi menadi dua klasifikasi berdasarkan
jenis data yang dibutuhkan. Dua metode pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut

1. Metode Pengumpulan Data Sekunder

Metode pegumpulan data ini dilakukan pada sebelum dan saat survei lapangan.
Data- data sekunder yang dimaksud adalah peraturan-peraturan terkait yang masih
berlaku, laporan studi, dokumen rencana, kumpulan data statistic, peta, artikel, dan lain-
lain yang mengandung informasi yang dibutuhkan terkait Kabupaten Brebes.

2. Metode Pengumpulan Data Primer

Metode pengumpulan data primer ini dilakukan pada saat survei lapangan.
Pengumpulan data primer dilakukan melalui 4 metode, yaitu observasi, wawancara,
kuesioner, dan traffic counting.

a. Observasi

Survei pengamatan lapangan terhadap banyak aspek dan fenomena di Kota


Sleman. Observasi ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman yang lebih
mendalam terhadap wilayah studi, meningkatkan common sense terhadap isu-isu
yang penting diperhatiakan di wilayah studi, dan melakuan ground check pada lokai-
lokasi yang menjadi perhatian.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informais dan aspirasi yang diperoleh


dan terkait dengan tata ruang kabupaten. Wawancara dilakukan kepada pemerintah
perwakilan komunitas, maupun stakeholders lainnya yang terkait dengan isu

11
tersebut.

12
c. Kuesioner

Kuesioner dilakukan untuk memperoleh informasi yang tidak tersedia dalam data
sekunder

d. Traffic Counting

Traffic counting dilakukan untuk menghitung traffic sepanjang jalan baik secara
elektronik maupun secara langsung dari sisi jalan

e. Plotting

Plotting digunakan untuk membandingkan rencana dengan kondisi eksisting


serta kondisi eksisting dengan arah perkembangan.

5.2. Metode Analisis Data dan Permodelan

Analisis yang akan dilakukan terhadap sumber informasi yang ada dilakukan dengan
metode dan model tertentu, sebagai berikut:

1. Metode Anallisis Statistik Kuantitatif dan Kualitatif

Metode ini digunakan untuk meganalisis data-data yang bersifat kualitatif dan
kuantitatif yang didapat dari survey primer maupun survey sekunder, untuk memperoleh
informasi yang dibutuhkan untuk keberlanutan analisis.

2. Metode Analisis Keruangan

Metode ini digunakan untuk melihat keselarasan penggunaan kahan dengan


rencana serta kondisi di sekitarnya.

3. Metode Analisis Kebijakan

Metode ini digunakan untuk menganalisis kebijakan yang berlaku dengan


keadaan di lapangan, keselarasan antar kebijakan da lain-lain yang terkait dengan
kebijakan yang berlaku di wilayah studi.

4. Model Ekonomi Wilayah

Model ini digunakan untuk mengidentifikasi sektor ekonomi Kabupaten Brebes,


dengan fungsi dan rumusan serta analisis masing-masing.

13
BAB VI
RENCANA KEGIATAN

Rencana kegiatan Studio Perencanaan Wilayah ini terdiri dari rencana kegiatan satu
semester dan desain survei yang akan dilaksanakan dalam pekan survei.

6.1 Rencana Kegiatan Studio

Rencana kegiatan mata kuliah Studio Perencanaan Wilayah ini terdiri dari kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan di studio selama satu semester dalam rangka menyusun rencana
tata ruang Kabupaten Brebes. Tabel terlampir.

Tabel 6.1 Rencana Kegiatan Studio Kabupaten Brebes

Bulan dan Minggu ke-


No Topik Pekerjaan Rincian Kegiatan Agustus September Oktober November
IV V I II III IV I II III IV I II III IV V
Pemahaman Pemahaman KAK,
Pengantar
KAK, penyusunan
studio
penyusunan struktur organisasi
perencanaan
1 organisasi, kelas, pembagian
wilayah
pembagian kelompok
secara umum,
kelompok menurut aspek-
kuliah tamu
aspek aspek analisis
Fokus studio Teori dan
proses
Pengurusan
perencanaan
2 perijinan dan
wilayah
penyusunan RAB
Diskusi isu
perencanaan
Survey
pendahuluan,
Perumusan dan
penyelesaian
kajian fokus
perijinan,
persoalan per
3 pengurusan
aspek analisis
akomodasi,
penyerahan RAB
Pemilihan Memilih metode
metode survey survey
4 Pemilihan Mengumpulkan
teknik analisis data sekunder

14
Penyusunan
Pengambilan dana
perangkat
survey dan jadwal
survey dan
kegatan survey
check list data
Penyusunan
Penyusunan
perangkat survey
perangkat
dan check list
survey dan
data; Penyusunan
5 check list data
organisasi survey
Pengumpulan
Seminar
data dan Pengumpulan
Perencanaan
informasi Tugas 1
Survey
Survey
6 lapangan
Evaluasi survey
7 Kompilasi data
8
Analisis per
aspek
9
Penyusunan Analisis
fakta dan komprehensif
10 analisis Seminar Fakta Pengumpulan
dan Analisis Tugas 2
Pengembangan
11 konsep
perencanaan
Perumusan
12
strategi
pengembangan
13
wilayah
Penyusunan
rencana
14 Penyusunan struktur dan
rencana pola ruang
wilayah
Penyusunan
program
pembangunan
15
indikatif
Pengumpulan
Seminar Akhir Tugas 3
Sumber: Hasil diskusi, 2017.

6.2 Rencana Kegiatan Survei

15
Survei besar studio ini akan dilaksanakan pada minggu ke Secara umum, rencana
kegiatan selama survei adalah sebagai berikut.

Tabel 6.2 Rencana Kegiatan Survey

Waktu Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu


05.00-06.00 23 September 24 25 26
Briefing 27
Kegiatan 28 29 30
06.00-07.00 dan Sarapan
07.00-08.00 Spotting dan Persiapan Survey
08.00-09.00
09.00-10.00 Observasi/ Observasi/ Observasi/ Observasi/ Observasi/ Observasi/
10.00-11.00 Survei Survei Survei Survei Survei Survei
11.00-12.00
12.00-13.00 Keberangkatan Ishoma Kepulangan
13.00-14.00 Ke Kabupaten Ke Kota
14.00-15.00 Brebes Observasi/ Observasi/ Observasi/ Observasi/ Observasi/ Observasi/ Bandung
15.00-16.00 Survei Survei Survei Survei Survei Survei
16.00-17.00
17.00-18.00 Kembali Ke Penginapan
18.00-19.00
Ishoma
19.00-20.00
20.00-21.00
Evaluasi Harian
21.00-22.00
Sumber : Hasil diskusi, 2017

16
BAB VII
STRUKTUR ORGANISASI STUDIO

Adapun struktur organisasi dalam pelaksanaan studio ini adalah sebagai berikut:

PL4129 Studio Perencanaan Wilayah

Pelindung : Dekan SAPPK ITB

Prof. Dr. Ing. Ir. Widjaja Martokusumo

Penanggung Jawab : Ketua Program Studi Sarjana PWK ITB

Ridwan Sutriadi, S.T., M.T., Ph.D

Pembimbing : Dosen PL4129 Studio Perencanaan Wilayah

Wilmar A. Salim, ST. M. Reg. Dev., Ph.D.

Rintakasari Vitri Ayuningtyas, ST, MT.

Ir. Djoko Santoso Abi Suroso, Ph.D.

Asisten : Hilda Arum N., S. T.

Tessa Talitha, S. T.

Ketua : Vermona (15414027)

Wakil Ketua : Bernardus Andre (15414094)

Sekretaris1 : Andi Adelia Putri S. (15414008)

Sekretaris 2 : Ayu Rahmawati (15414062)

Bendahara : Alya Sabrina (15414074)

Koor. Perizinan : Aida Fitriana (15414104)

Koor. Akomodasi dan Transportasi : Daniel Pasarella (15414009)

17
Koor. Survei Lapangan : Damang Hutasuhut (15414052)

Koor. Data Primer : Zahara Sitta (15414038)

Koor. Data Sekunder : Maudina Wilwatikta (1541468)

Koor. Fakta dan Analisis : Vely Brian Rosandi (15414025)

Koor. Laporan : Gregoria Junita (15414093)

Koor. Aspek Fisik dan Lingkungan : Fikri Rachmad Ardi (15414021)

Koor. Aspek Sosial Kependudukan : Dinda Ayu Sagita (15414030)

Koor. Aspek Ekonomi : Khairani Mardhiah (15414063)

Koor. Aspek Sarana dan Prasarana : Devy Paramitha (15414106)

Koor. Aspek Kelembagaan dan Pembiayaan : Rifa Dyanda (15414075)

18
BAB VIII
PESERTA STUDIO
No NIM Nama
1 15413033 Nadya Aristya
2 15413068 Ryan Rinaldi
3 15413079 Richard Refanov
4 15414007 Marsa Muhammad Zulfikar
5 15414008 Andi Adelia Putri S
6 15414009 Daniel
7 15414011 Aristindriya Lanitaswari
8 15414012 Yana Kinasih
9 15414013 M. Yoga Aulia
10 15414014 M. Aushaf W.
11 15414019 Mochammad Ihsanuddin K
12 15414021 Fikri Rachmad Ardi
13 15414024 Amira Nasya Nur Anbiya
14 15414025 Vely Brian Rosandi
15 15414027 Vermona
16 15414028 Khoirina Fajriani
17 15414029 Murni Elfrida
18 15414030 Dinda Ayu Sagita
19 15414032 Khazar Yakin Vamara
20 15414038 Zahara Sitta Iskandar
21 15414052 Damang Payungan H
22 15414057 Ummayah
23 15414062 Ayu Rahmawati
24 15414063 Khairani Mardhiah
25 15414068 Maudina Wilwatikta
26 15414072 Afrida Restu Suryani
27 15414074 Alya Sabrina
28 15414075 Rifa Dyanda
29 15414084 Neli Aulia
30 15414088 Shafiera Syumais Aziz
31 15414093 Gregoria Junita K.
32 15414094 Bernardus Andre S.
33 15414096 Laily Hikmiati
34 15414100 Galih Norma R.
35 15414104 Aida R. Fitriana

19
BAB IX
RENCANA ANGGARAN BIAYA
N No NIM Nama
o Kebutuhan Unit Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
36 15414106 Devy Paramitha
Kesekretariatan
1 Proposal 10 buku Rp20,000 Rp200,000
2 Perizinan 5 buku Rp20,000 Rp100,000
3 Log book 108 lembar Rp150 Rp16,200
Sub Total 1 Rp316,200
Perlengkapan Studio
1 Kertas A4 3 rim Rp40,000 Rp120,000
2 Kertas Roti 10 gulung Rp2,000 Rp20,000
3 Tinta Printer Warna 2 buah Rp100,000 Rp200,000
4 Tinta Printer Hitam Putih 2 buah Rp80,000 Rp160,000
5 Alat kebersihan 1 paket Rp100,000 Rp100,000
Sub Total 2 Rp600,000
Survei Awal
1 Tiket Kereta PP 6 orang Rp400,000 Rp2,400,000
2 Mobil (Bensin) 1 mobil x 3 hari Rp700,000 Rp2,100,000
3 Penginapan 1 buah x 3 hari Rp300,000 Rp900,000
4 Lembar survei awal 20 lembar Rp500 Rp10,000
5 Name Tag 6 buah Rp5,000 Rp30,000
Sub Total 3 Rp5,440,000
Survei
1 Lembar Check-list Data 300 lembar Rp200 Rp60,000
2 Lembar Wawancara 500 lembar Rp200 Rp100,000
3 Lembar Observasi 300 lembar Rp200 Rp60,000
4 Fotocopy Data 1500 lembar Rp300 Rp450,000
5 Name Tag 36 buah Rp5,000 Rp180,000
6 Souvenir 2 buah Rp50,000 Rp100,000
7 Peta 3 buah Rp25,000 Rp75,000
Sub Total 4 Rp1,025,000
Transportasi dan Akomodasi
1 Sewa Bus (pulang-pergi) 1 buah Rp12,000,000 Rp12,000,000
2 Mobil 1 mobil x 7 hari Rp600,000 Rp4,200,000
3 Sewa Mobil 2 mobil x 7 hari Rp700,000 Rp9,800,000
4 Angkutan Umum 20 orang x 7 hari Rp15,000 Rp2,100,000
5 Penginapan 3 buah Rp2,000,000 Rp6,000,000
Sub Total 5 Rp34,100,000
Laporan
1 Draft Laporan Faksis 3 buah Rp75,000 Rp225,000
2 Draft Laporan Rencana 3 buah Rp50,000 Rp150,000
3 Laporan Faksis 3 buah Rp450,000 Rp1,350,000
20
4 Laporan Rencana 3 buah Rp300,000 Rp900,000
Sub Total 6 Rp2,625,000
LAMPIRAN

21
DAFTAR INSTANSI DAN DINAS

1. Sekretariat Daerah (Setda)


2. Sekretariat DPRD (Setwan)
3. Inspektorat

DINAS DAERAH
4. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Dindikpora)
5. Dinas Kesehatan (Dinkes)
6. Dinas Pekerjaan Umum (DPU)
7. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (DPSDAPR)
8. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Dinperwaskim)
9. Dinas Sosial (Dinsos)
10. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinpermades)
11. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana (DP3KB)
12. Dinas Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sampah (DLHPS)
13. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dindukpil)
14. Dinas Perhubungan (Dinhub)
15. Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Dinkominfotik)
16. Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Dinkopumdag)
17. Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker)
18. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
19. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar)
20. Dinas Arsip dan Perpustakaan (Dinarpus)
21. Dinas Perikanan (Dinkan)
22. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP)
23. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH)
24. Satpol PP

BADAN
25. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD)
26. Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah
(Baperlitbangda)
27. Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan Dan Aset Daerah (BPPKAD)
28. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
29. Kantor Kesbangpol dan Linmas
30. Rumah Sakit Umum Daerah Brebes
31. Rumah Sakit Umum Daerah Bumiayu
32. Sekretariat Badan Narkotika Kab. Brebes

KECAMATAN
33. Kecamatan Brebes

22
34. Kecamatan Wanasari
35. Kecamatan Bulakamba
36. Kecamatan Jatibarang
37. Kecamatan Songgom
38. Kecamatan Tanjung
39. Kecamatan Losari
40. Kecamatan Larangan
41. Kecamatan Ketanggungan
42. Kecamatan Kersana
43. Kecamatan Banjarharjo
44. Kecamatan Tonjong
45. Kecamatan Bumiayu
46. Kecamatan Sirampog
47. Kecamatan Paguyangan
48. Kecamatan Bantarkawung
49. Kecamatan Salem

BAGIAN
50. Bagian Tata Pemerintahan
51. Bagian Penanggulangan Kemiskinan
52. Bagian Pemerintahan Desa
53. Bagian Kesra
54. Bagian Perekonomian
55. Bagian Pembangunan
56. Bagian Layanan Pengadaan
57. Bagian Organisasi
58. Bagian Umum
59. Bagian Hukum

UPTD/UPT
60. UPT DINAS PENGAIRAN, ESDM
61. UPT DINAS PENDIDIKAN
62. UPT DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG
63. UPT BADAN KB DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
64. UPT DINAS KESEHATAN BALAI PENGOBATAN PARU
65. UPT DINAS KESEHATAN LAB. KESEHATAN DAERAH
66. UPT DINAS KESEHATAN PUSKESMAS KEC. BREBES
67. UPT DINAS KESEHATAN PUSKESMAS KEC. TANJUNG
68. UPT DINAS KESEHATAN PUSKESMAS KEC. BANJARHARJO
69. UPT DINAS KESEHATAN PUSKESMAS KEC. PAGUYANGAN
70. UPT DINAS KESEHATAN PUSKESMAS KEC. BUMIAYU
71. UPT BPBD PEMADAMAN KEBAKARAN KEC. PAGUYANGAN
72. UPT BPBD PEMADAMAN KEBAKARAN KEC. BREBES

KELURAHAN

23
73. Sekratariat KORPRI
74. Kelurahan Brebes
75. Kelurahan Pasarbatang
76. Kelurahan Gandasuli
77. Kelurahan Limbangan Kulon
78. Kelurahan Limbangan Wetan

24

Anda mungkin juga menyukai