Di susun oleh :
2. TUJUAN
Tujuan penyelenggaraan mata kuliah ini adalah:
a. Memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mengungkapkan karakteristik spesifik
wilayah kajian sebagai dasar Perencanaan Wilayah.
b. Memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk merumuskan rencana pengembangan
wilayah sebagai jiwa dalam rencana tata ruang wilayah
c. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mempresentasikan dan mendiskusikan hasil
pemahaman tentang wilayah kajian serta rumusan rencana penataan ruang wilayah yang
dihasilkan
d. Mengembangkan desa wisata untuk meningkatkan ekonomi Masyarakat lokal di Danau
Sentani
e. Terwujudnya ruang wilayah Kabupaten yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan
yang didukung dengan keharmonisan lingkungan alam dan buatan yang dapat menunjang
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
f. Menjadi pedoman pengembangan wilayah untuk pemerintah Kabupaten Jayapura
3. RUANG LINGKUP
3.1 Ruang Lingkup Studio
Kegiatan ini akan dilaksanakan di Kabupaten Jayapura memiliki luas wilayah sebesar 17.516,6
𝑘𝑚2 (sumber: Bappeda Kab.Jayapura). Dimana terletak astronomis Kabupaten Jayapura antara
1390 sampai 1400 Bujur Timur dan 20 sampai 30 Lintang Selatan. Secara geografis, Kab. Jayapura
berbatasan dengan Samudra Pasifik di sebelah utara, sebelah selatan berbatasan dengan Kab. Sarmi,
sedangkan sebelah timur berbatasan dengan Kota Jayapura dan Kab. Keerom (Sumber: BPS Kab.
Jayapura).
Ruang lingkup wilayah perencanaan dalam studio perencanaan wilayah dengan konsep “Rencana
Strategi Pengembangan Desa Wisata di Danau Sentani untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat
Lokal” ini terdiri dari 4 kampung yaitu: kampung Yoboi, Kampung Yokiwa, Kampung Hobong,
dan Kampung Doyo Lama pada Kab.Jayapura. Adapun 4 Desa ini memilki potensi wisata yang
dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah.
3.2 Ruang Lingkup Wilayah
Gambar. 3.2 Peta Potensi Desa Wisata Danau Sentani Kabupaten Jayapura
Ruang lingkup wilayah adalah batasan wilayah yang dijadikan objek penelitian. Ruang
lingkup mikro dari Kabupaten Jayapura yang di ambil menjadi wilayah penelitian kami
adalah Desa Wisata yang ada di Danau Sentani. Desa-desa tersebut memiliki potensi wisata
yang cukup menarik akan tetapi masih perlu pengembangan baik dari segi sarana prasarana
penunjang, SDM sebagai pengelola desa wisata tersebut dan juga manajemen usaha local
yang sementara dikembangkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.
Ruang lingkup wilayah perencanaan dalam studio perencanaan wilayah dengan konsep
“Rencana Strategi Pengembangan Desa Wisata di Danau Sentani untuk Meningkatkan
Ekonomi Masyarakat Lokal” ini bertempat di Wilayah Kabupaten Jayapura yang terfokus
pada 4 kampung yaitu: kampung Doyo Lama, Kampung Hobong , Kampung Yoboi, dan
Kampung Yokiwa pada Kab.Jayapura.
a. Kampung Doyo Lama , Kampung Doyo Lama terletak di Distrik/Kecamatan
Waibu_Kabupaten Jayapura Papua, Kampung Doyo Lama memiliki pemerintahan adat
kepala suku atau ondoafi) dan pemerintahan sipil (kepala kampung) secara geografis
terletak di bagian barat danau Sentani,
b. Kampung Hobong, Kampung Hobong adalah salah satu kampung yang terletak di
Kecamatan/Distrik Sentani, kampung Hobong memiliki potensi wisata alam,
wisata buatan, wisata edukasi, wisata budaya dan kuliner.
Ruang lingkup materi merupakan batasan materi yang akan dibahas pada proses pengerjaan
Studio Perencanaan Wilayah. Berikut ini merupakan ruang lingkup materi dari Studio
Perencanaan Wilayah kelompok 5 :
Dan juga dari kita perlu langsung menyaipaikan maksud dan tujuan kita kepada masyarakat lokal
tersebut agar ketika kita melakukan rencana kita tidak memiliki penghambat oleh masyarakat dan
masyarakat tidak merasa dirugikan. Hasil dari kegiatan persiapan ini meliputi:
Secara garis besar ada dua rangkaian analisis utama yang harus dilakukan dalam penyusunan RTRW Kota.
Pertama, analisis untuk menggambarkan karakteristik tata ruang wilayah kota. Kedua analisis potensi dan
masalah pengembangan kota. Karakteristik tata ruang wilayah kota yang harus digambarkan, meliputi :
1) kedudukan dan peran kota dalam wilayah yang lebih luas (regional)
a. kedudukan dan peran kota dalam sistem perkotaan nasional
b. kedudukan dan peran kota dalam rencana tata ruang kawasan metropolitan (bila masuk
dalam kawasan metropolitan
c. kedudukan dan peran kota dalam rencana struktur ruang provinsi
d. kedudukan dan peran kota dalam sistem perekonomian regional.
a. karakteristik umum fisik wilayah (letak geografis, morfologi wilayah, dan sebagainya)
b. potensi rawan bencana alam (longsor, banjir, tsunami dan bencana alam geologi)
c. potensi sumbe rdaya alam (mineral, batubara, migas, panas bumi dan air tanah)
d. kesesuaian lahan pertanian (tanaman pangan, tanaman perkebunan, dan sebagainya).
a. sebaran kepadatan penduduk di masa sekarang dan di masa yang akan datang (20 tahun
b. proporsi penduduk di masa sekarang dan di masa yang akan datang (20 tahun)
c. kualitas SDM dalam mendapatkan kesempatan kerja.
Dari semua ini kita tinggal mengambil garis besarnya dari potensi yang dimiliki kabupaten tersebut untuk
dimasukan rencana RTRW dan dimasukan ke rencana kerja kita ke pemerintah untuk di proses perencanaan
yang telah kita siapkan dalam perencanaan kita melalui konsep kerja yang akan dikerjakan.
5.4 PENYUSUNAN KONSEP KERJA
Dalam penyusunan konsep kerja setelah proses panjang akhirnya kita telah menentukan kawasan dari ke-4
kampung yang ada apa saja yang dapat dikembangkan berdasarkan potensi,SDA dan SDM yang dapat kita
jadikan konsep kerja RTRW kita sehingga memiliki arah yang jelas dalam penggarahannya dalam setiap
proses perencanannya.
Kegiatan perumusan konsepsi RTRW kota terdiri atas perumusan konsep pengembangan wilayah dan
perumusan RTRW kota itu sendiri. Konsep pengembangan wilayah dilakukan berdasarkan hasil analisis
yang telah dilakukan sebelumnya dengan menghasilkan beberapa alternatif konsep pengembangan wilayah,
yang berisi:
Setelah dilakukan beberapa kali iterasi, dipilih alternatif terbaik sebagai dasar perumusan RTRW kota.
Hasil kegiatan perumusan konsepsi RTRW yang berupa RTRW kota terdiri atas
Setelah konsep dan penyusunan RTRW kita telah selesai dan setujui maka kita hanya perlu melaksanakan
program kerja kita berdasarkan rencana yang telah kita rencana dari awal-akhir konsep kerja sehingga
dengan pengembangan konsep kerja ini dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat dan daerah
tersebut dan membantu masyarakat lokal menajdi lebih mandiri dalam lapangan pekerjaan mereka yang
akan dihasilkan oleh mereka sendiri.
6. JADWAL PELAKSANAAN
Jadwal Pelaksanaan kegiatan Studio Perencanaan Wilayah :
2. Desain Survei
Desain survei adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan
survei. Menurut Mc. Millan dalam Ibnu Hadjar (1999 : 102 ) desain survei adalah rencana
dan structural penelitian yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam
menjawab pernyataan penelitian dengan mengefisiensikan waktu, dana, tenaga dan
kemampuan yang dimiliki selama melakukan kegiatan Studio Perencanaan Wilayah.
4. Album Peta
Album Peta ini menyajikan data dan informasi berbasis spasial (direpresentasikan dalam
bentuk peta-peta tematik) yang meliputi luasan dan batas desa, penggunaan lahan, dan
prasarana dan sarana dari wilayah Studio Perencanaan Wialayah yang di kaji yaitu Wilayah
Kabupaten Jayapura yang dimana difokuskan ke empat desa wisata yang tersebar
didalamnya.
Output-output ini bertujuan untuk menciptakan tata ruang yang teratur, berkelanjutan, dan
berkualitas dalam pengembangan wilayah dan kota. Output-output ini menjadi acuan bagi
pemerintah, masyarakat, dan pihak-pihak terkait dalam melaksanakan kebijakan dan
pengembangan kota yang terarah.