Anda di halaman 1dari 15

KERANGKA ACUAN KERJA STUDIO PERENCANAAN WILAYAH

“Rencana Strategi Pengembangan Desa Wisata Danau Sentani di Kabupaten


Jayapura untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Lokal”

Di susun oleh :

Abdon Isir 2018061064026

Pangeran Firdaus Jitmau 2020061064042

Yanuaria Larensia Kudiai 2020061064050

Mario Sansisco Kaiwai 2021061064079

Isack O Tebai 2021061064082

Meicelin Thirza Arnenci Apaseray 2021061064007

Jimmy Johanes Simatauw 2021061064065

Ahmad Asmuri Haruna 2021061064058

Jimmy Carlos Edgar Kapisa 2021061064033

Daniel Betram Asmuruf 2021061064011

Mario Sansisco Kaiwai 2021061064079

PROGRAM STUDI S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
2023
1. LATAR BELAKANG
Mata Kuliah Studio Perencanaan Wilayah merupakan mata kuliah wajib yang disampaikan dengan
skema perkuliahan berbentuk praktek dan memiliki bobot 4 (empat) sks. Peserta mata kuliah ini
adalah mahasiswa program sarjana pada Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota.
Penyelenggaraan kuliah ini dimaksudkan menjadi suatu wahana untuk menerapkan semua
pengetahuan yang telah diperoleh pada kuliah-kuliah yang terdahulu dan memberikan pengalaman
pada mahasiswa untuk dapat mempelajari, menerapkan teori pertumbuhan wilayah, konsep
pengembangan wilayah, dan prosedur perencanaan wilayah dalam perumusan rencana penataan
ruang wilayah yang berbasis pengembangan wilayah.
Wilayah Studio Perencanaan Wilayah bertempat di Kabupaten Jayapura yang berfokus pada desa
wisata yang ada di Danau Sentani. Desa wisata ini di kembangkan berdasarkan Peraturan Daerah
tentang RTRW Kabupaten Jayapura Pasal 19 Nomor 11 Tahun 2008-2028 pasal 17 huruf b Nomor
11 tentang membangun kampung wisata budaya di Danau Sentani. Selain itu pengembangan
wilayah Kabupaten Jayapura ini dilakukan juga dilator belakangi oleh visi penataan Kabupaten
Jayapura yaitu “Terwujudnya ruang wilayah Kabupaten yang aman, nyaman, produktif, dan
berkelanjutan yang didukung dengan keharmonisan lingkungan alam dan buatan yang dapat
menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat”.

2. TUJUAN
Tujuan penyelenggaraan mata kuliah ini adalah:
a. Memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mengungkapkan karakteristik spesifik
wilayah kajian sebagai dasar Perencanaan Wilayah.
b. Memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk merumuskan rencana pengembangan
wilayah sebagai jiwa dalam rencana tata ruang wilayah
c. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mempresentasikan dan mendiskusikan hasil
pemahaman tentang wilayah kajian serta rumusan rencana penataan ruang wilayah yang
dihasilkan
d. Mengembangkan desa wisata untuk meningkatkan ekonomi Masyarakat lokal di Danau
Sentani
e. Terwujudnya ruang wilayah Kabupaten yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan
yang didukung dengan keharmonisan lingkungan alam dan buatan yang dapat menunjang
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
f. Menjadi pedoman pengembangan wilayah untuk pemerintah Kabupaten Jayapura
3. RUANG LINGKUP
3.1 Ruang Lingkup Studio
Kegiatan ini akan dilaksanakan di Kabupaten Jayapura memiliki luas wilayah sebesar 17.516,6
𝑘𝑚2 (sumber: Bappeda Kab.Jayapura). Dimana terletak astronomis Kabupaten Jayapura antara
1390 sampai 1400 Bujur Timur dan 20 sampai 30 Lintang Selatan. Secara geografis, Kab. Jayapura
berbatasan dengan Samudra Pasifik di sebelah utara, sebelah selatan berbatasan dengan Kab. Sarmi,
sedangkan sebelah timur berbatasan dengan Kota Jayapura dan Kab. Keerom (Sumber: BPS Kab.
Jayapura).

Gambar. 3.1 Peta Administrasi Kabupaten Jayapura

Ruang lingkup wilayah perencanaan dalam studio perencanaan wilayah dengan konsep “Rencana
Strategi Pengembangan Desa Wisata di Danau Sentani untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat
Lokal” ini terdiri dari 4 kampung yaitu: kampung Yoboi, Kampung Yokiwa, Kampung Hobong,
dan Kampung Doyo Lama pada Kab.Jayapura. Adapun 4 Desa ini memilki potensi wisata yang
dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah.
3.2 Ruang Lingkup Wilayah

Gambar. 3.2 Peta Potensi Desa Wisata Danau Sentani Kabupaten Jayapura

Ruang lingkup wilayah adalah batasan wilayah yang dijadikan objek penelitian. Ruang
lingkup mikro dari Kabupaten Jayapura yang di ambil menjadi wilayah penelitian kami
adalah Desa Wisata yang ada di Danau Sentani. Desa-desa tersebut memiliki potensi wisata
yang cukup menarik akan tetapi masih perlu pengembangan baik dari segi sarana prasarana
penunjang, SDM sebagai pengelola desa wisata tersebut dan juga manajemen usaha local
yang sementara dikembangkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.
Ruang lingkup wilayah perencanaan dalam studio perencanaan wilayah dengan konsep
“Rencana Strategi Pengembangan Desa Wisata di Danau Sentani untuk Meningkatkan
Ekonomi Masyarakat Lokal” ini bertempat di Wilayah Kabupaten Jayapura yang terfokus
pada 4 kampung yaitu: kampung Doyo Lama, Kampung Hobong , Kampung Yoboi, dan
Kampung Yokiwa pada Kab.Jayapura.
a. Kampung Doyo Lama , Kampung Doyo Lama terletak di Distrik/Kecamatan
Waibu_Kabupaten Jayapura Papua, Kampung Doyo Lama memiliki pemerintahan adat
kepala suku atau ondoafi) dan pemerintahan sipil (kepala kampung) secara geografis
terletak di bagian barat danau Sentani,

Gambar. 3.3 Dokumentasi Kampung Doyo Lama

b. Kampung Hobong, Kampung Hobong adalah salah satu kampung yang terletak di
Kecamatan/Distrik Sentani, kampung Hobong memiliki potensi wisata alam,
wisata buatan, wisata edukasi, wisata budaya dan kuliner.

Gambar. 3.4 Dokumentasi Kampung Hobong

c. Kampung Yoboi, Kampung Yoboi berada di distrik/kecamatan Sentani di


Kabupaten Jayapura. sering dibilang kampung yang unik karena berada diatas
Danau Sentani/ terapung diatas Danau Sentani 90% bangunan berada diatas Danau
Sentani

Gambar. 3.5 Dokumentasi Kampung Yoboi


d. Kampung Yokiwa
Kampung Yokiwa Yokiwa adalah salah satu kampung di Distrik Sentani Timur,
Kabupaten JayapuraKampung ini biasa disebut sebagai area segi tiga emas karena
letaknya yang berada di perbatasan tiga daerah, yakni Kabupaten Jayapura,
Kabupaten Keerom dan Kota Jayapura.

Gambar. 3.6 Dokumentasi Kampung Yokiwa

3.3 Ruang Lingkup Subtansi


Ruang lingkup substansi untuk kegiatan ini berpedoman pada Peraturan Daerah Kabupaten
Jayapura Nomor 21 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Jayapura Adapun pokok-pokok substasinya yaitu:
a. Tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah
b. Rencana struktur dan pola ruang wilayah
c. Kawasan strategis
d. Rencana pemanfaatan ruang wilayah
e. Arahan pengendalin pemanfaatan ruang

3.4 Ruang Lingkup Materi

Ruang lingkup materi merupakan batasan materi yang akan dibahas pada proses pengerjaan
Studio Perencanaan Wilayah. Berikut ini merupakan ruang lingkup materi dari Studio
Perencanaan Wilayah kelompok 5 :

a. Pengembangan Sarana Prasarana Penunjang di Desa Wisata, misalnya


listrik,telekomunikasi,air bersih, sanitasi dll

b. Pengembangan SDM Lokal yang ada di Desa Wisata

c. Manajemen usaha lokal agar lebih kreatif


4. ORGANISASI PELAKSANAAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), organisasi adalah suatu kesatuan atau
susunan yang terdiri atas orang-orang dalam perkumpulan untuk mencapai tujuan bersama.
Contohnya seperti sekelompok orang yang bekerja sama dalam proses pengerjaan Studio
Perencanaan Wilayah Berikut ini merupakan bagan organisasi pelaksana pada kegiatan
Studio Perencanaan Wilayah :

Gambar. 4.1 Bagan Organisasi Pelaksana


5. MEKANISME PEKERJAAN
5.1 TAHAPAN PERSIAPAN
Dalam tahapan persiapan rencana yang perlu dilakukan pertama kali adalah melakukan analisis
penyusunan laporan KAK dan penyusunan RAB yang ingin dilakukan dari potensi apa yang ingin
dikembangkan di daerah kabupaten sentani kami menganalisis setiap data awal yang telah kita
dapatkan untuk dijadikan acuan data dalam tahapan pengembangan rencana RTRW di kabupaten
sentani yang ingin kami lakukan kemudian melakukan persiapan metedologi yaitu wawancara atau
survei langsung ke lokasi perencaan untuk mendapatkan database awal yang akan di kumpulkan
dan dikembangkan menjadi sebuah rencana RTRW di kabupaten sentani sesuai dengan
pontesinya.

Dan juga dari kita perlu langsung menyaipaikan maksud dan tujuan kita kepada masyarakat lokal
tersebut agar ketika kita melakukan rencana kita tidak memiliki penghambat oleh masyarakat dan
masyarakat tidak merasa dirugikan. Hasil dari kegiatan persiapan ini meliputi:

1. gambaran umum wilayah perencanaan


2. kesesuaian produk RTRW sebelumnya dengan kondisi dan kebijakan saat ini
3. hasil kajian awal berupa kebijakan terkait wilayah perencanaan, isu strategis, potensi dan
permasalahan awal wilayah perencanaan, serta gagasan awal pengembangan wilayah
perencanaan
4. metodologi pendekatan pelaksanaan pekerjaan yang akan digunakan
5. rencana kerja pelaksanaan penyusunan RTRW kota
6. perangkat survei data primer dan data sekunder yang akan digunakan pada saat proses
pengumpulan data dan informasi (survei)

5.2 PENGUMPULAN DATA PRIMER DAN SEKUNDER


Teknik pengumpulan data yang kami lakukan adalah melakukan pengambilan data langsung ke
kantor PU Kabupaten sentani untuk mengambil data-data mengenai kampung disekitar danau
sentani yang telah kami dapatkan ada 4 kampung yaitu yoboi,kampung yokiwa, kampung hobong,
dan kampung doyo lama. Dari empat kampung ini memiliki potensinya masing-masing yang
dikembangkan menjadi tempat parawisata, lahan pertanian, dan perikanan yang dapat dijadikan
penyusunan KAK yang dapat membantu masyarakat lokal dalam meningkatkan ekonomi mereka
dengan potensi yang dimiliki wilayah merek masing-masing.

A. Pengumpulan Data primer meliputi


1. penjaringan aspirasi masyarakat yang dapta dilaksanakan melalui penyebaran angket,
temu wicara, wawancara orang per orang dan lain sebagainya
2. pengenalan kondisi fisik dan sosial ekonomi wilayah kota secara langsung melalui
kunjungan ke semua bagian wilayah kota.

B. Pengumpulan Data sekunder meliputi:


1. peta peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) atau peta topografi skala 1:50.000 sebagai peta
dasar untuk skala kabupaten
2. citra satelit untuk memperbaharui peta dasar dan membuat peta tutupan lahan
3. peta batas wilayah administrasi
4. peta batas kawasan hutan
5. peta informasi analisis kebencanaan (kegempaan, bahaya gunung api, dll)
6. peta identifikasi potensi sumber daya alam

5.3 PENGELOLAAN DAN ANALISIS DATA


Dalam proses pengolaan data kita perlu mengindetifikasi apa potensi terbesar yang dimiliki oleh setiap
kampung untuk melakukan proses pengembangan ke tahap selamjutmya dan apa yang menjadi hambatan
terbesar dalam proses penggelolaan potensi tersebut wilayah masyarakat tersebut mungkin saja bisa
dikarenakan batas wilayah suku adat yang harus diselesakan ataupun masyarakatnya sendiri tidak ingin
menerima program tersebut di kampung mereka karena berpikir hal tersebut tidak menguntungkan mereka
tetapi pihak lainnya sehingga menjadi hambatan bagi kita hal ini bisa disebabkan oleh terbatasnya informasi
yang dimiliki masyarakat ataupun kurang sosialisa mengena contoh perencanaan kita oleh sebab itu kita
perlu melakukan pendekatan kepada masyarakat lokal untuk mendapatkan kepercataan mereka dalam
menggelola sumber daya alam yang pada mereka tanpa merugikan siapapun

Secara garis besar ada dua rangkaian analisis utama yang harus dilakukan dalam penyusunan RTRW Kota.
Pertama, analisis untuk menggambarkan karakteristik tata ruang wilayah kota. Kedua analisis potensi dan
masalah pengembangan kota. Karakteristik tata ruang wilayah kota yang harus digambarkan, meliputi :
1) kedudukan dan peran kota dalam wilayah yang lebih luas (regional)
a. kedudukan dan peran kota dalam sistem perkotaan nasional
b. kedudukan dan peran kota dalam rencana tata ruang kawasan metropolitan (bila masuk
dalam kawasan metropolitan
c. kedudukan dan peran kota dalam rencana struktur ruang provinsi
d. kedudukan dan peran kota dalam sistem perekonomian regional.

2) karakteristik fisik wilayah, sekurang-kurangnya meliputi:

a. karakteristik umum fisik wilayah (letak geografis, morfologi wilayah, dan sebagainya)
b. potensi rawan bencana alam (longsor, banjir, tsunami dan bencana alam geologi)
c. potensi sumbe rdaya alam (mineral, batubara, migas, panas bumi dan air tanah)
d. kesesuaian lahan pertanian (tanaman pangan, tanaman perkebunan, dan sebagainya).

3) karakteristik sosial-kependudukan, sekurang-kurangnya meliputi:

a. sebaran kepadatan penduduk di masa sekarang dan di masa yang akan datang (20 tahun
b. proporsi penduduk di masa sekarang dan di masa yang akan datang (20 tahun)
c. kualitas SDM dalam mendapatkan kesempatan kerja.

4) karakteristik ekonomi wilayah, sekurang-kurangnya meliputi:

a. basis ekonomi wilayah, ekonomi lokal, dan sektor informal


b. prospek pertumbuhan ekonomi wilayah di masa yang akan datang
c. prasarana dan sarana penunjang pertumbuhan ekonomi.

5) kemampuan keuangan pembangunan daerah, sekurang-kurangnya meliputi:

a. sumber penerimaan daerah dan alokasi pembiayaan pembangunan


b. prediksi peningkatan kemampuan keuangan pembangunan daerah

Dari semua ini kita tinggal mengambil garis besarnya dari potensi yang dimiliki kabupaten tersebut untuk
dimasukan rencana RTRW dan dimasukan ke rencana kerja kita ke pemerintah untuk di proses perencanaan
yang telah kita siapkan dalam perencanaan kita melalui konsep kerja yang akan dikerjakan.
5.4 PENYUSUNAN KONSEP KERJA
Dalam penyusunan konsep kerja setelah proses panjang akhirnya kita telah menentukan kawasan dari ke-4
kampung yang ada apa saja yang dapat dikembangkan berdasarkan potensi,SDA dan SDM yang dapat kita
jadikan konsep kerja RTRW kita sehingga memiliki arah yang jelas dalam penggarahannya dalam setiap
proses perencanannya.

Kegiatan perumusan konsepsi RTRW kota terdiri atas perumusan konsep pengembangan wilayah dan
perumusan RTRW kota itu sendiri. Konsep pengembangan wilayah dilakukan berdasarkan hasil analisis
yang telah dilakukan sebelumnya dengan menghasilkan beberapa alternatif konsep pengembangan wilayah,
yang berisi:

a. rumusan tentang tujuan, kebijakan, dan strategi pengembangan wilayah kota


b. konsep pengembangan wilayah kota

Setelah dilakukan beberapa kali iterasi, dipilih alternatif terbaik sebagai dasar perumusan RTRW kota.
Hasil kegiatan perumusan konsepsi RTRW yang berupa RTRW kota terdiri atas

1. tujuan, kebijakan dan strategi penataan kota


2. rencana struktur ruang kota
3. rencana pola ruang kota
4. penetapan kawasan-kawasan strategis kota
5. arahan pemanfaatan ruang
6. arahan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang

Setelah konsep dan penyusunan RTRW kita telah selesai dan setujui maka kita hanya perlu melaksanakan
program kerja kita berdasarkan rencana yang telah kita rencana dari awal-akhir konsep kerja sehingga
dengan pengembangan konsep kerja ini dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat dan daerah
tersebut dan membantu masyarakat lokal menajdi lebih mandiri dalam lapangan pekerjaan mereka yang
akan dihasilkan oleh mereka sendiri.
6. JADWAL PELAKSANAAN
Jadwal Pelaksanaan kegiatan Studio Perencanaan Wilayah :

Hari/Tanggal Kegiatan Keterangan


Kamis, 12 – 10 - 2023 Pengambilan data laporan - Data yang diambil adalah Perda RTRW
akhir RTRW Kab.Jayapura Kab.Jayapura Tahun 2008-2028
- Data Peta shp Kab.Jayapura
- Album Peta Kab.Jayapura
Jumat, 13 – 10 - 2023 Penentuan Judul Studio Judul yang ditentukan adalah “Rencana
Perencanaan Wilayah Strategi Pengembangan Desa Wisata
di Danau Sentani untuk Meningkatkan
Ekonomi Masyarakat Lokal”
Selasa, 17 – 10 - 2023 Pembuatan Presentasi awal Presentasi dilakukan dengan tujuan
memaparkan judul beserta denga diagram
perencanaan wilayah Kab.Jayapura
berdasar pada Permen PU No.16 Tahun
2009
Sabtu, 21 – 10 - 2023 Pembuatan KAK Studio KAK bertujuan untuk mengarahkan proses
Perencanaan Wilayah pengerjaan studio perencanaan wilayah
agar tertata.
Rabu, 25– 10 - 2023 Presentai KAK Studio Memaparkan hasil kerja KAK Kelompok
Perencanaan Wilayah. Kerja Studio Perencanaan Wilayah dan
Revisi KAK
Rabu, 01-11-2023 Pembuatan Laporan Awal Membuat laporan awal. Dan di
Studio Perencanaan presentasikan
Wilayah
Rabu, 08-11-2023 Survei Lapangan Pengambilan data, observasi langsung dan
wawancara masyarakat
Rabu, 15-11-2023 Survei Lapangan Pengambilan data, observasi langsung dan
wawancara masyarakat
Rabu, 22-11-2023 Survei Lapangan Pengambilan data, observasi langsung dan
wawancara masyarakat
Rabu, 29-11-2023 Survei Lapangan Pengambilan data, observasi langsung dan
wawancara masyarakat
Rabu, 06-12-2023 Pembuatan laporan akhir Membuat laporan akhir sesuai dengan data
Studio Perencanaan di lapangngan dan mendesain poster serta
Wilayah dan Pengerjaan cetak poster
Poster
Rabu, 13-12-2023 Presentasi Laporan akhir Memaparkan hasil akhir dari proses
dan poster pengerjaan Studio Perencanaan Wilayah.

Tabel. 6.1 Tabel Jadwal Pelaksana Kegiatan Studio


7. OUTPUT
Studio perencanaan wilayah menghasilkan beberapa output yang penting. Berikut ini adalah
beberapa contoh output yang dihasilkan:

1. Proposal Studio Perencanaan Wilayah


Proposal merupakan rencana yang telah disusun untuk sebuah kegiatan.proposal
merupakan pedoman kerja bagi mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan (Menurut
Hasnun Anwar ).
Studio Perencanaan Wilayah, sementara muatan – muatan yang perlu diikuti dalam
kerangka acuan adalah : Latar Belakang, Tujuan dan sasaran, Lingkup Kegiatan,
Pendekatan Studi, Produk yang diharapkan, persyaratan (format teknis, dan
waktu),sistematika pelaporan.

2. Desain Survei
Desain survei adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan
survei. Menurut Mc. Millan dalam Ibnu Hadjar (1999 : 102 ) desain survei adalah rencana
dan structural penelitian yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam
menjawab pernyataan penelitian dengan mengefisiensikan waktu, dana, tenaga dan
kemampuan yang dimiliki selama melakukan kegiatan Studio Perencanaan Wilayah.

Gambar. 7.1 Bagan Desain Survei


3. Laporan Akhir Studio Perencanaan Wilayah
Laporan Akhir Studio Perencanaan Wilayah diselesaikan dalam 1 (satu) semester sesuai
kalender akademik yang senantiasa berkonsultasi dengan Dosen Pembimbing Studi
Perencanaan Wilayah. Format laporan akhir berisi kompilasi data, analisis dan
rencanayang disertai dengan tabel, grafik, diagram, foto – foto, dan peta -peta.

4. Album Peta
Album Peta ini menyajikan data dan informasi berbasis spasial (direpresentasikan dalam
bentuk peta-peta tematik) yang meliputi luasan dan batas desa, penggunaan lahan, dan
prasarana dan sarana dari wilayah Studio Perencanaan Wialayah yang di kaji yaitu Wilayah
Kabupaten Jayapura yang dimana difokuskan ke empat desa wisata yang tersebar
didalamnya.

5. Poster Studio Perencanaan Wilayah


Poster Studio Perencanaan Wilayah merupakan media komunikasi berisi gambar dan
tulisan yang digunakan untuk menyampaikan pesan tenatang wilayah yang di kaji potensi
dan hambatannya kepada audiensnya.

Output-output ini bertujuan untuk menciptakan tata ruang yang teratur, berkelanjutan, dan
berkualitas dalam pengembangan wilayah dan kota. Output-output ini menjadi acuan bagi
pemerintah, masyarakat, dan pihak-pihak terkait dalam melaksanakan kebijakan dan
pengembangan kota yang terarah.

Anda mungkin juga menyukai