KATA PENGANTAR
Tiada kata yang layak untuk diucapkan selain puji syukur kehadirat Allah
SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga penulisan laporan
mengenai" Laporan Hasil Survey Kelurahan Lemba" dapat terselesaikan tepat
pada waktunya. Seiring dengan ini, tak lupa pula penulis mengirimkan salawat
dan salam terhadap junjungan Nabiullah Muhammad SAW yang telah
mengantarkan kita dari Zaman jahiliah ke zaman pendidikan seperti sekarang ini.
Terselesainya laporan ini tidak lepas dari dukungan beberapa pihak yang
telah memberikan kepada penulis Berupa motivasi, baik matertil maupun moril.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia terdapat berbagai Provinsi, salah satunya yaitu Provinsi
Sulawesi Selatan. Di Sulawesi Selatan merupakan sebuah Provinsi yang
terletak di bagian selatan Sulawesi, terdapat 21 Kabupaten dan 3 Kota, salah
satu Kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan yaitu Kabupaten Soppeng
dimana Kabupaten Soppeng adalah salah satu Kabupaten di Provinsi
Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di
Watansoppeng. Kabupaten Soppeng juga sangat khas dengan Kalong,
dimana kalong yang dimaksud ini adalah kalelawar yang banyak terdapat di
taman Kalong. yang menjadi pusat Kabupaten Soppeng. Dan banyak orang
yang berkunjung ke taman kalong tersebut. Letak taman kalong tersebut
berada di kecamatan Lalabata. Kecamatan Lalabata merupakan pusat Kota
Kabupaten Soppeng. Kecamatan Lalabata terdiri dari 3 desa dan 7 kelurahan.
Salah satu Kelurahan yang ada di Kecamatan Lalabata yaitu Kelurahan
Lemba.
Kelurahan Lemba merupakan salah satu Kelurahan yang ada di
Kecamata Lalabata, Kelurahan Lemba merupakan salah satu bagian dari
pusat Kota. Dimana Kelurahan Lemba memiliki destinasi wisata yang
bernama Triple Riverside Resort, dimana tempat tersebut merupakan salah
satu tempat yang memiliki keindahan alam yang begitu alami. Di Kelurahan
Lemba pada umumnya memiliki jumlah penduduk yang padat namun tidak
merata, penduduk yang padat terpusat pada satu linkungan. Sedangkan di
lingkungan yang satu masih dengan jumlah penduduk yang sedikit, dan di
daerah tersebut terdapat banyak persawahan. Di Kelurahan Lemba
merupakan wilayah yang sebagian besar wilayahnya yaitu perkotaan dan
persawahan yang sudah seharusnya di jaga dan di rawat. Sebagaimana
Firman Allah Swt dalam QS Al Baqarah Ayat 11 – 12 yang berbunyi:
Terjemahannya :
B. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan survey yang dilakukan di Kelurahan Lemba yaitu :
1. Untuk mengetahui gambaran umum Kelurahan Lemba, Kecamatan
Lalabata, Kabupaten Soppeng.
2. Untuk mengetahui kondisi fisik wilayah diantaranya kependudukan,
penggunaan prasarana dan sarana dan elemen-elemen yang mendukung
untuk menganalisa kondisi yang ada di Kelurahan Lemba.
C. Manfaat Penelitian
D. Sistematik Pembahasan
Bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai keseluruhan dari
penulisan laporan, dengan itu sistematika penulisan laporan adalah sebagai
berikut.
BAB l PENDAHULUAN
Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang, tujuan penulisan,
manfaat penulisan, dan sistematik pembahasan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini menguraikan pengertian wilayah, unsur-unsur wilayah,
tujuan pengembangan wilayah, defenisi kota, karakteristik kawasan
perkotaan, peranan dan fungsi utama kota, fungsi kota dalam
pembangunan wilayah, definisi pembangunan, model-model
pembangunan, dan perencanaan pembangunan.
BAB III GAMBARAN UMUM
Pada bab ini menguraikan gambaran umum wilayah makro dan
mikro yang ditinjau dari segi aspek fisik dasar, kondisi demografi,
aspek fasilitas, aspek utilitas (infrastruktur) yang dalam hal ini terkait
dengan jumlah dan kondisinya masing-masing, sistem penggunaan
lahan serta kondisi sosial dan ekonominya.
BAB IV TAHAPAN ANALISIS
Tahapan analisis berisikan tentang uraian dari suatu data atau
informasi yang utuh ke dalam beberapa bagian dengan maksud
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan yang ada,
BAB V PENUTUP
Pada bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran dari hasil
penelitian sesuai dengan tujuan penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PERENCANAAN
1. Definisi Perencanaan
Pengertian perencanaan secara umum adalah proses menentukan
tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan
memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan dalam arti
seluas-luasnya adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu;
Cara mencapai tujuan sebaik-baiknya dengan sumber-sumber yang ada
supaya lebih efisien dan efektif; Penentuan tujuan yang akan dicapai atau
yang dilakukan, bagaimana, bilamana, dan oleh siapa. (Jembatan4.blogspot,
2013)
Perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarkan fakta-fakta dan
atau perkiraan yang mendekati (estimate) sebagai persiapan untuk
melaksanakan tindakan-tindakan kemudian.Di dalam konsep perencanaan
terjadi struktural pemilihan dengan menghubungkan fakta-fakta, membuat
serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang
B. WILAYAH
1. Definisi Wilayah
Dalam Undang-Undang No. 26 tahun 2007 tentang penataan
ruang,Pengertian wilayah secara umum adalah suatu bagian dari
permukaan bumi yang teritorialnya ditentukan atas dasar pengertian,
batasan, dan perwatakan fisik-geografis. Wilayah didefenisikan sebagai
“ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait
dengan batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif
dan/atau aspek fungsional”. Dengan mengacu pada pengertian tersebut,
contoh-contoh wilayah antara lain: Wilayah Timur Indonesia (geografis);
Wilayah Pesisir (geografis,fungsional); Wilayah Provinsi, Kabupaten atau
a. SDA yang dapat diperbaharui meliputi air, tanah, tumbuhan dan hewan.
SDA ini harus kita jaga kelestariannya agar tidak merusak keseimbangan
ekosistem.
b. SDA yang tidak dapat diperbaharui itu contohnya barang tambang yang
ada di dalam perut bumi seperti minyak bumi, batu bara, timah dan
nikel. Kita harus menggunakan SDA ini seefisien mungkin. SDA juga
dapat dibagi menjadi dua yaitu SDA hayati dan SDA non-hayati.
a. SDA hayati adalah SDA yang berasal dari makhluk hidup (biotik) seperti
hasil pertanian, perkebunan, pertambakan, dan perikanan. Sumber daya
hayati adalah salah satu sumber daya dapat pulih atau terbarukan
(renewable resources) yang terdiri atas flora dan fauna. Sumber daya
hayati secara harfiah dapat diartikan sebagai sumberdaya yang
mempunyai kehidupan dan dapat mengalami kematian.
b. SDA non-hayati adalah SDA yang berasal dari makhluk tak hidup
(abiotik). Seperti: air, tanah, barang-barang tambang.
1.Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah potensi yang terkandung dalam
diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial
yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang
terkandung di bumi menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan
dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.
Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang SDM bukan sebagai
sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi
institusi atau organisasi. Di sini SDM dilihat bukan hanya sekedar aset
yang bernilai dan dapat dilipat gandakan, dikembangkan dan juga
C. KOTA
1. Pengertian kota
Kota dalam pengertian umum adalah suatu daerah terbangun yang
didominasi jenis penggunaan tanah non pertanian dengan jumlah
penduduk dan intensitas penggunaan lahan perkotaan mempunyai
intensitas yang lebih tinggi. Hal ini ditunjukkan dalam hal pemakaian
modal yang besar.
Kota dalam pengertian administrasi pemerintahan diartikan secara
khusus yaitu suatu bentuk pemerintah daerah yang mayoritas wilayahnya
merupakan perkotaan. ( Ir. Mulyono Sadyohutono, MRCP. Bumi aksara,2008.
h.3)
2. Jenis kota atas dasar fungsinya
a. Klasifikasi Gist,N.P & Halbert,L.A, Sarjana ini mengemukakan 6
jenis kelas kota atas dasar fungsinya yaitu:
1) Kota berfungsi sebagai pusat industri
Dalam kota ini, kegiatan industri merupakan kegiatan yang
menonjol dibandingkan dengan kegiatan - kegiatan bukan industri.
Pengertian industri sendiri meliputi berbagai jenis kegiatan, antara
lain berdasarkan jenisnya (industry primer, industri sekunder dan
industri tersier), berdasarkan produksinya (industri kapal terbang,
industri kapal laut, mainan anak-anak dan lainnya).
Kadang-kadang suatu kota mempunyai sifat gabungan
daripada jenis jenis industri tersebut, namun demikian kebanyakan
hanya satu atau dua jenis industri saja yang paling menonjol dari
Pada kota kota seperti ini, biasanya pusat kota terletak pada daerah
pinggiran. Oleh karena sebab - sebab tertentu, perluasan fisikal kotanya
hanya berjalan pada sisi - sisi tertentu saja. Pada umumnya kota - kota
yang mempunyai bentuk kipas adalah merupakan kota - kota
pelabuhan yang mempunyai latar belakang topografi yang relatif datar
dan tidak mempunyai hambatan fisikal lainnya. (Hadi Sabari Yunus,
Pustaka pelajar. 2005. h. 26)
D. Penggunaan Lahan
Lahan merupakan sumber daya alam yang sangat. penting bagi
kehidupan manusia. Dikatakan sebagai sumber daya alam yang penting
karena lahan tersebut merupakan tempat nianusia melakukan segala
aktifitasnya.
bisa diakses oleh masyarakat baik secara langsung dalam kurun waktu
terbatas maupun secara tidak langsung dalam kurun waktu tidak tertentu.
Ruang terbuka berfungsi sebagai ventilasi kota, dapat berupa jalan,
trotoar, ruang terbuka hijau, dan sebagainya. Ruang terbuka juga dapat
diartikan sebagai ruang interaksi seperti kebun binatang, taman rekreasi.
Dilihat dari sifatnya, ruang terbuka dapat dibedakan menjadi :
F. Kependudukan
Demografi atau kependudukan adalah ilmu yang mempelajari dinamika
kependudukan manusia. Pertumbuhan penduduk bertujuan untuk menghitung
jumlah populasi sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah
populasi menggunakan pengukuran. Pengukuran yang biasanya paling
mendasar dalam ilmu demografi adalah data atau jumlah penduduk lima
tahun terakhir, penduduk menurut agama, jenis kelamin, mata pencaharian
dan kelompok umur. Adapula beberapa bidang studi alam ilmu demografi
LURAHAN LEMBA, KECAMATAN LALABATA
Studio Proses Perencanaan Wilayah & Kota
TeknikPerencanaan Wilayah & Kota – FST
UIN Alauddin Makassar
G. Skalogram
Sarana dalam suatu wilayah dapat meliputi sarana pendidikan, sarana
peribadatan, sarana kesehatan, dan lain sebagainya yang memiliki fungsi-
fungsi tertentu dalam memfasilitasi berbagai kegiatan yang dilakukan oleh
masyrakat. Fungsi dari masing-masing sarana atau fasilitas tersebut tentunya
memiliki hierarki atau tingkatan dalam suatu wilayah. Penentuan hirarki
pelayanan dapat dilakukan dengan menggunakan metode analisis Skalogram
Guttman, yaitu dengan menggunakan unsur fasilitas pelayanan seperti:
pendidikan, peribadatan, kesehataan, jasa, dan fasilitas lainnya.
fasilitas, dan tanda (0) pada sel yang menyatakan ketiadaan suatu
fasilitas.
d. Menyusun ulang baris dan kolom berdasarkan frekuensi keberadaan
fasilitas, semakin banyak fasilitas yang didapati pada suatu pemukiman
maka pemukiman tersebut berada pada urutan atas.
e. Mengidentifikasi peringkat atau hirarki pemukiman yang dapat
diinterpretasikan berdasarkan prosentase keberadaan fasilitas pada
suatu pemukiman. Semakin tinggi prosentasenya, maka hierarki
pemukiman tersebut akan semakin tinggi. Nilai atau tingkat kelayakan
nilai pada analisis ini yaitu 0,9 - 1. Hierarki Nilai COR yang ideal
antara 0,9 – 1.Tingkat kesalahan ini dapat dihitung dengan rumus :
COR
Keterangan :
Fasilitas Pendidikan
Perencanaan sarana pendidikan harus didasarkan pada tujuan
pendidikan yang akan dicapai,dimana sarana pendidikan dan
pembelajaran ini akan menyediakan ruang belajar harus memungkinkan
siswa untuk dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, serta
sikap secara optimal.Oleh karena itu dalam merencanakan sarana
pendidikan harus memperhatikan:
1) Jenis Sarana
Adapun penggolongan jenis sarana pendidikan dan pembelajaran ini
meliputi:
a) Taman Kanak-Kanak(TK), yang merupakan penyelenggaraan
kegiatan belajar dan mengajar pada tingkatan pra belajar dengan lebih
menekankan pada kegiatan bermain, yaitu75%, selebihnya bersifat
pengenalan;
Fasilitas Kesehatan
Beberapa jenis sarana kesehatan yang dibutuhkan adalah:
a. Posyandu yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan untuk anak-
anak usia balita.
b. Balai pengobatan warga yang berfungsi memberikan pelayanan kepada
penduduk dalam bidang kesehatan dengan titik berat terletak pada
penyembuhan tanpa perawatan, berobat dan pada waktu-waktu tertentu
juga untuk vaksinasi.
c. Balai kesejahteraan ibu dan anak (BKIA) / Klinik Bersalin),yang
berfungsi melayani ibu baik sebelum, pada saat dan sesudah
melahirkan serta melayani anak usia sampai dengan 6 tahun;
5. lingkugan
Puskesmas 120.000 420 1.000 0,008 3000 m2 -idem Dapat bergabung
dan Balai dengan kantor
Pengobatan kecamatan
Fasilitas Peribadatan
Penghitung kebutuhan fasilitas peribadatan di kawasan
perencanaan disesuaikan dengan jumlah penduduk pemeluk agama
yang ada. Berdasarkan data jumlah penduduk menurut agama di
kawasan perencanaan menunjukkan bahwa sekitar 100 % memeluk k
agama Islam. Hal ini berarti penyediaan fasilitas peribadatan bagi
pemeluk agama islam lebih diprioritaskan, yang berupa Masjid dan
Mushollah dengan standar pada 2.5 berikut;
Fasilitas Perdagangan
a. Jenis sarana
Menurut skala pelayanan, penggolongan jenis sarana perdagangan
dan niaga adalah:
1) toko/warung (skala pelayanan unit RT≈250 penduduk), yang
menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari
2) pertokoan (skala pelayanan 6.000 penduduk), yang menjual
barang-barang kebutuhan sehari-hari yang lebih lengkap dan
pelayanan jasa seperti wartel, fotocopy,dan sebagainya
3) pusat pertokoan dan atau pasar lingkungan (skala pelayanan unit
kelurahan= 30.000 penduduk), yang menjual keperluan sehari-hari
termasuk sayur, daging, ikan, buah-buahan, beras, tepung bahan-
bahan pakaian, pakaian, barang-barang kelontong, alat-alat
pendidikan, alat-alat rumah tangga, serta pelayanan jasa seperti
warnet, wartel, dan sebagainya.
Selain itu, jenis prasarana dan utilitas pada jaringan jalan yang
harus disediakan ditetapkan menurut klasifikasi jalan perumahan
yang disusun berdasarkan hirarki jalan, fungsi jalan dan kelas
kawasan/lingkungan perumahan.
Jalan perumahan yang baik harus dapat memberikan rasa aman
dan nyaman bagi pergerakan pejalan kaki, pengendara sepeda dan
pengendara kendaraan bermotor. Selain itu harus didukung pula
oleh ketersediaan prasarana pendukung jalan, seperti perkerasan
LURAHAN LEMBA, KECAMATAN LALABATA
Studio Proses Perencanaan Wilayah & Kota
TeknikPerencanaan Wilayah & Kota – FST
UIN Alauddin Makassar
jalan, trotoar, drainase, lansekap, rambu lalu lintas, parkir dan lain-
lain.
Prasarana Drainase
Prasarana drainase primer dan sekunder harus mempunyai
kapasitas tampung yang cukup untuk menampung air yang mengalir
dari area kasiba dan kawasan sekitarnya.Saluran pembuangan air hujan
dapat dibangun secara terbuka dengan ketentuan sebagai berikut
1) Dasar saluran terbuka ½ lingkaran dengan diameter minimum
20 cm atau berbentuk bulat telur ukuran minimum 20/30 cm;
2) Bahan saluran terbuat dari tanah liat, beton, pasangan batu bata
dan atau bahan lain;
3) Kemiringan saluran minimum 2 %;
4) Tidak boleh melebihi peil banjir di daerah tersebut;
5) Kedalaman saluran minimum 30 cm;
6) Apabila saluran dibuat tertutup, maka pada tiap perubahan arah
harus dilengkapi dengan lubang kontrol dan pada bagian saluran
yang lurus lubang kontrol harus ditempatkan pada jarak
maksimum 50 (lima puluh) meter;
7) Saluran tertutup dapat terbuat dari PVC, beton, tanah liat dan
bahan-bahan lain;
8) Untuk mengatasi terhambatnya saluran air karena endapan
pasir/tanah pada drainase terbuka dan tertutup perlu bak kontrol
dengan jarak kurang lebih 50 m dengan dimensi (0,40x 0,40x
0,40) m3;Setiap lingkungan harus dilengkapi dengan sistem
pembuangan air hujan atau kotoran yang mempunyai kapasitas
tampung yang cukup seperti:
Saluran pembuangan air hujan harus direncanakan
berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 2 tahunan.
Saluran pembuangan air hujan dapat merupakan saluran
terbuka atau tertutup.
Apabila saluran dibuat tertutup, maka tiap perubahan arah
harus dilengkapi dengan lubang pemeriksa, pada saluran
No Fasilitas Kebutuhan
1 Perumahan 60 Liter/orang/hari
Prasarana Listrik
Keseluruhan kebutuhan energi listrik di kawasan perencanaan
berdasarkan standar perencanaan lingkungan perkotaan kebutuhan
listrik adalah :
1) Perumahan dengan golongan tipe A adalah 1.300 Watt/unit, tipe
B adalah 900 Watt/unit dan tipe C sebesar 900 Watt/unit.
2) Fasilitas perdagangan dan perkantoran membutuhkan suplay
energi listrik sesuai standar yakni 60 watt/m2 atau 25 % dari
kebutuhan rumah tangga.
3) Fasilitas sosial dan pelayan umum untuk kegiatan pendidikan,
kesehatan dan peribadatan dan pelayanan umum meliputi pos
keamanan dan balai pertemuan. Standar kebutuhan energi listrik
untuk fasilitas tersebut adalah 60 watt/m2 atau 25 % dari
kebutuhan rumah tangga.
4) Penerangan jalan kebutuhan listriknya adalah 10 % dari total
kebutuhan keseluruhan rumah tangga.
5) Perkiraan kehilangan energi listrik dalam transmisi diperkirakan
30 % dari total energi listrik yang dibutuhkan.
Sistem distribusi Prasarana kabel listrik dengan menggunakan
tiang Sistem distribusi Prasarana kabel listrik dengan menggunakan
tiang yang terbuat dari pipa beton yang penempatannya pada daerah
manfaat jalan dengan jarak satu dengan yang lainnya adalah lebih
Prasarana Telekomunikasi
Prasarana telekomunikasi merupakan salah satu jenis utilitas
wilayah yang menunjang kelengkapan infrastruktur dalam suatu
wilayah tertentu. Pelayanan kebutuhan telepon didasarkan pada
standar kebutuhan dengan rasio tingkat layanan kebutuhan telepon
pribadi dan umum.
Beberapa persyaratan, kriteria dan kebutuhan yang harus dipenuhi
adalah:
1) Tiap lingkungan rumah perlu dilayani sambungan telepon
rumah melayani 14 kk (1:14)
2) Dibutuhkan sekurang-kurangnya 1 sambungan telepon umum
untuk setiap 250 jiwa penduduk (unit RT) yang ditempatkan
pada pusat-pusat kegiatan lingkungan RT tersebut. (1:250)
3) Ketersediaan antar sambungan telepon umum ini harus
memiliki jarak radius bagi pejalan kaki yaitu 200 - 400 m;
4) Penempatan pesawat telepon umum diutamakan di area-area
publik seperti ruang terbuka umum, pusat lingkungan, ataupun
berdekatan dengan bangunan sarana lingkungan; dan
5) Penempatan pesawat telepon harus terlindungi terhadap cuaca
(hujan dan panas matahari) yang dapat diintegrasikan dengan
kebutuhan kenyamanan pemakai telepon umum tersebut.
Tabel 2.14. Kebutuhan Jaringan Telepon
Prasarana Persampahan
Keberadaan prasarana persampahan dalam suatu kawasan
perkotaan sangat dibutuhkan demi mewujudkan lingkungan perkotaan
dyang bersih dan sehat. Adapun standar umum jumlah timbunan
sampah yakni 2,9 liter/orang/hari. Sedangkan untuk fasiltas
perdagangan 10% dari jumlah timbunan sampah rumah tangga, dan
untuk pendidikan yaitu 1,15 liter perhari untuk tiap siswa, perkantoran
yaitu 10% dari jumlah timbunan sampah pendidikan serta untuk
sampah jalan yaitu 0,825 x panjang jalan.
Kuantitas sampah yang dihasilkanakan dikumpulkan ataupun
dikelolah dengan menggunakan sarana dan prasarana, berupa
penyediaan;
1) Gerobak 1 M2 melayani 200 KK.
2) Tempat pembuangan sementara (TPS) melayani 150 KK.
3) Container sampah dengan volume 6 – 8 M2 melayani 2.000 K
Tabel 2.15 Sistem Penanganan Persampahan
No Jenis Fasilitas Kebutuhan Jumlah Standar Keterangan
Persampahan Min Max Penduduk Kebutuhan
(Jiwa)
J. Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu bidang penyelidikan yang
telah lama dibahas oleh ahli-ahli ekonomi. Berikut ini diuraikan teori-teori
pertumbuhan ekonomi dari berbagai aliran.
DDE
Keterangan:
BAB III
GAMBARAN UMUM WILAYAH
Marioriawa Marioriwawo
21.30% 20.00%
Donri-Donri Lalabata
14.80% 18.50%
Liliriaja
Citta Gandra 6.40%
Lilirilau 2.70% 3.80%
12.50%
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
ng u g e
la tto ba Bi
la lu po un ill aj
a
ge Ri Bo em bu m j ac ar
pu
n ta L a O pa M lo
k
ba att La
Um l a M Sa
La
3. Aspek Demografi
Penduduk adalah orang yang tinggal di suatu daerah atau orang yang
secara hukum berhak tinggal di daerah teretentu. Penduduk suatu negara
dapat dihitung jumlahnya dengan cara sensus penduduk, registrasi penduduk
dan survey penduduk. Penduduk menjadi modal dasar bagi pelaksanaan
pembangunan, Penduduk juga menjadi beban dalam proses pembangunan.
Hal ini dapat terjadi apabila kuantitas penduduk tidak seimbang dengan
kualitas yang dihasilkan. Untuk itu, perencanaan kependudukan harus
diperhitungkan dengan seksama, baik segi kuantitas maupun kualitasnya.
Dengan mengetahui keberadaan penduduk, perencanaan pembangunan akan
lebih tepat dan terarah.
Tabel 3.3. Jumlah penduduk 5 tahun terakhir Kecamatan Lalabata
Jumlahpenduduk/tahun
No Desa/Kelurahan
2013 2014 2015 2016 2017
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
. Jenis Tanah
. Geologi
guna lahan Kelurahan Lemba adalah 253 Ha dapat dilihat pada uraian
table berikut :
Tabel 3.4. Luas Kelurahan dan presentasi di Kelurahan Lemba tahun
2018
1. Permukiman 80 3,17
2 Pendidikan 2 0,71
3. Kesehatan 5 1,98
4. Perkantoran 3 1,19
5. Peribadatan 2 0,71
6. PerdagangandanJasa 25 9,89
Penggunaan Lahan
Sumb
er : Diolah dari Data Kecamatan Lalabata dalam Angka 2018
5. Aspek demografi
a. Perkembangan jumlah penduduk
Jumlah penduduk di Kelurahan Lemba setiap tahunnya
mengalami perubahan yang signifikan dan cenderung mengalami
penurunan jumlah penduduk.
Tabel 3.5. perkembangan jumlah penduduk Kelurahan Lemba
dalam lima tahun terakhir.
Jumlah
No. Tahun
Penduduk(Jiwa)
1. 2014 4.049
2. 2015 4.060
3. 2016 4.068
4. 2017 4.065
5. 2018 4.103
jumlah 20.345
Jumlah penduduk
4,103
4,068 4,065
4,060
4,049
1,353
1,010
936
804
1 4-6 390
2 7-12 314
3 13-15 290
4 20-26 2.133
5 27-40 976
Jumlah 4.103
kelompok umur
2500
2000
1500
1000
500
0
04--06 07--12 13-15 20-26 27-40
Sumber : Diolah dari Data Kecamatan Lalabata dalam Angka 2018
1 Karyawan 423
2 Wiraswasta 224
3 Tani 370
4 Pertukangan 71
6 Pensiunan 163
7 Nelayan 1
9 Jasa 71
Total 1.428
Jenis pekerjaan
423
370
224
163
105
71 71
1
n ta ni n ni n n s a
wa as Ta n ga Ta na le a
ya Ja
ry
a sw ka h iu
Ka i ra rtu
ru ns N
W Pe Bu Pe
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
Is l am Kri sten Protestan Kri sten Katol i k Budha
Fertilitas/Mortalitas Migrasi
No Desa/Kelurahan
Lahir Meninggal Masuk Keluar
1 Lemba 111 20 5 52
1. Sarana
a. sarana pemukiman
Jenis sarana
No Jumlah unit Visualisasi
permukiman
1. Permanen 767
b. Sarana Perkantoran
Perkantoran dalam sebuah region sangat berperan penting dalam
proses pemberian dan penerimaan informasi bagi masyarakat sehingga
keberadaanya sangat penting pada sebuah daerah. Sarana perkantoran di
Kelurahan Lemba dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.13. Fasilitas perkantoran Kelurahan Lemba tahun 2019
1. Kantor Lurah 1
Jalan Lompo
4’349258oS
119’890117oE
4’350685oS
119’895392oE
4’356563oS
119’885725oE
Jalan
4. Kantor Polres 1 Kemakmuran
No. 7
4’357045oS
119’889177oE
4’352260oS
Kantor Dinas
Jalan Attang
5. Perpustakaan dan 1
Benteng
Kearsipan
119’886960oE
c. Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan dapat berguna untuk menunjang
penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam suatu lembaga dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan. Sarana pendidikan di Kelurahan Lemba terdiri dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 3.14. Sarana pendidikan Kelurahan Lemba tahun 2019
Jalan
1. TK 1
Pengayoman
4o21’00’’S
119o53’15’’E
2. SDN 3 Lemba
Jalan
1 Kemerdekaan
No.123
4’352505oS
119’887627oE
Jalan
SMPN 2 Watan 4’350322oS
3. 1 Pengayoman 119’888245oE
Soppeng
No. 3
Jenis Sarana
Jumlah
No. Perdagangan Lokasi Visualisasi
Unit
dan Jasa
Tersebar di
1. Warung 12 seluruh
lingkungan
Tersebar di
2. Toko 60 seluruh
lingkungan
Jalan
3. Laundry 1
Kemakmuran
Jalan
4. Tukang Jahit 3 Paddanreng
watu,
Jalan Lompo
5. Bank 5
Jalan
Kemakmuran
Jalan
Kemakmuran,
Jalan pemuda,
Jalan lompo,
Jalan sunu,
6. Cafe 11 Jalan ujung,
Jalan A.potto,
Jalan
pengayoman,
Jalan malaka
raya
Jalan
8. Alfamart 1
kemakmuran
Jalan
9. Hotel 1
kemakmuran
Jalan A. Potto,
Jalan lompo,
Jalan samudra,
Jalan
10. Bengkel 8
pengayoman,
Jalan malaka
raya,
Jalan
kemakmuran
Jalan
kemakmuran,
Jalan malaka
11. Apotek 10 raya,
Jalan
paddanreng
watu
12. Wisma 1
Jalan
kemakmuran
e. Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan merupakan sarana yang sangat penting
kehadirannya dalam suatu lingkungan masyarakat. Hal ini dikarenakan
sarana peribadatan ialah sarana yang dapat memenuhi kebutuhan rohani
dari masyarakat. Sarana peribadatan di Kelurahan Lemba terdiri dapat
dilihat pada tabel dibawah :
Tabel 3.16. Sarana peribadatan Kelurahan Lemba tahun 2019
4’357807oS
119’889198oE
Jalan paddanreng
3. Mesjid Al-Amin
watu
4’352598oS
119’895000oE
4’350965oS
119’896902oE
4’349575oS
119’890327oE
Mesjid Nurul
6. Jalan Ujung
Hidayah Ujung
4o21’05’’S
119o53’18’’E
f. Sarana Kesehatan
Kesehatan merupakan salah satu hak asasi manusia yang sangat
penting sehingga penyediaan sarananya harus terpenuhi. Sarana
kesehatan di Kelurahan Lemba dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.17. Sarana kesehatan Kelurahan Lemba tahun 2019
Jalan Malaka
1. Rumah Sakit(RS) 1
Raya
4’349737oS
119’899840oE
posyandu
2. 1 Jalan Lompo
4o20’57’’S
119o53’24’’E
Luas
Jenis Sarana Lokasi Visualisasi
No. Lahan
RTH
(Ha)
Jalan Lompo
Jalan Malaka
Jalan A potto
h. Industri
Industri meliputi semua kegiatan manusia dalam suatu
bidang tertentu yang sifatnya produktif dan komersial.
Tabel 3.19. Sarana industri Kelurahan Lemba tahun 2019
4o20’59’’S
119o54’00’’E
2. Prasarana
a. Jaringan Jalan
Tabel 3.20. Jaringan jalan Kelurahan Lemba tahun 2019
No.
Lebar
Panjang
Nama Jalan BadanJalan Konstruksi Jalan Kondisi
(m)
(m)
b. Jaringan drainase
Tabel 3.21. Jaringan drainase ruas kiri Kelurahan Lemba tahun 2019
RuasKiri
No. NamaJalan Kondisi Jenis
Tinggi (Cm) LebarAtas LebarBawah
(Cm) (Cm)
1. Jalan Lompo 90 35 26 Baik Sekunder
2. Jalan A.Potto lr 1 66 70 48 Baik Sekunder
3. Jalan A.Potto lr 2 46 60 40 Baik Sekunder
4. Jalan Paddanreng Watu 50 80 60 Baik Tersier
5. Jalan Malaka Raya 35 70 40 Baik Tersier
6. Jalan Pengayoman 42 42 40 Baik Tersier
7. Jalan Pasar 35 50 40 Baik Tersier
8. Jalan Ujung 40 38 34 Baik Tersier
9. Jalan Pemuda 40 50 32 Baik Primer
10. Jalan Kemakmuran 50 40 35 Baik Tersier
11. Jalan Kemakmuran 1 50 30 25 Baik Tersier
12. Jalan Kemakmuran 2 34 35 30 Baik Tersier
13. Jalan Sunu 60 50 40 Baik Primer
14. Jalan Samudra 48 70 56 Baik Primer
15. Jalan Antang Benteng 50 40 35 Baik Primer
16. Jalan Wijaya 50 40 35 Baik Sekunder
17. Jalan Nurdin Saleh 35 30 28 Baik Tersier
Tabel 3.22. Jaringan drainase ruas kanan Kelurahan Lemba tahun 2019
Ruas Kanan
No. NamaJalan Kondisi Jenis
Tinggi (Cm) LebarAtas LebarBawah
(Cm) (Cm)
3. Jaringan Listrik
Tabel 3.23. Jaringan Listrik Kelurahan Lemba tahun 2019
Telekom
No Jalan Gardu Listrik
unikasi >
450 900 1300
1300
1. Jalan Lompo
2. Jalan A.Potto
3. Jalan Paddanreng
Watu
5. Jalan Pengayoman
6. Jalan Pasar
7. Jalan Ujung
8. Jalan Pemuda
Jalan Kemakmuran
9.
LURAHAN LEMBA,
14. Jalan KECAMATAN
nurdin saleh LALABATA
Studio Proses Perencanaan Wilayah & Kota
TeknikPerencanaan Wilayah & Kota – FST
UIN Alauddin Makassar
5. Persampahan
1. Jalan Lompo
2. Jalan A.Potto
3. Jalan
Paddanreng
Watu
4. Jalan Malaka
Raya
5. Jalan
Pengayoman
6. Jalan Pasar
7. Jalan Ujung
8. Jalan Pemuda
9. Jalan
Kemakmuran