Anda di halaman 1dari 12

DASAR PERENCANAAN RUANG WILAYAH KOTA SUMATERA UTARA

Kota Tanjung Balai


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Menyelesaikan Penilaian Harian
Bab vi

Yang Diampu Oleh:


Septhia imelda sp. d

Oleh :

Muhammad

Sadri

SAMN 1KECAMATAN

SULIKI

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Dasar Perencanaan Ruang Wilayah Kota
Tanjung Balai “ ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia
dengan guru penagampu Septhia imelda sp.d.Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang “Dasar Perencanaan Ruang Wilayah Kota Tanjung Balai “ bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Septhia imelda sp.d yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan saya sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Kubang, 17 Maret2022

( Muhammad sadri )

2
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR..................................................................................................................2

DAFTARISI................................................................................................................................3

BAB1PENDAHULUAN..............................................................................................................4

1.1 LatarBelakang............................................................................................................4

1.2 RumusanMasalah........................................................................................................5

1.3 Tujuan.........................................................................................................................5

BABIIPEMBAHASAN................................................................................................................6

2.1 Ruang LingkupPerencanaanWilayah...........................................................................6

2.2 Pembagianregional........................................................................................................7

2.3Struktur dan Pola Tata Ruang KotaTanjungBalai.........................................................8

2.4 Gambar tata ruang KotaTanjungBalai.........................................................................9

BABIIIPENUTUP.........................................................................................................................10

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................10
3.2 Saran...........................................................................................................................10

3
DAFTARPUSATAKA..................................................................................................................11

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Perencanaan pembangunan dalam suatu wilayah mempunyai tujuan untuk mensejahterakan


masyarakat. Pembangunan tidak hanya fokus pada sumber daya manusia dan ekonomi saja,
namun juga perlu diiringi dengan perencanaan pembangunan fisik yang memenuhi kebutuhan
masyarakat suatu daerah. Perencanaan pembangunan ini dimaksudkan untuk melihat
pemanfaatan ruang serta interaksi berbagai kegiatan dalam ruang wilayah sehingga terlihat
perbedaan fungsi ruang yang satu dengan yang lainnya. Perencanaan pembangunan juga
memperhatikan interaksi antar ruang untuk diarahkan pada tercapainya kehidupan yang efisien,
nyaman danbermanfaat.

Pembangunan kota memiliki peranan penting dalam mempengaruhi pembangunan skala nasional.
Perencanaan pembangunan kota yang optimal yaitu bila melihat potensi kota agar kota dapat
tumbuh dan berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya serta dapat mengurangi
dampak buruk yangmengganggu.

Penataan ruang menurut Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 “ adalah suatu system proses
perencanaan tata ruang, memanfaatkan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang”. Penataan
ruang tersebut perlu didasarkan pada pemahaman potensi dan keterbatasan alam demi kelestarian
lingkungan hidup dimasa yang akan datang.

5
B. RumusanMasalah

Dalam penulisan makalah ini, ada beberapa hal yang menjadi permasalahan yaitu :

1. Apa yang dimaksud dengan arti dan ruang lingkup perencanaan wilayah?

2. Apa saja pembagian regional?

3. Apa struktur dan pola tata ruang Kota Tanjung Balai?

4. Bagaimana bentuk gambar tata ruang Kota Tanjung Balai?

C. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini yaitu :

1. Untuk mengetahui maksud dari tata ruang perencanaanwilayah

2. Untuk mengetahui apa saja pembagianregional

3. Untuk mengetahui struktur dan pola tata ruang Kota TanjungBalai

4. Untuk mengetahui gambar tata ruang Kota TanjungBalai

6
BAB II

PEMBAHASAN

1. Arti dan Ruang Lingkup PerencanaanWilayah

Perencanaan ruang wilayah adalah perencanaan pembangunan atau pemanfaatan ruang


wilayah, yang intinya adalah perencanaan pembangunan lahan ( land use planning) dan
perencanaan pergerakan pada ruang tersebut. Perencanaan ruang wilayah pada dasarnya adalah
menetapkan ada bagian- bagian wilayah ( zona ) yang tidak diatur penggunaannya ( jelas
peruntukannya ) dan ada bagian wilayah yang kurang diatur penggunaannya. Bagi bagian
wilayah yang kurang diatur penggunaannya maka pemanfaatannya diserahkan kepada
mekanisme pasar. Perencanaan pemanfaatan ruang wilayah adalah agar pemanfaatan itu dapat
memberikan kemakmuran yang sebesar- besarnya kepada masyarakat baik jangka pendek
maupun jangka panjang termasuk menunjang daya pertahanan dan terciptanyakeamanan.

Dalam pelaksanaannya, perencanaan ruang wilayah ini disinonimkan dengan hasil akhir
yang hendak dicapai, yaitu data ruang. Dengan demikian kegiatan itu disebut perencanaan atau
penyusunan tata ruang wilayah. Berdasarkan materi yang dicakup, perencanaan ruang wilayah
atau penyusunan tata ruang wilayah dapat dibagi kedalam dua kategori, yaitu perencanaan yang
mencakup keseluruhan wilayah perkotaan dan non perkotaan ( wilayah belakang ) dan
perencanaan yang khusus untuk wilayah perkotaan.

Perencanaan tata ruang yang menyangkut keseluruhan wilayah misalnya Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional ( RTRWN ),Rencana Tata Ruang Wilayah Povinsi ( RTRWP ), dan
Rencana Tata Ruang Kabupaten ( RTRWK ). Perbedaan utama dari kedua jenis perencanaan
tersebut adalah pada perbedaan kegiatan utama yang terdapat pada wilayah perencanaan. Pada
perencanaan keseluruhan wilayah ada kegiatan perkotaan dan kegiatan non perkotaan dengan
fokus utama menciptakan hubungan yang serasi antara kota dengan wilayah belakangnya. Pada
perencanaan wilayah kota, kegiatan utama adalah kegiatan perkotaan dan pemukiman sehingga
yang menjadi fokus perhatian adalah keserasian hubungan antara berbagai kegiatan didalam kota

7
untuk melayani kebutuhan masyarakat yang dating dari luar kota

2. Apa saja pembagianregional

Secara umum terdapat 4 bentuk wilayah yang banyak digunakan dalam analisis regional,

yaitu ( Sajfrizal, 2008 ) :

Homogeneous Region

Yaitu kesatuan wilayah yang dibentuk dengan memperhatikankesamaan

karakteristik sosial-ekonomi dalam wilayah bersangktan. Contohnya antara lain

provinsi, kota, kabupaten, desa danASEAN.

Nodal Region

Yaitu kesatuan wilayah yang dibentuk berdasarkan keterkaitan sosial – ekonomi

yang erat antar daerah. Contohnya antara lain JABODETABEK, SIJORI (

Singapore – Johor – Riau ).

Planning Region

Yaitu kesatuan wilayah yang dibentuk untuk tujuan penyusunan perencanaan

pembangunan. Contohnya antara lain pembangunan tingkat

nasional,provinsi,kabupaten, dan kota ( REPELITA dan PROPENAS ).

Administrative Region

yaitu kesatuan wilayah yang dibentuk berdasarkan pertimbangan

kemampuan dan kebutuhan administrasi pemerintah..


8
3. Struktur dan Pola Tata Ruang Kota Tanjung Balai

Sebagai salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara, Kota Tanjungbalai saat ini berupaya
memantapkan fungsinya pada sektor perdagangan dan jasa serta industri berskala regional. Posisi
geografisnya yang berada pada tepian Sungai Asahan dan Sungai Silau, menjadikan tantangan
tersendiri dalam penataan ruangnya. Untuk itu adanya Undang-Undang No. 26/2007 tentang
Penataan Ruang dapat mengarahkan perda RTRW Kota Tanjungbalai sesuai dengan karakteristik
kota dan kondisi regionalnya. Demikian disampaikan Direktur Perkotaan ketika membuka forum
koordinasi Penataan Ruang Nasional di Jakarta (21/9).

Kepala Bappeda Kota Tanjungbalai Ahmad Senaan menjelaskan, merujuk pada tujuan penataan
ruang Kota Tanjungbalai, kawasan strategis ditetapkan pada bagian wilayah kota dengan
prioritas pengembangan, karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup
pertumbuhan kota. Kawasan strategis menjadi hal yang penting selain rencana struktur dan pola
ruang. Ada tiga sudut kepentingan yang direncanakan, antara lain kawasan strategis sudut
kepentinga wen ekonomi, sosial dan budaya, serta pertahanan dankeamanan.

Beberapa strategi penetapan kawasan strategis kota tersebut meliputi penetapan kawasan pusat
pelayanan kota sebagai pusat perdagangan dan jasa, penataan kawasan pelabuhan dan
pergudangan untuk mendukung kegiatan perdagangan dan jasa, pelestarian kawasan bangunan
bersejarah, peningkatan fungsi aksesibilitas yang menghubungkan jalan arteri dengan kawasan
LANAL, dan turut serta menjaga aset-aset pertahanan dan keamanan TNI-AL menambahkan
dalam sudut kepentingan ekonomi, kawasan strategis akan difokuskan melalui dengan
pengembangan kawasan pelabuhan Teluk Nibung, kawasan industri di Kecamatan Sei Tualang
Raso, kawasan pergudangan Kecamatan Teluk Nibung, kawasan central bisnis distric Kecamatan
Tanjungbalai Selatan, kawasan perdagangan campuran serta hasil perikanan di kawasan
waterfront city Kecamatan Tanjungbalai Selatan, dan kawasan pariwisata Beususen Kecamatan
Datuk Bandar Timur.

Dari sudut kepentingan sosial dan budaya, difokuskan pada kawasan cagar budaya sepanjang
jalan Mesjid, jalan Asahan, jalan Gereja dan jalan Veteran Kecamatan Tanjungbalai Selatan.
Sedangkan dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan direncanakan pada kawasan TNI-
AL yang juga berlokasi di Kecamatan Tanjungbalai Selatan.

Kedepan harapannya fungsi kawasan strategis kota dapat mengembangkan, melestarikan, dan
melindungi nilai strategis. Selain itu mampu mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan nilai
9
strategis kawasan ekonomi, sosial budaya dan pertahanan dalam mendukung penataan ruang
wilayah kota.

3. Gambar visual atau peta ruang wilayah kota TanjungBalai.

10
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Perencanaan ruang wilayah adalah perencanaan pembangunan atau pemanfaatan ruang wilayah,
yang intinya adalah perencanaan pembangunan lahan ( land use planning ) dan perencanaan
pergerakan pada ruang tersebut. Rencana tata ruang wilayah di Kota Tanjung Balai merupakan
salah satu bentuk program pemerintah Kota Tanjung balai dalam memajukan Kota TanjungBalai
sesuai tujuan yang ada Tujuan itu adalah“Mewujudkan Kota Tanjung balai sebagai kota tepian
sungai dengan perdagangan dan jasa serta industry berskala regional yang religius, nyaman,
aman, produktif dan berkelanjutan.

Dalam perencanaan tata ruang wilayah umumnya terdapat 4 bentuk wilyah yaitu Homogeneus
Region, Nodal Region, Administration Region dan Planning Region.

Kedepan harapannya fungsi kawasan strategis kota dapat mengembangkan, melestarikan, dan
melindungi nilai strategis. Selain itu mampu mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan nilai
strategis kawasan ekonomi, sosial budaya dan pertahanan dalam mendukung penataan ruang
wilayah.

SARAN

Saya ,emyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Semoga kedepannya
saya dapat memperbaiki segala kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA
https://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_150388722
39BAB_4.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai