Disusun Oleh
SYAMALUN MARASABESSY
202174055
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) adalah forum antar pelaku dalam
rangka menyusun rencana pembangunan nasional dan rencana pembangunan daerah.
Musrenbang dilaksanakan dimulai dari tingkat desa/kelurahan yang disebut Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Tingkat Desa/Kelurahan (Musrenbang Desa/Kelurahan). Dalam
Musrenbang Desa/Kelurahan diawali melalui penggalian gagasan ditingkat dusun yang
bersifat partisipatif dan melibatkan segenap elemen masyarakat Desa/Kelurahan. Hasil
Murenbang desa/kelurahan ini menjadi masukan dalam Musrenabang tingkat kecamatan.
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tingkat Kecamatan (Musrenbang Kecamatan)
adalah forum musyawarah tahunan para pemangku kepentingan ditingkat kecamatan untuk
mendapatkan masukan kegiatan prioritas dari desa/kelurahan serta menyepakati rencana
kegiatan lintas desa/kelurahan di kecamatan yang bersangkutan sebagai dasar penyusunan
Rencana Kerja Kecamatan dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
kabupaten/kota pada tahun berikutnya.
Musrenbang Kecamatan Dilaksanakan bertujuan untuk Membahas dan menyepakati hasil-
hasil Musrenbang dari tingkat desa/kelurahan yang akan menjadi kegiatan prioritas
pembangunan di wilayah kecamatan yang bersangkutan, membahas dan menetapkan
kegiatan prioritas pembangunan di tingkat kecamatan yang belum tercakup dalam prioritas
kegiatan pembangunan desa/kelurahan, melakukan klasifikasi atas kegiatan prioritas
pembangunan kecamatan sesuai dengan fungsi-fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten/Kota.
Hasil Musrenbang Tingkat Kecamatan akan menjadi masukan dalam Musrenbang pada
tingkat yang lebih tinggi, yakini Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten/Kota (Musrenbangda Kabupaten/Kota), Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Provinsi sebagai daerah otonom (Musrenbang Provinsi), Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Provinsi (Musrenbang Provinsi), dan Musyawarah Perencanaan
Nasiona (Musrenbangnas).
Dalam mengatur pelaksanaan Musrenbang ini, maka pemerintah telah mengeluarkan
berbagai macam peraturan antara lain yaitu dengan mengeluarkan Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dengan Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2004 ini perencanaan pembangunan bersifat bottom up yang
menekankan partisipasi dari banyak pihak dalam pelaksanaan pembangunan tersebut.
Keterlibatan dari banyak pihak dalam perencanaan pembangunan didaerah dapat diwujudkan
melalui suatu Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Musrenbang itu sendiri
adalah forum antar pelaku dalam rangka menyusun rencana pembangunan Nasional dan rencana
pembangunan Daerah. 3 Musrenbang juga menjadi wadah penyusunan dokumen rencana
pembangunan dan koordinasi antar instansi pemerintah dan partisipasi seluruh pelaku
pembangunan.
B. Rumusan Masalah
a) Pengertian dan tujuan musrenbang Kecamatan
b) Pengertian dan tujuan musrenbang Desa
c) Pengertian dan tujuan musrenbang Kab/Kota
2. TUJUAN
Musrenbang Kecamatan diselenggarakan untuk:
1. Membahas dan menyepakati usulan rencana kegiatan pembangunan desa/kelurahan
yang menjadi kegiatan prioritas pembangunan di wilayah kecamatan yang
bersangkutan.
2. Membahas dan menyepakati kegiatan prioritas pembangunan di wilayah kecamatan
yang belum tercakup dalam prioritas kegiatan pembangunan desa.
3. Menyepakati pengelompokan kegiatan prioritas pembangunan di wilayah kecamatan
berdasarkan tugas dan fungsi Perangkat Daerah kabupaten/kota.
3. MASUKAN
Masukan Bahan Musrenbang Desa:
Dari Desa :
1. Dokumen prioritas program dan kegiatan pembangunan tahunan hasil musrenbang
desa/kelurahan.
2. Daftar nama anggota delegasi dari desa/kelurahan untuk mengikuti musrenbang
kecamatan.
3. Berita acara musrenbang Desa.
Dari Kecamatan:
1. Hasil evaluasi pembangunan kecamatan pada tahun sebelumnya.
2. Rancangan awal rencana kerja kecamatan.
Dari Pemerintah Kabupaten:
1. Hasil evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan Kabupaten Banggai Kepulauan
pada tahun sebelumnya..
2. Rancangan awal RKPD Kabupaten Banggai Kepulauan.
4. MEKANISME
Pelaksanaan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Tahap Persiapan, dengan kegiatan sebagai berikut:
1. Camat menetapkan tim penyelenggara.
2. Tim penyelenggara menyusun jadwal dan agenda musrenbang kecamatan.
3. Penyiapan daftar berbagai unsur yang akan dilibatkan dalam musrenbang kecamatan
yaitu narasumber, fasilitator, dan peserta.
4. Pemberitahuan jadwal dan tempat pelaksanaan musrenbang kepada Bappeda
kabupaten/kota. Dalam hal ini camat menyampaikan surat pemberitahuan kepada
Bappeda dengan dilampiri bahan pembahasan musrenbang yang terdiri dari jadwal dan
agenda musrenbang kecamatan.
5. Mengumumkan secara terbuka tentang jadwal, agenda, dan tempat musrenbang
kecamatan minimal 7 hari sebelum kegiatan dilakukan, agar peserta bisa menyiapkan
diri dan segera melakukan pendaftaran dan atau diundang.
6. Membuka pendaftaran dan atau mengundang calon peserta musrenbang kecamatan
baik wakil dari Desa maupun dari kelompok- kelompok masyarakat.
7. Penyampaian undangan kepada peserta musrenbang RKPD kabupaten/kota di
kecamatan, yang dilampiri dengan bahan musrenbang.
8. Menyiapkan peralatan dan bahan/materi serta notulen untuk musrenbang kecamatan.
9. Mengkompilasi prioritas program dan kegiatan pembangunan dari musrenbang Desa
berdasarkan masing-masing fungsi Perangkat Daerah.
b. Tahap Pelaksanaan, dengan kegiatan sebagai berikut:
1. Pendaftaran peserta.
2. Acara pembukaan musrenbang.
3. Sidang Pleno I Pemaparan materi dari narasumber dan materi musrenbang.
4. Sidang Kelompok.
5. Pemilihan unsur pimpinan kelompok diskusi terdiri dari ketua, sekretaris dan notulen
yang dipilih dari dan oleh anggota kelompok diskusi yang difasilitasi oleh fasilitator.
6. Penyerahan kelompok diskusi dari fasilitator kepada Ketua kelompok diskusi yang
terpilih untuk memimpin jalannya pemaparan dan pembahasan materi dalam kelompok
diskusi.
7. Verifikasi usulan kegiatan prioritas desa/kelurahan oleh peserta musrenbang kecamatan
dan dinilai kesesuaiannya dengan prioritas dan sasaran daerah sesuai tugas dan fungsi
Perangkat Daerah yang bersangkutan oleh peserta kelompok.
8. Setelah dilakukan penyepakatan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan prioritas,
selanjutnya dilakukan skoring dan rating untuk menentukan urutan prioritas. skoring
dan rating dilakukan untuk tiap kelompok kegiatan dari masing-masing prioritas
pembangunan daerah. Kriteria yang digunakan sebagai dasar penilaian prioritas
ditetapkan oleh camat. Kriteria penilaian dapat dikembangkan sesuai kondisi setempat.
9. Sidang Pleno II
10. Pemaparan kegiatan prioritas kecamatan beserta sasarannya, yang merupakan hasil
kesepakatan dari masing-masing kelompok dihadapan seluruh peserta musrenbang
RKPD Kabupaten di kecamatan.
11. Memperoleh tanggapan, penajaman, dan klarifikasi dari seluruh peserta musrenbang
kecamatan terhadap materi yang dipaparkan oleh ketua kelompok diskusi,dan
pengambilan keputusan menyepakati kegiatan prioritas pembangunan daerah
Kabupaten di kecamatan.
12. Rangkuman hasil kesepakatan dalam sidang pleno II, dirumuskan kedalam rancangan
berita acara kesepakatan hasil musrenbang RKPD Kabupaten di kecamatan oleh tim
perumus yang dipimpin oleh Camat.
13. Rancangan berita acara kesepakatan hasil musrenbang kecamatan, dibacakan kembali
dalam sidang pleno II untuk disepakati dan ditandatangani oleh yang mewakili setiap
unsur pemangku kepentingan yang menghadiri musrenbang RKPD Kabupaten di
kecamatan.
14. Camat menyampaikan salinan berita acara kesepakatan hasil musrenbang kecamatan
kepada Bupati sebagai bahan penyusunan RKPD Kabupaten, dan kepada Kepala
Perangkat Daerah sebagai bahan penyusunan rancangan Renja Perangkat Daerah yang
akan dibahas di forum Perangkat Daerah.
5. KELUARAN
Hasil Musrenbang Kecamatan:
1. Daftar prioritas program dan kegiatan pembangunan di wilayah kecamatan menurut
Perangkat Daerah atau gabungan Perangkat Daerah yang akan disampaikan pada
Musrenbang Kabupaten Banggai Kepulauan. Selanjutnya, daftar tersebut diinformasikan
kepada masyarakat di masing-masing Desa oleh para delegasi yang mengikuti
Musrenbang Kecamatan Kompilasi Hasil Musrenbang Desa.
2. Kompilasi hasil musrenbang Desa menurut urutan prioritas yang disepakati di
musrenbang Desa, dan dikelompokkan menurut Perangkat Daerah.
7. TUJUAN
9. MEKANISME
Pelaksanaan musrenbang Desa dilakukan dengan tahapan:
a. Tahap Persiapan sebagai berikut:
Masyarakat di tingkat Dusun dan kelompok masyarakat melaksanakan musyawarah.
Kepala Desa menetapkan tim penyelenggara.
Tim penyelenggara menyusun jadwal, mengumumkan jadwal, agenda dan tempat
pelaksanaan secara terbuka paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan.
Tim penyelenggara mengundang peserta.
Tim penyelenggara mempersiapkan sarana dan prasarana penunjang termasuk materi yang
akan dibahas.
b. Tahap Pelaksanaan sebagai berikut:
Pemaparan Kepala Desa.
Pembahasan rancangan kegiatan oleh para peserta, yang dipimpin Ketua Forum
musyawarah dari unsur masyarakat.
Perumusan dan penetapan prioritas kegiatan.
Penetapan daftar nama delegasi yang akan dikirim pada musrenbang kecamatan maksimal 5
orang dengan memperhatikan unsur keterwakilan perempuan.
10. KELUARAN
Hasil Musrenbang Desa:
Daftar prioritas kegiatan Desa.
Berita Acara Hasil Kesepakatan Musrenbang Desa.
Daftar nama delegasi yang akan membahas hasil musrenbang Desa pada musrenbang
Kecamatan.
12. TUJUAN
1. Mendapatkan masukan untuk penyempurnaan rancangan awal RKPD yang memuat
prioritas pembangunan daerah, pagu indikatif pendanaan berdasarkan fungsi SKPD,
rancangan alokasi dana desa termasuk dalam pemutakhiran ini adalah informasi
mengenai kegiatan yang pendanaannya berasal dari APBD Provinsi, APBN dan sumber
pendanaan lainnya.
2. Mendapatkan rincian rancangan awal RKA SKPD, khususnya yang berhubungan dengan
pembangunan (Forum SKPD dan Forum Gabungan SKPD).
3. Mendapatkan rincian rancangan awal Kerangka regulasi menurut SKPD yang
berhubungan dengan pembangunan (Forum SKPD dan Forum Gabungan SKPD).
b) Pemaparan hasil kompilasi prioritas kegiatan pembangunan dari Forum SKPD berikut
pendanaannya oleh ketua Tim Penyelenggara.
c) Verifikasi hasil kompilasi oleh kepala SKPD, delegasi kecamatan, dan delegasi Forum
SKPD.
g) Menetapkan prioritas sesuai dengan besaran plafon anggaran APBD setempat serta
yang akan diusulkan untuk dibiayai dari sumber APBD Provinsi, APBN maupun
sumber dana lainnya.
j) Dalam hal kondisi dokumen penunjang tidak lengkap atau keterbatasan nara
sumber, Musrenbang Kabupaten tetap dilaksanakan dalam rangka menentukan jenis
kegiatan prioritas daerah. Semua kondisi ini dicatat oleh notulen dalam Berita Acara
Musrenbang Kabupaten.
BAB III
KESIMPULAN
Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang selanjutnya disingkat Musrenbang adalah
forum antarpelaku dalam rangka menyusun rencana pembangunan Nasional dan rencana
pembangunan Daerah. Musrenbang diatur dalam Undang-Undang no. 25 tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan diatur oleh Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/Bappenas untuk tingkat nasional dan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda).
Musrenbang terdiri atas beberapa tahapan yang bertingkat, yaitu:
1. Musrenbang Kecamatan
2. Musrenbang Desa
3. Musrenbang Kota/Kabupaten
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
https://www.mediabritarakyat.my.id/2021/01/tahapan-musrenbang-mulai-tingkat-
desa.html
https://gunungmaskab.go.id/index.php/2019/03/28/musrenbang-kabupaten-merupakan-
langkah-penghujung-dalam-proses-perencanaan/
pository.uin-suska.ac.id/4134/2/BAB%20I.pdf
d.wikipedia.org/wiki/Musyawarah_Rencana_Pembangunan