Anda di halaman 1dari 6

Kerangka Acuan Kerja

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


TERM OF REFERENCE (TOR)

PEKERJAAN :
KAJIAN KETIMPANGAN WILAYAH DI KOTA PALEMBANG

SUMBER DANA APBD KOTA PALEMBANG


TAHUN ANGGARAN 2019

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH,


PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
KOTA PALEMBANG
TAHUN 2019

1
Kerangka Acuan Kerja

KERANGKA ACUAN KERJA


KAJIAN KETIMPANGAN WILAYAH DI KOTA PALEMBANG

1. Latar Belakang
Pembangunan menjadi suatu proses kegiatan yang dianggap penting dan wajib
dilaksanakan oleh semua negara sehingga dalam proses pembangunan harus mencakup
seluruh aspek baik ekonomi maupun sosial. Seperti yang terdapat dalam Todaro (2006),
menyebutkan bahwa pembangunan merupakan suatu kenyataan fisik sekaligus tekad suatu
masyarakat untuk berupaya sekeras mungkin melalui serangkaian kombinasi proses sosial,
ekonomi dan institusional demi mencapai kehidupan yang serba lebih baik. Pembangunan
pada intinya bertujuan untuk menjadikan kehidupan masyarakat yang lebih makmur dan
sejahtera.
Pembangunan suatu wilayah tidak serta merta dapat menimbulkan pertumbuhan yang
sama didaerah lainnya. Oleh karena itu, pembangunan harus diarahkan kepada pemerataan,
pertumbuhan dan keberlanjutan. Tidak adanya pemerataan dalam proses pembangunan akan
mengakibatkan kesenjangan atau ketimpangan antar daerah. Ketimpangan antar daerah dapat
menimbulkan kecemburuan sosial, kerawanan disintegrasi wilayah, dan disparitas ekonomi
yang semakin tajam (Adisasmita, 2014). Regional Income Disparities atau ketimpangan
wilayah adalah Ketimpangan yang terjadi tidak hanya terhadap distribusi pendapatan
masyarakat, akan tetapi juga terjadi terhadap pembangunan antar daerah didalam wilayah
suatu Negara (Sirojuzilam, 2005).
Kota Palembang memiliki 18 kecamatan dengan karakteristik ekonomi, kependudukan,
serta potensi dan masalah yang berbeda-beda dan masih ada beberapa wilayah yang
mendominasi wilayah lainnya. Perbedaan tersebut membuat pembangunan dimasing-masing
kecamatan menjadi berbeda. Untuk menyeimbangkan pembangunan serta untuk mengetahui
ketimpangan pembanguan wilayah oleh karena itu, pemerintah pusat melakukan kajian
ketimpangan wilayah di Kota Palembang.

2. Arahan Kebijakan
Arahan kebijakan dalam kajian ketimpangan wilayah di Kota Palembang, yaitu :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional

2
Kerangka Acuan Kerja

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang


3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah
Daerah
4. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2005-2025
5. Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 5 Tahun 2009 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Kota Palembang Tahun 2005-2025
6. Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 15 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah

3. Tujuan dan Sasaran


Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui ketimpangan wilayah di Kota
Palembang, melalui sasaran-sasaran sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi karakteristik wilayah, sosial kependudukan, ekonomi serta potensi
dan masalah Kota Palembang
2. Menganalisis tingkat ketimpangan wilayah Kota Palembang
3. Menganalisis tipologi ketimpangan wilayah di Kota Palembang
4. Merekomendasikan strategi untuk mengurangi ketimpangan wilayah di Kota
Palembang

4. Wilayah Kajian
Wilayah dari kajian ketimpangan wilayah Kota Palembang yang meliputi seluruh
kecamatan yang termasuk dalam wilayah administrasi Kota Palembang.

5. Lingkup Materi Kajian


Lingkup materi kajian ketimpangan wilayah Kota Palembang meliputi:
1. Identifikasi dan pengumpulan data PDRB Kota Palembang, data Kependudukan Kota
Palembang dan data sebaran saran dan prasarana di Kota Palembang
2. Identifikasi karakteristik spasial di wilayah Kota Palembang
3. Identifikasi potensi dan masalah Kota Palembang
5. Analisis tingkat ketimpangan wilayah antar kecamatan di Kota Palembang
6. Analisis tipologi ketimpangan wilayah antar kecamatan di Kota Palembang

3
Kerangka Acuan Kerja

7. Merekomendasikan strategi untuk mengurangi ketimpangan wilayah di Kota


Palembang sesuai dengan potensi dan masalah, tingkat ketimpangan wilayah dan
tipologi ketimpangan wilayah

6. Lingkup Pelaksanaan Kajian


a. Metode Pengambilan Data
Metode pengambilan data dalam kajian ketimpangan wilayah di Kota Palembang
disesuaikan dengan jenis data yang digunakan. Metode pengambilan data yang digunakan
yaitu survei instansi. Survei instansi dilakukan untuk mengumpulkan data-data sekunder
terkait data-datayang dibutuhkan dalam proses analisis dan perumusan strategi mengurangi
ketimpangan wilayah di Kota Palembang. Adapun data sekunder yang diperlukan dalam
kajian ketimpangan wilayah di Kota Palembang adalah sebagai berikut :
 Data PDRB Kota Palembang terbaru
 Data kependudukan Kota Palembang terbaru
 Data BPS Kota Palembang Dalam Angka tahun terbaru
 Peta RTRW Kota Palembang
 Peraturan-peraturan mengenai RPJPD/ RPJMD/ RPJPD Kota Palembang
 Berbagai referensi seperti penelitian/ studi kasus terkait ketimpagan wilayah

b. Metode Analisis Data


Setelah didapatkan data-data yang diperlukan dalam kajian ketimpangan wilayah di
Kota Palembang secara lengkap, kemudian dilakukan analisis terhadap data-data tersebut
sesuai dengan sasaran dan lingkup materi dari kajian ini. Hasil dari analisis tersebut akan
menunjukan tingkat ketimpangan wilayah, tipologi ketimpangan wilayah dan strategi untuk
mengurangi ketimpangan wilayah di Kota Palembang

7. Kebutuhan Tenaga Ahli


Dalam pelaksanaan kajian ketimpangan wilayah di Kota Palembang ini dibutuhkan
tenaga ahli dengan jumlah dan spesifikasi sebagai berikut:
1. Team Leader
Tugas team leader adalah mengkoordinir seluruh pelaksanaan kegiatan antara lain
mengkoordinir tenaga ahli, menyusun tahapan pekerjaan, menyiapkan laporan,

4
Kerangka Acuan Kerja

melaksanakan presentasi. Spesifikasi ahli yang dibutuhkan adalah minimal S1 Teknik


Planologi/ Perencanaan Wilayah dan Kota Minimal 3 Tahun.
2. Tenaga Ahli Geografis Information System (GIS)
Ahli Geografis Information System (GIS) bertugas untuk membuat Peta hasil anaslisi
ketimpang wilayah di Kota Palembang. Spesifikasi ahli yang dibutuhkan adalah S1
Teknik Planologi/ Perencanaan Wilayah dan Kota minimal 2 Tahun.
3. Tenaga Ahli Ekonomi
Ahli ini akan bertugas melakukan analisis ekonomi wilayah/kawasan dan melakukan
analisis ketimpangan wilayah. Kualifikasi yang dibutuhkan adalah S1 Ekonomi dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
4. Tenaga Pendukung
Tenaga pendukun dalam pelaksanaan kajian ketimpangan wilayah di Kota Palembang,
yaitu :
 Surveyor
Surveyor Adalah seorang Sarjana Muda Teknik Planologi/ Perencanaan Wilayah
dan Kota mempunyai pengalaman 0 (nol) tahun atau SLTA/SMK/STM sekurang-
kurangnya berpengalaman 3 (tiga) tahun dalam pengumpulan data baik data primer
atau data sekunder.
 Operator Komputer
Mempunyai pengalaman dalam bidang administrasi perkantoran Dapat bekerja
dengan cepat dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Mempunyai latar belakang
pendidikan minimal SLTA, mampu mengoperasikan komputer dan membantu
tenaga ahli dalam menginput data dan mencetak laporan.

8. Jangka Waktu
Jangka Waktu pelaksanaan kajian ketimpangan wilayah di Kota Palembang adalah
selama 90 (sembilan puluh) hari kalender.

9. Output Kajian
 Laporan Pendahuluan.
Laporan ini berisikan pendahuluan, tinjauan teori, gambaran umum wilayah, metode
pelaksanaan kajian dan rencana pelaksanaan kajian yang meliputi jadwal kegiatan,
rencana mobilisasi tenaga ahli, rencana kerja per tahapan pekerjaan dan pekerjaan.

5
Kerangka Acuan Kerja

Laporan harus disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen paling lambat 20


hari kalender setelah tanggal penandatanganan kontrak.
 Laporan Antara.
Laporan antara berisi pendahuluan, tinjauan teori, gambaran umum wilayah, metode
pelaksanaan kajian dan hasil analisis ketimpangan wilayah Kota Palembang.
Laporan antara harus sudah diserahkan 1 bulan setelah laporan pendahuluan
 Laporan Akhir.
Laporan akhir merupakan penyempurnaan dari laporan antara dengan penambahan
strategi mengurangi ketimpangan wilayah serta kesimpulan dan saran. Laporan akhir
harus sudah diserahkan sebelum tanggal selesai kontrak pekerjaan paling lambat 15
hari sebelum tanggal kontrak habis.
 Laporan Album Peta A3
Laporan Album Peta A3 berisi tentang kumpulan peta yang termasuk didalam
laporan kajian ketimpangan wilayah Kota Palembang.
 Compak disk
Compak disk berisi soft file laporan pendahuluan, laporan antara, laporan akhir dan
album peta A3

Palembang, 2019

Dibuat Oleh

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)


Kota Palembang

................................................

Anda mungkin juga menyukai