PEKERJAAN :
KAJIAN KETIMPANGAN WILAYAH DI KOTA PALEMBANG
1
Kerangka Acuan Kerja
1. Latar Belakang
Pembangunan menjadi suatu proses kegiatan yang dianggap penting dan wajib
dilaksanakan oleh semua negara sehingga dalam proses pembangunan harus mencakup
seluruh aspek baik ekonomi maupun sosial. Seperti yang terdapat dalam Todaro (2006),
menyebutkan bahwa pembangunan merupakan suatu kenyataan fisik sekaligus tekad suatu
masyarakat untuk berupaya sekeras mungkin melalui serangkaian kombinasi proses sosial,
ekonomi dan institusional demi mencapai kehidupan yang serba lebih baik. Pembangunan
pada intinya bertujuan untuk menjadikan kehidupan masyarakat yang lebih makmur dan
sejahtera.
Pembangunan suatu wilayah tidak serta merta dapat menimbulkan pertumbuhan yang
sama didaerah lainnya. Oleh karena itu, pembangunan harus diarahkan kepada pemerataan,
pertumbuhan dan keberlanjutan. Tidak adanya pemerataan dalam proses pembangunan akan
mengakibatkan kesenjangan atau ketimpangan antar daerah. Ketimpangan antar daerah dapat
menimbulkan kecemburuan sosial, kerawanan disintegrasi wilayah, dan disparitas ekonomi
yang semakin tajam (Adisasmita, 2014). Regional Income Disparities atau ketimpangan
wilayah adalah Ketimpangan yang terjadi tidak hanya terhadap distribusi pendapatan
masyarakat, akan tetapi juga terjadi terhadap pembangunan antar daerah didalam wilayah
suatu Negara (Sirojuzilam, 2005).
Kota Palembang memiliki 18 kecamatan dengan karakteristik ekonomi, kependudukan,
serta potensi dan masalah yang berbeda-beda dan masih ada beberapa wilayah yang
mendominasi wilayah lainnya. Perbedaan tersebut membuat pembangunan dimasing-masing
kecamatan menjadi berbeda. Untuk menyeimbangkan pembangunan serta untuk mengetahui
ketimpangan pembanguan wilayah oleh karena itu, pemerintah pusat melakukan kajian
ketimpangan wilayah di Kota Palembang.
2. Arahan Kebijakan
Arahan kebijakan dalam kajian ketimpangan wilayah di Kota Palembang, yaitu :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional
2
Kerangka Acuan Kerja
4. Wilayah Kajian
Wilayah dari kajian ketimpangan wilayah Kota Palembang yang meliputi seluruh
kecamatan yang termasuk dalam wilayah administrasi Kota Palembang.
3
Kerangka Acuan Kerja
4
Kerangka Acuan Kerja
8. Jangka Waktu
Jangka Waktu pelaksanaan kajian ketimpangan wilayah di Kota Palembang adalah
selama 90 (sembilan puluh) hari kalender.
9. Output Kajian
Laporan Pendahuluan.
Laporan ini berisikan pendahuluan, tinjauan teori, gambaran umum wilayah, metode
pelaksanaan kajian dan rencana pelaksanaan kajian yang meliputi jadwal kegiatan,
rencana mobilisasi tenaga ahli, rencana kerja per tahapan pekerjaan dan pekerjaan.
5
Kerangka Acuan Kerja
Palembang, 2019
Dibuat Oleh
................................................