DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
DEFAN FIRNANDA
MUHAMMAD ANWAR SODIQ
ULFA ZAHRANI
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang dibuat berdasarkan
hasil rangkuman dari berbagai buku yang telah dibaca dan beberapa sumber dari
internet. Makalah ini disusun dengan maksud untuk dapat dijadikan pedoman
tambahan bagi yang membaca makalah ini. Semoga dapat bermanfaat untuk
menambah wawasan pengetahuan kita tentang Tata ruang wilayah.
Namun kami menyadari bahwa hasil yang sederhana ini masih banyak kekurangan.
Kritik dan saran dari semua pembaca yang sifatnya konstruktif sangatlah kami hargai
dan butuhkah, guna kesempurnaan makalah ini. Kami juga mohon maaf apabila
laporan ini terlalu sederhana dan banyak kesalahan dalam menyampaikannya.
Akhirnya kami sebagai penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua untuk menambah sedikit pengetahuan yang kita miliki.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
JUDUL ………………………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR……………………………………………………………... 2
DAFTAR ISI …………………………..……………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………4
B. Rumusan Masalah …………………………………………………...……………5
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………. 5
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………… 17
B. Saran …………………………………………………………………………...18
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
4
ruang. Rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten/kota dan peraturan zonasi
yang melengkapi rencana rinci tersebut menjadi salah satu dasar dalam
pengendalian pemanfaatan ruang sehingga pemanfaatan ruang dapat
dilakukan sesuai dengan rencana umum tata ruang dan rencana rinci tata
ruang.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Rencana tata ruang wilayah Nasional ?
2. Bagaimana Rencana tata ruang wilayah Provinsi ?
3. Bagaimana Rencana tata ruang wilayah Kabupaten/Kota?
4. Apa saja Azas dan Tujuan Tata Ruang ?
5. Apa saja Klasifkasi dan Perencanaan Pembangunan Tata Ruang ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan menyusun makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui Rencana tata ruang wilayah Nasional
2. Untuk mengetahui Rencana tata ruang wilayah Provinsi
3. Untuk mengetahui Rencana tata ruang wilayah Kabupaten/Kota
4. Untuk mengetahui Azas dan Tujuan Tata Ruang
5. Untuk mengetahui Klasifkasi dan Perencanaan Pembangunan Tata Ruang
5
BAB II
LANDASAN TEORI
Atas dasar hal tersebut, pemerintah berhak mengatur dan merencanakan tata ruang
wilayah dalam skala nasional, provinsi, dan kabupaten/kota. Pembangun dan
perkembangan kota yang sesuai dengan RTRW dapat memberikan manfaat yang
besar bagi masyarakat.
Tahukah kamu, mengapa rencana RTRW dilaksanakan berjenjang mulai dari tingkat
nasinal, provinsi, hingga kabupaten/kota? RTRW dibuat berjenjang karena setiap
6
wilayah di Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Hal ini dapat
digeneralisasi, sementara RTRWN berfungsi sebagai dasar perencanaan RTRW
tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Dengan pembentukan RTRE di setiap daerah,
diharapkan pemerintah daerah dapat menyesuaikan dengan potensi dan karakteristik
yang ada.
7
BAB III
PEMBAHASAN
8
3) Rencana Pola Ruang Wilayah Nasional
Rencana pola ruang merupakan rencana distribusi peruntukan ruang wilayah
nasional yang meliputi kawasan lindung nasional dan kawasan budi daya yang
memiliki nilai strategis nasional. Pola ruang wilayah nasional berfungsi sebagai
alokasi ruang untuk kawasan lindung nasional dan budi daya bagi berbagai kegiatan
ekonomi, sosial dan lingkungan.
4) Penetapan Kawasan Strategis Nasional
Berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 26 tahun 2008 tentang Kawasan Strategis
Nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai
pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan, dan
keamanan negara, ekonomj, sosial, budaya, dan/atau lingkungan. Kawasan strategis
nasional berdasarkan kedaulatan negara, pertahanan, dan keamanan misalnya
kawasan Natuna. Di bidang ekonomi misalnya Batam yang berdekatan dengan
Singapura. Di pulau tersebut kegiatan ekonomi berkembang pesat, sehingga menjadi
daya tarik masyarakat untuk meningkatan kualitas hidupnya.
9
ini ruang di Indonesia dimanfaatkan tanpa terkendali, sehingga menimbulkan
permasalahan baru seperti kerusakan lingkungan, degradasi lahan, kelangkaan
pangan, dan sebagainya. Atas dasar tersebut pemanfaatan ruang nasional harus
dikendalikan sesuai dasar-dasar yang telah ditetapkan.
10
provinsi merupakan rencana distribusi peruntukan ruang wilayah provinsi yang
meliputi peruntukan ruang untuk fungai lindung dan budidaya. Ruang untuk fungsi
lindung berperan dalam menjaga keseimbangan alam yang pemanfaatannya tidak
boleh digunakan untuk kegiatan ekonomi maupun sosial.
11
C . Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota
RTRW tingkat kabupaten merupakan penjabaran dari RTRW provinsi yang disertai
dengan strategi pengelolaan kawasan tersebut. Perencanaan tingkat kabupaten/kota
harus diuraikan lebih detail yang ditindaklanjuti dengan penyusunan Rencana Detail
Tata Ruang (RDTR) dan Rencana Teknik Ruang (RTR). Dalam Penyusunannya
RTRW kabupaten harus berpedoman pada RTRWN dan RTRWP. RTRW
kabupaten/kota meliputi beberapa hal berikut.
12
4) Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota
Kawasan strategis kabupaten/kota merupakan bagian wilayah kabupaten/kota yang
pengembangan dan pembangunannya diutamakan karena wilayah tersebut memiliki
potensi yang besar bagi kelangsungan dan penopang kegiatan ekonomi, sosial, dan
lingkungan. Contoh penetapan kawasan strategis misalnya Kabuoaten Sumba Timur.
Jangka waktu 20 tahun mendatang, diharaokan adanya pemusatan atau aglomerasi
ekonomi dengan pengembangan potensi yang ada. Penetapan kawasan strategis tidak
hanya ditekankan pada kegiatan ekonomi saja tetapi juga semua bidang seperti
pertahanan dan keamanan, sosial budaya, dan lingkungan. Penetapan kawasan
strategis yang hanya ditekankan pada salah satu aspek saja dapat menimbulkan
permasalahan dalam pembangunan wilayah tersebut, karena pembangunan yang
ditetapkan penekanannya tidak merata.
13
perizinan, pemberian insentif dan disinsentud, serta sanksi. Pengendalian
pemanfaatan ruang bertujuan untuk mengendalikan agar ruang wilayah tidak
disalahgunakan. Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan RTRW
kabupaten/kota baik yang dilengkapi izin maupun tidak akan dikenai sanksi
administratif, pidana, atau denda.
14
dengan mengutamakan kepentingan masyarakat. kepastian hukum dan keadilan,
maksudnya penataan runag diselenggarakan dengan berlandaskan hukum atau
ketentuan peraturan perundang-rundangan dan bahwa penataan ruang dilaksanakan
dengan mempertimbangkan rasa keadilan masyarakat serta melindungi hak dan
kewajiban semua pihak secara adil dengan jaminan kepastian hukum.
2. Tujuan
Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah
nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan
Nusantara dan Ketahanan Nasional, yaitu :
Mewujudkan wilayah nasional yang aman, maksudnya situasi masyarakat dapat
menjalankan aktivitas kehidupannya dengan terlindungi dari berbagai ancaman.
Mewujudkan wilayah nasional yang nyaman, yakni suatu keadaan masyarakat dapat
mengartikulasikan (berperan mewujudkan atau mengaktualisasikan sesuatu dalam
kehidupannya secara nyta) nilai sosial budaya dan fungsinya dalam suasana yang
tenang dan damai.
Mewujudkan wilayah nasional yang produktif, maksudnya proses produksi dan
distribusi berjalan secara efisien sehingga mampu memberikan nilai tambah ekonomi
untuk kesejahteraan masyarakat, sekaligus meningkatkan daya saing.
Mewujudkan wilayah nasional yang berkelanjutan, maksudnya kondisi kualitas
lingkungan fisik dapat dipertahankan bahkan dapat ditingkatkan, termasuk pula
antisipasi untuk mengembangkan orientasi ekonomi kawasan setelah habisnya SDA
tak terbarukan.
15
serta ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai satu kesatuan; dan
geostrategi, geopolitik, dan geoekonomi.
Penataan ruang wilayah nasional, penataan ruang wilayah provinsi, dan penataan
ruang wilayah kabupaten/kota dilakukan secara berjenjang dan komplementer.
Penataan ruang wilayah nasional meliputi ruang wilayah yurisdiksi dan wilayah
kedaulatan nasional yang mencakup ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,
termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan.
Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota meliputi ruang darat, ruang
laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Ruang laut dan ruang udara, pengelolaannya diatur dengan undang-undang
tersendiri.
2. Perencanaan Pembangunan Tata Ruang
Dalam PERATURAN PEMERINTAH RI NO. 8 TAHUN 2008 TENTANG
TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI
PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH, disebutkan
perencanaan pembangunan tata ruang daerah meliputi, yaitu :
• Prinsip penataan
Perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem
perencanaan pembangunan nasional.
Perencanaan pembangunan daerah dilakukan pemerintah daerah bersama para
pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing.
Perencanaan pembangunan daerah mengintegrasikan rencana tata ruang dengan
rencana pembangunan daerah.
Perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi
yang dimiliki masing-masing daerah, sesuai dinamika perkembangan daerah dan
nasional.
• Tahapan Rencana Pembangunan Daerah
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) :
Penyusunan Rancangan Awal :
Bappeda menyusun rancangan awal RPJPD.
16
BAB IV
PENUTUP
A . Kesimpulan
1. Perencanaan Tata Ruang Wilayah Nasional
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional adalah arahan kebijakan dan strategi
pemanfaatan ruang wilayah negara yang dijadikan acuan untuk perencanaan jangka
panjang. Jangka waktu Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional adalah 20 (dua puluh)
tahun, ditinjau kembali satu kali dalam lima tahun.
17
B . Saran
Ruang wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, baik sebagai kesatuan wadah
yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam
bumi, maupun sebagai sumber daya, merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa
kepada bangsa Indonesia yang perlu disyukuri, dilindungi, dan dikelola secara
berkelanjutan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat sesuai dengan makna yang
terkandung dalam falsafah dan dasar negara Pancasila. Dalam Undang-Undang
tentang Penataan Ruang menyatakan bahwa negara menyelenggarakan penataan
ruang, yang pelaksanaan wewenangnya dilakukan oleh Pemerintah dan pemerintah
daerah dengan tetap menghormati hak yang dimiliki oleh setiap orang.
18
DAFTAR PUSTAKA
Arifi, aji. 2016. Geografi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial untuk SMA/MA Kelas XII
edisi revisi K13. Surakarta : CV Meditama.
19