RENCANA KERJA
KEPOLISIAN RESORT LOMBOK UTARA
TAHUN ANGGARAN 2017
I. LATAR BELAKANG
a. Kondisi Umum
Polri sebagai salah satu fungsi Pemerintahan di bidang keamanan yang bertanggung
jawab terhadap Keamanan Dalam Negeri, sebagaimana rumusan Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia
dengan tugas Pokok yaitu : Memelihara Keamanan dan Ketertiban Masyarakat,
Menegakkan huKum dan memberikan Perlindungan, Pengayoman dan Pelayanan kepada
Masyarakat.
Wilayah Hukum Polres Lombok Utara terdapat beberapa pulau-pulau kecil diantaranya
Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan. Wilayah Polres Lombok Utara terdiri dari 5
Kecamatan, 33 Desa dan 322 Dusun.
Posisi geografisnya terletak pada daerah tujuan wisata yakni Pulau Bali di sebelah
Barat, Tana Toraja di sebelah Utara dan Taman wisata Komodo di sebelah Timurnya.
Memiliki keindahan alam dengan panorama yang menarik sehingga mampu menarik
Wisatawan, baik Domistik maupun Mancanegara. Disamping itu Kabupaten Lombok Utara
terletak pada jalur perhubungan Laut Internasional ( Selat Lombok ) dan merupakan lintas
perdagangan Nusantara. Kabupaten Lombok Utara memiliki wilayah laut yang mempunyai
potensi dibidang perikanan dan merupakan sumber daya alam untuk sektor
kepariwisataan. Penduduk di wilayah Hukum Polres Lombok Utara sangat Hitrogen yang
terdiri dari berbagai Suku, Etnis, Agama, Adat Istiadat dengan berbagai karakteristik
masing-masing, semua ini merupakan Kekayaan Bangsa, namun disisi lain jika kondisi ini
tidak disikapi dengan arif bijaksana dan tidak dengan pemahaman akan arti Pluralisme
akan menjadi potensi kerawanan untuk terjadinya peristiwa bernuansa Sara.
Memasuki tahun 2018 kejahatan Konvensional, kejahatan Transnasional, kejahtan
terhadap kekayaan Negara dan kejahatan yang berimplikasikan Kontijensi diperkirakan
akan meningkat, serta masih ada upaya dari kelompok-kelompok Igaras untuk membentuk
kelompok-kelompok baru dan memperluas pengaruhnya ditengah-tengah masyarakat,
semakin bertambahnya jumlah penduduk yang tidak memdai dengan lapangan kerja yang
ada, adanya tuntutan pemekaran desa/wilayah, terjadi kenaikan harga sembako yang
setiap Tahun sangat dirasakan oleh masyarakat, kerawanan terjadinya bencana alam,
beberapa permasalahan dan kasus-kasus menonjol yang terjadi cenderung mengalami
peningkatan yang dilakukan secara maksimal, semakin kompleks dan berkembangnya
permasalahan yang ada serta didorong juga oleh kondisi dan karakteristik masyarakat
dalam wilayah hukum Polres Lombok Utara.
Masih terjadinya konflik yang bernuansa kekerasan di tengah kehidupan masyarakat
Lombok Utara, memerlukan kewasapadaan dan kesabaran dalam mengatasinya sehingga
dampak yang lebih luas dapat dihindari guna menjalin hubungan yang harmonis.
Selain langkah tersebut di atas juga pada tahun 2018 Polres Lombok Utara berencana
menggelar Operasi Kepolisian Kewilayahan antara lain :
2
dan hutan payau yang memiliki jenis tanaman hutan berupa kayu
jati, sonokeling, asam garu, seleman, bajur dan kayu kelapa.
Pengolahan dan pemanfaatan sumber daya alam yang tidak
terprogram atau tidak terkendali yang tidak berwawasan
lingkungan menimbulkan bencana alam bagi makhluk hidup yang
ada seperti penebangan hutan secara liar dll. Kasus pencurian
kayu / penebangan hutan dari waktu – kewaktu cenderung
semakin meningkat tanpa memikirkan kepentingan jangka
panjang, penegakan hukum terhadap para pelaku perusak
lingkungan hidup cukup sulit ditegakkan karena adanya jaringan
yang cukup rapi.
(2) Wilayah Lombok Utara dikelilingi oleh pantai yang sebagian
sangat cocok untuk pengembangan budi daya mutiara, tambak
ikan / udang telah dapat menyerap tenaga kerja yang cukup
banyak serta membantu meningkatkan perekonomian masyarakat
karena mutiara maupun ikan yang dihasilkan selain dijual di
wilayah NTB juga diekspor ke Luar Negeri. Disamping hal
tersebut kondisi pantai juga berpotensi untuk pengembangan
pariwisata seperti pantai, Gili dan beberapa tempat yang belum
dikelola secara maksimal.
(3) Penambangan industri batu apung diwilayah Lombok Utara yang
diekspor ke Luar Negeri khususnya ke negara-negara Asia dan
tersedianya hutan yang cukup luas serta potensi kekayaan laut
yang cukup besar, dapat menimbulkan beberapa potensi
gangguan seperti perebutan lahan, penambangan liar, pencurian
ikan, penyelundupan handak, pencurian kayu/Ilegal Logging,
perambahan hutan dan pengrusakan lingkungan.
(d) Ideologi
(1) Kondisi ideologi masih dihadapkan pada belum
diimplementasikannya nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara
secara menyeluruh dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Setelah Badan Pembinaan Pelaksanaan
Pendidikan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
(BP7) dibubarkan, tidak ada lagi lembaga ataupun pihak lain yang
beruapaya untuk mensosialisasikan pengamalan nilai-nilai
Pancasila sebagai ideologi negara dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
(2) Masyarakat daerah Lombok Utara secara umum masih menerima
secara bulat Pancasila sebagai ideologi negara meskipun ada
kelompok masyarakat yang memiliki wacana memberlakukan
syariat Islam sebagai hukum positif di wilayahnya seperti di
Kabupaten Lombok Utara. Keinginan dari masyarakat tertentu
untuk mengubah Pancasila dengan ideologi lain pada umumnya
berasal dari orientasi kepada 3 hal yaitu agama, faham liberal dan
faham sosialis komonis yang ditandai dengan :
- Adanya wacana dari sekelompok masyarakat yang
enginginkan diberlakukannya syariat islam di wilayah.
- Berkembangnya aliran Islam radikal seperti JAT, FPI dll,
kegiatannya di Lombok Utara masih terbatas dalam bentuk
5
sebagai TKI ke luar negeri dan tidak sedikit yang menjadi TKI
Ilegal sehingga rentan terhadap terjadinya perlakuan
kasar/penganiayaan terhadap TKI di luar negeri. Tingginya biaya
hidup yang tidak dibarengi dengan pendapatan perekonomian
masyarakat yang memadai memicu masyarakat untuk melakukan
tindakan-tindakan kriminal/melanggar hukum dalam memenuhi
kebutuhan hidup mereka.
(11) Terjadinya pemanasan global, berdampak terhadap terjadinya
musim kemarau panjang dan ketidak menentuan cuaca (cuaca
ektrem) yang dapat mempengaruhi hasil panen dan terjadinya
kekeringan akibat menurunnya debit air, bencana alam banjir,
puting beliung dll, hal tersebut didukung oleh kondisi geografis
wilayah Lombok Utara yang dikelilingi perbukitan dan tanah-tanah
kering serta adanya wilayah yang mengandalkan persawahan
tadah hujan.
(g) Sosial Budaya
(1) Bidang Ekonomi
Pengaruh krisis ekonomi dan reformasi yang bergulir saat ini
berpengaruh disemua aspek kehidupan termasuk bidang Sosial
Budaya dimana saat ini, telah terjadi pergeseran moral budaya
adat ketimuran dimana saat ini orang begitu bebas
menghujat,menyalahkan dan menghina seseorang terutama
orang yang pernah melakukan kesalahan dimasa lampau.
(2) bidang Hukum
Demikian juga krisis kepada Hukum dimana saat ini ada
kecendrungan meningkat akibat adanya kebebasan diantaranya,
Peredaran Narkoba yang telah menjalar luas termasuk pada para
pelajar sudah mulai diracuni hal – hal yang merusak masa depan
bangsa tersebut, disamping itu akhir – akhir ini juga ada
kecendrungan meningkatnya kriminalitas khususnya pencurian
dengan kekerasan yang mana pelaku kejahatan tersebut tidak
lagi mempunyai rasa kemanusiaan terhadap korbannya dan
menggunakan Senjata Api untuk melakukan aksinya.
(3) bidang adat istiadat
Dibidang adat istiadat yang rawan terjadinya gesekan adalah
pada acara perkawinan terutama pada saat acara nyongkolan
dimana pada acara tersebut biasanya menggunakan alat
kesenian tradisional Gendang Belek, Ale-Ale maupun Kecimol,
dimana dalam pelaksanaannya ada saja individu yang berusaha
menunjukkan/memamerkan ilmu yang dimiliki untuk mendapatkan
pengakuan yang tak jarang menyebabkan ketersinggungan pihak
lain, selain itu penggunaan Jalan Raya yang mengakibatkan
kemacetan Lalulintas sehingga menghambat aktivitas pengguna
jalan lainnya. Dibidang Sosial Budaya khususnya masalah
Pendidikan adalah masalah pergaulan bebas para pelajar dan
kenakalan remaja yang mana pada usia remaja tersebut
umumnya jiwanya masih labil dengan rasa ingin tahunya tinggi
tanpa memperhitungkan akibat, sehingga para remaja tersebut
mudah diracuni hal – hal yang negative seperti pornografi dan
Narkoba.
9
(h) Keamanan
Dari berbagai krisis yang terjadi saat ini serta akumulasi
permasalahan yang terjadi dewasa ini yang belum kunjung
terselesaikan akan berdampak pula terhadap stabilitas kamtibmas,
khususnya kriminalitas yang semakin marak dan cenderung brutal,
Akibat pengaruh globalisasi, kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi
berdanpak pula terhadap meningkatnya angka kriminalitas maupun
kualitas diantaranya kejahatan berdimensi baru, kejahatan dunia
Maya& Whita Colour maupun jenis kejahatan lainnya. Keluarnya Polri
dari ABRI / TNI menuntut kemandirian Polri sebagai kekuatan inti
Kamtibmas yang bertanggung Jawab sebagai pemelihara keamanan
dalam negeri, yang menuntut Polri harus lebih profesional dan sebagai
aparat Penegak Hukum Polri dewasa ini dihadapkan berbagai masalah
penyelewengan dimasa orde baru yang mana masalah yang diadukan
ke Polri tersebut tidak jarang sarat dengan muatan Politis sehingga
Polri dituntut untuk pandai menyikapi tuntutan masyarakat karena bila
salah dalam bertindak justru akan menjadi boomerang bagi Polri yang
dewasa ini ingin memperbaiki citra dan berbenah diri. Kunjungan
Wisatawan mancanegara dan Domestik kewilayah Hukum Polres
Lombok Utarayang merupakan pintu gerbang Wilayah NTB memiliki
budaya yang khas, Obyek wisata dan panorama alam yang asli
memiliki daya tarik sendiri bagi para wisatawan,namun kenyamanan
dan keamanan para wisatawan masih perlu dibenahi dan mendapatkan
perhatian dari pemerintah maupun aparat keamanan,karena hal
tersebut akan membawa dampak baik buruknya dimata dunia.
2) Tren situasi Kamtibmas dari tahun ke tahun cenderung meningkat.
Hal tersebut disebabkan bertambahnya jumlah penduduk dan dampak dari
pengaruh perkembangan lingkungan strategis, baik global, regional
maupun nasional dan lokal. Beberapa kasus tindak kriminalitas yang
diperkirakan mengalami peningkatan pada tahun 2018, antar lain :
(c) Crime Total & Crime Clearance bulan Desember 2016 dan bulan
Januari 2017
BULAN
DESEMBER TREND
JANUARI THN
NO KESATUAN THN 2016 (%)
2017
CT CC % CT CC % CT CC
1 SAT RESKRIM 0 0 0 0 0 0 TETAP TETAP
2 SAT RES NARKOBA 0 0 0 2 2 100 +200 +200
3 POLSEK PEMENANG 0 0 0 7 4 66 +700 +400
4 POLSEK TANJUNG 0 0 0 4 2 50 +400 +200
5 POLSEK GANGGA 0 0 0 0 0 0 TETAP TETAP
6 POLSEK KAYANGAN 0 0 0 5 2 40 +500 +200
7 POLSEK BAYAN 0 0 0 2 0 0 +200 TETAP
JUMLAH 0 0 0 20 10 50 +2000 +1000
(1) Pelarian dana ke luar negeri oleh pengusaha besar nasional yang
berutang kepada negara.
(2) Tidak sinkronnya persoalan penanaman modal antara pusat dan
daerah.
(3) Situasi keamanan dalam negeri yang belum stabil di beberapa
daerah.
(4) Demonstrasi atau tuntutan buruh untuk menaikkan upah tanpa
diimbangi oleh produktifitas kerja.
(5) Globalisasi menuntut adanya ekonomi terbuka/serba hitung dan
persaingan yang ketat.
(e) Konflik-konflik sosial yang disebabkan oleh gabungan dari dua atau
lebih faktor, seperti sentimen kesukuan, sentimen keagamaan,
rendahnya toleransi antar masyarakat dan adanya kesenjangan
ekonomi di masyarakat.
(f) Terorisme di dalam negeri. Perlu adanya kerja sama yang baik antara
Polisi, TNI, aparat intelijen, dan seluruh penyelenggara negara
(penegak hukum), serta institusi internasional untuk mengatasinya.
Jika tidak, Indonesia akan tetap dipandang sebagai salah satu sarang
terorisme di Asia Tenggara.
4) Hakekat Ancaman
(a) Potensi Gangguan ( FKK )
(1) Geografi
- Wilayah Lombok Utara terdiri dari sejumlah pulau-pulau kecil
terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi serta terdapat 1
(satu) gunung berapi/vulkanik yaitu Gunung Rinjani.
- Terdapat wilayah pertanian yang cukup luas dan memiliki
kesuburan lahan yang sangat bagus.
- Wilayah Lombok Utara terdapat banyak pantai terbuka yang
biasa di singgahi kapal kecil maupun besar.
- Wilayah Lombok Utara sebelah timur dibatasi oleh Kabupaten
Lombok Tengah dan Lombok Timur, sebelah barat dibatasi oleh
selat Lombok, sebelah selatan dibatasi oleh Samudra
Indonesia dan sebelah utara dibatasi oleh Samudra Hindia.
- Setiap tahun lahan pertanian yang subur semakin berkurang
sebagai akibat tingginya laju pertumbuhan pembangunan
fisik/infrastruktur di berbagai sektor.
(2) Demografi
- Pertumbuhan angkatan kerja dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan yang tidak diimbangi oleh ketersediaan lapangan
kerja yang memadai sehingga setiap tahun jumlah angkatan
kerja tidak dapat terserap.
- Penyebaran penduduk tidak merata yang sebagian besar
terpusat di perkotaan sebagai pusat pemerintahan dan
perekonomian Daerah.
12
(1) Geografi
- Tidak adanya perhatian serius dari pemerintah terhadap
masyarakat yang hidup di wilayah kering/tadah hujan dapat
memicu munculnya aksi protes bahkan masyarakat menjadi
pelaku tindak kriminal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
sehari - hari.
- Akibat semakin berkurangnya lahan pertanian mengakibatkan
masyarakat yang dulunya hidup dari sektor pertanian kini
menjadi pengangguran sehingga berdampak pada tingginya
angka pengangguran.
(2) Demografi
- Di Kabupaten Lombok Utara terjadi berbagai permasalahan
sosial seperti meningkatnya pengangguran, kemiskinan,
pencurian, penipuan, premanisme, pengemis sebagai akibat
dari terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia dan tingkat
kualitas Sumber Daya Manusia yang masih rendah
- Masyarakat banyak mencari pekerjaan ke luar negeri sebagai
TKI baik legal maupun ilegal untuk memenuhi kebutuhan hidup
keluarga. Akibat banyaknya TKI ilegal mendorong
meningkatnya terjadinya kasus - kasus penyiksaan terhadap
para TKI oleh majikan di luar negeri.
- Masyarakat mudah terprovokasi melakukan tindakan anarkhis
atau tindakan - tindakan yang bertentangan dengan aturan
hukum meskipun hanya dipicu oleh hal - hal sepele.
- Konflik yang berlatar belakang perbedaan dan dapat
berkembang menjadi konflik SARA.
(3) Sumber Daya Alam
- Penambangan oleh masyarakat tanpa dilengkapi izin resmi dan
tidak terkontrol secara baik sehingga berdampak merusak dan
mencemarkan lingkungan serta menimbulkan kecelakaan
tanah longsor yang dapat menimbulkan korban jiwa.
- Sengketa pengelolaan daerah penambangan antara
pemerintah dengan swasta, antara penambang dengan
masyarakat, antara pemerintah dengan masyarakat, dan
antara pemerintah / masyarakat dengan orang asing.
(4) Ideologi
- Terjadi pemaksaan kehendak oleh kelompok - kelompok yang
menginginkan dan memperjuangkan ideologi lain untuk
menggantikan Pancasila sebagai ideologi negara RI melalui
jalur formal maupun informal.
- Kelompok agama Islam menghendaki pedoman hidup
berbangsa dan bernegara berpegang pada kebenaran agama.
- Selain itu kelompok liberal memanfaatkan momentum
reformasi, tuntutan demokratisasi dan HAM menuntut dan
memperjuangkan kebebasan meskipun bertentangan adengan
Pancasila.
- Kelompok komunis melalui Ormas tertentu yang terinspirasi
paham komunis mengangkat isu - isu HAM agar Tap MPRS
No. XXV/MPRS/1966 dicabut.
(5) Politik
19
(1) Polri
Kekuatan Personel Polres Lombok Barat samapai bulan Januari
tahun 2016 sebanyak 1.073 orang, sebagai berikut :
NO PANGKAT KUAT PERSONEL
1 AKBP 1
2 KOMPOL 3
3 AKP 14
4 IPTU 14
5 IPDA 39
6 AIPTU 70
7 AIPDA 38
8 BRIPKA 129
9 BRIGADIR 248
10 BRIPTU 330
11 BRIPDA 45
JUMLAH 1.073
(2) PNS Polri
Sedangkan untuk jumlah personel PNS Polri Polres Lombok
Barat sampai bulan Januari 2016 sebanyak 12 orang, sebagai berikut :
NO PANGKAT KUAT PERSONEL
1 PENATA MUDA 2
2 PENGATUR TINGKAT I 2
3 PENGATUR MUDA TINGKAT I 2
4 PENGATUR MUDA 2
5 JURU TINGKAT I -
6 JURU 4
JUMLAH 12
(3) Capeg
untuk calon Pegawai Polres Lombok Barat NIHIL.
NO PANGKAT KUAT PERSONEL
1 PENGATUR MUDA -
JUMLAH -
KONDISI
NO JENIS MATERIIL JUMLAH
BB RR RB
1 MESIN KETIK 65 - - 65
2 KOMPUTER 70 50 15 5
3 KALKULATOR - - - -
4 AC SPLIT 16 12 4 -
5 KIPAS ANGIN 9 - 9 -
JUMLAH 62 28 70
(2) Perlengkapan Kantor
Perlengkapan kantor di Polres Lombok Barat dan Jajaran Polsek Polres Lombok Barat
sebagai berikut :
KONDISI
NO JENIS MATERIIL JUMLAH
BB RR RB
1 FILLING CABINET 20 - 10 10
2 RAK ARSIP 55 22 30 3
3 MEJA KERJA KAYU 196 50 97 49
4 BRANKAS 4 2 2 -
5 BUFFET 3 1 1 1
LEMARI BIASA /
6 75 20 50 5
KAYU
JUMLAH 95 190 68
KONDISI
NO JENIS MATERIIL JUMLAH
BB RR RB
KURSI BESI /
1 426 200 76 150
METAL
KURSI KAYU
2 164 4 60 100
KERJA
3 KURSI TAMU / SICE - - - -
KURSI FIBER
4 - - - -
GLASS
KURSI TAMU
5 - - - -
BAMBU
6 BANGKU PANJANG 10 4 6 -
7 KURSI PUTAR - - - -
8 KURSI PIMPINAN - - - -
JUMLAH 208 142 250
(5) Alat Kantor Lainnya
KONDISI
NO JENIS MATERIIL JUMLAH
BB RR RB
1 PAPAN TULIS 7 2 3 2
2 PAPAN DATA 2 1 1 -
3 MESIN SANDI 1 - 1 -
BENDERA MERAH
4 1 1 - -
PUTIH
JUMLAH 4 5 2
(6) Alat Tidur
KONDISI
NO JENIS MATERIIL JUMLAH
BB RR RB
1 PALBED 85 85 - -
JUMLAH 85 - -
(7) Alsatri Khusus
KONDISI
NO JENIS MATERIIL JUMLAH
BB RR RB
N I H I L
JUMLAH
(8) Alat Dalmas
KONDISI
NO JENIS MATERIIL JUMLAH
BB RR RB
1 TAMENG FIBER 255 220 7 28
28
GLASS
2 HELM DALMAS 311 31 30 250
3 GAS ALASKU - - - -
4 MASKER GAS 186 173 - 14
5 PEMADAM 25 14 - 12
6 TONGKAT T. 319 319 - 319
7 SACAT JAMSAT - - - -
8 BORGOL 18 18 - -
9 MEGA PHONE 31 12 9 10
10 VIDEO CAMERA 5 2 1 2
JUMLAH 788 47 634
(9) Senpi
KONDISI
NO JENIS MATERIIL JUMLAH
BB RR RB
1 GENGGAM 273 91 180 2
2 FLASH BALL 33 32 - 1
3 PINGGANG / V2 42 42 - -
4 BAHU / RUGER MINI 17 17 - -
JUMLAH 182 180 3
(10) Amunisi
KONDISI
NO JENIS MATERIIL JUMLAH
BB RR RB
1 MU-6 TJ 4.156 4.156 - -
2 MU-4 TJ 3.523 3.523 - -
3 MU-11 TJ 3.320 3.320 - -
4 MU-6 DK 1.650 1.650 - -
5 MU-5 DK 5.040 5.040 - -
6 MU-11 K/PHH 3.230 3.230 - -
7 MU-5 H 2.500 2.500
8 MU-11 H 605 605
9 MU-53 A 690 690
JUMLAH 24.714 - -
(11) Ranmor
29
KONDISI
NO JENIS MATERIIL JUMLAH
BB RR RB
1 RANMOR R6 (TRUCK) 5 3 2 -
2 TRUCK RINGAN - - - -
3 MINI BUS 9 6 3 -
4 BUS SEDANG 2 1 1 -
5 RANMOR R2 140 68 62 10
6 AWC / KAPAL 3 2 1 -
7 JEEP 4 2 2 -
JUMLAH 82 71 10
2) Kelemahan ( Weaknesses )
(a) Masih belum tercukupinya rasio petugas operasional Polri dengan
jumlah penduduk yang dilayani di sebagian besar Polsek.
(b) Minimnya pendidikan / kejuruan personel khususnya Bintara sebagai
tulang punggung operasional dilapangan dari 904 personel hanya 370
personel yang memiliki Dikjur.
(c) Masih adanya personel yang melakukan pelanggaran disiplin, pidana
dan kode etik dalam pelaksanaan tugas sehingga berdampak negatif
terhadap citra Polri di masyarakat.
(d) Belum tersedianya anggaran untuk menerapkan teknologi informasi on
line dari Polsek langsung ke Polres dan Polda.
(e) Masih terbatasnya anggaran yang diterima untuk mendukung
pelaksanaan tugas operasional Polri dilapangan sehingga belum
optimalnya pelaksanaan Tugas Pokok Polri dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
(f) Masih ada Wilayah Kecamatan di Kabupaten Lombok Barat dan
Lombok Utara yang belum memiliki Mako Polsek yakni Polsek Lembar
di Kecamatan Lembar ( status pinjam pakai ) dan Mako Polsek
Pemenang di kecamatan Pemenang ( satatus pinjam pakai ), Polsek
Kayangan di kecamatan kayangan ( status pinjam pakai ) Polsub
Sektor Kuripan di kecamatan Kuripan ( status Pinjam Pakai ).
(g) Belum tercukupinya sarana perumahan anggota, mayoritas anggota
tinggal diluar wilayah tugasnya sehingga tidak maksimal dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
30
b. Identifikasi Masalah.
a. Visi Polri
Terwujudnya pelayanan Kamtibmas yang unggul guna menangkal dan mencegah
potensi gangguan, penegakan hukum yang tegas serta terjalinnya sinergi polisional
yang proaktif dalam rangka memantapkan Kamdagri.
b. Misi Polri
1. mewujudkan pelayanan kamtibmas prima melalui kegiatan preemtif, preventif dan
represif (penegakan hukum) dengan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi
guna mewujudkan Kamdagri yang kondusif;
2. melaksanakan deteksi dini dan deteksi aksi secara cepat dan akurat melalui
kegiatan penyelidikan, pengamanan dan penggalangan;
3. melakukan penegakan hukum dengan tidak diskriminatif, menjunjung tinggi HAM,
anti KKN dan anti kekerasan;
33
c. Tujuan Polri
1. Terwujudnya organisasi Polri yang Good Governance dan Clean Government;
2. Terwujudnya perubahan mind set dan culture set anggota Polri melalui Reformasi
Birokrasi Polri;
3. Terwujudnya rasa aman dan nyaman di masyarakat dalam melaksanakan aktivitas
kegiatan kehidupan sehari-hari;
4. Terwujudnya Polri yang professional, modern, unggul dan dipercaya masyarakat;
5. Terwujudnya penegakan hukum yang transparan, akuntable dan anti KKN yang
mampu memberikan perlindungan dan pengayoman masyarakat serta mememnuhi
rasa keadilan masyarakat.
d. Sasaran Prioritas Polri
Mengacu kepada sasaran pembangunan nasional bidang keamanan 2015-2019 yaitu
“meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada Polri”. Maka sasaran strategis Polri
2015-2019 dalam rangka mencapai pelayanan publik yang unggul (strive for
excellence) adalah:
1. terbangunnya standar pelayanan publik yang unggul dalam rangka
menyelenggarakan fungsi Kepolisian yang Good Governance dan Clean
Government;
2. meningkatkan pelayanan prima dalam memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat dengan mengedepankan upaya preemtif dan preventif yang didukung
oleh penegakan hukum yang tegas;
3. meningkatkan peran intelijen dalam mendukung upaya mengelola keamanan dan
ketertiban masyarakat;
4. terbangunnya budaya kerja yang efektip dan efisien dengan pengawasan internal
yang transparan dan akuntabel;
34
4. Mewujudkan deteksi aksi melalui kegiatan deteksi dini, peringatan dini dan cegah
dini secara cepat akurat dan efektif guna terciptanya Kamtibmas yang mantap di
wilayah NTB;
5. Mewujudkan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat dengan
pemahaman, kesadaran dan kepatuhan hukum melalui strategi Polmas
6. serta membangun sinergi polisional yang proaktif dengan Instansi
pemerintah/swasta dan masyarakat NTB;
7. Mewujudkan penegakan hukum yang berkeadilan, menjunjung tinggi HAM dan anti
KKN;
8. Mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas
sehingga terciptanya tertib berlalu lintas di wilayah NTB;
9. Mewujudkan keamanan, keselamatan dan ketertiban di kawasan perairan laut
untuk mendukung visi pembangunan wilayah kemaritiman;
10. Mewujudkan teknologi dan sistem informasi Kepolisian secara berkelanjutan yang
terintegrasi secara menyeluruh (daerah), yang didukung dengan peralatan modern
sampai tingkat kewilayahan Polsek/Polsubsektor guna lebih mengoptimalkan
kinerja Polri;
11. Mewujudkan anggota Polri yang kompeten yang dibuktikan dengan sertifikasi
kecakapan kecabangan profesi dalam pelayanan prima unggulan di wilayah NTB;
12. Mewujudkan intelijen Kepolisian yang profesioanl dan kompeten untuk memastikan
dukungan yang handal bagi keamanan, pencegahan dini kriminalitas dan
pengambilan keputusan yang tepat pada kebijakan keamanan di daerah NTB.
6. Terwujudnya penegakan hukum yang transparan, akuntable dan anti KKN yang
mampu memberikan perlindungan dan pengayoman masyarakat serta memenuhi
rasa keadilan masyarakat.
d. Sasaran Prioritas Polda NTB
1. Terpenuhinya sarana dan prasarana Polri tingkat Polda NTB dan kewilayahan
sesuai kebutuhan minimal Almatsus Polri;
2. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pendidikan dan latihan Polri dalam rangka
meningkatkan profesionalisme personel Polri guna terwujudnya revolusi mental
pada organisasi Polri di wilayah Polda NTB;
3. Meingkatkan kemampuan deteksi Intelijen Polri dengan memanfaaatkan teknologi
intelijen modern guna mengeliminir setiap potensi gangguan Kamdagri khususnya
wilayah NTB;
4. Meningkatkan pengungkapan kasus Narkoba di wilyah NTB guna memutuskan
rantai jaringan peredaran gelap Narkoba, sehingga menurunkan penyalahgunaan
Narkoba oleh masyarakat;
5. Terwujudnya Kamseltibcarlantas di wilayah hukum Polda NTB dan kewilayahan
melalui peningkatan budaya tertib lalu lintas, penegakan hukum dan penurunan
tingkat fatalitas kecelakaan korban meninggal dunia;
6. Mengguatkan system pengawasan yang efektif untuk mewujudkan pelayanan Polri
Polda NTB yang bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN);
7. Meningkatkan pergelaran dan peran Bhabinkamtibmas di Desa/Kelurahan guna
mendorong partisipasi masyarakat NTB dalam menjaga Kamtibmas;
8. Terlaksananya Quisk Wins Renstra Polri 2015-2019 pada tingkat Polda NTB dan
kewilayahan guna tercapainya Reformasi Birokrasi Polri;
9. Meningkatkan kerjasama dengan Densus 88 Anti Teror dalam pengungkapan
jaringan teroris di wilayah Polda NTB;
10. Meningkatkan pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana secara
perofesional, transparan dan akuntabel dengan menjunjung tinggi HAM;
11. Meningkatkan pelaksanaan Turjawali dan tergelarnya Polri tugas umum di tempat-
tempat rawan gangguan Kamtibmas serta pengamanan Pilkada serentak
gelombang II tahun 2017 di wilayah NTB;
12. Terselenggaranya informasi kriminal nasional melalui penyajian data informasi
kriminal secara terintegrasi antar Satker Polda NTB dan penegakan hukum lainnya.
IV. Visi, Misi, Tujuan dan sasaran Polres Lombok Utara [ BELUM DI RUBAH ]
8. Membangun SDM Polri yang profesioanal melalui metode tehnis sekolah sambil
bekerja (Off Campus) pada Perguruan Tinggi yang ada di wilayah NTB;
9. Melakukan sertifikasi terhadap kemampuan teknis profesi Kepolisian;
10. Mewujudkan tata kelola organisasi Polda NTB yang bersih, transparan dan
akuntabel untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri;
11. Melanjutkan pembangunan standar pelayanan prima pada tingkat Polsek, Polres
dan Polda dengan melengkapi Daftar Susunan Personel dan Peralatan (DSPP);
12. Membangun hukum Kepolisian di daerah sebagai elemen Prolegnas bidang
Kepolisian serta memfungsikan sebagai pusat informasi hukum Kepolisian bagi
pelaksanaan tugas Polri di lapangan;
13. Meningkatkan kesejahteraan personel Polri dalam rangka meningkatkan
profesionalisme;
14. Menyelaraskan dan mengefektifkan secara optimal kegiatan pengawasan dan
pemeriksaan oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) guna mewujudkan
aparat Polri yang profesional dan akuntabel serta menerapkan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) secara maksimal guna mencegah
terjadinya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN);
15. Peningkatkann kemampuan Polair dengan didukung kapal patroli yang dapat
menjangkau pulau terluar berpenghuni dalam rangka mendukung poros maritim;
16. Optimalisasi pelayanan masyarakat melalui pergelaran personel baik berseragam
maupun tidak berseragam pada tempat-tempat keramaian, daerah rawan dan
kegiatan-kegiatan masyarakat dengan di lengkapi peralatan Polri yang berbasis
teknologi;
17. Penguatan bidang Kehumasan melalui implementasi keterbukaan infrormasi publik
guna mewujudkan kepercayaan masyarakat;
18. Mengoptimalkan pengelolaan keamanan daerah terhadap segenap warga dan
penciptaan rasa aman masyarakat;
19. Mempersiapkan seluruh Satuan Wilayah sampai tingkat Polsek/Polsubsektor
dalam rangka pengamanan Pemilukada sepanjang tahun, Pemilu Legeslatif dan
Pemilu Presiden/Wakil Presiden Tahun 2019;
20. Memperkuat kemampuan deteksi aksi Intelijen (deteksi dini, peringatan dini dan
cegah dini) yang di dukung personel, anggaran dan teknologi Intelijen yang
memadai dalam rangka mengelimir setiap potensi gangguan dan gejolak sosial;
21. Mengoptimalkan sinergi polisional dan kerjasama antar instansi terkait baik
pemerintah/swasta dan masyarakat guna terwujudnya NTB yang beriman,
berbudaya, berdaya saing dan sejahtera;
41
22. Meningkatkan partisipasi Polri dalam segala kegiatan masyarakat guna menjaga
keamanan, ketertiban wilayah NTB;
23. Melanjutkan pemantapan pelaksanaan Perpolisian Masyarakat (Community
Policing) dengan Bhabinkamtibmas dan kelompok kesadaran masyarakat tentang
Kamtibmas di setiap Desa/Kelurahan yang ada di wilayah NTB;
24. Meningkatkan peran NTMC dan RTMC sebagai pusat Kendali, Koordinasi,
Komunikasi dan Informasi (K3I);
25. Meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban
kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan;
26. Membangun budaya tertib berlalu lintas dan angkutan jalan;
27. Meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang Regident pengemudi dan
kendaraan bermotor berbasis teknologi;
28. Pemantapan fungsi pencegahan dan penegakan hukum terhadap 4 (empat) jenis
kejahatan yang meliputi: Kejahatan konvensional, kejahatan transnasional,
kejahatan terhadap kekayaan Negara, dan berimplekasi kontijensi;
29. Membangun kemampuan back up operasional di tingkat Polda dalam penanganan
gangguan keamanan berintensitas tinggi (Flash Point) secara langsung dan
cepat, khususnya terorisme, separatisme dan konflik sosial;
30. Membangun kemampuan penyidikan berstandar invertigasi pidana yang ilmiah
(Scientific Criminal investigation-SCI) dari tingkat Polda sampai tingkat Polsek.
23. Menyusun tipologi Polsek jajaran Polda NTB dan mengiventarisir kebutuhan
personel maupun perlengkapan berdasarkan kondisi geografis wilayah dan
tantangan tugasnya;
24. Mengusulkan kebutuhan sarana dan prasrana yang dilaksanakan secara button up
berdasarkan kondisi geografis wilayah dan tantangan tugas yang ada di wilayah
NTB;
25. Menyusun Blue Print sarana dan prasarana mulai dari tingkat Polsek/Polsubsektor
sesuai tipologi;
26. Penempatan anggota pada tingkat Satker Polsek/Polsubsektor sesuai Daftar
Susunan Personel dan Peralatan (DSPP);
27. Menyusun kerangka regulasi terhadap Peraturan Perundang-Undangan yang
berlaku di lingkungan Polri serta meningkatkan sinergitas dengan instansi terkait:
28. Meningkatkan penerimaan tunjangan kinerja yang proporsional;
29. Meningkatkan jaminan kesehatan bagi pegawai Polda NTB melalui kerjasama
dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan an Kementerian
Kesehatan guna pelayanan kesehatan serta BPJS Ketenagakerjaan dalam rangka
pemanfaatan Faskes Polri untuk pelayanan pesertanya;
30. Meningkatkan fasilitas kesehatan Rumah Sakit Bhayangkara Mataram;
31. Menyediakan perumahan dinas bagi pegawai Polri;
32. Melanjutkan kerjasama dengan Kakanwil Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(Kakanwil-PU-Pera) dalam rangka pembangunan perumahan bagi personel Polda
NTB;
33. Memberikan ketrampilan khusus kepada personel Polri yang akan memasuki masa
pensiun;
34. Mengefektifkan pelaksanaan Wasrik Rutin, Wasrik Khusus dan Wasrik dengan
tujuan tertentu;
35. Mengoptimalkan koordinasi dan kerjasama internal dan eksternal pengemban
fungsi pengawasan;
36. Meningkatkan disiplin, ketetiban dan prilaku anggota Polda NTB melalui
penegakan disiplin dan kode etik profesi Polri;
37. Meningkatkan kemampuan personel Polda NTB untuk mengamankan wilayah
perairan pada poros maritim dengan memperkuat Satuan Polair di tingkat
kewilayahan;
38. Pengusulan penambahan kapal patroli secara bertahap sebagai upaya penguatan
alat transportasi perairan Polda NTB;
44
39. Meningkatkan kualitas dan kuantitas personel Polair yang mengawaki kapal melalui
pendidikan dan pelatihan;
40. Meningkatkan dukungan anggaran khususnya anggaran operasional, biaya
pemeliharaan dan perawatan kapal;
41. Meningkatkan keamanan perairan melalui penguatan Polsek Pantai;
42. Pengkajian kebijakan terhadap pengembangan SDM, sistem dan metode serta
sarana prasarana Polri:
43. Modernisasi teknologi Kepolisian dilakukan melalui penelitian dan pengembangan
seperti laboratorium forensik, cyber lab, Inafis, psikologi forensik, kedokteran
forensik, system informasi criminal nasional guna mengungkapkan kejahatan
melalui pembuktian ilmiah (scientif criminal invertigation) serta pemenuhan
Alut/Alsus perorangan dan kesatuan yang memenuhi standar minimal pelayanan
Polri dalam rangka mendukung Tupoksi;
44. Melaksanakan kerjasama dan pengembangan secara teknis dengan instnasi terkait
melalui pemanfaatan database kependudukan dan database informasi kriminal
guna meningkatkan system informasi criminal terpadu dengan Criminal Justice
System (CJS) dan pelayanan SKCK secara online dalam menyongsong Asenan
Community 2015;
45. Mengoptimalkan Traffic Manajemen Center (TMC) sebagai pusat Komando Kendali
Komunikasi dan Informasi (K3I) yang terkoneksi dengan instansi terkait;
46. Meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui pelaksanaan quick wins;
47. Memenuhi kebutuhan personel dan sarana prasarana pada titik-titik pelayanan
Polri termasuk penempatan 2 (dua) Polwan pada 1 (satu) Polsek di jajaran Polda
NTB;
48. Membangun budaya pelayanan dan membuka ruang partisipasi publik dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi;
49. Meningkatkan kemampuan kualitas komunikasi Polisi dengan masyarakat di
wilayah NTB;
50. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri dan solidaritas
kesatuan melalui penerangan Internal dan eksternal;
51. Membangun kemitraan melalui kerjasama dengan steke holder terkait maupun
insane pers media (media elektronik, media cetak dan media online);
52. Membangun dan mengembangkan keterbukaan Informasi Publik (KIP) melalui
Pengelolaan Informasi dan Dokumen (PID) yang berbasis teknbologi guna
mewujudkan pelayanan Informasi Publik yang profesional, tranparan dan
akuntabel;
45
VIII. PROGRAM PRIORITAS KAPOLRI, PROGRAM QUICK WINS DAN SATGAS QUICK
WINS
Rencana aksi :
a) Penyusunan surat perintah, Jukrah dan konsignes;
b) Mengidentifikasi dan memetakan kelompok radikal dan anti
Pancasila;
c) Deteksi dini dan deteksi aksi terhadap kelompok radikal dan anti
Pancasila;
d) Penggalangan terhadap kelompok radikal dan anti Pancasila;
e) Koordinasi dengan K/L terkait dan organisasi masyarakat;
f) Sambang ke tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, organisasi
kemasyarakatan, organisasi keagamaan, pembinan dan penyuluhan;
g) Meningkatkan kegiatan patroli dialogis;
h) Melakukan penyelidikan terhadap organisasi radikal dan anti
Pancasila yang melakukan tindak pidana;
i) Melakukan penegakan hukum terhadap pelanggaran pidana.
14. Pelaksanaan Program Prioritas Kapolri, Program Quick Wins dan Satgas
Quick Wins di wilayah Polda NTB
a. Pelaksanaan Program Prioritas Kapolri
Guna terciptanya solidaritas di lingkungan Polri dalam rangka
melaksanakan tugas pokok Polri selaku pelindung, pengayom, pelayan
61
Rencana aksi:
(a) Peningkatan Gaji dan Remunerasi;
(b) Mengikut sertakan seluruh anggota dan keluarganya dalam
program BPJS;
(c) Penambahan perumahan Polri;
(d) Peningkatan fasilitas dan sarana Rumah Sakit;
(e) Penyesuaian tunjangan kemahalan dan tunjangan khusus
perbatasan;
(f) Pengadaan alat transportasi operasional, persenjataan,
Forensik, Penginderaan dan Tehnologi Informasi dan
Komunikasi;
(g) Peremajaan sistem video conference dan fasilitas vicon baru
di wilayah dengan geografi sulit.
Rencana aksi:
- Tahap persiapan,
LAMPIRAN SPRIN KAPOLRES LOBAR
pelaksanaan dan NOMOR : SPRINT/362/VI/2016
TANGGAL : 26 JUNI 2016
konsolidasi.
Rencana aksi:
(a) Pemberantasan Barang Barang bersubsidi Pupuk;
(b) Pemberantasan Barang Barang bersubsidi Benih;
(c) Pemberantasan Barang Barang bersubsidi BBM Illegal.
1) Tujuan:
Mewujudkan aparat Polri yang profesional, proporsional dan
akuntabel sebagai implementasi reformasi Polri khususnya perubahan
kultur;
74
2) Kegiatan:
(a) Penyelenggaraan pengawasan dan akuntabilitas aparatur
kewilayahan;
(b) Penyelenggaraan Propam kewilayahan.
1) Tujuan:
Mengembangkan langkah-langkah strategi, mulai dari
mencegah suatu potensi gangguan keamanan baik kualitas maupun
kuantitas sampai kepada penanggulangan sumber penyebab
kejahatan, ketertiban dan konflik di masyarakat dan sektor sosial, politik
dan ekonomi sehingga gangguan kamtibmas menurun;
2) Kegiatan :
- Strategi keamanan dan ketertiban masyarakat
1) Tujuan:
Mendekatkan polisi dengan berbagai komunitas masyarakat
agar terdorong bekerja sama dengan kepolisian secara proaktif dan saking
mengandalkan untuk membantu tugas kepolisian dalam menciptakan
keamanan dan ketertiban bersama (Community policing);
2) Kegiatan:
Pembinaan Potensi Keamanan
LAMPIRAN SPRIN KAPOLRES LOBAR
NOMOR : SPRINT/362/VI/2016
f. Program Pemeliharaan Kamtibmas TANGGAL : 26 JUNI 2016
1) Tujuan:
Memelihara dan meningkatkan kondisi keamanan dan ketertiban
masyarakat agar mampu melindungi semua warga masyarakat wilayah
Lombok Barat dalam beraktivitas untuk meningkatkan kualitas hidup
yang bebas dari bahaya, ancaman dan gangguan yang dapat
menimbulkan cidera, kerugian serta korban akibat gangguan
keamanan dimaksud;
2) Kegiatan:
(a) Pembinaan Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban
Masyarakat;
(b) Dukungan Manajemen dan Tekhnis Pemeliharaan Keamanan
dan Ketertiban masyarakat;
(c) Pembinaan Pelayanan Fungsi Sabhara;
(d) Peningkatan Pelayanan Keamanan dan Keselamatan
Masyarakat di Bidang Lantas;
PENUTUP
10. Penutup
Demikian Rencana Kerja Kepolisian Resort Lombok Barat (renja Polres
Lombok Barat) TA. 2017 ini disusun sebagai pedoman dalam penyusunan Renja
Polres Lombok Barat Tahun Anggaran 2017.
Ditetapkan di : Gerung
Pada Tanggal : Juni 2016
KEPALA KEPOLISIAN RESORT LOMBOK BARAT