Bencana alam banjir bandang di Flores Timur yang terjadi pada 4 April 2021 yang pada
saat itu menewaskan 68 orang, yang disebabkan oleh cuaca buruk yaitu siklon tropis
Seroja. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika(BMKG) telah memberikan
peringakatan sejak 3 April akan terjadi gelombang tinggi sekitar 2,5 - 4 meter.
Pada Minggu, 4 April 2021 dini hari terjadi hujan besar dimana setelah BMKG
memberikan imbauan kepada masyarakat. Perkiraan siklon troipis Seroja yang
menyebabkan banjir bandang memang akan menimbulkan risiko terhadapa cuaca
ekstrim. BMKG menginfokan siklon tropis Seroja ini akan terjadi dalam 24 jam dan
bergerak dari barat daya menjauhi Indonesia.
Banjir bandang ini berdampak di 10 Wilayah di NTT dan 3 kabupaten di NTB. 10
Wilayah di NTT antara lain, Kota Kupang, Kab.Flores Timur, Malaka Tengah, Lembata,
Ngada, Alor, Sumba Timur, Rote Ndao, Sabu Raijua, Timor Tengah Selatan, dan Ende
yang terkena banjir bandang.
Data yang didapatkan pada saat terjadinya bencana banjir bandang tersebut,
terdapat 68 orang meninggal dunia, 15 orang luka-luka, 70 orang hilang, dan 1655
orang masih dalam pendataan. Serta di NTB tepatnya di Kabupaten Bima terdapat 2
orang meninggal dunia dan 12 rumah rusak ringan.
Siklon tropis Seroja bukan menjadi salah satu bencana yang menewaskan
puluhan orang dan rumah para warga. Hujan dan angin kenjang pulan menjadi salah
satu faktor yang membuat aktivitas gelombang ekuator Rossby yang terjadi di bagian
timur Indonesia melalui pembentukan formasi tapal kuda.
Sumber
1. https://kumparan.com/kumparannews/kronologi-banjir-bandang-di-flores-timur-ya
ng-tewaskan-68-orang-1vUhqzMoJb2/full
2. https://nasional.tempo.co/read/1451846/viktor-laiskodat-menilai-status-bencana-
nasional-di-ntt-tidak-diperlukan/full&view=ok
3. https://fajar.co.id/2021/04/05/bencana-banjir-bandang-dan-longsor-di-ntt-ini-desa
kan-gempari/