Anda di halaman 1dari 10

BENCANA ALAM BANJIR BANDANG DI

NTT THN 2021

SEMESTER 1

PROGRAM RPL GENAP

MENIK SULISTYARI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


HANG TUAH SURABAYA

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

GASAL 2023/2024
BENCANA ALAM BANJIR BANDANG DI NTT
THN 2021
Banjir Bandang di Nusa Tenggara 2021 merupakan
bencana banjir bandang yang terjadi di sebagian wilayah
provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia pada 4-6 April 2021.
Bencana banjir ini merupakan akibat dari Siklon Seroja yang
menyebabkan curah hujan tinggi dan badai petir di NTT, NTB,
dan Timor Leste.

Sampai dengan 5 April pukul 23.00 WIB, total jumlah


pengungsi sebanyak 8.424 warga serta 1.083 KK atau 2.683
warga lainnya terdampak. Jumlah ini terus mengalir dan
terbesar berada di Kabupaten Sumba Timur: 7.212 jiwa (1.803
KK), Lembata 958 orang, Rote Ndao 672 jiwa (153 KK), Sumba
Barat 284 (63 KK) dan Flores Timur 256.

Sampai dengan 8 April, total jumlah pengungsi sebanyak


20.929 warga dengan total terdampak 6.019 KK. Jumlah ini
terbagi diantaranya; Flores Timur 1,361 orang, Malaka 5.479
orang, Lembata 812 orang, Sumba Timur diperkirakan 10.000
orang, Rote Ndao 1.072 orang, Sabu Raijua 346 orang, Timor
Tengah Selatan 776 orang, Alor 299 orang, Belu 628 orang,
dan Timor Tengah Utara 156 orang.

Disebutkan bahwa banjir bandang di NTB dan NTT ini


disebabkan oleh curah hujan ekstrim. Dan selain itu diduga
banjir bandang ini terjadi akibat kerusakan alam di hulu sebab
adanya bekas kayu gergajian mesin yang terbawa mesin di
daerah, seperti di Desa Waiburak dan Kelurahan
Waiwerang, Adonara.

Berkaitan dengan ini, Bupati Flores Timur Anton G.


Hadjon mengakui adanya kerusakan alam di pegunungan
menjadi penyebab bencana dan dinas terkait akan
diperintahkan untuk memetakan lokasi gundul agar
direboisasi. Daerah NTB yang mengalami banjir bandang ini,
seperti Bima bagian selatan, juga diduga terdampak akibat alih
fungsi lahan hutan menjadi ladang jagung.

Dampak dan Korban


1. Nusa Tenggara Barat

Di Kabupaten Bima, data awal menunjukkan ada sekitar


7.598 unit rumah terendam dengan ketinggian air 50-200 cm
dengan total 23.362 jiwa terdampak dan dua orang meninggal
dunia. Bendungan Pelaparado di Kecamatan Monta juga
meluap saat hujan berintensitas tinggi pada Jumat lalu.

Dari hasil data di lapangan, banjir bandang menyeret kurang


lebih 8.240 hewan ternak warga. Tiga jembatan di Kecamatan
Madapangga dan satu jembatan penghubung di Kecamatan
Bolo rusak parah. Sebanyak 59 unit fasilitas pendidikan juga
mengalami kerusakan.

2. Nusa Tenggara Timur

Kabupaten Alor

Di Kabupaten Alor, sedikitnya 25 warga meninggal dunia,


25 warga luka-luka dan 20 masih hilang. Per tanggal 6 April,
berdasarkan data BPBD 21 rumah rusak berat, 106 rumah
rusak sedang, 6 fasilitas umum rusak berat, 1 fasilitas umum
rusak ringan dan 11 fasilitas umum terdampak.

Kabupaten Ende

Di Kabupaten Ende, sedikitnya 1 warga meninggal dunia.

Kabupaten Flores Timur

Empat belas desa di Flores Timur diterjang banjir


bandang akibat limpasan dan material dari Gunung
Lewotolo. Hingga 5 April, bencana ini sedikitnya mengakibatkan
62 meninggal dunia,9 luka-luka, 27 hilang, dan 49 kepala
keluarga dipastikan terdampak. Banjir bandang juga
menyebabkan rumah hanyut 17 unit, terendam lumpur 60 unit,
dan lima jembatan putus atau rusak berat. sedikitnya, 256 jiwa
warga mengungsi di Balai Desa Nelemawangi. Tingginya
korban tewas diduga akibat kebanyakan orang sedang tidur
saat Siklon Seroja memasuki daratan. Empat truk bahan
bakar Pertamina juga dilaporkan rusak.

Di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, 56 warga


meninggal dunia, 5 luka-luka, 19 hilang dan 9 KK atau 20 jiwa
terdampak. Di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur,
terdapat 3 warga meninggal dunia dan 4 terluka serta 7 warga
masih hilang. Di Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan
Ulumado, sebanyak 3 warga meninggal dunia dan 1 orang
lainnya hilang, sedangkan 40 KK terdampak. Per tanggal 6
April, berdasarkan data BPBD data pemukiman yang
terdampak, 82 rumah rusak berat, 34 rumah rusak ringan, 97
rumah terdampak dan 8 fasilitas umum rusak berat.
Kabupaten Lembata

BPBD Lembata mencatat wilayah yang terdampak banjir


adalah Desa Waowala, Desa Tanjung Batu, dan Desa
Amakaka yang berada di Kecamatan Ile Ape. Selain itu banjir
bandang juga berdampak pada Desa Jontona, Desa Lamawolo,
dan Desa Waimatan yang berada di Kecamatan Ile Ape Timur.
Per 7 April, BNPB melaporkan ada 28 korban meninggal dunia,
44 orang hilang, 958 mengungsi dan 98 luka-luka akibat banjir
bandang dan longsor di Lembata.

Kabupaten Malaka

Total wilayah terdampak banjir di kabupaten Malaka


mencapai 23 desa. Jembatan Benenai yang terletak di
Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, NTT berubah bentuk
dan miring akibat terjangan banjir.

Tiga orang dinyatakan meninggal setelah terseret arus


banjir. Per tanggal 6 April, berdasarkan data BPBD 1.154
rumah terdampak dan 65 fasilitas umum terdampak. Per
tanggal 9 April, BNPB melaporkan sebanyak 4.104 rumah
rusak, 456 diantaranya rusak berat. Warga juga kehilangan
ternak mereka, diantaranya; 207 ekor sapi, 1.120 ekor babi dan
265 ekor kambing.

3. Timor Leste

Pada 5 April, terhitung 27 warga meninggal, 8 orang


hilang dan lebih dari 7000 warga kehilangan tempat tinggal di
Timor Leste. Perdana Menteri Timor Leste, Taur Matan Ruak,
menyatakan bahwa banjir akibat siklon ini merupakan bencana
paling merusak yang pernah dialami negara itu selama 40
tahun terakhir. Pemerintah Timor Leste mengadakan
pertemuan darurat untuk menghadapi situasi ini. Saat ini,
pemerintah setempat sedang merencanakan respons darurat
yang harus dilakukan.

Penanganan

Proses evakuasi di Kabupaten Flores Timur terkendala


kurangnya alat berat, akses yang kurang memadai menuju laut,
dan kurangnya area pengungsian. Sebanyak 2.226 gardu listrik
di NTT mengalami pemadaman selama siklon Seroja
berlangsung. Perusahaan Listrik Negara (PLN) hanya dapat
memperbaiki 82% kerusakan infrastruktur kelistrikan yang
terdampak, sementara sisanya cukup sulit untuk diperbaiki
akibat cuaca ekstrem. Kota Kupang menyatakan darurat
bencana, tetapi pemerintah masih terkendala kekurangan dana
dan personel untuk menangani bencana. Sebuah jembatan
darurat dibangun untuk membantu evakuasi di Flores Timur.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Doni
Monardo, berencana mengunjungi Flores Timur pada 5 April
2021. Selain perahu karet, pengungsian, dan personel,
pemerintah Indonesia juga mengirimkan bantuan makanan,
selimut, masker, dan tes cepat antigen COVID-19. Distribusi
bantuan masih terkendala kondisi cuaca dan kerusakan
infrastruktur. Dewan Perwakilan Rakyat meminta pemerintah
untuk mempercepat distribusi bantuan dan meminta bantuan
prajurit TNI.

BNPB mengerahkan enam helikopter untuk membantu


penanganan darurat bencana. Enam helikopter tersebut
meliputi Heli MI-8 dengan daya angkut delapan ton yang
direposisi dari Kalimantan Barat dan Heli Kamov 32 A dengan
daya angkut lima ton yang direposisi dari Riau, Heli EC-115
berkapasitas 12 tempat duduk, Heli AW 199 berkapasitas 7
tempat duduk, Heli jenis Bell 412EP dengan kapasitas 12
tempat duduk dan Heli AS-365 kapasitas 11 tempat duduk.

Polri mengerahkan 292 anggota Brimob ke lokasi


bencana. Sebanyak 61 personel dari Korps Brimob Polri, 100
personel Brimob Polda Jatim, 31 personel Brimob Polda
Jateng, dan 100 personel Brimob Polda Bali.

Bantuan juga mengalir dari sejumlah pemerintah daerah


provinsi lain. Pada 16 April 2021, Gubernur Jatim Khofifah Indar
Parawansa menyalurkan bantuan 30 truk yang terdiri dari
kebutuhan hidup sehari-hari termasuk obat-obatan, sembako,
dan sebagainya yang dibawa dari Dermaga Madura
Ujung di Surabaya. Selain itu juga ada bantuan dari Jawa
Tengah berupa 18 relawan dan bantuan logistik sebesar Rp
503 juta. Relawan-relawan itu diperlukan untuk membangun
hunian sementara, menolong korban luka dan lainnya di dapur
umum. Pemprov Sumatera Barat juga menyalurkan 1,5 ton
rendang dan uang Rp750 juta untuk membantu meringankan
beban korban bencana. Bantuan ini disampaikan langsung di
ruang kerja Wagub NTT Josef Nae Soi pada Jumat, 16 April
2021 juga. Bantuan rendang 1,5 ton itu, melampaui target awal
bantuan, yakni 1 ton.

Rencana relokasi

Presiden Jokowi mengunjungi korban terdampak banjir


bandang di Kabupaten Flores Timur dan Lembata pada 9 April
2021. Dalam kesempatan itu, di Desa Ile Ape di Lembata,
presiden mengatakan telah berbicara pada gubernur NTT dan
bupati Lembata untuk relokasi dengan persetujuan masyarakat
dan dibangun secepatnya. Tak hanya di Lembata, pemukiman
warga terdampak di Flores Timur juga akan direlokasi dan
lahan akan dipersiapkan pemda, serta pemukiman akan
dibangun Kementerian PUPR. Menindaklanjuti hal itu, di
Lembata tanah pemda telah siap dan di Adonara tersedia 2
alternatif lokasi. Dinyatakan dari KemenPUPR, 1000 unit
RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) akan dibangun di 2
tempat, di Lembata 700 unit dan 300 di Adonara dalam jangka
waktu 4 bulan jika lahan telah tersedia. Selain itu juga, Wagub
NTT pada keterangan pers 12 April 2021 meminta pemkab dan
pemkot agar persiapkan data korban dan lahan yang
terdampak banjir agar segera direlokasi dan melaksanakan
koordinasi dengan Kantor Wilayah BPN agar warga tak alami
kesulitan mengurus sertifikat tanah. Selain itu BNPB, dana
tunggu hunian (DTH) sebesar Rp 500.000 per bulan akan
diberikan untuk setiap kepala keluarga yang menjadi korban
bencana alam.
DAFTAR PUSTAKA

1.  "Kondisi Kupang Terkini & Penyebab Banjir Bandang dan


Longsor di NTT". Tirto.id. Diakses tanggal 2021-04-05.
2. Konferensi Pers Update Penanganan Bencana di Nusa
Tenggara Timur, diakses tanggal 2021-04-13
3. Antara (2021-04-05). "Siklon Tropis Seroja Penyebab
Cuaca Ekstrem dan Banjir Bandang NTT". Okezone.com.
Diakses tanggal 2021-04-05.
4. Rakyat, Pikiran. "Badai Siklon Tropis Seroja Hantam NTT,
Sulawesi dan Maluku Diminta Ikut Siap Siaga – Pikiran-
Rakyat.com". www.pikiran-rakyat.com. Diakses
tanggal 2021-04-05.
5. "Korban Siklon Seroja Segera Direlokasi". Kompas. 10 April
2021. Hlm. 1 & 15.
6. "23.362 Jiwa Terdampak Banjir Bima NTB, Ribuan Rumah
Terendam". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2021-04-06.
7. Times, I. D. N.; Viqi, Ahmad. "Banjir Bima, 9.145 KK
Terdampak dan 2 Orang Meninggal". IDN Times. Diakses
tanggal 2021-04-06.
8. Jati, Dr. Raditya (6 April 2021). "Dampak Terkini Siklon
Tropis Seroja Akibatkan 8.424 Warga NTT
Mengungsi". www.bnpb.go.id. Diakses tanggal 6
April 2021.
9. "Cuaca Ekstrem di Lembata NTT, 18 Orang Tewas dan 37
Hilang". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2021-04-04.
10. "Banjir Flores Timur, Wakil Bupati Sebut 62 Orang
Meninggal". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2021-04-06.

Anda mungkin juga menyukai