Pada tahun 2016 telah terjadi bencana tanah longsor di Kec. Pujon Kab. Malang, Jawa
Timur. Tanah longsor yang cukup hebat pada tebing tanah setinggi 150 meter dengan lebar 50
meter akibat hujan deras dalam 5 hari terakhir. Selain itu terjadi banjir setinggi 1 meter. Akibat
bencana Tanah Longsor tersebut, sebagian besar rumah penduduk tenggelam, kerusakan
bangunan akibat longsoran tanah, terjadi longsoran tanah di beberapa tempat, beberapa pohon
dan tanaman ikut terseret arus serta merusak persawahan, beberapa penduduk dinyatakan
hilang terbawa arus, beberapa korban jiwa tertimbun rerutuhan longsoran tanah.
Pada hari tanggal 21 desember 2016, pukul 04.00 WIB telah terjadi banjir besar dan tanah
longsor di kecamatan Pujon Kabupaten Malang, wilayahnya dikelilingi oleh perbukitan dan
gunung , berbatasan dengan; Sebelah Utara dengan kabupaten Mojokerto, Sebelah Selatan
dengan kabupaten Blitar, Sebelah Barat dengan Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang dan
Sebelah Timur dengan Kota Batu dengan karakteristik hujan lebat selama 5 ahri mengakibatkan
banjir dan tanah longsor, tinggi banjir mencapai 1 meter. Dampak yang ditimbulkan yakni
sebagian besar rumah penduduk tenggelam, kerusakan bangunan akibat tanah longsor,
beberapa pohon dan tanaman ikut terseret arus serta merusak persawahan, beberapa penduduk
dinyatakan hilang terbawa arus serta beberapa korban jiwa tertimbun reruntuhan longsoran
tanah. Kondisi daerah kejadian mulai sore hingga malam hari sebelum kejadian tersebut, cuaca
di wilayah Pujon dan sekitarnya mengalami hujan lebat selama 5 hari dan ada angin yang
cukup kencang.
Di pinggir sebelah timur wilayah Pujon terdapat permukiman padat penduduk yang dihuni
lebih dari 400 orang, sedangkan lebih ke arah timur lagi dengan jarak sekitar 500 meter terdapat
komplek perumahan penduduk dan lingkungan sekolah yang penghuninya sekitar 2000 orang
dan 400 meter sebelah utaranya terdapat pasar tradisional yang ketika dini hari selalu dipadati
para pembeli – penjual yang mulai sibuk mempersiapkan dagangan mereka. Masyarakat di
kompleks perumahan pada umumnya telah lebih dulu mengungsi disekitar rumah masing-
masing dengan mendirikan tenda seadanya disebelah utara atau pergi ke tempat kerabat mereka
yang aman dari longsor , sedangkan sebagian masyarakat lainnya mengikuti petugas evakuasi
ke tempat pengungsian yang telah disiapkan, sebagian lainnya tetap menunggu rumah masing-
masing karena tidak mau meninggalkan rumah mereka, namun petugas masih membujuk
mereka agar bersedia mengungsi. Berdasarkan hasil pendataan awal, telah diperoleh informasi
tentang jumlah pengungsi 180 orang, korban luka 80 orang, sakit 70 orang dan meninggal 30
orang, serta kelompok rentan 40 orang. Lurah/Kades selaku penanggung jawab
penanggulangan bencana telah berupaya melakukan kegiatan untuk mengantisipasi dampak
bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi dengan mengerahkan seluruh potensi sumber
daya yang tersedia.