Anda di halaman 1dari 3

Tiga Kecamatan Terdampak Banjir Bandang di NTT

Shifa Chamelia Azzahra

XII IPA 5

Pembukaan :

Selamat pagi pemirsa, kembali bersama saya Shifa Chamelia Azzahra dalam acara Liputan 9
siang untuk menyampaikan berita yang teraktual dan terkini seputar Indonesia.

Isi :

Banjir bandang di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Pulau
Adonara, membuat banyak warga mengungsi.

Dari visual amatir warga, banyak warga terdampak banjir yang mengungsi ke rumah kerabat
mereka. Seperti di Desa Waiwerang dan Waiburak di Kecamatan Adonara Timur yang
terdampak banjir. Warga berharap bantuan dari pemerintah setempat segera datang.
Sementara itu, Di beberapa wilayah terdampak banjir, listrik dilaporkan padam.

Dalam visual yang direkam oleh warga ini memperlihatkan kondisi permukiman warga yang
rusak diterjang banjir bandang, di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Mobil
tangki BBM dan jembatan ikut tersapu banjir yang terjadi sejak Minggu (04/04) dini hari
kemarin.

Terdapat 3 kecamatan yang terdampak yakni, Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan Adonara
Timur, Dan Wotan Ulumado. Data sementara BPBD hingga Minggu (04/04) sore
menyatakan, 41 warga meninggal dunia akibat banjir.

Selain 41 orang meninggal, data BPBD NTT menyebutkan, 9 warga luka-luka dan 27 lainnya
masih dalam pencarian. Diduga tidak sedikit warga masih terjebak longsor.

Bupati Flores Timur menyatakan, dirinya memperkirakan korban meninggal melebihi 41


orang yang dilaporkan BPBD. Sebelumnya 39 korban meninggal telah dievakuasi, dan
Korban meninggal dilaporkan paling banyak terjadi di wilayah Desa Lamanele, Kecamatan
Ile Boleng.

Penutup :
Berita tadi menutup acara Liputan 9 siang ini, Saya Shifa Chamelia Azzahra dan segenap kru
yang bertugas mengucapkan terimakasih dan sampai jumpa.

88 Keluarga Terdampak Banjir Bandang di Kendal Jawa Tengah

Shifa Chamelia Azzahra

XII IPA 5

Pembuka :

Selamat pagi pemirsa, kembali bersama saya Shifa Chamelia Azzahra dalam acara Liputan 9
Pagi untuk menyampaikan berita yang teraktual dan terkini seputar Indonesia.

Isi :

Sebelumnya hujan deras dengan intensitas tinggi menyebabkan luapan air sungai dengan
tinggi sekitar empat ratus centimeter menerjang jembatan Bendungan Sojomerto, Kendal.
Sementara itu, banjir juga sempat merendam area permukiman dan merendam puluhan hektar
lahan pertanian warga.

Dalam video amatir yang direkam oleh warga sekitar Dusun Jumbleng, terlihat luapan air
sungai dengan volume sekitar 400 sentimeter menerjang Jembatan Bendung yang berlokasi di
Desa Sojomerto, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal. Jembatan bendung ini merupakan
penghubung antara dua dusun yakni, Dusun Sumnyak dan Dusun Seneng.

Menurut warga, luapan air sungai di sekitar Jembatan Sojomerto tahun ini merupakan yang
terbesar hingga membuat sejumlah tali sambungan jembatan terputus akibat tak bisa menahan
derasnya air sungai. Sementara itu, luapan air sungai juga menyebabkan banjir di
permukiman warga. Ada sekitar 88 keluarga yang terdampak banjir, di kawasan Kecamatan
Gemuh ini.

Kondisi tanah yang labil akibat pola tanam yang tidak seimbang menyebabkan perbukitan
yang berada di sekitar kawasan desa tersebut tidak dapat meresap air dengan baik.

Selain puluhan rumah warga terendam banjir, sekitar 25 hektar lahan pertanian warga yang
berisi tanaman jagung, pisang, dan pohon jati tersapu banjir bandang. Untuk sementara,
warga terdampak banjir mendapat saluran bantuan dari badan penanggulangan bencana
daerah setempat. Kini, normalisasi sungai sangat dibutuhkan, untuk mengantisipasi jika
kembali terjadi banjir bandang akibat luapan sungai.
Penutup :

Berita tadi menutup acara Liputan 9 pagi ini, Saya Shifa Chamelia Azzahra dan segenap kru
yang bertugas mengucapkan terimakasih dan sampai jumpa.

Anda mungkin juga menyukai