Disusun Oleh
Anggota Kelompok 3:
1. 2003010011 Lidya C. Tuthaes
2. 2003010010 Aloysia G. Susanti
3. 2003010080 Anista Tefa
4. 2003010266 Leonardo R. Saputra Bembo
5. 2003010260 Juvita Fraga
6. 2003010014 Yosina Akulas
7. 2003010259 Julio Saputra Djuma
KUPANG
2022
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,atas segala rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang "Peran Pemerintah Kota Kupang dalam
Menangani Bencana Badai Seroja di Kota Kupang" ini tepat pada waktunya tanpa adanya
halangan atau hambatan.Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.
Kami selaku penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa,masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini."Selamat
Membaca".
BAB I. PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan penyusunan makalah dengan "Peran Pemerintah Kota Kupang dalam
Menangani Bencana Badai Seroja di Kota Kupang" ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Implementasi Kebijakan Publik. Kemudian untuk menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan tentang “Implementasi” secara lebih dalam, dan menambah kaidah wawasan
penulis.
Kemudian tujuan yang berikut adalah untuk mengetahui lebih dalam mengenai peran
pemerintah dalam menanggulangi bencana seroja terkhususnya di Kota Kupang dan
mengetahui apakah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah sudah tepat sasaran atau tidak.
BAB II
PEMBAHASAN
Sejumlah petugas
memotong pohon yang
tumbang menimpa
salah satu rumah
karena diterjang
gelombang kencang
akibat badai Siklon
tropis Seroja di Kota
Kupang, NTT, Kamis
(8/4/2021). Badan
Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang mencatat sebanyak 1.264 rumah mengalami rusak
berat, satu orang meninggal dunia dan tujuh orang luka berat dampak dari angin kencang
pada Minggu (4/4).
Gambar disamping menunjukan Wali Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jefri Riwu Kore (kiri) secara
simbolis menyerahkan dana bantuan stimulan rumah (BSR) korban bencana alam seroja di Kupang, Senin
(11/4/2022) ANTARA/Benny Jahang
Jefri Riwu Kore mengatakan hal itu saat melaunching penyaluran dana bantuan bagi
korban bencana alam seroja di Kota Kupang. Ia mengatakan, Pemerintah Kota Kupang tidak
mengelola dana seroja karena dana Rp150 miliar itu ditransfer pemerintah pusat ke BRI.
"Dana ini masih diblokir dan akan ditransfer langsung oleh BRI ke rekening milik
penerima bantuan yang telah memenuhi syarat. Kami perlu tegaskan bahwa dana ini
terlambat disalurkan karena banyak persyaratan yang harus dipenuhi para penerima," kata
Jefri Riwu Kore.
Terdiri dari rusak ringan 10.926 rumah dengan alokasi bantuan mencapai Rp109,260
miliar, rusak sedang sebanyak 863 unit rumah dengan total bantuan Rp21,575 miliar,
sedangkan rumah dengan kategori rusak berat mencapai 403 unit rumah dengan total dana
bantuan Rp20,15 miliar.
Menurut dia pemerintah Kota Kupang mulai melakukan distribusi bantuan bagi
korban bencana alam yang diawali dua kelurahan yaitu Kelurahan Oepura dan Kelurahan
Airmata dengan total penerima bantuan 145 kepala keluarga. "Proses penyaluran dana
bantuan sudah mulai dilakukan bagi warga yang sudah melengkapi semua dokumen yang
menjadi syarat untuk penyaluran dana bantuan seroja," kata Ernest Ludji.
➢ Tanggap Darurat
Pada saat terjadinya bencana Seroja, pihak pemerintah Kota Kupang beserta
perangkat-perangkatnya langsung terjun kelapangan untuk meninjau kondisi di
wilayah kota Kupang yang terkena Bencana.
Tindakan ini menunjukan tingkat kepekaan, inisiatif, dan rasa empati
pemerintah kepada masyarakat sangatlah besar. Akuntabilitas pemerintah kota
Kupang dimanifestasikan secara sederhana melalui polemik Seroja yang dengan sigap
turun langsung ke lapangan.
Sesuai data yang didapatkan kerugian yang ada Terdiri dari rusak ringan
10.926 rumah dengan alokasi bantuan mencapai Rp109,260 miliar, rusak sedang
sebanyak 863 unit rumah dengan total bantuan Rp21,575 miliar, sedangkan rumah
dengan kategori rusak berat mencapai 403 unit rumah dengan total dana bantuan
Rp20,15 miliar. Kerugian sementara akibat badai siklon tropis Seroja di Nusa
Tenggara Timur sekitar Rp 3,4 triliun, sementara dana yang dihimpun dari donor
selama masa tanggap darurat sudah mencapai Rp 6,3 miliar. Kerugian sementara
akibat badai siklon tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur sekitar Rp 3,4 triliun.
Sementara dana yang dihimpun dari donor selama masa tanggap darurat senilai Rp
6,3 miliar, belum termasuk bantuan bahan pokok dan sejenisnya. Jumlah korban
hilang sampai hari ini 47 orang dan meninggal 182 orang (Benediktus Sridin Sulu
Jahang dalam AntaraNTT).
Melihat tingkat kerugian yang sangat besar tentunya pihak pemerintah Kota
Kupang dihadapkan dengan tugas pelik agar menyelesaikan dengan bijak. Kebijakan
pemerintah haruslah tepat dan sesuai dengan konteks yang tejadi. Oleh karena itu,
kebijakan yang dikeluarkan haruslah tepat sasaran dan berguna bagi masyarakat yang
menjadi korban.
➢ Bimbingan Psikologi Bagi Korban Bencana
Dengan adanya bencana Seroja yang meninggalkan berbagai luka akibat
kerugian baik harta benda dan nyawa, tentunya korban mengalami trauma berat
apalagi yang mengalami kerugian besar.
Menanggapi hal ini, pihak pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak
seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Vibi Public Speaking Class
berkolaborasi dengan Psikologi dari UNDANA melaksanakan kegiatan bimbingan
psikologi langsung ke tempat kejadian. Adapun kegiatan yang dilaksanakan ialah
kegiatan hiburan seperti berbagai permainan dan kegiatan lainnya.
Inisiatif anggota LSM Vibi Public Speaking Class, mewakili rasa empati
semua masyarakat bagi para korban. Dengan berbagai hiburan permainan yang
dijalankan setidaknya menghilangkan sementara duka para korban seroja. Hal ini
secara sederhana sangatlah membantu korban agar setidaknnya terhibur dengan
berbagai kegiatan yan dijalankan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Cuaca ekstrim dengan kondisi hujan tiada henti yang berlangsung hampir sepekan
pada 30 Maret hingga 5 April 2021 lalu menjadi kejadian yang baru pertama kali terjadi di
NTT. Ini karena kondisi geografis NTT yang memiliki musim kemarau lebih panjang dua
bulan dari kondisi normal. Bak petir di siang bolong, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG) memberikan peringatan bahwa akan terbentuknya siklon tropis “Seroja“
di NTT pada Senin, 4 April, pada dini hari, membuat masyarakat panik dan mulai berjaga-
jaga. Siklon tropis merupakan sistem tekanan rendah non-frontal yang berskala sinoptik yang
tumbuh di atas perairan hangat dengan wilayah perawanan konvektif dan kecepatan angin
maksimum, setidaknya mencapai 34 knot pada lebih dari setengah wilayah yang melingkari
pusatnya, serta bertahan setidaknya enam jam.
Dampak dari kehadiran siklon tropis sangat kompleks. Siklon tropis dapat
menghasilkan dampak langsung dan tidak langsung bagi manusia. Dampak langsung dari
siklon tropis yakni angin kencang, hujan lebat hingga ekstrem, gelombang tinggi, dan
gelombang pasang dengan intensitas cukup tinggi.
Puncak Badai Seroja berupa hujan deras disertai angin kencang ini menyerang hampir
seluruh wilayah di Provinsi NTT, termasuk Kota Kupang yang menjadi sasaran karena
sangat dekat dengan pusat badai yang berada di antara Pulau Rote dan Kota Kupang. Pasca
badai, Kota Kupang porak poranda; banyak pohon tumbang, papan reklame berjatuhan di
jalan, tiang listrik pun turut tumbang hingga berdampak pada pemadaman listrik selama
kurang lebih dua pekan.
Menurut dia pemerintah Kota Kupang mulai melakukan distribusi bantuan bagi
korban bencana alam yang diawali dua kelurahan yaitu Kelurahan Oepura dan Kelurahan
Airmata dengan total penerima bantuan 145 kepala keluarga.
Pada saat terjadinya bencana Seroja, pihak pemerintah Kota Kupang beserta
perangkat-perangkatnya langsung terjun kelapangan untuk meninjau kondisi di wilayah kota
Kupang yang terkena Bencana.
Tindakan ini menunjukan tingkat kepekaan, inisiatif, dan rasa empati pemerintah
kepada masyarakat sangatlah besar. Akuntabilitas pemerintah kota Kupang dimanifestasikan
secara sederhana melalui polemik Seroja yang dengan sigap turun langsung ke lapangan.
Mengenai kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah kota kupang sejauh ini
telah berjalan baik dalam konteks penyelesaian polemik Seroja. Hal ini tentunya didukung
dengan sikap cepat tanggap dari pihak pemerintah dengan lansgung turun ke lapangan. Dari
sinilah nilai positif yang membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sebenarnya dan
tentunya melanggengkan reputasi baik pemerintah kota Kupang.
Bencana seroja yang telah melanda kota Kupang, khususnya di wilayah telah
mengakibatkan kerugian besar. Pihak masyarakat sangatlah dirugikan dengan akibat Seroja
baik harta benda, rumah, bahkan nyawa.
Dalam menanggapi polemik Seroja, pihak pemerintah kota kupang berkontribusi
memberikan bantuan-bantuan vital bagi masyarakat yang terdampak. Bantuan-bantuan
tersebut berupa sembako, uang tunai, pembangunan perumahan layak huni, material, dan
kebutuhan lainnya. Tindakan pemerintah ini merupakan langkah awal rasa empati
pemerintah terhadap korban bencana.
Kebijakan pemerintah haruslah tepat dan sesuai dengan konteks yang tejadi. Oleh
karena itu, kebijakan yang dikeluarkan haruslah tepat sasaran dan berguna bagi masyarakat
yang menjadi korban.
Dengan adanya bencana Seroja yang meninggalkan berbagai luka akibat kerugian
baik harta benda dan nyawa, tentunya korban mengalami trauma berat apalagi yang
mengalami kerugian besar.
Menanggapi hal ini, pihak pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak seperti
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Vibi Public Speaking Class berkolaborasi dengan
Psikologi dari UNDANA melaksanakan kegiatan bimbingan psikologi langsung ke tempat
kejadian. Adapun kegiatan yang dilaksanakan ialah kegiatan hiburan seperti berbagai
permainan dan kegiatan lainnya
Hal ini secara sederhana sangatlah membantu korban agar setidaknnya terhibur
dengan berbagai kegiatan yan dijalankan.
1.2 Saran
✓ Bagi Pemerintah
Perlu adanya peningkatan kualitas pelayanan pemerintah dalam manajemen bencana,
khususnya berbagai bencana di wilayah Kota Kupang.
✓ Bagi Masyarakat
Masyarakat seharusnya dilatih agar mampu memiliki pengetahuan mengenai berbagai
mitigasi bencana, khususnya bencana seroja.
✓ Bagi mahasiswa
Mahasiswa seharusnya memberikan sosialisasi mengenai berbagai mitigasi bencana
khususnya di wilayah rawan bencana.
DAFTAR PUSTAKA
Badai Seroja, Lebih dari 84 Ribu Jiwa Masih Tinggal di Puluhan Pengungsian di NTT -
Kompas.com
Pemkab Kupang sosialisasi distribusi bantuan dana bencana Seroja - ANTARA News
Dana Seroja Di Kota Kupang Segera Cair, Ini Syarat Dan Tahapannya - Rakyat NTT
Pemkot Kupang mulai salurkan dana bantuan bencana seroja - ANTARA News Kupang, Nusa
Tenggara Timur - ANTARA News Nusa Tenggara Timur - Berita Terkini Nusa Tenggara
Timur