Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KESEHATAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN

“PERMASALAHAN KESEHATAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN PASCA


BADAI SIKLON SEROJA MELANDA NTT”

OLEH :

NAMA : LISMA ANGELA NGGEOK

NIM : 1807010251

KELAS : VI/A

PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PERMASALAHAN KESEHATAN
LINGKUNGAN PEMUKIMAN PASCA BADAI SIKLON SEROJA MELANDA NTT” untuk
memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Lingkungan Pemukiman.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, saran dan kritik
yang membangun dari pembaca sangat diharapkan. Harapan penulis semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca yang budiman.

Kupang, 28 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................4
1.3 TUJUAN PENULISAN...............................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
2.1 SIKLON TROPIS SEROJA........................................................................................................5
2.2 PERMASALAHAN YANG TIMBUL AKIBAT SIKLON TROPIS SEROJA...........................5
2.3 ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH DAN LANGKAH-LANGKAH
PEMERINTAH.......................................................................................................................................6
BAB III.......................................................................................................................................................8
PENUTUP...................................................................................................................................................8
3.1 KESIMPULAN...........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................9
LAMPIRAN DOKUMENTASI................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bermula dari peringatan dini akan adanya bibit siklon tropis di wilayah selatan NTT yang
dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada 2 April 2021,
kemudian berkembang menjadi siklon tropis seroja dan menghancurkan hampir seluruh wilayah
NTT tidak hanya menimbulkan korban jiwa melainkan juga menimbulkan permasalahan baru
bagi kesehatan lingkungan pemukiman di wilayah NTT.

Siklon tropis seroja yang memuncak pada 5 April 2021 dini hari ini membuat banyak
sekali pohon tumbang dan menimpa rumah warga, bahkan angin kencang akibat siklon tropis
seroja ini membuat atap-atap rumah bahkan dinding rumah warga rusak berat. Hujan lebat dan
banjir yang timbul akibat siklon tropis seroja ini juga menghanyutkan rumah-rumah warga.

Banyak sekali permasalahan-permasalahan mengenai kesehatan lingkungan pemukiman


yang timbul akibat siklon tropis seroja yang melanda wilayah NTT salah satunya hilangnya
fungsi rumah sebagai tempat berlindung dan membina keluarga karena bangunan fisik rumah
yang rusak. Pemerintah juga telah mengupayakan penanggulangan pasca bencana siklon tropis
seroja.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa saja teori-teori tentang siklon tropis seroja?
2. Apa saja permasalahan yang ditimbulkan oleh siklon tropis seroja?
3. Bagaimana alternatif pemecahan masalah dan langkah-langkah apa saja yang telah dilakukan
oleh pemerintah?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Lingkungan Pemukiman
2. Untuk menjelaskan tentang teori-teori yang berkaitan dengan siklon tropis seroja
3. Untuk menjelaskan tentang permasalahan yang timbul akibat bencana siklon tropis seroja
4. Untuk menjelaskan alternatif penyelesaian dan langkah-langkah yang telah dilakukan
pemerintah untuk mengatasi permasalahan yang timbul akibat siklon tropis seroja
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 SIKLON TROPIS SEROJA
Siklon tropis seroja adalah sebuah siklon tropis yang mulai terbentuk sejak 3 April 2021
di wilayah selatan Nusa Tenggara Timur. Siklon dan menimbulkan cuaca ektrim di sejumlah
wilayah di Indonesia khususnya wilayah NTT dan sebagian NTB.

(Wikipedia, 2021) Pada 3 April 2021, sebuah sistem tekanan rendah 22U terbentuk di
selatan Pulau Timor. Sistem tersebut terbentuk di lingkungan yang mendukung
perkembangannya. Sistem tekanan rendah tersebut perlahan berkembang menjadi Siklon Tropis
Kategori 1 dan diberi nama Seroja oleh TCWC Jakarta pada 5 April pukul 04.00 WITA (03.00
WIB) saat siklon tersebut berada 95 km di utara Pulau Rote. Pada 5 April pukul 20.00 WITA
(19.00 WIB), Siklon Seroja berada bergerak ke arah barat daya menjauhi Indonesia dengan
kecepatan pergerakan 11 km/jam.

Siklon tropis adalah sistem tekanan rendah yang sering disebut dengan badai. Badai ini
disertai angina dengan kecepatan maksimum lebih dari 34 knot dengan pertumbuhan awan hujan
yang masif disekitarnya. Siklon tropis seroja ini awalnya merupakan bibit siklon tropis 99s yang
ditemukan pada 2 April 2021. Kemudian bibit siklon tropis 99s ini berubah menjadi siklon tropis
pada 5 April 2021 karena kecepatan angin melewati ambang batas siklon yakni 35 knot.

2.2 PERMASALAHAN YANG TIMBUL AKIBAT SIKLON TROPIS SEROJA


Akibat yang ditimbulkan dari siklon tropis seroja sangatlah kompleks bahkan
menimbulkan permasalahan baru bagi kesehatan lingkungan pemukiman. Setelah terjadinya
siklon tropis seroja ini, keadaan pemukiman diwilayah NTT rusak berat.

Berdasarkan data dari Posko Tanggap Darurat Bencana Siklon Tropis Seroja Provinsi
Nusa Tenggara Timur, sebanyak 20 kabupaten dan 1 kota di NTT terdampak siklon tropis seroja
dan menimbulkan 181 jiwa meninggal dunia, 48 jiwa hilang, 151 jiwa luka-luka, 85.442 jiwa
mengungsi, 56.148 unit rumah terdampak, 13.598 unit rumah rusak berat, 3.036 unit fasilitas
umum rusak dan terdapat 63 lokasi titik penampungan pengungsi.

Melihat keadaan ini, ada banyak permasalahan berkaitan dengan kesehatan lingungan
pemukiman yang muncul diantaranya :

1. Hilangnya fungsi rumah sebagai tempat berlindung dan membina keluarga karena bangunan fisik
rumah yang rusak. Sebagian besar rumah warga rusak berat dengan kondisi atap bahkan dinding
yang roboh, hal ini membuat banyak warga yang memilih untuk mengungsi sementara waktu.
Angin kencang akibat siklon tropis seroja membuat atap-atap rumah warga rusak berat akibat
tertiup angin serta dinding rumah warga retak bahkan ikut roboh. Melihat kondisi fisik rumah
yang rusak berat ini membuat fungsi rumah sebagai tempat berlindung dan membina keluarga
hilang.
2. Akibat siklon tropis seroja membuat pohon-pohon tumbang, kabel-kabel listrik putus dan
terlepas, tiang-tiang lampu jalan dan listrik pun patah, atap-atap rumah warga berterbangan dan
membuat kondisi lingkungan pemukiman warga amburadul. Seminggu setelah siklon seroja,
kondisi lingkungan pemukiman warga bahkan jalan-jalan umum masih dipenuhi sampah berupa
potongan-potongan kayu dari pohon yang tumbang dan membuat akses tranportasi sedikit
terhambat. Butuh waktu hampir 2 minggu untuk memulihkan kembali lingkungan pemukiman
warga dan jalan umum bersih dari sampah hasil siklon tropis seroja.
3. Kondisi psikologis warga terkhususnya anak-anak yang kehilangan rumah akibat banjir lahar
dingin menjadi terganggu. Siklon tropis seroja tidak hanya menimbulkan hujan lebat disertai
angin kencang tetapi juga menimbulkan banjir lahar dingin di beberapa wilayah di Flores. Banjir
lahar dingin ini terjadi ketika warga sedang tertidur sehingga membuat banyak jiwa meninggal
dan hilang. Tentunya setelah kejadian banjir tersebut, kondisi psikologis warga akan cenderung
menurun akibat trauma yang mereka alami. Terkena bencana banjir dan kehilangan rumah
membuat mereke terguncang dan ketakutan untuk menyelamatkan diri pada saat terjadi banjir.
4. Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah yang mengalami kerusakan pada rumah bahkan
kehilangan rumah akan berpikir bahwa bencana akibat siklon tropis seroja membuat mereka
semakin kesulitan. Melihat kondisi ekonomi yang mereka miliki tentunya akan membuat mereke
kesulitan untuk membangun kembali rumah mereka yang hilang tanpa bantuan pemerintah. Jika
bantuan pembangunan kembali rumah yang hilang oleh pemerintah membutuhkan waktu yang
lama maka akan membuat masyarakat memilih jalan untuk membangun rumah sendiri dengan
kondisi rumah yang tentunya sangat tidak memenuhi syarat karena kondisi ekonomi masyarakat
yang rendah. Hal ini akan membuat timbulya area slum (kawasan pemukiman kumuh) akibat
ketidakmampuan masyarakat dalam membangun rumah.
5. Permasalahan lainnya yang timbul adalah tenda-tenda pengungsian tentunya akan penuh dan
membuat banyak orang berkerumun. Dalam masa pandemic, pemerintah menganjurkan untuk
melakukan social distancing namun akibat bencana siklon tropis seroja membuat warga
kehilangan rumah dan harus tinggal di satu tempat secara bersamaan. Tidak menutup
kemungkinan akan timbul cluster baru dalam penyebaran virus Covid-19 yakni Cluster tempat
pengungsian. Masyarakat yang mengungsi dengan kondisi psikologis yang rendah akan semakin
rentan tertular Covid-19.
6. (De Rosari, 2021) Sebaran daerah yang terdampak bencana siklon tropis seroja cukup luas
sehingga membuat pemerintah daerah kesulitan dalam melakukan penanggulangan bencana yang
kemudian dapat menimbulkan dampak bencana lanjutan bagi masyarakat penyintas. Contoh di
kabupaten Malaka, masih terdapat wilayah yang kesulitan dalam mengakses air bersih sehingga
timbul kasus penyakit kulit. Selain itu akibat lahan pertanian yang rusak, masih banyak
masyarakat penyintas yang kekurangan pangan.

2.3 ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH DAN LANGKAH-


LANGKAH PEMERINTAH
Dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang disebutkan diatas, pemerintah telah
mengupayakan berbagai tindakan untuk membantu masyarakat terdampak bencana siklon tropis
seroja, seperti :

1. Mengatasi masalah hilangnya fungsi rumah akibat kondisi fisik rumah yang tidak memadai,
pemerintah berencana melakukan relokasi dan pembangunan kembali rumah-rumah warga yang
rusak. Hal ini tentunya juga membuat salah satu permasalahan terselesaikan yakni masyarakat
dengan tingkat ekonomi yang rendah tidak kesulitan mendapatkan rumah yang layak sehingga
kawasan pemukiman juga terbebas dari area slum.
2. (De Rosari, 2021) Pemerintah juga melakukan pemulihan bagi sarana prasarana vital yang terus
berjalan hingga saat ini. Meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama, pemerintah tentunya
akan bertanggung jawab dalam membantu masyarakat.
3. Dalam mencegah penyebaran Covid-19 di daerah pengungsian, pemerintah menyalurkan Dana
Tunggu Hunian Permanen (DTH) kepada korban bencana siklon tropis seroja. (Kewa Ama, 2021)
Sebanyak Rp 7,4 miliar DTH disalurkan dari pemerintah pusat melalui Badan Penanggulangan
Bencana kepada para korban bencana siklon tropis seroja. (Sulu Jahang, 2021) Dana Tunggu
Hunian (DTH) ini merupakan salah satu langkah pemerintah dalam mengatasi penyebaran Covid-
19 di daerah pengungsian. Pemerintah berharap DTH yang diberikan dapat digunakan masyarakat
yang mengungsi untuk mencari rumah kontrakan untuk tinggal sementara waktu guna
menghindari terjadinya kerumunan di daerah pengungsian.
4. Selain itu, bantuan-bantuan lainnya seperti bahan makanan, obat-obatan, perabotan rumah tangga,
selimut dan kebutuhan khusus selama pandemic seperti masker dan hand sanitizer telah
disalurkan pemerintah dan tokoh-tokoh public pada awal pasca terjadi bencana siklon tropis
seroja.
BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Siklon tropis seroja adalah sebuah siklon tropis yang mulai terbentuk sejak 3 April 2021 di
wilayah selatan Nusa Tenggara Timur. Siklon dan menimbulkan cuaca ektrim di sejumlah
wilayah di Indonesia khususnya wilayah NTT dan sebagian NTB.
2. Permasalahan berkaitan dengan kesehatan lingungan pemukiman yang muncul diantaranya :
a. Hilangnya fungsi rumah sebagai tempat berlindung dan membina keluarga karena
bangunan fisik rumah yang rusak.
b. Pohon-pohon tumbang, kabel-kabel listrik putus dan terlepas, tiang-tiang lampu jalan
dan listrik pun patah, atap-atap rumah warga berterbangan dan membuat kondisi
lingkungan pemukiman warga amburadul sehingga butuh waktu hampir 2 minggu
untuk memulihkan kembali lingkungan pemukiman warga dan jalan umum bersih
dari sampah hasil siklon tropis seroja.
c. Kondisi psikologis warga terkhususnya anak-anak yang kehilangan rumah akibat
banjir lahar dingin menjadi terganggu.
d. Timbulnya kawasan pemukiman kumuh akibat tingkat ekonomi masyarakat yang
rendah sehingga membuat masyarakat sulit membangun rumah yang sehat dan layak
dihuni.
e. Tenda-tenda pengungsian akan penuh dan membuat banyak orang berkerumun
sehingga membuat penyebaran Covid-19 semakin tidak dapat dicegah.
f. Sebaran daerah yang terdampak bencana siklon tropis seroja cukup luas sehingga
membuat pemerintah daerah kesulitan dalam melakukan penanggulangan bencana
3. Upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk menanggulangi dampak bencana siklon
tropis seroja antara lain :
a. Melakukan relokasi dan membangun kembali rumah warga yang rusak berat.
b. Melakukan pemulihan bagi sarana prasarana vital yang terus berjalan hingga saat ini.
c. Menyalurkan Dana Tunggu Hunian Permanen (DTH) kepada korban bencana siklon
tropis seroja dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.
DAFTAR PUSTAKA

Kewa Ama, K. (2021) Dana Tunggu Hunian Permanen Segera Disalurkan kepada Korban Badai Seroja
NTT. Kupang: Kompas.

De Rosari, E. (2021) Pasca Bencana Siklon Seroja , Mitigasi Bencana Harus jadi yang Utama. Kupang:
Mangobay Situs Berita Lingkungan. Available at:
https://www.antaranews.com/berita/2129506/penyaluran-dth-korban-siklon-seroja-di-ntt-tunggu-tak-ada-
kerumunan.

Sulu Jahang, B. (2021) Penyaluran DTH korban siklon Seroja di NTT tunggu tak ada kerumunan.
Kupang: ANTARA NEWS. Available at: https://www.antaranews.com/berita/2129506/penyaluran-dth-
korban-siklon-seroja-di-ntt-tunggu-tak-ada-kerumunan.

Wikipedia (2021) ‘Siklon Seroja’. Wikipedia. Available at: https://id.wikipedia.org/wiki/Siklon_Seroja.


LAMPIRAN DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai