Profil
Kabupaten Lamongan
2.1. Wilayah Administrasi
Kabupaten Lamongan memiliki luas wilayah kurang lebih 1.812,80 Km² setara 181.280
Ha atau + 3.78 % dari luas wilayah Propinsi Jawa Timur dengan panjang garis pantai
sepanjang 47 Km. Batas wilayah administratif Kabupaten Lamongan adalah
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Laut Jawa
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Gresik
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kab. Jombang dan Kab. Mojokerto
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kab. Bojonegoro dan Kab. Tuban.
Letak dan Kondisi Geografis Kabupaten Lamongan secara geografis terletak pada 6º
51’ 54” sampai dengan 7º 23’ 6” Lintang Selatan dan diantara garis bujur timur 112° 4’
41” sampai 112° 33’ 12” bujur timur.Wilayah Kabupaten Lamongan dibelah oleh Sungai
Bengawan Solo, dan secara garis besar daratannya dibedakan menjadi tiga
karakteristik yaitu :
Bagian Tengah Selatan : Merupakan dataran rendah yang relatif subur yang
membentang dari Kecamatan Kedungpring, Babat, Sukodadi, Pucuk, Lamongan,
Deket, Tikung, Sugio, Sarirejo dan Kembang bahu
Bagian Selatan dan Utara : Merupakan pegunungan kapur berbatu batu dengan
kesuburan sedang. Kawasan ini terdiri dari Kecamatan Mantup,nSambeng,
Ngimbang, Bluluk, Sukorame, Modo, Brondong, Paciran, dan Solokoro.
Bagian Tengah Utara : Merupakan daerah Bonorowo yang merupakan daerah
rawan banjir. Kawasan ini meliputi Kecamatan Sekaran, Maduran, Laren,
Karanggeneng, Kalitengah, Turi, Karangbinangun dan Glagah.
2.2.1 Potensi Ekonomi Kreatif
Hasil analisis komparatif dan sektor unggulan berdasarkan data produk Domestik
regional Bruto (PDRB) melalui indeks Dominasi antar daerah di propinsi Jawa Timur
(38 kabupaten/kota) dengan menggunakan 2(dua) indikator utama yaitu statis
location Quotion (SLQ) dan Dynamic Location Quotion (DLQ), maka dapat diketahui
sektor‐sektor unggulan daerah di Kabupataen Lamongan. Adapun sektor unggulan
Kabupaten Lamongan tersebut antara lain :
1. Sektor pertanian khususnya sub sektor tanaman pangan dan perikanan,
2. Sektor industri pengolahan (khususnya sub sektor industri tanpa migas: industri
tekstil, barang kulit, barang kayu, kertas dan barang cetakan),
3. Sektor bangunan / kontruksi,
4. Sektor perdagangan, hotel dan restoran (khususnya sub sektor perdagangan
besar dan eceran dan sub sektor hotel),
5. Sektor keuangan persewaan dan jasa perusahaan serta
6. Sektor jasa (khususnya sub sektor sosial dan kemasyarakatan, hiburan, rekreasi,
dan perorangan dan rumah tangga).
Selain berdasarkan hasil analisis diatas, potensi unggulan suatu daerah juga dapat
dilihat dari kondisi sumberdaya yang dimiliki. Berdasarkan kondisi sumber daya alam
yang ada, potensi unggulan daerah Kabupaten Lamongan di sektor pertanian
khususnya nampak pada sub sektor tanaman pangan dan sub sektor perikanan.
Dengan total baku lahan sawah seluas 83.213 hektare(sekitar 7,23% dari total Jawa
Timur Kabupaten Lamongan pada tahun 2013 mampu memberikan kontribusi
Sedangkakan pada sektor indusri pengolahan, keunggulan potensi sektor ini banyak
ditopang oleh besarnya keberadaan industri rumah tangga (IRT) dan Usaha Mikro
kecil Menengah (UMKM) yang ada. Berdasarkan data tahun 2013,di Kabupaten
Lamongan berkembang 13.676 unit industri non formal dan 445 unit industri formal
yang kesemuanya memberikan kontribusi yang tidak sedikit terhadap perekonomian
daerah dan penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Lamongan.
Sektor bangunan /kontruksi merupakan salah satu sektor unggulan daerah di
Kabupaten Lamongan.Hal ini menunjukkan suatu indikasi cepatnya laju gerak
pembangunan sarana prasarana di Kabupaten Lamongan, baik itu berupa
gedung,jalan jembatan,sarana irigasi dan infrastruktur lainnya seperti pelabuhan
penyeberangan (ASDP), obyek wisata (WBL) dan kawasan industri (LIS) yang
didukung peranan swasta/ investor.
Sedangkan untuk sektor jasa, khususnya sub sektor hiburan dan rekreasi
menunjukkan suatu perkembangan yang nyata/ significant untuk memberikan
kontribusi yang semakin meningkat terhadap perokonomian daerah Kabupaten
Lamongan. Pembangunan Wisata Bahari Lamongan (WBL) nampak nyata
memberikan pengaruh langsung terhadap besarnya kontribusi sub sektor ini
terhadap PDRB. Dengan kunjungan wisatawan mencapai kurang lebih 850.000 per
tahun merupakan suatu potensi daerah yang besar untuk terus dikembangkan dan
disinergikan dengan obyek wisata lainnya seperti wisata religi / ziarah Makam Sunan
Drajat dan Goa Maharani. Keberadaan WBL juga secara tidak langsung memberikan
multiplayer effect terhadap kembang tumbuhnya kegiatan ekenomi produktif lainnya
di masyarakat. Pada tahun 2013 sub sektor hiburan dan rekreasi mampu tumbuh
sebesar 5,23%.
Melalui pemikiran yang berwawasan luas (regional dan nasional) yang didukung
dengan pemahaman bahwa potensi ekonomi daerah bukanlah sekedar apa yang
terkandung dan tersedia di daerah tersebut, tetapi juga meliputi potensi ekonomi di
luar teritori Wilayah Lamongan yang dapat mendatangkan manfaat bagi Lamongan.
Melalui riset peta potensi unggulan daerah baik yang bersifat internal maupun
lingkungan eksternal‐luar daerah, propinsi bahkan nasional disertai dengan strategi
pemasaran daerah, Kab.Lamongan memanfaatkan peluang dan potensi tersebut
demi terwujudnya kemajuan perekonomian daerah dan masyarakat Lamongan.
Wilayah Kab.Lamongan yang mempunyai letak strategis di antara pusat‐pusat
pertumbuhan di Jawa Timur merupakan potensi yang cukup besar untuk
dioptimalkan dalam rangka pengembangan wilayah.
A. Pertumbuhan
B. Kesejahteraan Sosial
Pembangunan daerah bidang kesejahteraan sosial terkait dengan upaya
meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat Kabupaten Lamongan yang
tercermin pada angka melek huruf, angka rata‐rata lama sekolah, angka partisipasi
kasar, angka pendidikan yang ditamatkan, angka partisipasi murni, angka
kelangsungan hidup bayi, angka usia harapan hidup, presentase penduduk yang
memiliki lahan, dan rasio penduduk yang bekerja. Indeks Pembang unan Manusia :
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indeks komposit nilai rata‐rata
dari gabungan tiga komponen penilai kualitas sumber daya manusia, digunakan
unutk mengukur pencapaian keberhasilan pembangunan manusia di suatu
wilayah. Masing‐masing indeks dari komponen IPM memperlihatkan seberapa
besar tingkat pencapaian yang telah dilakukan selama ini di bidang kesehatan,
pendidikan dan ekonomi.
Berdasarkan data dari BPS Propinsi Jawa Timur pada tahun 2010 IPM Kabupaten
Lamongan sebesar 69,63 dengan kategori tingkat pembangunan manusia
menengah atas. Sedangkan pada tahun 2012 angka IPM tersebut mengalami
A. Potensi Pertambangan
Masalah :
Prospek Pengembangan
1. Nilai ekonomis yang dihasilkan oleh tambang dapat meningkatkan perekonomian
wilayah;
2. Pengembangan pertambangan di wilayah pantura menjadi keterpaduan ekonomi
dengan kawasan LS di wilayah pantura sebagai pendukung perekonomian
regional dalam Gerbangkertosusila Plus;
3. Dalam mengantisipasi kemungkinan akibat habisnya hasil tambang maka
masyarakat harus melakukan peningkatan Sumberdaya Manusia di bidang
teknologi.
B. Potensi Pariwisata
Kabupaten Lamongan memiliki banyak potensi pariwisata yang tersebar di beberapa
wilayah kecamatan, objek wisata di Kabupaten Lamongan terdiri dari Wisata Alam
WBL (Wisata Bahari Lamongan), Waduk Gondang, Goa Maharani dan Zoo dan
Sumber mata air Panas Tepanas), Wisata Budaya (Monumen van Der Wijck, Makam
Sunan Drajad, Makam Sendang Duwur, Makam Joko Tingkir, Makam Nyai Ratu
Andongsari dan Desa Balun). dan Wisata Buatan (TPI di Wilayah Pantura dan Sudetan
1. Obyek Wisata Budaya
Di Kabupaten Lamongan Obyek wisata budaya yang ada sangat banyak dan ini
dapat dimanfaatkan sebagai kawasan pariwisata, selain obyek ini dapat berupa
artifak atau bangunan peninggalan sejarah/benda purbakala dan kerajinan juga
sebagai pengembangan ilmu pengetahuan. Wisata budaya meliputi Monumen
Van Der Wijck, Makam Sunan Drajad, Makam Sendang Duwur, Makam Joko
Tingkir, Makam Nyai Ratu Andongsari, Desa Balun. Wisata buatan meliputi TPI di
wilayah Pantura dan Sudetan Bengawan Solo. Obyek tersebut adalah sebagai
berikut:
Wisata bangunan peninggalan budaya :
Monumen van Der Wijck di Kecamatan Brondong Pemerintah Belanda
memberikan penghargaan kepada masyarakat Brondong berupa tugu
peringatan Monumen van Der Wijck, yang terletak di pelabuhan perikanan
Nusantara Brondong. Karena jasa para nelayan Brondong yang ikut
memberikan pertolongan kepada Kapal mewah milik perusahaan
perkapalan Belanda, van der Wijck, yang tenggelam di sekitar perairan
Brondong
Makam Sunan Drajat Di Kecamatan Paciran
Sunan Drajat merupakan tokoh penyebar agama islam di Jawa dan termasuk
salah satu 9 wali. Sehingga untuk menghormati jasa – jasa Sunan Drajat dan
juga dalam upaya melestarikan benda – benda peninggalan bersejarah, di
lokasi makam didirikan Museum Sunan Drajat. Makam Sunan Drajat telah
ditetapkan sebagai tempat Wisata Ziarah oleh Menteri Negara Kebudayaan
dan Pariwisata
Makam Sendang Duwur Di Kecamatan Paciran
Sunan Sendang Duwur adalah gelar yang diberikan oleh Sunan Drajat
kepada Raden Nur Rahmad, karena jasanya dalam menyebarkan Agama
Islam. Sunan Sendang Duwur adalah seorang tokoh Kharismatik yang
berpengaruh yang dapat disejajarkan dengan para Wali Songo. Bangunan
Makam Sendang Duwur berarsiktektur tinggi yang menggambarkan
perpaduan antara kebudayaan Islam dan Hindu. Makam ini terletak di Desa
Sendang Duwur, kecamatan Paciran. Walaupun letak komplek makam
Makam Joko Tingkir di Kecamatan Maduran
Merupakan tempat tujuan wisata ritual objek wisata situs makam yang lebih
dikenal sebagai komplek makam mbah Anggungboyo, hal ini dilihat dari
tulisan tangan pada Gapura makam.
Pada Komplek situs makam ini terdapat makam Mbah Anggungboyo yang
bersebelahan dengan makam isterinya bernama Putri Campa, sedangkan
peninggalan lain yang menyebut nama Joko Tingkir tidak ditemukan dilokasi
tersebut, namun masyarakat percaya bahwa Joko Tingkir adalah
Anggungboyo.
Desa Balun dI Kecamatan Turi
Desa Balun merupakan contoh desa dengan kerukunan umat beragama
yang tinggi.
Agama yang ada di Desa Balun meliputi agama islam, kristen, katolik, dan
hindu. Antar sesama pemeluk saling menghormati dan menghargai, hal itu
terbukti salah satunya bila ada warga yang meninggal dunia dan beragama
islam, penduduk agama lain ikut dalam prosesi upacara penguburan kecuali
menyolati jenazah. Selain itu apabila ada agama lain sedang merayakan hari
Di Kabupaten Lamongan juga terdapat beberapa kearifan lokal terkait seni
budaya, antara lain:
2. Obyek Wisata Alam
Waduk Gondang di Kecamatan Sugio
Waduk Gondang terletak di Desa Gondang Lor dan Desa Deket Agung,
kecamatan Sugio, sekitar 19 Km ke arah barat kota Lamongan. Selain fungsi
utamanya sebagai tempat irigasi bagi persawahan dan pertambakan
masyarakat Lamongan, waduk Gondang juga dijadikan sebagai tempat objek
Wisata. Tidak jauh dari waduk Gondang terdapat Makam Dewi Sekardadu, putri
Adipati Blambangan yang diperistri oleh Kanjeng Maulana Iskak.
Oleh masyarakat Gondang dan sekitarnya, Makam Dewi Sekardadu dikenal
sebagai Makam Mbok Rondo Gondang sebagai ibu dari Sunan Giri. Makam yang
Goa Maharani dan Zoo di Kecamatan Paciran
Goa Maharani merupakan salah satu keajaiban alam yang ditemukan secara
tidak sengaja oleh beberapa orang penggali phospat di daerah paciran. Goa
yang menyimpan sejuta keindahan yaitu berupa stalaktit dan stalakmit yang
pada umumnya didalam goa tersebut terdapat banyak stalaktit berbentuk
kristal – kristal yang sangat indah. Goa ini berada pada kedalaman 25 meter dari
permukaan tanah dengan rongga goa seluas 2.500 m2. Ahli pergoaan
internasional menilai bahwa stalaktit dan stalakmit di Goa Maharani masih
hidup dan terus tumbuh.
Wisata Bahari Lamongan (WBL)
Wisata Bahari Lamongan (WBL) hadir dengan segala aspek – aspek nature
(alam), culture (budaya) dan architecture (arsitek) yang bernuansa global
dengan tetap mempertahankan ciri khas lokal. WBL sebagai penyeimbang
wahana wisata yang telah ada sebelumnya, yaitu Tanjung Kodok dan Goa
Maharani yang terletak di pesisir bagian utara Pulau Jawa tepatnya di
Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Kawasan WBL menempati lokasi seluas 17 Ha. Lokasi seluas itu, dilengkapi
dengan berbagai fasilitas yang lengkap, termasuk masjid yang berasiktektur
Timur Tengah. WBL merupakan sarana rekreasi, hiburan, pendidikan,
pengetahuan kebaharian dan keterampilan dengan berbagai sarana. Selain itu
juga tersedia penginapan yang cukup representative bernama Tanjung Kodok
Beach Resort.
Sumber air panas Puncakwangi di desa Puncakwangi
Sumber air panas ini berada di Desa Puncakwangi. Dilihat dari luar, sepertinya
kawasan ini tidak memiliki tempat pariwisata. Karena tidak terdapat papan
petunjuk yang bisa membantu wisatawan yang ingin berkunjung, aksesbilitas
yang kurang seperti kondisi perkerasan jalan yang rusak, dan yang paling
penting kurangnya pengelolaan baik yang dilakukan oleh PEMDA setempat
beserta masyarakat yang ada di desa tersebut sehingga membuat kawasan
wisata ini tidak berkembang.
3. Obyek Wisata Buatan
TPI di Wilayah Pantura
Sudetan Bengawan Solo (Floodway)
Merupakan bendungan gerak dengan system kerja memotong aliran air dari
hulu yang menuju kelaut dengan debit air yang tetap. System ini bertujuan
untuk mengaliri sawah penduduk dan mengatur air agar debitnya tetap
sehingga dapat mengurangi resiko banjir.
Secara umum lokasi obyek‐wisata potensial berada pada jalur regional sehingga
memundahkan akses wisatawan dari luar Kabupaten Lamongan.
Masalah
Prospek Pengembangan
1. Pengembangan kawasan WBL dan Tanjung Kodok sebagai kawasan pariwisata
skala nasional;
2. Pengembangan wisata‐wisata pendukung obyek wisata utama seperti Sunan
Drajad dan TPI Brondong; serta
3. Pengembangan jalur pariwisata internal dan eksternal dengan membuat suatu
rute wisata yang mampu mendongkrak popularitas tempat wisata yang masih
kurang dikenal.
C. Potensi Agropolitan dan Minapolitan
1. Potensi Agropolitan di Kabupaten Lamongan yang ada di wilayah selatan yang
harus dikembangkan sehingga dapat memberikan dampak strategis pada
kawasan tersebut;
2. Potensi Minapolitan yang ada di kabupaten Lamongan terdiri dari Minapolitan
tangkap dan budidaya.
Masalah
1. Kawasan agropolitan yang ada di wilayah selatan Kabupaten Lamongan perlu
adanya dukungan pembangunan infrastruktur yang dapat mendukung
perkembangan kawasan agropolitan;
2. Kawasan Minapolitan yang ada di Kabupaten Lamongan perlu mendapatkan
dukungan perbaikan sarana penunjang;
3. Perlu adanya penetapan komoditas unggulan pada lokasi agropolitan dan
minapolitan.
Prospek Pengembangan
Jumlah penduduk Kabupaten Lamongan hingga tahun 2015 yaitu 1.179.059 jiwa
dimana wilayah dengan jumlah penduduk terbesar berada di Kecamatan Paciran
sebesar 90.700 jiwa sedangkan wilayah dengan jumlah penduduk terkecil terdapat di
Kecamatan Sukorame sebesar 20.126 jiwa.
Tabel 2. 3
Jumlah penduduk Kabupaten Lamongan Tahun 2015
NO KECAMATAN LAKI LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 Sukorame 9.916 10.210 20.126
2 Bluluk 10.321 11.108 21.429
3 Ngimbang 21.610 22.068 43.678
4 Sambeng 23.677 24.321 47.998
5 Mantup 21.067 21.683 42.750
6 Kembangbahu 22.910 23.122 46.032
7 Sugio 26.639 27.839 54.478
8 Kedungpring 24.138 26.175 50.313
9 Modo 21.754 23.234 44.988
10 Babat 37.491 38.687 76.178
11 Pucuk 18.838 20.215 39.053
12 Sukodadi 24.554 26.128 50.682
13 Lamongan 31.864 33.219 65.083
14 Tikung 20.511 20.972 41.483
15 Sarirejo 11.102 11.401 22.503
16 Deket 20.466 20.579 41.045
17 Glagah 17.232 17.782 35.014
18 Karangbinangun 16.160 17.125 33.285
19 Turi 23.522 24.189 47.711
20 Kalitengah 14.438 15.656 30.094
21 Karanggeneng 17.323 19.286 36.609
22 Sekaran 15.685 17.758 33.443
23 Maduran 12.234 14.054 26.288
24 laren 16.729 19.763 36.492
25 Solokuro 18.384 21.146 39.530
Sumber : Kabupaten Lamongan Dalam Angka Tahun 2015
Tabel 2. 4
Jumlah Penduduk Miskin dan Persebaran Penduduk
Kabupaten Lamongan Tahun 2015
NO KECAMATAN JUMLAH NO KECAMATAN JUMLAH
1 Sukorame 15 Sarirejo
2 Bluluk 16 Deket
3 Ngimbang 17 Glagah
4 Sambeng 18 Karangbinangun
5 Mantup 19 Turi
6 Kembangbahu 20 Kalitengah
7 Sugio 21 Karanggeneng
8 Kedungpring 22 Sekaran
9 Modo 23 Maduran
10 Babat 24 laren
11 Pucuk 25 Solokuro
12 Sukodadi 26 Paciran
13 Lamongan 27 Brondong
14 Tikung
Jumlah Jumlah
Tabel 2. 5
Proyeksi Pertumbuhan Penduduk 5 Tahun Kedepan
Kabupaten Lamongan Tahun 2015
NO KECAMATAN 2015 2016 2017 2018 2019
1 Sukorame
2 Bluluk
3 Ngimbang
4 Sambeng
5 Mantup
6 Kembangbahu
7 Sugio
8 Kedungpring
9 Modo
Tabel 2. 6
Jumlah Penduduk Perkotaan Dan Proyeksi Urbanisasi
Kabupaten Lamongan
NO KECAMATAN JUMLAH NO KECAMATAN JUMLAH
1 Sukorame 15 Sarirejo
2 Bluluk 16 Deket
3 Ngimbang 17 Glagah
Karangbinangu
4 Sambeng 18
n
5 Mantup 19 Turi
6 Kembangbahu 20 Kalitengah
7 Sugio 21 Karanggeneng
8 Kedungpring 22 Sekaran
9 Modo 23 Maduran
10 Babat 24 laren
11 Pucuk 25 Solokuro
12 Sukodadi 26 Paciran
13 Lamongan 27 Brondong
Bagian ini berisikan, antara lain:
i. Data perkembangan PDRB dan potensi ekonomi
ii. Data pendapatan per kapita dan proporsi penduduk miskin
iii. Data kondisi lingkungan strategis (misal: topografi, geologi, klimatologi dll)
iv. Data risiko bencana alam
v. isu‐isu strategis terkait pembangunan infrastruktur bidang cipta karya (antara
lain capaian pelayanan dan kualitas)