Anda di halaman 1dari 46

BAB I

PENDAHULUAN

Provinsi Kepulauan Riau merupakan suatu daerah otonom hasil


pemekaran dari Provinsi Riau, yang pembentukannya ditetapkan
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2002. Namun demikian secara de fakto, keberadaan Provinsi Kepulauan
Riau dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan efektif dimulai pada tanggal 1 Juli 2004 saat
diresmikannya, sejalan dengan pelaksanaan pelantikan pejabat
pelaksana Gubernur Kepulauan Riau.

Keberadaan dan pembentukan Provinsi Kepulauan Riau ini pada


dasarnya dimaksudkan untuk mendekatkan rentang kendali
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat yang tersebar di seluruh wilayah
Kepulauan Riau.

Sebagai daerah otonom dengan luas wilayah meliputi pesisir


pantai timur Pulau Sumatera sampai dengan Laut Cina Selatan dan
berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga seperti
Singapura, Malaysia, Vietnam serta mencakup beberapa wilayah
kabupaten dan kota antara lain Kabupaten Bintan, Karimun, Lingga,
Natuna, Anambas, Kota Batam dan Tanjung Pinang senantiasa
berupaya melaksanakan pembangunan demi kemajuan daerah dalam
usaha peningkatan pelayanan kepada masyarakat sebagai manifestasi
makna dari tujuan dibentuknya Provinsi Kepulauan Riau, yang
dituangkan di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
Provinsi Kepulauan Riau yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah
Nomor 1 tahun 2018. Dalam RPJMD tersebut telah menetapkan Visi
Daerah yang berbunyi “Terwujudnya Kepulauan Riau Sebagai Bunda
Tanah Melayu Yang Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah Lingkungan dan
Unggul di Bidang Maritim ", yang selanjutnya visi daerah ini dijabarkan
dalam misi-misi sebagai berikut :
1. Mengembangkan Perikehidupan Masyarakat yang Agamis,
Demokratis, Berkeadilan, Tertib, Rukun dan Aman di Bawah Payung
Budaya Melayu.
2. Meningkatkan Daya Saing Ekonomi Melalui Pengembangan
Infrastruktur Berkualitas dan Merata Serta Meningkatkan
Keterhubungan Antar Kabupaten/Kota.
3. Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Ketrampilan dan Profesionalisme
Sumber Daya Manusia Sehingga Memiliki Daya Saing Tinggi.
4. Meningkatkan Derajat Kesehatan, Kesetaraan Gender, Penanganan
Kemiskinan dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
5. Meneruskan Pengembangan Ekonomi Berbasis Maritim, Pariwisata,
Pertanian Untuk Mendukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi dan
Mengurangi Kesenjangan Antar Wilayah Serta Meningkatkan
Ketahanan Pangan.
6. Meningkatkan Iklim Ekonomi Kondusif Bagi Kegiatan Penanaman
Modal (investasi) dan Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah.
7. Meneruskan Pengembangan Ekonomi Berbasis Industri dan
Perdagangan Dengan Memanfaatkan Bahan Baku Lokal.
8. Meningkatkan Daya Dukung, Kualitas dan Kelestarian Lingkungan
Hidup.
9. Mengembangkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Akuntabel,
Aparatur Birokrasi yang Profesional, Disiplin Dengan Etos Kerja
Tinggi Serta Penyelenggaraan Pelayanan Publik yang Berkualitas.

Untuk merealisasikan visi dan misi yang telah ditetapkan tersebut,


tentunya perlu didukung dengan organisasi yang solid dan sinergis yang
mampu menjabarkan dan melaksanakan upaya pembangunan secara
baik. Meskipun demikian, organisasi perangkat daerah setelah
diimplementasikan lebih dari satu tahun sejak ditetapkan, dan sejalan
dengan terjadinya perubahan yang mendasar pada Pemerintahan
Provinsi Kepulauan Riau yaitu adanya perubahan kepemimpinan
dengan visi dan misi yang dilaksanakan pada masa lima tahun.

Selain itu, hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai dalam


beberapa tahun terakhir menunjukkan adanya peningkatan yang sangat
signifikan seperti peningkatan pertumbuhan ekonomi, pendapatan per
kapita yang tinggi dan tersedianya anggaran pembangunan di dalam
Anggaran Pendapatanan dan Belanja Daerah (APBD) yang cenderung
meningkat setiap tahunnya.

Begitu pula faktor eksternal juga ikut memberikan pengaruh


langsung dan tidak langsung terhadap organisasi dalam pencapaian
kinerja penyelenggaraan urusan umum pemerintahan berupa
perubahan ketentuan peraturan perundangan yang ditetapkan oleh
Pemerintah seperti Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 Tentang
Wilayah Negara yang mengamanatkan perlunya pengelolaan yang
intensif terhadap wilayah perbatasan, Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2009 tentang Pelayanan Publik, yang antara lain mengamanatkan
perlunya dilaksanakan pembentukan satuan kerja perangkat daerah
yang akan memantau dan mengelola permasalahan yang terjadi dalam
pelayanan seperti lemahnya pelayanan publik.

Oleh karena itu, untuk lebih memacu pembangunan dalam


merealisasikan pencapaian visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur
Kepulauan Riau Kedua, maka dibutuhkan dukungan organisasi yang
dapat bekerja secara lebih efektif, solid, sinergis dan efisien baik dalam
menginisiasi pengelolaan pembangunan dengan memberdayakan dan
memanfaatkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia
serta dapat memberikan pelayanan yang lebih memuaskan kepada
seluruh lapisan masyarakat. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau memandang perlu untuk
melakukan penyesuaian kembali dalam arti perlunya dilakukan
perubahan terhadap susunan organisasi dan tata kerja Pemerintah
Provinsi Kepulauan Riau, agar terwujudnya organisasi perangkat daerah
yang benar-benar lebih solid dan sinergis demi terlaksananya
pelaksanaan pembangunan dan pelayanan masyarakat secara
berdayaguna dan berhasilguna.
BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

A. LETAK GEOGRAFIS DAN LUAS WILAYAH

Provinsi Kepulauan Riau merupakan salah satu provinsi di


Indonesia yang penetapan pembentukannya berdasarkan Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2002, terletak di bagian Utara dari Ibu kota
Negara . Secara geografis, posisi Provinsi Kepulauan Riau terletak
antara 0˚40’ LS - 07˚19’ LU dan antara 103˚3’ - 110˚00’ BT, dengan
batas-batas wilayahnya sebagai berikut:

Sebelah Utara :Negara Vietnam dan Negara Kamboja


Sebelah Selatan :Provinsi Bangka Belitung dan Provinsi Jambi
Sebelah Barat :Negara Singapura, Malaysia dan Provinsi Riau
Sebelah Timur :Negara Malaysia dan Provinsi Kalimantan Barat

Dalam skala regional posisi wilayah Provinsi Kepulauan Riau


sangat strategis karena berada di wilayah perbatasan yang
berhadapan langsung dengan beberapa negara tetangga, yang salah
satunya merupakan pusat bisnis dunia yang sangat maju seperti
Singapura. Disamping itu wilayahnya benar-benar tepat berada pada
jalur lalu lintas pelayaran internasional yang melintasi dari Selat
Melaka, Selat Philip sampai dengan laut Cina Selatan yang dilewati
transportasi kapal laut yang padat dan ramai menuju ke Negara
Singapura.
Wilayah Provinsi Kepulauan Riau terdiri dari gugusan pulau-
pulau besar dan kecil yang terhampar dengan letak satu pulau
dengan yang lainnya dihubungkan dengan perairan. Beberapa pulau
yang relatif besar diantaranya adalah Pulau Bintan dimana lokasi
kedudukan Ibukota Provinsi (Tanjungpinang), Pulau Batam yang
merupakan Pusat Pengembangan Industri dan Perdagangan, Pulau
Rempang, dan Galang yang merupakan kawasan perluasan wilayah
industri Batam, Pulau Karimun, Pulau Kundur, Pulau Lingga, Pulau
Bunguran di Natuna, serta Gugusan Pulau Anambas. Selain itu
Provinsi Kepulauan Riau memiliki pulau-pulau kecil yang hampir
tersebar di seluruh kabupaten/kota yang ada, termasuk diantaranya
pulau-pulau kecil dan terluar yang terletak di wilayah perbatasan
dengan negara Indonesia. Keberadaan pulau-pulau terluar ini perlu
mendapat perhatian khusus mengingat memiliki kerentanan
terhadap masalah keamanan, kesejahteraan masyarakat, dan
kelestarian lingkungan hidup.

Provinsi Kepulauan Riau memiliki luas mencapai 251.810,71


km2, namun sebagian besar luas wilayahnya berupa perairan laut
yang mencapai 241.215,30 km2 atau 96 persen dan selebihnya
seluas 10.595,41 km2 atau 4 persen berupa daratan.

Wilayah administrasi Provinsi Kepulauan Riau terdiri atas 7


(tujuh) wilayah, 5 (lima) kabupaten dan 2 (dua) kota, masing-masing
antara lain Kabupaten Bintan, Karimun, Lingga, Natuna, Anambas,
serta Kota Batam dan Kota Tanjungpinang yang berkedudukan
sebagai ibukota Kota sekaligus pusat pemerintahan Provinsi
Kepulauan Riau.
Adapun wilayah administrasi dan luas masing-masing
Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau sebagaimana dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel
Wilayah Administrasi Provinsi Kepulauan Riau
Luas Luas
No Kabupaten/ Kelurahan/
Daratan Daratan Kecamatan
. Kota Desa
(km2) (%)
Kota
1 239,50 2,26 4 18
Tanjungpinang
2 Kota Batam 770,27 7,27 12 64
Kabupaten
3 1.946,13 18,36 10 51
Bintan
Kabupaten
4 2.873,20 27,12 9 54
Karimun
Kabupaten
5 2.058,45 19,43 12 73
Natuna
Kabupaten
6 2.117,72 19,99 5 57
Lingga
Kabupaten
7. Kepulauan 590,14 5,57 7 34
Anambas

Sumber: Provinsi Kepulauan Riau dalam Angka


B. VISI DAN MISI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Berdasarkan pada sejarah perkembangan Provinsi Kepri, aspek


sosial-ekonomi dan budaya, maka visi dan misi Provinsi Kepulauan
Riau adalah sebagai berikut.

VISI

“ Terwujudnya Kepulauan Riau Sebagai Bunda Tanah Melayu Yang


Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah Lingkungan dan Unggul di Bidang
Maritim “

MISI

1. Mengembangkan Perikehidupan Masyarakat yang Agamis,


Demokratis, Berkeadilan, Tertib, Rukun dan Aman di Bawah
Payung Budaya Melayu.

2. Meningkatkan Daya Saing Ekonomi Melalui Pengembangan


Infrastruktur Berkualitas dan Merata Serta Meningkatkan
Keterhubungan Antar Kabupaten/Kota.

3. Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Ketrampilan dan


Profesionalisme Sumber Daya Manusia Sehingga Memiliki Daya
Saing Tinggi.

4. Meningkatkan Derajat Kesehatan, Kesetaraan Gender, Penanganan


Kemiskinan dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS).
5. Meneruskan Pengembangan Ekonomi Berbasis Maritim,
Pariwisata,  Pertanian Untuk Mendukung Percepatan
Pertumbuhan Ekonomi dan Mengurangi Kesenjangan Antar
Wilayah Serta Meningkatkan Ketahanan Pangan.

6. Meningkatkan Iklim Ekonomi Kondusif Bagi Kegiatan Penanaman


Modal (investasi) dan Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah.

7. Meneruskan Pengembangan Ekonomi Berbasis Industri dan


Perdagangan Dengan Memanfaatkan Bahan Baku Lokal.

8. Meningkatkan Daya Dukung, Kualitas dan Kelestarian Lingkungan


Hidup.

9. Mengembangkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih,


Akuntabel, Aparatur Birokrasi yang Profesional, Disiplin Dengan
Etos Kerja Tinggi Serta Penyelenggaraan Pelayanan Publik yang
Berkualitas.

C. ARAH KEBIJAKAN UMUM PEMBANGUNAN

1) Perekonomian Kepri akan dikembangkan melalui dua jalur utama


(doubletrackstrategy), yakni: (1) sektor industri, perdagangan
dan jasa; dan (2) sektor ekonomi berbasis SDA meliputi kelautan
dan perikanan, pertanian, serta energi dan sumberdaya mineral
(ESDM). Kedua track ekonomi ini harus dijalin dengan kerjasama
secara produktif dan sinergis.

2) Pengembangan track pertama, diarahkan dengan:


a. Lebih mengutamakan pengembangan dan investasi industri-
industri yang memiliki backward dan forward linkages yang
kuat, bukan foot-lose industries seperti selama ini. Hal ini
akan dilaksanakan melalui serangkaian struktur insentif dan
mendorong tumbuhnya usaha menengah, kecil, dan mikro yang
bersinergi dengan usaha besar (nasional maupun multinational
corporations).

b. Industri dan jasa semacam ini terutama akan diperkuat dan


dikembangkan di wilayah Kota Batam, Kota Tanjung Pinang,
Kota Bintan, dan Kabupaten Karimun.

3) Pengembangan track kedua diarahkan dengan:


a. Mengembangkan industri terpadu berbasis sumberdaya
kelautan dan perikanan, pertanian, ESDM, dan pariwisata
terutama di wilayah Kabupaten Lingga, Natuna, Kepulauan
Anambas, Kabupaten Bintan, dan Kabupaten Karimun.

b. Industri hilir (pengolahan, manufakturing) dari berbagai


ekonomi berbasis SDA pada butir-a itu akan terus dipertajam
dan dikembangkan guna menghasilkan nilai tambah, multiplier
effects, dan penciptaan lapangan kerja yang besar bagi wilayah
Kepri khususnya, dan Indonesia pada umumnya.

c. Menggeser orientasi industri-industri pertambangan (khususnya


migas) dari semula berorientasi ekspor langsung (bahan mentah,
energi primer) menjadi berorientasi ekspor produk hilir (down-
stream products) yang bernilai tambah tinggi, dan juga
sekaligus sebagai industri dasar yang menjamin kebutuhan
energi dan bahan baku/mentah pendukung pertumbuhan
Kawasan Ekonomi Khusus (pusat industri, perdagangan dan
jasa) di wilayah Kepri khususnya dan wilayah Indonesia pada
umumnya.

d. Sumber-sumber energi terbarukan (seperti energi surya, angin,


gelombang, pasang surut, dan bioenergi) akan terus
dikembangkan guna menjamin swasembada energi secara
berkelanjutan.

e. Mengembangkan sektor pertanian, peternakan dan perikanan


untuk memenuhi kebutuhan lokal, serta menumbuhkan
industri pengolahan perikanan, peternakan dan pertanian
(industri makanan dan minuman).

f. Mengembangjan kapasitas dan akses UMKM melalui fasilitasi


kemitraan, peningkatan akses permodalan, akses pasar dan
kemampuan skill, manajemen dan kompetensi UMKM,
diantaranya melalui pengembangan balai-balai pelatihan dan
pendidikan politeknik yang relevan.

4) Selain track di atas, dalam konteks pengembangan ekonomi


wilayah adalahdengan menciptakan keberimbangan pembangunan
(balance development)dan mengurangi ketimpangan
pembangunan antar wilayah. Keberimbanganpembangunan
diarahkan bukan untuk “menyamaratakan” tingkat
industrialisasidan perekonomian wilayah, melainkan untuk lebih
menjamin terpenuhinyafasilitas dan pelayanan dasar di setiap
wilayah dan berkembangnya wilayahwilayahsesuai dengan potensi
yang dimilikinya.

5) Terciptanya stabilitas, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di


seluruhKabupaten/Kota.

6) Mengurangi ekonomi biaya tinggi dengan melakukan


deregulasi,debirokratisasi, dan menghapus segala bentuk
pengutan liar.

7) Memperluas lapangan pekerjaan dengan menarik sebanyak-


banyaknya investasi ke Kepulauan Riau, untuk mengurangi angka
pengangguran dan kemiskinan.

8) Mengendalikan tingkat inflasi dengan menjaga ketersediaan


pasokan barangdan kelancaran arus barang dan jasa sehingga
daya beli masyarakat tidaktergerus oleh kenaikkan harga.

9) Kontribusi sektor industri, perdagangan, dan jasa terhadap PDRB


terus didoronguntuk berkembang lebih besar lagi sejalan dengan
penerapan FTZ di Batam,Bintan,dan Karimun.

10) Meningkatkan efesiensi pelaksanaan anggaran pembangunan


(APBD) sehingga dapat menjadi stimulus bagi pertumbuhan
ekonomi.
BAB III
Bagian Kesatu

RENCANA STRATEGIS 2016-2021


BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH
PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Arah kebijakan pembangunan hukum di Provinsi Kepulauan


Riau diarahkan pada tujuan yang utama, yaitu dalam rangka
pelaksanaan otonomi daerah, baik di bidang penyelenggaraan
desentralisasi, bidang kesejahteraan rakyat, sosial dan budaya,
Bidang Politik maupun bidang ekonomi, seperti kita ketahui bersama
bahwa keberhasilan pembangunan hukum dipengaruhi oleh 3 faktor
utama yaitu peraturannya, aparat penegak hukum serta kesadaran
hukum masyarakat ketiga komponen tersebut harus berjalan dengan
sinergi yang optimal dalam upaya pelaksanaan otonomi daerah di
Provinsi Kepulauan Riau.

Perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi


Kepulauan Riau mengalami perubahan beberapa kali sesuai dengan
peraturan yang berlaku, yang terakhir berdasar pada Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat
Daerah, banyak Undang-undang yang memerintahkan agar di daerah
dibentuk perangkat daerah baru, namun dengan tetap berprinsip
miskin struktur dan kaya fungsi diharapkan jalannya Pemerintah
Provinsi Kepulauan Riau segera mengejar Provinsi lain yang lebih
dahulu maju.
Berangkat dari gambaran umum diatas, keberadaan Biro
Hukum sebagai salah satu satuan kerja yang berada di Sekretariat
Daerah Provinsi Kepulauan Riau perlu menyusun suatu perencanaan
yang dapat menyelasaikan permasalahan yang dihadapi di Biro
Hukum di tuntut untuk semakin profesional dalam setiap program
dan kegiatan yang bekaitan dengan pembangunan Hukum.

Guna mewujudkan hal tersebut, Biro Hukum Sekretariat


Daerah Provinsi Kepulauan Riau menetapkan rencana strategis 2016-
2021.

A. VISI DAN MISI

I. VISI BIRO HUKUM

Visi Biro Hukum mencerminkan gambaran peran dan fungsi


serta kondisi yang ingin diwujudkan dimasa depan, yang
diharapkan memberi kontribusi yang besar dalam proses
pembangunan di Provinsi Kepulauan Riau.

Visi Biro Hukum adalah :

SEBAGAI PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN HUKUM,


BANTUAN HUKUM, PRODUK HUKUM DAN DOKUMENTASI
HUKUM UNTUK PEMBANGUNAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU
MENUJU MASYARAKAT YANG MAJU, RAMAH LINGKUNGAN,
SEJAHTERA, DAN BERAKHLAK MULIA.

Maksud dari visi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :


Kata INFORMASI HUKUM adalah data atau informasi yang erat
sekali kaitannya dengan hukum / peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia (Hukum positif).

Kata BANTUAN HUKUM adalah upaya pemberian informasi


hukum / jasa hukum / pelayanan hukum baik oleh praktisi
hukum maupun pejabat yang berwenang untuk itu guna
penyelesaian kasus /permasalahan hukum terutama masalah
perdata dan tata usaha negara (TUN).

Kata PRODUK HUKUM DAERAH adalah Peraturan Daerah dan


Peraturan Kepala Daerah. Peraturan Daerah dibuat oleh
Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota dengan persetujuan
DPRD Provinsi/ Kabupaten /Kota yang dipergunakan untuk
pelaksanaan otonomi daerah sedangkan Peraturan Kepala
Daerah merupakan Produk Hukum yang dibuat oleh Kepala
Daerah Provinsi/ Kabupaten/ Kota tanpa persetujuan DPRD
Provinsi/ Kabupaten /Kota baik yang bersifat penetapan
(beschiking) maupun yan bersifat pengaturan (Rechgeling).

Kata DOKUMENTASI HUKUM adalah penyedian data atau


informasi yang erat sekali kaitannya dengan produk hukum
daerah berupa peraturan daerah,peraturan kepala daerah dan
keputusan kepala daerah, maupun peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia (Hukum positif) .
II. MISI BIRO HUKUM:

Misi Biro Hukum yang ditetapkan merupakan peran strategis


yang diinginkan dalam mencapai visi dimuka, yaitu menciptakan
kebijakan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dibidang Hukum:

1. Mendorong terbitnya Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala


Daerah Provinsi/ Kabupaten /Kota guna menciptakan sistem
pemerintahan yang baik dan bersih.
2. Meningkatkan kualitas Peraturan Daerah dan Peraturan
Kepala Daerah melalui pengkoordinasian pengawasan
perumusan produk hukum daerah yang berlandaskan hirarki
perundang-undangan, kepatutan, keadilan dan HAM (Hak
Asasi Manusia).
3. Tersedianya fasilitasi penyelenggaraan bantuan hukum bagi
semua unsur pemerintahan Kepulauan Riau.
4. Tersedianya data dan informasi berupa produk hukum daerah
maupun produk hukum nasional.

B. TUJUAN DAN SASARAN

TUJUAN
Sebagai penjabaran atau penerapan dari pernyataan misi diatas,
Biro Hukum menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam periode
2016 – 2021, sebagai berikut :

1. Terwujudnya Produk Hukum Daerah baik Peraturan Daerah


maupun Peraturan Kepala Daerah tingkat Provinsi/
Kabupaten /Kota yang operasional dalam rangka pelaksanaan
otonomi daerah.
2. Terwujudnya pembinaan dan pengawasan Peraturan Daerah dan
Peraturan Kepala Daerah yang tertib dan berkeadilan.
3. Terselesaikannya permasalahan hukum yang timbul dalam
proses pelaksanaan pemerintahan baik didalam maupun diluar
pengadilan.
4. Terwujudnya penyedian data dan informasi produk hukum
daerah dan produk hukum nasional

SASARAN

Sasaran yang diinginkan adalah sebagai berikut :

1. Tersusunnya kebijakan dan fasilitasi penyelenggaraan bidang


peraturan perundang-undangan.
2. Tersusunnya kebijakan dan fasilitasi penyelenggaraan bidang
pembinaan produk hukum kabupaten / kota.
3. Tersusunnya kebijakan dan fasilitasi penyelenggaraan bidang
bantuan hukum.
4. Tersusunnya kebijakan dan fasilitasi penyelenggaraan bidang
dokumentasi hukum.

C. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Dalam upaya mendukung pencapaian sasaran pembangunan


jangka menengah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2005-2010
lingkup tugas Biro Hukum maka strartegi dan kebijakan yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
STRATEGI

1. Menyediakan/ fasilitasi sarana prasarana infrastruktur hukum


melalui upaya penyiapan dan penyusunan Peraturan Kepala
Daerah yang dapat menjadi landasan dalam mewujudkan
pemerintahan yang baik dan bersih.

2. Melaksanakan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dalam


penyusunan, pengawasan dan implementasi infrastruktur
hukum dengan instansi vertikal terkait dalam upaya
pembangunan hukum/ produk hukum daerah.

3. Menurunkan tingkat kualitas dan kuantitas pelanggar hukum


oleh satuan kerja pemerintah dengan memberikan pembinaan
dan pelayanan yang memadai dan profesional.

4. Meningkatkan tingkat kesadaran hukum aparatur pemerintah


dan masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara.

5. Menyediakan/ fasilitasi sarana prasarana infrastruktur


dokumentasi hukum melalui upaya penyediaan data dan
informasi produk hukum daerah dan produk hukum nasional
untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik
dan bersih.

ARAH KEBIJAKAN
Untuk mencapai sasaran tersebut, ditetapkan arah kebijakan
sebagai berikut :

a. Menyusun Peraturan perundang-undangan daerah (Peraturan


Daerah dan Peraturan Kepala Daerah)
b. Melaksanakan sosialiasi, klarifikasi, evaluasi, pengawasan dan
pemantauan terhadap produk hukum daerah.
c. Memfasilitasi dan memberikan bantuan hukum.
d. Melakukan dokumentasi terhadap seluruh produk hukum
daerah dan produk hukum nasional.

D. PROGRAM PROGRAM PEMBANGUNAN.

Untuk mengaktualiasikan arah kebijakan yang telah ditentukan


diatas serta mengatasi permasalahan yang ada, maka ditetapkan
program dengan kegiatan sebagai berikut :

1. PROGRAM PEMBINAAN HUKUM, dengan kegiatan :


 Sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Provinsi
Kepulauan Riau (JDIH).
 Workshop Legal Drafting Produk Hukum Daerah.
 Workshop Penyusunan Kontrak / Perjanjian.
 Program Legislasi Daerah (PROLEGDA).
 Pembentukan dan Pengelolaan Perpustakaan Hukum.

2. PROGRAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, dengan


kegiatan :
 Penyusunan Renja, Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan
Program dan Kegiatan.
 Rapat Koordinasi Bidang Hukum Se-Provinsi Kepulauan Riau.

3. PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA


APARATUR, dengan kegiatan :
 Bimtek Acara di Pengadilan.
 Bimtek Pengelolaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi
Hukum Se-Provinsi Kepulauan Riau.
 Bimtek Penyusunan Produk Hukum di Lingkungan
Pemerintah Daerah Kab/Kota.
 Bimtek Tatacara Penyusunan Naskah Akademis.

4. PROGRAM PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN,


dengan kegiatan :
 Penyusunan Peraturan Daerah.
 Harmonisasi dan Sinkronisasi Peraturan Perundang-
undangan.
 Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan (melalui
multimedia).
 Studi Banding Bidang Hukum.
 Rapat Koordinasi Regional Mengenai Represif Peraturan
Daerah.
 Fasilitasi Penyusunan Produk Hukum Daerah.
 Penyusunan Standar Operational Procedure ( SOP ) Produk
Hukum Daerah.

5. PROGRAM FASILITASI BANTUAN DAN LAYANAN HUKUM,


dengan kegiatan:
 Penyuluhan hukum
 Rakor Penegakan Hukum Provinsi Kepulauan Riau
 Peningkatan Pemberdayaan PPNS (Penyidik Pegawai Negeri
Sipil).
 Kegiatan Litigasi (mendampingi saat pemeriksaan, beracara
dipengadilan).
 Kegiatan Non Litigasi (advokasi, konsiliasi, mediasi, arbitrase).
 Fasilitasi Bimbingan teknis PPNS Daerah dalam rangka
penegakan Peraturan Daerah.
 Rapat koordinasi dan fasilitasi RANHAM (Rencana Aksi
Nasional Hak Asasi Manusia) Tahun 2011-2014.
 Sosialisasi Pencegahan Tindak Pidana Korupsi di
Kabupaten/Kota.
 Pembinaan Legal Audit.
 Forum Koordinasi DILKEHJAPOL ( Pengadilan, Kehakiman,
Kejaksaan dan Kepolisian ).
 Penyelesaian Permasalahan dan/atau Sengketa Hukum.
 Lomba DARKUM untuk PNS Provinsi Kepulauan Riau.
 Coaching Clinic dan Pembekalan Advokasi Hukum.
 Pengukuran Indek Persepsi Korupsi (IPK).
 Teknik Penanganan Beracara TUN.
 Teknik Penanganan Beracara Perdata.
 Penyelesaian Masalah Pertanahan.
 Penyelesaian Sengketa Wilayah / Perbatasan Provinsi
Kepulauan Riau.
 Advokasi Tindak Pidana Korupsi Bagi Pejabat Birokrasi.
 Seminar sehari menggagas pemberantasan prilaku korupsi
melalui nilai-nilai sosial dan budaya.

6. PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PRODUK


HUKUM, dengan kegiatan :
 Evaluasi Produk Hukum Kabupaten/Kota.
 Klarifikasi Produk Hukum Kabupaten/Kota.
 Rapat Koordinasi Pembinaan dan Pengawasan
Produk hukum dan Rancangan Produk Hukum
Kabupaten/Kota.
 Fasilitasi Penyelesaian Permasalahan Produk
Hukum Kabupaten/Kota.
 Monitoring Produk Hukum Kabupaten/Kota.
 Kajian Implementasi Produk Hukum Kab /
Kota.

7. PROGRAM PENGEMBANGAN DATA/INFORMASI, dengan


kegiatan :
a. Pembentukan dan Pengelolaan Perpustakaan Hukum.
b. Pembangunan Jaringan Dokumentasi dan Informasi (JDI)
Hukum.
c. Rakor Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum tingkat
Provinsi.
d. Pengadaan Referensi Hukum.
e. Kompilasi Produk Hukum Daerah.
f. Penggandaan Produk Hukum Daerah.
g. Publikasi Produk Hukum Daerah Melalui Media Elektronik.
h. Sosialisasi Jargon Bidang Hukum.
i. Penyusunan Data Terpilah

8. PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN,


dengan kegiatan :
 Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung.
 Pelaksanaan Kegiatan Rutinitas.
 Penyediaan Peralatan Perkantoran

Bagian Kedua
PROFIL
BIRO HUKUM
SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU
A. PROFIL ADMINISTRASI UMUM PEMERINTAHAN

1.KEBIJAKAN DAERAH
Jumlah Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah yang
diterbitkan Sejak Tahun 2010 s.d Tahun 2019.
Peraturan Daerah : 44 (Empat Puluh Empat) Peraturan
Daerah.
Peraturan Kepala Daerah: 240 (dua ratus empat puluh)
Peraturan Gubernur.

2.KELEMBAGAAN
Kelembagaan Daerah Tahun 2019 meliputi :

Sekretariat Daerah :
Biro :9 (Sembilan) Biro mengacu pada Peraturan
Daerah Nomor 7 Tahun 2016 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Provinsi
Kepulauan Riau.

B. PROFIL UNIT KERJA

Tugas Pokok dan Fungsi :

BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KEPULAUAN


RIAU
Biro Hukum mempunyai tugas membantu Asisten Pemerintahan
dan Kesra melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi dan
perumusan kebijakan dibidang di bidang produk hukum dan
telaahan hukum, penyusunan peraturan perundang–undangan,
pembinaan dan pengawasan produk hukum danbantuan hukum.

Biro Hukum dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan


fungsi:
a. penyusunan program dan pengendalian dibidang hukum;
b. pelaksanaan perumusan kebijakan produk hukum dan
telaahan hukum;
c. pelaksanaan perumusan penyusunan produk hukum daerah;
d. penyiapan bahan dan perumusan kebijakan pengkajian dan
evaluasi produk hukum;
e. pelaksanaan penyiapan bahan pertimbangan dan bantuan
hukum kepada semua unsur dilingkungan pemerintah provinsi;
f. pelaksanaan sosialisasi dan dokumentasi hukum produk
hukum nasional dan daerah;
g. penyelenggaraan urusan ketatausahaan biro; dan
h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan terkait
dengan tugas dan fungsinya.

Untuk menyelenggarakan fungsi Biro Hukum mempunyai rincian


tugas:
a. merumuskan program kerja di lingkungan Biro Hukum;

b. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di lingkungan Biro


Hukum;
c. membina bawahan di lingkungan Biro Hukum;
d. mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Biro
Hukum;
e. menelaah konsep dan merumuskan kebijakan Bagian Peraturan
Perundang-undangan;
f. menelaah konsep dan merumuskan kebijakan Bagian Bantuan
Hukum;
g. menelaah konsep dan merumuskan kebijakan Bagian
Pembinaan dan Pengawasan Produk Hukum daerah;
h. mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Biro
Hukum;
i. menyusun laporan pelaksanaan tugas di lingkungan Biro
Hukum; dan
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.

C. GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN KEGIATAN PADA BIRO


HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

1.PENYUSUNAN PRODUK HUKUM DAERAH PROVINSI


KEPULAUAN RIAU

Sejak Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2014 ini sebanyak 44


(Empat Puluh Empat ) buah Peraturan Daerah Provinsi
Kepulauan Riau yang telah disahkan dan dimasukkan ke dalam
Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau.

Adapun Daftar Peraturan Daerah yang telah disahkan


sebagaimana terlampir dalam buku ini.
2.PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PRODUK HUKUM
KABUPATEN/KOTA

Sejak Tahun 2010 sampai dengan 2019 sebanyak 38 (tiga puluh


delapan) peraturan daerah kabupaten/kota telah dilakukan
monitoring dan evaluasi terhadap produk-produk hukum
kabupaten/kota tersebut.

Dari Keseluruhan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota sebanyak


3 (tiga ) buah Peraturan Daerah Kabupaten/Kota yang
dibatalkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia.

3.BANTUAN HUKUM DAN HAM

Pelaksanaan kegiatan litigasi dan non litigasi telah dilaksanakan


sejak tahun 2006 sampai dengan saat ini. Dan dari Tahun 2010
sampai dengan 2014 sebanyak 32 (tiga puluh dua) kasus telah
diselesaikan baik itu kasus perdata, pidana maupun kasus tata
usaha negara. Daftar Perkara yang telah diselesaikan
sebagaimana terlampir dalam buku ini.

BAB IV

PENUTUP

Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Kepulauan Riau sebagai


pusat Informasi dan Pelayanan Hukum, Bantuan Hukum, Produk
Hukum Dan Dokumentasi Hukum merupakan tonggak
pemerintahan dalam pelaksanaan penyelenggaraan
kepemerintahan. Hal ini harus didukung oleh aparatur yang
memilki latar pendidikan dan kompetensi yang sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya, serta didukung dengan pendidikan
dan pelatihan yang menunjang tugas pokok dan fungsi itu sendiri.

Semoga kedepannya Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi


Kepulauan Riau dapat lebih baik dan profesional dalam
memberikan informasi dan pelayanan sesuai dengan visi dan misi
yang diembannya.

DAFTAR ISI

Hal
Kata Pengantar ………………………………………………………………………
i
Daftar Isi ……………………………………………………………………….
ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………….


1

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ……………………………


5

BAB III RENCANA STRATEGIS 2016-2021 BIRO HUKUM SEKRETARIAT


DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU...................................
13

BAB IV PENUTUP ...............................................................................


30

KATA PENGANTAR

Arah kebijakan pembangunan hukum di Provinsi Kepulauan


Riau diarahkan pada tujuan yang utama, yaitu dalam rangka
pelaksanaan otonomi daerah, baik di bidang penyelenggaraan
desentralisasi, bidang kesejahteraan rakyat, sosial dan budaya,
Bidang Politik maupun bidang ekonomi, seperti kita ketahui
bersama bahwa keberhasilan pembangunan hukum dipengaruhi
oleh 3 faktor utama yaitu peraturannya, aparat penegak hukum
serta kesadaran hukum masyarakat ketiga komponen tersebut
harus berjalan dengan sinergi yang optimal dalam upaya
pelaksanaan otonomi daerah di Provinsi Kepulauan Riau.

Berangkat dari gambaran umum diatas, keberadaan Biro


Hukum sebagai salah satu satuan kerja yang berada di Sekretariat
Daerah Provinsi Kepulauan Riau perlu menyusun suatu
perencanaan yang dapat menyelasaikan permasalahan yang
dihadapi di Biro Hukum serta di tuntut untuk semakin profesional
dalam setiap program dan kegiatan yang bekaitan dengan
pembangunan Hukum.

Diharapkan kiranya dengan buku ini dapat menjadi


informasi bagi kita guna menambah wawasan dan pengetahuan
dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di Provinsi
Kepulauan Riau yang kita cintai ini.

KEPALA BIRO HUKUM


SETDA PROV. KEPULAUAN RIAU,

HERI MOKHRIZAL,SH.MH
Pembina Utama Muda
NIP. 19640616 200212 1 005
LAMPIRAN

PETA
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
PROFIL
BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI
KEPULAUAN RIAU TAHUN 2016-2021

SEKRETARIAT DAERAH
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
DAFTAR PERDA PROVINSI KEPULAUAN RIAU
TAHUN 2016 S.D. 2021

No Nomor Perda Tentang LD TLD SAH diundang Ket


1 2 3 4 5 6 7 8
1 1 Tahun 2010 Perda APBD 2010 1 1      
2 2 Tahun 2010 Perda Persputakaan 2 2      
3 3 Tahun 2010 Perda Terumbu Karang 3 3      
4 4 Tahun 2010 Perda LPP APBD Tahun 2009 4 4      
5 5 Tahun 2010 Perda APBD P Tahun 2010 5 5      
6 6 Tahun 2010 Ranperda Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana 6 6      
7 7 Tahun 2010 Perda Penyelenggaraan Perlindungan anak 7 7      
8 8 Tahun 2010 Perda APBD Tahun 2011 8 8      
9 9 Tahun 2010 Perda Pelayanan Kesehatan RSUD Provinsi Kepri sebagai BLUD 9 9      
10 10 Tahun 2010 Perda Pengelolaan Barang Milik Daerah 10 10      
11 1 Tahun 2011 Perda Perubahan Hari Jadi Nomor 4 Tahun 2005 1 11      
12 2 Tahun 2011 Perda Penyertaan Modal kepada PT. Bank Riau Kepri 2 12      
13 3 Tahun 2011 Perda RPJMD Tahun 2010-2015 3 13      
14 4 Tahun 2011 OTK Setda, Setwan dan Dinas Provinsi Kepulauan Riau 4 14      
15 5 Tahun 2011 OTK Inspektorat, Bappeda, LTD, Satpol PP dan Lembaga Lain 5 15      
16 6 Tahun 2011 Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah 6 16      
17 7 Tahun 2011 PUG 7 17      
18 8 Tahun 2011 Perda Pajak Daerah 8 18      
19 9 Tahun 2011 LPP APBD Tahun 2010 9 19      
20 10 Tahun 2011 Perda APBD P 10 20      
21 11 Tahun 2011 Perda APBD Tahun 2012 11 21      
22 1 Tahun 2012 Perda Retribusi Daerah 1 22      
23 2 Tahun 2012 Perda Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah 2 23      
24 3 Tahun 2012 Perda Perlindungan dan Pemberdayaan Penyandang Disabilitas 3 -      
25 4 Tahun 2012 Perda LPP APBD Tahun 2011 4 -      
26 5 Tahun 2012 Perda APBD Perubahan Tahun 2012 5 -      
27 6 Tahun 2012 Perda Dana Cadangan 6 24      
28 7 Tahun 2012 Perda APBD Tahun 2013 7 -      
29 1 Tahun 2013 Perda Pengelolaan Dana Bergulir 1 26 25-Apr-13 1-May-13  
30 2 Tahun 2013 Perda Pembentukan Badan Usaha Pelabuhan PT. Pelabuhan Kepri 2 - 25-Apr-13 1-May-13  
31 3 Tahun 2013 Perda Sistem Kesehatan Provinsi 3 27 29-May-13 3-Jun-13  
32 4 Tahun 2013 Perda Jasa Penyiaran Televisi Melalui Kabel 4 28 29-May-13 3-Jun-13  
33 5 Tahun 2013 Perda Organisasi dan Tata Kerja Badan Layanan Pengadaan 5 29 11-Jul-13 18-Jul-13  
34 6 Tahun 2013 Perda LPP APBD Tahun 2012 6 - 12-Sep-13 23-Sep-13  
35 7 Tahun 2013 Perda APBD Perubahan Tahun 2013 7 - 26-Sep-13    
Perda tentang Perubahan atas Perda No 5 Tahun 2011 tentang O
36 8 Tahun 2013 rganisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda, LTD, Satpol PP dan 8 -      
Lembaga Lain
37 9 Tahun 2013 Perda APBD Prov. Kepri Tahun 2014 9 -      
26 Mei 23 Juni
38 1 Tahun 2014 Perda tentang Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau 1 30  
2014 2014
39 2 Tahun 2014 Perda tentang Penyertaan Modal Pada Pelabuhan KEPRI 2 31      
40 3 Tahun 2014 Perda tentang PPLH 3        
41 4 Tahun 2014 Perda tentang LPP APBD Tahun 2013 4 32      
42 5 Tahun 2014 Perda tentang Retribusi 5 33      
43 6 Tahun 2014 Perda tentang APBD Perubahan 2014 6        
44 7 Tahun 2014 Perda tentang APBD Tahun Anggaran 2015 7        

DAFTAR REKAPITULASI PERKARA YANG DITANGANI BIRO HUKUM


SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU
TAHUN 2010 s.d. 2015
WILAYAH HUKUM   STATUS
JENIS PENGADILAN/ TERGUGAT/ OBJEK HUKUM
NO NOMOR DAN PENGGUGAT TGL. KET
PERKARA TERSANGKA GUGATAN
TANGGAL PUTUSAN
PERKARA      
1 2 3 4 5 6 7 8
               
1 PERDATA PTUN Tanjungpinang Gugatan Upah Minimum Sektoral Pemerintah Prov. Kepri SK Gubernur Kepulauan Riau PUTUS MENANG
      (UMS) akibat dikeluarkannya SK   No 238 Tahun 2012    
      Gubernur Kepulauan Riau        
      No 238 Tahun 2012        
      Nomor 03/G/2012/PTUN-TPI        
               
2 PERDATA PT TUN Medan Gugatan Sanggah Banding Pemerintah Provinsi Kepri cq BERITA ACARA PEMENANG PUTUS MENANG
      No. 02/G-PLW/2012/TUN MDN Dinas PU      
      lawan PT. Natuna Jaya        
               
3 PERDATA PTUN Tanjungpinang Gugatan Safrudin H. Abd Gani akibat Pemerintah Prov. Kepri SK Gubernur Kepulauan Riau PROSES  
      dikeluarkannya Keputusan No. 623   No. 632 Tahun 2012 PERSIDANGAN  
      Tahun 2012 (PAW)        
      Perkara Nomor 25/G/2012/PTUN.TPI        
               
4 PERDATA PN. TPI Gugatan PT. Nindya Karya terhadap Pemerintah Provinsi Kepri cq WANPRESTASI PROSES  
      Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau Dinas PU   PERSIDANGAN  
      Cq. Dinas PU        
      (Kasus Dompak)        
      Perkara Nomor 38/PDT-G/2012/PN.TPI        
               

5 PERDATA PN TPI Gugatan No 161/Pdt.G/2012/PN.BTM Pemerintah Provinsi Kepri   PANGGILAN  


      antara Pemrintah Prov. Kepri dengan     PERTAMA  
      Augustinus Purba (PAW)        
               
6 TUN MA Nomor Perkara 49/PR/XII/49   Permendagri No 44 Tahun PUTUS Permendagri
P/HUM/TH. 2012 2011
44/2011
            dianulir
      Keberatan Hak Uji Materil ke MA       (menang)
               
Permendagri No 44 Tahun
7 TUN MK Nomor Perkara 32/PUU/X/2012   2011 MENUNGGU  
Permohonan menjadi Pihak
      Terkait I     PUTUSAN  
               
8 PERDATA PTUN Tanjungpinang Gugatan Safrudin H. Abd Gani akibat Pemerintah Prov. Kepri SK Gubernur Kepulauan Riau PUTUS MENANG
      dikeluarkannya Keputusan No. 623   No. 632 Tahun 2012    
      Tahun 2012 (PAW)   tentang PAW    
      Perkara Nomor 25/G/2012/PTUN.TPI        
               
9 PERDATA TUN Tanjungpinang Gugatan No 01/G/2013/PTUN.TPI Pemerintah Provinsi Kepri SK Gubernur Kepulauan Riau PUTUS MENANG
      antara Pemrintah Provinsi Kepri   No. 752 Tahun 2012    
      melawan Serikat Pekerja   tentang UMK Kota Batam    
               
10 PERDATA TUN Tanjungpinang Gugatan No 02/G/2013/PTUN.TPI Pemerintah Provinsi Kepri SK Gubernur Kepulauan Riau PROSES  
      antara Pemrintah Provinsi Kepri   No. 752 Tahun 2012 PERSIDANGAN  
      melawan Himpunan Kawasan Industri   tentang UMK Kota Batam    
      (HKI) dan Perhimpunan Hotel dan        
Restauran Indonesia (PHRI) Kota
      Batam        
               

11 PERDATA PN Batam Gugatan Nomor 161/Pdt.G/2012/ Pemerintah Prov. Kepri SK DPD Partai Demokrat PROSES  
      PTUN.TPI antara Agustinus Purba (turut tergugat)   PERSIDANGAN  
      melawan Pemerintah Provinsi Kepri        
      (turut tergugat)        
               
Gugatan No
12 PERDATA PN. Jakarta Selatan 703/Pdt-G/2012/PN.Jkt.Sel Pemerintah Prov. Kepri SK DPD Partai PAN PUTUS  
      antara Jamal Adi Susanto melawan (turut tergugat III)      
      Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau        
      (turut tergugat III)        
               
13 PERDATA TUN Tanjungpinang Gugatan No 03/G/2013/PTUN.TPI Pemerintah Provinsi Kepri SK Gubernur Kepulauan Riau PROSES  
      antara Pemerintah Prov. Kepri dengan   No. 750 Tahun 2012 PERSIDANGAN  
      Himpunan Kawasan Industri   tentang UMK Kab. Bintan    
               
14 PERDATA TUN Tanjungpinang Gugatan No 04/G/2013/PTUN. TPI Pemerintah Provinsi Kepri SK Gubernur Kepulauan Riau PROSES  
      antara Agustinur Purba melawan   No. 206 Tahun 2013 PERSIDANGAN  
      Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau   tentang PAW    
               
15 PERDATA TUN Tanjungpinang Gugatan No 05/G/2013/PTUN. TPI Pemerintah Provinsi Kepri SK Gubernur Kepulauan Riau PROSES  
      antara Jamal Adi Susanto melawan   No. 177 Tahun 2013 PERSIDANGAN  
      Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau   tentang PAW    
               
16 PERDATA PN BATAM Gugatan No 32/Pdt.G/2013/PN. BTM Pemerintah Provinsi Kepri Intensive guru PROSES  
      antara PGRI melawan     PERSIAPAN  
      Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau        
               
17 PERDATA PN TANJUNGPINANG Gugatan No 09/Pdt.G/2013/PN. TPI Pemerintah Provinsi Kepri Gugatan Perbuatan Melawan PROSES  
      antara Cristina Djodi melawan   Hukum PERSIDANG  
      Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau        
               
TUN
18 PERDATA TANJUNGPINANG Gugatan No 08/G/2013/PTUN. TPI Pemerintah Provinsi Kepri SK Gubernur Kepulauan Riau PEMERIKSAAN  
antara H. BURHANUDDIN, S.Sos
      melawan   No. 177 Tahun 2013 PERSIAPAN  
      Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau   tentang PAW    
19 PERDATA PN TANJUNGPINANG Gugatan No 49/Pdt-G/2013/PN. TPI Pemerintah Provinsi Kepri Wanprestasi PROSES  
antara PHUA A HUAT DAN SUANG
      HOEA (tergugat)   PERSIAPAN  
      alia LAILA melawan        
      Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau        
               
20 TUN MK Nomor Perkara 32/PUU/X/2012 Pemerintah Provinsi Kepri Permendagri No 44 Tahun PUTUSAN  
2011
Permohonan menjadi Pihak
      Terkait I (Pihak Terkait I)      
               
TUN
21 PERDATA TANJUNGPINANG Gugatan No15/G/2013/PTUN. TPI Pemerintah Provinsi Kepri SK Gubernur Kepulauan Riau BANDING  
      antara RAHMI KOMALAWATI melawan (tergugat) No. 690 Tahun 2013    
      Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau   tentang PAW    
               
22 PERDATA PN TANJUNGPINANG Gugatan No 38/Pdt.G/2012/PN. TPI Pemerintah Provinsi Kepri Wanprestasi (Pembangunan BANDING  
Jembatan I P. Bintan - P.
      antara PT. Nindya Karya melawan Cq. Dinas PU Dompak)    
      Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (tergugat)      
               
23 PERDATA PN TANJUNGPINANG Gugatan No 70/Pdt.G/2012/PN. TPI Pemerintah Provinsi Kepri Wanprestasi PROSES  
      antara Sukarni melawan Cq. Dinas PU (tanah lagoi) SIDANG  
      Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (tergugat V)      
               
24 PERDATA PN TANJUNGPINANG Gugatan No 52/Pdt.G/2013/PN. TPI Pemerintah Provinsi Kepri Wanprestasi PROSES  
(pembangunan gedung
      antara Niko Rahmadani melawan Cq. BPBD BPBD SIDANG  
      Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau   Prov. Kepri)    
               
25 PERDATA PN Tanjungpinang Gugatan No. 69/Pdt.G/2013/PN.TPI Pemerintah Provinsi Kepri Wanprestasi PROSES  
(tanah Perkantoran
      antara Hasrina Yatti melawan   Dompak) SIDANG  
      Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau        
               
PTUN SK MENHUT No.
26 PERDATA TANJUNGPINANG Gugatan No 16/G/2013/PTUN. TPI Kementerian Kehutanan 463/Menhut-II/ PEMERIKSAAN  
      antara KADIN Kota Batam melawan RI 2013 tanggal 27 Juni 2013 PERSIAPAN  
Kepala Kantor Pertanahan Kota Batam
      dan     tgl 10 Okt 13  
      Menteri Kehutanan RI        
27 PERDATA PN TANJUNGPINANG Gugatan No. 69/Pdt.G/2013/PN.TPI Pemerintah Provinsi Kepri Wanprestasi WANPRESTASI MENANG
(tanah Perkantoran
      antara Hasrina Yatti melawan   Dompak)    
      Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau        
28 KONSTITUSI MAHKAMAH AGUNG Gugatan No 1P/Hum/Th.2014 Pemerintah Provinsi Kepri SK Gubernur Kepulauan Riau PROSES  
antara Kamar Dagang dan Industri
      Kota (termohon) No. 984 Tahun 2012    
Batam melawan Pemrintah Provinsi
      Kepri   tentang UMK Kota Batam    
               
PTUN
29 PTUN TANJUNGPINANG Gugatan No15/G/2013/PTUN. TPI Pemerintah Provinsi Kepri SK Gubernur Kepulauan Riau MENANG  
      antara RAHMI KOMALAWATI melawan (tergugat) No. 690 Tahun 2012    
      Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau   tentang PAW    
               
PTUN SK Gubernur Kepulauan Riau
30 PTUN TANJUNGPINANG Gugatan No 4/G/2014/PTUN. TPI Pemerintah Provinsi Kepri No. 409 MENANG  
Tahun 2014 tentang
      antara AHMAD DANI melawan (tergugat) Peresmian    
Pemberhentian dan
      Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau   Pengangkatan    
Pengganti Antar Waktu
          Anggota    
          DPRD Tanjungpinang 2013    
PTUN
31 PTUN TANJUNGPINANG Gugatan No 14/G/2014/PTUN. TPI Pemerintah Provinsi Kepri Pemilihan Komisi Informasi GUGATA N DAMAI
      antara ABDUL LATIEF melawan (turut tergugat III) Publik DICABUT  
      Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau        
               
32 PERDATA PN TANJUNGPINANG Gugatan No 49/Pdt-G/2013/PN. TPI Pemerintah Provinsi Kepri Wanprestasi MENANG Penggugat
antara PHUA A HUAT DAN SUANG
      HOEA (tergugat)     melakukan
      alia LAILA melawan       upaya Kasasi
      Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau       di Mahkamah
              Agung
TAMPILAN WEBSITE
JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM
PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BERANDA

DAFTAR PERATURAN
SISTEM PENCARIAN PERATURAN

GALERI FOTO
PERALATAN PENDUKUNG JDIH
2 UNIT SCANNER
KOLEKSI BUKU HUKUM PROVINSI KEPRI

Anda mungkin juga menyukai