Anda di halaman 1dari 2

SPO PENATALAKSANAAN DIABETES MELITUS

PUSKESMAS
SALAM

SPO

Pengertian

2
3
4

Tujuan
Kebijakan
Alat dan Bahan

Prosedur/Langkah
Kerja

6
7

Unit Terkait
Referensi

No. Dokumen

No. Revisi

Tanggal terbit

Halaman

Ditetapkan,
Kepala Puskesmas

drg. Wahyu Wuryaningsih. M.Kes


NIP. 19960731 199312 2 001

Suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi


karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan tindakan cross insisi
Tensimeter
Stetoskop
Glukometer dan stik
Manifestasi klinis Diabetes melitus:
Keluhan klasik: poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan yang tidak
dapat dijelaskan penyebabnya.
Kelainan lain: lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi ereksi pada
pria, serta pruritus vulva pada wanita.
Diagnosis DM dengan memenuhi salah satu dari tiga kriteria:
- Gejala klasik DM + glukosa plasma sewaktu 200, mg/dl (11,1 mmol). Glukosa
plasma sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa
memperhatikan waktu makan terakhir.
- Gejala klasik DM + kadar glukosa plasma puasa 126mg/dl (7.0 mmol). Puasa
diartikan pasien tak menapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam.
- Kadar glukosa plasma 2 jam pada TTGO 200mg/dl (11.1 mmol/L). TTGO
dilakukan dengan standar WHO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan
75 gr glukosa anhidrus yang dilarutkan ke dalam air.
Penatalaksanaan:
1. Edukasi
Tujuan edukasi agar terjadi perubahan perilaku dan peningkatan motivasi.
2. Terapi gizi medis
Karbohidrat:
- Karbohidrat yang dianjurkan sebesar 45-65% total asupan energi.
- Makan 3 kali sehari untuk mendistribusikan asupan karbohidrat dalam sehari,
dan jika diperlukan dapat diberikan makanan selingan buah atau makanan lain
sebagai bagian dari kebutuhan kalori sehari.
Lemak:
- Asupan lemak dianjurkan sekitar 20-25% total asupan energi.
- Bahan makanan yang dibatasi adalah yang banyak mengandung lemak jenuh
dan lemak trans antara lain daging berlemak dan susu penuh (whole milk)
Protein
- Sumber protein yang baik adalah seafood (ikan, udang, cumi, dll.), daginh tanpa
lemak, ayan tanpa kulit, produk susu rendah lemak, kacang-kacangan, tahu,
tempe.
- Pada pasien nefropati perlu penurunan asupan protein menjadi 0,8 g/kgBB per
hari.
Natrium
- Anjuran asupan natrium sama dengan masyarakat umum, yaitu tidak lebih dari
3.000 mg atau sama dengan 6-7 gr (1 sendok teh) garam dapur.
Serat
- Anjuran konsumsi serat adalah: 25 gr/1000 kkal
3. Latihan jasmani
Latihan jasmani dilakukan teratur3-4 kali seminggu kurang lebih 30 menit. Latihan
jasmani yang dianjurkn yang bersifat aerobik yaitu jalan kaki, sepeda santai, joggng
dan berenang.
4. Intervensi farmakologis
Intervensi farmakologis dilakukan bila sasaran glukosa darah belum tercapai
dengan pengaturan makan dan latihan jasmani.
1. Obat hipoglikemik oral (OHO)
- Sulfonil urea
Glibenklamid 2.5-15 mg/hari dibagi 1-2 dosis sebelum makan
Glimepirid 1-6mg/hari 1 kali sehari sebelum makan
- Biguanid
Metformin 250-3000mg/hari dibagi 1-3 dosis bersama/sesudah makan
2. Insulin
Insulin diberikan bila gagal dengan kombinasi OHO dosis hampir maksimal
dan membutuhkan konsultasi/rujukan ke dokter spesialis penyakit dalam.
BP Umum
Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan bagi Penyandang Diabetes.halaman 3-21,
PERKENI, 2006

/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_1/342159030.doc

SPO PENATALAKSANAAN DIABETES MELITUS

PUSKESMAS
SALAM

SPO

No. Dokumen

No. Revisi

Tanggal terbit

Halaman

/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_1/342159030.doc

Ditetapkan,
Kepala Puskesmas

drg. Wahyu Wuryaningsih. M.Kes


NIP. 19960731 199312 2 001

Anda mungkin juga menyukai