POMPA SENTRIFUGAL
Disusun oleh :
Dessy Tri Nugraheni
21080110120035
21080110130062
21080110130063
Nisaul Kamila
21080110130066
21080110130067
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem plumbing adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bangunan gedung, oleh karena
itu perencanaan sistem plambing haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan
perencanaan gedung itu sendiri, dalam rangka penyediaan air bersih baik dari kualitas dan kuantitas serta
kontinuitas maupun penyaluran air bekas pakai atau air kotor dari peralatan saniter ke tempat yang
ditentukan agar tidak mencemari bagian-bagian lain dalam gedung atau lingkungan sekitarnya.
Perencanaan sistem plambing dalam suatu gedung, guna memenuhi kebutuhan air bersih sesuai
jumlah penghuni dan penyaluran air kotor secara efesien dan efektif (drainase), sehingga tidak terjadi
kerancuan dan pencemaran yang senantiasa terjadi ketika saluran mengalami gangguan.
Fungsi utama peralatan plumbing gedung adalah menyediakan air bersih dan atau air panas ke
tempat-tempat tertentu dengan tekanan cukup, menyediakan air sebagai proteksi kebakaran dan
menyalurkan air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari lingkungan sekitarnya.
Sistem instalasi plumbing pada gedung-gedung umumnya terbagi atas tiga bagian utama yang
harus dipahami dan dirawat untuk mencapai tingkat kenyamanan penghuni :
1. Instalasi Plumbing Sistem Air Bersih.
2. Instalasi Plumbing Sistem Air Kotor Dan Air Bekas.
3. Instalasi Plumbing Sistem Venting.
Dalam Instalasi Plumbing Sistem Air Bersih bagian utama adalah pompa, pompa berfungsi untuk
memompa air bersih dari ground water tank ke roof tank melalui pipa transfer. Beberapa jenis pompa
transfer yang sering dipakai, antara lain :
Centrifugal Pump
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal adalah suatu pompa yang memindahkan cairan dengan memanfaatkan gaya
sentrifugal yang dihasilkan oleh putaran impeler. Pompa sentrifugal mengubah enegi kecepatan menjadi
energi tekanan. Ada juga yang menyebutnya sebagai mesin kecepatan karena semakin cepat putaran
pompanya maka akan semakin tinggi tekanan (head) dihasilkan.
2.2 Klasifikasi Pompa Sentrifugal
a. Pompa radial.
Fluida diisap pompa melalui sisi isap adalah akibat berputarnya impeler yang
menghasilkan tekanan vakum pada sisi isap. Selanjutnya fluida yang telah terisap terlempar
keluar impeler akibat gaya sentrifugal yang dimiliki oleh fluida itu sendiri. Dan selanjutnya
ditampung oleh casing (rumah pompa) sebelum dibuang kesisi buang. Dalam hal ini ditinjau dari
perubahan energi yang terjadi, yaitu : energi mekanis poros pompa diteruskan kesudu-sudu
impeler, kemudian sudu tersebut memberikan gaya kinetik pada fluida.
Akibat gaya sentrifugal yang besar, fluida terlempar keluar mengisi rumah pompa dan
didalam rumah pompa inilah energi kinetik fluida sebagian besar diubah menjadi energi tekan.
Arah fluida masuk kedalam pompa sentrifugal dalam arah aksial dan keluar pompa dalam arah
radial. Pompa sentrifugal biasanya diproduksi untuk memenuhi kebutuhan head medium sampai
tinggi dengan kapasitas aliran yang medium. Dalam aplikasinya pompa sentrifugal banyak
digunakan untuk kebutuhan proses pengisian ketel dan pompa-pompa rumah tangga.
Konstruksinya sederhana
Operasinya andal
Harganya murah
Kapasitasnya besar
Efisiensinya bagus
Kerugiannya :
Tidak self priming, walaupun dengan desain khusus dapat dibuat menjadi self priming
A. Stuffing Box: Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros pompa
menembus casing.
B. Packing: Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing pompa melalui
poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.
C. Shaft: Shaft (poros) berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama
beroperasi dan tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar lainnya
D. Shaft sleeve: Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan pada
stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage joint, internal bearing dan interstage atau
distance sleever.
E. Vane : Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller
F. Casing : merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen yang
berputar, tempat kedudukan diffusor (gude vane), inlet dan outlet nozzel serta tempat memberikan arah
aliran impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage)
G. Eye of impeller : bagian sisi masuk pada arah isap impeller
H. Impeller: Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi kecepatan
pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus akan
masuk
mengisi
kekosongan
akibat
perpindahan
dari
cairan
yang
masuk
sebelumnya.
I. Wearing Ring: Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati bagian
depan impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara memperkecil celah antara casing dengan
impeller.
J. Bearing: Bearing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar dapat
berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat
berputar dengan lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil.
2.6 Cara Pemasangan Pompa Sentrifugal
Yang di maksud dengan pemasangan pompa mencakup :
a. Pemasangan pompa secara horizontal/vertical/inclined
b. Pemasangan pompa secara kering/basah
c. Pemasangan pompa secara pararel/seri
Tetapi dalam tulisan berikut ini hanya akan membahas mengenai pemasangan pompa secara pararel dan
seri saja beserta dengan akibatnya.
a. Pemasangan pompa secara pararel
Pemasangan pararel sering dilakukan karena meninjau beberapa faktor yang sangat penting antara
lain penghematan energi pada penggerak mula, dan lainnya sehingga tercapai pengoperasian yang
optimum. Pada umumnya pada pemasangan pompa secara pararel dipergunakan dua atau lebih pompa
yang type, jenis ukuran dan data teknis yang sama. Contoh yang sering di temukan adalah : Pemasangan
pompa pararel dengan kapasitas paruh, dan penambahan satu unit pompa untuk menambah kapasitas
karena peningkatan kebutuhan akan cairan.
Pemasangan pompa pararel dengan kapasitas paruh (pararel dengan dua unit pompa).
Dari perencanaan kita sudah menghitung dan mendapatkan kurva dari sistim (garis sifat pipa).
Dari gambar di atas maka yang perlu diperhatikan dalam menentukan unit pompa adalah sebagai berikut :
1. Pada saat hanya satu unit pompa yang bekerja maka titik kerja pompa akan berubah kapasitasnya akan
meningkat dan headnya akan menurun tidak sama dengan pada saat dua unit pompa bekerja. Oleh sebab
itu kita harus menentukan pompa yang dapat di rekomendasikan dan di jamin oleh pabrik pompa untuk
bekerja pada titik -titik kerja sesuai dengan sistim kurva dan kurva pompa.
2. Untuk penggunaan pompa yang mempunyai sifat kurva curam maka kapasitas yang akan di capai
untuk dua unit pompa beroperasi secara pararel lebij besar dari pada pompa yang mempunyai sistim kura
landai.
3. Untuk menentukan besar daya penggerak mula maka dasar perhitungan daya yang akan di butuhkan
oleh pompa adalah pada daya maksimumnya.
Penambahan satu unit pompa pada sistim karena adanya peningkatan kebutuhan tanpa diadakan
perubahan pada instalansi pipa.
Dari gambar diatas yang perlu kita perhatikan adalah sebagai berikut :
1. Bahwa dengan penambahan satu unit pompa yang sejenis dan mempunyai data teknis yang sama maka
hasil operasi pararel dari dua unit pompa tersebut tidak akan mencapai dua kali kapasitas yang di capai
oleh satu unit pompa beroperasi terutama untuk pompa yang mempunyai sistim kurva landai. Biasanya
untuk pompa yang mempunyai sistim kurva landai tidak di rekomendasikan untuk beroperasi pararel.
2. Untuk menambah satu unit pompa yang mempunyai data teknis yang berbeda kita harus
memperhatikan kembali kurva sistim, jangan sampai pompa yang telah terpasang tidak dapat berfungsi
dengan optimum. Lihat gambar di bawah ini.
Dalam operasi pompa secara seri, pompa 1 dan pompa 2 akan menghasilkan head H1+2 dengan
penjumlahan headnya. Pompa dengan dipasang seri banyak keuntungannya terutama untuk kurva sistim
yang curam dan sistim kurva pompa yang landai. Pda waktu menjalankan pompa pertama harus
dijalankan lebih dahulu sampai mencapai tekanan dan tekanan yang cukup, kalau tidak terjadi masalah
pada kavitasi. Sebaliknya pada waktu mematikan pompa, urutan sebaliknya yang harus di lakukan.
Sesungguhnya lebih baik dipakai pompa dengan impeller jamak jika masih memungkinkan karena akan
lebih murah dan lebih efesien serta baik secara teknisnya.
2.7 Cara Pemeriksaan Pompa Sentrifugal
a. Pemeriksaan Kinerja Pompa
1.) hitung debit pompa berdasarkan catatan laporan harian terakhir, minimal catatan selama 3 hari
terakhir
2.) hitung head pompa berdasarkan tekanan kerja yang terbaca pada manometer dalam satuan mater,
ditambah beda tinggi antara muka air yang dipompa dengan letak manometer, ditambah kerugian
tekanan sepanjang pipa mulai dari pemasukan pada saringan pompa sampai letak manometer.
3.) catat arus dan tegangan rata-rata pada periode yang sama
4.) hitung efisiensi pompa sesuai rumus l.
5.) lakukan overhaul apabila hasil perhitungan dibawah standar
b. Pemeriksaan Fisik Pompa
1.) pemeriksaan kipas
pemeriksaan kipas terhadap kerusakan korosif, berlubang atau berubah bentuk
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.
Pompa sentrifugal adalah suatu pompa yang memindahkan cairan dengan memanfaatkan gaya
sentrifugal yang dihasilkan oleh putaran impeller. Klasifikasi pompa sentrifugal : Pompa radial,
4.
DAFTAR PUSTAKA
http://majarimagazine.com/2008/05/dasar-dasar-pompa-sentrifugal-bagian-1/
http://www.pip2bdiy.org/nspm/data/Pt%20T-34-2000-C.pdf
http://ksbforblog.blogspot.com/2009/05/pemilihan-pompa-sentrifugal-bag-2.html
http://industryoleochemical.blogspot.com/2012/03/pompa-sentrifugal.html
http://awan05.blogspot.com/2009/12/pengertian-dan-klasifikasi-pada-pompa.html
http://suharto-pump.blogspot.com/2008/12/definisi-jenis-jenis-dan-cara-kerja.html