Manfaat Ekonomi:
Memiliki
nilai
jual
yang
lebih
tinggi
dari
pada
bahan
di
dalam
asalnya.
Manfaat Lingkungan:
Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen),
Meningkatkan
tanah.
retensi
atauketersediaan
hara
Salah satu kegunaan Zeolit dalam bidang pertanian adalah pada pembuatan pupuk
kandang Zeolit, yang merupakan campuran antara pupuk kandang dengan mineral Zeolit.
Pupuk kandang Zeolit ini memiliki sifat lebih dari pupuk organik pada umumnya, yaitu
mempunyai rata-rata C/n yang rendah, dan pertukaran kation yang tinggi. Dengan pupuk ini,
penggunaan unsur pupuk dapat lebih lama, karena dengan adanya Zeolit tanaman dapat
mengkonsumsi pupuk lebih lama.
Zeolit selain memiliki kemampuan sebagai mineral penukar kation, juga memiliki daya
tahan yang tinggi untuk menahan ion amonium dan kalium yang terdapat di dalam air,
sehingga penggunaan Zeolit dapat meningkatkan sifat-sifat fisika dan kimia tanah, terutama
tanah yang mengandung pasir dan sedikit aluminium sulfat serta tanah pozolik.
Jenis Zeolit yang sering digunakan di bidang pertanian terutama adalah jenis
klinoptilolit, yang sudah banyak menunjukkan hasil berupa peningkatan ketersediaan unsur
nitrogen di dalam tanah, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen
tanaman. Hal ini disebabkan karena adanya pengaruh Zeolit terhadap kapasitas penyerapan
(adsorpsi), dan penyimpanan (retensi) amonium dan kalium.
Selain hal tersebut, sifat permukaan Zeolit sangat mudah untuk menyerap kation-kation
logam berat seperti Cd, Pb , dan Zn, jadi logam-logam tersebut akan terserap oleh Zeolit, dan
tidak dikonsumsi oleh akar tanaman, sehingga tidak akan meracuni tanaman, karena
kandungan logam berat yang ada.
Hardjatmo dan Husaini (1996) menyatakan kandungan mineral Zeolit pada batuan
Zeolit yang terdapat di Pulau Flores mencapai 60,2 % berat dengan persentase modernit
adalah 55,7 %, sedangkan klinoptilolit hanya 4,5 %. Nilai KTK-nya adalah 151,9 Cmol/kg.
Kemampuan pertukaran kation Zeolit merupakan parameter utama dalam menentukan
kualitas Zeolit yang akan digunakan. KTK adalah jumlah meq ion logam yang dapat diserap
maksimum olah 1 g Zeolit dalam kondisi setimbang. KTK dari Zeolit biasanya bervariasi dari
1,5 sampai 6 meq/g. Nilai KTK Zeolit berbanding lurus dengan jumlah atom Al yang
terkandung di dalamnya, makin banyak jumlah atom Al maka makin tinggi nilai KTK dari
Zeolit. KTK ini merupakan penentuan kemampuan tanah untuk mengikat (mengawetkan)
pupuk yang diberikan
Pemanfaatan Zeolit sebagai bahan pembenah tanah, yaitu dapat ditebar langsung ke
o
Dari hasil penelitian sebelumnya tentang pencampuran beberapa jenis pupuk organik
dan zeolit yang diberikan secara bersamaan dengan dosis yang tepat dapat mempertahankan
kelembaban tanah yang lebih lama, sehingga fluktuasi suhu di sekitar perakaran sangat kecil,
dan suhu tidak naik drastis (suhu tanah relatif stabil) setelah air diberikan ke tanah. Tanpa
pemberian zeolit maka suhu tanah di sekitar perakaran meningkat drastis yang
mengakibatkan kandungan C-organik cepat teoksidasi dan ketersediaannya di dalam tanah
tidak dapat dipertahankan lebih lama lagi.
2.
Daun memiliki ukuran relatif kecil, warna menarik, rimbun, tidak cacat dan
berpenyakit, corak indah, dan bertekstur.
3.
Memiliki ketahanan terhadap kondisi yang lembab atau yang sangat kering.
4.
Tahan terhadap kondisi kekurangan matahari. Tanaman yang berbunga kurang cocok
karena memerlukan banyak cahaya.
DAFTAR PUSTAKA