Di susun Oleh
JENGSELPIAN
NPM. 1426010027
Puji syukur kiata panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena
atas rahmat dan karunianya, penulis dapat menyelesaikan makalah kasus
ini. Di dalam makalah kasus ini penulis sudah berupaya semampunya,
namun apabila ada kekurangan dan kesalahan baik dari segi isi maupun
bahasanya, penulis mengharapkan adanya masukan maupun saran
perbaikan dan kesempurnaan makalah kasus ini. Dalam hal ini penulis
mengambil
judul
penyakit
ASUHAN
KEPERAWATAN
(ASKEP)
MENIERE.
penulis makalah kasus ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, baik
moral maupun material dan dukungan dari berbagai pihak, maka dengan
ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang
telah memberikan bimbingan kepada penulis dalam makalah kasus ini.
Semoga bermanfaat.. amiin
Bengkulu, Januari 2017
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..............................................................................
ii
Latar belakang............................................................................
Rumusan masalah......................................................................
Tujuan penulisan.........................................................................
Manfaat penulisan.......................................................................
1
1
2
2
Definisi........................................................................................ 3
Etiologi........................................................................................ 4
Manifestasi Klinis........................................................................ 6
Patofisiologi................................................................................. 8
Penatalaksanaan ....................................................................... 9
Asuhan Keperawatan ................................................................ 11
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 20
B. Saran........................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit Meniere pertama kali dijelaskan oleh seorang ahli dari
Perancis bernama Prospere Meniere dalam sebuah artikel yang
diterbitkannya pada tahun 1861. Definisi penyakit Meniere adalah
suatu penyakit pada telinga bagian dalam yang bisa mempengaruhi
pendengaran dan keseimbangan. Penyakit ini ditandai dengan keluhan
berulang berupa vertigo, tinnitus, dan pendengaran yang berkurang,
biasanya pada satu telinga. Penyakit ini disebabkan oleh peningkatan
volume dan tekanan dari endolimph pada telinga dalam.
Dari penelitian yang dilakukan didapat data sekitar 200 kasus dari
100.000 orang di dunia menderita penyakit Meniere. Kebanyakan
penderita adalah yang berumur 40 tahun keatas dan tidak ada
perbedaan yang berarti antara antara jumlah penderita pria dan wanita.
Prevalensi penyakit Meniere di beberapa negara berbeda-beda, di
Amerika terdapat 218 penderita dari 100.000 penduduk, di Jepang
terdapat 36 penderita dari 100.000 penduduk, dan 8 penderita dari
100.000 penduduk terdapat di Italia.
Kelompok akan berusaha menjelaskan tentang sindrom meniere
beserta asuhan keperawatan yang diharapkan dapat berguna untuk
mahasiswa dan masyarakat pada umumnya.
B. Rumusan Masalah
Apa konsep teori dari Sindrom Meniere dan bagaimana asuhan
keperawatan pada klien dengan Sindrom Meniere?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menjelaskan asuhan keperawatan yang harus diberikan kepada
klien dengan sindrom meniere.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu memahami definisi dari sindrom meniere
b. Mahasiswa mampu memahami etiologi dari sindrom meniere
c. Mahasiswa mampu memahami Manifestasi klinis dari sindrom
meniere
d. Mahasiswa mampu memahami penatalaksanaan dari sindrom
meniere
e. Mahasiswa mampu memahami patofisiologi dari sindrom
meniere
f. Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan dari
sindrom meniere, meliputi:
1) Pengkajian
2) Diagnosa Keperawatan
3) Intervensi keperawatan
4) WOC
D. Manfaat
Dengan adanya
makalah
ini,
diharapkan
mahasiswa
mampu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Penyakit Meniere pertama kali dijelaskan oleh seorang ahli dari
Perancis bernama Prospere Meniere dalam sebuah artikel yang
diterbitkannya pada tahun 1861. Definisi penyakit Meniere adalah
suatu penyakit pada telinga dalam yang bisa mempengaruhi
pendengaran dan keseimbangan. Penyakit ini ditandai dengan keluhan
berulang berupa vertigo, tinnitus, dan pendengaran yang berkurang
ssecara progresif, biasanya pada satu telinga. Penyakit ini disebabkan
oleh peningkatan volume dan tekanan dari endolimfe pada telinga
dalam.
Endolimph atau cairan Scarpa adalah cairan yang berada di
dalam labirin telinga dalam. Kation utama yang berada di cairan
ekstraselular ini adalah kalium. Ion yang terdapat di dalam endolimfe
lebih
banyak
dari perilimfe.
Sedangkan
perilimfe adalah
cairan
vestibuli.
Komposisi
ionik
serebrospinal.
perimlife
Kation
seperti
terbanyak
semisirkularis
horizontal,
canalis
semisirkularis
vertikal
yang
membesar
disebut
ampula,
berisi
reseptor
oleh
suatu
selaput
yang
disebut
cupula.
Karena
dianggap
mempunyai
hubungan
dengan
kelainan
antigen-antibodi
mungkin
menggangu
dari
hubungan
antara
alergi
dan
infeksi
virus
yang
4. Trauma kepala
Jaringan parut akibat trauma pada telinga dalam dianggap dapat
menggangu aliran hidrodinamik dari endolimfatikus. Anggapan ini
diperkuat dengan adanya pasien Meniere yang mempunyai riwayat
fraktur tulang temporal.
5. Autoimun
Ada pula anggapan dari ahli yang menyatakan bahwa hidrops
endolimfe bukan merupakan penyebab dari penyakit Meniere. Ini
dikatakan oleh Honrubia pada tahun 1999 dan Rauch pada tahun
2001 bahwa pada penelitian otopsi ditemukan hidrops endolimfe
pada 6% dari orang yang tidak menderita penyakit Meniere.
Penelitian yang banyak dilakukan sekarang difokuskan pada fungsi
imunologik pada sakus endolimfatikus. Beberapa ahli berpendapat
penyakit Meniere diakibatkan oleh gangguan autoimun. Brenner
yang melakukan penelitian pada tahun 2004 mengatakan bahwa
pada sekitar 25 % penderita penyakit Meniere didapatkan juga
penyakit autoimun terhadap tiroid. Selain itu Ruckenstein pada
tahun 2002 juga mendapatkan pada sekitar 40 % pasien penderita
penyakit Meniere didapatkan hasil yang positif pada pemeriksaan
autoimun
darah
seperti
Rheumatoid
factor,
Antibodi
berhari-hari,
atau
berminggu-minggu.
Namun
sensasi
ini
disertai
mual
dan
muntah.
Terdapat
adanya
kurang
hari.
Biasanya
setelah
periode
tersebut,
yang
dapat
remisi
tersebut
ternyata
tidak
permanen,
dapat
terjadi
Sebelum
gejala
vertigo
menyerang,
pasien
dapat
penyakit
Meniere
disebabkan
oleh
dengan
perilimfe.
Hal
ini
meyebabkan
gangguan
atau
mengontrol
serangan
vertigo
selama
eksaserbasi penyakit.
- Vasodilator
Vasidilator yang sering digunakan adalah Betahistin HCl 8 mg 3
kali sehari, jika tidak terdapat ulkus peptikum. Alternatif lain
adalah asam nikotinat, histamine dan siklandelat. Vasodilator
digunakan akibat gangguan pada endolimfe oleh kelainan
-
vaskuler.
Antikolinergik
Probantin telah digunakan sebagai terapi meniere karena teori
bahwa hidrops endolimfatik disebabkan oleh disfungsi susunan
atas
teori
bahwa
endolimfatik.
Pemberian Vitamin
Pemberian vitamin berdasarkan atas teori bahwa penyakit
meniere akibat defisiensi vitamin. Vitamin yang biasa diberikan
bio-flavonoid (Lipoflavonoid).
Diet rendah garam dan Pemberian diuretic
Diet rendah garam dan pemberian diuretic dimaksudkan adalah
agar menurunkan jumlah cairan tubuh dengan harapan juga
pada
meniere
yang
bias
serangan
vertigo
dan
tanpa
berdalih
berusaha
yang
sering
diberikan
adalah
dimenhidrinat
atau
10
atau
destruksi
total
pada
labirintus
pada
penyakit
Meniere,
tetapi
terpaksa
harus
11
1. Tes Weber
2. Tes Rinne
3. Tes Swabach
4. Pemeriksaan per sistem :
B1 : Breathing (Sistem Pernapasan)
Bentuk dada
Pola nafas
: normal
Suara napas
: normal
: tidak ada
: normal
: menurun
12
persepsi
sensori
berkaitan
dengan
gangguan
pendengaran
2. Resiko tinggi cedera berkaitan dengan perubahan mobilitas
karena gangguan cara berjalan dan vertigo.
3. Ansietas berkaitan dengan ancaman atau perubahan status
kesehatan dan kehilangan pendengaran
4. Resiko
terhadap
trauma
keseimbangan
13
berkaitan
dengan
kesulitan
Diagnosis
keperawatan
Resiko
tinggi
cedera berkaitan
dengan vertigo.
Tujuan
menghindari
cedera
fisik
yang berkaitan
dengan
ketidakseimbangan
saat
mobilisasi.
Kriteria
Hasil
a. Klien dapat
berjalan
dengan
normal
/
lancar.
b.
Klien
mampu
menjaga
keseimbangan
tubuhnya saat
melakukan
mobilisasi
14
Intervensi
1. Kaji
vertigo
yang meliputi
riwayat, awitan,
gambaran
serangan,
durasi,
frekuensi, dan
adanya gejala
telinga
yang
terkait
kehilangan
pendengaran,
tinitus,
rasa
penuh
di
telinga.
2. Kaji
luasnya
ketidakmampuan
berkaitan
dengan
aktivitas rutin
3. Ajarkan
atau
tekankan terapi
vestibular/
keseimbangan
Rasional
1. Luasnya
ketidakmampuan
akan
meningkatkan
resiko cidera /
jatuh.
2. Latihan
/
terapi
mempercepat
kompensasi
labirin yang
dapat
mengurangi
vertigo
dan
gangguan
cara jalan.
3. Melatih
kemandirian
klien
sesuai indikasi
4. Berikan
atau
ajari
cara
pemberian obat
anti vertigo dan
atau
obat
penenang
vestibular serta
beri
petunjuk
pada
pasien
mengenai efek
sampingnya.
5. Dorong pasien
untuk berbaring
/ istirahat bila
merasa pusing.
6. Saat
klien
berbaring,
Letakkan
bantal
pada
kedua
sisi
kepala
dan
pagar tempat
tidur dinaikkan
7. Riwayat
15
4. Mengurangi
kemungkinan
jatuh
dan
cedera sebab
peningkatan
5. Gerak/
mobilitas
akan
memperberat
vertigo.
6. Untuk
mengurangi
mobilitas
berlebih dan
untuk
keamanan
klien.
2.
Gangguan
persepsi sensori
auditorius
berkaitan
dengan proses
penyakit
Gangguan
persepsi
sensori dapat
teratasi
a.
Rasa
berdenging
dapat hilang /
berkurang
b.Komunikasi
efektif antara
klien,
keluarga, dan
tenaga
kesehatan.
1.
2.
3.
4.
3.
Ansietas
berkaitan
dengan
Mening-katkan
koping klien
Mengurangi
merupakan
dasar
pelaksanaan
intervensi
selanjutnya
Monitor tingkat
kelemahan
persepsi klien
Memperbaiki
komunikasi
:
berbicara tegas
dan
jelas
(tanpa
berteriak)
Ajarkan
cara
berkomunikasi
yang tepat yatu
menggunakan
tanda
nonverbal
(ekspresi
wajah,menunju
k dan sikap
tubuh)
Bantu
pasien
mengidentifikasi
16
1. Mengusahakan mobilitas
fisik
yang
sesuai
dengan
kebutuhan
klien
2. Menjaga
privasi klien
dan keluarga
3. Putuskan
solusi
bersama agar
klien
dan
perawat
dapat
berkomunikas
i efektif
mengurangi
ansietas.
Situasi
penuh
ancaman, atau
perubahan
status
kesehatan dan
efek
ketidakmampuan
akibat
vertigo
atau
menghilangkan kecemasan
klien
Klien
tidak
mengalami
kecemasan
terhadap status
kesehatannya
Klien
mampu
meningkatkan
koping diri
Kaji
tingkat
ansietas.
keterampilan
koping yang telah
dilakukan dengan
berhasil pada masa
lalu.
Beri
upaya
kenyamanan dan
hindari
aktivitas
yang menyebebkan
stress
Ajarkan
pasien
teknik
penatalaksanaan
stress atau lakukan
rujukan
sesuai
indikasi
Dorong
pasien
mendiskusikan
ansietas dan gali
keprihatinan
mengenai serangan
vertigo.
Berikan informasi
mengenai vertigo
dan
penanganannya.
17
stress
dapat
memperberat
gejala kondisi ini.
Memperbaiki
manajemen
stress,
mengurangi
frekuensi
dan
beratnya
serangan vertigo.
Meningkatkan
kesadaran
dan
pemahaman
hubungan antara
tingkat
antietas
dan perilaku.
Meningkatkan
pengetahuan
membantu
mengurangi
ansietas
Mampu mentukan
metode komunikasi
yang tepat untuk
mengurangi
kecemasan klien
Memadukan
intervensi
terapeutik
&
partisipatif
dalam
perawatan
diri,
keterampilan
koping pada masa
lalu dapat
18
G. WOC
DOWNLOAD : WOC ASKEP MENIERE
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit Meniere adalah suatu penyakit pada telinga dalam yang
bisa mempengaruhi pendengaran dan keseimbangan. Penyakit ini
ditandai dengan keluhan berulang berupa vertigo, tinnitus, dan
pendengaran yang berkurang ssecara progresif, biasanya pada satu
telinga. Penyakit ini disebabkan oleh peningkatan volume dan tekanan
dari endolimfe pada telinga dalam.
B. Saran
Diharapkan dengan hadirnya makalah ini maka mahasiswa
maupun praktisi kesehatan dapat memahami asuhan keperawatan
pada pasien dengan Sindrom Meniere dengan tepat
20
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes, Marilynn E. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta :
EGC
Corwin, Elizabeth J. (2001). Patofisiologi. Jakarta : EGC
Latief, abdul dkk. (2007). Ilmu kesehatan anak. Jakarta : bagian ilmu
kesahatan anak fakultas kedokteran universitas Indonesia
Putz R dan Pabst R. 1997. sobota. Jakarta : EGC
Arsyad, Efiaty, dkk. (2007). Buku Ajar Ilmu Kesehatan TELINGA,
HIDUNG, TENGGOROKAN, KEPALA dan LEHER edisi keenam.
Balai penerbit FKUI: Jakarta.
Copyright (c) (2011-2017) Nuzulul Zulkarnain Haq. All rights reserved.
Seluruh artikel di nuzulul-fkp09.web.unair.ac.id dapat anda
perbanyak, cetak, modifikasi dan distribusikan secara bebas asal
tetap mencantumkan nama penulis dan URL lengkap artikel.
Powered by Universitas Airlangga