Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Sehingga berkat dan rahmat karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah manajemen operasional ini yang berjudul
MENGANALISIS INSTANSI ATAU LEMBAGA BPJS KESEHATAN dengan deadline yang
sudah ditentukan .
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen mata kuliah manajemen
operasional ,Yang telah memberi kesempatan untuk membuat dan menyelesaikan makalah ini
,Sehingga saya memperoleh banyak ilmu,informasi dan pengetahuan selama saya membuat dan
menyelesaikan makalah ini
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan,oleh sebab itu kami
berterima kasih sekiranya bila mendapatkan masukan yang bersifat membangun untuk
penyempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk mengatasi hal itu, pada 2004, dikeluarkan Undang-Undang No.40 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN). UU 40/2004 ini mengamanatkan bahwa jaminan sosial wajib
bagi seluruh penduduk termasuk Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui suatu Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 juga menetapkan,
Jaminan Sosial Nasional akan diselenggarakan oleh BPJS, yang terdiri atas BPJS Kesehatan dan
BPJS Ketenagakerjaan. Khusus untuk Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) akan diselenggarakan
oleh BPJS Kesehatan yang implementasinya dimulai 1 Januari 2014. Secara operasional,
pelaksanaan JKN dituangkan dalam Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden, antara lain:
Peraturan Pemerintah No.101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran (PBI); Peraturan
Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan; dan Peta Jalan JKN (Roadmap Jaminan
Kesehatan Nasional).
menggambarkan
suatu
set
entitas
yang
berinteraksi,
di
mana
suatu model
Menurut Tata Sutabri, S.Kom., MM Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat
menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan laporan yang diperlukan.
Menurut Erwan Arbie, Sistem informasi adalah sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, membantu dan mendukung kegiatan
operasi, bersifat manajerial dari suatu organisasi dan membantu mempermudah penyediaan
laporan yang diperlukan.
Menurut Tafri D. Muhyuzir, Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan,
dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi
yang saling terkait dan saling mendukung sehingga menjadi suatu informasi yang berharga bagi
yang menerimanya.
Menurut OBrien, sistem informasi adalah suatu kombinasi terartur apapun dari
people (orang), hardware (perangkat keras), software (piranti lunak), computer networks and
data communications (jaringan komunikasi), dan database (basis data) yang mengumpulkan,
mengubah dan menyebarkan informasi di dalam suatu bentuk organisasi.
2. Sistem informasi kesehatan
Pengertian sistem informasi kesehatan adalah gabungan perangkat dan prosedur yang
digunakan untuk mengelola siklus informasi(mulai dari pengumpulan data sampai pemberian
umpan balik informasi) untuk mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pemantauan kinerja sistem kesehatan. Sistem informasi kesehatan merupakan
suatu pengelolaan informasi diseluruh seluruh tingkat pemerintah secara sistematis dalam rangka
penyelengggaraan pelayanan kepada masyarakat.
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah integrasi antara perangkat, prosedur dan
kebijakan yang digunakan untuk mengelola siklus informasi secara sistematis untuk mendukung
pelaksanaan manajemen kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam kerangka pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Dalam literature lain menyebutkan bahwa SIK adalah suatu sistem
pengelolaan data dan informasi kesehatan di semua tingkat pemerintahan secara sistematis dan
terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.
sakit,dan
asuransi
kesehatan
yang
terlibat
dalam
program
BPJS
untuk
mengimplementasikan BPJS dengan baik. Mungkin ada 3 pertanyaan yang terbesit di pikiran
kita yaitu :
A. Bagaimana Jenis Pelayanan
B. Bagaimana Prosedur Pelayanan
C. Bagaimana Kompensasi Pelayanan
8
ini berdampak padabeban fiskal daerah yang terlalu tinggi. Oleh karenanya
PelaksanaanJaminan Kesehatan membutuhkan sistem rujukan berjenjang danterstruktur
maka setiap Provinsi harap segera menyusun peraturanterkait sistem rujukan.
DAFTAR PUTAKA
1. http://id.scribd.com/doc/243965464/215012344-Makalah-BPJS-Kesehatan
2. http://lismunpad.blogspot.com/2014/05/kajian-bpjs-jkn-tanggapan-kami-para.html
3. http://www.google.com/urlsa=t&rct=j&q=subsistem+sdm+pada+bpjs&source=web&cd=2&ca
d=rja&uact=8&ved=0CCQQFjAB&url=https://maryamspkom.files.wordpress.com/2013/01/sosi
alisasi-pjsn_poltekkes-jakarta-3final.ppt&ei=B02AVOqoOceSuASI0IGgDg&usg=AFQjCNGaRhRWSuyJfndjk6j16nQ7cV0zV
Q&sig2=gnpuT8SqoNxBSjKQtX6dVQ
10