Anda di halaman 1dari 8

TUGAS FARMAKOTERAPI

PARACETAMOL

Nama generik : Acetaminophen / paracetamol


Nama Paten : Afibramol, Itramol dan Erlamol
Golongan : Analgetik Antipiretik
Dosis aturan pakai :
* Dosis anak 6-12 bulan 60 mg/kali, maks. 6 kali sehari;
* 1-6 tahun 60-120 mg/kali, maks. 6 kali/hari;
* 6-12 tahun 150-300 mg/kali, maks. 1,2 g/hari;
* Dewasa 300 mg 1 g/kali, maks. 4 g/hari
Sediaan : tab. 100 mg, 500 mg; sir. 120 mg/5 ml
Mekanisme : Paracetamol bekerja dengan menghalangi produksi prostaglandin, yang
merupakan zat kimia yang terlibat dalam proses pengiriman pesan rasa sakit ke otak.
Dengan menghambat pengiriman pesan dari prostaglandin sehingga paracetamol
dapat mengurangi rasa sakit. Paracetamol juga dapat mengurangi demam dengan

mememngaruhi bagian otak yang disebut hipotalamusyang mengatur suhu tubuh.


Efek samping : Efek samping paracetamol ditandai dengan:
#Ruam atau pembengkakan ini bisa menjadi tanda dari reaksi alergi
#Hipotensi (tekanan darah rendah) ketika diberikan di rumah sakit dengan infus.
#Kerusakan hati dan ginjal, ketika diambil pada dosis lebih tinggi dari

yangdirekomendasikan (overdosis)
Kontra indikasi : Obat parasetamol tidak boleh digunakan pada orang dengan kondisi
Alergi parasetamol atau acetaminophen, gangguan fungsi hati dan penyakit hati,
gangguan fungsi ginjal serius, shock, overdosis Acetaminophen dan gizi buruk.
Indikasi : Indikasi utama paracetamol yaitu digunakan sebagai obat penurun panas
(analgesik) dan dapat digunakan sebagi obat penghilang rasa sakit dari segala jenis
seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri pasca operasi, nyeri sehubungan dengan pilek,
nyeri otot pasca-trauma, dll.
Perhatian :
Tidak dianjurkan penggunaan bersamaan dengan obat lain yang mengandung

paracetamol
Hati-hati pemberian obat ini pada penderita kerusakan ginjal
Pemberian dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan hati
Penggunaan pada populasi tertentu :
Laktasi / Menyusui :Didistribusikan ke dalam ASI, namun, acetaminophen
biasanya dianganggap kompatibel dengan menyusui.

Pediatric : Hepatotoksisitas berat dan kematian yang dilaporkan pada anakanak yang tampaknya menerima dosis acetaminophen melebihi rekomendasi

(10-15 mg / kg per dosis dengan maksimal 5 dosis per hari) untuk anak-anak.
Gambar contoh obat paten :

ASPIRIN

Nama

Asetosal

generik:
/

asam

asetilsalisilat
Nama paten : Farmasal, Astika, Cardio Asetosal
Golongan : Analgesik antipiretik
Efek samping: Efek samping yang umum terjadi adalah meningkatnya kemungkinan
terjadinya perdarahan spontan dan rasa tidak enak pada lambung. Efek samping lain
yang mungkin terjadi seperti sesak napas, serangan asma, perdarahan menstruasi yang
lebih banyak, perdarahan saluran cerna, mual, muntah, ulkus peptik, gangguan fungsi
hati, biduran, sindrom Steven-Johnsons, gangguan fungsi ginjal dan keracunan

salisilat.
Dosis aturaan pakai :
*Dewasa : sehari 1-3 tab, anak >5 thn :1/2 1 tab , maks sehari 1 setengah 3 tab.
Indikasi : Sakit kepala , pusing, sakit gigi, nyeri otot demam
Kontra indikasi: Ulkus peptikulum, hipersensitif terhadap derivat asam salisilat, asma,

alergi, cacar air


Mekanisme kerja: Ireversibel menghambat cox 1 dan cox 2 enzim, melalui asetilasi

yang menghasilkan pembentukan penurunan prostaglandin prekursor; ireversibel


menghambat pembentukan prostaglandin turunan, tromboksan A2, melalui asetilasi
cox trombosit, sehingga menghambat agregasi platelet dan memiliki fungsi antipiretik

dan analgesik
Peringatan : Gangguan renal, kekurangan G6PD. Wanita hamil yang mendekati masa
melahirkan, pasien dengan flu, cacar air, atau demam haemoragis, nyeri gastrointestinal (GI) atau asma. Terjadinya muntah-muntah yang terus-menerus dapat

menjadi tanda terjadinya Reyes syndrome (segera tangani).


Penggunaan pada populasi tertentu :

#Asetosal pada Laktasi / menyusui :Didistribusikan ke dalam susu (ASI); penggunaan


dosis tinggi dapat menyebabkan efek samping (ruam, kelainan trombosit, perdarahan)
infants.
#Penurunan Fungsi Hati : Hindari pada pasien dengan kerusakan hati yang berat
Penurunan ginjal :Hindari pada pasien dengan GFR <10 mL / menit
Gambar contoh obat paten:

ASAM MEFENAMAT

Nama generik : Asam mefenamat


Nama Paten : Ponstan, mefinal , chitosan
Golongan : Analgesik antipiretik
Dosis aturan pakai :
*Dewasa dan anak 14 tahun awal 500mg selanjutnya 250mg tiap 6 jam
Mekanisme : Mefenamat adalah seperti OAINS (Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid
atau NSAID) lain yaitu menghambat sintesa prostaglandin dengan menghambat kerja
enzim cyclooxygenase (COX-1 & COX-2). Asam mefenamat mempunyai efek

antiinflamasi, analgetik (antinyeri) dan antipiretik


Efek samping : Reaksi hematologi dan kulit
Kontra indikasi ; tukak peptik, kerusakan ginjal, asma yang sensitif terhadap AINS
Indikasi : Sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot tulang, nyeri karena luka, nyeri setelah
operasi, nyeri setelah melahirkan, disminore, nyeri reumatik.
Perhatian ; ibu hamil, menyusui, gangguan ginjal dan hati
Penggunaan pada populasi tertentu :
KEHAMILAN
Kategori C. Hindari penggunaan pada trimester ketiga karena kemungkinan
penutupan dini ductus arteriosus.
LAKTASI
Didistribusikan ke dalam ASI. Hentikan menyusui atau obat.

PEDIATRIC
Keamanan dan kemanjuran tidak didirikan pada anak-anak <14 tahun.
Gambar contoh obat paten :

SULINDAC

Kelompok NSAID
Golongan asam asetat indol dan inden
untuk menghilangkan rasa sakit, nyeri, pembengkakan, dan kekakuan yang
disebabkan oleh osteoarthritis (radang sendi yang disebabkan oleh kerusakan pada
lapisan sendi), rheumatoid arthritis (radang sendi yang disebabkan oleh
pembengkakan selaput sendi), dan ankylosing spondylitis (arthritis yang terutama
mempengaruhi tulang belakang). Sulindac juga digunakan untuk mengobati nyeri di
bahu yang disebabkan oleh bursitis (radang kantung berisi cairan di sendi bahu) dan
tendinitis (radang jaringan yang menghubungkan otot ke tulang). Hal ini juga
digunakan untuk meringankan arthritis gout (serangan nyeri sendi parah dan
pembengkakan yang disebabkan oleh penumpukan zat-zat tertentu dalam sendi).
Cara kerja obat : menghentikan produksi tubuh dari zat yang menyebabkan rasa sakit,
demam, dan peradangan. Dengan menghambat COX sehingga terbentuk leukotrien
Kontra indikasi: untuk penderita asma
Efek samping : iritasi mukosa lambung, alergi, sakit kepala, pusing, kegugupan, diare,
sembelit, maag, tukak, dering di telinga
Penggunaan jangka panjang dapat mengebabkan penyakit gagal ginjal
Peringatan dan perhatian : Untuk wanit hamil kategori c tidak diketahui apakah
sulindac memahayakan bayi, pada kehamilan 3 bulan terakhir dapat mengakibatkan
kecacatan pada bayi yang dilahirkan; pada wanita menyusui penggunaan sulindac
harus diketahui dokter; obat tidak diberikan pada anak tanpa resep dokter

Dosis : untuk pemakaian pertamarang dewasa maksimum 400 mg per hari;


osteoarthritis, rheumatoid arthritis, dan ankylosing spondylitis, dosis memulai
dianjurkan adalah 150 mg dua kali sehari. Dosis dapat diturunkan atau mengangkat
tergantung pada respon; Di bahu akut menyakitkan (subacromial akut bursitis /
supraspinatus tendinitis) dan arthritis gout akut, dosis yang dianjurkan adalah 200 mg
dua kali sehari. Setelah respon yang memuaskan telah dicapai, dosis dapat dikurangi
sesuai dengan respon. Di bahu menyakitkan akut, terapi untuk 714 hari biasanya
memadai. Dalam arthritis gout akut, terapi selama 7 hari biasanya memadai.
Petunjuk pemakaian: setelah makan,
nama obat : sulindac tablet 200 mg dan 150 mg ; clinoril 200 mg

CELECOXIB

Kerjanya menghambat COX secara spesifik


Golongan : NSAID pirazol tersubtitusi diaril
Indikasi : menghilangkan tanda tanda dan gejala osteoartritis dan artritis reumatoid
pada pasien dewasa
Peringatan : Untuk wanit hamil kategori c tidak diketahui apakah sulindac
memahayakan bayi, pada kehamilan 3 bulan terakhir dapat mengakibatkan kecacatan
pada bayi yang dilahirkan; pada wanita menyusui penggunaan sulindac harus
diketahui dokter;
Efek samping : insomnia,flatule, faringitis, sinusitis,agak jarang stomatis, konstipasi,
paltipadi,lelah, kram otot; jarang terjadi perubahan ndra perasa, alopesia,; sangt jarang
terjadi epilapsi yg memburuk
Interaksi : hindari penggunaan bersamaan NSAID dengan NSAID; NSAID dengan
ketorolak; dan NSAID dengan asetosal
Kontraindikasi: sensitif terhadap sufanilamid, inflammatory bowel disease
Dosis : untuk osteoartritis, 200 mg per hari untuk dosis tunggal dan 100 mg dua kali
sehari; untuk artritis reumatoid, 100-200 mg dua kali sehari
Nama obat: celebrex kapsul 100mg dan 200mg (K)

PEROKSIKAM

Golongan NSAID
Inidikasi: terapi simtomatik pada rematoid, artritis, osteoartritis, ankilosing
spondilitis, gangguan muskuloskeletal akut dan gout akut
Cara Kerja Obat:
Piroksikam adalah obat antiinflamasi non steroid yang mempunyai aktifitas
antiinflamasi, analgetik - antipiretik.
Aktifitas kerja piroksikam belum sepenuhnya diketahui, diperkirakan melalui
interaksi beberapa tahap respons imun dan inflamasi, antara lain: penghambat enzim
siklo-oksigenase pada biosintesa prostaglanin, penghambat pengumpulan netrofil
dalam pembuluh darah, serta penghambat migrasi polimorfonuklear (PMN) dan
monosit ke daerah inflamasi.
Peringatan : menghambat biosintesis prostaglandin, dapat menyebabkan kerusakan
hati, meningkatkan SGPT/SGOT hingga jaundice, pasien dengan gangguan
pencernaan , jantung, hipertesi, dan keaadaan predisposisi retensi air, ginjal dan hati,
keamanan pengguanaa pada anak anak belum diketahui dengan pasti, pasien yang
mengalmi gangguan penglihatan selama penggunaan peroksikam dianjurkan untuk
melakukan pemeriksaan mata, Untuk wanit hamil kategori c tidak diketahui apakah
sulindac memahayakan bayi, pada kehamilan 3 bulan terakhir dapat mengakibatkan

kecacatan pada bayi yang dilahirkan; pada wanita menyusui penggunaan sulindac
harus diketahui dokter;

Kontraindikasi : riwayat tukak lambung tau pendarahan lambung, pasien yang


mengalami bronkospasme, polip hidung dan angiodema atau urtikaria apabila
diberikan asetosal atau obat obatan NSAID yang lain.
PERHATIAN
Riwayat ulserasi lambung,
Gangguan jantung
Hipertensi
Kerusakan hati atau ginjal
Retensi cairan.
Interaksi obat : antikoagulan

Efek samping: gangguan gastrointestinal seperti stomatitis, anoreksia,epigastric


disstress, mual, konstipasi, rasa tak nyaman pada abdomen, pendarahan lambung,
perforasi dan tukak lambung, edemen, pusing, sakit kepala, ruam kulit, pruritus,
somnolence, penurunan hemoglobin dan hematokrit
Dosis:
Dewasa: rematoid, artritis, osteoartritis, ankilosing spondilitis: dosis awal 20
mg sebagai dosis tunggal. Dosis pemeliharaan pada umumnya 20 mg perhari
atau jika diperlukan dapat diberikan 10-30 mg dalam dosis tunggal atau
terbagi. Dosis lebih dari 20 mg per hari meningkatkan efek samping
gastrointestinal
Gout akut : mula mula 40 mg sehari sebagai dosis tunggal, diikuti 4-6 hari
berikutnya 40 mg perhari dosis tunggal maupun terbagi.
Gangguan muskuloskeletal akut, awal 40mg sehari sebagai dosis tunggal atau
terbgi selama 2 hari, selanjutnya 20mg sehari selama 7-14 hari
Penyajian : Dikonsumsi bersamaan dengan makanan
Nama obat: benoxicam tablet 20 mg, campain kapsul 10mg, 20 mg, denicam kapsul
10 mg dan 20 mg.

Anda mungkin juga menyukai