PARACETAMOL
yangdirekomendasikan (overdosis)
Kontra indikasi : Obat parasetamol tidak boleh digunakan pada orang dengan kondisi
Alergi parasetamol atau acetaminophen, gangguan fungsi hati dan penyakit hati,
gangguan fungsi ginjal serius, shock, overdosis Acetaminophen dan gizi buruk.
Indikasi : Indikasi utama paracetamol yaitu digunakan sebagai obat penurun panas
(analgesik) dan dapat digunakan sebagi obat penghilang rasa sakit dari segala jenis
seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri pasca operasi, nyeri sehubungan dengan pilek,
nyeri otot pasca-trauma, dll.
Perhatian :
Tidak dianjurkan penggunaan bersamaan dengan obat lain yang mengandung
paracetamol
Hati-hati pemberian obat ini pada penderita kerusakan ginjal
Pemberian dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan hati
Penggunaan pada populasi tertentu :
Laktasi / Menyusui :Didistribusikan ke dalam ASI, namun, acetaminophen
biasanya dianganggap kompatibel dengan menyusui.
Pediatric : Hepatotoksisitas berat dan kematian yang dilaporkan pada anakanak yang tampaknya menerima dosis acetaminophen melebihi rekomendasi
(10-15 mg / kg per dosis dengan maksimal 5 dosis per hari) untuk anak-anak.
Gambar contoh obat paten :
ASPIRIN
Nama
Asetosal
generik:
/
asam
asetilsalisilat
Nama paten : Farmasal, Astika, Cardio Asetosal
Golongan : Analgesik antipiretik
Efek samping: Efek samping yang umum terjadi adalah meningkatnya kemungkinan
terjadinya perdarahan spontan dan rasa tidak enak pada lambung. Efek samping lain
yang mungkin terjadi seperti sesak napas, serangan asma, perdarahan menstruasi yang
lebih banyak, perdarahan saluran cerna, mual, muntah, ulkus peptik, gangguan fungsi
hati, biduran, sindrom Steven-Johnsons, gangguan fungsi ginjal dan keracunan
salisilat.
Dosis aturaan pakai :
*Dewasa : sehari 1-3 tab, anak >5 thn :1/2 1 tab , maks sehari 1 setengah 3 tab.
Indikasi : Sakit kepala , pusing, sakit gigi, nyeri otot demam
Kontra indikasi: Ulkus peptikulum, hipersensitif terhadap derivat asam salisilat, asma,
dan analgesik
Peringatan : Gangguan renal, kekurangan G6PD. Wanita hamil yang mendekati masa
melahirkan, pasien dengan flu, cacar air, atau demam haemoragis, nyeri gastrointestinal (GI) atau asma. Terjadinya muntah-muntah yang terus-menerus dapat
ASAM MEFENAMAT
PEDIATRIC
Keamanan dan kemanjuran tidak didirikan pada anak-anak <14 tahun.
Gambar contoh obat paten :
SULINDAC
Kelompok NSAID
Golongan asam asetat indol dan inden
untuk menghilangkan rasa sakit, nyeri, pembengkakan, dan kekakuan yang
disebabkan oleh osteoarthritis (radang sendi yang disebabkan oleh kerusakan pada
lapisan sendi), rheumatoid arthritis (radang sendi yang disebabkan oleh
pembengkakan selaput sendi), dan ankylosing spondylitis (arthritis yang terutama
mempengaruhi tulang belakang). Sulindac juga digunakan untuk mengobati nyeri di
bahu yang disebabkan oleh bursitis (radang kantung berisi cairan di sendi bahu) dan
tendinitis (radang jaringan yang menghubungkan otot ke tulang). Hal ini juga
digunakan untuk meringankan arthritis gout (serangan nyeri sendi parah dan
pembengkakan yang disebabkan oleh penumpukan zat-zat tertentu dalam sendi).
Cara kerja obat : menghentikan produksi tubuh dari zat yang menyebabkan rasa sakit,
demam, dan peradangan. Dengan menghambat COX sehingga terbentuk leukotrien
Kontra indikasi: untuk penderita asma
Efek samping : iritasi mukosa lambung, alergi, sakit kepala, pusing, kegugupan, diare,
sembelit, maag, tukak, dering di telinga
Penggunaan jangka panjang dapat mengebabkan penyakit gagal ginjal
Peringatan dan perhatian : Untuk wanit hamil kategori c tidak diketahui apakah
sulindac memahayakan bayi, pada kehamilan 3 bulan terakhir dapat mengakibatkan
kecacatan pada bayi yang dilahirkan; pada wanita menyusui penggunaan sulindac
harus diketahui dokter; obat tidak diberikan pada anak tanpa resep dokter
CELECOXIB
PEROKSIKAM
Golongan NSAID
Inidikasi: terapi simtomatik pada rematoid, artritis, osteoartritis, ankilosing
spondilitis, gangguan muskuloskeletal akut dan gout akut
Cara Kerja Obat:
Piroksikam adalah obat antiinflamasi non steroid yang mempunyai aktifitas
antiinflamasi, analgetik - antipiretik.
Aktifitas kerja piroksikam belum sepenuhnya diketahui, diperkirakan melalui
interaksi beberapa tahap respons imun dan inflamasi, antara lain: penghambat enzim
siklo-oksigenase pada biosintesa prostaglanin, penghambat pengumpulan netrofil
dalam pembuluh darah, serta penghambat migrasi polimorfonuklear (PMN) dan
monosit ke daerah inflamasi.
Peringatan : menghambat biosintesis prostaglandin, dapat menyebabkan kerusakan
hati, meningkatkan SGPT/SGOT hingga jaundice, pasien dengan gangguan
pencernaan , jantung, hipertesi, dan keaadaan predisposisi retensi air, ginjal dan hati,
keamanan pengguanaa pada anak anak belum diketahui dengan pasti, pasien yang
mengalmi gangguan penglihatan selama penggunaan peroksikam dianjurkan untuk
melakukan pemeriksaan mata, Untuk wanit hamil kategori c tidak diketahui apakah
sulindac memahayakan bayi, pada kehamilan 3 bulan terakhir dapat mengakibatkan
kecacatan pada bayi yang dilahirkan; pada wanita menyusui penggunaan sulindac
harus diketahui dokter;