Kesimpulan
Preeklampsia dan segala komplikasinya merupakan suatu keadaan yang
memiliki angka yang cukup tinggi dalam menyebabkan angka morbiditas dan
mortalitas ibu dan janin. Deteksi dini dan pencegahan dapat dilakukan dengan
suatu asuhan antenatal yang teratur dan berkesinambungan. Diharapkan pelayanan
kesehatan primer dapat mendeteksi dini faktor resiko preeklampsia dan merujuk
pasien ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi sebelum keadaan pasien memburuk.
Gejala klinis penderita preeklampsia bervariasi, mulai dari preeklampsia
ringan, preeklampsia berat, impending eklampsia, eklampsia, sindroma HELLP
dan berbagai komplikasi lainnya yang dapat mengenai berbagai macam sistem
tubuh. Bila telah terjadi komplikasi maka pengawasan dan penanganan intensif
dilakukan. Salah satu tindakan yang harus dilakukan pada preklampsia berat
dengan komplikasi adalah terminasi kehamilan.
Pencegahan
preeklampsia
tampaknya
belum
memberikan
hasil
Dalam penenganan
Saran
Usaha-usaha yang dapat dilakukan antara lain :
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pemeriksaan pada ibu hamil terutama
pada ibu hamil yang mempunyai resiko terjadinya preeklampsia
Segera setelah ditegakkan diagnosis hipertensi dalam kehamilan, harus
diusahakan agar tidak berkembang menjadi baik PER, PEB, eklampsia
maupun komplikasi-komplikasi lainnya.
Jika PEB tejadi pada usia gestasi cukup bulan, maka terminasi kehamilan
merupakan pengobatan paling baik dan diusahakan lahir pervaginam.
Penatalaksanaan medisinal seperti MgSO4 untuk mencegah terjadinya
kejang, kortikosteroid untuk pematangan paru perlu diberikan.
Kerjasama dengan Departemen Ilmu Kesehatan Anak terutama Divisi
Neonatologi yang mampu merawat bayi secara intensif di Neonatal
Intensive Care Unit (NICU) pada persalinan PEB preterm.
DAFTAR PUSTAKA
1. Cunningham, FG et.al. Section VII. Obstetrical Complications; Hypertensive
Disorder in Pregnancy. Williams Obstetrics, 23rd ed. The McGraw-Hill
Companies. 2005. Chapter 34.
2. Alan H. DeCherney, MD,Lauren Nathan, MD,T. Murphy Goodwin, MD
Neri Laufer, MD Current Diagnosis & Treatment Obstetrics & Gynecology,
10th ed, The McGraw-Hill Companies, Inc 2007. Chapter 19.
3. Ashley Moffett, Charlie Loke, Anne McLaren Biology and Pathology
of Trophoblast Cambridge University Press 2006; h 194-222.
19. Peeva M, Petrova L et al. [A case of severe HELLP syndrome associated with
multiple organ insufficiency] Akush Ginekol (Sofiia). 2001; 40 Suppl 5: 13-5.
[PubMed]
20. Chang HC, Cherng YG et al. HELLP syndrome with antepartum pulmonary
edemaa case report. Acta Anaesthesiol Sin. 2006 mar; 37(1): 41-4.
[PubMed]
21. Zeng F, Chen D. [A report of fourteen cases with hemolysis, elevated liver
enzymes and low platelet count syndrome] Zhonghua Fu Chan Ke Za Zhi.
2002 Sep; 37(9): 526-8. [PubMed]
22. Krick M, Pagel C. Zentralblatt fur Gynakologie (Zentralbl Gynakol).
MEDLINE. Germany 2009; vol 116 (issue 4) : pp 207-922.
23. Murray D, ORiordan M et al: The HELLP syndrome: maternal and perinatal
outcome. Ir Med J 2001; 94: 16-18.
24. Osmanagaoglu S, Ulusoy A et al. Maternal Outcome in HELLP syndrome.
Sao Paulo Med. J.2006; vol.124 no.2.
25. Ganzevoort W, Annelies R et al. A Randomised Controlled Trial for HELLP
syndrome. Academic Medical Centre. 2005; vol1 112, pp, 1358 1368.
26. Sibai,
BM.
HELLP
Syndrome.
In
http://www.uptodate.com/patients/content/topic.do?
topickey=ruSSpileD1u9r0YDp. 2009.
27. Baxter JK, Weinstein L: HELLP syndrome: the state of the art. Obstet
Gynaecol Surv 2004; 59: 838-845.
28. Rath W, Bartz C: Treatment of severe preeclampsia and HELLP syndrome.
Zentralblatt fr Gynkologie. 2004; 126(5): 293-8.
29. Rodriguez AB, Perez CP et al. Morbidity and mortality in HELLP syndrome.
Ginecologia y obstetricia de Mexico.2003; 71: 379-86.