konsep
manajemen
yang
mempunyai
etika.
Tanpa
konsep
dalam
kegiatan
organisasi
rumah
sakit
yang
kompleks
pengalaman saja tidak cukup, penanganannya tak bisa lagi atas dasar kirakira atau selera, hal ini disebabkan : 1. Sumber daya yang makin sulit dan
mahal. 2.
Tuntutan
yang
dapat
dipertanggungjawabkan
secara
ilmiah,
maka
memerlukan orang yang terlatih pula secara benar dan tepat. Dalam rangka
melaksanakan pelayanan yang berorientasi pada pasien, dan menjaga mutu
pelayanan perlu dengan manajemen profesional yang handal, dengan
demikian segala hal yang diperlukan akan tersedia dalam bentuk : 1. Tepat
jumlah. 2.
Tepat waktu. 3.
banyak sebagai seni dari pada pengetahuan, tapi sekarang ini telah berubah
ke
aspek
manajemen
yang
cangih,
dan
membutukan
pembinaan,
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno mnagement, yang memiliki arti
seni melaksanakan dan mengatur. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen
sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Ricky
W.
Griffin
mendefinisikan
manajemen
sebagai
sebuah
proses
perencanaan,
Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di
dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang
industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan
lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan
mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga yaitu:
1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang
dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan
cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif
sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan
dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses
terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak
dapat berjalan.
2.
menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana
tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada
tingkatan mana keputusan harus diambil.
3.
Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota
kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha
Beberapa ahli lain mengajukan berbagai fungsi manajemen diantarannya :
Semi average
Mathemathics
Least square
Quadratic
Exponetial
Analisis trend yang terjadi di rumah sakit biasanya berbentuk linier, hal ini karena
perkembangan yang secara umum profesional, kecuali bila ada wabah. Artinya jumlah yang
sakit secara umum bertambah sesuai dengan pertambahan penduduk dengan presentasi
tertentu.
Analisis trend linier terdiri dari 3 jenis di bawah ini
1. Analisis trend linier semi everage
2. Analisis trend linier matematik
3. Analisis trend least squere
c) Plan Of Action
Plan of action adalah rencana yang sifatnya arahan yang bisa dilaksanakan. Jadi berupa
suatu rencana yang telah diatur agar bisa direncanakan.
Biasanya POA berlaku untuk program-program yang tertentu atau kegiatan tertentu. Hal
ini dipergunkan agar :
1) Tahap pelaksanaan bisa berjalan runtut.
2) Tidak ada tahapan penting terlewati.
3) Memudahkan yang terkait agar jelas posisinya dan kewajibannya.
Bagi yang bisa bekerja di lapangan sering hal ini dianggap menyita waktu, karena
menganggap telah biasa melaksanakan. Keadaan seperti ini akan menghambat proses bekerja
dari pengalaman.
Karena POA akan jelas :
1) apa yang dilakukan
2) bagaimana melakukan
3) bagaimana cara mengukur hasil
Dengan POA yang tercatat, akan bisa dievaluasi untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan
d) Komponen Plan of action
Bagaimana komponen atau tahap-tahap penting bagi POA yang harus ada. Dan harus
menjamin :
1) Kelengkapan rencana
2) Urutan tahapan yang urut
3) Jelas apa yag harus dikerjakan
2.
ORGANIZING: PENGORGANISASIAN yaitu mengatur agar setiap kegiatan dan sumber daya
agar terorganisasi dengan baik.
Dalam rangka mengembangkan secara lebih konsepsional organisasi rumah sakit maka
perlu adanya kejelasan-kejelasan yang memungkinkan pihak yayasan dan direksi bisa
berpartisipasi aktif dalam melaksanakannya dengan bantuan yang jelas, untuk itu diperlukan
sebagai berikut :
konsep/pedoman selesai secara lengkap maka tidak akan selesai dan situasi sudah berubah
pula. Dalam hal ini kebesaran jiwa masing-masing pihak dalam menerima kekurangan yang ada
akan bermanfaat.
Perkembangan organisasi rumah sakit bertujuan seperti berikut ini
1.
Adanya kejelasan tentang wewenang yayasan dan direksi dan gambaran struktur organissasi
secara umum.
2. Danya perbaikan dan penyesuaian sesuai dengan harapan masing-masing pihak yang terlibat di
RS.
3. Adanya kesempatan tentang pengembangan RS dari 2 hal di atas.
4. Adanya kesepakatan untuk melekukan evaluasi secara berkala minimal 1 tahun sekali.
a) Wewenang yayasan dan Direksi
Yayasan dan Direksi punya fungsi masing-masing yang sifatnya seperti berikut:
1. Memahami spesialisasi masing-masing.
2. Fungsi yang dilakukan secara bersama.
Kejelasan masing-masing fungsi ini harus bisa diwujudkan secara operasional dalam
bentuk wewenang masing-masing.
b) Struktur organisasi
Banyak struktur organisasi yang bisa dipilih, tentunya yang baik adalah sesuai dengan
kebutuhan. Secara umum pemenuhan kebutuhan sangat tergantung dari :
1) Tujuan organisasi
2) Pelaksanaan
3) Keadaan Rumah sakit
4) Lingkungan rumah sakit
Untuk bisa memenuhi semua segi kembali harus berpedoman kepada perlunya kebesaran hati
dalam menentukan dan secara bertahap dikembangkan.
Rumah sakit merupakan institusi yang kompleks memerlukan keterlibatan berbagai pihak
dan perlu dikembangkan secara terus menerus. Dalam hal ini ada tiga hal penting yang perlu
mendapat kejelasan seperti gambaran berikut ini.
1. Keterkaitan yayasan dan direksi melalui pelaksanaan harian yayasan dan audit.
2. Struktur organisasi direksi dan jajarannya
3. Uraian tugas pemegang jabatan.
3.
ACTUATING
5. EVALUATION
: EVALUASI yaitu menilai apakah rencana bisa didiskusikan dengan baik dan
tujuan dapat dicapai, biaya penyimpangan, apa sebabnya dan bagaimana agar tidak terulang.
a) Pola evaluasi
Dalam rangka mengantisipasi suasana kompetitif dan nilai uang dari waktu, maka
diperlukan adanya upaya yang relevan, upaya itu diantarannya :
1)
Sistem infomasi
2)
Pola pengendalian
3)
Pola evaluasi
Ketiganya harus merupakan suatu yang terkait, agar bermanfaat bagi manjemen.
Sistem informasi yang relevan dan akurat akan merupakan bhan yang bermanfaat dalam
rangka pengendalian dan keduannya akan merupakan hal yang berguna bagi evaluasi.
Sistem informasi keuangan berarti :
1) Data keuangan
2) Proses
3) Informasi keuangan
Pola pengendalian adalah pola yang memantau perkembangan secara terus menerus dari
perkembangan keuangan.
Pola evaluasi adalah pola yang dicapai atau tidaknya tujuan yang telah ditentukan pada
waktu tertentu.
Berbagai hal dalam kegiatan keuangan bisa diarahkan pada ketiga kelompok, sesuai dengan
kebutuhan menajemen. Dalam hal ini yang akan diambil contoh adalah penerimaan,
pengeluaran dan hubungannya dengan anggaran.
b) Sistem informasi
Anggaran, ada bermacam-macam, sesuai dengan kepentingannya, maka untuk membuat
sistem informasi tentu akan banyak pula jenisnya, untuk memudahkan maka perlu dipilih salah
satu saja, sehingga penjelasan akan menjadi sederhana.
Anggaran akan penting artinya bagi tujuan dibawah ini.
1) Persiapan petugas dalam melaksanakan dan menjadwalkan sumber daya yang diperlukan.
2) Pengendlian kegiatan apakah sesuai atau tidak dengan pedoman.
3) Evaluasi, sejauh mana pencapaian yang telah diperoleh.
Untuk mencapai tujuan, pengendalian dan evaluasi diperlukan informasi yang mendukung,
informasi yang diperlukan dalam rangka pengendalian dan evaluasi, setidaknya harus
menggambarkan hal berikut :
1. Adanya gambaran perkembangan
Berarti kemajuan, kemunduran, kegagalan, dan jesalahan yang terjadi.
2. Adanya gambaran pencapaian
Berarti sejauh mana pencapaian yang telah dicapai, sesuai atau nilai pada perkembangan waktu
tertentu.
Jadi informasi menggambarkan hasil berupa angka-angka atau nilai pada perkembangan
waktu tertentu.
Sistem informasi yang dibuat jangan terpaku pada perlunya komputer dan program
komputer yang rumit, dengan bantuan kertas grafik dan spidol berwarna telah cukup
memberikan gambaran. Selain itu informasi hanya merupakan salah satu unsur penunjang
dalam pengambilan keputusan, jadi informasi yang canggih masih perlu diperhatikan 2 hal
penting berikut.
Dalam artian ini, evaluasi merupakan penilaian pada saat, maka perlu dilihat hal-hal
dibawah ini.
1. Patokan pencapaian tujuan, seperti anggaran, unit cost, dll
2. Penciptaan tujuan.
3. Berpikirlah apa sebabnya?
Jadi analisis ketidak pastian harus ditindak lanjuti dengan melakukan upaya lebih lanjut
dalam rangka mencari penyebab.
Unsur Manajemen
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Tools
merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal
dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets.
1.
Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen,
faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia
pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja,
sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena
adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
2.
Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan
alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang
yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting
untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini
akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga
kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu
organisasi.
3.
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha
untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus
dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia
tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
4.
Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan
yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
5.
Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah
metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan
memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang
tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode
baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai
pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam
manajemen tetap manusianya sendiri.
6.
Prinsip Manajemen
Prinsip-prinsip
dalam
manajemen
bersifat
lentur
dalam
arti
bahwa
perlu
7. Penggajian pegawai
8. Pemusatan (Centralization)
9. Hirarki (tingkatan)
10. Ketertiban (Order)
11. Keadilan dan kejujuran
12. Stabilitas kondisi karyawan
13. Prakarsa (Inisiative)
14. Semangat kesatuan, semangat korps
Manajer
Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan
kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
Tingkatan manajer
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer
puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan
bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).
Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen
operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan
mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering
disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer
departemen, atau mandor (foreman).
Manajemen tingkat menengah (middle management) mencakup semua manajemen yang
berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai
penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala
bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer,
bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan
jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief
Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Peran Manajer
Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh
peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan
kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok. yang pertama adalah peran antar pribadi, yaitu
melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi
peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung. Yang kedua adalah peran
informasional, meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran
sebagai juru bicara. Yang ketiga adalah peran pengambilan keputusan, meliputi peran sebagai
seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan
oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.
Keterampilan Manajer
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan
minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep,
ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian
haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau
konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya
disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional
juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan
berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga
keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer
terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan
kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap
Etika Manajerial
Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka.
Ada tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin:
Kesimpulan
Fungsi Manajemen
1. Planning
2. Organizing
3. Actuating
4. Controlling
5. Evaluation
Saran
Dalam dunia kesehatan ilmu manajemen sangat dibutuhkan untuk mengatur segala
operasional yang berkaitan dengan rumah sakit, agar berjalan selaras dengan tujuan yang
ditetapkan oleh rumah sakit. Keterlibatan para dokter yang selama ini kita tahu yaitu berperan
dalam kegiatan operasional dan kegitan medis dirasa sangat tidak maksimal karena dokter tidak
tahu menahu tentang ilmu manajemen bagaimana untuk mengatur rumah sakit. Maka dari itu
didalam rumah sakit perlu adanya Sarjana Kesehatan Masyarakat (Manajemen Rumah Sakit)
yang diharapkan mampu secara baik mengatur semua kegiatan yang ada di dalam Rumah Sakit.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen
Trisnantoro, Laksosno.2005.Memahami Penggunaan Ilmu Ekonomi Dalam Manajemen Rumah
Sakit.Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Dr. Dr. H. Sabarguna, Boy S, MRS, Drg. Listiani, Henny, M.Kes.2004.Organisasi Manajemen Rumah
Sakit.Yogyakarta : Konsorsium
Sudah sewajarnya apabila membicarakan tentang menejemen di rumah sakit maka terlebih
dahulu harus dipahami dan dimengerti arti menejemen. Pada dasarnya, menejemen dibutuhkan
untuk semua tipe kegiatan organisasi dimana orang-orang bekerja sama dalam organisasi untuk
mencapai tujuan bersama.
Beberapa ahli mencoba menjelaskan arti kata menejemen. Sama seperti bidang studi
lainnya yang menyangkut manusia, menejemen sebenarnya juga sulit didefenisikan. Ada ahli
yang menyebut menejemen sebagai seni, sedang ahli lainnya menyebut menejemen sebagai suatu
proses. Mengartikan menejemen sebagai seni mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan
atau keterampilan pribadi. MARY PARKER FOLLET mendefinisikan menejemen sebagai suatu
seni dalam menyelesaikan pekerjaan dengan melalui orang lain. Definisi ini diartikan bahwa para
menejer dalam mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan
berbagai tugas yang mungkin diperlukan, yang berarti tidak dilakukan sendiri, atau dapat
dikiaskan sebagai berikut "menejer adalah satu orang tetapi mempunyai seribu tangan dan kaki".
Bagaimana menejer mengatur orang lain atau bagaimana menejer memakai seribu tangan
adalah dengan proses menejemen. Teori sederhana untuk manajemen pelayanan kesehatan yang
telah banyak dipakai adalah bangunan rumah sakit, fasilitasnya, alat-alat kesehatan, sumber daya
manusia, dana yang tersedia dan sebagainya melalui proses menejemen yang baik yang
melingkupi planning, organizing dan staffing, actuating, controlling dan evaluating diharapkan
menghasilkan produk jasa pelayanan kesehatan yang baik dan diharapkan menjadikan rumah
sakit yang dapat mencapai tujuan survival dan growth.
Pada dasarnya apabila dibuat suatu batasan atau definisi tentang manajemen, maka dapat
dikemukakan
sebagai
berikut
"Bekerja
dengan
orang-orang
untuk
menentukan,
(planning),
pengorganisasian
(organizing),
penyusunan
personalia
atau
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
A.
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang ................................................................................................
B.
Rumusan Masalah............................................................................................
2
C.
Tujuan .............................................................................................................
2
BAB II
A.
PEMBAHASAN
Teori kearsipan................................................................................................
5
B.
Sistem Kearsipan............................................................................................
6
C.
Pemeliharaan Arsip......................................................................................... 9
D.
Penyusutan Arsip............................................................................................ 10
E.
Pengelolaan kearsipan....................................................................................
F.
Korespondensi Kearsipan..............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari semua aset organisasi yang ada, arsip adalah salah satu aset yang
berharga. Arsip merupakan warisan nasional dari generasi ke generasi yang perlu
dipelihara dan dilestarikan. Tingkat keberadaban suatu bangsa dapat dilihat dari
pemeliharaan dan pelestarian terhadap arsipnya tak terkecuali dalam perusahaan
ataupun kantor. Berkaitan dengan hal tersebut arsip perlu dikelola dengan baik
dalam sebuah kerangka sistem yang benar.
Di dalam sistem kegiatan perkantoran ada proses komunikasi organisasi salah
satunya
komunikasi
melalui
tulisan
yang
terwujud
melalui
surat-menyurat
adalah upaya memelihara arsip baik dari segi fisik maupun kerusakan. Sedangkan
memelihara dari segi infomasi yaitu tidak terjadinya kebocoran informasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Arsip ?
2. Apa itu sistem kearsipan ?
3. Bagaimana cara pemeliharaan Arsip ?
4. Bagaimana penyusutan Arsip ?
5. Bagaimana cara pengelolaan kearsipan ?
6. Apa itu korespondensi dan bagaimana korespondensi kearsipan ?
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk mengetahui dan memahami
tentang kearsipan,sistem kearsipan,cara pemeliharaan arsip dan penyusutan arsip
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Kearsipan
1. Pengertian arsip dan kearsipan
Secara etimologi kata arsip berasal dari bahasa Yunani (Greek), yaitu
archium yang artinya peti untuk menyimpan sesuatu. Semula pengertian arsip itu
memang menunjukkan
tempat
atau
gedung
tempat
penyimpanan
arsipnya,
kembali.
Jadi
sebagai
intinya
arsip
adalah
himpunan
syarat
yaitu
disimpan
secara
berencana
dan
teratur,
mempunyai
Inggrisnya
file
sedangkan kearsipan disebut filing. File adalah bendanya sedangkan filing adalah
kegiatannya.
Menurut Kamus Administrasi Perkantoran oleh Drs. The Liang Gie :
a.
Penyimpanan warkat (filing) merupakan kegiatan menaruh warkat-warkat dalam
suatu tempat penyimpanan secara tertib menurut sistem, susunan dan tata cara
yang telah ditentukan, sehingga pertumbuhan warkat-warkat itu dapat dikendalikan
dan setiap kali diperlukan dapat secara cepat ditemukan kembali. Lawan dari
b.
surat
pesanan,
surat
2)
3)
4)
5)
6)
c.
1)
perjanjian/kontrak,
akta
pendirian
perusahaan,
2)
Arsip
bernilai
administrasi,
contohnya:
ketentuanketentuan
organisasi,
3)
4)
5)
6)
7)
d.
1)
2)
Penggolongan
arsip
menurut
secara
langsung
Jakarta.
2)
Arsip unit, yaitu arsip yang berada di unit-unit dalam organisasi yang
berkaitan dengan lembaga pemerintah dan arsip nasional di daerah ibu kota
g.
propinsi.
Arsip Menurut Keasliannya. Penggolongan arsip berdasarkan pada tingkat
1)
langsung
terkena
hentakan
mesin
tik,
cetakan printer, tanda tangan, serta legalisasi asli yang merupakan dokumen
utama.
2)
Arsip tembusan, yaitu dokumen kedua, ketiga dan seterusnya yang dalam proses
pembuatannya
bersama
dokumen
asli,
tetapi
ditujukan
pada
pihak
3)
h.
1)
hukum atau legalitas dari sisi hukum dapat dibedakan menjadi 2 macam:
Arsip autentik, yaitu arsip yang di atasnya terdapat tanda tangan asli dengan tinta
(bukan
fotokopi
atau
film)
sebagai
tanda
keabsahan
dari
isi
arsip
bersangkutan. Arsip-arsip autentik dapat digunakan sebagai bukti hukum yang sah.
2)
Arsip tidak autentik, yaitu arsip yang di atasnya tidak terdapat tanda tangan asli
dengan
tinta,
arsip
ini
dapat
berupa
fotokopi,
film,
mikrofilm
dan
hasil
print komputer.
B.
1.
Sistem Kearsipan
Pengertian sistem kearsipan
system kearsipan adalah suatu rangkain kerja yang teratur yang dapat dijadikan
pedoman untuk menyimpan arsip sehingga saat diperlukan arsip tersebut dapat
ditemukan cepat dan tepat.
kearsipan juga dapat didefinikasikan sebagai kegiatan yang meliputi penciptaan
arsip,penyimpanan arsip (filling),penemuan kembali arsip (finding) dan penyusutan
arsip (pengamanan,pemeliharaan,dan pemusnahan) sebagai bagian dari kegiatan
kearsipan,filling mempunyai peranan yang sangat penting.
2.
1.
a.
b.
2.
pokoknya sistem kearsipan terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu sebagai berikut:
Sistem pengatur tertiban atau arangement system
Sistem klasifikasi numerial (menurut angka)
Sistem klifikasi alfabetis (menurut abjad)
Sistem perawat simpanan atau safe keeping system
Pendapat G.R.Terry mengenai macam-macam sistem penyimpanan arsip seperti
1.
a.
b.
2.
a.
b.
3.
4.
Pada dasarnya sistem penyimpanan arsip atau sistem kearsipan ada dua(2) jenis
urutan abdjad dan angka. Sistem penyimpanan yang berdasarkan urutan abdjad
adalah sistem nama (seing di sebut sistem abdjad), sistem gaografis, dan sistem
subjek. Sedangkan nama yang berdasrkan urutan angka adalah sistem numeric
(sistem subjek dengan kode no.).
Sedangkan menurut Geoffery Mills dan Oliver Standingford, dalam sutarto (1992:
171) mengemukakan sistem penyimpanan warkat di golongkan menjadi enam (6)
a.
b.
c.
d.
e.
1.
terdiri dari 2 ( dua ) kata atau lebih dianggap satu kata. Misal :
Gunung Merapi menjadi Gunungmerapi
Sinar harapan menjadi Sinarharapan.
Menurut susunan abjad kata demi kata. Dalam susunan abjad kata demi kata,
nama- nama yang terdiri dari 2 ( dua ) kata atau lebih, ditulis menjadi satu. Masing
1.
2.
2.
Sistem subjek
Yang dimaksud dengan subjek ialah judul pokok masalah yang berhubungan dengan
instansi atau organisasi yang bersangkutan. Dalam pelaksanaan penyimpanan arsip
ini, seorang arsiparis harus dapat menentukan lebih dahulu masalah masalah apa
yang menjadi fokus atau yang dipermasalahkan dalam surat setiap harinya.
Masalah masalah tersebut dikelompokkan menjadi satu subjek. Misal: masalah
masalah yang berkenaan dengan keuangan dikelompokkan menjadi satu masalah
pokok ( subjek ) dibawah keuangan, dan seterusnya. Selanjutnya masalah masalah
itu dijadikan sub subjek dari pokok masalah ( subjek ) misalnya Keuangan :Bonus,
3.
4.
cepat.
Sistem Nomor
Dalam sistem penyimpana menurut nomor yang dipergunakan sebagai pedoman
mengatur arsip arsip adalah urutan angka. Sistem nomor merupakan sistem
penyimpanan dan penyusunan arsip dengan mengunakan urutan angka sebagai
pedoman dalam mengaturnya. Seorang arsiparis harus lebih dahulu menbuat daftar
kelompok masalah-masalah seperti sistem subjek, baru kemudian di berikan nomor
di belakangnya.misalnya:
Kepegawaian
14
Cuti
14,1
Kenaikan pangkat
14,2
Lamaran
14,3
Seorang arsiparis dapat mengembangkan nomor-nomor ini menjadi pembagian
yang
lebih
ke
dalam
desimal,
seperti
14.1,14.2,14.3,
dan
seterusnya.dan
menunjukkan nomor dari masing-masing masalah, daftar ini di sebut dengan kartu
indeks, selanjutnya juru arsip memproses menurut nomor-nomor yang telah di
tentukan dalam kartu indeks ini.
5.
Sistem Tanggal
Sistem ini di gunakan untuk filing bahan-bahan yang di susun menurut urutan
tanggal dari datangnya surat atau bahan-bahan. Surat-surat atau bahan yang
datangnya lebih akhir akan di tempatkan pada tempat yang paling depan, tanpa
melihat masalah atau perihal surat. Selanjutnay arsiparis akan mengelompokan
surat-surat atau bahan-bahan yang di file dalam bulan-bulan setiap tahunya. Dalam
penyimpanan sistem tersebut menpunyai kegunaan tersendiri dan tidak dapat di
katakan bahwa sistem yang satu lebih baik dari sistem yang lain.
C. Pemeliharaan Arsip
1. Pemeliharaan
Pemeliharaan arsip ini di maksudkan untuk menjaga rasip-arsip tersebut dari
segala kerusakan dan kemusnahan. Kemusnahan dan kerusakan arsip dapat di
a.
b.
D. Penyusutan Arsip
1. Penyusutan
Untuk meningkatkan effisiensi dan effektifnya pengelolaan kearsipan setiap
a.
b.
tidak
dapat
dipindahkan
atau
dimusnahkan
dan
disimpan
abadi
c.
d.
2.
dan pengumuman.
Pemindahan arsip aktif menjadi inaktif atau kemedia lain
Seperti telah diuraikan diatas, peralihan arsip aktif menjadi arsip inaktif dapat
dilakukan setelah suatu periode kegiatan tertentu, dimana suatu arsip sudah tidak
atau jarang digunakan tetapi masih harus disimpan. Pemindahan arsip juga dapat
dilakukan melalui tempat penyimpanan atau pemindahan ke media lain, seperti:
3.
menyerahkan
arsip
dan
orang
yang
menerima
arsip
sebagai
pada
periode akutansi.
Pengelolaan Kearsipan
Pengelolaan arsip sebenarnya telah dimulai sejak suatu surat (naskah, warkat)
dibuat atau diterima oleh suatu kantor atau organisasi sampai kemudian ditetapkan
untuk disimpan, selanjutnya disusutkan (retensi) dan atau dimusnahkan. Oleh
menyatakan bahwa surat dapat diartikan dengan berbagai cara, antara lain:
Surat merupakan helai kertas dalam bentuk maupun dalam wujud apa pun yang
berisi keterangan-keterangan tertulis untuk disampaikan kepada pihak lain yang
b.
membutuhkannya.
Surat adalah media komunikasi secara tertulis untuk disampaikan kepada pihak
lain dalam rangka mendapatkan pengertian dan kerja sama antara kedua belah
c.
pihak.
Surat ialah suatu pernyataan bahasa secara tertulis, untuk menyampaikan suatu
informasi atau keterangan dari satu pihak kepada pihak lain.
Dari pengertian tersebut terdapat dua pihak yang terlibat dengan surat, yaitu
pengirim
dan
penerima.
Apabila
terjadi
hubungan
terus-menerus
dan
berkesinambungan antara dua pihak yaitu pengirim dan penerima dengan saling
berkiriman surat, maka terjadilah surat-menyurat atau koresponden. Secara
sederhana surat menyurat dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pengendalian
arus berita tertulis yang timbul dari adanya sutau pencatatan, laporan atau
keputusan
2.
yang
memungkinkan
terjadinya
sebagainya.
Tujuan Dan Fungsi Surat-Menyurat
permintaan,
pemberitahuan,
dan
a.
3.
a.
b.
c.
d.
4.
Penggolongan Surat
Jenis-jenis surat dapat digolongkan menurut wujud, pemakaian, banyaknya
sasaran yang dituju, isinyam sifatnya dan proses penyelesaiannya. Untuk itu
a.
1.
2.
3.
4.
yang dipakai apabila isi surat itu singkat dan tidak rahasia.
Warkat pos, adalah surat yang wujudnya berupa gabungan sampul dan kertas
surat. Warkat pos digunakan apabila isi surat lebih panjang dari kartu pos. Isinya
hanya boleh dibaca oleh orang yang berhak yaitu yang tercantum pada alamat
surat.
5.
Telegram, adalah surat yang ditulis pada blanko telegram yang berisi pokok-pokok
6.
singkat permasalahan.
Surat tanda bukti, adalah surat berbentuk formulir yang dipakai sebagai tanda
bukti keabsaha aktivita antara dua pihak, misalnya kuitansi, faktur, tanda terima,
kepentingan pribadi.
Surat dinas, adalah surat yang dibuat dan dikeluarkan oleh suatu lembaga baik
pemerintah
maupun
swasta
dan
di
tandatangani
oleh
pejabat atau
yang
mewakilinya.
c. Menurut keamanan isinya
1.
Surat biasa, yaitu surat yang tidak akan menimbulkan akibat buruk atau
merugikan organisasi yang bersangkutan jika isinya diketahui atau dibaca orang
lain.
2. Surat rahasia, yaitu surat yang isinya tidakboleh diketahui oleh orang lain karena
akan menimbulkan kerugian bagi organisasi atau pejabat yang bersangkutan.
3.
Surat sangat rahaisa, yaitu surat yang berisi masalah yang sangat penting dan
hanya boleh dibaca atau diketahui isinya oleh orang tertentu yang berhak
menyelesaikan atau mengambil keputusan.
d.
1.
2.
3.
isinya
memerlukan
tanggapan
2.
Surat ekstern, adalah surat yang ditujukan keluar lingkungan organisasi atau
f.
1.
instansi.
Menurut sasaran yang dituju
Surat biasa, adalah surat yang ditujukan kepada seseorang atau organisasi
2.
tertentu.
Surat edaran, adalah surat yang ditujukan kepada orang atau organsiasi yang
jumlahnya tidak terbatas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Korespondensi sangat penting dalam sebuah organisasi perkantoran karena
korespondensi atau surat-meyurat merupakan rangkaian aktivitas yang berkenaan
dengan pengiriman informasi secara tertulis mulai dari penyusunan, penulisan
sampai dengan pengiriman informasi hingga sampai kepada pihak yang dituju.
Proses korespondensi merupakan sarana untuk mengirim atau memberi
informasi
tertulis
kepada
atasan
atau
pihak
lain,
baik
sebagai
laporan,
Saran
Untuk memperlancar kegiatan korespondensi perlu adanya pembagian tugas
pengelolaan
dan
3.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/46063825/Sistem-Penyimpanan-Arsip-Aktif#download
http://abidzare.wordpress.com/2009/06/23/5-sistem-pengarsipan/
download.portalgaruda.org/article.php?article=24668&val=1516
www.slideshare.net/.../modul-12-dan-13-peny-arsip-dan-pemeliharaan
https://dwilestariyuniawati.wordpress.com/...5/manajemen-perkantoran
library.unej.ac.id/.../en.../detailnonmodal;...KORESPONDENSI
yuliansah,S.Pd.,M.Pd//manajemen kearsipan
Lampiran
A. Surat Masuk/Surat Keluar, 5 Sistem Kearsipan (1 Surat Saja)
Dibawah ini merupakan contoh satu surat keluar, dimana surat keluar ini sudah
mencakup 5 sistem kearsipan yaitu : sistem abjad, sistem kronologis, sistem nomor,
sistem subjek, dan sistem geografis.
PT MELIN SEJAHTERA
Alamat : Gambiran Sawit Yogyakarta, 55246 Tlp. (0267) 586168 Fax. (0267) 548202
E-mail: melin_melin@gmail.com
Nomor : 001/CVMS/V/2015
Hal
Lam
: -
28 Mei 2015
Kepada
PT Mulia Abadi
Jalan Gatot Subroto
Dempasar- Bali
Dengan hormat,
Kami dari PT Melin Sejahtera,Tbk. Dalam hal ini bermaksud untuk mengajukan
permohonan kerja sama dengan PT Mulia Abadi untuk menjadi distributor produk
produk kami berupa:
1.
2.
Produk elektronik (Handphone, Laptop, TV, Lampu Hias, dan segala macam produk
elektronik lainnya)
Furniture (Sofa, Almari, Meja, Bad dan lainnya)
Kami akan memberikan kompensasi yang sebanding kepada PT Mulia Abadi jika
bersedia untuk menjadi distributor resmi produk dari perusahaan kami.
Meknisme bentuk kerja sama dapat kami jelaskan lebih lanjut apabila PT Mulia
Abadi tertarik dengan pengajuan kerja sama yang kami sampaikan
Demikian surat permohonan kerja sama ini kami buat, atas perhatian dan kerja
samanya kami sampaikan terimakasih.
Nb : kami akan menunggu tembusan dari bapak/ibu selaku pimpinan PT Mulia Abadi
paling lambat 10 hari setelah surat ini bapak/ibu terima.
Homat saya
Devisi keuangan
Dr, Melinnia,SE,MM..
B.
1.
DAFTAR KLASIFIKASI
Klasifikasi Sistem Abjad
A, B, C,.........................Z
INDEKS
UNIT 1
2.
UNIT 2
UNIT 3
KODE
ABJAD
Pasha
Pasha
Pa
Dr. Dika
Nasution
Nasutio
Dika
Dr.
Na
I Gusti Made
Tirta
Tirta
Made
I Gusti
Ti
Sub-sub Masalah
Sub masalah
000 Masyarakat
010 Kampus
100 Kepegawaian
(KP)
Sub-sub
masalah
100 Upah
110 Cuti
010 BEM
011 UKM
012 HIMA
110 Cuti
Melahirkan
Kode
klasifikasi
Or.000.000.01
0
Or.000.000.01
1
Or.000.000.01
2
KP.100.110.11
3.
0
KP.100.110.11
1
JAWA
JAKARTA
A.
B.
C.
D.
E.
JAKARTA PUSAT
JAKARTA BARAT
JAKARTA SELATAN
JAKARTA TIMUR
JAKARTA UTARA
JAWA BARAT
A.
B.
C.
D.
3
BANDUNG
BOGOR
CIREBON
MERAK
JAWA TENGAH
A.
B.
C.
D.
E.
4
PEKALONGAN
REMBANG
SEMARANG
SOLO
TEGAL
YOGYAKARTA
A.
B.
5
BANTUL
SLEMAN
JAWA TIMUR
A.
B.
C.
D.
6
BANYUWANGI
JEMBER
MALANG
SURABAYA
BALI
A.
B.
C.
AMPLAPURA
DENSPASAR
KLUNGKUNG
D.
4.
SINGARAJA
Contoh:
Agus akan menyimpan arsip dari PT Surya Kencana tertanggal 1 Maret
2015. Berarti identitas surat tersebut adalah 1 Maret 2015.
Mengindeks
Membagi tanggal menjadi tanggal utama, sub tanggal, dan sub-sub
tanggal. Contoh: Surat tanggal 1 Maret 2015 terdiri dari tanggal utama
(2015), sub tanggal (Maret), sub-sub tanggal (1)
Contoh: arsip tertanggal 1Maret 2015 disimpan pada laci berkode 2015,
dibelakang guide Maret, didalam hanging folder berkode 1. Kode
klasifikasi : 01 atau 1 (sesuai tanggal)
5.
Masalah
Sub Masalah
Cuti
a.
b.
c.
Cuti melahirkan
Cuti sakit
Cuti tahunan
Mutasi
a.
b.
c.
d.
e.
Kenaikan golongan
Masa kerja
Tunjangan keluarga
Alih tugas
jabatan
C.
Masalah Utama
Sub Masalah
Organisasi (Or)
Masyarakat
Kampus
Sub Sub
Masalah
Kode Klasifikasi
BEM
UKM
HIMA
Buku Agenda
BUKU AGENDA SURAT KELUAR
Sistem Abjad
Keluar
Surat
No
Tanggal
(K)
Nomor
Tangga
l
Kepada
Isi
Ringkasan
Keterangan
Kode
Klasifikasi
1.
28 Mei
2015
001/pi/a
ma/rs/v/
2015
28 Mei
2015
Dinas
perizinan
Permohonan
izin penelitian
Indra
Gunawan
G.U
2.
10 Juni
2015
002/pi/a
ma/rs/v
1/2015
10 Juni
2015
Dinas
perizinan
Permohonan
izin MOPK III
Marcelin Un
M.A
Sistem Kronologis
Keluar
Surat
No
Tanggal
(K)
Nomor
Tangga
l
Kepada
Isi
Ringkasan
1.
28 Mei
2015
001/pi/a
ma/rs/v/
2015
28 Mei
2015
Dinas
perizinan
Permohonan
izin penelitian
2015/05/28
2.
10 Juni
2015
002/pi/a
ma/rs/v
1/2015
10 Juni
2015
Dinas
perizinan
Permohonan
izin MOPK III
2015/06/10
Keterangan
Kode
Klasifikasi
Sistem Geografis
Keluar
Surat
No
Tanggal
(K)
Nomor
Tangga
l
Kepada
Isi
Ringkasan
1.
28 Mei
2015
001/
PTMS
28 Mei
PT Mulia
Permohonan
Keterangan
Kode
Klasifikasi
Jawa
2.
10 Juni
2015
/V1/
2015
2015
Abadi
kerja sama
003/
PTMA
/V1/
2015
10 Juni
2015
PT Melin
Sejahtera
Pengiriman
barang
Luar Jawa
Sistem Subjek
Keluar
Surat
No
Tanggal
(K)
Nomor
Tangga
l
Kepada
Isi
Ringkasan
1.
28 Mei
2015
001/
PTMS
/V1/
2015
28 Mei
2015
PT Mulia
Abadi
Permohonan
kerja sama
PT Mulia
Abadi
2.
10 Juni
2015
003/
PTMA
/V1/
2015
10 Juni
2015
PT Melin
Sejahtera
Pengiriman
barang
PT Melin
Sejahtera
Keterangan
Kode
Klasifikasi
Sistem Nomor
Keluar
Surat
No
Tanggal
(K)
Nomor
Tangga
l
Kepada
Isi
Ringkasan
1.
28 Mei
2015
001/
PTMS
/V1/
2015
28 Mei
2015
PT Mulia
Abadi
Permohonan
kerja sama
001/
PTMS /V1/
2015
2.
10 Juni
2015
003/
PTMA
/V1/
2015
10 Juni
2015
PT Melin
Sejahtera
Pengiriman
barang
003/
PTMA /V1/
2015
Keterangan
Kode
Klasifikasi
Surat
No
Tanggal
(M)
Nomor
Tangga
l
Dari
Isi
Ringkasan
Keterangan
1.
02 Juni
2015
224 /
SI /
PMYDI/
V / 2015
30 Mei
2015
Dinas
perizinan
Persetujuan
izin penelitian
Indra
Gunawan
Kode
Klasifikasi
G.U
2.
10 Juni
2015
229/SI /
PMYDI/V
1/2015
13 Juni
2015
Dinas
perizinan
Persetujuan
izin MOPK III
Marcelin Un
M.A
Keterangan
Kode
Klasifikasi
Sistem Kronologis
Masuk
Surat
No
Tanggal
(M)
Nomor
Tangga
l
Dari
Isi
Ringkasan
1.
02 Juni
2015
224 /
SI /
PMYDI/
V / 2015
30 Mei
2015
Dinas
perizinan
Permohonan
izin penelitian
2015/05/30
2.
15 Juni
2015
229/SI /
PMYDI/V
1/2015
10 Juni
2015
Dinas
perizinan
Permohonan
izin MOPK III
2015/06/13
Sistem Geografis
Masuk
Surat
No
Tanggal
(M)
Nomor
Tangga
l
Dari
Isi
Ringkasan
1.
01 Juni
2015
001/
PTMS
/V1/
2015
28 Mei
2015
PT Melin
Sejahtera
Permohonan
kerja sama
Jawa
2.
13 Juni
2015
003/
PTMA
/V1/
2015
10 Juni
2015
PT Mulia
Abadi
Pengiriman
barang
Luar Jawa
Keterangan
Kode
Klasifikasi
Sistem Subjek
Masuk
Surat
No
Tanggal
(M)
Nomor
Tangga
l
Kepada
Isi
Ringkasan
1.
01 Juni
2015
001/
PTMS
/V1/
2015
28 Mei
2015
PT Melin
Sejahtera
Permohonan
kerja sama
PT Mulia
Abadi
2.
13 Juni
2015
003/
PTMA
/V1/
2015
10 Juni
2015
PT Mulia
Abadi
Pengiriman
barang
PT Melin
Sejahtera
Dari
Isi
Keterangan
Kode
Klasifikasi
Sistem Nomor
No
Tanggal
Masuk
Surat
Keterangan
Kode
(M)
Nomor
Tangga
l
Ringkasan
Klasifikasi
1.
04 Junii
2015
004/
PTMS
/V/ 2015
28 Mei
2015
PT Melin
Sejahtera
Permohonan
kerja sama
004/
PTMS /V/
2015
2.
15 Juni
2015
008/
PTMA
/V1/
2015
10 Juni
2015
PT Mulia
Abadi
Pengiriman
barang
008/
PTMA /V1/
2015
TUGAS AKHIR
Di susun oleh :
RIRIN CANDRAWATI
1032.13.0017
LEMBAR PENGESAHAAN
Tugas Akhir ini telah dibimbing, diuji dan dinyatakan layak untuk
memenuhi salah satu persyaratan kelulusan serta disahkan.
Semarang,
Januari 2011
Penguji/pembimbing
Irawati,AMK
Kabak Diklat
Dwi Hapsari.A.U.SE
Kepala Program,
Manager MU
Irawati,AMK
Untari,S.Pd
MOTTO
Lakukan apa yang kamu bisa dengan segala yang kamu punya dan dengan
segala kemampuanmu.
Jadikanlah hari ini sebagai hari yang luar biasa untuk mengawali segala
tindakan.
Jangan melihat kebelakang, melihatlah kedepan untuk mencapai segala
tujuan dan meraih sukses.
Doa orang tua adalah Doa yang paling utama, maka selalu mintalah doa
yang tebaik dari kedua orang tua kita.
PERSEMBAHAN
Kepada ALLAH SWT yang slalu ada di setiap langkah kami menuju
kesuksesan.
Kedua Orang Tua yang setiap saat memberi dukungan secara material dan
spiritual.
Ibu Untari, S.Pd selaku Manager Magistra Utama Semarang
Para instruktur Magistra Utama Semarang.
Teman-teman dan semua pihak yang bersedia membantu terselesainya
tugas akhir ini.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmatNya yang dilimpahkan sehingga tersusunlah Tugas Akhir ini dengan baik.
Tugas Akhir ini disusun dalam rangka menyelesaikan Studi Program Satu
Tahun Magistra Utama Semarang.
Dalam kesempatan yang baik ini, penulis menyampaikan terima kasih
secara tulus kepada semua pihak yang telah membantu, antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
Semarang,
2011
penulis
Ririn Candrawati
Januari
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........... i
LEMBAR PENGESAHAN............ ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.. ... .... ..iii
KATA PENGANTAR.... ...... iv
DAFTAR ISI............ ..v
BAB I
PENDAHULUAN
4.1
Kesimpulan .......................................................................................19
4.2
Saran .................................................................................................19
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................20
BAB 1
PENDAHULUAN
1.
bisnis
disektor
pemerintah
dan
swasta
Untuk
dapat
mengolah
manajemen diperlukan informasi yang teliti, tepat dan cepat. Dalam perkantoran /
Rumah Sakit arsip digunakan untuk membantu dalam penyediaan informasi.
Mengingat peranan arsip yang begitu penting bagi kehidupan berorganisasi, maka
keberadaan arsip di kantor / rumah sakit benar-benar dapat mendukung dalam
penyelesaian pekerjaan yang dilakukan semua personil dalam
organisasi. Tujuan
kearsipan itu sendiri adalah menyediakan data dan informasi secepat-cepatnya dan
setepat-tepatnya kepada yang memerlukan. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut
diperlukan pengelolaan arsip yang efektif dan efisien dengan cara memahami
masalah apa yang terkandung didalam arsip. Sistem penyimpanan arsip dikatakan
baik apabila waktu arsip yang diperlukan dapat diketemukan kembali dengan cepat
dan tepat, sehingga diperlukan penataan arsip yang sistematis dan efektif, karena
sistem penyimpanan arsip tidak lepas dari kegiatan penataan arsip dan penemuan
kembali.
1.
2. Rumusan Masalah
Definisi Kearsipan
Masalah-masalah pokok dibidang kearsipan
Cara untuk mengatasi masalah-masalah dibidang kearsipan
1.
3. Tujuan
Mengetahuai pengertian Kearsipan
Mengetahui system kearsipan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi
2.1.1 Arsip
Secara terminologis, arsip , warkat atau records merupakan informasi
yang direkam dalam bentuk atau medium apapun, dibuat, diterima, dan dipelihara
oleh suatu organisasi/ lembaga/ badan/ perorangan dalam rangka pelaksanaan
kegiatan (Walne, 1988: 128).
a.
b.
Fuad Gani mengatakan, arsip adalah sumber informasi penting yang dapat
memberikan sumber bukti yang terpercaya dan sahih mengenai suatu keputusan
dan tindakan.
2.1.2 Manajemen Kearsipan
Manajemen Kearsipan
ilmiah terhadap semua informasi terekam yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi
untuk menjalankan usahanya. Ia mengawasi sistim penyimpanan arsip organisasi
dan
memberikan
pelayanan-pelayanan
yang
diperlukan.
Dengan
kata
lain
2.1.3 Kearsipan
Kearsipan
adalah
suatu
proses
mulai
dari
penciptaan,
penerimaan,
1.
2.
3.
1.
Asas Sentralisasi
Asas Sentralisasi adalah penyelenggarakan kearsipan dipusatkan pada suatu bagian
organisasi atau unit kerja tersendiri ,yakni semua warkat atau dokumen disimpan
dalam suatu tempat atau ruang dan dikelola oleh suatu unit tersendiri / terpusat
pada bagian kearsipan.
2.
Asas Desentralisasi
3.
Asas Gabungan
Asas gabungan ialah penyelenggarakan, pengelolaan arsip dengan memadukan
kelebihan asas sentralisasi dan desentralisasi sehingga kelemahan dari kedua asas
dapat diminimalisir.
pada pelaksanaannya, selama arsip/dokumen masih digunakan (Aktif) disimpan oeh
masing-masing bagian per unit, setelah arsip/dokumen In Aktif baru diserahkan
kebagian pusat kearsipan atau pusat unit.
pengelolaan arsip.
Adanya pembinaan dan pendidikan dalam meningkatkan kemampuan pegawai.
Adanya tambahan penyediaan fasilitas dalam pengelolaan arsip.
Perlu dibakukannya dan dibudayakannya pedoman tata peminjaman arsip di
kantor.
BAB III
PEMBAHASAN
antara pengarsipan tradisional dan modern, selain itu juga membawa kelebihan dan
keuntungannya bagi organisasi tersebut.
3.1.1
Pengarsipan Tradisional
2.
DESENTRALISASI
Sistem penyimpanan arsip aktif di masing-masing unit kerja atau departemen.
Adapun keuntungannya :
a. Mudah memperoleh surat atau warkat yang diperlukan
b. Waktu dan tenaga lebih hemat karena ada dilokasi unit atau bagian
c. Sistem dan metode dapat disesuaikan dengan kegiatan masing-masing.
Adapun kelemahannya :
a. Tidak ada keseragaman prosedur dan perlengkapan
b. Pemborosan biaya dan perlengkapan
c. Pengawasan secara keseluruhan dari pimpinan lebih lanjut
d. Kemungkinan terdapat kesamaan arsip karena tiap unit atau bagian memiliki arsip
sendiri-sendiri.
3.1.2 PENGARSIPAN MODERN
Pada dasarnya system kearsipan tradisional dan modern itu sama, tetapi dalam
pengarsipan modern ditambah 1 sistem lagi yaitu Gabungan, jadi dalam
pengarsipan modern ada 3 cara, yaitu :
1.
2.
3.
1)
Sentralisasi
Desentralisasi
Gabungan
SENTRALISASI
Sistem penyimpanan arsip aktif secara terpusat di satu tempat.
Keuntungan Sentralisasi:
Memberikan prosedur yang konsisten.
Jelas penanggungjawabnya.
Menjaga arsip aktif yang berkaitan secara bersama.
Memberikan pelayanan yang seragam bagi semua unit kerja atau departemen.
Meminimalkan duplikasi arsip aktif.
Memberikan penggunaan ruang, peralatan, personalia secara lebih baik.
Memungkinkan lebih terjaminnya keamanan arsip aktif.
Memberikan cara penemuan arsip sekali jalan
Kelemahan Sentralisasi :
Sentralisasi pada organisasi yang besar akan dihadapkan pada masalah
keterlambatan penanganan arsip aktif, yang justru berakibat pada in efisiensi dan in
efektifitas.
2)
a.
b.
c.
a.
b.
c.
d.
DESENTRALISASI
Sistem penyimpanan arsip aktif di masing-masing unit kerja atau departemen.
Adapun keuntungannya :
Mudah memperoleh surat atau warkat yang diperlukan
Waktu dan tenaga lebih hemat karena ada dilokasi unit atau bagian
Sistem dan metode dapat disesuaikan dengan kegiatan masing-masing.
Adapun kelemahannya :
Tidak ada keseragaman prosedur dan perlengkapan
Pemborosan biaya dan perlengkapan
Pengawasan secara keseluruhan dari pimpinan lebih lanjut
Kemungkinan terdapat kesamaan arsip karena tiap unit atau bagian memiliki arsip
tersendiri.
3)
kombinasi.
b. Arsip yang berkaitan tidak disimpan secara bersama-sama dalam satu kesatuan.
b.
c.
Sistem Nomor
d.
e.
a.
Nama orang
Menentukan ciri atau tanda dengan cara menentukan urutan unit-unit atau
bagian dari kata tangkap yang akan disusun menurut abjad.
Indeks adalah sarana untuk menemukan kembali dengan cara mengidentifikasi
surat tersebut melalui penunjukan suatu tanda pengenal yang dapat membedakan
surat satu dengan surat yang lainnya, atau bagian dari suatu nama yang dijadikan
tanda pengenal surat.
Kode adalah suatu tanda atau simbol yang diberikan atau yang dibubuhkan pada
lembaran
arsip
yang
dapat
dipakai
untuk
tanda
penyimpanan
arsip.
Koding adalah suatu kegiatan memberikan tanda atau simbol pada arsip.
Adapun fungsi dari kode atau simbol adalah menunjukkan isi yang terkandung
didalam arsip yang bersangkutan.
Prosedur yang harus dilaksanakan untuk mengarsipkan surat :
Periksa apakah surat sudah disertai dengan tanda siap untuk disimpan.
Menyimpan arsip, yaitu mendapatkan arsip pada suatu tempat atau alat
penyimpanan.
Perlengkapan
yang
diperlukan
untuk
mengarsip
sistem
abjad
adalah
Filling cabinet; adalah lemari arsip untuk menempatkan folder dan guide. Yaitu
untuk menyimpan dokumen, surat-surat kantor. Umumnya mempunyai beberapa
laci.
Folder; adalah tempat untuk menyimpan dokumen atau menempatkan arsip,
berbentuk segi empat, berlipat dua seperti map tetapi tanpa daun penutup.
Guide (petunjuk); merupakan petunjuk dan pemisah antar folder-folder. Bentuk
dari guide adalah segi empat dan berukuran sama dengan folder. Terbuat dari
karton tebal.
b.
1.
Daftar Indeks; adalah daftar yang memuat seluruh kegiatan / masalah / hal-hal
yang dilakukan diseluruh kantor dimana sistem ini diterapkan. Masalah-masalah
tersebut kemudian diuraikan lagi. Masalah pokok tersebut dalam pembagian utama,
Filling Cabinet
Guide
Folder
Kartu kendali
3.
4.
5.
c.
Sistem Nomor
Di dalam sistem nomor ada 4 macam:
1.
2.
3.
4.
1.
Sistem ini menetapkan kode surat berdasarkan nomor yang ditetapkan untuk surat
yang bersangkutan.
Guna daftar klasifikasi adalah
-
Menyimpan surat.
Penyusunan surat dalam folder setiap s.urat yang baru selalu itempatkan di urutan
paling depan.
2.
a.
Dua angka dari belakang sebagai unit 1, yaitu menunjukkan nomor laci dan nomor
guide.
b.
Satu angka setelah unit 1 sebagai unit 2 yaitu menunjukkan nomor folder.
c.
Sisa seluruh angka sesudah unit 2 sebagai unit 3 yaitu menunjukkan surat yang
kesekian dalam folder.
Cara penyimpanan surat; surat dengan nomor kode 55317, berarti surat tersebut
disimpan dalam laci 10-19, dibelakang guide 17, didalam folder nomor 3, surat yang
ke 55.
3.
4.
Soundex
nama
adalah
dan
sistem
tulisannya
penyimpanan
atau
bunyi
warkat
berdasarkan
pengucapannya
hampir
bersamaan. Dalam sistem ini nama-nama diganti dengan kode (notasi) yang terdiri
dari 1 huruf dan 3 angka.
Susunan penyimpanannya adalah menurut abjad yang diikuti urutan nomor.
d.
Dalam hubungan ini surat masuk dan surat keluar disimpan dan ditempatkan dalam
folder yang sama, tidak dipisah-pisahkan. Dalam penyimpanannya menurut sistem
ini harus dibantu dengan sistem abjad atau sistem tanggal.
Perlengkapan yang diperlukan dalam menerapkan sistem ini adalah; filling cabinet,
guide, folder, dan kartu kendali.
Melihat tanda pembebas dalam surat, yaitu tanda yang menyatakan bahwa surat
tersebut telah selesai diproses dan boleh disimpan.
b.
Membaca surat.
c.
d.
e.
f.
Menyimpan surat.
g.
e.
a.
b.
c.
a.
b.
c.
a.
b.
c.
Menyimpan surat.
maupun
sebagai
bahan
bukti
pertanggungjawaban
nasional,
tetapi
diperlukan
dan
penting
sebagai
badan
bukti
Arsip yang masih diperlukan dan akan disimpan oleh Lembaga Negara /Badan
Pemerintahan yang bersangkutan dan akan disimpan oleh Lembaga Negara/Badan
Pemerintahan yang bersangkutan, ditetapkan jangka waktu penyimpanannya dalam
yang
bersangkutan,
maka
Daftar
Waktu
Penyimpanan
Arsip
disesuaikan dengan ketentuan yang tersebut dalam Jurnal retensi Arsip. Untuk arsip
yang pengendaliannya menggunakan yang sudah dilaksanakan dengan benar,
maka proses pemindahan arsip dari unit Pengolah ke Unit Kearsipan menggunakan
sarana yang sesuai ketentuan yang berlaku dalam sistem kartu kendali.
Adapun proses penyusutannya adalah sebagai berikut:
a. Tata Usaha pengolah
Secara teratur mengadakan penelitian untuk menentukan nilai arsip berdasarkan
JRA;
Memisah-misahkan arsip yang dapat dimusnahkan dan yang akan dikirim ke
Penyimpanan;
Menata arsip inaktif yang akan diserahkan ke penyimpanan dalam file tersendiri;
Pada waktu yang telah ditetapkan, mengirim arsip inaktif tersebut kepada
Penyimpan.
Membuat daftar arsip yang dipindahkan.
b. Unit Kearsipan
Secara teratur melakukan penelitian terhadap arsip yang sudah melampaui JRA,
Setelah
dilaksanakan
penilaian
dan
penyusutan
pada
masing-masing
unit,
dan
penyerahan
arsip
kepada
ANRI.
Untuk
arsip
yang
Memberitahu Unit Pengolah beserta Daftar Arsip bahwa arsip telah memenuhi
jangka waktu yang telah ditetapkan dalam JRA dan telah disetujui oleh Tim Penilai
untuk dimusnahkan.
b. Proses pemusnahan
Tim Penilai mengajukan persetujuan tentang pemusnahan arsip kepada lembaga
yang berwenang.
Disusun berita acara pemusnahan
Pelaksanaan Pemusnahan dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku
Adapun tata cara penyerahan arsip statis ke ANRI adalah sebagai berikut:
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sebagai akhir laporan yang membahas tentang pengarsipan dokumen dalam
Perusahaan atau Rumah Sakit, penulis dapat menarik kesimpulan:
menggunakan
beberapa system, yaitu system abjad, nomor, subjek, kronologis, dan geografis.
Dalam penyimpanan arsip perlu mempersiapkan filling cabinet, map, guide, KK,dll
Penyimpanan arsip yang baik akan memperlancar kegiatan dalam Perkantoran
atau Rumah Sakit.
Pengertian Pemasaran
B. Konsep Pemasaran
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan,
produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar,
pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan
permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan
dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik
terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan
adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan
dan kesediaan untuk membelinya.
C. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran.
Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan,
implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan
PROMOTIF,PREVENTIF,KURATIF,REHABILITATIF
A.
kesehatan
adalah
upaya
meningkatkan
kemampuan
kesehatan
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat agar
mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mampu berperan secara aktif dalam
masyarakat sesuai sosial budaya setempat yang didukung oleh kebijakan public
yang berwawasan. (Depkes RI)
Promosi
kesehatan
adalah
kombinasi
berbagai
dukungan
menyangkut
dan
perilaku
yang
menguntungkan
kesehatan
(Green
dan
Ottoson,1998).
Promosi Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk mencapai
derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, maka masyarakat
harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu
mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya dan
sebagainya). Dalam konferensi ini ,health promotion di maknai sebagai perluasan
dari healt education atau pendidikan kesehatan.
Menurut Leavell dan Clark (1965), dari sudut pandang kesehatan masyarakat,
terdapat 5 tingkat pencegahan terhadap penyakit, yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
Promotion of healt
Specifik protection
Early diagnosis and prompt treatment
Limitation of disability dan
Rehablitation.
Organisasi kesehatan dunia WHO telah merumuskan suatu bentuk definisi
mengenai promosi kesehatan :
Health promotion is the process of enabling people to increase control over,
and improve, their health. To reach a state of complete physical, mental, and social,
well-being, an individual or group must be able to identify and realize aspirations, to
satisfy needs, and to change or cope with the environment .
(Ottawa Charter,1986).
B.
1.
2.
Usaha rehabilitasi
Merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-penderita yang dirawat
dirumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit
yang sama.
Usaha yang dilakukan, yaitu:
a. Latihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik seperti, patah tulang, kelainan
bawaan
b. Latihan fisik tertentu bagi penderita penyakit tertentu misalnya, TBC (latihan nafas
dan batuk), Stroke (fisioterapi).
Dari ketiga jenis usaha ini, usaha pencegahan penyakit mendapat tempat yang
utama, karena dengan usaha pencegahan akan diperoleh hasil yang lebih baik,
serta memerlukan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan usaha pengobatan
maupun rehabilitasi.
C.
yang
cukup
dan
untuk
berperan
di
segala aspek
pemeliharaan
kesehatannya.
Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya.
Beberapa usaha diantaranya :
a.
b.
Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, seperti : penyediaan air rumah tangga
yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan
sebagainya.
c. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat sesuai kebutuhannya.
d. Usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik.
2. Memberikan Perlindungan Khusus Terhadap Suatu Penyakit (Specific
Protection)
Usaha ini merupakan tindakan pencegahan terhadap penyakit-penyakit tertentu
yang
gangguan
kesehatan
individu,
keluarga,
kelompok
dan
masyarakat.
kursus otomotif.
Penanggulangan stress. Contohnya : membiasakan pola hidup yang sehat , dan
diagnosis
pencegahan
pada
mengandung
seseorang
pengertian
atau
kelompok
diagnosa
yang
dini
atau
memiliki
resiko
tindakan
terkena
masyarakat yang tinggi. Misalnya : TBC paru-paru, kusta, kanker, diabetes, jantung
dll. Sedangkan Prompt treatment memiliki pengertian pengobatan yang dilakukan
dengan tepat dan segera untuk menangani berbagai masalah yang terjadi. Prompt
treatment merupakan tindakan lanjutan dari early diagnosis. Pengobatan segera
dilakukan sebagai penghalang agar gejala tidak menimbulkan komplikasi yang lebih
parah.
Tujuan utama dari usaha ini adalah :
a.
bahwa
berhasil
atau
tidaknya
usaha
pengobatan,
tidak
hanya
tergantung pada baiknya jenis obat serta keahlian tenaga kesehatnnya, melainkan
juga tergantung pada kapan pengobatan itu diberikan. Pengobatan yang terlambat
akan menyebabkan usaha penyembuhan menjadi lebih sulit, bahkan mungkin tidak
dapat sembuh lagi misalnya pengobatan kanker (neoplasma) yang terlambat.
Kemungkinan kecacatan terjadi lebih besar penderitaan si sakit menjadi lebih lama,
biaya untuk pengobatan dan perawatan menjadi lebih besar.
2.
Bekerja
yang
Diakibatkan
Suatu
Penyakit
(Disibility
Limitation)
Usaha ini merupakan lanjutan dari usaha pengobatan dan perawatan yang
sempurna agar penderita sembuh kembali dan tidak cacat. Bila sudah terjadi
kecacatan, maka dicegah agar kecacatan tersebut tidak bertamabah berat
(dibatasi), fungsi dari alat tubuh yang menjadi cacat ini dipertahankan semaksimal
mungkin.peran bidan dalam hal tersebut yaitu memberikan pelayanan kesehatan
secara professional, melakukan pendampingan pada pasien untuk mendapatkan
kesehatan secara sempurna, serta memberikan pendidikan kesehatan untuk
masyarakat sejak dini
3.
Rehabilitasi (Rehabilitation)
Rehabilitasi adalah usaha untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam
masyarakat, sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang
berguna
untuk
dirinya
dan
masyarakat,
semaksimalnya
sesuai
dengan
kemampuannya.
Rehabilitasi ini terdiri atas :
a. Rehabilitasi fisik
Yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik semaksimalnya. Misalnya,
seorang yang karena kecelakaan, patah kakinya, perlu mendapatkan rehabilitasi
dari kaki yang patah yaitu denganmempergunakan kaki buatan yang fungsinya
sama dengan kaki yang sesungguhnya.
b. Rehabilitasi mental
Yaitu agar bekas penderita dapat menyusuaikan diri dalam hubungan perorangan
dan social secara memuaskan. Seringkali bersamaan dengan terjadinya cacat
badania muncul pula kelainan-kelaianan atau gangguan mental.untuk hal ini bekas
penderita perlu mendapatkan bimbingan kejiwaan sebelum kembali kedalam
masyarakat
c. Rehabilitasi social vokasional
Sikap yang diharapkan dari warga masyarakat adalah sesuai dengan falsafah
pancasila yang berdasarkan unsur kemanusian dan keadailan social. Mereka yang
direhabilitasi ini memerlukan bantuan dari setiap warga masyarakat, bukan hanya
berdasarkan belas kasian semata-mata, melainkan juga berdasarkan hak asasinya
sebagai manusia.
Sedangkan peran bidan dalam rehabilitasi (pemulihan) yaitu:
1. Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi dengan melibatkan masyarakat
2. Menyadarkan masyarakat untuk menerima mereka kembali
3. Mengusahakan perkampungan rehabilitasi sosial sehingga setiap penderita yang
telah cacat mampu mempertahankan diri.
4. Penyuluhan dan usaha-usaha kelanjutan yang harus tetap dilakukan seseorang
setelah ia sembuh dari suatu penyakit
5. Memberikan konseling pada penderita kecacatan
6. Memberikan keyakinan dalam kesembuhan, menumbuhkan kepercayaan diri untuk
bersosialisasi dgn masyarakat
7. Memberikan pendidikan kesehatan