Anda di halaman 1dari 43

By : Norra Hendarni Wijaya, SKM.

,
M.Kes

Pertemuan ke-1
EPIDEMIOLOG
I

Materi Perkuliahan

Batasan dan ruang lingkup Epidemiologi


Penyakit sebagai salah satu masalah
kesehatan
Sumber data dan penemuan masalah
kesehatan
Frekwensi masalah kesehatan
Penyebaran masalah kesehatan
Faktor-faktor yang mempengaruhi : strategi
epidemiologi
Faktor-faktor yang mempengaruhi : uji
hipotesa

Tugas

Buatlah tugas tentang : Beberapa


faktor yg mempengaruhi masalah
kesehatan (penyakit) di daerah
Endemis yg ada di Indonesiadengan
menggunakan langkah2 Epidemiologi !

BAB I
Batasan dan Ruang Lingkup
Epidemiologi

Pendahuluan

Untuk meningkatkan dan memelihara


derajat kesehatan, mencegah dan
mengobati penyakit serta pemulihan
kesmas di perlukan Public Heath Service.
Salah satu hal penting yang menentukan
dalam penyelenggaraan dan yankes adalah
harus di sesuaikan dengan Heath Needs
Community.
Masalah : sulit merumuskan kebutuhan
kesehatan di masyarakat.

Mengatasi : kesepakatan bahwa


perumusan kebutuhan kesehatan dapat
di lakukan bila di ketahui masalah
kesehatan yang ada di masyarakat.
Terjadi upaya menemukan masalah
kesehatan di masyarakat.
Upaya : untuk mengetahui frekwensi,
distribusi (penyebaran) serta faktorfaktor yang mempengaruhinya.
Terdapat dalam bidang ilmu kusus :
Epidemiologi.

Batasan
Asal Kata (Yunani)
(Epi=pada/tentang, demos=penduduk,
logos=ilmu).
Epidemiologi : Ilmu yang mempelajari
tentang penduduk.
Definisi sekarang
Epidemiologi : Ilmu yang mempelajari
tentang frekwensi dan penyebaran (distribusi)
masalah kesehatan pada sekelompok manusia
serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Dari batasan tsb, dalam epidemiologi


terdapat 3 pengertian pokok :
Frekwensi masalah kesehatan
Menunjuk pada besarnya masalah
kesehatan pada sekelompok manusia.
Ada 2 hal yang di lakukan ;
1. Menemukan masalah kesehatan dan
2. Melakukan pengukuran masalah
kesehatan.

Penyebaran masalah kesehatan


Menunjuk pada pengelompokan masalah
kesehatan menurut keadaan tertentu.
Keadaan tertentu dalam epidemiologi ada 3
; menurut ciri-ciri manusia (man), menurut
tempat (place) dan menurut waktu (time).
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Menunjuk pada penyebab dari suatu
masalah kesehatan (menerangkan
frekwensi, penyebaran atau penyebab
munculnya masalah kesehatan itu sendiri).

Ada 3 langkah pokok yang di lakukan ;


merumuskan hipotesa tentang
penyebab yang di maksud,
melakukan pengujian terhadap
rumusan hipotesa, dan kemudian
menarik kesimpulan.
Dengan di ketahuinya penyebab
masalah kesehatan dapat di susun
langkah penanggulangan selanjutnya
dari masalah kesehatan tersebut

Macam
Epidemiologi secara garis besar di bedakan
menjadi 2 macam :
Epidemiologi deskriptif
Apabila hanya mempelajari tentang
frekwensi dan penyebaran suatu masalah
kesehatan saja, tanpa perlu mencari
jawaban terhadap faktor penyebab yang
mempengaruhi frekwensi, penyebaran atau
munculnya masalah kesehatan tersebut.

a.

b.
c.

d.

Keterangan tentang frekwensi menunjuk


kepada besarnya masalah kesehatan yang di
temukan di masyarakat
Keterangan tentang penyebaran di bedakan
menurut ciri2 manusia, tempat dan waktu.
Hasil epidemiologi deskriptif menjawab
pertanyaan Who(siapa), Where(dimana), dan
When (kapan) dari suatu masalah kesehatan
Tetapi tidak menjawab pertanyaan
Why(mengapa) timbul masalah kesehatan
tersebut.

Example :
Ingin mengetahui frekwensi (banyaknya)
penderita TBC paru di suatu daerah
2. Ingin mengetahui penyebaran penyakit
TBC paru menurut susunan umur dan jenis
kelamin di suatu daerah. Sama halnya
dengan frekwensi di sini juga di lakukan
pengumpulan data tentang penyakit TBC
paru di daerah tersebut untuk kemudian di
sajikan menurut kelompok susunan umur
dan jenis kelamin.
1.

Epidemiologi Analitik
Apabila telah mencakup pencarian jawaban terhadap
penyebab terjadinya frekwensi, penyebaran serta
munculnya suatu masalah kesehatan.
a. Di sini di upayakan tersedianya jawaban terhadap
faktor penyebab yang di maksud (Why),
kemudian di analisa hubungannya dengan akibat
yang di timbulkannya
b. Penyebab di sini menunjuk kepada faktor yg
mempengaruhi, akibat menunjuk kepada
frekwensi penyebab serta adanya suatu masalah
kesehatan.

Example :
1.

2.

Ingin mengetahui pengaruh rokok terhadap


timbulnya Ca paru. Untuk ini di lakukan
perbandingan antara kelompok orang yg
merokok dengan yg tidak merokok, kemudian di
lihat jumlah penderita Ca paru untuk masing2
kelompok. Dari berbedaan yg ada dapat di
simpulkan ada/tidak pengaruh rokok terhadap
Ca paru.
Ingin mengetahui penyebab timbulnya penyakit
DB di suatu daerah. Untuk ini di bandingkan
hal2 kusus yg terdapat di daerah yang tidak
terjangkit. Kesimpulan tentang penyebab
penyakit dapat di tarik dari perbedaan yg di
temukan.

Pembagian Epidemiologi
EPIDEMIOLOGI
Ilmu yang mempelajari tentang masalah kesehatan
pada sekelompok manusia.

Epidemiologi
Deskriptif

FREKWENSI :
. Menemukan
masalah
kesehatan
. Mengukur
masalah
kesehatan

DISTRIBUSI :
. Manusia
. Tempat
. Waktu

Epidemiologi
Analitik

FAKTOR2
MEMPENGARUH
I:
. Merumuskan
hipotesa
. Uji hipotesa
. Penarikan
kesimpulan
(sebab-akibat)

Perbedaan Epidemiologi
Deskriptif dan Analitik
Penelitian Epidemiologi
Deskriptif

Penelitian Epidemiologi
Analitik

1. Hanya menjelaskan
keadaan suatu masalah
kesehatan (Who, When,
Where)
2. Pengumpulan, pengolahan,
pengujian dan interpretasi
data hanya pada satu
kelompok masyarakat saja
3. Tidak bermaksud
membuktikan suatu
hipotesa

1. Juga menjelaskan mengapa


suatu masalah kesehatan
timbul di masyarakat
(Why)
2. Pengumpulan, pengolahan,
penyajian dan interpretasi
data di lakukan terhadap
dua kelompok masyarakat
3. Bermaksud membuktikan
suatu hipotesa

Ruang Lingkup Epidemiologi


(3)
1.
2.

3.

Subyek dan obyek epidemiologi


adalah masalah kesehatan
Masalah kesehatan yg di maksud
menunjuk pada masalah kesehatan yg
di temukan pada sekelompok manusia
Dalam merumuskan penyebab
timbulnya suatu masalah kesehatan di
manfaatkan data tentang frekwensi
dan penyebaran masalah kesehatan
tersebut

Ruang Lingkup
Ruang lingkup epidemiologi dapat di
bedakan menjadi 3 :
Subyek dan Obyek Epidemiologi
adalah masalah kesehatan

1.
2.

Tahap awal perkembangan


epidemiologi

Masalah kesehatan : hanya penyakit


menular dan infeksi saja.
Karena pengetahuan masalah
kesehatan masih terbatas.

Tahap selanjutnya
1. Berbagai penelitian epidemiologi :
di ketahui berbagai penyakit tidak
bersifat infeksi dan menular dapat
berada pada frekwensi yang tinggi
serta menyebar luas di masyarakat.
2. Mendorong bertambah luasnya ruang
lingkup epidemiologi (tidak hanya
penyakit infeksi dan menular).

Tahap perkembangan mutakhir


1. Epidemiologi : tidak hanya membahas masalah
penyakit saja, tetapi sudah mencakup semua
masalah kesehatan di masyarakat.
2. Sekarang : metode epidemiologi banyak di
gunakan pada masalah kesehatan bukan penyakit
ex : program KB, PLP, pengadaan NAKES, sarana
yankes, dll.
3. Dalam membahas masalah kesehatan bukan
penyakit, cara yg di gunakan sama yaitu dengan
meninjau penyebaran, frekwensi dan faktor yg
mempengaruhi frekwensi dan penyebaran tersebut

Masalah kesehatan yang di maksud


menunjuk kepada masalah kesehatan yg
di temukan pada sekelompok manusia.
Epidemiologi pada kedokteran klinik : juga
mempelajari masalah kesehatan yg berupa
penyakit, yg di derita orang per orang
Sedangkan epidemiologi : lebih
memusatkan perhatiannya pada penyakit yg
ada di masyarakat.
Seorang epidemiolog mempelajari masalah
kesehatan berupa penyakit dengan
memanfaatkan data dari kajian terhadap
sekelompok manusia.

Kemudian sesuai dengan penyebab yg di


temukan, di susun upaya
penanggulangannya.
Ahli kedokteran klinik tidak begitu
menghiraukan frekwensi dan penyebaran
penyakit di masyarakat.
Yang di pentingkan adl penyakit yg di derita
oleh pasien yg datang meminta pertolongan.
Maka dilakukan anamnesa, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan lab. Serta pemeriksaan
penunjang lainnya, di ikuti pengobatan
sesuai diagnosa yg di tetapkan.

Dalam merumuskan penyebab timbulnya


suatu masalah kesehatan di manfaatkan
data tentang frekwensi dan penyebaran
masalah kesehatan tersebut
Dengan epidemiologi akan di ketahui banyak
hal tentang suatu masalah kesehatan,
termasuk penyebab timbulnya masalah
kesehatan tersebut.
Dalam merumuskan penyebab masalah
kesehatan, cara yg di tempuh dengan
menganalisa data tentang frekwensi dan
penyebaran masalah kesehatan tersebut di
masyarakat.

Para epidemiolog mencari jawaban


atas penyebab penyakit dengan
memanfaatkan keterangan tentang
perbedaan frekwensi dan ataupun
penyebaran suatu masalah kesehatan
yg di temukan di masyarakat.
Dengan memanfaatkan perbedaan
tersebut dan di bantu oleh berbagai uji
statistik, dapat di rumuskan penyebab
masalah kesehatan yang di maksud.

Ruang Lingkup
EPIDEMIOLO
GI
Subyek & Obyek
Epidemiologi
Masalah
Kesehatan
Tahap Awal
1. Masalah kesehatan :
penyakit menular & Infeksi
2. Pengetahuan masalah
kesehatan terbatas
Tahap Selanjutnya
1. Berbagai penelitian
epidemiologi : penyakit
tidak menular & infeksi
2. Ruang lingkup Epid
bertambah luas
Tahap Mutakhir
1. Epid : tidak hanya
masalah penyakit saja
2. Cara yg di gunakan
sama

Merumuskan
penyebab
dengan data
Frekwensi &
distribusi
tersebut

Masalah
Kesehatan
menunjuk pada
sekelompok
manusia

Epid :
memusatkan
perhatian pada
penyakit di
masyarakat
Memanfaatkan
data kajian dari
sekelompok
masyarakat
Sesuai dengan
penyebab di
susun upaya
penanggulangan.

Epid : mengetahui
berbagai hal &
penyebab masalah
kesehatan
Rumusan masalah :
menganalisa data
frekwensi dan
distribusi
Perbedaan frekwensi
dan penyebaran
merupakan penyebab
masalah kesehatan
Rumusan penyebab
masalah
kesehatan :
memanfaatkan
perbedaan dengan uji
statistik

Manfaat Epidemiologi
(4)
Bila epidemiologi dapat di pahami dan di
terapkan dengan baik, akan memperoleh
berbagai manfaat sbb :
1. Membantu pekerjaan administrasi
kesehatan
2. Dapat menerangkan penyebab suatu
masalah kesehatan
3. Dapat menerangkan perkembangan
alamiah suatu penyakit
4. Dapat menerangkan keadaan suatu
masalah kesehatan

4 Keadaan Masalah Kesehatan


1.

2.

3.

4.

Epidemi : keadaan di mana suatu masalah kesehatan


(umumnya penyakit) yg di temukan pada suatu daerah
t3 dalam waktu yg singkat berada dalam frekwensi yg
meningkat
Pandemi : suatu keadaan di mana suatu masalah
kesehatan (umumnya penyakit) frekwensinya dalam
waktu yg singkat memperlihatkan peningkatan yg amat
tinggi serta penyebarannya telah mencakup suatu
wilayah yg amat luas.
Endemi : suatu keadaan di mana suatu masalah
kesehatan (umumnya penyakit) frekwensinya pada
suatu wilayah tertentu menetap dalam waktu yg lama.
Sporadik : suatu keadaan di mana suatu masalah
kesehatan (umumnya penyakit) yg ada di suatu wilayah
t3 frekwensinya berubah2 menurut perubahan waktu .

WABAH

Keadaan epidemi yg di kenal juga sebagai wabah


tidak selalu berarti terjangkitnya suatu masalah
kesehatan (umumnya penyakit) yg baru.
Jika frekwensi suatu masalah kesehatan (umumnya
penyakit) yg telah lama ada tetapi pada suatu saat
meningkat, maka keadaan ini juga di sebut wabah.
Dalam menetapkan suatu keadaan epidemi atau
wabah tersebut di temukan pula perkembangan yg
cukup berarti.
Dahulu : pegangan penetapan wabah adalah
penjalaran suatu penyakit dalam arti apabila
penyakit tersebut telah menyerang suatu wilayah
yang cukup luas

UU Wabah
UU No.1 dan No.2 tahun 1962
Wabah ialah penjalaran atau penambahan
banyaknya peristiwa penyakit (karantina)
2. UU No.6 tahun 1962 dan UU No.7
tahun 1967
Wabah ialah penjalaran suatu penyakit
dengan cepat di suatu daerah t3, sehingga
dalam waktu yg singkat jumlah penderita
menjadi banyak, yg harus di atasi dengan
isolasi penderita dari orang lain di
sekitarnya.
1.

Sekarang : pegangan yg di pakai dalam


menetapkan keadaan wabah bukan
penjalaran suatu penyakit, melainkan
meningkatnya jumlah penderita.
Wabah adalah kejadian berjangkitnya
suatu penyakit (menular) dalam
masyarakat yg jumlah penderitanya
meningkat secara nyata melebihi dari
pada keadaan yg lazim pada waktu dan
daerah t3 serta dapat menimbulkan
malapetaka.(UU No.4 tahun 1984)

Sejarah Perkembangan
Epidemiologi (4)
Sejarah perkembangan epidemiologi melalui 4
tahap :
1.
2.
3.
4.

Tahap
Tahap
Tahap
Tahap

Pengamatan (Penyakit & Lingkungan)


Perhitungan (Menghitung & Mengukur)
Pengkajian (Eksperimen Alamiah)
Uji coba

Tahap Pengamatan
(Penyakit dan Lingkungan)

Cara awal mengetahui frekwensi dan


penyebaran suatu masalah kesehatan serta
faktor2 yg mempengaruhinya di lakukan
dengan pengamatan(observasi).
Hasil pengamatan Hipocrates 2400 th yll,
menyimpulkan hubungan antara
timbul/tidaknya penyakit dengan lingkungan.
Pendapat ini di tuliskan dalam bukunya : On
the airs, waters and places.
Hippocrates tidak berhasil membuktikan
pendapatnya karena pengetahuan untuk itu
belum berkembang.

Apa yg di kemukakan Hippocrates


(bpk ilmu kedokteran) merupakan
landasan perkembangan epidemiologi
selanjutnya.
Tahap perkembangan awal
epidemiologi ini di kenal dengan nama
Tahap Penyakit dan Lingkungan.

Tahap Perhitungan
(Menghitung dan Mengukur)

Pada tahap ini upaya untuk mengukur frekwensi dan


penyebaran suatu masalah kesehatan, di lakukan
dengan bantuan ilmu hitung.
John Graunt (1662) melakukan pencatatan dan
perhitungan terhadap angka kematian di kota
London, mulai masuknya ilmu hitung dalam
epidemiologi.
Kesimpulan perhitungan : frekwensi dan
penyebaran angka kematian ternyata lebih tinggi
pada bayi serta berbeda antara penduduk pria dan
penduduk wanita.
Kajian lebih lanjut tidak di lakukan, tetapi rintisan
John Graunt telah membuka tabir baru bagi
perkembangan epidemiologi.

John Graunt tidak melanjutkan


pekerjaannya dalam epidemiologi,
tetapi beralih kepada peristiwa2
kehidupan yg antara lain berhasil
memperkenalkan Life Tabel.
maka John Graunt tidak di kenal
sebagai bpk epidemiologi, tetapi
sebagai bapak statistika kehidupan.
Tahap kedua perkembangan
epidemiologi ini di kenal dengan Tahap
Menghitung dan Mengukur.

Tahap Pengkajian
(Eksperimen Alamiah)

Karena ketidakpuasan terhadap hasil yg di


peroleh pada tahap sebelumnya, maka di
kembangkan teknik lain yg di kenal sebagai
teknik pengkajian.
Pertama kali di perkenalkan oleh William Farr
(1839), dengan melakukan pengkajian terhadap
data2 yg ada.
Dari pengkajian ini berhasil di buktikan adanya
hubungan statistik antara peristiwa kehidupan
dengan keadaan kesehatan masyarakat, adanya
hubungan antara angka kematian dengan status
perkawinan serta hubungan antara tingkat sosial
ekonomi dengan tingkat kematian penduduk.

Konsep yg di kembangkan William Farr ini


merupakan lampu suar bagi perkembangan
epidemiologi selanjutnya.
Maka William Farr akhirnya di nobatkan sebagai
bpk epidemiologi.
Cara kerja yg sama juga di lakukan secara terpisah
oleh John Snow (1849), berhasil membuktikan
hubungan antara timbulnya penyakit kolera dengan
sumber air minum di kota London, yaitu Lambeth
Company dan Southwark & Vauxhall Company.
Perusahaan air minum ini mempergunakan sumber
air yg kurang tercemar dari pada perusahaan
Southwark & Vouxhall.

Hasil Kajian John Snow


No

Perusahaan Air
Minum

1.

Lamberth

2.

Sothwark &
Vauxhall
Jumlah

Jumlah
Langganan

Jumlah
Kasus

19.133

18

167.654

844

186.787

862

Hasil perhitungan John Snow membuktikan


jumlah kasus yg di temukan berbeda secara
bermakna.
Kesimpulan : air minum yg tercemar tinja
menusia penyebab timbulnya penyakit kolera.
Kesimpulan ini di ambil tanpa mengetahui adanya
kuman kolera, karena pengetahuan tentang
kuman ini baru kemudian muncul.
Pekerjaan yg di lakukan William Farr dan John
Snow hanya melakukan pengkajian data yg ada,
yg terjdi secara alamiah bukan data dari
percobaan.
Maka tahap ini di kenal dengan Tahap
Eksperimen Alamiah.

Tahap Uji coba

Untuk membuktikan kebenaran dari hasil


pengkajian terhadap data alamiah.
Melahirkan suatu teknik lain yg lebih maju yg
tidak sekedar mengkaji data alamiah saja, tetapi
mengkaji data yg di peroleh dari suatu uji coba
yg dengan sengaja di lakukan.
Cara kerja uji coba ini telah lama di kalangan
kedokteran, Lind (1774) melakukan
pengobatan kekurangan vitamain C dengan
buah jeruk dan Jenner (1796) melakukan uji
coba klinis terhadap vaksin cacar pada manusia.

Penggunaan dalam epidemiologi setelah di


lakukan penyempurnaan terhadap metoda
yg di gunakan dengan menerapkan prinsip
Double Blind Controlled Trial.
Selain itu pengembangan aspek etis dari
penelitian dengan obyek manusia seperti
yg tercantum dalam Deklarasi Helzinski
dan ataupun yg tercantum dalam
Deklarasi Hak Asasi Manusia.
Saat ini uji coba banyak di lakukan di klinik
(clinical trial) dan ataupun di lapangan
(intervention study).

Sejarah Perkembangan Epidemiologi

itu

EPIDEMIOLO
GI
Tahap 1
Pengamatan
Hipocrate
s 2400
hubungan
terjadinya
penyakit
dengan
lingkungan

Tahap 2
Perhitungan
John
Graunt
1662
Frekwensi
dan
distribusi
kematian
lebih tinggi
pada bayi,
dan
berbeda
antara pria
dengan
wanita

Tahap 3
Pengkajian
William
Farr 1839
Hubungan
statistik
peristiwa
kehidupan
dengan
kesehatan
masyaraka
t

Tahap 4
Ujicoba
Lind
1774
pengobata
n < Vit C
dengan
buah jeruk
E. Jenner
1796 uji
coba
vaksin
cacar
pada
manusia

Anda mungkin juga menyukai