Anda di halaman 1dari 13

PENGUKURAN

TINGGI
1. Cara Barometris
2. Cara
Trigonometris
3. Cara Sipat Datar
Cara Barometris
Prinsip penentuan tinggi cara barometris adalah berdasarkan perbedaan
tekanan udara antara 2 tempat, makin tinggi permukaan tanah maka
tekanan udara makin berkurang
Pengukuran tinggi dengan cara ini umumnya dilakukan untuk keperluan
studi awal atau pendahuluan, hasil pengukurannya masih kasar (kurang
akurat), Alat yang dipakai Barometer dan Termometer
Hubungan antara tekanan dan ketinggian memang cukup kompleks,
tetapi untuk keperluan pengukuran tinggi, analisis matematisnya
disederhanakan menjadi sbb :
hab= Beda Tinggi antara Titik A dan B
T Pb T = Temperatur rata2 pd ketinggian Ha & Hb (o K)
h ab =- 18402,6 Log Ts = Temperatur Standar = 273o K
Ts Pa Pa = Tekanan udara pada ketinggian Ha (mmHg)
Pb = Tekanan udara pada ketinggian Hb (mmHg)

2
Contoh Perhitungan Barometris
T P
Diketahui hasil ukuran sbb : h ab =- 18402,6 Log b
Ts Pa
Waktu Titik P (mmHg) t (oC)
25+273 650
t1 A 683,9 24,6 h ab1 =- 18402,6 Log
273 683,9
t2 B 650,0 25,1 h ab1 = 443,29 m
t3 C 638,2 25,4
hab1 = 443,29 m hab2 = 437,68 m
t4 C 638,0 25,8 hac1 = 603,35 m hac2 = 597,88 m
t5 B 649,8 26,1
t6 A 683,1 26,2 hab rata-rata = 440,485 m
hac rata-rata = 600,615 m
Hitung Tinggi B & C, jika titik A
= + 740,58 m Jadi Tinggi Titik B = 740,58+440,485
= 1181,065 m
Tinggi Titik C = 1341,195 m
Cara Trigonometris r
Dm B
mo D
hab
i

A
1. Tegakkan theodolite di A, ukur tinggi alat, misalnya = i
2. Tegakkan rambu ukur di B, baca bak ukur, misalnya setinggi r di B
3. Baca sudut tegak m (sudut miring) atau Z (sudut Zenith)
4. Ukur jarak mendatar atau jarak miring
5. Dari besaran sudut m dan jarak Dm didapat hab = Dm Sin m + i - r
atau dari besaran sudut m dan jarak D didapat hab = D tg m + i - r
atau dari sudut Z dan jarak D didapat hab = D Cotg Z + i - r
atau dari sudut Z dan jarak Dm didapat hab = Dm Cos Z + i - r
4
Beberapa bentuk rambu ukur

5
Contoh Perhitungan Trigonometris
Diketahui :
Tinggi A = 756,2 m; data hasil ukuran jarak miring A-B = 48,36 m; sudut
miring A-B = 3o4748; tinggi alat = 1,54 m; tinggi target = 1,26 m
Hitunglah : Tinggi Titik B ?
Penyelesaian :
hab = Dm.Sin m + i - r
= 48,36 Sin 3o4748 + 1,54 - 1,26
= 48,36 (0,06621585) + 1,54 - 1,26
?
= 3,48 m B
3,48
Jadi Tinggi Titik B = 756,2 + 3,48 = 759,68 m
A +756,2

6
SIPAT DATAR
Penentuan beda tinggi antara dua titik dengan waterpass
Beberapa Istilah : m m =b
b m
Station : Titik dimana rambu ukur di letakkan (3) (4)
Tinggi Alat : Tgb di mana alat sipat datar (1) (2)
diletakkan t2
t1
Tgb : Tinggi garis bidik di atas bidang
referensi ketinggian (air laut rata-rata) x B TB C
Pengukuran ke belakang : pengukuran ke A TA
rambu di sta yang diketahui
Bidang Referensi
Pengukuran ke muka : pengukuran ke
rambu pada sta yang belum diketahui
ketinggiannya A, B, dan C = Station
Titik Putar : sta dimana pengukuran ke x = Station antara
belakang dan ke muka dilakukan pada Apabila A diketahui ketinggiannya, maka
rambu ditegakkan pada sta tsb. (1) pengukuran ke belakang
Station Antara : dimana hanya dilakukan (2) pengukuran ke muka, dst.
pengukuran ke muka Ti = tinggi garis bidik
Seksi : jarak antara dua stasion ti = tinggi alat
SIPAT DATAR
Waterpass adalah alat ukur yang digunakan
untuk mengukur beda tinggi antara dua titik atau
lebih.
Waterpassing adalah pengukuran beda tinggi
yang selisih-selisih tinggi antara titik-titik yang
berdekatan ditentukan dengan garis vizir yang
horizontal yang ditujukan ke rambu-rambu ukur
(bak-bak ukur) yang berdiri vertikal.
Cara Pengukuran
Cara Satu : Cara Dua : hab = a - b dan hba = b a

b a b
ta

A T B
hab hab hba
HA T
A
B
HB
Cara Tiga : hab = a - b dan hba = b - a
ta = tinggi alat di A Bila Sta C diketahui = Hc, maka Hb = T - b &
Ha = T - a
T = Tinggi Garis Bidik a b
HA = Tinggi Stasion A C
h B
b = Bacaan Rambu di B
HB = Tinggi Stasion B A
hab = beda tinggi dari A ke B = ta - b
Tinggi Titik B : HB = HA + hab
9
Pengukuran Profil Memanjang
Maksud dan Tujuan pengukuran Profil
Setelah data-data dicatat, kemudian hitung sbb:
Memanjang adalah untuk menentukan
ketinggian titik-titik sepanjang suatu garis - Menghitung Tgb1 = tinggi di A + rambu di A
rencana proyek, sehingga dapat digambarkan - Kemudian hitung tinggi titik di (a), (b), dan (1)
profil memanjangnya. yaitu :
Ha = Tgb - tinggi alat di (a)
Hb = Tgb - bacaan rambu di (b)
A a
e f Hc = Tgb - bacaan rambu di (c)
b c 1 d 2
H1 = Tgb - bacaan rambu di (1)
Prosedur Pengukuran :
- Menghitung Tgb2 = H1 + bacaan rambu di (1)
Seksi (1)
- Hitung Titik d, yaitu Hd = Tgb2 - bacaan di d
- Tempatkan alat ukur pada garis A-1
- dan seterusnya
- Tegakkan Rambu di A
- Baca benang tengah dan jarak ke A
Setelah ketinggian seluruh titik dihitung,
- Pindahkan rambu ke (b), (c) dan ke (1) kemudian hitung jarak setiap titik dari titik
- Baca benang tengah dan jarak ke rambu A
Seksi (2), Seksi (3), dst Setelah itu menggambarkan profil dengan skala
Contoh Perhitungan Profil Memanjang

Apabila Tinggi Titik 5


diketahui adalah +525,0 m
a) Tinggi masing-masing
. Titik (dari BM-1 sd BM-4)
b) Jarak dari BM-1 sd BM-4
c) Gambar Profil Memanjang
dengan skala panjang
1 : 1000 dan skala tinggi
1 : 100

9 10 BM-2
7 8
5 6
4
BM-1 1 2 3

11
Penyelesaian

12
Gambar Profil Memanjang

13

Anda mungkin juga menyukai