Anda di halaman 1dari 13

Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan si

stem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama
bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain sa
ling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya,
medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf
(neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenj
ar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf. Bila sistem endokrin umumnya bek
erja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja melalui neurotransmiter yang diha
silkan oleh ujung-ujung saraf. A. Struktur Terdapat dua tipe kelenjar yaitu ekso
krin dan endokrin. Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada
permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ internal, seperti lapisan traktus int
estinal. Kelenjar endokrin termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan endok
rin), payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, kelenjar end
okrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah. Kelenjar endokrin termasuk
:1. Pulau Langerhans pada Pankreas2. Gonad (ovarium dan testis)3. Kelenjar adren
al, hipofise, tiroid dan paratiroid, serta timusB. Hormon dan fungsinya Kata hor
mon berasal dari bahasa Yunani hormon yang artinya membuat gerakan atau membangk
itkan. Hormon mengatur berbagai proses yang mengatur kehidupan. Sistem endokrin
mempunyai lima fungsi umum :1. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pa
da janin yang sedang berkembang2. Menstimulasi urutan perkembangan3. Mengkoordin
asi sistem reproduktif4. Memelihara lingkungan internal optimal5. Melakukan resp
ons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi daruratC. Klasifikasi Dalam hal
struktur kimianya, hormon diklasifikasikan sebagai hormon yang larut dalam air a
tau yang larut dalam lemak. Hormon yang larut dalam air termasuk polipeptida (mi
s., insulin, glukagon, hormon adrenokortikotropik (ACTH), gastrin) dan katekolam
in (mis., dopamin, norepinefrin, epinefrin)Hormon yang larut dalam lemak termasu
k steroid (mis., estrogen, progesteron, testosteron, glukokortikoid, aldosteron)
dan tironin (mis., tiroksin). Hormon yang larut dalam air bekerja melalui siste
m mesenger-kedua, sementara hormon steroid dapat menembus membran sel dengan beb
as.D. Karakteristik Meskipun setiap hormon adalah unik dan mempunyai fungsi dan
struktur tersendiri, namun semua hormon mempunyai karakteristik berikut.Hormon d
isekresi dalam salah satu dari tiga pola berikut (1) sekresi diurnal adalah pola
yang naik dan turun dalam periode 24 jam. Kortisol adalah contoh hormon diurnal
. Kadar kortisol meningkat pada pagi hari dan turun pada malam hari. (2) Pola se
kresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun sepanjang waktu tertentu, seperti
bulanan. Estrogen adalah non siklik dengan puncak dan lembahnya menyebabkan sikl
us menstruasi. (3) Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergant
ung pada kadar subtrat lainnya. Hormon paratiroid disekresi dalam berespons terh
adap kadar kalsium serum. Hormon bekerja dalam sistem umpan balik. Loop umpan ba
lik dapat positif atau negatif dan memungkinkan tubuh untuk dipertahankan dalam
situasi lingkungan optimal. Hormon mengontrol laju aktivitas selular. Hormon tid
ak mengawali perubahan biokimia. Hormon hanya mempegaruhi sel-sel yang mengandun
g reseptor yang sesuai, yang melalukan : fungsi spesifik. Hormon mempunyai fungs
i dependen dan interdependen. Pelepasan hormon dari satu kelenjar sering merangs
ang pelepasan hormone dari kelenjar lainnya. Hormone secara konstan di reactivat
ed oleh hepar atau mekanisme lain dan diekskresi oleh ginjal. E. Regulasi Peran
hipotalamus dan kelenjar hipofise

Dua kelenjar endokrin yang utama dalah hipotalamus dan hipofise. Aktivitas endokr
in dikontrol secara langsung dan tak langsung oleh hipotalamus, yang menghubungk
an sistem persarafan dengan sistem endokrin. Dalam berespons terhadap input dari
area lain dalam otak dan dari hormon dalam dalam darah, neuron dalam hipotalamu
s mensekresi beberapa hormon realising dan inhibiting. Hormon ini bekerja pada s
el-sel spesifik dalam kelenjar pituitary yang mengatur pembentukan dan sekresi h
ormon hipofise. Hipotalamus dan kelenjar hipofise dihubungkan oleh infundibulum.
Hormon yang disekresi dari setiap kelenjar endokrin dan kerja dari masing-masing
hormon. Perhatikan bahwa setiap hormon yang mempengaruhi organ dan jaringan ter
letak jauh dari tempat kelenjar induknya. Misalnya oksitosin, yang dilepaskan da
ri lobus posterior kelenjar hipofise, menyebabkan kontraksi uterus. Hormon hipof
ise yang mengatur sekresi hormon dari kelenjar lain disebut hormon tropik. Kelen
jar yang dipengaruhi oleh hormon disebut kelenjar target. Sistem umpan balikKada
r hormon dalam darah juga dikontrol oleh umpan balik negatif manakala kadar horm
on telah mencukupi untuk menghasilkan efek yang dimaksudkan, kenaikan kadar horm
on lebih jauh dicegah oleh umpan balik negatif. Peningkatan kadar hormon mengura
ngi perubahan awal yang memicu pelepasan hormon. Misalnya peningkatan sekresi AC
TH dari kelenjar pituitari anterior merangsang peningkatan pelepasan kortisol da
ri korteks adrenal, menyebabkan penurunan pelepasan ACTH lebih banyak. Kadar sub
stansi dalam darah selain hormon juga memicu pelepasan hormon dan dikontrol mela
lui Sistem umpan balik. Pelepasan insulin dari pulau langerhan di pankreas didor
ong oleh kadar glukosa darah.Aktivasi sel-sel targetManakala hormon mencapai sel
target, hormon akan mempengaruhi cara sel berfungsi dengan satu atau dua metoda
, pertama melalui penggunaan mediator intraselular dan kedua mengaktifkan gen-ge
n di dalam sel. Salah satu mediator intraselular adalah cyclic adenosine monopho
sphate (cAMP), yang berikatan dengan permukaan dalam dari membran sel. Ketika ho
rmon melekat pada sel, kerja sel akan mengalami sedikit perubahan. Misalnya, ket
ika hormon pankreatik glukagon berikatan dengan sel-sel hepar, kenaikan kadar AM
P meningkatkan pemecahan glikogen menjadi glukosa. Jika hormon mengaktifkan sel
dengan berinteraksi dengan gen, gen akan mensitesa mesenger RNA (mRNA) dan pada
akhirnya protein (mis., enzim, steroid). Substansi ini mempengaruhi reaksi dan p
roses selular.1. Struktur dan fungsi hipotalamusHipotalamus terletak di batang o
tak tepatnya di dienchepalon, dekat dengan ventrikel otak ketiga (ventrikulus te
rtius) Hipotalamus sebagai pusat tertinggi sistem kelenjar endokrin yang menjala
nkan fungsinya melalui humoral (hormonal) dan saraf. Hormon yang dihasilkan hipo
talamus sering disebut faktor R dan I mengontrol sintesa dan sekresi hormon hipo
fise anterior sedangkan kontrol terhadap hipofise posterior berlangsung melalui
kerja saraf. Pembuluh darah kecil yang membawa sekret hipotalamus ke hipofise di
sebut portal hipotalamik hipofise. Hormon-hormon hipotalamus antara lain:a. ACTH
: Adrenocortico Releasing Hormonb. ACIH : Adrenocortico Inhibiting Hormonc. TRH
: Tyroid Releasing Hormpnd. TIH : Tyroid Inhibiting Hormone. GnRH : Gonadotropi
n Releasing Hormonf. GnIH : Gonadotropin Inhibiting Hormong. PTRH : Paratyroid R
eleasing Hormonh. PTIH : Paratyroid Inhibiting Hormoni. PRH : Prolaktin Releasin
g Hormonj. PIH : Prolaktin Inhibiting Hormonk. GRH : Growth Releasing Hormonl. G
IH : Growth Inhibiting Hormonm. MRH : Melanosit Releasing Hormonn. MIH : Melanos
it Inhibiting Hormon Hipotalamus sebagai bagian dari sistem endokrin mengontrol
sintesa dan sekresi hormon-hormon hipofise. Hipofise anterior dikontrol oleh ker
ja hormonal sedang bagian posterior dikontrol melalui kerja saraf. 2. Struktur d
an Fungsi Hipofise Hipofise terletak di sella tursika, lekukan os spenoidalis ba
sis cranii. Berbentuk oval dengan diameter kira-kira 1 cm dan dibagi atas dua lo
bus Lobus anterior, merupakan bagian terbesar dari hipofise kira-kira 2/3 bagian
dari hipofise. Lobus

anterior ini juga disebut adenohipofise. Lobus posterior, merupakan 1/3 bagian h
ipofise dan terdiri dari jaringan saraf sehingga disebut juga neurohipofise. Hip
ofise stalk adalah struktur yang menghubungkan lobus posterior hipofise dengan h
ipotalamus. Struktur ini merupakan jaringan saraf. Lobus intermediate (pars inte
rmediate) adalah area diantara lobus anterior dan posterior, fungsinya belum dik
etahui secara pasti, namun beberapa referensi yang ada mengatakan lobus ini mung
kin menghasilkan melanosit stimulating hormon (MSH). Secara histologis, sel-sel
kelenjar hipofise dikelompokan berdasarkan jenis hormon yang disekresi yaitu: a.
Sel-sel somatotrof bentuknya besar, mengandung granula sekretori, berdiameter 3
50500 nm dan terletak di sayap lateral hipofise. Sel-sel inilah yang menghasilka
n hormon somatotropin atau hormon pertumbuhan. b. Sel-sel lactotroph juga mengan
dung granula sekretori, dengan diameter 27-350 nm, menghasilkan prolaktin atau l
aktogen. c. Sel-sel Tirotroph berbentuk polihedral, mengandung granula sekretori
dengan diameter 50-100 nm, menghasilkan TSH. d. Sel-sel gonadotrof diameter sel
kira-kira 275-375 nm, mengandung granula sekretori, menghasilakan FSH dan LH. S
sel-sel kortikotrof diameter sel kira-kira 375-550 nm, merupakan granula terbesa
r, menghasilkan ACTH. e. Sel nonsekretori terdiri atas sel kromofob. Lebih kuran
g 25% sel kelenjar hipofise tidak dapat diwarnai dengan pewarnaan yang lazim digu
nakan dan karena itu disebut sel-sel kromofob. Pewarnaan yang sering dipakai ada
lah carmosin dan erytrosin. Sel foli-kular adalah sel-sel yang berfolikel.Hipofi
se menghasilkan hormon tropik dan nontropik. Hormon tropik akan mengontrol sinte
sa dan sekresi hormon kelenjar sasaran sedangkan hormon nontropik akan bekerja l
angsung pada organ sasaran. Kemampuan hipofise dalam mempengaruhi atau mengontro
l langsung aktivitas kelenjar endokrin lain menjadikan hipofise dijuluki master
of gland.3. Struktur dan Fungsi Kelenjar TiroidKelenjar tiroid terletak pada leh
er bagian depan, tepat di bawah kartilago krikoid, disamping kiri dan kanan trak
hea. Pada orang dewasa beratnya lebih kurang 18 gram. Kelenjar ini terdiri atas
dua lobus yaitu lobus kiri kanan yang dipisahkan oleh isthmus. Masingmasing lobu
s kelenjar ini mempunyai ketebalan lebih kurang 2 cm, lebar 2,5 cm dan panjangny
a 4 cm. Tiap-tiap lobus mempunyai lobuli yang di masing-masing lobuli terdapat f
olikel dan parafolikuler. Di dalam folikel ini terdapat rongga yang berisi koloi
d dimana hormon-hormon disintesa.kelenjar tiroid mendapat sirkulasi darah dari a
rteri tiroidea superior dan arteri tiroidea inferior. Arteri tiroidea superior m
erupakan percabangan arteri karotis eksternal dan arteri tiroidea inferior merup
akan percabangan dari arteri subklavia.Lobus kanan kelenjar tiroid mendapat supl
ai darah yang lebih besar dibandingkan dengan lobus kiri. Dipersarafi oleh saraf
adrenergik dan kolinergik. saraf adrenergik berasal dari ganglia servikalis dan
kolinergik berasal dari nervus vagus. Kelenjar tiroid menghasilkan tiga jenis h
ormon yaitu T3, T4 dan sedikit kalsitonin. Hormon T3 dan T4 dihasilkan oleh foli
kel sedangkan kalsitonin dihasilkan oleh parafolikuler. Bahan dasar pembentukan
hormon-hormon ini adalah yodium yang diperoleh dari makanan dan minuman. Yodium
yang dikomsumsi akan diubah menjadi ion yodium (yodida) yang masuk secara aktif
ke dalam sel kelenjar dan dibutuhkan ATP sebagai sumber energi. Proses ini diseb
ut pompa iodida, yang dapat dihambat oleh ATPase, ion klorat dan ion sianat. Sel
folikel membentuk molekul glikoprotein yang disebut Tiroglobulin yang kemudian
mengalami penguraian menjadi mono iodotironin (MIT) dan Diiodotironin

(DIT). Selanjutnya terjadi reaksi penggabungan antara MIT dan DIT yang akan memb
entuk Tri iodotironin atau T3 dan DIT dengan DIT akan membentuk tetra iodotironi
n atau tiroksin (T4). Proses penggabungan ini dirangsang oleh TSH namun dapat di
hambat oleh tiourea, tiourasil, sulfonamid, dan metil kaptoimidazol. Hormon T3 d
an T4 berikatan dengan protein plasma dalam bentuk PBI (protein binding Iodine).
Fungsi hormon-hormon tiroid antara adalah: a. Mengatur laju metabolisme tubuh.
Baik T3 dan T4 kedua-duanya meningkatkan metabolisme karena peningkatan komsumsi
oksigen dan produksi panas. Efek ini pengecualian untuk otak, lien, paru-paru d
an testes b. Kedua hormon ini tidak berbeda dalam fungsi namun berbeda dalam int
ensitas dan cepatnya reaksi. T3 lebih cepat dan lebih kuat reaksinya tetapi wakt
unya lebih singkat dibanding dengan T4. T3 lebih sedikit jumlahnya dalam darah.
T4 dapat dirubah menjadi T3 setelah dilepaskan dari folikel kelenjar. c. Memegan
g peranan penting dalam pertumbuhan fetus khususnya pertumbuhan saraf dan tulang
d. Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin e. Efek kronotropik dan Inotropik
terhadap jantung yaitu menambah kekuatan kontraksi otot dan menambah irama jant
ung.f. Merangsang pembentukan sel darah merahg. Mempengaruhi kekuatan dan ritme
pernapasan sebagai kompensasi tubuh terhadap kebutuhan oksigen akibat metabolism
e h. Bereaksi sebagai antagonis insulinTirokalsitonin mempunyai jaringan sasaran
tulang dengan fungsi utama menurunkan kadar kalsium serum dengan menghambat rea
bsorpsi kalsium di tulang. Faktor utama yang mempengaruhi sekresi kalsitonin ada
lah kadar kalsium serum. Kadar kalsium serum yang rendah akan menekan ;pengeluar
an tirokalsitonin dan sebaliknya peningkatan kalsium serum akan merangsang penge
luaran tirokalsitonin. Faktor tambahan adalah diet kalsium dan sekresi gastrin d
i lambung. 4. Struktur dan Fungsi Kelenjar Paratiroid Kelenjar paratiroid menemp
el pada bagian anterior dan posterior kedua lobus kelenjar tiroid oleh karenanya
kelenjar paratiroid berjumlah empat buah. Kelenjar ini terdiri dari dua jenis s
el yaitu chief cells dan oxyphill cells. Chief cells merupakan bagian terbesar d
ari kelenjar paratiroid, mensintesa dan mensekresi hormon paratiroid atau parath
ormon disingkat PTH. Parathormon mengatur metabolisme kalsium dan posfat tubuh.
Organ :argetnya adalah tulang, ginjal dan usus kecil (duodenum). Terhadap tulang
, PTH mempertahankan resorpsi tulang sehingga kalsium serum :neningkat. Di tubul
us ginjal, PTH mengaktifkan vitamin D. Dengan vitamin D yang aktif akan terjadi
peningkatan absorpsi kalsium dan posfat dari intestin. Selain itu hormon inipun
akan meningkatkan reabsorpsi Ca dan Mg di tubulus ginjal, meningkatkan pengeluar
an Posfat, HCO3 dan Na. karena sebagian besar kalsium disimpan di tulang maka ef
ek PTH lebih besar terhadap tulang. Factor yang mengontrol sekresi PTH adalah ka
dar kalsium serum di samping tentunya PTSH 5. Struktur dan fungsi kelenjar Pankr
eas Pankreas terletak di retroperiotoneal rongga abdomen bagian atas, dan terben
tang horizontal dari cincin duodenal ke lien. Panjang sekitar 10-20 cm dan lebar
2,5-5 cm. mendapat pasokan darah dari arteri mensenterika superior dan spleniku
s. Pankrea berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin. Fungsinya sebagai orga
n endokrin didukung oleh pulau-pulau Langerhans. Pulau-pulau Langerhans terdiri
tiga jenis sel yaitu; sel alpha yang menghasilkan yang menghasilkan glukoagon, s
el beta

yang menghasilkan insulin, dan sel deltha yang menghasilkan somatostatin namun f
ungsinya belum jelas diketahui. Organ sasaran kedua hormon ini adalah hepar, oto
t dan jaringan lemak. Glukagon dan insulin memegang peranan penting dalam metabo
lisme karbohidrat, protein dan lemak. Bahkan keseimbangan kadar gula darah sanga
t ,dipengaruhi oleh kedua hormon ini. Fungsi kedua hormon ini saling bertolak be
lakang. Kalau secara umum, insulin menurunkan kadar gula darah sebaliknya untuk
glukagon meningkatkan kadar gula darah. Perangsangan glukagon bila kadar gula da
rah rendah, dan asam amino darah meningkat. Efek glukoagon ini juga sama dengan
efek kortisol, GH dan epinefrin.Dalam meningkatkan kadar gula darah, glukagon me
rangsang glikogenolisis (pemecahan glikogen menjadi glukosa) dan meningkatkan tr
ansportasi asam amino dari otot serta meningkatkan glukoneogenesis (pemecahan gl
ukosa dari yang bukan karbohidrat). Dalam metabolisme lemak, glukagon meningkatk
an lipolisis (pemecahan lemak).Dalam menurunkan kadar gula darah, insulin sebaga
i hormon anabolik terutama akan meningkatkan difusi glukosa melalui membran sel
di jaringan. Efek anabolik penting lainnya dari hormon insulin adalah sebagai be
rikut:a. Efek pada hepar1) Meningkatkan sintesa dan penyimpanan glukosa2) Mengha
mbat glikogenolisis, glukoneogenesis dan ketogenesis3) Meningkatkan sintesa trig
liserida dari asam lemak bebas di heparb. Efek pada otot1) Meningkatkan sintesis
protein2) Meningkatkan transportasi asam amino3) Meningkatkan glikogenesisc. Ef
ek pada jaringan lemak 1) Meningkatkan sintesa trigliserida dari asam lemak beba
s 2) Meningkatkan penyimpanan trigliserida3) Menurunkan lipolisis 6. Struktur da
n Fungsi Kelenjar Adrenal Terletak di kutub atas kedua ginjal. Disebut juga seba
gai kelenjar suprarenalis karena letaknya di atas ginjal. Dan kadang juga disebu
t sebagai kelenjar anak ginjal karena menempel pada ginjal. Kelenjar adrenal ter
diri dari dua lapis yaitu bagian korteks dan bagian medulla. Keduanya menunjang
dalam ketahanan hidup dan kesejahteraan, namun hanya korteks yang esensial untuk
kehidupan. a. Korteks adrenalKorteks adrenal esensial untuk bertahan hidup. Keh
ilangan hormon adrenokortikal dapat menyebabkan kematian. Korteks adrenal mensin
tesa tiga kelas hormon steroid yaitu mineralokortikoid, glukokortikoid, dan andr
ogen. b. Mineralokortikoid Mineralokortikoid (pada manusia terutama adalah aldos
teron) dibentuk pada zona glomerulosa korteks adrenal. Hormon ini mengatur kesei
mbangan elektrolit dengan meningkatkan retensi natrium dan ekskresi kalium. Akti
vitas fisiologik ini selanjutnya membantu dalam mempertahankan tekanan darah nor
mal dan curah jantung. Defisiensi mineralokortikoid (penyakit Addisons) mengarah
pada hipotensi, hiperkalemia, penurunan curah jantung, dan dalam kasus akut, syo
k. Kelebihan mineralokortikoid mengakibatkan hipertensi dan hipokalemia. c. Gluk
okortikoid Glukokortikoid dibentuk dalam zona fasikulata. Kortisol merupakan glu
kokortikoid utama pada manusia. Kortisol mempunyai efek pada tubuh antara lain d
alam: metabolisms glukosa (glukosaneogenesis) yang meningkatkan kadar glukosa da
rah; metabolisme protein; keseimbangan cairan dan elektrolit; inflamasi dan imun
itas; dan terhadap stresor.d. Hormon seksKorteks adrenal mensekresi sejumlah kec
il steroid seks dari zona retikularis. Umumnya adrenal mensekresi sedikit androg
en dan estrogen dibandingkan dengan sejumlah besar hormon

seks yang disekresi oleh gonad. Namun produksi hormon seks oleh kelenjar adrenal
dapat menimbulkan gejala klinis. Misalnya, kelebihan pelepasan androgen menyeba
bkan virilisme. sementara kelebihan pelepasan estrogen (mis., akibat karsinoma a
drenal menyebabkan ginekomastia dan retensi natrium dan air.7. Struktur dan Fung
si Kelenjar GonadTerbentuk pada minggu-minggu pertama gestasi dan tampak jelas p
ada minggu kelima. Difrensiasi jelas dengan mengukur kadar testosteron fetal ter
lihat jelas pada minggu ke tujuh dan ke delapan gestasi. Keaktifan kelenjar gona
d terjadi pada masa prepubertas dengan meningkatnya sekresi gonadotropin (FSH da
n LH) akibat penurunan inhibisi steroid.a. Testes Dua buah testes ada dalam skro
tum. Testis mempunyai dua fungsi yaitu sebagai organ endokrin dan organ reproduk
si. Menghasilkan hormone testosteron dan estradiol dibawah pengaruh LH. Testoste
ron diperlukan untuk mempertahankan spermatogenesis sementara FSH diperlukan unt
uk memulai dan mempertahankan spermatogenesis.Estrogen mempunyai efek menurunkan
konsentrasi testosteron melalaui umpan balik negatif terhadap FSH sementara kad
ar testosteron dan estradiol menjadi umpan balik negatif terhadap LH. Fungsi tes
tis sebagai organ reproduksi berlangsung di tubulus seminiferus.Efek testosteron
pada fetus merangsang diferensiasi dan perkembangan genital ke arah pria. Pada
masa pubertas hormon ini akan merangsang perkembangan tandatanda seks sekunder s
eperti perkembangan bentuk tubuh, pertumbuhan dan perkembangan alat genital, dis
tribusi rambut tubuh, pembesaran laring dan penebalan pita suara serta perkemban
gan sifat agresif. Sebagai hormon anabolik, akan merangsang pertumbuhan dan penu
tupan epifise tulang.b. Ovarium Seperti halnya testes, ovarium juga berfungsi se
bagai organ endokrin dan organ reproduksi. Sebagai organ endokrin, ovarium mengh
asilkan hormon estrogen dan progesteron. Sebagai organ reproduksi, ovarium mengh
asilkan ovum (sel telur) setiap bulannya pada masa ovulasi untuk selanjutnya sia
p untuk dibuahi sperma. Estrogen dan progesteron akan mempengaruhi perkembangan
seks sekunder, menyiapkan endometrium untuk menerima hasil konsepsi serta memper
tahankan proses laktasi. Estrogen dibentuk di sel-sel granulosa folikel dan sel
lutein korpus luteum. Progesteron juga dibentuk di sel lutein korpus luteum. Pat
ofisiologi Umum Gangguan Sistem Endokrin Untuk memudahkan pengertian kita tentan
g patofisiologi pada berbagai kelainan kelenjar endokrin, berikut akan dihantark
an gambaran sepintas tentang patofisiologi umum gangguan endokrin, mengingat fun
gsi sistem endokrin yang kompleks dan rumit mencakup mekanisme kerja hormonal da
n adanya mekanisme umpan balik yang negatif yang sudah barang tentu akan mempeng
aruhi perjalanan penyakit. Seperti lazimnya kelainan-kelainan pada organ tubuh,
pada kelenjar endokrin pun berlaku hal yang sama dimana gangguan fungsi yang ter
jadi dapat diakibatkan oleh: Peradangan atau infeksi Tumor atau keganasan Degene
rasi Idiopatik Dampak yang ditimbulkan oleh kondisi patologis diatas terhadap ke
lenjar endokrin dapat berupa: Perubahan bentuk kelenjar tanpa disertai perubahan
sekresi hormonal Peningkatan sekresi hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endok
rin sering diistilahkan dengan hiperfungsi kelenjar. Penurunan sekresi hormon ya
ng dihasilkan oleh kelenjar endokrin, dan diistilahkan dengan hipofungsi kelenja
r.

Adanya hubungan timbal balik antara kelenjar hipofise sebagai master of gland de
ngan kelenjar targetnya, hipofise terhadap hipotalamus serta jaringan atau organ
sasaran dengan kelenjar target, memungkinkan penyebab dari suatu kasus dapat le
bih dari satu; artinya mungkin saja penyebab ada pada jaringan/organ sasaran, at
au pada kelenjar target, ataupada kelenjar hipofise atau hipotalamus. Oleh karen
a itu, untuk tujuan kemudahan dalam penanggulangannya maka dalam setiap kasus ak
an di dipaparkan kemungkinan penyebabnya baik yang bersifat primer, sekunder,ata
u tertier. penyebab yang bersifat primer bila penyebabnya ada pada kelenjar peng
hasil hormon itu sendiri. Bersifat sekunder, bila penyebabnya ada pada kelenjar
di atasnya. Bersifat tertier, bila penyebabnya di luar primer dan sekunder seper
ti penggunaan obat-obatan tertentu ataupun kelainan pada organ tubuh tertentu ya
ng dapat mempengaruhi fungsi kelenjar.Seperti bila terjadi peningkatan ACTH (hor
mon hipofise) pada serum yang akan menyebabkan hiperfungsi kelenjar adrenal sehi
ngga terjadi hipersekresi hormon-hormon adrenal maka penyebabnya disebut sekunde
r.Disebut penyebab primer bila penyebapnya ada pada kelenjar adrenal sendiri. Di
sebut tertier bila penyebabnya diluar kedua penyebab diatas. Misalnya, pengunaan
obat-obatan yang dapat merangsang ACTH atau merangsang sekresi hormon adrenal.
Untuk pemahaman yang lebih baik tentang patofisiologi berbagai kelainan endokrin
, ada dua hal utama yang harus dipahami dengan baik.Efek dari setiap hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar endokrin terhadap jaringan endokrin dan terhadap jarin
gan atau organ sasarannya.Fungsi organ/jaringan sasaran dari setiap hormon. Horm
on & Sistem Endokrin DEFINISI Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kad
ang disebut sebagai kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah meng
hasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah. Hor
mon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai org
an tubuh. KELENJAR ENDOKRIN Organ utama dari sistem endokrin adalah: Hipotalamus
Kelenjar hipofisa Kelenjar tiroid
Kelenjar paratiroid
Pulau-pulau pankreas Kelen
jar adrenal
Buah zakar Indung telur. Selama kehamilan, plasenta juga bertindak s
ebagai suatu kelenjar endokrin. Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang mera
ngsang hipofisa; beberapa diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa dan yangl
ainnya menekan pelepasan hormon hipofisa. Kelenjar hipofisa kadang disebut kelen
jar penguasa karena hipofisa mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar end
okrin lainnya. Beberapa hormon hipofisa memiliki efek langsung, beberapa lainnya
secara sederhana

mengendalikan kecepatan pelepasan hormon oleh organ lainnya. Hipofisa mengendali


kan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme umpan balik, dimana
kadar hormon endokrin lainnya dalam darah memberikan sinyal kepada hipofisa untu
k memperlambat atau mempercepat pelepasan hormonnya. Tidak semua kelenjar endokr
in berada dibawah kendali hipofisa; beberapa diantaranya memberikan respon, baik
langsung maupun tidak langsung, terhadap konsentrasi zat-zat di dalam darah:
Se
l-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula dan asam l
emak Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat
Medulla ad
renal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap perangsangan lan
gsung dari sistem saraf parasimpatis. Banyak organ yang melepaskan hormon atau z
at yang mirip hormon, tetapi biasanya tidak disebut sebagai bagian dari sistem e
ndokrin. Beberapa organ ini menghasilkan zat-zat yang hanya beraksi di tempat pe
lepasannya, sedangkan yang lainnya tidak melepaskan produknya ke dalam aliran da
rah. Contohnya, otak menghasilkan berbagai hormon yang efeknya terutama terbatas
pada sistem saraf.

HORMON Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenj
ar atau organ, yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel. Sebagian besar hormo
n merupakan protein yang terdiri dari rantai asam amino dengan panjang yang berb
eda-beda. Sisanya merupakan steroid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari
kolesterol. Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang
sangat luas. Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel.
Ikatan antara hormon dan reseptor akan mempercepat, memperlambat atau merubah f
ungsi sel. Pada akhirnya hormon mengendalikan fungsi dari organ secara keseluruh
an:

Hormon mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan, perkembangbiakan dan ciri-cir


i seksual
Hormon mempengaruhi cara tubuh dalam menggunakan dan menyimpan energi
Hormon juga mengendalikan volume cairan dan kadar air dan garam di dalam darah.
Beberapa hormon hanya mempengaruhi 1 atau 2 organ, sedangkan hormon yang lainnya
mempengaruhi seluruh tubuh. Misalnya, TSH dihasilkan oleh kelenjar hipofisa dan
hanya mempengaruhi kelenjar tiroid. Sedangkan hormon tiroid dihasilkan oleh kel
enjar tiroid, tetapi hormon ini mempengaruhi sel-sel di seluruh tubuh. Insulin d
ihasilkan oleh sel-sel pulau pankreas dan mempengaruhi metabolisme gula, protein
serta lemak di seluruh tubuh. PENGENDALIAN ENDOKRIN Jika kelenjar endokrin meng
alami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah bisa menjadi tinggi atau
rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh. Untuk mengendalikan fungsi endokrin,
maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batasbatas yang tepat. Tubuh per
lu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedik
it hormon. Hipotalamus dan kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya jika mereka me
rasakan bahwa kadar hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi atau terla
lu rendah. Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang akt
ivitas di kelenjar target. Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencuku
pi, maka hipotalamus dan kelenjar hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan per
angsangan lagi dan mereka berhenti melepaskan hormon. Sistem umpan balik ini men
gatur semua kelenjar yang berada dibawah kendali hipofisa. Hormon tertentu yang
berada dibawah kendali hipofisa memiliki fungsi yang memiliki jadwal tertentu. M
isalnya, suatu siklus menstruasi wanita melibatkan peningkatan sekresi LH dan FS
H oleh kelenjar hipofisa setiap bulannya. Hormon estrogen dan progesteron pada i
ndung telur juga kadarnya mengalami turun-naik setiap bulannya. Mekanisme pasti
dari pengendalian oleh hipotalamus dan hipofisa terhadap bioritmik ini masih bel
um dapat dimengerti. Tetapi jelas terlihat bahwa organ memberikan respon terhada
p semacam jam biologis. Faktor-faktor lainnya juga merangsang pembentukan hormon
. Prolaktin (hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisa) menyebabkan kelenja
r susu di payudara menghasilkan susu. Isapan bayi pada puting susu merangsang hi
pofisa untuk menghasilkan lebih banyak prolaktin. Isapan bayi juga meningkatkan
pelepasan oksitosin yang menyebabkan mengkerutnya saluran susu sehingga susu bis
a dialirkan ke mulut bayi. Kelenjar semacam pulau pakreas dan kelenjar paratiroi
d, tidak berada dibawah kendali hipofisa. Mereka memiliki sistem sendiri untuk m
erasakan apakah tubuh memerlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon. Misalny
a kadar insulin meningkat segera setelah makan karena tubuh harus mengolah gula
dari

makanan. Jika kadar insulin terlalu tinggi, kadar gula darah akan turun sampai s
angat rendah. Kadar hormon lainnya bervariasi berdasarkan alasan yang kurang jel
as. Kadar kortikosteroid dan hormon pertumbuhan tertinggi ditemukan pada pagi ha
ri dan terendah pada senja hari. Alasan terjadinya hal ini belum sepenuhnya dime
ngerti. HORMON UTAMA Hormon Aldosteron Hormon antidiuretik (vasopresin) Yg mengh
asilkan Kelenjar adrenal Kelenjar hipofisa Fungsi Membantu mengatur keseimbangan
garam & air dengan cara menahan garam & air serta membuang kalium
Menyebabkan g
injal menahan air
Bersama dengan aldosteron, membantu mengendalikan tekanan dara
h Memiliki efek yg luas di seluruh tubuh, terutama sebagai:
Anti peradangan
Memp
ertahankan kadar gula darah, tekanan darah & kekuatan otot Membantu mengendalika
n keseimbangan garam & air Mengendalikan pembentukan & pelepasan hormon oleh kor
teks adrenal Merangsang pembentukan sel darah merah Mengendalikan perkembangan c
iri seksual & sistem reproduksi wanita Meningkatkan kadar gula darah Mengendalik
an pertumbuhan & perkembangan
Meningkatkan pembentukan protein Menurunkan kadar
gula darah Mempengaruhi metabolisme glukosa, protein & lemak di seluruh tubuh
Me
ngendalikan fungsi reproduksi (pembentukan sperma & sementum, pematangan sel tel
ur, siklus menstruasi Mengendalikan ciri seksual pria & wanita (penyebaran rambu
t, pembentukan otot, tekstur & ketebalan kulit, suara dan bahkan mungkin sifat k
epribadian)
Kortikosteroid
Kelenjar adrenal
Kortikotropin Eritropoietin Estrogen Glukagon Hormon pertumbuhan Insulin
Kelenjar hipofisa Ginjal Indung telur Pankreas Kelenjar hipofisa Pankreas
LH (luteinizing hormone) FSH (folliclestimulating hormone)
Kelenjar hipofisa

Oksitosin Hormon paratiroid


Kelenjar hipofisa Kelenjar paratiroid Indung telur Kelenjar hipofisa Ginjal Kele
njar tiroid
Menyebabkan kontraksi otot rahim & saluran susu di payudara Mengendalikan pemben
tukan tulang
Mengendalikan pelepasan kalsium & fosfat Mempersiapkan lapisan rahi
m untuk penanaman sel telur yg telah dibuahi
Mempersiapkan kelenjar susu untuk m
enghasilkan susu Memulai & mempertahankan pembentukan susu di kelenjar susu Meng
endalikan tekanan darah Mengatur pertumbuhan, pematangan & kecepatan metabolisme
Merangsang pembentukan & pelepasan hormon oleh kelenjar tiroid
Progesteron
Polaktin Renin & angiotensin Hormon tiroid
TSH Kelenjar (tyroid-stimulating hipofisa hormone)

Anda mungkin juga menyukai