A. PENDAHULUAN
Pendidikan dikatakan bermutu bila prosesnya berjalan secara efektif dan
efisien. Maka dari itu dibutuhkan upaya dari guru dalam mendidik serta
mengayomi siswa yang memiliki berbagai macam perbedaan baikdalam hal
kemampuan, keterampilan, latar belakang, dan lain-lain. Adanya perbedaan
tersebut menjadikan proses pembelajaran sebagai proses pendidikan
memerlukan strategi, pendekatan, metode, dan teknik yang bermacam-macam
sehingga peserta didik dapat menguasai serta dapat memahami materi dengan
baik.
Giancoli (2005:1) menyatakan bahwa
fisika merupakan ilmu
pengetahuan yang paling mendasar dari semua cabang sains, karena
berhubungan dengan perilaku dan struktur benda. Fisika adalah cabang dari
sains.Oleh karena itu, hakikat fisika dapat ditinjau dan dipahami melalui
hakikat sains yang mengandung cara-cara bagaimana memperoleh fakta dan
prinsip tersebut..
Berdasarkan observasi peneliti dengan guru fisika kelas VIII SMP Negeri
4 Lubuklinggau semester dua tahun pelajaran 2014/2015, beliau mengatakan
bahwa hasil belajar fisika siswa masih rendah dan di bawah Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 70 atau tuntas
dengan remedial atau pengayaan. Dari nilai ulangan harian 35 siswa
didapatkan data bahwa 48% siswa mendapatkan nilai diatas KKM dan 52%
mendapatkan nilai di bawah KKM, hal ini menunjukkan bahwa masih
rendahnya minat belajar siswa terhadap pelajaran fisika.
Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi
permasalahan diatas adalah model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) yaitu merupakan suatu konsep pembelajaran yang memusatkan pada
suatu masalah yang sedang dihadapi.Tan (dalam Rusman, 2011:232)
mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis masalah merupakan penggunaan
berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi
terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu
yang baru dan kompleksitas yang ada.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada pengaruh yang
signifikan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil
belajar fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Lubuklinggau tahun pelajaran
2014/2015?.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang signifikan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)terhadap hasil belajar
fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Lubuklinggau tahun pelajaran
2014/2015.
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Tinjauan Tentang Belajar
Cronbach (dalam Suprijono, 2010:2) mengemukakan bahwa belajar
adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman.Kemudian Harold
Tahap 3
Membimbing penyelidikan
individual dan kelompok
Tahap 4
Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
Tahap 5
Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Guru
mendorong
siswa
untuk
mendapatkan informasi dan data yang
tepat, melaksanakan eksperimen, dan
mencari penjelasan serta solusi yang
benar dari masalah tersebut
Guru
membantu
siswa
dalam
merencanakan dan menyiapkan hasilhasil yang tepat, seperti laporan,
rekamaan video, dan model-model,
dan membantu mereka untuk berbagi
tugas dengan temannya.
Guru
membantu
siswa
untuk
melakukan
refleksi
dan
guru
mengevaluasi terhadap investigasinya
dan
proses-proses
yang
telah
dilakukan
C. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu Pretest dan Posttest One Group Design
dan dapat dilihat pada tabel 3:
Pretest-Posttest Control Group Design
Group
Pre-test
Treatment
Pos-test
Eksperimen
O1
X
O2
Kontrol
O3
O4
dengan X adalah perlakuan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL), O1 adalah Tes awal (pre-test), O3 adalah Tes awal (pre-test), O2 adalah
Tes akhir (post-test), dan O4 adalah Tes Akhir (post-test). dan () adalah
perlakuan pembelajaran konvensional dengan menggunakan metode ceramah
dan tanya jawab pada kelas kontrol
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP
Negeri 4 Lubuklinggau semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015 yang
terdiri atas tujuh kelas.
Pengambilan sampel penelitian dilakukan secara simplerandom sampling
karena setiap kelas mempunyai kemampuan yang relatif sama. Semua kelas
VIII pada penelitian ini berhak untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan mengundi setiap kelas dengan cara memberikan nomor pada
gulungan kertas kecil didepan guru mata pelajaran. Kemudian nomor yang
keluar dalam pengundian tersebut dijadikan sebagai sampel dalam penelitian
ini.
Dari hasil pengundian diperoleh dua kelas yaitu kelas VIIID sebagai kelas
eksperimen yang diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan kelas VIIIc sebagai kelas
kontrol yang diberi perlakuan dengan menggunakan pembelajaran
konvensional dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
tes.Arikunto (2010:193) menyatakan bahwa tes adalah serentetan pertanyaan
atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu
atau kelompok. Di dalam rancangan penelitian ini tes dilakukan sebanyak dua
kali yaitu sebelum eksperimen (pre-test) dan sesudah eksperimen (posttest).Pre-test diberikan untuk melihat sejauh mana pengetahuan siswa tentang
materi pelajaran yang belum pernah diberikan, sedangkan post-test diberikan
untuk melihat hasil belajar siswa setelah materi pelajaran diberikan.Tes yang
digunakan dalam penelitian ini berbentuk uraian sebanyak lima soal yang
berfungsi untuk menilai kemampuan kognitif siswa.
Untuk mengetahui hasil dari penelitian berupa hipotesis diterima atau
ditolak maka data diuji dengan menggunakan t-test. Sebelum menggunakan ttes, maka terlebih dahulu menentukan skor rata-rata, simpangan baku dan uji
26
25
Kelas Eksperimen
25.4
Kelas Kontrol
24
23
23.14
22
Gambar 1
80
75
Kelas Eksperimen
75.8
Kelas Kontrol
70
65
66.14
60
Gambar 2
Grafik Rata-Rata Tes Kemampuan Akhir (Post
Post-test)
Hasil uji normalitas pre-test untuk kedua kelompok
mpok dapat dilihat
pada table2
2 sebagai berikut:
Tabel 4
Hasil Uji Normalitas Pre-test
Kelas
Dk
Kesimpulan
Eksperimen
0,81
5
11,070
Normal
Kontrol
1,32
5
11,070
Normal
Dari tabel 2 menunjukkan bahwa nilai
data pre--test untuk kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah lebih kecil dari pada nilai
.
Berdasarkan ketentuan dari pengujian normalitas dengan menggunakan uji
kecocokan
(chi-kuadrat)
kuadrat) maka dapat disimpulkan bahwa pre-test untuk
masing-masing
masing kelas menunjukkan
menunjukkan kedua kelompok berdistribusi normal
pada taraf kepercayaan = 0,05
Hasil uji homogenitas varians pre-test untuk kelas eksperimen dan
kelas kontrol dengan taraf kepercayaan = 0,05
0,05 dapat dilihat pada tabel 5:
Tabel 5
Hasil Uji Homogenitas Skor Pre-test
Tes
Fhitung
Dk
Ftabel
Kesimpulan
Pre-test
1,70
34
1,80
Homogen
Pada tabel 5 menunjukkan bahwa varians kedua kelompok data
(kelas eksperimen dan kelas kontrol) pre-test adalah homogen, karena
Fhitung< Ftabel.
Hipotesis statistik yang diuji dalam perhitungan uji-t
uji untuk pre-test
adalah:
Ho: Hipotesis nol atau pembanding, rata-rata
rata rata hasil belajar siswa kelas
eksperimen lebih rendah atau sama dengan rata-rata
rata rata hasil belajar
siswa kelas kontrol.
Ha:
Tabel 6
Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Nilai Pre-test
Tes
thitung
Dk
ttabel
Kesimpulan
Pre-test
1,21
68
2,000
thitung < ttabel
Ho diterima
Pada tabel 6 menunjukkan bahwa hasil analisis uji-t mengenai kemampuan
awal siswa menunjukkan bahwa thitung< ttabel, maka Ho diterima dan Ha
ditolak.Hasil uji normalitas post-test untuk kedua kelompok dapat dilihat pada
tabel 7 sebagai berikut:
Tabel 7
Hasil Uji Normalitas Post-test
Kelas
Dk
Kesimpulan
Eksperimen
0,39
5
11,070
Normal
Kontrol
0,49
5
11,070
Normal
Dari tabel 7 menunjukkan nilai
data post-test untuk kelas
eksperimen dan kelas kontrol lebih kecil dari pada nilai
.
Berdasarkan ketentuan pengujian normalitas dengan menggunakan uji
kecocokan
(chi-kuadrat) dapat disimpulkan bahwa post-test untuk
masing-masing kelas menunjukkan kedua kelompok berdistribusi normal
pada taraf kepercayaan = 0,05, dimana
<
.
Hasil uji homogenitas varians post-test untuk kelas eksperimen dan
kelas kontrol dengan taraf kepercayaan = 0,05 dapat dilihat pada tabel 8:
Tabel 8
Hasil Uji Homogenitas Skor Post-test
Tes
Fhitung
Dk
Ftabel
Kesimpulan
Post-test
1,59
34
1,80
Homogen
Tabel 8 menunjukkan varians kedua kelompok data (kelas eksperimen dan
kelas kontrol) post-test adalah homogen, karena Fhitung< Ftabel.
Hipotesis statistik yang diuji dalam perhitungan uji-t untuk post-test
adalah:
Ho: Hipotesis nol atau pembanding, rata-rata hasil belajar siswa kelas
eksperimen lebih rendah atau sama dengan rata-rata hasil belajar
siswa kelas kontrol.
Ha: Hipotesis alternatif atau kerja, rata-rata hasil belajar siswa kelas
eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa
kelas kontrol.
Hasil uji untuk post-test dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel 9
Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Nilai Post-test
Tes
thitung
Dk
ttabel
Kesimpulan
Post-test
5,51
68
1,66
thitung > ttabel
Ho ditolak
Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI SMA Negeri 5 PALU, 1 (2), 39-43.
Asrori, M. 2008. Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV. Wahana Prima.
Dalyono. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta. Renika Cipta.
Djamarah, S.B. dan Aswan, Z. 2002.Strategi Belajar Mengajar Jakarta: Rineka
Cipta
Hamzah. A. 2014. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta: Rajawali Press.
Hariyadi, B. 2009.Fisika unutuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Jihad, A. dan Haris, A. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Sanjaya. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media
Saripudin, A, dkk. 2009. Praktis Belajar Fisika untuk Kelas XI SMA/MA. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2013a. Metode Penelitian Pendidikaan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
______. 2013b. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suiryanti, S.D. 2014. Pengaruh Model Problem Based Learning Pada Materi
Bunyi Terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas VIII SMP Negeri 19
Palembang. Skripsi tidak diterbitkan. Palembang: Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FKIP Universitas Sriwijaya
Palembang.
Suprihatiningrum, J. 2013. Strategi Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.
Suprijono, A. 2010. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tim Penyusunan Pedoman Penulisan Makalah dan Skripsi. 2012. Pedoman
Penulisan Makalah Dan Skripsi Mahasiswa STKIP-PGRI Lubuklinggau.
Lubuklinggau: STKIP-PGRI.