id
TESIS
Untuk memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh:
ASSANI NUGROHO
NIM. S810809303
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
TESIS
Oleh:
ASSANI NUGROHO
NIM. S810809303
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
TESIS
Oleh:
ASSANI NUGROHO
NIM. S810809303
Mengetahui,
Direktur Ketua Program Studi
Program Pascasarjana UNS Teknologi Pendidikan
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
NIM : S810809303
bukan karya saya dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam
daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar,
maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar
Assani Nugroho
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
Sesungguhnya kesabaran itu didapat melalui cara berlatih dan ilmu itu didapat
melalui belajar
( Hadist Rasulullah SAW )
Jika kita tidak bisa lagi mengetahui segala hal secara keseluruhan, kita harus
mengetahui sedikit mengenai segala sesuatu
( Blaise Pascal )
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
kupersembahan untuk :
Almamaterku
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
menyelesaikan tesis ini dengan baik. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian
dorongan dan pengarahan dari berbagai pihak, tidak mungkin penulis dapat
selesai.
3. Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6. Supriyadi ES, S.Pd, selaku Kepala SMP Negeri 1 Giritontro yang telah
7. Kavinji, S.Pd, M.SI selaku Kepala SMP Negeri 1 Baturetno yang memberikan
10. Rekan-rekan guru Fisika SMP Negeri 1 Giritontro, SMP Negeri 1 Baturetno,
SMP Negeri 1 Tirtomoyo, dan SMP Negeri 1 Giriwoyo yang telah membantu
dalam penelitian.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini.
hidayah-Nya bagi semua pihak yang telah membantu dalam penulisan tesis ini dan
Penulis
Assani Nugroho
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
commit to user
xx
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
The objective of this research is to find out whether or not there is: (1) a
difference in influence of the use of the cooperative learning model of STAD
type, of Jigsaw type, and of Think-Pair-Share (TPS) type toward the Physics
learning achievement; (2) a difference in influence between the students with high
scientific attitude and those with low scientific attitude toward Physics learning
achievement; and (3) an interaction between the cooperative learning model of
STAD type, of Jigsaw type, and of Think-Pair-Share (T-P-S) type and the
students scientific attitude toward the Physics learning achievement.
The method used in this research is the experiment method. The
population in this research is all students of state junior secondary schools in
Subrayon 03 of Baturayon, Wonogiri Regency, which consist of 18 junior
secondary schools with the 9th grade students of state junior secondary schools in
Subrayon 03 of Baturetno, Wonogiri Regency as the subpopulation of the
Academic Year of 2010/2011. The research sample is taken by using multistage
cluster random sampling, as many as 103 students. The data-collecting technique
is in use of the questionnaire method for the variable of the students scientific
attitude and the test method to find out the learning achievement in Physics. The
data analysis technique is in use of two-way Analysis of Variances.
Based on the research it can be concluded that: (1) there is a difference
influence of the use of cooperative learning model of STAD type, of Jigsaw type,
and of Think-Pair-Share (T-P-S) type toward the Physics learning achievement
(Fcount > Ftable or 18.76 > 3.09); (2) there is a difference in influence of the
scientific attitude between the students with high scientific attitude and those with
low scientific attitude toward the Physics learning achievement (Fcount > Ftable or
11.58 > 3.94); and (3) there is an interaction between the cooperative learning
model of STAD type, of Jigsaw type, and Think-Pair-Share (T-P-S) and students
scientific attitude toward the Physics learning achievement (Fcount > Ftable or 3.79
> 3.09).
Based on this research output it is expected that teachers comprehend and
understand exactly what type of learning model is applied, since this will be very
much influential to whether the learning goal is achieved or not.
commit to user
xxi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN 1
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
( TPS ) ... 20
6. Sikap Ilmiah .. 21
7. Prestasi Belajar .. 23
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1. Populasi ......................................................................... 35
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
A. Kesimpulan ......................................................................... 80
C. Saran-saran ......................................................................... 83
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 87
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak 53
Sama ........................................................................................
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Pembelajaran
2.1 Data Hail Ujicoba Instrumen Tes Prestasi Belajar ........ 162
2.2 Data Hasil Ujicoba Instrumen Angket Sikap Ilmiah ..... 163
2.3 Hasil Uji Validitas Tes Prestasi Belajar Fisika .............. 164
Ilmiah............................................................................. 174
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5.2 Hasil Analisis Data dengan Anava Dua Jalan ............... 197
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5.3 Hasil Analisis Data dengan Anava Satu Jalan ............... 198
commit to user
xix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
dunia pendidikan kita dewasa ini. Tuntutan akan peningkatan mutu, relevansi dan
adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Dari
suatu kegiatan yang pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan
berlangsung.
Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di bidang studi fisika maka guru
berikut:petama, semakin kecil upaya yang dilakukan guru dan semakin besar
aktivitas belajar siswa, maka hal itu semakin baik. Kedua, semakin sedikit waktu
yang diperlukan guru untuk mengaktifkan siswa belajar juga semakin baik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Ketiga, sesuai dengan cara belajar siswa yang dilakukan. Keempat, dapat
dilaksanakan dengan baik oleh guru. Kelima, tidak ada satupun metode yang
paling sesuai untuk segala tujuan, jenis materi dan proses belajar yang ada.
motivator dan fasilitator aktivitas siswa. Artinya dalam pembelajaran ini kegiatan
aktif dengan pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa dan mereka bertanggung
jawab atas hasil pembelajarannya. Menurut Slavin dalam Wina Sanjaya ( 2008 :
orang lain serta meningkatkan harga diri; 2) dapat merealisasikan kebutuhan siswa
dengan berketrampilan.
digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas diantaranya adalah tipe Student
Share dalam penelitian ini karena tipe STAD merupakan salah satu pendekatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pembelajaran kooperatif yang paling sederhana serta sebuah bentuk model yang
belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skemata ini agar
bahan pelajaran menjadi lebih bermakna, selain itu siswa bekerjasama dengan
siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan
agar siswa mampu menguasai konsep-konsep fisika dan saling berkaitannya serta
memecahkan masalah yang dihadapinya. Pada intinya sikap ilmiah adalah suatu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penulis
B. Identifikasi Masalah
4. Siswa perlu dibiasakan mempunyai sikap bekerja sama dan belajar kelompok
C. Pembatasan Masalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Prestasi belajar siswa, dibatasi pada skor atau hasil berupa angka yang
D. Perumusan Masalah
2. Adakah perbedaan pengaruh antara siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
E. Tujuan Penelitian
berikut :
ilmiah tinggi dan sikap ilmiah rendah terhadap prestasi belajar fisika.
fisika?
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
lebih mendukung teori-teori yang telah ada sehubungan dengan masalah yang
diteliti.
2. Manfaat Praktis
belajar fisika
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Sebagai acuan bagi para guru dalam memilih model pembelajaran yang
penelitian ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
BAB II
A. Kajian Teori
1. Model Pembelajaran
bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
tertentu. Model pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
Menurut Bruce Joyce dan Marsha Weill ( dalam Toeti Soekamto, 1996
2) Sistem sosial, yaitu situasi atau sarana dan norma yang berlaku
cara mengarahkan para pelajar pada tujuan yang diharapakan dan dampak
pengiring yaitu hasil lain yang dihasilkan oleh suatu proses belajar
belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
besar pada siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Salah
kooperatif.
sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim ( Isjoni, 2009 : 22 ).
sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
dalam suasana belajar yang terbuka dan demokratis. Siswa bukan lagi sebagai
obyek pembelajaran, namun bisa juga sebagai tutor bagi teman sebayanya.
kooperatif akan memiliki motivasi yang tinggi karena didorong dan didukung
sikap terhadap sekolah dan belajar mengurangi tingkah laku yang kurang
baik, serta membantu siswa dalam menghargai pokok pikiran orang lain.
antara lain :(a) setiap anggota memilki peran;(b) terjadi hubungan interaksi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
berkompeten menilai.
tempat untuk mencapai tujuan, oleh karena itu tim harus mampu membuat
setiap siswa belajar. Semua anggota tim harus saling membantu untuk
nontes.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
kelompok. Oleh karena itu, prinsip bekerja sama perlu ditekankan dalam
harus diatur tugas dan tanggung jawab masing-masing, akan tetapi juga
masing-masing anggota.
Prinsip ini merupakan konsekuensi dari prinsi yang pertama. Oleh karena
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
tugasnya
masing.
yaitu:
a. Prestasi akademik
hasil belajar, juga dapat memberi keuntungan baik pada siswa kelompok
tugas akademik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
menghargai.
masyarakat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
belajar
3) dapat membantu siswa untuk respek pada orang lain dan menyadari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
terhadap sekolah;
dibutuhkan waktu;.
2) jika tanpa peer teaching yang efektif maka apa yang harus dipelajari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
Division (STAD)
sederhana serta sebuah bentuk model yang bagus untuk memulainya bagi
teman; (d) kerjasama; (e) membentuk sikap di kelas dan sekolah ( Amstrong
dari empat atau lima anggota. Tiap kelompok memiliki anggota yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
terhadap materi ajar. Pebelajar secara individu atau secara kelompok yang
kali oleh Eliot Aronson tahun 1971. Dalam model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw, setiap siswa menjadi anggota kelompok asal ( home group ) dan
1) Guru mengenalan topik yang akan dibahas dengan menuliskan pada papan
kelompok bergantung pada jumlah konsep yang terdapt pada topik yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
berdiskusi.
dipelajarinnya.
secara eksplisit untuk memberi waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab
orang lain; (d) dapat digunakan pada semua mata kuliah dan semua mata
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
sebagai berikut :
beberapa saat
Interaksi pada tahap ini diharapkan dapat berbagi jawaban jika telah diajukan
suatu pertanyaan atau berbagi ide jika suatu persoalan khusus telah
diidentifikasikan
6. Sikap Ilmiah
berlangsung terus menerus untuk bertingkah laku atau mereaksi dengan satu
cara tertentu terhadap pribadi yang yang lain, obyek, lembaga, atau persoalan
(2004: 141) mendefinisikan sikap adalah suatu cara bereaksi terhadap suatu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
dengan suatu obyek itu disertai dengan perasaan positif dan negatif.
tanggapan dari respon yang diterimanya baik respon terhadap positif maupun
laku secara ilmiah. Sikap ilmiah biasa dikaitkan dengan keilmuan, sehingga
definisi operasional dari sikap ilmiah adalah sikap yang diwujudkan dalam
(1989:24 ) meliputi :
f. tidak percaya begitu saja pada suatu kesimpulan tanpa adanya bukti-bukti;
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
sikap ilmiah adalah memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan kemampuan
belajar yang baik,tidak dapat menerima kebenaran tanpa bukti, jujur, terbuka,
Dari ketiga pendapat diatas, maka dalam penelitian ini indikator sikap
a. teliti;
b. jujur;
f. bertanggung jawab
7. Prestasi Belajar
kutipan ini dapat diartikan bahwa tes prestasi dibuat untuk mengetahui
yang telah dilaksanakan. Prestasi belajar adalah setiap kegiatan belajar yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
individu itu karena pengalaman atau hasil dari belajar ). Untuk mengetahui
tingkat hasil belajar atau prestasi belajar siswa setelah mengikuti proses
ditetapkan.
Dalam proses pembelajaran, tipe prestasi atau hasil belajar yang diharapkan
dapat dicapai oleh siswa penting untuk diketahui guru, agar guru dapat
Kingsley dalam Nana Sudjana, membagi hasil belajar menjadi tiga tipe yaitu :
(a) ketrampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan
cita-cita (Nana Sudjana :1988 :38). Masing-masing tipe hasil belajar dapat
Gagne dalam Nana Sudjana, mengemukakan lima tipe hasil belajar, yaitu : (a)
verbal information, (b) intelektual skill, (c) cognitive strategy, (d) attitude,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
hasil belajar, baik yang menggunakan instrument tes maupun non tes. Jadi
skor dari hasil tes prestasi belajar fisika setelah mengikuti proses
dan Model Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Fisika Pada Pokok Bahasan
mengambil populasi penelitian seluruh kelas siswa III IPA SMA Negeri 3
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
untuk instrument kemandirian belajar siswa dan metode tes untuk prestasi
belajar matematika.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan
kooperatif Jigsaw dan STAD. Perbedaan kemandirian belajar siswa juga akan
belajar siswa.
dan Motivasi Siswa Terhadap Prestasi Belajar. Metode dalam penelitian ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
belajar siswa dan angket digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa.
C. Kerangka Berpikir
yang diperoleh siswa. Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
belajar yang terbuka dan demokratis. Siswa bukan lagi sebagai obyek
pembelajaran, namun bisa juga sebagai tutor bagi teman sebayanya. Selain itu
memiliki motivasi yang tinggi karena didorong dan didukung dari rekan
sikap terhadap sekolah dan belajar mengurangi tingkah laku yang kurang
baik, serta membantu siswa dalam menghargai pokok pikiran orang lain. Ada
beberapa tipe dalam model pembelajaran kooperatif antara lain Student Team
Student Team Achievement Divisions ( STAD ), tipe Jigsaw dan tipe Think-
2. Perbedaan pengaruh antara sikap ilmiah tinggi dan sikap ilmiah rendah
ilmiah. Sikap ilmiah dalam penelitian ini dibagi dalam katagori rendah dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
mengajar.
Prestasi belajar merupakan salah satu tujuan akhir dari sebuah proses
baik jika faktor ekternal dan internal saling diintegrasikan guna mendukung
diukur dari model pembelajaran kooperatif yang meliputi tipe Student Team
). Sedangkan faktor internal dalam penelitian ini diukur dari sikap ilmiah
siswa yang terbagi menjadi 2 katagori yaitu sikap ilmiah tinggi dan sikap
ilmiah rendah.
kooperatif tipe STAD, tipe Jigsaw dan tipe TPS yang dikontrol dengan sikap
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
D. Hipotesis Penelitian
2. Ada perbedaan pengaruh antara siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
a. Tahap persiapan
b. Tahap penelitian
2010.
c. Tahap penyelesaian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
B. Metode Penelitian
Keterangan :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa yang diteliti. Variabel yang
a. Variabel bebas
dan T-PS
2) Sikap Ilmiah ( X2 )
dikategorikan menjadi dua yaitu sikap ilmiah tinggi dan sikap ilmiah
rendah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
Semua siswa yang mempunyai skor sikap ilmiah < skor sikap
b. Variabel terikat
variabel lain, dalam hal ini adalah variabel bebas. Variabel terikat pada
sebagai berikut :
yang paling sederhana serta sebuah bentuk model yang bagus untuk
kooperatif.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
berkomunikasi.
secara ilmiah.
dari hasil tes prestasi belajar fisika setelah mengikuti proses pembelajaran
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri di Sub Rayon
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
undian. Dalam penelitian ini sebagai sampelnya adalah kelas IXB SMP
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
1. Instrumen Penelitian
penelitian ini teknik pengumpulan data berupa tes dan angket sebagai
instrument penelitian.
a) Tes prestasi belajar dari hasil belajar pada akhir komptensi yang bertujuan
b) Angket sikap ilmiah siswa yang digunakan untuk mengetahui sikap ilmiah
2. Ujicoba Instrumen
ujicoba terhadap instrumen yakni soal tes prestasi belajar dan skala sikap
ilmiah yang akan digunakan dalam penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk
mendapatkan soal tes prestasi belajar dan skala sikap ilmiah yang sahih dan
terandalkan. Dalam penelitian ini soal tes prsetasi belajar dan skala sikap
siswa.
1) Uji Validitas
Suatu alat ukur dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
Validitas yang diuji dalam penelitian ini adalah validitas item atau
validitas butir soal. Validitas item dari suatu tes adalah ketepatan
N ( XY ) ( X )( Y )
rxy =
[(N X 2
)(
( X ) N Y 2 ( Y )
2 2
)]
Keterangan:
yang dikorelasikan
Y = skor total
N = jumlah subyek
Kriteria pengujian:
moment dapat diketahui bahwa dari 40 butir soal tes prestasi belajar
terdapat 10 soal ( 3, 6, 9, 13, 14, 16, 21, 25, 28, 32 ) dinyatakan tidak
39
2) Uji Reliabilitas
subyek yang sama dalam waktu yang berlainan atau kepada subyek
yang tidak sama pada waktu yang sama. Taraf reliabilitas suatu tes
n S 2 pq
r11 =
n 1 S2
Keterangan:
n : jumlah item
S : standar deviasi
p : indeks kesukaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
% dengan N = 36 diperoleh nilai kritis sebesar 0,329. Karena r11 > rtabel
atau 0,851 > 0,329 maka item soal tes prestasi belajar fisika tersebut
B
P=
JS
Keterangan:
P : Indeks Kesukaran
B : Jumlah jawaban yang benar yang diperoleh siswa dari suatu item
41
BA B
ID = - B
JA JB
Keterangan:
kelompok atas
kelompok
(2) Soal dengan 0,20 daya beda < 0,30 : Cukup Baik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
sebagaiberikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
angket:
1) Uji Validitas
N( XY ) ( X )( Y )
rxy =
[(N X 2
)(
( X ) N Y 2 ( Y )
2 2
)]
Keterangan:
dikorelasikan
Y = skor total
N = jumlah subyek
Kriteria pengujian:
moment dapat diketahui bahwa dari 38 butir angket skala sikap ilmiah
44
2) Uji Reliabilitas
n b
2
rtt = 1
n 1 t 2
Keterangan:
n : Jumlah item
b 2
: Jumlah kuadrat S dari masing-masing item
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
dengan N = 36 diperoleh nilai kritis sebesar 0,329. Karena r11 > rtabel
atau 0,871 > 0,329 maka item angket sikap ilmiah tersebut reliabel
a. Uji Normalitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini dari
populasi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas yang
3) Statistik Uji
Dengan:
F(zi) = P (Z Z i )
Zi = skor standar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
Xi X
Zi =
S
X = Nilai rata-rata
S = Standar Deviasi
4) Daerah Kritik
{
DK = L L > L ;n }
L > L ,n yang diperoleh dari tabel Liliefors pada tingkat
5) Keputusan Uji
b. Uji Homogenitas
{
2 = (ln 10) B (n i 1) log Si2 }
= 2,3026 {B (n i 1) log Si2 }
B = (log S2) (n i 1)
(n i 1)Si2
S2 =
(n i 1)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
1) Menentukan Hipotesis
(X i X )2
Si2 =
n 1
S2 =
(n 1)S
i
2
i
(n 1) i
B = (log S 2 ) (n i 1)
{
2 = (ln10) B (n i 1) log Si2 }
6) Menghitung 2 dari tabel distribusi chi kuadrat pada taraf signifikasi 5
7) Daerah kritik
{
DK = 2 2 > 12;k 1 }
8) Mencari nilai 2 dari tabel distribusi chi kuadrat pada taraf signifikansi
5%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
9) Kriteria pengujian
c. Uji t-matching
1) Menentukan hipotesis
H0 ; 1 = 2
H1; 1 2
2) Komputasi
(n 1 1)S12 + (n 2 1)S 22
S =
2
n1 + n 2 2
X1 X 2
t =
1 1
S
n1 n 2
3) Daerah Kritik
DK = n1 + n2 -2
2. Pengujian Hipotesis
variansi dua jalan dengan sel tak sama. Tujuan dari analisis ini untuk menguji
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
signifikansi efek dua variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan inetraksi
berikut:
1) Model
Dengan:
Xijk = data (nilai) ke-k pada baris ke-i dan kolom ke-j;
()ij = ij ( + i + j)
= kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat;
2) Hipotesis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
3) Komputasi
a) Notasi-notasi
= frekuensi sel ij
pq
n h = rataan harmonik frekuensi seluruh sel =
1
ij n
ij
N = n
i, j
ij = banyaknya seluruh data amatan
2
X ijk
SS ij = X 2
ijk k
k n ijk
Ai = AB
i
ij = jumlah rataan pada baris ke-i
Bj = AB
j
ij = jumlah rataan baris ke-j
G = AB
i, j
ij = jumlah rataan semua sel
b) Besaran-besaran
G2
(1) =
p.q
(2) = SS
i, j
ij
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
A i2
(3) = i q
B 2j
(4) = j p
AB
2
(5) = ij
i j
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
f) Statistik Uji
{
DKA = FA FA F;p 1; N pq }
{
DKB = FB F B F ;p 1; N pq }
{
DKAB = FAB FAB F;p 1; N pq }
h) Keputusan Uji
i) Rangkuman Anava
Tabel 4.2 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak
Sama
Sumber JK dk RK Fobs Fa
53
menggunakan uji Scheffe untuk uji rerata. Tujuan dari uji Scheffe adalah untuk
dan setiap pasang sel. Rumus metode Scheffe adalah sebagai berikut:
Fi j =
(X .i X.j )
2
1 1
RKG +
n
.i n .j
Dengan:
variansi
{
DKA = F F > (p 1)F; p 1; N pq }
(Budiyono, 2009: 215)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
BAB IV
hasil penelitian yang terdiri dari pengujian prasyarat analisis dan pengujian
A. Deskripsi Data
SMP Negeri di Sub Rayon 03 Baturetno Kabupaten Wonogiri yang terdiri dari 18
SMP dengan sub populasi adalah siswa kelas IX SMP Negeri di Sub Rayon 03
31 siswa serta SMP N 1 Giritontro sebagai kelas ujicoba instrumen dengan jumlah
36 siswa. Sebelum data diolah dengan menggunakan Anava Two Way, terlebih
dahulu penulis jabarkan deskripsi data masing-masing sel, seperti terlihat dalam
tabel 4.1.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
38 siswa dengan skor tertinggi = 80 dan skor terendah = 47, mean ( ) = 62,61,
median (Me) = 61,5, Trimmed-mean = 62,59 yang artinya relatif tidak terdapat
outlier, Standar Deviasi () = 8,52, Standar error of mean (SE) = 1,38, kwartil I
(Q1) = 57,0, yang artinya 75% dari responden memiliki skor > 57,0, kwartil 3 (Q3)
= 70,0 yang artinya 25% dari responden memiliki skor > 70,0. Untuk lebih
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.1. Berikut ini peneliti berikan grafik
histogramnya:
10
Frequency
49 53 57 61 65 69 73 77 81
Jigsaw
Gambar 4.1. Grafik Histogram Data Prestasi Belajar Fisika dengan Model
= 34 siswa dengan skor tertinggi = 83 dan skor terendah = 40, mean ( ) = 66,44,
median (Me) = 68,5, Trimmed-mean = 67,0 yang artinya relatif tidak terdapat
outlier, Standar Deviasi () = 11,24, Standar error of mean (SE) = 1,93, kwartil I
(Q1) = 59,25, yang artinya 75% dari responden memiliki skor > 59,25, kwartil 3
(Q3) = 73,0 yang artinya 25% dari responden memiliki skor > 73,0. Untuk lebih
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.1. Berikut ini peneliti berikan grafik
histogramnya:
5
Frequency
40 45 50 55 60 65 70 75 80 85
STAD
Gambar 4.2. Grafik Histogram Data Prestasi Belajar Fisika dengan Model
= 31 siswa dengan skor tertinggi = 67 dan skor terendah = 33, mean ( ) = 52,06,
median (Me) = 50, Trimmed-mean = 52,37 yang artinya relatif tidak terdapat
outlier, Standar Deviasi () = 9,96, Standar error of mean (SE) = 1,79, kwartil I
(Q1) = 47,0, yang artinya 75% dari responden memiliki skor > 47,0, kwartil 3 (Q3)
= 60,0 yang artinya 25% dari responden memiliki skor > 60,0. Untuk lebih
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.1. Berikut ini peneliti berikan grafik
histogramnya:
5
Frequency
35 40 45 50 55 60 65
TPS
Gambar 4.3. Grafik Histogram Data Prestasi Belajar Fisika dengan Model
4. Deskripsi Data Prestasi Belajar Fisika Bagi Siswa dengan Sikap Ilmiah
Rendah
55 siswa dengan skor tertinggi = 80 dan skor terendah = 33, mean ( ) = 57,67,
median (Me) = 57, Trimmed-mean = 57,71 yang artinya relatif tidak terdapat
outlier, Standar Deviasi () = 10,93, Standar error of mean (SE) = 1,47, kwartil I
(Q1) = 50,0, yang artinya 75% dari responden memiliki skor > 50,0, kwartil 3 (Q3)
= 67,0 yang artinya 25% dari responden memiliki skor > 67,0. Untuk lebih
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.1. Berikut ini peneliti berikan grafik
histogramnya:
10
Frequency
35 40 45 50 55 60 65 70 75 80
SI_RD
Gambar 4.4. Grafik Histogram Data Prestasi Belajar Fisika Bagi Siswa
5. Deskripsi Data Prestasi Belajar Fisika Bagi Siswa dengan Sikap Ilmiah
Tinggi
= 48 siswa dengan skor tertinggi = 83 dan skor terendah = 33, mean ( ) = 64,17,
median (Me) = 66, Trimmed-mean = 64,5 yang artinya relatif tidak terdapat
outlier, Standar Deviasi () = 11,18, Standar error of mean (SE) = 161, kwartil I
(Q1) = 57,75, yang artinya 75% dari responden memiliki skor > 57,75, kwartil 3
(Q3) = 73 yang artinya 25% dari responden memiliki skor > 73. Untuk lebih
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.1. Berikut ini peneliti berikan grafik
histogramnya:
6
Frequency
35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85
SI_TG
Gambar 4.5. Grafik Histogram Data Prestasi Belajar Fisika Bagi Siswa
= 25 siswa dengan skor tertinggi = 80 dan skor terendah = 47, mean ( ) = 61,4,
median (Me) = 60, Trimmed-mean = 61,22 yang artinya relatif tidak terdapat
outlier, Standar Deviasi () = 8,91, Standar error of mean (SE) = 1,78, kwartil I
(Q1) = 55, yang artinya 75% dari responden memiliki skor > 55, kwartil 3 (Q3) =
68,5 yang artinya 25% dari responden memiliki skor > 68,5. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada lampiran 5.1. Berikut ini peneliti berikan Grafik histogramnya:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
5
Frequency
45 50 55 60 65 70 75 80
JGS_SRD
Gambar 4.6. Grafik Histogram Data Prestasi Belajar Fisika dengan Model
Pembelajaran Kooperaif Tipe Jigsaw dan Memiliki Sikap
Ilmiah Rendah
13 siswa dengan skor tertinggi = 77 dan skor terendah = 50, mean ( ) = 64,92,
median (Me) = 67, Trimmed-mean = 65,18 yang artinya relatif tidak terdapat
outlier, Standar Deviasi () = 7,51, Standar error of mean (SE) = 2,08, kwartil I
(Q1) = 60, yang artinya 75% dari responden memiliki skor > 60, kwartil 3 (Q3) =
71,5 yang artinya 25% dari responden memiliki skor > 71,5. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada lampiran 5.1. Berikut ini peneliti berikan Grafik histogramnya:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
3
Frequency
50 55 60 65 70 75
JGS_STG
Gambar 4.7. Grafik Histogram Data Prestasi Belajar Fisika dengan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Memiliki Sikap
Ilmiah Tinggi
= 14 siswa dengan skor tertinggi = 77 dan skor terendah = 40, mean ( ) = 58,50,
median (Me) = 58,5, Trimmed-mean = 58,5 yang artinya relatif tidak terdapat
outlier, Standar Deviasi () = 11,06, Standar error of mean (SE) = 2,96, kwartil I
(Q1) = 50 yang artinya 75% dari responden memiliki skor > 50, kwartil 3 (Q3) =
67,75 yang artinya 25% dari responden memiliki skor > 67,75. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.1. Berikut ini peneliti berikan Grafik
histogramnya:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
2
Frequency
40 45 50 55 60 65 70 75
STAD_SRD
Gambar 4.8. Grafik Histogram Data Prestasi Belajar Fisika dengan Model
Ilmiah Rendah
= 20 siswa dengan skor tertinggi = 83 dan skor terendah = 57, mean ( ) = 72,0,
median (Me) = 73,0, Trimmed-mean = 72,22 yang artinya relatif tidak terdapat
outlier, Standar Deviasi () = 7,55, Standar error of mean (SE) 1,69, kwartil I
(Q1) = 67 yang artinya 75% dari responden memiliki skor > 67, kwartil 3 (Q3) =
79,25 yang artinya 25% dari responden memiliki skor > 79,25. Untuk lebih
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64
jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.1. Berikut ini peneliti berikan Grafik
histogramnya:
4
Frequency
55 60 65 70 75 80 85
STAD_STG
Gambar 4.9. Grafik Histogram Data Prestasi Belajar Fisika dengan Model
Ilmiah Tinggi
= 16 siswa dengan skor tertinggi = 67 dan skor terendah = 33, mean ( ) = 5,13,
median (Me) = 50, Trimmed-mean = 51,29 yang artinya relatif tidak terdapat
outlier, Standar Deviasi () = 11,30, Standar error of mean (SE) = 11,3, kwartil I
(Q1) = 40 yang artinya 75% dari responden memiliki skor > 40, kwartil 3 (Q3) =
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65
60 yang artinya 25% dari responden memiliki skor > 60. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada lampiran 5.1. Berikut ini peneliti berikan Grafik histogramnya:
3
Frequency
35 40 45 50 55 60 65
TPS_SRD
Gambar 4.10. Grafik Histogram Data Prestasi Belajar Fisika dengan Model
Ilmiah Rendah
= 15 siswa dengan skor tertinggi = 67 dan skor terendah = 33, mean ( ) = 53,07,
median (Me) = 50,0, Trimmed-mean = 53,54 yang artinya relatif tidak terdapat
outlier, Standar Deviasi () = 8,58, Standar error of mean (SE) 2,22, kwartil I
(Q1) = 47 yang artinya 75% dari responden memiliki skor > 47, kwartil 3 (Q3) =
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66
60 yang artinya 25% dari responden memiliki skor > 60. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada lampiran 5.1. Berikut ini peneliti berikan Grafik histogramnya:
4
Frequency
35 40 45 50 55 60 65
TPS_STG
Gambar 4.11. Grafik Histogram Data Prestasi Belajar Fisika dengan Model
Ilmiah Tinggi
yang dilakukan sebelum pengujian hipotesis. Uji Peryaratan dalam analisis ini
1. Uji Normalitas
normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
67
hasil perhitungan yang dapat dilihat pada lampiran 4.1, maka didapat hasil seperti
uji Bartlett. Berdasarkan hasil perhitungan yang dapat dilihat pada lampiran 4,
signifikansi 0.05 dan dk = 5 diperoleh hasil 11,070, karena hitung < tabel berarti
3. Uji Kesetaraan
68
matching. Adapun data berasal dari nilai kemampuan awal yaitu nilai ulangan
harian materi sebelumnya. Penelitian ini mengambil dari nilai ulangan harian
SPPS 15 yang dapat dilihat pada lampiran 4, maka didapat hasil seperti tabel di
bawah ini :
t df Sig
Pair 1 Jigsaw-STAD -,658 33 ,515
Pair 2 Jigsaw-TPS ,549 30 ,587
Pair 3 STAD-TPS 1,299 30 ,204
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji beda mean dalam hal
ini menggunakan uji T dapat dipeoleh hasil bahwa nilai prestasi belajar antara
kelas eksperimen dan kontrol tidak terdapat perbedaan prestasi mata pelajaran
fisika, hal ini dapat diketahui dari P-value > 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa
C. Pengujian Hpotesis
dirumuskan dapat teruji kebenarannya atau tidak terbukti. Maka untuk pengujian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
69
Untuk pengujian hasil analisis data yang diperoleh dari hasil perhitungan
dengan menggunakan uji Analisis Variansi twoway, maka hipotesis yang telah
Sumber Variasi JK db MK Fo Ft
Belajar Fisika
perhitungan analisis variansi dua jalan, diperoleh Fobservasi = 18,76 (Lampiran 5.2.).
= 2 dan Dkpenyebut = 103, dan taraf signifikansi 0,05 diperoleh F tabel = 3,09, karena
F observasi > F tabel atau 18,76 > 3,09, sehingga dapat dikatakan Ada perbedaan
70
terlihat bahwa dengan pembelajaran STAD ternyata prestasi belajar siswa akan
TPS. Hal ini terlihat dari besarnya rata-rata prestasi yang diperoleh yaitu dengan
menggunakan Jigsaw diperoleh 62,61 dan dengan model TPS diperoleh rata-rata
52,06. Jadi jelaslah bahwa model pembelajaran yang digunakan guru dalam
prestasi belajar siswa. Dari hasil ini kemudian diuji lanjut dengan menggunakan
uji Scheffe, yang dapat dilihat pada lampiran 5, dengan hasil sebagai berikut :
1) Tidak terdapat perbedaan mean prestasi belajar Fisika antara siswa dalam
Fisika
antara siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi dan sikap ilmiah rendah terhadap
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
71
prestasi belajar siswa digunakan analisis variansi Two Way. Berdasarkan hasil
perhitungan analisis variansi dua jalan, diperoleh Fobservasi = 11,58 (Lampiran 5.2.).
= 1 dan Dkpenyebut = 103, dan taraf signifikansi 0,05 diperoleh F tabel = 3,94, karena
F observasi > F tabel atau 11,58 > 3,94, sehingga dapat dikatakan Ada perbedaan
pengaruh antara siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi dan sikap ilmiah rendah
bahwa siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi ternyata memperoleh prestasi
yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah,
hal ini dapat dilihat dari rata-rata prestasi yang menunjukkan siswa dengan sikap
ilmiah tinggi mendapatkan rata-rata prestasi 64,17 sedangkan siswa dengan sikap
ilmiah rendah memperoleh 57,67. Dari data tersebut terlihat bahwa sikap ilmiah
siswa.
prestasi belajar siswa digunakan analisis variansi two Way Berdasarkan hasil
perhitungan analisis variansi dua jalan, diperoleh Fobservasi = 3,97 (Lampiran 5.2.).
= 2 dan Dkpenyebut = 103, dan taraf signifikansi 0,05 diperoleh F tabel = 3,09, karena
F observasi >F tabel atau 3,97 > 3,09, sehingga dapat dikatakan ada interaksi antara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
72
STAD, Jigsaw dan Think-Pair-Share dengan sikap ilmiah siswa terhadap prestasi
sebagai berikut:
1. tidak terdapat perbedaan mean prestasi belajar Fisika antara siswa dalam
model pembelajaran Jigsaw dan memiliki Sikap Ilmiah yang tinggi dengan
siswa dalam Model pembelajaran Jigsaw dan memiliki Sikap Ilmiah yang
pembelajaran Jigsaw siswa yang memiliki Sikap Ilmiah yang tinggi dengan
model pembelajaran STAD siswa yang mimiliki sikap ilmiah tinggi (4.670 >
3,94)
3. tidak terdapat perbedaan mean prestasi belajar Fisika antara siswa dalam
Model pembelajaran Jigsaw yang memiliki Sikap Ilmiah tinggi dengan siswa
dalam Model pembelajaran STAD yang memiliki Sikap Ilmiah yang rendah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
73
4. terdapat perbedaan mean prestasi belajar Fisika antara siswa dalam Model
pembelajaran Jigsaw yang memiliki Sikap Ilmiah tinggi dengan siswa dalam
Model pembelajaran TPS yang memiliki Sikap Ilmiah tinggi (11,540 > 3,94)
5. terdapat perbedaan mean prestasi belajar Fisika antara siswa dalam Model
pembelajaran Jigsaw yang memiliki Sikap Ilmiah tinggi dengan siswa dalam
Model pembelajaran TPS yang memiliki Sikap Ilmiah rendah. (16,075 > 3,94)
6. terdapat perbedaan mean prestasi belajar Fisika antara siswa dalam Model
pembelajaran Jigsaw yang memiliki Sikap Ilmiah rendah dengan siswa dalam
Model pembelajaran STAD yang memiliki Sikap Ilmiah tinggi (14,775 >
3,94).
7. tidak terdapat perbedaan mean prestasi belajar Fisika antara siswa dalam
Model pembelajaran Jigsaw yang memiliki Sikap Ilmiah rendah dengan siswa
dalam Model pembelajaran STAD yang memiliki Sikap Ilmiah rendah. (0,897
< 3,94)
Dalam Model Pembelajaran TPS yang memiliki Sikap Ilmiah Tinggi. (7,675 >
3,94)
9. terdapat perbedaan mean prestasi belajar Fisika antara siswa dalam Model
Dalam Model Pembelajaran TPS yang memiliki Sikap Ilmiah rendah. (12,118
> 3,94)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
74
10. terdapat perbedaan mean prestasi belajar Fisika antara siswa dalam Model
Pembelajaran STAD dan memiliki Sikap Ilmiah yang tinggi dengan Siswa
Dalam Model Pembelajaran STAD dan memiliki Sikap Ilmiah yang rendah.
11. terdapat perbedaan mean prestasi belajar Fisika antara siswa dalam Model
Pembelajaran STAD dan memiliki Sikap Ilmiah yang tinggi dengan Siswa
Dalam Model Pembelajaran TPS dan memiliki Sikap Ilmiah yang tinggi.
12. terdapat perbedaan mean prestasi belajar Fisika antara siswa dalam Dalam
Model Pembelajaran STAD dan memiliki Sikap Ilmiah yang tinggi dengan
Siswa Dalam Model Pembelajaran TPS dan memiliki Sikap Ilmiah yang
13. tidak terdapat perbedaan mean prestasi belajar Fisika antara siswa dalam
Siswa Dalam Model Pembelajaran TPS yang memiliki Sikap Ilmiah tinggi.
14. terdapat perbedaan mean prestasi belajar Fisika dalam penerapan Penerapan
15. tidak terdapat perbedaan mean prestasi belajar Fisika antara siswa dalam
Model Pembelajaran TPS yang memiliki Sikap Ilmiah Tinggi dengan Siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
75
Dalam Model Pembelajaran TPS dan memiliki Sikap Ilmiah yang rendah.
sebagai berikut :
1. Hipotesis Pertama
signifikan model pembelajaran terhadap prestasi belajar Fisika. Hal ini terbukti
dengan hasil analisis yang menunjukkan F hitung >F tabel dengan =0,05. Model
pembelajaran pada dasarnya adalah tindakan nyata dari guru dalam melaksanakan
pengajaran dengan cara tertentu untuk mecapai tujuan yang telah ditentukan. Guru
yang tepat, agar setiap pembelajaran tercipta iklim yang memungkinkan siswa
termasuk hubungan antar pribadi. Siswa diajak untuk memahami antar individu
keseragaman pendapat diantara kelompok siswa akan dapat saling bekerja sama
untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Guru dalam model ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
76
kelompok, serta memberikan bimbingan dan arahan agar diskusi dapat berjalan
pengetahuan tidak hanya didapat dengan membaca buku atau melihat, tetapi
pengetahuan bisa didapat dengan saling bertukar pendapat tentang segala sesuatu
akan bertambah dengan adanya masukan dari teman-teman dalam suatu kelompok
belajar.
siswa saling membantu dan mendukung satu sama lainnya dalam menyelesaikan
tugas-tugas tersebut. Dalam model pembelajaran tipe ini siswa akan memiliki
jawab dalam materi yang dihadapi, saling membagi tugas dan tanggung jawab
solusi pemecahan masalah. Guru dapat menggunakan LKS (Lembar Kerja Siswa)
atau perangkat pembelajaran yang lain yang diberikan kepada siswa untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
77
berdiskusi. Secara individual setiap minggu atau dua minggu sekali siswa diberi
kuis. Kuis tersebut diberi nilai dan setiap siswa diberi nilai perkembangan.
Dengan sistem penilaian secara kontinyu melalui kuis dan skor perkembangan
diumumkan kepada siswa dan penghargaan diberikan kepada tim dengan skor
tertinggi atau siswa yang memperoleh skor sempurna pada kuis-kuis tersebut.
pembelajaran kooperatif dimana siswa diberi lebih banyak waktu untuk berpikir,
menjawab dan saling membantu satu sama lain. Model pembelajaran tipe ini
bekerjasama dengan orang lain. Langkah dalam model pembelajaran ini adalah
pemberian suatu materi pelajaran dimana siswa kemudian diminta untuk berpikir
dan mendiskusikan materi yang diberikan dengan siswa yang lain yang
diharapkan dari diskusi ini didapat suat jawaban atas masalah yang disampaikan
bimbingan penuh dari guru dalam proses pembelajaran sebab jika tidak sering kita
dapatkan siswa yang aktif saja yang akan mendapatkan tambahan pengetahuan,
sedang siswa yang kurang aktif hanya akan mengikuti saja jalannya proses
pembelajaran.
2. Hipotesis Kedua
signifikan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar Fisika. Hal ini terbukti dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
78
hasil analisis yang menunjukkan F hitung > F tabel dengan =0,05. Pada intinya
sikap ilmiah adalah suatu kecenderungan atau dorongan untuk berperilaku dan
pelajaran Fisika merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam yang
masalah yang dihadapinya. Sehingga diperlukan sikap ilmiah dari dalam diri
3. Hipotesis Ketiga
Jigsaw dan Think-Pair-Share dengan sikap ilmiah siswa terhadap prestasi belajar
siswa. Dengan demikian antara model pembelajaran dengan sikap ilmiah terjadi
interaksi yang sistematis dalam mempengaruhi prsetasi belajar siswa. Siswa yang
memiliki sikap ilmiah tinggi di kelas eksperimen akan memiliki prestasi yang
lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi di kelas
kontrol dan siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah di kelas eksperimen akan
memiliki prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang miliki
Dari uraian diatas sangatlah jelas sekali bahwa prestasi belajar siswa
khusunya fisika akan dapat ditingkatkan secara optimal dengan salah satunya
adalah pemilihan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
79
disampaikan. Berhasil tidaknya pembelajaran tak terlepas dari peran guru dalam
siswa. Juga tak kalah pentingnya dan harus mendapat perhatian adalah sikap
ilmiah siswa, karena dalam mata pelajaran Fisika bertujuan agar siswa mampu
masalah yang dihadapinya. Jadi jelas bahwa sikap ilmiah dari siswa sangat
pelajaran Fisika.
E. Keterbatasan Penelitian
mungkin namun masih ada beberapa keterbatasan yang terdapat dalam penelitian
1. Penelitian ini hanya berlaku pada siswa SMP Negeri di Sub Rayon 03
hasil penelitian belum tentu dapat digeneralisasikan pada populasi yang lebih
luas.
2. Hasil penelitian hanya berlaku pada mata pelajaran Fisika, peneliti berasumsi
jika penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran lain selain Fisika maka akan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
80
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
80
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Ada perbedaan pengaruh antara siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi dan
B. Implikasi Penelitian
model pembelajaran yang tepat, sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah
sumber daya secara maksimal dan mampu melibatkan siswa secara aktif dalam
secara optimal. Dalam penelitian ini telah dibuktikan bahwa dengan penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan didukung adanya sikap ilmiah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
81
siswa yang tinggi akan dapat berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar
fisika.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam pemilihan model
pembelajaran yang akan digunakan agar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
oleh guru dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan yaitu ; 1) model yang
akan digunakan tepat sesuai dengan materi yang disampaikan, 2) guru harus
mengetahui kemampuan dan karakteristik dari anak didiknya, setidaknya hal ini
akan dapat menjadi pertimbangan guru dalam penerapan model pembelajaran agar
pertimbangan beberapa hal diatas diharapkan guru akan dapat mengetahui langkah
apa yang akan ditempuh agar penyampaian materi pembelajaran dapat diterima
tipe Jigsaw dan tipe TPS, karena dalam model pembelajaran kooperatif tipe
STAD pengetahuan tidak hanya didapat dengan membaca buku atau melihat,
tetapi pengetahuan bisa didapat dengan saling bertukar pendapat tentang segala
siswa akan bertambah dengan adanya masukan dari teman-teman dalam suatu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
82
kooperatif tipe STAD memberikan kesempatan secara luas kepada siswa untuk
Selain itu salah satu temuan yang lain dari penelitian ini menunjukkan
bahwa sikap ilmiah siswa sangat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar
siswa khususnya mata pelajaran Fisika. Siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi
Fisika bertujuan agar siswa mampu menguasai konsep-konsep fisika dan saling
adanya sikap ilmiah siswa yang tinggi, akan mampu meningkatkan prestasi
belajar siswa. Sehingga disinilah peran guru yang sangat penting yaitu bagaimana
mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan mampu menumbuhkan serta
meningkatkan sikap ilmiah siswa dalam belajar, agar prestasi belajar dapat
optimal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
83
C. Saran-saran
sebagai berikut:
belajar siswa untuk itu alangkah baiknya bila guru menerapkan model
pembelajaran.
dengan memahaminya, guru akan dapat menentukan langkah yang tepat dalam
prestasi belajar siswa, untuk itu pihak sekolah harus memberikan fasilitas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
84
commit to user