PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Lahan merupakan salah satu faktor yang penting bagi kehidupan manusia.
Lahan banyak digunakan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, selain
itu lahan juga digunakan sebagai tempat tinggal manusia. Lahan adalah bagian dari
bentang alam yang mencakup pengertian lingkungan fisik termasuk iklim,
topografi/relief, hidrologi bahkan keadaan vegetasi alami yang semuanya secara
potensial akan berpengaruh terhadap penggunaan lahan. Lebih lanjut dijelaskan
bahwa lahan memiliki sifat atau karakteristik yang spesifik. Sifat-sifat lahan adalah
atribut atau keadaan unsure-unsur lahan yang dapat diukur atau diperkirakan, seperti
tekstur tanah, struktur tanah, kedalaman tanah, jumlah curah hujan, distribusi hujan,
temperatur, drainase tanah, jenis vegetasi, dan sebagainya.
Setiap lahan yang terbentang dipermukaan bumi memiliki peruntukannya
masing-masing, seperti untuk lahan pertanian, lahan bukan pertanian, lahan
permukiman, kawasan hutan lindung, dan sebagainya sesuai dengan pemanfaatannya.
Pemanfaatan lahan juga dapat diartikan sebagai pemberian perlakuan oleh manusia
terhadap lahan untuk dimanfaatkan dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Pemanfaatan lahan harus disesuaikan dengan kemampuan tanah dan pemberian
perlakuan harus disesuaikan dengan syarat-syarat yang diperlukan, agar tanah dapat
berfungsi dengan baik tanpa harus mengurangi tingkat kesuburannya, sehingga
kebutuhan hidup dapat terpenuhi. Agar pemanfaatan lahan sesuai dengan kemampuan
Halaman
tanah dan tidak terjadi kerusakan lingkungan, maka perlu adanya suatu perencanaan
tata guna lahan.
Perencanaan tata guna lahan merupakan suatu proses perencanaan terhadap
penggunaan/pemanfaatan lahan dan alternatif pola tata guna lahan dengan
mempertimbangkan faktor pengembangannya, baik fisik, sosial, budaya, maupun
ekonomi. Perencanaan tata guna lahan ini memiliki tujuan diantaranya adalah untuk
melakukan penentuan pilihan dan penerapan salah satu pola tata guna lahan yang
terbaik dan sesuai dengan kondisi yang ada sehingga diharapkan dapat mencapai
suatu sasaran tertentu.
1.2
Metodologi
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode survei dan pemetaan.
Pengertian survei adalah salah satu teknik riset tuk mengkaji fakta-fakta di
lapangan dengan teliti secara deskriptif, berdasarkan pemeriksaan dan pengukuran
(Komaruddin, 2000). Jenis survei berupa survei pragmatis yang mengintegrasikan
antara komponen-komponen analitik dan sintetik. Komponen analitik yang
digunakan adalah morfometri, sedangkan komponen sintetik mencakup kajian
Kajian Teknis Penataan Lahan Bekas Penambangan
Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Pemerintah Kota Semarang
Halaman
material penyusun (tanah dan batuan), struktur geologi, tata air termasuk kualitas
airtanah, dan sebagainya.
Adapun aspek kajian yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah
kajian daya dukung lahan dengan pendekatan lingk;oungan. Kajian daya dukung
lahan dalam penelitian ini mempunyi makna kemampuan lahan untuk
rnendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain pada suatu medan
(terrain),
dan
kelingkungan
keseimbangan
mempunyai
antar
makna
keduanya.
yaitu
Sedangkan
disamping
aspek
pendekatan
komponen
Tahapan persiapan
Tahapan kerja lapangan
Tahapan kerja laboratorium
Tahapan pasca lapangan (analisis data lapangan, perumusan basil dan
penyusunan laporan penelitian ilmiah).
1.4
Ruang Lingkup
1. Ruang lingkup objek penelitian adalah tata guna lahan untuk kawasan bekas
tambang Brown Canyon di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota
Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
2. Ruang lingkup tempat penelitian adalah Kelurahan Rowosari, Kecamatan
Tembalang, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
3. Ruang lingkup waktu penelitian yaitu tahun 2016.
4. Ruang lingkup ilmu penelitian adalah Geografi Tanah, Sistem Informasi
Geografi Geologi, dan Ilmu Lingkungan
1.5
Manfaat
Halaman
Dengan adanya kajian dari penelitian ini diharapakan dapat memberi manfaat
sebagai berikut :
1. Dapat mengevaluasi lahan bekas penambangan di Kelurahan Rowosari,
Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
2. Mengetahui bagaimana daya dukung tanah bekas area penambangan tersebut
sehingga dapat dijadikan sebagai lahan pertanian.
3. Menentukan bagaimana konsep atau model dalam penataan guna lahan bekas
penambangan (sistem penanaman, pengelolaan tanah, pengairan,serta analis
lingkungan).
Halaman
1.6.2 Peralatan
Dalam melakuakan analisis pada lokasi penambangan, diperlukan alat dan
bahan sebagai berikut:
1
Kompas
Buku lapangan
Pensil
Penggaris segitiga
Penghapus
Pencil warna
Busur derajat
Clipboard
10 Kantong Sampel
11 Kamera
12 Software: MapSource, EasyGPS, AutoCad, Microsoft Office 2013, Microsoft
Excel 2013
Team Leader
Tenaga Ahli Geologi
Tenaga Ahli Fotogrametri
Tenaga Ahli Planologi
Surveyor
Operator Komputer
Halaman
Halaman