Anda di halaman 1dari 11

Stasiun Kerja 10

Pada SK 10 operasi kerja yang dilakukan antara lain memasang gear dinamo pada
rumah dynamo assy, memasang rumah dynamo assy pada chasis assy, memasang plat
depan pada chasis assy, memasang tuas on off pada chasis assy, dan memasang gardan pada
chasis assy.

Gear Dinamo

Cara menghitung waktu tinggal komponen pada grafik di atas adalah waktu mulai
proses operasi dikurangi dengan waktu awal komponen berada dalam SK. Misal pada pallet
1, waktu mulai proses operasi adalah 14:55.03 dikurangi dengan waktu awal komponen
berada dalam SK yaitu 00:00.00 sehingga hasilnya 895.03 detik.
Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat waktu tinggal komponen untuk gear dinamo
pada SK 10 terlihat naik dan turun. Hal ini terjadi karena pada jumlah komponen gear
dynamo yang ada di stasiun kerja 10 tidak mencukupi persediaan untuk perakitan, sehingga
harus menerapkan sistem kanban. Pada perakitan 1, operator mulai meminta kanban,
sehingga hal ini berpengaruh pada waktu masuk komponen ke stasiun pada perakitan kedua
Terlihat pada grafik di nomor perakitan 2 terlihat lebih rendah dari perakitan sebelumnya,
karena pada saat meminta kanban, maka waktu masuk komponen ke stasiun kerja dianggap
dimulai dari awal lagi sesuai waktu komponen yang diberikan oleh helper kanban tersebut.

Mulai dari nomor perakitan kedua hingga keenam terlihat grafik terus mengalami
peningkatan. Hal ini terjadi karena Greighteen Inc. menerapkan sistem FIFO (First In First
Out), sehingga komponen yang dirakit berurutan. Komponen yang datang terlebih dahulu,
maka dirakit terlebih dahulu, dan selesai lebih dahulu. Sehingga komponen yang datang
paling akhir, akan mempunyai waktu tinggal komponen terlama dibandingkan komponen
sebelumnya, karena selisih antara waktu mulai proses dan waktu masuk komponen ke SK
sangat jauh.

Rumah Dinamo

Cara menghitung waktu tinggal komponen pada grafik di atas adalah waktu mulai
proses operasi dikurangi dengan waktu awal komponen berada dalam SK. Misal pada pallet
1, waktu mulai proses operasi adalah 15:12.27 dikurangi dengan waktu awal komponen
berada dalam SK yaitu 00:00.00 sehingga hasilnya 912.27 detik.
Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat waktu tinggal komponen untuk rumah
dinamo pada SK 10 terlihat naik dan turun. Hal ini terjadi karena pada jumlah komponen
rumah dynamo yang ada di stasiun kerja 10 tidak mencukupi persediaan untuk perakitan,
sehingga harus menerapkan sistem kanban. Pada perakitan 1, operator mulai meminta
kanban, sehingga hal ini berpengaruh pada waktu masuk komponen ke stasiun pada
perakitan kedua. Terlihat pada grafik di nomor perakitan 2 terlihat lebih rendah dari

perakitan sebelumnya, karena pada saat meminta kanban, maka waktu masuk komponen ke
stasiun kerja dianggap dimulai dari awal lagi sesuai waktu komponen yang diberikan oleh
helper kanban tersebut.
Mulai dari nomor perakitan kedua hingga keenam terlihat grafik terus mengalami
peningkatan. Hal ini terjadi karena Greighteen Inc. menerapkan sistem FIFO (First In First
Out), sehingga komponen yang dirakit berurutan. Komponen yang datang terlebih dahulu,
maka dirakit terlebih dahulu, dan selesai lebih dahulu. Sehingga komponen yang datang
paling akhir, akan mempunyai waktu tinggal komponen terlama dibandingkan komponen
sebelumnya, karena selisih antara waktu mulai proses dan waktu masuk komponen ke SK
sangat jauh.

Plat Depan

Cara menghitung waktu tinggal komponen pada grafik di atas adalah waktu mulai
proses operasi dikurangi dengan waktu awal komponen berada dalam SK. Misal pada pallet
1, waktu mulai proses operasi adalah 15:17.67 dikurangi dengan waktu awal komponen
berada dalam SK yaitu 00:00.00 sehingga hasilnya 917.67 detik.
Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat waktu tinggal komponen untuk plat depan
pada SK 10 terlihat naik dan turun. Hal ini terjadi karena pada jumlah komponen plat depan

yang ada di stasiun kerja 10 tidak mencukupi persediaan untuk perakitan, sehingga harus
menerapkan sistem kanban. Pada perakitan 1, operator mulai meminta kanban, sehingga hal
ini berpengaruh pada waktu masuk komponen ke stasiun pada perakitan kedua. Terlihat
pada grafik di nomor perakitan 2 terlihat lebih rendah dari perakitan sebelumnya, karena
pada saat meminta kanban, maka waktu masuk komponen ke stasiun kerja dianggap
dimulai dari awal lagi sesuai waktu komponen yang diberikan oleh helper kanban tersebut.
Mulai dari nomor perakitan kedua hingga keenam terlihat grafik terus mengalami
peningkatan. Hal ini terjadi karena Greighteen Inc. menerapkan sistem FIFO (First In First
Out), sehingga komponen yang dirakit berurutan. Komponen yang datang terlebih dahulu,
maka dirakit terlebih dahulu, dan selesai lebih dahulu. Sehingga komponen yang datang
paling akhir, akan mempunyai waktu tinggal komponen terlama dibandingkan komponen
sebelumnya, karena selisih antara waktu mulai proses dan waktu masuk komponen ke SK
sangat jauh.

Tuas On Off

Cara menghitung waktu tinggal komponen pada grafik di atas adalah waktu mulai
proses operasi dikurangi dengan waktu awal komponen berada dalam SK. Misal pada pallet

1, waktu mulai proses operasi adalah 15:20.30 dikurangi dengan waktu awal komponen
berada dalam SK yaitu 00:00.00 sehingga hasilnya 920.3 detik.
Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat waktu tinggal komponen untuk tuas on off
pada SK 10 terlihat naik dan turun. Hal ini terjadi karena pada jumlah komponen tuas on
off yang ada di stasiun kerja 10 tidak mencukupi persediaan untuk perakitan, sehingga
harus menerapkan sistem kanban. Pada perakitan 1, operator mulai meminta kanban,
sehingga hal ini berpengaruh pada waktu masuk komponen ke stasiun pada perakitan
kedua. Terlihat pada grafik di nomor perakitan 2 terlihat lebih rendah dari perakitan
sebelumnya, karena pada saat meminta kanban, maka waktu masuk komponen ke stasiun
kerja dianggap dimulai dari awal lagi sesuai waktu komponen yang diberikan oleh helper
kanban tersebut.
Mulai dari nomor perakitan kedua hingga keenam terlihat grafik terus mengalami
peningkatan. Hal ini terjadi karena Greighteen Inc. menerapkan sistem FIFO (First In First
Out), sehingga komponen yang dirakit berurutan. Komponen yang datang terlebih dahulu,
maka dirakit terlebih dahulu, dan selesai lebih dahulu. Sehingga komponen yang datang
paling akhir, akan mempunyai waktu tinggal komponen terlama dibandingkan komponen
sebelumnya, karena selisih antara waktu mulai proses dan waktu masuk komponen ke SK
sangat jauh.

Gardan

Cara menghitung waktu tinggal komponen pada grafik di atas adalah waktu mulai
proses operasi dikurangi dengan waktu awal komponen berada dalam SK. Misal pada pallet
1, waktu mulai proses operasi adalah 15:23.87 dikurangi dengan waktu awal komponen
berada dalam SK yaitu 00:00.00 sehingga hasilnya 923.87 detik.
Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat waktu tinggal komponen untuk gardan pada
SK 10 terlihat naik dan turun. Hal ini terjadi karena pada jumlah komponen gardan yang
ada di stasiun kerja 10 tidak mencukupi persediaan untuk perakitan, sehingga harus
menerapkan sistem kanban. Pada perakitan 1, operator mulai meminta kanban, sehingga hal
ini berpengaruh pada waktu masuk komponen ke stasiun pada perakitan kedua. Terlihat
pada grafik di nomor perakitan 2 terlihat lebih rendah dari perakitan sebelumnya, karena
pada saat meminta kanban, maka waktu masuk komponen ke stasiun kerja dianggap
dimulai dari awal lagi sesuai waktu komponen yang diberikan oleh helper kanban tersebut.
Mulai dari nomor perakitan kedua hingga keenam terlihat grafik terus mengalami
peningkatan. Hal ini terjadi karena Greighteen Inc. menerapkan sistem FIFO (First In First
Out), sehingga komponen yang dirakit berurutan. Komponen yang datang terlebih dahulu,
maka dirakit terlebih dahulu, dan selesai lebih dahulu. Sehingga komponen yang datang
paling akhir, akan mempunyai waktu tinggal komponen terlama dibandingkan komponen

sebelumnya, karena selisih antara waktu mulai proses dan waktu masuk komponen ke SK
sangat jauh.
Stasiun Kerja 11

Pengunci Dinamo

Cara menghitung waktu tinggal komponen pada grafik di atas adalah waktu mulai
proses operasi dikurangi dengan waktu awal komponen berada dalam SK. Misal pada pallet
1, waktu mulai proses operasi adalah 15:28.07 dikurangi dengan waktu awal komponen
berada dalam SK yaitu 00:00.00 sehingga hasilnya 928.07 detik.
Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat waktu tinggal komponen untuk pengunci
dinamo pada SK 11 terlihat naik dan turun. Hal ini terjadi karena pada jumlah komponen
pengunci dinamo yang ada di stasiun kerja 11 tidak mencukupi persediaan untuk perakitan,
sehingga harus menerapkan sistem kanban. Pada perakitan 1, operator mulai meminta
kanban, sehingga hal ini berpengaruh pada waktu masuk komponen ke stasiun pada
perakitan kedua. Terlihat pada grafik di nomor perakitan 2 terlihat lebih rendah dari
perakitan sebelumnya, karena pada saat meminta kanban, maka waktu masuk komponen ke

stasiun kerja dianggap dimulai dari awal lagi sesuai waktu komponen yang diberikan oleh
helper kanban tersebut.
Namun, pada nomor perakitan 2 operator meminta Kanban lagi sehingga terlihat pada
grafik bahwa nomor perakitan 3 lebih rendah dari perakitan sebelumnya. Mulai dari nomor
perakitan ketiga hingga keenam terlihat grafik terus mengalami peningkatan. Hal ini terjadi
karena Greighteen Inc. menerapkan sistem FIFO (First In First Out), sehingga komponen
yang dirakit berurutan. Komponen yang datang terlebih dahulu, maka dirakit terlebih
dahulu, dan selesai lebih dahulu. Sehingga komponen yang datang paling akhir, akan
mempunyai waktu tinggal komponen terlama dibandingkan komponen sebelumnya, karena
selisih antara waktu mulai proses dan waktu masuk komponen ke SK sangat jauh.

Penutup Plat Depan

Cara menghitung waktu tinggal komponen pada grafik di atas adalah waktu mulai
proses operasi dikurangi dengan waktu awal komponen berada dalam SK. Misal pada pallet
1, waktu mulai proses operasi adalah 15:31.33 dikurangi dengan waktu awal komponen
berada dalam SK yaitu 00:00.00 sehingga hasilnya 931.33 detik.

Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat waktu tinggal komponen untuk penutup plat
depan pada SK 11 terlihat naik dan turun. Hal ini terjadi karena pada jumlah komponen
penutup plat depan yang ada di stasiun kerja 11 tidak mencukupi persediaan untuk
perakitan, sehingga harus menerapkan sistem kanban. Pada perakitan 1, operator mulai
meminta kanban, sehingga hal ini berpengaruh pada waktu masuk komponen ke stasiun
pada perakitan kedua. Terlihat pada grafik di nomor perakitan 2 terlihat lebih rendah dari
perakitan sebelumnya, karena pada saat meminta kanban, maka waktu masuk komponen ke
stasiun kerja dianggap dimulai dari awal lagi sesuai waktu komponen yang diberikan oleh
helper kanban tersebut.
Namun, pada nomor perakitan 2 operator meminta Kanban lagi sehingga terlihat pada
grafik bahwa nomor perakitan 3 lebih rendah dari perakitan sebelumnya. Mulai dari nomor
perakitan ketiga hingga keenam terlihat grafik terus mengalami peningkatan. Hal ini terjadi
karena Greighteen Inc. menerapkan sistem FIFO (First In First Out), sehingga komponen
yang dirakit berurutan. Komponen yang datang terlebih dahulu, maka dirakit terlebih
dahulu, dan selesai lebih dahulu. Sehingga komponen yang datang paling akhir, akan
mempunyai waktu tinggal komponen terlama dibandingkan komponen sebelumnya, karena
selisih antara waktu mulai proses dan waktu masuk komponen ke SK sangat jauh.

Plat Depan

Cara menghitung waktu tinggal komponen pada grafik di atas adalah waktu mulai
proses operasi dikurangi dengan waktu awal komponen berada dalam SK. Misal pada pallet
1, waktu mulai proses operasi adalah 15:44.43 dikurangi dengan waktu awal komponen
berada dalam SK yaitu 00:00.00 sehingga hasilnya 944.43 detik.
Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat waktu tinggal komponen untuk plat depan
pada SK 11 terlihat naik dan turun. Hal ini terjadi karena pada jumlah komponen plat depan
yang ada di stasiun kerja 11 tidak mencukupi persediaan untuk perakitan, sehingga harus
menerapkan sistem kanban. Pada perakitan 1, operator mulai meminta kanban, sehingga hal
ini berpengaruh pada waktu masuk komponen ke stasiun pada perakitan kedua. Terlihat
pada grafik di nomor perakitan 2 terlihat lebih rendah dari perakitan sebelumnya, karena
pada saat meminta kanban, maka waktu masuk komponen ke stasiun kerja dianggap
dimulai dari awal lagi sesuai waktu komponen yang diberikan oleh helper kanban tersebut.
Namun, pada nomor perakitan 2 operator meminta Kanban lagi sehingga terlihat pada
grafik bahwa nomor perakitan 3 lebih rendah dari perakitan sebelumnya. Mulai dari nomor
perakitan ketiga hingga keenam terlihat grafik terus mengalami peningkatan. Hal ini terjadi
karena Greighteen Inc. menerapkan sistem FIFO (First In First Out), sehingga komponen
yang dirakit berurutan. Komponen yang datang terlebih dahulu, maka dirakit terlebih
dahulu, dan selesai lebih dahulu. Sehingga komponen yang datang paling akhir, akan

mempunyai waktu tinggal komponen terlama dibandingkan komponen sebelumnya, karena


selisih antara waktu mulai proses dan waktu masuk komponen ke SK sangat jauh.

Anda mungkin juga menyukai