Jurnal Karakteristik Penderita Kejang Demam di Instalasi Rawat Inap Bagian Anak
Rumah Sakit Muhammad Hoesin Palembang oleh Rini Nindela, Msy. Rita Dewi, Iskandar
Z. Ansori. Populasi penelitian adalah penderita kejang demam yang dirawat inap di RSMH
Palembang sejak Januari 2006 hingga Januari 2008. Dari data yang terdapat dalam rekam
medik diketahui bahwa angka kejadian kejang demam selama periode tersebut sebesar
37,2%. Kejang demam paling banyak menyerang anak laki-laki dengan usia 1-2 tahun.
Pencetus kejang demam yang utama adalah infeksi saluran napas atas. Kejang paling sering
terjadi selama 15 menit, dengan frekuensi 2 kali kejang dalam 1 periode demam, bersifat
umum dengan jenis tonik klonik.
Sedangkan pada penelitian jurnal berjudul Gambaran Elektrolit dan Gula Darah
Pasien Kejang Demam yang Dirawat di Bangsal Anak RSUP Dr. M. Djamil Periode Januari
2010 - Desember 2012 oleh Khairunnisa Imaduddin, Iskandar Syarif, Rahmatini. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui gambaran elektrolit dan gula darah pada pasien kejang
demam yang dirawat di bangsal anak RSUP Dr. M. Djamil. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif menggunakan metode retrospektif dengan mengambil data dari bagian
rekam medis RSUP Dr. M.Djamil. Sampel penelitian adalah seluruh pasien kejang demam
yang dirawat di bangsal anak RSUP Dr. M. Djamil periode Januari 2010 - Desember 2012
yang memenuhi kriteria inklusi. Dari 173 kasus kejang demam, terdapat 51 kasus yang
memenuhi kriteria sampel penelitian. Sebagian besar sampel merupakan kejang demam
pertama (76,5%). Kejang demam kompleks didapatkan sebesar 64,7%. Kasus kejang demam
terbanyak terjadi pada kelompok usia 6 bulan < 2 tahun yaitu sebesar 51%. Kejang demam
lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan dengan perbandingan 1,4:1. Penelitian
menunjukkan penurunan nilai natrium serum (n=46, 80,4%), dan kalsium serum (n=30,
63,3%), nilai kalium serum normal (n=46, 76,1%), dan peningkatan nilai gula darah sewaktu
(n=45, 57,8%).
Dan pada penelitian yang berjudul Hubungan antara Kadar Tumor Necrosis FactorAlpha (TNF-) Plasma dengan Kejang Demam Sederhana pada Anak oleh Dewi Nurindah,
Masdar Muid, Sumarno Retoprawiro Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan
hubungan antara kadar TNF- plasma dengan kejang demam sederhana. Penelitian cross
sectional dilakukan pada Maret-April 2014 di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rumah
Sakit Umum dr. Saiful Anwar Malang. Terdapat 38 subjek yang memenuhi kriteria inklusi, 19
pasien kejang demam sederhana dan 19 pasien demam tanpa kejang (usia 6 bulan-5 tahun).
Kadar TNF- plasma diperiksa dengan ELISA. Analisis Independent t test menunjukkan
tidak terdapat perbedaan bermakna karakteristik subjek, suhu rektal dan kadar lekosit.
Analisis Mann-Whitney menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna karakteristik
subjek jenis kelamin dan kadar CRP. Kejang demam lebih banyak ditemukan pada usia yang
lebih muda dibandingkan demam tanpa kejang. Hasil Independent t test juga menunjukkan
terdapat perbedaan bermakna antara kadar TNF- plasma kelompok kejang demam sederhana
dan kelompok demam tanpa kejang (p=0,002). Hasil uji Spearman menunjukkan terdapat
korelasi negatif sedang yang bermakna antara kadar TNF- plasma kelompok kejang demam
sederhana dan kelompok demam tanpa kejang (r=-0,533; p=0,001). Dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan antara kadar TNF- plasma dengan terjadinya kejang demam
sederhana.