Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmu Ekonomi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

ISSN 2302 - 0172


pp. 21- 30

10 Pages

PENGARUH KESEMPATAN KERJA, PENDIDIKAN DAN


KESEHATAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI
ACEH
1)

Vera Sisca HS1), Abubakar Hamzah2), Mohd. Nur Syechalad3)


Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh
2,3)
Staff Pengajar Fakultas ekonomi Universitas Syiah Kuala

Abstract: Poverty population of an area can be affected by several factors such as employment,
education and health. This study is aimed to determine the effect of employment opportunities,
education and health on poverty in Aceh Province. The data used are secondary data for the period
1991-2012. Data analysis equipment used is multiple linear regression with the method of ordinary
least squares (OLS). The study found that employment opportunities, education and health are
significantly negative effect on the level of poverty in the province of Aceh. The greater the number
of employment opportunities, the better the quality of education and health status, the smaller the
number of poor. The conclusion of this study is the level of poverty in the Aceh Province is
significantly affected by the job opportunities, education and health. Therefore the Aceh provincial
government is necessary to open employment opportunities for the community, improving the
quality of education and health status.
Keyword : Poverty, Employment Opportunities, Education and Health.

Abstrak: Kemiskinan penduduk suatu daerah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Aceh. Data
yang digunakan adalah data sekunder selama periode tahun 1991-2012. Peralatan analisis data yang
digunakan adalah regresi linier berganda dengan metode ordinary least square (OLS). Penelitian
menemukan bahwa kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan berpengaruh negatif secara
signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Aceh. Semakin besar jumlah kesempatan kerja,
semakin baik kualitas pendidikan dan derajat kesehatan, semakin kecil jumlah penduduk miskin.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah tingkat kemiskinan di Provinsi Aceh
secara nyata dipengaruhi oleh kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan. Karena itu pemerintah
Provinsi Aceh dipandang perlu membuka kesempatan kerja bagi masyarakat, meningkatkan
kualitas pendidikan dan derajat kesehatan.
Kata Kunci : Kemiskinan, Kesempatan Kerja, Pendidikan dan Kesehatan.

PENDAHULUAN

jumlah masyarakat miskin dalam suatu negara

Guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan

dapat dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan

mengurangi jumlah masyarakat miskin, setiap

pembangunan. Sebaliknya angka kemiskinan

negara berupaya melakukan pembangunan.

yang

Salah satu sasaran dari pembangunan adalah

pemerintah

memperbaiki

suatu

Kegiatan pembangunan yang tidak mengubah

masyarakat menjadi lebih baik agar jumlah

kondisi kemiskinan akan menyisakan masalah

masyarakat

berkurang.

yang memicu permasalahan sosial dan politik.

Kemampuan pemerintah dalam mengurangi

Stabilitas negara akan terganggu dan biasanya

21 -

kondisi

miskin

ekonomi

dapat

Volume 1, No. , November 2013

tinggi

dapat
dalam

mengurangi
kegiatan

prestasi

pembangunan.

Jurnal Ilmu Ekonomi


Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

secara simultan akan berbalik mengganggu

suatu alat kebijakan penting untuk mengurangi

kinerja perekonominan yang sedang dibangun.

kemiskinan. Salah satu faktor yang mendasari

Karena itu, masalah kemiskinan telah menjadi

kebijakan ini adalah perbaikan kesehatan akan

agenda bersama setiap negara yang tergabung

meningkatkan produktivitas golongan miskin.

dalam

Kesehatan yang lebih baik akan meningkatkan

membangun

komitmen

tujuan

pembangunan millenium (Sundaya, 2008).

daya kerja, mengurangi hari tidak bekerja dan

Secara teoritis, kemiskinan yang dialami oleh

menaikkan output sehingga dapat membantu

masyarakat suatu daerah dapat dipengaruhi oleh

masyarakat untuk keluar dari jurang kemiskinan.

berbagai faktor di antaranya kesempatan kerja,

Program pembangunan yang dilakukan oleh

pendidikan dan kesehatan. Kesempatan kerja

pemerintah Aceh tidak hanya bertujuan untuk

dapat diartikan sebagai suatu lapangan kerja

meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi

atau semua jenis pekerjaan yang tersedia bagi

juga diharapkan mampu mengurangi jumlah

tenaga kerja untuk mencari nafkah guna

penduduk miskin. Kemampuan pemerintah

memenuhi

Semakin

dalam mengurangi jumlah penduduk miskin

banyak orang yang bekerja semakin luas

dapat digunakan sebagai salah satu indikator

kesempatan

keberhasilan

kebutuhan

hidupnya.

kerja.

Kesempatan

kerja

pembangunan.

pembangunan

Sebaliknya

mengandung pengertian lapangan usaha atau

program

dapat

dikatakan

kesempatan yang tersedia untuk bekerja akibat

mengalami kegagalan apabila tidak mampu

dari suatu kegiatan ekonomi, dengan demikian

mengurangi jumlah penduduk miskin.

kesempatan kerja mencakup lapangan pekerjaan

Tingkat kemiskinan di Aceh pada tahun

yang sudah terisi dan kesempatan kerja dapat

2010 menurun hingga 20,98 persen dari 21,80

juga

persen pada tahun 2009 dan 23,53 persen pada

diartikan

sebagai

partisipasi

dalam

pembangunan (Siregar, 2003).


Selanjutnya
masyarakat

pendidikan

suatu

daerah

tahun 2008. Penurunan ini sejalan dengan


dan

kesehatan
dapat

meskipun tren tingkat kemiskinan Indonesia

berpengaruh terhadap kemiskinan di daerah

jauh lebih rendah yaitu menjadi 13,33 persen

tersebut.

pada tahun 2010.

Sebagaimana

juga

penurunan tingkat kemiskinan secara nasional,

dikemukakan

oleh

Samuelson dan Nordhaus (2007), penyebab dan

Berdasarkan populasi, penduduk miskin

terjadinya penduduk miskin di negara yang

Aceh menurun dari 959,7 ribu jiwa pada tahun

berpenghasilan rendah adalah karena dua hal

2008 menjadi sebanyak 861,9 ribu jiwa pada

pokok, yaitu rendahnya tingkat kesehatan dan

tahun 2010, dimana sebagian besar dari mereka

gizi, dan lambatnya perbaikan mutu pendidikan.

berada di daerah pedesaan yaitu menjadi 688,5

Hal

ribu jiwa (79,88 persen).

ini

dipertegas

oleh

Arsyad

(2009)

menjelaskan intervensi untuk memperbaiki


kesehatan dari pemerintah juga merupakan

Sebagaimana
tingkat

dijelaskan

kemiskinan

yang

Volume 1, No. 4, November 2013

sebelumnya,
dialami

oleh
- 22

Jurnal Ilmu Ekonomi


Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

masyarakat

dalam

dapat

menulis (angka melek huruf). Angka Melek

dipengaruhi

oleh

kerja.

Huruf (AMH) penduduk Aceh terus mengalami

dapat

peningkatan dari 96,20 persen hingga 96,88

diartikan sebagai jumlah angkatan kerja yang

persen selama 2008- 2010. Bahkan angka ini

bekerja guna memenuhi kebutuhan hidupnya.

telah melebihi capaian angka melek huruf

Selama periode tahun 2008-2010 kondisi

Indonesia sebesar 92,19 - 92,91 persen.

Kesempatan

kerja

suatu

wilayah

kesempatan
pada

dasarnya

ketenaga kerjaan di Aceh menunjukkan perkem

Selain menggunakan angka melek huruf

bangan yang membaik. Hal ini diketahui dari

(AMH), peningkatan output pendidikan Aceh

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang

juga

semakin menurun dari 9,56 persen menjadi 8,71

berusia 10 tahun ke atas menurut ijazah

persen lalu menjadi 8,37 persen dan Tingkat

tertinggi yang dimiliki. Secara umum, terdapat

Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang

peningkatan persentase penduduk 10 tahun ke

semakin meningkat dari 60,32 persen menjadi

atas yang mempunyai ijazah SLTA menjadi

63,17 persen selama 2008-2010. Peningkatan

23,10 persen dan perguruan tinggi yaitu

TPAK ini didukung oleh peningkatan angkatan

diploma (DIII) dan sarjana (S1) menjadi 7,69

kerja di Aceh pada tahun 2010 berjumlah 1,939

persen dan pascasarjana (S2-S3) menjadi 0,23

juta orang, meningkat dari 1,793 juta orang dan

persen.

1,898 juta orang pada tahun 2008 dan 2009.


Sedangkan

penduduk

persentase

kesempatan

kerja

kesehatan

penduduk

dan

tingkat

pendidikan,

kualitas

angkatan kerja cenderung menurun dari 1,180

masyarakat

suatu

juta orang pada tahun 2008 menjadi 1,130 juta

mempengaruhi tingkat kemiskinan. Gambaran

orang pada tahun 2010.

mengenai kualitas kesehatan masyarakat dalam

juga

dapat

suatu daerah dapat dilihat dari angka harapan

memperoleh pekerjaan tentunya terkait dengan

hidup dan angka kesakitan. Kualitas kesehatan

pendidikan yang mereka miliki. Hal ini berarti

penduduk Aceh yang dilihat menurut angka

bahwa kesempatan kerja di Provinsi Aceh juga

harapan

dapat dikaitkan dengan tingkat pendidikan

peningkatan. Penduduk Aceh berumur 0 tahun

masyarakat di provinsi tersebut. Selama periode

pada tahun 2010 diperkirakan akan mencapai

tahun 2008-2010 tingkat kualitas pendidikan di

usia 68,70 tahun, meningkat sebesar 0,10 tahun

Provinsi Aceh sudah menunjukkan sedikit

dibanding dengan perkiraan tahun 2008 dan

perbaikan (BPS, 2011). Keberhasilan upaya

2008 yang mencapai masing-masing 68,50

peningkatan kualitas pendidikan dapat dilihat

tahun dan 68,60 tahun. Namun demikian,

dari

dengan

capaian angka ini masih dibawah rata-rata AHH

indikatornya antara lain adalah persentase

penduduk Indonesia berusia 0 tahun pada tahun

penduduk Aceh yang mampu membaca dan

2010 yang diperkirakan akan mencapai usia

23 -

output

kerja

daerah

kesehatan

untuk

kondisi

angkatan

yang

Selain

dari

bukan

Kemampuan

Aceh

tercermin

pendidikan

Volume 1, No. 4, November 2013

hidup

(AHH)

menunjukkan

Jurnal Ilmu Ekonomi


Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

69,43 tahun.

bank dan pinjaman lainnya), dan aset sosial

Paparan di atas menginformasikan bahwa

(misalnya jaminan sosial dan hak-hak politik).

tingkat kemiskinan di Provinsi Aceh cenderung

Ketiadaan akses dari satu atau lebih dari asset

mengalami penurunan selama periode tahun

aset di atas merupakan penyebab seseorang

2008-2010. Dalam periode tahun yang sama,

masuk ke dalam kemiskinan.

kesempatan kerja yang didasarkan pada jumlah


angkatan

kerja

dan

Smith

(2006),

kemiskinan yang terjadi di negara negara

mengalami peningkatan. Demikian pula halnya

berkembang akibat dari interaksi antara 6

dengan tingkat pendidikan dan kesehatan.

karakteristik berikut:

Tingkat pendidikan masyarakat Provinsi Aceh

1. Tingkat pendapatan nasional negara-negara

Peningkatan

bekerja

Todaro

cenderung

cenderung

yang

Menurut

mengalami
tersebut

dapat

peningkatan.

berkembang terbilang rendah, dan laju

dilihat

pertumbuhan ekonominya tergolong lambat.

dari

persentase penduduk yang miliki ijazah sekolah

2. Pendapatan

perkapita

menengah dan pendidikan tinggi. Selanjutnya

berkembang

derajat

pertumbuhannya sangat lambat, bahkan ada

kesehatan

masyarakat

yang

baik

didasarkan pada angka harapan hidup dan


angka kesakitan juga mengalami perubahan dari
tahun ke tahun. Yang menjadi pertanyaan
adalah, apakah kemiskinan di Provinsi Aceh

juga

masih

negara-negara
rendah

dan

beberapa yang mengalami stagnasi.


3. Distribusi pendapatan sangat timpang atau
sangat tidak merata.
4. Mayoritas

penduduk

di

negara-negara

terkait dengan kesempatan kerja, pendidikan

berkembang harus hidup di bawah tekanan

dan kesehatan ?. Penelitian ini adalah untuk

kemiskinan absolut.

mengetahui

pengaruh

kesempatan

kerja,

5. Fasilitas dan pelayanan kesehatan buruk

pendidikan dan kesehatan terhadap tingkat

dan sangat terbatas, kekurangan gizi dan

kemiskinan di Provinsi Aceh

banyaknya

wabah

penyakit

sehingga

tingkat kematian bayi di negara-negara


KAJIAN KEPUSTAKAAN

berkembang sepuluh kali lebih tinggi

Faktor Penyebab Kemiskinan

dibandingkan dengan yang ada di negara

World Bank mengidentifikasikan penyebab


kemiskinan dari perspektif akses dari individu

maju.
6. Fasilitas pendidikan di kebanyakan negara-

terhadap sejumlah aset yang penting dalam

negara

menunjang

kehidupan,

kurikulumnya relatif masih kurang relevan

kehidupan

(misalnya

yakni

aset

dasar

kesehatan

dan

berkembang

maupun

isi

maupun kurang memadai.

ketrampilan/ pengetahuan), aset alam (misalnya

Menurut Samuelson dan Nordhaus (2007),

tanah pertanian atau lahan olahan), aset fisik

penyebab dan terjadinya penduduk miskin di

(misalnya

negara yang berpenghasilan rendah adalah

modal,

sarana

produksi

dan

infrastruktur), asset keuangan (misalnya kredit


Volume 1, No. 4, November 2013

- 24

Jurnal Ilmu Ekonomi


Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

karena dua hal pokok, yaitu rendahnya tingkat

pengembangan

kesehatan dan gizi, dan lambatnya perbaikan

produktivitas manusia. Kenyataannya dapat

mutu pendidikan. Oleh karena itu, upaya yang

dilihat dengan melakukan investasi pendidikan

harus dilakukan pemerintah adalah melakukan

akan mampu meningkatkan kualitas sumber

pemberantasan penyakit, perbaikan kesehatan

daya

dan

pendidikan,

meningkatnya pengetahuan dan keterampilan

pemberantasan buta huruf, dan peningkatan

seseorang. Semakin tinggi tingkat pendidikan

keterampilan penduduknya. Kelima hal itu

seseorang, maka pengetahuan dan keahlian juga

adalah upaya untuk memperbaiki kualitas

akan meningkat sehingga akan mendorong

sumber daya manusia.

peningkatan produktivitas kerjanya. Rendahnya

gizi,

perbaikan

mutu

untuk

manusia

meningkatkan

yang diperlihatkan

dengan

produktivitas kaum miskin dapat disebabkan


Kesempatan Kerja dan Kemiskinan

oleh

Kemampuan seseorang untuk memperoleh


pekerjaan berdampak langsung pada perolehan
pendapatan guna memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari. Hal ini berarti bahwa kesempatan
kerja dapat berpengaruh pada probabilitas
seseorang untuk masuk dalam katagori miskin
dan tidak miskin. Dengan kata lain, kesempatan
kerja dapat berpengaruh pada kemiskinan.
Adanya keterkaitan antara kesempatan kerja
dengan kemiskinan seperti dikemukakan oleh
Sukirno

(2004)

bahwa

efek

buruk

dari

pengangguran adalah mengurangi pendapatan


masyarakat yang pada akhirnya mengurangi
tingkat kemakmuran yang dicapai seseorang.
Semakin turunnya kesejahteraan masyarakat
karena

menganggur

tentunya

akan

meningkatkan peluang mereka terjebak dalam


kemiskinan karena tidak memiliki pendapatan.

rendahnya

akses

mereka

untuk

memperoleh pendidikan (Rasidin dan Bonar,


2004).
Siregar dan Wahyuniarti (2008), di dalam
penelitiannya menemukan bahwa pendidikan
yang diukur dengan jumlah penduduk yang
lulus pendidikan SMP, SMA, dan diploma
memiliki berpengaruh besar dan signifikan
terhadap penurunan jumlah penduduk miskin.
Ini mencerminkan bahwa pembangunan modal
manusia (human capital) melalui pendidikan
merupakan

determinan

penting

untuk

menurunkan jumlah penduduk miskin.


Adanya
dengan

keterkaitan

antara

kemiskinan juga

pendidikan

dinyatakan

oleh

Jhingan (2003:223) mengemukakan tiga ciri


utama

negara

berkembang

yang

menjadi

penyebab dan sekaligus akibat yang saling


terkait pada kemiskinan. Pertama, prasarana
dan sarana pendidikan yang tidak memadai

Pendidikan dengan Kemiskinan


Teori

pertumbuhan

baru

sehingga
menekankan

pentingnya peranan pemerintah terutama dalam


meningkatkan pembangunan modal manusia
(human capital) dan mendorong penelitian dan
25 -

Volume 1, No. 4, November 2013

menyebabkan

tingginya

jumlah

penduduk buta huruf dan tidak memiliki


keterampilan ataupun keahlian. Kedua, sarana
kesehatan dan pola konsumsi buruk sehingga

Jurnal Ilmu Ekonomi


Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

hanya sebagian kecil penduduk yang bisa

pokok, yaitu rendahnya tingkat kesehatan dan

menjadi

Ketiga,

gizi, dan lambatnya perbaikan mutu pendidikan.

penduduk terkonsentrasi di sektor pertanian dan

Oleh karena itu, upaya yang harus dilakukan

pertambangan dengan metode produksi yang

pemerintah adalah melakukan pemberantasan

telah usang dan ketinggalam zaman.

penyakit,

tenaga

kerja

produktif.

perbaikan

kesehatan

dan

gizi,

perbaikan mutu pendidikan, pemberantasan


buta huruf, dan peningkatan keterampilan

Kesehatan dengan Kemiskinan


Angka Harapan Hidup (AHH) merupakan

penduduknya. Kelima hal itu adalah upaya

alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah

untuk memperbaiki kualitas sumber daya

dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk

manusia.

pada umumnya, dan meningkatkan derajat


kesehatan

pada

khususnya.

Dalam

membandingkan tingkat kesejahteraan antar


kelompok masyarakat sangatlah penting untuk
melihat angka harapan hidup. Di negara-negara
yang tingkat kesehatannya lebih baik, setiap
individu memiliki rata-rata hidup lebih lama,
dengan demikian secara ekonomis mempunyai
peluang untuk memperoleh pendapatan lebih
tinggi.

Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian,
landasan teoritis maka yang menjadi hipotesis
penelitian

ini

adalah,

kesempatan

kerja,

pendidikan dan kesehatan berpengaruh negatif


terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Aceh.
METODE PENELITIAN

Variabel penjelas bagi kemiskinan dibatasi


hanya pada kesempatan kerja, pendidikan dan

Selanjutnya,

Arsyad

(2009:221)

kesehatan.

Kesempatan

kerja

yang

menjelaskan intervensi untuk memperbaiki

dimaksudkan adalah jumlah angkatan kerja di

kesehatan dari pemerintah juga merupakan

Provinsi Aceh yang berhasil memperoleh

suatu alat kebijakan penting untuk mengurangi

pekerjaan.

kemiskinan. Salah satu faktor yang mendasari

adalah kualitas pendidikan dapat diukur dari

kebijakan ini adalah perbaikan kesehatan akan

output

meningkatkan produktivitas golongan miskin.

Pendidikan diproxi dari jumlah penduduk

Kesehatan yang lebih baik akan meningkatkan

lulusan sekolah menengah (SMP, SLTA dan

daya kerja, mengurangi hari tidak bekerja dan

Perguruan tinggi) dan dinyatakan dalam satuan

menaikkan output energi.

orang. Selanjutnya kesehatan didasarkan pada

Keterkaitan

yakni

dimaksudkan

jumlah

lulusan.

indikator tingkat kesehatan suatu masyarakat

kemiskinan juga dikemukakan oleh Samuelson

yang dalam hal ini adalah angka harapan hidup.

dan Nordhaus (2007), penyebab dan terjadinya

Data yang digunakan dalam penelitian ini

miskin

kesehatan

pendidikan

yang

dengan

penduduk

antara

Pendidikan

di

negara

yang

adalah data sekunder yang diambil dari BPS

berpenghasilan rendah adalah karena dua hal

Provinsi Aceh dan BAPPEDA Provinsi Aceh..


Volume 1, No. 4, November 2013

- 26

Jurnal Ilmu Ekonomi


Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Keseluruhan data tersebut berbentuk data time

1.

Kemiskinan adalah suatu situasi atau

series (runut waktu) selama periode tahun

kondisi yang dialami oleh seseorang atau

1991-2012 (n = 22). Pengumpulan data

kelompok

dilakukan

mengumpulkan

menyelenggarakan hidupnya sampai suatu

dokumen-dokumen yang berhubungan dengan

taraf yang dianggap manusiawi (Parwoto,

variabel yang diteliti, seperti statistik keuangan

2002:45). Kemiskinan yang dimaksudkan

daerah dari BPS, dan laporan perkembangan

dalam penelitian ini diukur dari jumlah

ekonomi keuangan daerah yang diterbitkan oleh

penduduk miskin dengan satuan jiwa.

dengan

cara

Kantor Bank Indonesia Banda Aceh.

2.

orang

yang

tidak

mampu

Kesempatan kerja diproxi kan dari jumlah


angkatan kerja yang bekerja dalam periode
tahun tertentu dinyatakan dengan satuan

Metode Analisis Data


Untuk

menguji

pengaruh kesempatan

kerja, pendidikan dan kesehatan terhadap


kemiskinan
formula

di

Provinsi

analisis

(Multiple

regresi

Aceh
linear

orang.
3.

digunakan

Pendidikan diukur dari output pendidikan


yakni

berganda

jumlah

pendidikan

Regresion) diformulasikan sebagai

penelitian

berikut (Gujarati, 2006:134).

lulusan.

yang
ini

Karena

dimaksudkan

diproxi

dari

itu,
dalam

persentase

penduduk lulusan sekolah menengah (SMP,

Y = 0 + 1X1 + 2X2 + 3X3 + e

SLTA) dan erguruan tinggi dan dinyatakan

Di mana

dalam satuan persen.

0 :
Konstanta
Y : Kemiskinan
X1 : Kesempatan Kerja
X2 : Pendidikan
X3 : Kesehatan
1, 2 dan 3 : Koefisien regresi X1, X2 dan X3
e
: Error term

4.

Kesehatan diukur melalui usia harapan


hidup

yaitu

suatu

perkiraan

rata-rata

lamanya hidup per penduduk (dalam tahun)


sejak

lahir

yang

akan

dicapai

oleh

penduduk dalam suatu wilayah dan waktu


tertentu (dalam satuan tahun).

Penggunaan regresi linier berganda sebagai


peralatan analisis data seperti dijelaskan di atas,

HASIL PEMBAHASAN

mensyaratkan adanya uji asumsi klasik. Uji

Analisis Pengaruh Kesempatan Kerja,


Pendidikan dan Kesehatan Terhadap
Kemiskinan di Provinsi Aceh

asumsi klasik yang digunakan terdiri dari uji


normalitas, multikolinieritas, autokorelasi dan
heteroskedastisitas.

Hasil analisis regresi pengaruh kesempatan

Operasional variabel penelitian ini terdiri

kerja, pendidikan dan kesehatan terhadap

dari variabel terikat dan variabel bebas.

kemiskinan di Provinsi Aceh merupakan bentuk

Masing-masing variabel tersebut dijelaskan

linier berganda dengan pendekatan kuadrat

sebagai berikut.

terkecil (ordinary least square), diperoleh hasil


persamaan sebagai berikut.

27 -

Volume 1, No. 4, November 2013

Jurnal Ilmu Ekonomi


Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Y = 2.277.816,24
-1,2202498X1
820.097,30X2 -72.008,607X3

Provinsi

Aceh

peningkatan

Dimana:

mengindikasikan

kesempatan

kerja

bahwa
dapat

meningkatkan pendapatan masyarakat, dan

Y =

Kemiskinan

pada akhirnya mereka dapat keluar dari jurang

X1 =

Kesempatan Kerja

kemiskinan. Demikian pula halnya dengan

X2 =

Pendidikan

adanya pengaruh signifikan (nyata) pendidikan

X3 =

Kesehatan

dan derajat kesehatan terhadap kemiskinan.

Berdasarkan hasil estimasi model regresi,


diketahui bahwa koefisien regresi variabel
kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan
bernilai positif. Hal ini berarti bahwa semakin
tinggi besar kesempatan kerja, semakin tinggi
pendidikan dan semakin baik derajat kesehatan
masyarakat

akan

semakin

masyarakat

miskin.

sedikit

Dengan

jumlah

kata

lain,

peningkatan kesempatan kerja, pendidikan dan


kesehatan

dapat

menurunkan

tingkat

kemiskinan masyarakat, sehingga ada hubungan


yang tidak searah antara kesempatan kerja,
pendidikan dan kesehatan dengan tingkat
kemiskinan di Provinsi Aceh.
Uji

terhadap

kemiskinan

di

pengaruh

Provinsi

Aceh

menunjukkan nilai t hitung > t tabel dan nilai pvalue < 0,05. Hal ini berarti bahwa secara
parsial, ketiga variabel independen tersebut
dapat menerangkan variasi kemiskinan di
Provinsi Aceh pada level di atas 95 persen.
Dengan kata lain, secara parsial kesempatan
kerja, pendidikan dan kesehatan berpengaruh
signifikan terhadap penurunan kemiskinan di
Provinsi Aceh.
Adanya

kesehatan masyarakat dapat membuat mereka


bekerja secara lebih baik, dan pada akhirnya
mereka dapat keluar dari jurang kemiskinan.
Hal inilah yang menyebabkan pendidikan dan
derajat kesehatan berdampak negatif pada
kemiskinan di Provinsi Aceh.
Pembuktian Hipotesis
Hasil pengujian statistik menunjukkan nilai
F hitung sebesar 16,758 dengan p-value sebesar
0,000. Nilai F tabel pada (df1=3

dan df2 = 18)

menunjukkan angka sebesar 3,160. Karena nilai


F hitung > F tabel (16,758 > 3,160) dapat
diartikan

signifikansi

kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan


terhadap

Meningkatnya tingkat pendidikan dan derajat

secara

simultan

ketiga

variabel

independen yang meliputi kesempatan kerja,


pendidikan

dan

kesehatan

berpengaruh

signifikan terhadap kemiskinan di Provinsi


Aceh, sehingga hipotesis yang menyatakan
kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan
berpengaruh negatif secara nyata terhadap
kemiskinan di Provinsi Aceh dapat diterima.
Hasil pengujian statistik uji t menunjukkan
nilai t hitung masing-masing variabel, yakni
sebesar -7,295 untuk variabel kesempatan kerja,
sebesar -2,114 untuk pendidikan dan sebesar 9,502 untuk variabel kesehatan. Nilai t tabel

pengaruh

signifikan

(nyata)

kesempatan kerja terhadap kemiskinan di

pada tingkat keyakinan 95% (df

n-2 = 22-2 = 20)

menunjukkan angka sebesar 2,086. Dengan


Volume 1, No. 4, November 2013

- 28

Jurnal Ilmu Ekonomi


Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

membandingkan nilai t hitung dengan nilai t

Provinsi Aceh. Dengan demikian dapat

tabel dapat diinterpretasikan bahwa secara

disimpulkan semakin baik derajat kesehatan

parsial kesempatan kerja, pendidikan dan

masyarakat akan semakin sedikit jumlah

kesehatan berpengaruh negatif secara nyata

masyarakat miskin. Sebaliknya apabila

terhadap kemiskinan di Provinsi Aceh.

derajat kesehatan masyarakat menurun,

Berdasarkan uraian di atas, jelaslah


bahwa adanya pengaruh negatif kesempatan
kerja, pendidikan dan kesehatan terhadap

maka jumlah penduduk miskin di Provinsi


Aceh akan meningkat.
3. Hasil

pengujian

statistik

dengan

kemiskinan yang secara matematis dapat dilihat

menggunakan statistik uji F dan uji t,

dari nilai koefisien regresi masing-masing

menyimpulkan

variabel (menunjukkan angka negatif), sudah

maupun

sesuai dengan landasan teoritis, penelitian

pendidikan dan kesehatan berpengaruh

terkait dan kerangka pemikiran logis. Semakin

negatif dan signifikan (nyata) terhadap

besar kesempatan kerja yang ditandai dengan

kemiskinan di Provinsi Aceh. Artinya

semakin banyaknya penyerapan tenaga kerja,

peningkatan

jumlah

semakin tinggi tingkat pendidikan dan derajat

pendidikan

dan

kesehatan masyarakat akan semakin rendah

masyarakat secara nyata dapat mengurangi

tingkat

jumlah penduduk miskin di Provinsi Aceh.

kemiskinan

di

Provinsi

Aceh.

baik

parsial

secara

simultan

kesempatan

kesempatan
derajat

kerja,

kerja,

kesehatan

Sebaliknya apabila kesempatan kerja berkurang,


tingkat pendidikan dan derajat kesehatan juga

Saran

rendah maka kemiskinan akan semakin tinggi.

1. Sebaiknya

pemerintah

Provinsi

Aceh

memperluas kesempatan kerja di Provinsi


KESIMPULAN DAN SARAN

Aceh, sehingga penduduk yang masuk

Kesimpulan

dalam

1. Kesempatan kerja berpengaruh negatif

memperoleh

katagori

angkatan

pekerjaan

kerja

sesuai

dapat
dengan

terhadap kemiskinan di Provinsi Aceh,

keahlian yang mereka miliki. Peningkatan

dapat

besar

kesempatan kerja dapat dilakukan dengan

kesempatan kerja akan semakin sedikit

mendorong pihak swasta untuk dapat

jumlah penduduk miskin.

membuka lapangan kerja di Provinsi Aceh.

disimpulkan

semakin

2. Pendidikan berpengaruh negatif terhadap

Selain itu, pemerintah Aceh juga dapat

kesmikinan di Provinsi Aceh. Dengan

mengundang investor untuk melakukan

demikian dapat disimpulkan semakin baik

investasi dengan tujuan dapat menyediakan

tingkat pendidikan, akan semakin sedikit

kesempatan kerja bagi penduduk Provinsi

jumlah penduduk miskin.

Aceh.

Kesehatan

berpengaruh negatif terhadap kemiskinan di


29 -

Volume 1, No. 4, November 2013

Jurnal Ilmu Ekonomi


Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

2. Sebaiknya

pemerintah

meningkatkan

kualitas

Provinsi

Aceh

pendidikan

pertahankan kebijakan asuransi kesehatan

di

bagi seluruh penduduk Aceh.

Provinsi Aceh. Secara operasional, upaya

4.

peningkatan

DAFTAR KEPUSTAKAAN

kualitas

pendidikan

dapat

dilakukan dengan cara mengoptimalkan


penggunaan anggaran pendidikan untuk
mendukung program pendidikan bagi anak
usia sekolah. Tingkatkan jumlah penerima
beasiswa pendidikan mulai dari pendidikan
dasar, menengah hingga perguruan tinggi.
Dengan demikian jumlah penduduk lulusan
sekolah menengah dan perguruan tinggi
semakin meningkat. Meningkatnya kualitas
pendidikan

ditandai

dengan

semakin

banyaknya

jumlah

lulusan

sekolah

menengah

dan

perguruan

tinggi

memungkinkan penduduk Aceh untuk dapat


bekerja

sehingga

mampu

memperoleh

pendapatan yang lebih baik, dan pada


gilirannya dapat mengeluarkan mereka dari
jurang kemiskinan.
3. Pemerintah Provinsi Aceh dipandang perlu
mengambil kebijakan yang berorientasi
pada

peningkatan

derajat

Sundaya, Y., 2008. Perluasan Model Ekonomi


Rumahtangga Usaha Tani. Jurnal Ekonomi
dan Pembangunan. Program Studi Ilmu
Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Islam
Bandung.
Siregar, H., dan Tatan S. 2003. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Pasar Tenaga Kerja
dan Implikasi Kebijakannya Terhadap Sektor
Pertanian di Kabupaten Bogor. Hasil
Penelitian. IBP Bogor.
Arsyad, L., 2009. Ekonomi Pembangunan, Edisi
Keempat.
Bagian
Penerbitan
STIE
Yogyakarta: YKPN.
Badan Pusat Statistik, 2002. Statistik Daerah
Provinsi Aceh, BPS Provinsi Aceh.
Samuelson, Paul A dan William D. Nordhaus, 2007.
Ilmu Makro Ekonomi, Edisi Bahasa Indonesia.
Jakarta: PT Media Global Edukasi.
Sumodiningrat, G., 2009. JPS dan Pemberdayaan.
Jakarta: Gramedia.
Todaro, MP dan Smith, 2006. Pembangunan
Ekonomi. Edisi Sembilan. Jilid I. Jakarta:
Erlangga.
Jhingan, ML., 2003. Ekonomi Pembangunan dan
Perencanaan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Gujarati, D., 2006. Ekonometrika Dasar. Alih
Bahasa: Sumarno Zain. Jakarta: Erlangga.
Sukirno, S., 2004. Makro Ekonomi. Jakarta:
Rajawali Press.

kesehatan

masyarakat. Tingkatkan alokasi belanja


pemerintah

dalam

bidang

kesehatan

terutama untuk penyediaan infrastruktur


pendukung

layanan

kesehatan

bagi

masyarakat, termasuk penyediaan tenaga


kesehatan

sebagai

kesehatan

guna

provider
memenuhi

layanan
kebutuhan

masyarakat akan layanan jasa kesehatan.


Tingkatkan sosialisasi tentang pentingnya
kesehatan

bagi

masyarakat,

dan

Volume 1, No. 4, November 2013

- 30

Anda mungkin juga menyukai