Anda di halaman 1dari 4

NAMA

:ALVIN

NIM

M.K

:KDK

DOSEN

: Y U A N I T A W, S.Kep., Ns., MS

PERTANYAAN:
1. Pasien M, perempuan, 34 tahun, berada dalam kondisi darurat untuk
operasi setelah kecelakaan kendaraan sepeda motor yang parah. Anda
telah diberitahu bahwa kedua anaknya telah tewas dalam kecelakaan
tersebut. Dia hampir histeris dan meminta anda berulang kali
menanyakan tentang kondisi anak-anaknya saat anda mempersiapkan
dirinya untuk operasidarurat. Apakah anda memberitahu pasien
tersebut mengenai kebenaran tentang anak-anaknya saat ini atau
menunggu sampai setelah operasi ?
Jelaskan mengenai keputusan yang akan anda pilih !! prinsip etik apa
yang menjadi pertimbangan anda dalam mengambil keputusan ??
Jawaban
Dari kasus di atas menunjukan bahwa suatu dilema yang dialami
oleh seorang perawat untuk memberikan informasi kepada pasien
mengenai apa yang terjadi dengan kondisinya sebab hal tersebut
merupakan hak pasien yang harus dipenuhi. Perawat harus mampu
memberikan penjelasan kepada pasien mengenai kondisi dan
pertimbangan-pertimbangan
yang
perlu
dipikirkan
demi
kebaikan pasiennya. Perawat juga harus melindungi hak pasien
yang telah diatur dalam kode etik keperawatan, meliputi hak
untuk
mendapatkan
perawatan,
hak untuk
memilih
dan
memutuskan perawatan atau pengobatan untuk diriny a sendiri
serta hak untuk mendapatkan informasi secara baik tentang kondisi
yang di alami oleh pasien. Namun perawat juga tidak dapat
mengabaikan kode etik yang tertuang dalam undang-undang yang
membatasi kewenangan tindakan yang boleh dilakukan perawat. Jika
ditinjau dari prinsip-prinsip etik, maka yang menjadi pertimbangan
dalam pengambilan keputusan yaitu perawat menggunakan prinsip
VERACITY.
Veracity atau kejujuran merupakan suatu hal kebenaran yang
harus disampaikan perawat kepada pasiennya. Terkait dengan
informasi yang disampaikan kepada pasien harus akurat,
komprehensif dan obyektif sehingga pasien mengerti dan paham
mengenai keadaan dirinya. Karena kebenaran merupakan dasar
dalam membentuk hubungan saling percaya dengan pasien.

Prinsip VERACITY yang di ambil oleh perawat bukan


langsung mengatakan secara jujur kepada pasien bahwa anakanak pasien Ny.M telah meninggal dunia ketika kecelakaan
tetapi perawat menunda untuk memberitahukan kepada pasien
mengenai kondis anak-anaknya dengan mempertimbangkan
beberapa hal bahwa pasien sementara dipersiapkan untuk
dilakukan operasi darurat pasca kecelakaan yang dialami.
Apabila perawat memberitahukan secara jujur kepada pasien
Ny.M, maka hal tersebut akan berdampak pada penderitaan
Psikis Ny.M, sebab pasien akan beranggapan bahwa anaknya
meninggal akibat perbuatan Ny.M.
2. Pasien J, seorang laki-laki, 35 tahun, terlibat dalam perkelahian dan
berkelanjutan sehingga dia mendapatkan laserasi besar di pusat
dahinya. Pasien datang ke IGD dan hasil pemeriksaan ditemukan
laserasi 10 cm pada dahi. Berbicara yang melantur, dan ia mengakui
minum 10 gelas bir selama beberapa jam terakhir. IGD sangat sibuk
dengan kasus yang lebih mendesak, dan pasien menjadi tidak sabar
karena menunggu. Pasien J ingin pergi, tapi didesak oleh perawat IGD
untuk menunggu dan mengatakan bahwa ia tidak akan menunggu lebih
lama lagi dan berniat mengemudi sendiri pulang kerumah.
Jelaskan langkah-langkah proses pengambilan keputusan yang akan
anda lakukan untuk menghadapi situasi tersebut !!! Gunakan proses
pengambilan keputusan !!!
Jawaban
Langkah-langkah proses pengambilan keputusan yang akan di lakukan
untuk memecahkan dilema etik perawat pada Pasien J adalah sebagai
berikut :
a. Mengkaji situasi
Dalam hal ini ini perawat harus bisa melihat situasi, mengidentifikasi
masalah masalah dan menganalisa situasi. Dari kasus diatas dapat
ditemukan permasalahan atau situasi sebagai berikut :
Tn J menggunakan haknya sebagai pasien untuk mendapatkan
perawatan medis akibat perkelahian.
Dari hasil pemeriksaan ditemukan laserasi 10 cm pada dahi.
Pasien Tn J berbicara yang melantur akibat meneguk minuman
BIR sebanyak 10 gelas.
Perawat IGD sibuk dengan kasus yang lebih mendesak sehingga
pasien Tn J menjadi tidak sabar untuk menunggu. Akan tetapi
pasien J tidak sabar untuk menunggu dan ia mengatakan tidak
akan menunggu sehingga berniat untuk mengemudi sendiri
pulang ke rumah.
Perawat merasa bingung dan dilema akibat diperhadapkan
dengan kasus pasien J, dimana perawat harus memenuhi haknya

pasien untuk mendapatkan perawatan, informasi dan kondisi


yang dialami.
b. Mendiagnosa masalah Etik moral
Berdasarkan kasus dan analisa situasi diatas, maka bisa
menimbulkan etik moral jika perawat IGD tidak memberikan
informasi yang baik kepada Pasien J dengan kondisinya karena itu
merupakan hak pasien J untuk mendapatkan informasi dan
perawatan tentang kondisi pasien pasca perkelahian.
c. Membuat Tujuan dan Rencana Pemecahan
Perawat akan memberikan informasi kepada pasien J mengenai
hasil pemeriksaan saat itu juga, serta menjelaskan kondisi IGD
yang sementara menangani kasus Darurat.
Hal ini bertujuan untuk pasien J bisa mengerti tentang kondisinya
dan bisa menunggu sementara waktu agar petugas IGD
menyelesaikan masalah yang lebih penting selesai, setelah itu
baru melakukan perawatan pada pasien Tn.J
Perawat akan melakukan tanggung jawabnya sebagai perawat
dalam memenuhi hak-hak pasien terutama hak Pasien J .
Hal ini bertujuan supaya pasien J merasa dihargai dan dihormati
haknya sebagai pasien serta perawat tidak melanggar etika
keperawatan. Hal ini juga berdampak pada psikologisnya dan
proses penyembuhan.
d. Melaksanakan Rencana
Alternatif-alternatif rencana tersebut harus dipertimbangkan dan
didiskusikan dengan tim medis lain yang terlibat agar supaya tidak
melanggar kode etik keperawatan. Sehingga, bisa diputuskan mana
alternatif yang akan di ambil. Dalam mengambil keputusan pada
pasien dengan dilema etik harus berdasar pada prinsip-prinsip moral
yang berfungsi untuk membuat secara spesifik apakah suatu
tindakan dilarang , diperlukan atau diizinkan dalam situasi tertentu
yang meliputi :
Autonomy / otonomi
Pada prinsip ini perawat harus menghargai apa yag menjdi
keputusan pasien. Sehingga ketika pasien menuntut haknya maka
perawat harus mengutamakan hak tersebut untuk mendapatkan
informasi tentang hasil pemeriksaan dan perawatan yang akan
dilakukan.
Non Maleficience / tidak merugikan Pasien
Keputusan yang dibuat oleh perawat IGD nantinya tidak akan
menimbulkan kerugian pada pasien J baik secara fisik ataupun
psikis.
Benefecience / Melakukan yang baik atau manfaat
Prinsip ini mendorong perawat untuk melakukan sesuatu hal atau
tindakan yang baik dan tidak merugikan pasien J. Sehingga

perawat IGD bisa memilih diantara 2 alternatif di atas mana yang


paling baik dan tepat untuk Pasien J dan sangat tidak merugikan
Pasien J.
Justice / Keadilan
Perawat IGD harus menerapkan Prinsip moral adil dalam
memberikan perawatan atau pelayanan kepada pasien J. Adil
berarti Pasien J mendapatkan haknya sebagaimana pasien yang
lain juga mendapatkan hak tersebut yaitu memperoleh informasi
tentang hasil pemeriksaan dan tindakan perawatan yang akan
diberikan secara jelas sesuai dengan kondisinya.
Veracity / Kejujuran
Perawat harus bertindak jujur dan jangan menutup-nutupi atau
membeohongi pasien J tentang kondisi yang di alami. Karena hal
ini merupakan kewajiban dan tanggung jawab perawat untuk
memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Pasien J secara
benar dan jujur sehingga pasien J akan merasa dihargai dan
dipenuhi haknya.
Neglicience / Kewajiban
Perawat memiliki kewajiban untuk memberikan suatu pelayanan
atau perawatan kepada pasien J sehingga masalah yang dialami
dapat teratasi.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan prinsip etik, maka


keputusan yang dapat diambil dari dua alternatif pada kasus
diatas adalah :
1. Secara langsung memberikan informasi tentang kondisi pasien
setelah hasil pemeriksaan selesai dan didiskusikan dengan
semua perawat IGD yang terlibat. Mengingat alternatif ini akan
membuat pasien lebih dihargai dan dipenuhi haknya sebagai
pasien.
2. Hasil keputusan kemudian dilaksanakan sesuai rencana
dengan pendekatan-pendekatan dan caring serta komunikasi
teraupetik.
e. Evaluasi
Alternatif yang dilaksanakan kemudian di monitoring dan di evaluasi
sejauh mana Pasien J beradaptasi dengan informasi yang telah
diberikan. Apabia Pasien J Masih belum memahami maka
pendekatan-pendekatan tetap terus dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai