Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

PERILAKU KESEHATAN
Diajukan untuk memenuhi tugas dr. Rokayah MM.

Disusun oleh :

Herwindo.

Liana Arpian

Ilham Adha M.

Mateus Amaral.

Ivan Yudha.

Mita Ayu P.

Kamelia Anggraeni.

Muhammad Rofdan H.

Khairil Aprizal

TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI


POLITEKNIK AL-ISLAM
BANDUNG
2015

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat ALLAH YME yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, serta kenikmatan-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan Makalah tentang PERILAKU KESEHATAN
dengan baik dan lancar.
Penulis menyadari dalam pembuatan tugas ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan. Sehingga tugas yang sederhana ini dapat menjadi
bahan bacaan yang bermanfaat bagi para pembaca untuk peningkatan mutu
pendidikan. Akhir kata kami ucapkan terima kasih atas kesempatan yang
diberikan kepada kami.

Bandung 4 Juli 2015

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1.Latar Belakang.......................................................................1
1.2.Rumusan Masalah..................................................................1
1.3.Tujuan Penulisan....................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1.Perilaku.................................................................................. 3
2.1.1.................................................Dilihat dari Segi Biologis:
3
2.1.2...............................................Dilihat dari Segi Psikologis
3
2.2.Kesehatan.............................................................................. 4
2.3.Perilaku Sehat........................................................................5
2.4.Perubahan Perilaku Sehat......................................................9
2.5.Proses Perubahan Perilaku...................................................10
2.6.Hubungan Kesehatan dengan Perilaku.................................11
2.7.Pencegahan , Tujuan dan Dampak Hidup Sehat...................12
2.7.1.....................................................................Pencegahan
12
2.7.2.............................................................................. Tujuan
12
2.7.3............................................................................... Akibat
12
2.8.Upaya Perubahan Perilaku Kesehatan..................................13
2.9.Teori Teori Perilaku Kesehatan dan Perubahanya...............15
2.9.1........................Teori ABC (Sulzer, Azaroff, Mayer : 1977 )
15
2.9.2..........Teori REATION ACTION (FESBEIN &AJZEN :1980 )
15
2.9.3.........Teori PRECED-PROCEED ( Lawrence Green : 1991 )
16
2.9.4........Teori BEHAVIOR INTENTION( Snehendu Kar : 1980 )
16
2.9.5.................Teori THOUGHT AND FEELING ( WHO:1984)
17

BAB III PENUTUP...............................................................................................18

3.1.Kesimpulan..........................................................................18
3.2.Saran................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................19

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perilaku adalah merupakan perbuatan/tindakan dan perkataan
seseorang yang sifatnya dapat diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang
lain ataupun orang yang melakukannya. Berdasarkan sifatnya perilaku
terbagi menjadi dua, yaitu perilaku perilaku baik dan buruk.
Tolak ukur perilaku yang baik dan buruk ini pun dinilai dari normanorma yang berlaku dimasyarakat. Baik itu norma agama, hukum,
kesopanan, kesusialaan, dan norma-norma lainnya.
Dalam kesehatan hubungan perilaku sangatlah erat sekali. Sungguh
besar efek perilaku tersebut bagi kesehatan, begitu pula dengan kesehatan
yang baik akan tercermin apabila seseorang tersebut melakukan perilaku
yang baik.
Maka dari itu dalam makalah ini, penulis hanya membahas tentang
hubungan kesehatan dengan perilaku, factor-faktor penyebab rendahnya
perilaku yang baik, dampaknya serta control perilaku kearah yang lebih
baik, sesuai dengan judul makalah yaitu hubungan kesehatan dengan
perilaku.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Apa yang dimaksud dengan perilaku kesehatan?


Apa hubungan ilmu perilaku dengan kesehatan?
Bagaimana upaya perubahan perilaku kesehatan?
Apa saja teori teori perilaku kesehatan dan perubahannya?

1.3. Tujuan Penulisan


Adapun Tujuan dari penulisan makalh ini.
1. Mengetahui dan memahami yang dimaksud dengan perilaku kesehatan.
1

2. Mengetahui dan memahami hubungan ilmu perilaku dengan kesehatan.


3. Mengetahui dan memahami Bagaimana upaya perubahan perilaku
kesehatan.
4. Mengetahui dan memahami teori teori perilaku kesehatan dan
perubahannya.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Perilaku
Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu
tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan
tujuan dan baik disadari maupun tidak. Perilaku merupakan kumpulan
berbagai faktor yang saling berinteraksi. Seiring dengan tidak disadari
bahwa interaksi itu sangat kompleks sehingga kadang- kadang kita tidak
sempat memikirkan penyebab seseorang menerapkan perilaku tertentu.
Karena itu amat penting untuk dapat menelaah alasan dibalik perilaku
individu, selama ia mampu mengubah perilaku tersebut.
2

2.1.1. Dilihat dari Segi Biologis:


Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme
( makhluk hidup ) yang bersangkutan. Dari sudut pandang biologis,
semua makhluk hidup mulai dari tumbuhan, hewan, dan manusia
berperilaku, karena mempunyai aktivitas masing masing. Perilaku
manusia adalah semua tindakan atau aktivitas manusia, baik yang
diamati lansung maupun yang tidak dapat diamati pihak luar
2.1.2. Dilihat dari Segi Psikologis
Menurut Skiner (1938 ), perilaku adalah suatu respon atau
reaksi seseorang te rhadap stimulus ( rangsangan dari luar .
pengertian itu dikenal dengan teori S-O-R (stimulus-organismerespons).skiner membedakan respons tersebut menjadi 2 jenis, yaitu
respondent response (reflexive) dan operant response (instrumental
response).
Secara lebih proposional perilaku dapat diartikan suatu
respons organisme atau seseoang terhadap rangsangan (stimulus) dari
luar subjek tersebut. Respon ini berbentuk 2 macam, yakni:
Bentuk pasif adalah respon internal yaitu terjadi didalam diri
manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain.
Misalnya berpikir , tanggapan atau sikap batin dan pengetahuan.
Bentuk aktif yaitu apabila perilaku itu jelas dapat diobservasi
secara langsung. Perilaku sudah tampak dalam bentuk tindakan nyata
makan disebut overt behavior.

2.2. Kesehatan
Definisi Sehat, Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya
terbebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan
manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual.

Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu
keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak
hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).Definisi WHO
tentang sehat mempunyui karakteristik berikut yang dapat meningkatkan.
konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994):
1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan
eksternal.
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka
kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsurunsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan
bagian integral kesehatan. Dalam pengertian yang paling luas sehat
merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri
dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual,
spiritual dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, social, dan ekonomi)
dalam mempertahankan kesehatannya.
2.3. Perilaku Sehat
Menurut

Becker.

Konsep

perilaku

sehat

ini

merupakan

pengembangan dari konsep perilaku yang dikembangkan Bloom. Becker


menguraikan perilaku kesehatan menjadi tiga domain, yakni pengetahuan
kesehatan (health knowledge), sikap terhadap kesehatan (health attitude)
dan praktek kesehatan (health practice). Hal ini berguna untuk mengukur
seberapa besar tingkat perilaku kesehatan individu yang menjadi unit
analisis penelitian. Becker mengklasifikasikan perilaku kesehatan menjadi
tiga dimensi :
1. Pengetahuan Kesehatan Pengetahuan tentang kesehatan mencakup apa
yang diketahui oleh seseorang terhadap cara-cara memelihara kesehatan,
seperti pengetahuan tentang penyakit menular, pengetahuan tentang

faktor-faktor

yang

terkait.

dan

atau

mempengaruhi

kesehatan,

pengetahuan tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan pengetahuan


untuk menghindari kecelakaan.
2. Sikap terhadap kesehatan Sikap terhadap kesehatan adalah pendapat atau
penilaian

seseorang

terhadap

hal-hal

yang

berkaitan

dengan

pemeliharaan kesehatan, seperti sikap terhadap penyakit menular dan


tidak menular, sikap terhadap faktor-faktor yang terkait dan atau
mempengaruhi kesehatan, sikap tentang fasilitas pelayanan kesehatan,
dan sikap untuk menghindari kecelakaan.
3. Praktek kesehatan Praktek kesehatan untuk hidup sehat adalah semua
kegiatan atau aktivitas orang dalam rangka memelihara kesehatan,
seperti tindakan terhadap penyakit menular dan tidak menular, tindakan
terhadap faktor-faktor yang terkait dan atau mempengaruhi kesehatan,
tindakan tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan tindakan untuk
menghindari kecelakaan.
Selain Becker, terdapat pula beberapa definisi lain mengenai
perilaku kesehatan. Menurut Solita, perilaku kesehatan merupakan segala
bentuk pengalaman dan interaksi individu dengan lingkungannya,
khususnya yang menyangkut pengetahuan dan sikap tentang kesehatan,
serta tindakannya yang berhubungan dengan kesehatan. Sedangkan Cals dan
Cobb mengemukakan perilaku kesehatan sebagai: perilaku untuk
mencegah penyakit pada tahap belum menunjukkan gejala (asymptomatic
stage).
Menurut Skinner perilaku kesehatan (healthy behavior) diartikan
sebagai respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan
dengan sehat-sakit, penyakit, dan faktor-faktor yang mempengaruhi
kesehatan seperti lingkungan, makanan, minuman, dan pelayanan kesehatan.
Dengan kata lain, perilaku kesehatan adalah semua aktivitas atau kegiatan
seseorang, baik yang dapat diamati (observable) maupun yang tidak dapat
diamati

(unobservable),

yang

berkaitan

dengan

pemeliharaan

dan

peningkatan kesehatan. Pemeliharaan kesehatan ini mencakup mencegah


atau melindungi diri dari penyakit dan masalah kesehatan lain,

meningkatkan kesehatan, dan mencari penyembuhan apabila sakit atau


terkena masalah kesehatan
Perilaku sehat adalah sifat pribadi seperti kepercayaan, motif, nilai,
persepsi dan elemen kognitif lainnya yang mendasari tindakan yang
dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya,
termasuk pencegahan penyakit, perawatan kebersihan diri, penjagaan
kebugaran melalui olah raga dan makanan bergiz. Perilaku sehat
diperlihatkan oleh individu yang merasa dirinya sehat meskipun secara
medis belum tentu mereka betul-betul sehat.
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang
terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem
pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan. Secara lebih rinci perilaku
kesehatan mencakup :
1. Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit yaitu bagaimana manusia
merespon baik secara pasif maupun aktif sehubungan dengan sakit dan
penyakit. Perilaku ini dengan sendirinya berhubungan dengan tingkat
pencegahan penyakit
a. Perilaku sehubungan dengan peningkatan

dan pemeliharaan

kesehatan misalnya makan makanan bergizi, dan olahraga.


b. Perilaku pencegahan penyakit misalnya memakai kelambu untuk
mencegah malaria, pemberian imunisasi. Termasuk juga perilaku
untuk tidak menularkan penyakit kepada orang lain.
c. Perilaku sehubungan dengan pencarian pengobatan misalnya usaha
mengobati penyakitnya sendiri, pengobatan di fasilitas kesehatan
atau pengobatan ke fasilitas kesehatan tradisional.
d. Perilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan setelah sembuh
dari penyakit misalnya melakukan diet, melakukan anjuran dokter
selama masa pemulihan.
2. Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan. Perilaku ini mencakup
respon terhadap fasilitas pelayanan, cara pelayanan, petugas kesehatan
dan obat obat.
3. Perilaku terhadap makanan. Perilaku ini mencakup pengetahuan,
persepsi, sikap dan praktek terhadap makanan serta unsur unsur yang

terkandung di dalamnya., pengelolaan makanan dan lain sebagainya


sehubungan dengan tubuh kita.
4. Perilaku terhadap lingkungan sehat adalah respon seseorang terhadap
lingkungan sebagai salah satu determinan kesehatan manusia. Lingkup
perilaku ini seluas lingkup kesehatan lingkungan.itu sendiri.
Dari batasan ini perilaku kesehatan dapat diklasifikan menjadi 3 kelompok:
1. Perilaku Pemeliharaan Kesehatan (health maintenance) Adalah perilaku
atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan
agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit. Oleh
sebab itu perilaku pemeliharaan kesehatan ini terdiri dari 3 aspek :
a. Perilaku pencegahan penyakit, dan penyembuhan penyakit bila sakit,
serta pemulihan kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakit.
b. Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam keadaan
sakit.
c. Perilaku gizi (makanan dan minuman).
2. Perilaku Pencarian dan Penggunaan Sistem atau Fasilitas Pelayanan
Kesehatan atau Sering disebut Perilaku Pencarian pengobatan (Heath
Seeking Behavior). Adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang
pada saat menderita dan atau kecelakaan. Tindakan atau perilaku ini
dimulai dari mengobati sendiri (self treatment) sampai mencari
pengobatan ke luar negeri.
3. Perilaku Kesehatan Lingkungan Adalah bagaimana seseorang merespon
lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial budaya dan bagaimana,
sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya.
Seorang ahli lain (Becker, 1979) membuat klasifikasi lain tentang
perilaku kesehatan ini.
a. Perilaku hidup sehat
Adalah perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya atau
kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatikan
kesehatannya. Perilaku ini mencakup antar lain :
1.
2.
3.
4.
5.

Menu seimbang
Olahraga teratur
Tidak merokok
Tidak minum-minuman keras dan narkoba
Istirahat yang cukup
7

6. Mengendalian stress
7. Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan
b. Perilaku Sakit
Mencakup respon seseorang terhadap sakit dan penyakit.
Persepsinya terhadap sakit, pengetahuan tentang penyebab dan
gejala penyakit, pengobatan penyakit dan sebagainya, dsb.

c. Perilaku peran sakit (the sick role behavior)


Perilaku ini mencakup:
1. Tindakan untuk memperoleh kesembuhan
2. Mengenal/mengetahui fasilitas atau sasaran

pelayanan

penyembuhan penyakit yang layak.


3. Mengetahui hak (misalnya: hak memperoleh perawatan, dan
pelayanan kesehatan).
2.4. Perubahan Perilaku Sehat
Telah menjadi pemahaman umum, perilaku merupakan diterminan
kesehatan yang menjadi sasaran dari promosi untuk mengubah perilaku
( behaviour change ). Perubahan perilaku kesehatan sebagai tujuan dari
promosi atau pendidkan kesehatan, sekurang- kurangnya mempunyai 3
dimensi, yakni :

Mengubah perilaku negative (tidak sehat) menjadi perilaku positif

(sesuai dengan nilai nilai kesehatan)


Mengembangkan perilaku positif ( pembentukan atau pengambangan

perilau sehat ).
Memelihara perilaku yang sudah positif atau perilaku yang sudah sesuai
dengan norma/nilai kesehatan ( perilaku sehat ). Dengan perkatan
mempertahankan perilaku sehat yang sudah ada.

Perilaku seseorang dapat berubah jika terjadi ketidakseimbangan


antara kedua kekuatan di dalam diri seseorang.
Beberapa rangsangan dapat menyebabkan orang merubah perilaku
mereka :
1. Faktor Sosial
Factor sosial sebagai factor eksternal yang mempengaruhi
perilaku antara lain sktruktur sosial, pranata pranata sosial dan
permasalahan permasalahan sosial yang lain. Pada factor sosial ini bila
seseorang berada pada lingkungan yang baik yang maka orang tersebut
akan memiliki perilaku sehat yang baik sedangkan sebaliknya bila
seseorang berada pada lingkungan yang kurang baik maka orang tersebut
akan memiliki perilaku sehat yang kurang baik juga. Dukungan sosial
( keluarga, teman ) mendorong perubaha perubahan sehat. Contohnya
konsumsi alcohol, kebiasaan merokok, dan perilaku seksual.
2. Faktor Kepribadian
Faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku salah satunya
adalah perilaku itu sendiri (kepribadian) yang dimana dipengaruhi oleh
karakteristik individu, penilaian individu terhadap perubahan yang di
tawarkan, interaksi dengan petugas kesehatan yang merekomen-dasikan
perubahan perilaku, dan pengalaman mencoba merubah perilaku yang
serupa. Contohnya yang berhubungan adalah rasa kehatian hatian,
membatasi porsi pemakaian internet pada waktu waktu tertentu agar
tidak menjadi addicted, ini akan membantu individu agar dengan tidak
menjadikan hal tersebut suatu kebiasaan ( habit) yang dapat merubah
perilaku.
3. Faktor Emosi
Rangsangan yang bersumber dari rasa takut, cinta, atau harapan
harapan yang dimiliki yang bersangkutan. Contohnya berhubungan
dengan stress yang mendorong melakukan perilaku tidak sehat seperti
merokok.

2.5. Proses Perubahan Perilaku


Untuk proses perubahan perilaku biasanya diperlukan waktu lama,
jarang ada orang yang langsung merubah perilakunya. Kadang- kadang
orang merubah perilakunya karena tekanan dari masyarakat lingkunganya,
atau karena yang bersangkutan ingin menyesuaikan diri dengan norma yang
ada. Proses terjadinya perubahan ini tidak semena mena dapat tercapai dan
harus benar- benar teruji, ada 5 tingkatan perubahan perilaku :

1. Prekontemplasi :
Belum ada niat perubahan perilaku
2. Kontemplasi :
Individu sadar adanya masalahnya dan secara serius ingin
mengubah perilakunya menjadi lebih sehat.
Belum siap berkomitmen untuk berubah.
3. Persiapan :
Individu siap berubah dan ingin mengejar tujuan.
Sudah pernah melakukan tapi masih gagal.
4. Tindakan :
Individu sudah melakukan perilaku sehat, sekurangnya 6 bulan
dari sejak mulai usaha memberlakukan perilaku hidup sehat.
5. Pemeliharaan :
Individu berusaha mempertahankan perilaku sehat yang telah

dilakukan ( 6 bulan dilhat kembali).


Mungkin berlangsung lama.
6 bulan dilihat kembali.

2.6. Hubungan Kesehatan dengan Perilaku


Seperti yang telah di jelaskan di Bab sebelumnya , hubungan
kesehatan dengan perilaku sangatlah erat san saling berkesinambungan,
individu yang sehat akan tercermin dari perilaku yang sehat pula.
Sebaliknya juga begitu perilaku yang sehat akan mencerminkan individu
dengan kualitas hidup baik.

10

Manfaat dari hidup sehat yang paling penting adalah meningkatkan


produktivitas kita dengan segala kemampuan dan potensi diri kita. Untuk itu
konsep hidup sehat seperti tingkatkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat) harus dipupuk dari tiap individu untuk dapat meningkatkan kualitas
hidup yang sehat.

2.7. Pencegahan , Tujuan dan Dampak Hidup Sehat


2.7.1.Pencegahan
Perilaku pencegahan penyakit ( health prevention ) adalah
respon

untuk

melakukan

pencegahan

penyakit

dan

upaya

mepertahankan dan meningkatkan kesehatannya / segala tindakan


secara medis direkomendasikan, dialkukan secara sukarela oleh
seseorang yang percaya dirinya sehat dan bermaksud untuk
mencegah penyakit atau ketidakmampuan atau untuk mendeteksi
penyakit yang tidak tampak nyata ( asimptomatik ). Pada proses
pencegahan dapat dilakukan dalam dua bentuk medis dan non medis.
Contoh pencegahan secara Medis : imunisasi, makan
makanan bergizi yang mengandung kebutuhan tubuh.
Contoh pencegahan Non-Medis : olahraga teratur, tidak
merokok, tidak minum minuman keras dan alcohol, istirahat yang
cukup. Selain itu perilaku dan gaya hidup yang positif bagi kesehatan
( misalnya, tidak gonta ganti pasangan, adaptasi dengan lingkungan )
2.7.2.Tujuan
Tujuan dari perilaku sehat dan perubahan perilaku sehat
adalah agar terjadinya suatu pola hidup sehat yang menunjukan
kepada kebiasaan.
2.7.3.Akibat
Akibat Perilaku Sehat:
a. Reinforcement (Peningkatan)

11

Reinforcemen merupakan sesuatu yang dilakukan yang


dapat membawa kesenangan dan kepuasan.
Contohnya:

Positive reinforcement : anak kecil yang mau cuci tangan

sebelum makan bila di berikan mainan.


Negative reinforcement : anda minum milanta agar sakit
maag hilang.

b. Extincion (peniadaan).
Extincion merupakan perilaku sehat yang apabila
konsekuensinya di hilangkan maka akan melemah responnya jika
tidak ada stimuli/reinforcer lain yang mempertahankan perilaku
sehat.Contohnya: anak kecil yang mau cuci tangan sebelum
makan bila di berikan mainan tetap melakukan perilaku sehatnya
karena pujian orang tua atau kepuasan karena tangannya bersih
dari kuman
c. Punishment (hukuman)
Punishment merupakan perilaku yang apabila dilakukan
dan membawa konsekuensi yang tidak menyenangkan cenderung
ditekan.Contohnya: anak kecil yang bermain dengan benda tajam
seperti pisau dimarahi oleh Ibunya, akan tidak mengulanginya
lagi.

2.8. Upaya Perubahan Perilaku Kesehatan


Hal yang penting di dalam perilaku kesehatan adalah masalah
pembentukan dan perubahan perilaku. Karena perubahan perilaku
merupakan tujuan dari pendidikan kesehatan atau penyuluhan kesehatan
sebagai penunjang program kesehatan lainnya. Perubahan yang dimaksud
bukan hanya sekedar covert behaviour tapi juga overt behaviour. Di dalam
program program kesehatan, agar diperoleh perubahan perilaku yang
sesuai dengan norma norma kesehatan diperlukan usaha usaha yang
12

konkrit dan positip. Beberapa strategi untuk memperoleh perubahan


perilaku bisa dikelompokkan menjadi tiga bagian :
1. Menggunakan kekuatan / kekuasaan atau dorongan
Dalam hal ini perubahan perilaku dipaksakan kepada sasaran
sehingga ia mau melakukan perilaku yang diharapkan. Misalnya dengan
peraturan peraturan / undang undang yang harus dipatuhi oleh
masyarakat. Cara ini menyebabkan perubahan yang cepat akan tetapi
biasanya tidak berlangsung lama karena perubahan terjadi bukan
berdasarkan kesadaran sendiri. Sebagai contoh adanya perubahan di
masyarakat untuk menata rumahnya dengan membuat pagar rumah pada
saat akan ada lomba desa tetapi begitu lomba / penilaian selesai banyak
pagar yang kurang terawat.
2. Pemberian informasi
Adanya

informasi

tentang

cara

mencapai

hidup

sehat,

pemeliharaan kesehatan , cara menghindari penyakit dan sebagainya akan


meningkatkan

pengetahuan

masyarakat.

Selanjutnya

diharapkan

pengetahuan tadi menimbulkan kesadaran masyarakat yang pada


akhirnya akan menyebabkan orang berperilaku sesuai pengetahuan yang
dimilikinya. Perubahan semacam ini akan memakan waktu lama tapi
perubahan yang dicapai akan bersifat lebih langgeng.
3. Diskusi partisipatif
Cara ini merupakan pengembangan dari cara kedua dimana
penyampaian informasi kesehatan bukan hanya searah tetapi dilakukan
secara partisipatif. Hal ini berarti bahwa masyarakat bukan hanya
penerima yang pasif tapi juga ikut aktif berpartisipasi di dalam diskusi
tentang informasi yang diterimanya. Cara ini memakan waktu yang lebih
lama dibanding cara kedua ataupun pertama akan tetapi pengetahuan
kesehatan sebagai dasar perilaku akan lebih mantap dan mendalam
sehingga perilaku mereka juga akan lebih mantap.

13

Apapun cara yang dilakukan harus jelas bahwa perubahan perilaku


akan terjadi ketika ada partisipasi sukarela dari masyarakat, pemaksaan,
propaganda politis yang mengancam akan tidak banyak berguna untuk
mewujutkan perubahan yang langgeng.
2.9. Teori Teori Perilaku Kesehatan dan Perubahanya
Perilaku manusia merupakan

resultan dari berbagai faktor, baik

internal maupun eksternal


Faktor determinan perilaku manusia luas, namun beberapa ahli
mencoba merumuskan teori terbentuknya perilaku manusia
2.9.1.Teori ABC (Sulzer, Azaroff, Mayer : 1977 )
Menurut teori ini perilau manusia merupakan sutu proses
sekaligus hasil interaksi antara :
Antecedent Behavior Consequences
1. Antecedent : trigger, bisa alamiah ataupun man made
2. Behavior
: reaksi terhadap antecedent
3. Consequences : bisa positif( menerima), atau negatif ( menolak )
Contoh: Penyuluhan di Posyandu tentang bagaimana agar
anak mau makan banyak, salah satunya dengan membuat tampilan
makanan menarik (A), Ibu membuat tampilan makanan semenarik
mungkin ( B ), Anak mau makan banyak ( C )
2.9.2.Teori REATION ACTION (FESBEIN &AJZEN :1980 )
Teori ini menekankan pentingnya intention/niat sebagai
faktor penentu perilaku
Niat itu sendiri ditentukan oleh :
1. Sikap
2. Norma subjektif
3. Pengendalian perilaku
Contoh : Seorang ibu yang mau mengimunisasikan anaknya
didasari niat, dimana niat itu ditentukan oleh sikap ibu yang setuju

14

dengan imunisasi, keyakinan ibu akan perilaku yang diambil dan


sudah siap bila anaknya panas setelah diimunisasi.
2.9.3.Teori PRECED-PROCEED ( Lawrence Green : 1991 )
Perilaku kesehatan ditentukan oleh faktor :
Predisposing factors, terwujud dalam pengetahuan, sikap,
kepercayaan, keyakinan, nilai Enabling factors, tersedianya atau
tidak tersedianya fasilitas Reinforcing factors, terwujud dalam sikap
dan perilaku petugas kesehatan atau dari kelompok referensi dari
perilaku masyarakat
Contoh :
Seorang bapak mau membangun WC yang sebelumnya masih
BAB di sungai karena :
1. Ia tahu BAB di jamban lebih sehat( Pf)
2. Ia punya bahan bangunan untuk memebangun WC( Ef )
3. Ada surat edaran dari Pak Lurah agar setiap kelurga mempunyai
WC ( Rf)
Secara matematis : B = f ( Pf, Ef, Rf )
2.9.4.Teori BEHAVIOR INTENTION( Snehendu Kar : 1980 )
Menurut teori ini, perilaku kesehatan merupakan fungsi dari :
1.
2.
3.
4.
5.

Behavior intention
Social support
Accessibility to information
Personal autonomy
Action situation

B = f ( BI, SS, AI, PA, AS )


Contoh:
Seorang ibu melahirkan di dukun yang belum mengikuti
pelatihan asuhan persalinan normal, bukan di tenaga medis terlatih,
mungkin dikarenakan :
1. Tidak ada niat melahirkan di bidan(BI)

15

2.
3.
4.
5.

Tidak ada tetangganya yang melahirkan di bidan(SC)


Tidak mendapat informasi persalinan yang sehat(AI)
Tidak bebas menentukan, takut mertua(PA)
Kondisi jauh dari puskemas(AS)

2.9.5.Teori THOUGHT AND FEELING ( WHO:1984)


Menurut teori ini perilaku kesehatan seseorang ditentukan oleh :
1.
2.
3.
4.

Thoughts and feeling


Personal reference
Resources
Culture

B = f ( TF, PR, R, C )
Contoh :
Seorang ibu habis melahirkan tidak mau menyusui anaknya,
karena dia punya keyakinan kalau payudaranya akan hilang
keindahannya bila menyusui (TF), atau karena artis yang
diidolakannya tidak menyusui sehingga dia mengikuti (PR), atau
karena harus bekerja, tidak ada waktu untuk menyusui (R), atau
karena kebudayaan di daerah ibu tersebut lebih keren kalau memberi
susu formula daripada ASI, makin mahal harga susu maka status
sosial makin naik (C).
Teori perubahan perilaku kesehatan ini penting dalam promosi
kesehatan yang bertujuan behavior change
Perubahan perilaku ini diarahkan untuk :
1. mengubah perilaku negatif ( tidak sehat ) menjadi perilaku positif
( sesuai dengan nilai-nilai kesehatan )
2. pembentukan atau pengembangan perilaku sehat
3. memelihara perilaku yang sudah positif

BAB III
PENUTUP

16

3.1. Kesimpulan
Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu
tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan
tujuan dan baik disadari maupun tidak.
Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu
keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak
hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).
Menurut

Becker.

Konsep

perilaku

sehat

ini

merupakan

pengembangan dari konsep perilaku yang dikembangkan Bloom. Becker


menguraikan perilaku kesehatan menjadi tiga domain, yakni pengetahuan
kesehatan (health knowledge), sikap terhadap kesehatan (health attitude)
dan praktek kesehatan (health practice).
Hubungan kesehatan dengan perilaku sangatlah erat san saling
berkesinambungan, individu yang sehat akan tercermin dari perilaku yang
sehat pula. Sebaliknya juga begitu perilaku yang sehat akan mencerminkan
individu dengan kualitas hidup baik.
3.2. Saran
Hubungan kesehatan dengan perilaku sangatlah erat dan saling
berkesinambungan, individu yang sehat akan tercermin dari perilaku yang
sehat pula. Sebaliknya juga begitu perilaku yang sehat akan mencerminkan
individu dengan kualitas hidup baik.
Manfaat dari hidup sehat yang paling penting adalah meningkatkan
produktivitas kita dengan segala kemampuan dan potensi diri kita. Untuk itu
konsep hidup sehat seperti tingkatkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat) harus dipupuk dari tiap individu untuk dapat meningkatkan kualitas
hidup yang sehat.
DAFTAR PUSTAKA

www.google.com

17

http://panthom-zone.blogspot.com/2011/11/hubungan-kesehatan-dengan-

perilaku.html
Notoatmodjo, Soekidjo, & Sarwono, Solita. 1985. Pengantar Ilmu Perilaku
Kesehatan. Jakarta: Badan Penerbit Kesehatan Masyarakat Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Hlm. 23


Muzaham,Fauzi.1995.Sosiologi Kesehatan.Jakarta: Penerbit

Indonesia.
Ircham Machfoedz dan Eko Suryani dan.2008.Pendidikan Kesehatan dan

Promosi Kesehatan.Yogyakarta :Fitramaya.


Geplaas deur EKWADO THOMAS om 8:38 nm. E-pos hierdieBlogDit!Deel
op TwitterDeel op FacebookDeel op Pinterest

18

Universitas

Anda mungkin juga menyukai