OLEH RAHMATIKA
ALIMUDDIN C12111259
HALAMAN PERSETUJUAN
GAMliARAN PENERAPAN PATIENT SAFETY GOALS: KETEPATAN
rDENTfFlKASr
SINA
Oleh :
RAHMATlKA ALfMUI)OfN
NiM em II 259
Skiripsi ini diterirna dan diserujui uotuk dipertahankan didepan lim penguji
Dosen Pembimbing
Pembimbing I
Or. Wern
Pembimbing 11
olltji. s.KJ.6;.Kep
Mcngctahui ;
ii
ii
iii
ABSTRAK
Rahmatika Alimuddin. C12111259. GAMBARAN PENERAPAN PATIENT SAFETY GOALS:
KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN DAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF OLEH
PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT IBNU SINA,
dibimbing oleh Werna Nontji dan Erfina (xii + 74 halaman + 12 tabel + 2 bagan + 5 lampiran)
Latar belakang: Patient safety (sasaran keselamatan pasien) merupakan suatu sistem dirumah
sakit untuk membuat pelayanan yang lebih aman pada pasien. Adapun tujuan dari patient safety itu
sendiri yaitu terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakti, meningkatkan akuntabilitas
rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat, menurunkan angka kejadian tidak diharapkan (KTD)
di rumah sakit, dan terlaksananya program pencegahan sehingga tidak ada pengulanggan KTD di
rumah sakit.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penerapan patient safety goals:
ketepatan identifikasi pasien dan komunikasi yang efektif oleh perawat pelaksana di ruang rawat
inap Rumah Sakit Ibnu Sina.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif . Pengukuran pada penelitian ini
menggunakan lembar observasi dengan menggunakan skala likert. Teknik pengambilan sampel
menggunakan stratified random sampling dan diperoleh jumlah sampel pada penelitian ini adalah
48 perawat pelaksana.
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 48 responden kurang baik dalam
melakukan identifikasi pasien secara tepat (100%), dan lebih dari setengah responden memiliki
komunikasi efektif yang baik (54,2%).
Kesimpulan & Saran: Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa semua responden
kurang baik dalam melakukan identifikasi pasien.. Oleh karena itu, disarankan agar perawat
meningkatkan penerapan keselamatan pasien.
Kata Kunci: Patient safety, ketepatan identifikasi pasien, komunikasi yang efektif
Sumber Literatur: 63 kepustakaan (2002 2014)
iv
iv
ABSTRACT
Rahmatika Alimuddin. C12111259. THE DESCRIPTION OF PATIENT SAFETY GOALS
IMPLEMENTATION: THE ACCURACY OF PATIENT IDENTIFICATION AND THE
EFFECTIVE COMMUNICATION BY EXECUTIVE NURSES AT INPATIENT ROOM
OF THE IBNU SINA HOSPITAL, supervised by Werna Nontji and Erfina (xii+ 74 pages+ 12
tables + 2 charts + 5 appendixs)
Background: Patient safety is a system in the hospital to create safer service in patient, While the
objectives of Patient safety are creating patient safety culture in the hospital, improving hospitals
accountability to the patient and society, reducing adverse event, and implementing prevention
program so that there is no repetition of adverse event in the hospital.
The Objective: this research aims to know the description of Patient Safety Goals
Implementation: The accuracy of Patient identification and the effective communication by
executive nurses at inpatient room of the Ibnu Sina hospital.
Method: this research uses descriptive research desain. The researchs measurement uses
observation sheet with likert scale. Sample-taking technique uses stratified random sampling and
to be obtained amount of specimen in this research is 48 executive nurses.
Result: Based on the researchs result show that 48 respondents are less good in doing exactly
patient identification (100%), and more than a half respondents have well effective communication
(54,2%).
Conclusion and suggestion: from researchs result can be conclude that all of respondents are
less good in doing patient identification. Therefore, being suggested for nurses improve the
implementation of patient safety.
Keyword: Patient safety, identifity patient correctly, improve effective comunication
References: 63 kepustakaan (2002-2014)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Azza Wa Jalla karena atas berkah, rahmat dan
lindungan-Nyalah sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
vi
3. Nurmaulid, S.Kep, M.Kep. dan Dr. Kadek Ayu Erika, S.Kep. Ns., M. Kes.,
sebagai penguji yang telah mengarahkan dan memberikan masukan kepada
peneliti dalam penyusunan skripsi ini.
4. Direktur Rumah Sakit Ibnu Sina, Bagian Diklat, Kasubag Keperawatan,
Kepala Ruangan Rawat Inap serta staf yang lainnya atas izin dan bantuannya
dalam pelaksanaan penelitian.
5. Kedua orang tua penulis yang tercinta, Ayahanda Alimuddin, Ibunda Dahniar
dan adinda Alfina serta seluruh keluarga yang telah memberikan doa dan
dukungan baik moril maupun materil selama kuliah hingga penyusunan
skripsi ini.
6. Teman-teman Injeksi (Widya, Nurliyanti, Luna, Alivia, Rina, Ayu Ashari,
Nurviah, Sri Yurfianti, Apriani, Mulyani, Kasmiadriani, Laila, Rosmini, Sulfadly,
Aswanto, Gunawan, Syahrul dan lainnya) yang senantiasa memberikan
dukungan, semangat, dan motivasinya.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DEPAN .................................................... . i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................... . ii
KATA PENGANTAR.................................................................... . iii
ABSTRAK ..................................................................................... . v
ABSTRACT ..................................................................................... . vi
DAFTAR ISI .................................................................................. . vii
DAFTAR TABEL .......................................................................... . ix
DAFTAR BAGAN......................................................................... . xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................. . xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................. . 1
B. Rumusan Masalah ........................................................ . 4
C. Tujuan Penelitian .......................................................... . 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................ . 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Patient Safety Goals (Sasasaran Keselamatan Pasien)
36
ix
ix
B. Saran ............................................................................ 67
DAFTAR PUSTAKA .................................................................... . 68
LAMPIRAN
x
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5.1: Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur, Jenis
Kelamin, Tingkat Pendidikan, Status Kepegawaian, Status
Penikahan, Lama Kerja di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Ibnu Sina ..
49
50
50
51
51
52
xi
xi
DAFTAR BAGAN
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 2 Lembar Observasi
Lampiran 3 Master Tabel
Lampiran 4 Lembar Hasil Analisis Data
Lampiran 5 Surat-Surat
xiii
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan di Rumah Sakit harus memenuhi standar pelayanan
kesehatan yang didalamnya juga terdapat tentang keselamatan. Keselamatan
pasien merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan di rumah sakit dan hal
itu terkait dengan isu mutu dan citra rumah sakit. Institut rumah sakit selalu
meningkatkan mutu pada tiga elemen yaitu struktur, proses, dan outcome
dengan berbagai macam program regulasi yang berwenang misalnya antarah
lain penerapan Standar Pelayanan Rumah Sakit, International Standard
Organization (ISO), Indikator Klinis dan lain sebagainnya. Namun harus
diakui, pada pelayanan yang berkualitas masih terjadi Kejadian Tidak Diduga
(KTD) (Depkes RI, 2006).
Pelayanan kesehatan yang berkualitas perlu ditunjang dengan pelayanan
keperawatan yang berkualitas, karena pelayanan keperawatan merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan. Perawat memiliki peran yang
sangat besar dalam menentukan kualitas pelayanan kesehatan seperti
meningkatkan dan mempertahankan kesehatan pasien serta citra rumah sakit
karena 90% pelayanan kesehatan di rumah sakit diberikan oleh perawat
(Huber, 2010).
Depkes (2008), tantang pamduan keselamatan pasien di rumah sakit,
sasaran keselamatan pasien merupakan salah satu indikator penilaian kualitas
di
Amerika
Serikat
menemukan
adanya
kesalahan
dalam
mengidentifikasi pasien mencapai 13% dari kasus bedah dan 67% kesalahan
darah,
dari
67%
Hasil
penelitian
miskomunikasi
verbal
Manojlovich
atau
(2007)
buruknya
mengemukakan
antara
dokter
bahwa
dan
perawat
18 kasus
pada tahun 2010 dan 16 kasus pada tahun 2011 salah satunya kegagalan
komunikasi/salah interpretasi antara prescriber dengan dispenser dalam
"mengartikan resep" yang disebabkan oleh tulisan tangan prescriber yang
tidak jelas (Bayang, 2012).
Rekam Medis Ibnu Sina mengemukakan bahwa pada bulan Agustus
2013 sampai Maret 2014 telah terjadi 15 kasus KTD yang didalamnya juga
terdapat kasus kesalahan identifikasi pasien dan kesalahan komunikasi.
Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melihat gambaran penerapan
pantient safety goals: ketepatan identifikasi pasien dan komunikasi yang
efektif oleh perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Ibnu Sina
B. Rumusan Masalah
Mengidentifikasi pasien dengan benar, baik yang akan melakukan
pemberian terapi maupun yang akan dilakukan tindakan/pemeriksaan
penunjang merupakan bagian dari proses pelayanan yang safety, perawat
kadang tidak memperhatikan dengan baik gelang pada pasien sebelum
melakukan tindakan dan kurangnya komunikasi dengan pasien dan teman
sejawat berpengaruh pada patient safety .
Berdasarkan
uraian
yang
telah
dijelaskan
sebelumnya,
maka
Bagaimana gambaran
2.
D. Manfaat Penelitian
1.
digunakan
sebagai
bahan
rujukan
pengembangan
3.
Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pengembangan riset
selanjutnya yang ingin melakukan penelitian terkait dengan penelitian
tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
program-program
pencegahan
sehingga
tidak
(4)
terjadi
pengulangan KTD.
Kebijakan keselamatan pasien dirumah sakit yaitu rumah sakit wajib
melaksanakan keselamatan pasien, rumah sakit wajib melaksankan 7
langkah menuju keselamatan pasien, rumah sakit wajib menerapkan standar
meliputi
sasaran
(2012),
menyatakan
identifikasi
adalah
proses
pendekatan
sakit
untuk memperbaiki/meningkatkan
mengalami
disorientasi,
tidak
sadar,
sakit,
(2)
memastikan
pasien
yang
akan
diberikan
Keamanan dari
masalah hukum, (5) mengenali secara fisik (melihat wajah secara umum,
membandingkan dengan foto), (6) memperoleh keterangan pribadi
(nama, alamat, tanggal lahir, dan lain-lain), (7) Penggabungan antara
pengenalan fisik dengan keterangan pribadi (KTP, SIM, dan tanda
pengenal lainnya).
sebagai
individu
yang akan
menerima
pelayanan
atau
dikembangkan
untuk memperbaiki
proses identifikasi,
dan/atau
prosedur
prosedur
juga menjelaskan
penggunaan
dua
identitas
digunakan
untuk
mengembangkan
kebijakan dan/atau
10
diidentifikasi
sebelum
pemberian
pengobatan
dan
tindakan/prosedur.
e. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan identifikasi
yang konsisten pada semua situasi dan lokasi.
Aprilia (2011), menjelaskan dalam penelitian mengenai elemen
penilaian ketepatan identifikasi pasien, sebagai berikut:
a. Identifikasi dilakukan mulai pendaftaran hingga keluar rumah sakit.
Identifikasi dilakukan minimal 2 cara, yaitu nama lengkap dan
tanggal lahir pasien atau nomor rekam medis. Nomor kamar dan
nama ruangan tidak boleh dipakai. Untuk pasien yang tidak sadar
melalui gelang tangan.
b. Pasien diidentifikasi sebelum diberi obat, darah maupun produk dari
darah. Pemberian obat: mengetahui jenis obat, khasiat, efek
11
dalam
memberikan
hasil
laboratorium,
radiologi
menempelkan
identitas
pada
bahan
pemeriksaan
13
14
rumah sakit sejak awal pasien dating berobat (Dhatt et al 2011; Murphy
& Kay, 2004)..
Prosedur pelaksanan identifikasi (Murphy & Kay, 2004), sebagai
berikut:
a. Prosedur pelaksanaan identifikasi pasien sebelum pemberian obatobatan.
1)
b)
rekam
medis.
3)
15
a)
b)
rekam
medis.
lakukan prosedur.
2) Jika terdapat lebih dari 2 pasien diruang rawat inap dengan nama
yang sama, periksa ulang identitas dengan melihat alamat
rumahnya.
3) Jika data pasien tidak lengkap, informasi lebih lanjut harus
diperoleh sebelum pemeriksaan dilakukan.
c. Prosedur pelaksanaan identifikasi pasien sebelum pengambilan
produk darah dan pemberian darah (transfusi).
1)
Identifikasi,
pengambilan,
pengiriman,
penerimaan,
dan
Dua
orang
yang
kompeten
harus
harus
meminta
pasien
untuk
16
4)
Pengertian Komunikasi
Menurut Pohan (dikutip dalam Effendy, 2009) secara etimologis,
kata komunikasi berasal dari bahasa latin (Yunani):
cimmunicare,
yang dalam bahasa inggris sepadan dengan to share, yang berarti saling
berbagi pengertian dan makna, sehingga terdapat commones atau
kesamaan makna dan pengertian. Komunikasi adalah proses dengan
symbol verbal dan non verbal dikirim, diterima dan diberi arti.
Komunikasi merupakan proses belajar seumur hidup bagi perawat
(Balzer, 2004)
2.
Tingkatan Komunikasi
Perawat menggunakan berbagai tingkatan komunikasi pada peran
professionalnya. Keterampilan komunkasi harus meliputi teknik yang
menggambarkan kompetensi dalam tiap tingkat. Tingkatan komunikasi
meliputi:
a.
17
b.
c.
d.
e.
3.
Jenis Komunikasi
Komunikasi
dapat
dibedakan
dalam
verbal,
lima
komunikasi
jenis,
yaitu
non-verbal,
18
a. Komunikasi tertulis
Sakit,
perkembangan
komunikasi
pasien,
tertulis
catatan
dapat
medis,
berupa
laporan
catatan
perawat
dan
2)
3)
Jaminan keamanan
4)
2)
3)
4)
5)
6)
Dapat
menegaskan,
menafsirkan
dan
menjelaskan
komunikasi lisan
7)
19
2003).
Potter & Perry (2009), mengemukakan komunikasi verbal ini
harus memperhatikan arti denotative dan konotatif, kosa kata,
tempo bicara, intonasi, kejelasan dan keringkasan serta waktu dan
kesesuaian. Jenis
komunikasi
ini
sering
digunakan dalam
Komunikasi ini
proses
komunikasi
dimana
20
Fungsi Komunikasi
Menurut Lasswell (dikutip dalam Effendy, 2009) mengemukakan
bahwa komunikasi terdiri dari tiga fungsi
a.
Pengamatan
environment),
terhadap
lingkungan
penyikapan
ancaman
(the
dan
surveilence
of
kesempatan
the
yang
21
c.
Tujuan Komunikas
Menurut Effedy (2009), umumnya komunikasi mempunyai
beberapa tujuan antara lain:
6.
a.
b.
c.
d.
Komunikasi Efektif
Menurut Effedy (2009), komunikasi yang efektif meliputi:
a.
Menumbuhkan kesadaran
b.
Meningkatkan pengetahuan
c.
Memengaruhi sika
d.
e.
f.
Menunjukkan keterampilan
g.
h.
i.
j.
Memengaruhi norm
22
k.
7.
adalah
oleh
pasien,
menghasilkan peningkatan
akan
mengurangi
keselamatan
pasien.
kesalahan,
Komunikasi
dan
yang
kesalahan
yang
lain
adalah
pelaporan kembali
hasil
prosedur
bahwa diperbolehkan
pengidentifikasian
tidak
melakukan
juga
pembacaan
penenilaian
komunikasi
efektif
dalam
panduan
23
a.
Instruksi verbal, isntruksi via telepon, atau hasil tes penunjang klinis
ditulis oleh penerima instruksi
b.
Instruksi verbal, instruksi via telepon, atau hasil tes penunjang klinis
dibacakan kembali oleh penerima instruksi. Read Back ditulis
dengan lengkap dan jelas. Tulis Read Back+ di catatan
perkembangan terintegrasi dengan tinta warna merah
c.
d.
8.
proses
keperawatam, perawat
selalu
menggunakan
24
Proses
keperawatan
ditunjang
dengan
proses
komunikasi
yaitu
wawancara,
riwayat
kesehatan,
riwayat
25
keperawatan
merupakan
Diagnosa
keperawatan
yang
tepat
ketrampilan dalam
26
saat
27
pembentukan
tim,
fasilitas
proses
kelompok,
kolaborasi,
tidak
baku/
standar.
Melakukan
read
back
terhadap
dan
28
29
segera.
Teknik
SBAR
terdiri
30
dokter,
mengarahkan
pasien
untuk
melakukan
31
dan kedengarannya
mirip
(Nama
Obat
Rupa
dan
Ucapan
pemberian
elektrolit
konsentrat
secara
tidak sengaja
efektif
untuk
mengurangi
atau mengeliminasi
kejadian
rumah
sakit.
Kebijakan
dan/atau
prosedur juga
ketepatan
32
2.
Kepastian
Tepat-Lokasi,
Tepat-Prosedur,
dan
Tepat-Pasien
Operasi
Maksud dan tujuan sasaran keempat adalah Salah lokasi, salahprosedur,
pasien-salah
pada
operasi,
adalah
sesuatu yang
lokasi
operasi
perlu
melibatkan
pasien
dan
dilakukan atas satu pada tanda yang dapat dikenali. Tanda itu
harus digunakan secara konsisten di rumah sakit dan harus dibuat
oleh operator/orang yang akan melakukan tindakan, dilaksanakan
saat pasien terjaga dan sadar jika memungkinkan, dan harus
terlihat
sampai
saat
akan
disayat.
Penandaan lokasi
operasi
33
dan
melakukan
dan/atau
verifikasi
ketersediaan
peralatan
khusus
(3)
kesehatan,
dan
peningkatan
biaya untuk
mengatasi
Infeksi
biasanya
dijumpai
dalam
semua
bentuk
(blood
stream
infections)
dan
proses
kolaboratif
untuk
Rumah
sakit
mengembangkan kebijakan
34
4.
dan
telaah terhadap
konsumsi
alkohol,
gaya
jalan
dan
yang digunakan
oleh
2.
3.
4.
5.
6.
35
7.
36
yang
didokumentasikan
di
tingkat
pelayanan
setempat
37
ketepatan
identifikasi
pelayanan
yang
memerlukan
keperawatan,
yaitu
seorang
perawat
profesional
memimpin
38
BAB III
KERANGKA KONSEP
KERANGKA KONSEP
Kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam skema
sebagai berikut:
Ketetpatan identifikasi
pasien:
1. Pemsangan
gelang
identitas
2. Pemberian obat
3. Pengambilan spesimen
4. Pemberian
Patient safety
Komunikasi yang efektif:
1. Instruksi verbal
2. Instruksi telepon
3. Verifikasi instruksi
4. Dokumentasi
Bagan 3.1 Kerangka konsep penelitian tentang gambaran penerapan patient safety
goals: ketepatan identifikasi pasien dan komunikasi yang efektif oleh perawat
pelaksana
39
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian
dengan
survei
deskriptif.
Survei
dekrisptif
adalah
observasional
penelitian
yang
40
2)
3)
b. Kriteria Ekslusi
Kriteria ekslusi merupakan kriteria atau ciri-ciri anggota populasi yang
tidak dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012). Pada
penelitian ini yang termasuk kriteria eksklusi adalah:
1)
n=
N
(N-1). (d)2 + 1
95
(95-1). (0,1)2 + 1
95
95 8
41
= 48
42
Keterangan:
n
= Sampel
= Populasi
= (0,1)
n=
No.
Ruangan
Populasi
Sampel
Aminah
10 orang
Aisyah
12 orang
Assafa
14 orang
14 x 48/ 95 = 7 orang
Assafii
14 orang
14 x 48/ 95 = 7 orang
Al Rahman
13 orang
13 x 48/ 95 = 7 orang
16 orang
16 x 48/ 95 = 8 orang
16 orang
Total
16 x 48/ 95 = 8 orang
48 orang
D. Alur Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana di ruang rawat inap
Rumah Sakit Ibnu Sina sebanyak 95 orang
Pengambilan data yang digunakan pada penelitian yaitu pengumpulan data dengan
mengunakan probability sampling dengan teknik stratified random sampling yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan estimasi besar sampel sebanyak 48
orang
Menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada responden, jika responden
setuju maka diadakan penandatanganan lembar persetujuan
Melakukan 3 kali observasi dengan menggunakan lembar observasi
Pengumpulan data, Pengolahan, dan Analisa
data
Penyajian Hasil, Pembahasan, dan
Kesimpulan
E. Variabel Penelitian
1.
Identifikasi Variabel
Menurut Sugiyono (2010), variabel penelitian pada dasarnya
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut. Variabel penelitian ini adalah mengidentifikasi pasien dan
komunikasi yang efektif.
2.
Kurang Baik
b. Komunikasi yang
kesehatan,
berupa
efektif
perintah
segala
hal
yang
perlu
Kurang Baik
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
observasi. Lembar observasi ini dibuat oleh peneliti sendiri dan telah
dilakukan uji validitas dan reabilitasnya. Observasi dilakukan sebanyak 3 kali
pada 1 perawat pelakasana, pada setiap pernyataan dalam lembar observasi
dinilai dengan memberi check list Ya atau tidak pada setiap hasil observasi.
Hasil observasi akan diakumulasikan kedalam bentuk persen. Lembar
observasi diukur dengan menggunakan skala Likert, yaitu selalu jika = 4,
sering= 3, jarang jika= 2, dan tidak pernah jika =1. Lembar observasi meliputi:
1. Lembar observasi data demografi yang terdiri dari beberapa pernyataan.
Pernyataan mengenai umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, status
kepegawaian, status perkawinan, dan lama kerja.
2. Lembar observasi ketepatan identifikasi pasien, yang terdiri atas 3
pernyataan dan memberi tanda check list pada salah satu jawaban dari
hasil obeservasi yang dilakukan.
3. Lembar observasi komunikasi yang efektif, yang terdiri atas 6 pernyataab
dan memberi tanda check list pada salah satu jawaban dari hasil obeservasi
yang dilakukan.
G.
b. Koding
Proses memberikan kode-kode pada jawaban-jawaban responden dan
ukuran-ukuran uang diperoleh dari unit analisi sesuai dengan
rancangan awal.
c. Scoring
Memberikan nilai pada setiap pertanyaan yang diajukan
d. Tabulasi
Proses
yang
dilakukan
untuk
menghitung
setiap
Variabel
Analisa data
Analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisa
univariat. Menurut Notoatmodjo (2012) analisa univariat
bertujuan
dibanding
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 07-16 November 2014
Pelaksa naan penelitian ini bertempat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Ibnu
Sina. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan
pendekatan survei deskriptif. Data diperoleh dengan menggunakan lembar
observasi untuk perawat pelaksana yang sesuai dengan kriteria inklusi dan
eksklusi. Teknik pengambilan sampel dalam peneilitian ini menggunakan
teknik stratified random sampling dengan melibatkan 48 perawat pelaksana.
Peneliti mengidentifikasi data untuk menentukan responden yang akan
terlibat kemudian memberikan penjelasan penelitian kepada reponden.
Peneliti meminta izin kepada responden dengan menandatangani lembar
persetujuan responden. Pengumpulan data dilakukan dan kemudian data.
diolah. Hasil penelitian sebagai berikut:
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur, Jenis Kelamin,
Pendidikan, Status Kepegawaian, Status Pernikahan, Lama Kerja di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Ibnu Sina
Bukhori &
Raodah &
Karakteristik
Al Rahman
Assafii
Asaafa
Aisyah
Aminah
Muslim
Madinah
Responden
F
%
f
%
f
%
f
%
f
%
f
%
F
%
Umur
20-35 tahun
7
100 7 100 7 100
6
100
5
100
8
100
8
100
35-60 tahun
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Jenis Kelamin
Perempuan
7
100 5 71,4 7 100
5
83,3
4
80
8
100
8
100
Laki-laki
0
0
2 28,6 0
0
1
16,7
1
20
0
0
0
0
Pendidikan
DIII
7
100 5 71,4 7 100
6
100
3
60
6
75
5
62,5
S1
0
0
2 28,6 0
0
0
0
2
40
2
25
3
37,5
Status
Kepegawaian
Pegawai tetap
2
28,6 1 14,3 0
0
0
0
1
20
1
12,5
4
50
Kontrak
0
0
4 57,1 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Honorer
5
71,4 2 28,6 5 71,4
3
50
4
80
7
87,5
4
50
Lainnya
0
0
0
0
2 28,6
3
50
0
0
0
0
0
0
Status Pernikahan
Menikah
3
42,9 3 42,9 2 28,6
2 33,3
3 37,5
3
37,5
5
62,5
Belum
4
57,1 4 57,1 5 71,4
4
66,7
5 62,5
5
62,5
3
37,5
Menikah
Lama Kerja
Lama kerja 3
0
0
4 57,1 2 28,6
4
66,7
2
40
1
12,5
8
100
Lama kerja > 3
7
100 3 42,9 5 71,4
2
33,3
3
60
7
87,5
0
0
Sumber: Data Primer, 2014
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Ketepatan Identifikasi Pasien di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Ibnu Sina (n = 48)
Identifikasi Pasien
Baik
0%
Kurang
48
100%
Total
Sumber : Data Primer, 2014
48
100%
Baik
26
54,2%
Kurang
22
45,8%
Total
Sumber : Data Primer, 2014
48
100%
Hasil Crosstabulasi variabel penelitian di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Ibnu
Sina yaitu:
Lama Kerja
20-35 tahun
35-60 tahun
DIII
S1
Pegawai
Tetap
Kontrak
Honorer
Lainnya
Lama kerja
3
Lama kerja
>3
Total
Kurang Baik
Total
f
0
0
0
0
0
%
0%
0%
0%
0%
0%
f
48
0
39
9
8
%
100%
0%
81,25%
18,75%
16,7%
f
48
0
39
9
8
%
100%
0%
100%
100%
100%
0
0
0
0
0%
0%
0%
0%
0
32
8
10
0%
66,7%
16,7%
20,8%
0
32
8
10
0%
100%
100%
100%
0%
38
72,2%
38
100%
0%
48
48
100%
100%
Total
20-35 tahun
35-60 tahun
Perempuan
Laki-laki
DIII
S1
Belum
Menikah
Menikah
Lama kerja
3
Lama kerja
>3
f
26
0
26
0
19
7
17
%
45,8%
0%
54,2%
0%
51,3%
77,8%
70,8%
f
22
0
18
4
20
2
7
%
100%
0%
37,5%
8,3%
48,7,%
22,2%
29,2,%
F
48
0
44
4
39
9
24
%
100%
0%
100%
100%
100%
100%
100%
9
0
37,5%
0%
2
10
62,5%
100%
24
10
100%
100%
26
68,6%
12
31,4%
38
100%
54,2%
22
48
100%
26
45,8%
B. Pembahasan
1. Ketepatan Identifikasi Pasien
darah
menyebutkan
serta
pengambilan
specimen.
Suzanne
adalah hal
(2003)
yang sangat
ini
menunjukkan
gelang identitas
bahwa
semua
perawat
tidak
sakit
mengembangkan
pendekatan
untuk
pemeriksaan;
penyerahan
bayi
pelaksanaan
bukan
kepada
prosedur
yang
keluarganya,
dan
keliru
orang,
sebagainnya.
yang
menjelaskan
dilancarkan
bahwa
umur
individu/pihak
berkaitan
lain.
dengan
Siagian
tingkat
(2009)
kedewasaan
kelompok usia muda dan kurang baik dalam mengidentifkasi pasien. Pada
tahap ini perkembangan kedewasaan berpikir sedang berkembang.
Keputusan yang dibuat terhadap suatu hal atau masalah terkadang terlalu
cepat tanpa memikirkan dampak yang mungkin terjadi dikemudian hari.
Ketepatan
identifikasi
pasien
berdasarkan
pendidikan.
berpengaruh
dalam
lebih puas dengan hasil pekerjaan daripada teman sejawatnya yang belum
menikah.
Ketepatan identifikasi pasien berdasarkan lama kerja. Robins
(2009) menyatakan pengalaman bekerja menentukan seseorang menjadi
lebih terampil, teratur, cekatan tanggap dan mantap dalam pekerjaanya
karena perawat yang lam bekerja cenderung lebih baik dalam bekerja
karena sudah mampu beradaptasi dengan lingkungan berdsarkan
pengalamannya sehingga secara emosi perawat senior lebih stabil
mengatasi masalah keperawatan yang dialami pasien.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 38 responden dengan lama
kerja lebih dari 3 tahun dan kurang baik dalam melakukan identifikasi
pasien secara benar. Aprilia (2011) menyatakan hasil akhir dalam
pemodelan multivariate didapatkan bahwa lama kerja dengan perilaku
penerapan keselamatan tidak memiliki pengaruh yang signifikan.
2. Komunikasi yang Efektif
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 26 responden (54,2%) memiliki
komunikasi efektif yang baik. Perawat pelaksana baik dalam menulis dan
membaca kembali instruksi atau laporan pasien yang diterima secara verbal atau
via telepon.
sakit, petugas dan tenaga medis harus melakukan proses verifikasi terhadap
akurasi dari komunikasi lisan dengan catat, baca kembali dan konfirmasi
ulang. Perawat juga baik dalam pendokumentasian keadaan pasien. Perawat
mendokumentasikan setiap tindakan yang diberikan kepada pasien dengan baik.
Dokumentasi keadaan pasien yang ada di rekam medik merupakan bagian dari
komunikasi (Potter & Perry, 2009).
Reese (2009) menyatakan bahwa komunikasi merupakan bagian penting
dalam pelaksanaan pelayanan, komunikasi yang mendukung keselamatan tidak
terlepas dari standar dan prosedur komunikasi yang digunakan dan aspek
keselamatan yang diinformasikan. Alvarado, Christoffersen, & Fram (2006)
mengungkapkan bahwa ketidakakuratan informasi dapat menimbulkan dampak
yang serius pada pasien, hamper 70% kejadian sentinel yaitu kejadian yang
mengakibatkan kematian atau cedera yang serius di rumah sakit disebabkan
karena buruknya komunikasi. Angood
berdasarkan hasil kajian data terhadap adanya adverse event, near miss dan
sentinel event di rumah sakit, masalah yang menjadi penyebab utama adalah
komunikasi.
Penerapan
keselamatan
pasien
yang dilakukan
oleh
rumah
sakit
rumah
sakit
yaitu meningkat
dan
berkembangnya
pelayanan
dirancang sebagai salah satu metode untuk memberikan informasi yang relevan
pada tim
perawat
setiap
pergantian
shift, sebagai
petunjuk
praktik
tidak
dan
terlepas
aspek
dari
keselamatan
(2009)
bahwa tidak
umur
seseorang, akan
semakin
Pendidikan
dan memiliki
komunikasi yang efektif yang baik. Austrom Baldwin & Macy dalam Robins &
Judge (2009) yang menyatakan bahwa karyawan yang telah menikah, memiliki
motivasi kerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang belum menikah.
Yulaistuti (2009) mengemukakan staus pernikahan tidak menjadi determinan
terhadap proaktifitas perawat dan proaktifitas perawat dalam melaksanakan
timbang terima pasien maka hal ini menjadi pertimbangan bagi manajemen rumah
sakit untuk tidak membedakan dalam perekrutan sumber daya manusia khususnya
perawat karena keduanya sama-sama berkontribusi baik terhadap sikap proaktif
yang dikemudian hari sehingga tidak akan menghambat usaha meningkatkan
proaktif perawat secara umum dan khusus dalam meningkatkan kualitas operan
pasien yang akan dikembangkan oleh manajemen dengan strategi yang berbeda
walaupun
pegawai yang sudah menikah cenderung cepat merasa puas dalam pekerjaannya
dibandingkan yang belum menikah dikarenakan rasa tanggung jawab yang besar
untuk menghidupi keluarganya.
&
Blegen
(2009)
strategi
Pengetahuan
dan
efektif dalam
ketrampilan
perawat perlu ditingkatkan seiring dengan bertambahnya masa kerja. Hal ini
sesuai dengan penelitian Gallagher & Blegen (2009) yang menyatakan bahwa
ada hubungan antara lama kerja perawat terhadap penerapan keselamatan
pasien terutama terjadinya kesalahan (adverse event).
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini adalah tidak ditelitinya hasil tes penunjang klinis
dan hasil penelitian tidak komplit. Penelitian hanya melakukan observasi kepada
perawat tanpa membagikan kuesioner sehingga peneliti tidak mendapat feedback
dari perawat. Perawat juga merasa terawasi saat dilakukan observasi jadi
kemungkin perawat memperbaiki tindakan yang diberikan kepada pasien.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran penerapan patient safety
goals: ketepatan identifikasi pasien dan komunikasi yang efektif oleh perawat
pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Ibnu Sina, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Semua responden kurang baik dalam melakukan identifikasi pasien secara
tepat.
2. Lebih dari setengah responden (54,2%) memiliki komunikasi efektif yang
baik
B. Saran
1. Bagi pelayanan kesehatan, rumah sakit terus melakukan pelatihan patient
safety secara berkelanjutan.
2. Bagi institusi akademik, diharapkan agar lebih meningkatkan pembelajaran
tentang manajemen keperawatan khusus pada penerapan patient safety goals.
penelitian
dengan
penelitian
tersebu
DAFTAR PUSTAKA
Aiken L.H., Clarke, S.P., & Sloane, D.M. (2002). Hospital nurse staffing and
patient mortality, nurse burnout, and job dissatisfaction. JAMA
Alvarado, K., Lee, R., Christoffersen, E., Fram, N., Boblin, S., Poole, N., et al.
(2006). Transfer of acountability : Transforming shift handover to
enhance patient safety. Health Care Quarterly. Special Issue (9), 7579.
Anggraeni, D. (2014), Evaluasi pelaksanaan sistem identifikasi pasien di instalasi
ruang rawat inap rumah sakit X malang. Jurnal Kedokteran Brawijaya,
vol. 28(1), p. 97-98.
Angood. (2007). Why the joint comission cares about handoffs strategy. Forum:
Reducing Risk During Handoffs, 25 (1), 57.
Anugrahini. C
(2010). Hubungan Faktor Individu dan Oraganisasi dengan
Kepeatuhan Perawat dalam Menerapkan Pendoman Patient Safety Di
RSAB Harapan Kita Jakarta. Tesis. Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan
Program Pascasarjana Universitas Indonesia Jakarta.
Aprilia, S. (2011). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perawat dalam Penerapan
IPSG (Intenational Ptient Safety Goals) pada Akreditasi JCI (Joint
Commission International) di Instalasi Rawat Inap RS Swasta X Tahun
2011. Skripsi. Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Program Pascasarjana
Universitas Indonesia Jakarta.
Arnold, E., Boggs, K.U. (2003). Interpersonal Relationship: Professional
Communication Skills for Nurses. Edisi 4. St. Louis: Saunders.
Arwani & Monica, E. (2003). Komunikasi dalam Keperawatan. EGC: Jakarta.
Australian Commision on Safety and Quality in Health Care (2012). Standard 5
Patient
Identification
and
Procedure
Matching.
http:/www.safetyandquality.gov.au/publications/safety-and-qualityimpprovement-guide-standard-5-patient-identification-and-procedurematching.
Diunduh
Juli
2014
Keselamatan Pasien
Republik
Indonesia
Nomor
Potter, P.A., Perry, A.G. (2008). Perilaku Organisasi (Ahli Bahasa: Pujatmaka
H1. Edisi 12. Salemba Empat: Jakarta
Prawitasari & Prabowo (2007), Kinerja Pegawai Kantor Dinkes Kota Tanjung
Bale Sumatera Utara Dilihat Dari Factor Karanketristik Individu
Dan Lingkungan
Kerja.
Tesis. Yogyakarta: universitas Gadjamada
Yogyakarta.
Pusat Bahasa Dapertemen Pendidikan Nasional. (2009). Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa, ed. 4. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
Lampiran 1
Umur
Jenis Kelamin :
Setelah mendapat keterangan dan penjelasan secara lengkap, maka dengan
penuh kesadaran dan tanpa paksaan, Saya menandatangani dan menyatakan
bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini berjudul :
Gambaran penerapan patient safety goals: ketepatan identifikasi pasien dan
komunikasi yang efektif oleh perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Ibnu Sina
Makassar, Nopember 2014
Peneliti,
( Rahmatika Alimuddin )
Peserta Penelitian,
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI PENERAPAN PATIENT SAFETY GOALS
:KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN DAN KOMUNIKASI YANG
EFEKTIF
Petunjuk Pengisian:
Berilah tanda check list () pada salah satu kotak yang tersedia sesuai dengan
hasil observasi!
A. Data Demografi
1. Umur
: tahun
2. Jenis Kelamin
3. Pendidikan Terakhir
D III Keperawatan
S1 Keperawatan/Ners
4. Status Kepegawaian
Pegawai tetap
Kontrak
Honorer
Lainnya.
5. Status Pernikahan
Menikah
Menikah
6. Lama Kerja
: tahun .. bulan
Belum
No.
Pertanyaan
Pasien dipasangkan gelang identitas
berupa tanda. Merah muda pasien
perempuan, biru muda pasien lakilaki, kuning pasien beresiko jatuh,
dan merah pasien alergi.
Perawat meminta pasien
untuk menyebutkan nama
dan tanggal lahir sebelum
melakukan
prosedur
keperawatan
Jika pasien tidak dapat
menyebutkan
namanya,
Perawat
menanyakan
identitas pasien kepada
penanggung/
pegantar/
keluarga pasien
Jika pasien
tidak dapat
menyebutkan
nama,
dan
tidak
terdapat
penunggu/
pengantar/
keluarga
pasien,
maka
gelang identitas diperiksa
kecocokannya
dengan
rekam medik oleh dua orang
perawat.
Perawat
tetap
menanyakan
identitas secara verbal sebelum
melakukan prosedur perawatan,
memberikan obat-obatan, transfusi
darah, walaupun pasien telah
memakai gelang identitas.
Observasi 1
Observasi 2
Observasi 3
YA
YA
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
Total
C. LEMBAR
OBSERVASI
TERHADAP
PENERAPAN
PENINGKATAN
KOMUNIKASI EFEKTIF
No.
1
5
6
Pertanyaan
Observasi 1
Observasi 2
Observasi 3
YA
YA
YA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
Selalu
pada
tempat
kerja
anda.
Rutin
Jarang
Tidak pernah
Tidak dilakukan.
74
Total
No.
Pertanyaan
Selalu
Pilihan
Sering Jarang
Tidak
pernah
Pasien
dipasangkan
gelang
identitas berupa tanda. Merah
muda pasien perempuan, biru
muda pasien laki-laki, kuning
pasien beresiko jatuh, dan merah
pasien alergi.
Perawat meminta pasien
untuk menyebutkan nama
dan tanggal lahir sebelum
melakukan
prosedur
keperawatan
Jika pasien tidak dapat
menyebutkan
namanya,
Perawat
menanyakan
identitas pasien kepada
penanggung/
pegantar/
keluarga pasien
Jika pasien tidak dapat
menyebutkan
nama,
dan
tidak
terdapat
penunggu/
pengantar/
keluarga pasien, maka
gelang identitas diperiksa
kecocokannya
dengan
rekam medik oleh dua
orang perawat.
Perawat tetap menyanyakan
identitas secara verbal sebelum
melakukan prosedur perawatan,
memberikan
obat-obatan,
transfuse darah, walaupun pasien
telah memakai gelang identitas.
75
C. LEMBAR
OBSERVASI
TERHADAP
PENERAPAN
PENINGKATAN
KOMUNIKASI EFEKTIF
Pilihan
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Pertanyaan
Selalu
Sering
Jarang
76
Tidak
pernah
6.
77
Lampiran 3
MASTER TABEL
GAMBARAN PENERAPAN PATIENT SAFETY GOALS :KETEPATANIDENTIFIKASI PASIEN DAN KOMUNIKASI YANG
EFEKTIF OLEH PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RS IBNU SINA
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Usia
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Jenis
Pendidikan
Kelamin
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
Status
Status
Lama
Kepegawaian pernikahan Kerja
1
3
3
3
3
1
3
3
4
3
3
3
3
4
4
3
3
4
3
3
1
3
1
2
2
2
2
1
1
1
2
1
1
2
2
2
2
1
1
2
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
1
1
1
1
2
2
1
2
2
2
2
Identifikasi
Pasien
p1
p2
p3
1
3
3
1
2
3
1
2
3
1
2
2
1
2
2
1
3
3
1
3
3
1
3
3
1
3
3
1
3
2
1
2
3
1
3
1
1
1
1
1
2
2
1
2
2
1
3
3
1
2
1
1
2
2
1
3
3
1
2
2
1
3
3
1
2
2
Komunikasi Efektif
Jml
7
6
6
5
6
7
7
7
7
6
6
5
3
5
5
7
4
5
7
5
7
5
Jml
p1
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
p2
3
3
2
2
2
3
3
4
4
4
3
3
3
4
3
3
3
4
4
3
4
3
p3
3
2
2
1
2
3
2
2
3
1
2
1
1
1
2
1
1
1
3
2
3
1
p4
2
1
1
1
1
2
2
2
1
2
2
1
1
1
1
2
2
1
2
1
2
1
p5
2
2
2
1
1
2
2
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
3
3
p6
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
18
15
15
13
13
18
17
20
16
17
18
14
14
14
15
17
17
15
20
18
20
16
lxxviii
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
1
1
2
1
2
2
1
1
1
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
1
1
3
1
1
2
1
2
2
1
1
2
2
2
2
2
1
2
2
1
2
1
1
1
2
2
2
1
1
2
1
2
1
1
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
3
1
1
2
3
2
2
3
3
1
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
1
3
1
1
2
3
2
3
2
2
2
2
2
3
2
3
3
3
2
2
3
3
2
3
5
5
7
3
3
5
7
5
6
6
6
4
6
5
6
5
7
7
7
6
6
7
7
6
7
4
3
4
3
3
4
4
4
3
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
3
3
4
4
3
3
4
4
4
4
3
3
4
4
3
4
1
2
1
1
2
1
3
2
2
2
2
1
3
2
2
2
3
3
3
2
2
3
3
2
3
1
2
1
2
1
2
2
2
2
2
2
1
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
2
3
4
3
3
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
17
17
17
16
16
19
20
19
18
18
18
15
20
15
18
19
21
21
21
19
18
21
20
19
21
lxxix
48
20
Keterangan:
Umur: 1= 20-35 tahun, 2= 36-60 tahun
Pendidikan: 1= D3, 2= S1
Jenis kelamin: 1= Perempuan, 2= laki-laki
Status Kepegawaian: 1= Pegawai tetap, 2= kontrak, 3= honorer, 4=lainnya
Status pernikahan: 1= menikah 2= belum menikah
Lama kerja: 1= 3 tahun, 2= > 3 tahun
Identifikasi Pasien: 1= tidak pernah, 2= jarang, 3= sering, 4= selalu
Komunikasi efektif: 1= tidak pernah, 2= jarang, 3= sering, 4= selalu
lxxx
Aisyah
umur
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
6
20-35 tahun
Valid Percent
100.0
Percent
100.0
100.0
jenis kelamin
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
perempuan
83.3
83.3
83.3
laki-laki
16.7
16.7
100.0
Total
100.0
100.0
pendidikan
Cumulative
Frequency
Valid
DIII
Percent
6
Valid Percent
100.0
Percent
100.0
100.0
status kepegawaian
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
honorer
50.0
50.0
50.0
lainnya
50.0
50.0
100.0
Total
100.0
100.0
lxxxi
status peernikahan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
menikah
33.3
33.3
33.3
belum menikah
66.7
66.7
100.0
Total
100.0
100.0
lama kerja
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
<=3
66.7
66.7
66.7
>3
33.3
33.3
100.0
Total
100.0
100.0
identifikasi pasien
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
6
kurang baik
Valid Percent
100.0
100.0
Percent
100.0
komunikasi efektif
Cumulative
Frequency
Valid
kurang baik
Percent
6
100.0
Valid Percent
100.0
Percent
100.0
lxxxii
Aminah
komunikasi yang efektif
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
kurang baik
60.0
60.0
60.0
baik
40.0
40.0
100.0
Total
100.0
100.0
umur
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
5
20-35 tahun
Valid Percent
100.0
Percent
100.0
100.0
jenis kelamin
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
perempuan
80.0
80.0
80.0
laki-laki
20.0
20.0
100.0
Total
100.0
100.0
pendidikan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
DIII
60.0
60.0
60.0
S1
40.0
40.0
100.0
Total
100.0
100.0
lxxxiii
lxxxiiil
status kepegawaian
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
pegawai tetap
20.0
20.0
20.0
honorer
80.0
80.0
100.0
Total
100.0
100.0
status pernikahan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
menikah
60.0
60.0
60.0
belum menikah
40.0
40.0
100.0
Total
100.0
100.0
lama kerja
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
<= 3
40.0
40.0
40.0
>3
60.0
60.0
100.0
Total
100.0
100.0
identifikasi pasien
Cumulative
Frequency
Valid
kurang baik
Percent
5
100.0
Valid Percent
100.0
Percent
100.0
lxxxiv
lxxxivl
Assafa
umur
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
7
20-35 tahun
Valid Percent
100.0
Percent
100.0
100.0
jenis kelamin
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
7
perempuan
Valid Percent
100.0
Percent
100.0
100.0
pendidikan
Cumulative
Frequency
Valid
DIII
Percent
7
Valid Percent
100.0
Percent
100.0
100.0
status kepegawaian
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
honorer
71.4
71.4
71.4
lainnya
28.6
28.6
100.0
Total
100.0
100.0
lxxxvl
xxxvl
status pernikahan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
menikah
28.6
28.6
28.6
belum menikah
71.4
71.4
100.0
Total
100.0
100.0
lama kerja
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
=<3
28.6
28.6
28.6
>3
71.4
71.4
100.0
Total
100.0
100.0
identifikasi pasien
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
7
tidak
Valid Percent
100.0
100.0
Percent
100.0
Percent
Valid Percent
Percent
tidak
28.6
28.6
28.6
ya
71.4
71.4
100.0
Total
100.0
100.0
lxxxvi
lxxxvil
Asaffii
umur
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
7
20-35 tahun
Valid Percent
100.0
Percent
100.0
100.0
jenis kelamin
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
perempuan
71.4
71.4
71.4
laki-laki
28.6
28.6
100.0
Total
100.0
100.0
pendidikan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
DIII
71.4
71.4
71.4
S1
28.6
28.6
100.0
Total
100.0
100.0
status kepegawaian
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
pegawai tetap
14.3
14.3
14.3
honorer
57.1
57.1
71.4
lainnya
28.6
28.6
100.0
Total
100.0
100.0
lxxxvii
status pernikahan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
menikah
42.9
42.9
42.9
belum menikah
57.1
57.1
100.0
Total
100.0
100.0
lama kerja
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
=<3
14.3
14.3
14.3
>3
85.7
85.7
100.0
Total
100.0
100.0
identifikasi pasien
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
tidak
57.1
57.1
57.1
ya
42.9
42.9
100.0
Total
100.0
100.0
Percent
Valid Percent
Percent
tidak
57.1
57.1
57.1
ya
42.9
42.9
100.0
Total
100.0
100.0
lxxxviii
lxxxviiil
Al Rahman
Umur
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
7
20-35
Valid Percent
100.0
Percent
100.0
100.0
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
7
perempuan
Valid Percent
100.0
Percent
100.0
100.0
Pendidikan
Cumulative
Frequency
Valid
D3
Percent
7
Valid Percent
100.0
Percent
100.0
100.0
Status Kepegawaian
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Pegawai tetap
28.6
28.6
28.6
honorer
71.4
71.4
100.0
Total
100.0
100.0
lxxxix
lxxxixl
Status Pernikahan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
menikah
42.9
42.9
42.9
belum menikah
57.1
57.1
100.0
Total
100.0
100.0
Lama Kerja
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
7
>3
Valid Percent
100.0
Percent
100.0
100.0
Percent
7
kurang baik
Valid Percent
100.0
Percent
100.0
100.0
Komunikasi Efektif
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
71.4
71.4
71.4
28.6
28.6
100.0
Total
100.0
100.0
xc
xcx
Percent
8
20-35
Valid Percent
100.0
Percent
100.0
100.0
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
8
perempuan
Valid Percent
100.0
Percent
100.0
100.0
Pendidikan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
D3
75.0
75.0
75.0
S1
25.0
25.0
100.0
Total
100.0
100.0
Status Kepegawaian
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Pegawai tetap
12.5
12.5
12.5
honorer
87.5
87.5
100.0
Total
100.0
100.0
xci
xcix
Status Pernikahan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
menikah
37.5
37.5
37.5
belum menikah
62.5
62.5
100.0
Total
100.0
100.0
Lama Kerja
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
<=3
12.5
12.5
12.5
>3
87.5
87.5
100.0
Total
100.0
100.0
Percent
8
kurang baik
Valid Percent
100.0
Percent
100.0
100.0
Komunikasi Efektif
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
25.0
25.0
25.0
75.0
75.0
100.0
Total
100.0
100.0
xcii
Percent
8
20-35
Valid Percent
100.0
Percent
100.0
100.0
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
8
perempuan
Valid Percent
100.0
Percent
100.0
100.0
Pendidikan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
D3
62.5
62.5
62.5
S1
37.5
37.5
100.0
Total
100.0
100.0
Status Kepegawaian
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Pegawai tetap
50.0
50.0
50.0
honorer
50.0
50.0
100.0
Total
100.0
100.0
xciii
xciiix
Status Pernikahan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
menikah
62.5
62.5
62.5
belum menikah
37.5
37.5
100.0
Total
100.0
100.0
Lama Kerja
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
8
>3
Valid Percent
100.0
Percent
100.0
100.0
Percent
8
kurang baik
Valid Percent
100.0
Percent
100.0
100.0
Komunikasi Efektif
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
8
Valid Percent
100.0
Percent
100.0
100.0
SELURUH RUANGAN
KetepatanIdentifikasi
Cumulative
Frequency
Valid
Kurangbaik
48
Percent
100.0
Valid Percent
100.0
Percent
100.0
xciv
xcivx
KomunikasiEfeltif
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Kurangbaik
22
45.8
45.8
45.8
Baik
26
54.2
54.2
100.0
Total
48
100.0
100.0
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
Missing
Percent
umur * KetepatanIdentifikasi
48
100.0%
Total
Percent
0
.0%
Percent
48
100.0%
umur * KetepatanIdentifikasiCrosstabulation
KetepatanIdentifi
kasi
Total
kurangbaik
umur
20-35 tahun
48
Count
100.0%
% within umur
Total
48
100.0%
48
Count
100.0%
% within umur
48
100.0%
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
jeniskelamin *
Missing
Percent
48
100.0%
Total
Percent
0
.0%
Percent
48
100.0%
KetepatanIdentifikasi
xcv
xcvx
jeniskelamin * KetepatanIdentifikasiCrosstabulation
KetepatanIdentifi
kasi
Total
kurangbaik
jeniskelamin
perempuan
44
Count
100.0%
% within jeniskelamin
laki-laki
100.0%
Count
100.0%
% within jeniskelamin
Total
44
100.0%
48
Count
48
100.0%
% within jeniskelamin
100.0%
Missing
Percent
48
Total
Percent
100.0%
.0%
Percent
48
100.0%
KetepatanIdentifikasi
pendidikan * KetepatanIdentifikasiCrosstabulation
KetepatanIdentifi
kasi
Total
Kurangbaik
pendidikan
D3
Count
% within pendidikan
S1
Count
% within pendidikan
Total
Count
% within pendidikan
39
100.0%
9
100.0%
48
100.0%
39
100.0%
9
100.0%
48
100.0%
xcvi
xcvix
Missing
Percent
status kepegawaian *
48
100.0%
Total
Percent
0
.0%
Percent
48
100.0%
KetepatanIdentifikasi
kurangbaik
status kepegawaian
PegawaiTetap
Count
100.0%
32
100.0%
100.0%
Count
100.0%
100.0%
32
Count
Lainnya
100.0%
48
Count
48
100.0%
100.0%
Missing
Percent
48
100.0%
Total
Percent
0
.0%
Percent
48
100.0%
KetepatanIdentifikasi
xcvii
kurangbaik
status pernikahan
menikah
24
Count
100.0%
100.0%
24
Count
24
100.0%
24
100.0%
48
Count
48
100.0%
100.0%
Missing
Percent
48
Total
Percent
100.0%
.0%
Percent
48
100.0%
KetepatanIdentifikasi
kurangbaik
lama kerja
<= 3
Count
% within lama kerja
>3
Count
% within lama kerja
Total
Count
% within lama kerja
10
100.0%
38
100.0%
48
100.0%
10
100.0%
38
100.0%
48
100.0%
xcviii
xcviiix
Missing
Percent
umur * KomunikasiEfeltif
48
Total
Percent
100.0%
.0%
Percent
48
100.0%
umur * KomunikasiEfeltifCrosstabulation
KomunikasiEfeltif
kurangbaik
umur
20-35 tahun
Total
22
26
45.8%
54.2%
22
26
45.8%
54.2%
Count
% within umur
Count
% within umur
Total
baik
48
100.0%
48
100.0%
Missing
Percent
48
100.0%
Total
Percent
0
.0%
Percent
48
100.0%
KomunikasiEfeltif
jeniskelamin * KomunikasiEfeltifCrosstabulation
KomunikasiEfeltif
kurangbaik
jeniskelamin
perempuan
Count
% within jeniskelamin
laki-laki
Count
% within jeniskelamin
Total
Count
% within jeniskelamin
Total
baik
18
26
40.9%
59.1%
100.0%
.0%
22
26
45.8%
54.2%
44
100.0%
4
100.0%
48
100.0%
xcix
xcixx
Missing
Percent
48
Total
Percent
100.0%
Percent
.0%
48
100.0%
KomunikasiEfeltif
pendidikan * KomunikasiEfeltifCrosstabulation
KomunikasiEfeltif
kurangbaik
Pendidikan
D3
Count
% within pendidikan
S1
Total
20
19
51.3%
48.7%
22.2%
77.8%
22
26
45.8%
54.2%
Count
% within pendidikan
Count
% within pendidikan
Total
baik
39
100.0%
9
100.0%
48
100.0%
Missing
Percent
48
100.0%
Total
Percent
0
.0%
Percent
48
100.0%
KomunikasiEfeltif
cc
PegawaiTetap
.0%
100.0%
14
18
43.8%
56.3%
100.0%
.0%
22
26
45.8%
54.2%
Count
% within status kepegawaian
Honorer
Count
% within status kepegawaian
Lainnya
Count
% within status kepegawaian
Total
Count
% within status kepegawaian
Total
baik
8
100.0%
32
100.0%
8
100.0%
48
100.0%
Missing
Percent
48
100.0%
Total
Percent
0
.0%
Percent
48
100.0%
KomunikasiEfeltif
menikah
Count
% within status pernikahan
belummenikah
Count
% within status pernikahan
Total
Count
% within status pernikahan
Total
baik
7
17
29.2%
70.8%
15
62.5%
37.5%
22
26
45.8%
54.2%
ci
ci
24
100.0%
24
100.0%
48
100.0%
Missing
Percent
48
100.0%
Total
Percent
0
.0%
Percent
48
100.0%
<= 3
Count
% within lama kerja
>3
Count
% within lama kerja
Total
Count
% within lama kerja
Total
baik
10
100.0%
.0%
12
26
31.6%
68.4%
22
26
45.8%
54.2%
10
100.0%
38
100.0%
48
100.0%
cii
ciii
civ