9 - UU ASN Pokok Kepegawaian
9 - UU ASN Pokok Kepegawaian
ASN
PERBEDAAN STRUKTUR
UU POKOK KEPEGAWAIAN
UU ASN
VI BAB
XV BAB
41 Pasal
141 Pasal
PEGAWAI ASN
JABATAN ASN
JABATAN ADMINISTRASI
JABATAN FUNGSIONAL
Jabatan Administrator
memimpin pelaksanaan
seluruh kegiatan pelayanan
dan administrasi
Jabatan Pengawas
mengendalikan
pelaksanaan kegiatan
Jabatan Pelaksana
melaksanakan kegiatan
pelayanan dan administrasi
pemerintahan dan
pembangunan
Jabatan fungsional
keterampilan, terdiri atas:
a. penyelia;
b. mahir;
c. terampil; dan
d. pemula.
JABATAN PIMPINAN
TINGGI
JPT utama;
JPT madya; dan
JPT pratama.
Berfungsi memimpin dan
memotivasi setiap Pegawai
ASN melalui:
kepeloporan
pengembangan kerja sama;
dan
keteladanan.
PPPK
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
KEMENTERIAN
LNS
KEMEN PANRB
KASN
Merumuskan kebijakan
LPNK
LAN
BKN
Melaksanakan
Kajian dan diklat
Mengelola
pegawai ASN
10
Menteri/Kementerian PANRB;
KASN;
LAN; dan
BKN.
LAN
11
BKN
1.
2.
Penyelenggaraan manajemen
ASN
Pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan NSPK manajemen
ASN
( Mengelola Pegawai ASN )
KASN
Monitoring, evaluasi kebijakan, dan
rekomendasi yang mengikat untuk
menjamin perwujudan sistem merit
& pengawasan penerapan asas,
12
2. Tujuan :
menjamin terwujudnya Sistem Merit dalam kebijakan dan Manajemen ASN;
mewujudkan ASN yang profesional, berkinerja tinggi, sejahtera, dan berfungsi
sebagai perekat NKRI;
mendukung penyelenggaraan pemerintahan negara yang efektif, efisien,
terbuka, dan bebas KKN;
mewujudkan Pegawai ASN yang netral dan tidak diskriminatif dalam pelayanan;
menjamin terbentuknya profesi ASN yang dihormati; dan
mewujudkan ASN yang dinamis dan berbudaya pencapaian kinerja.
13
14
Fungsi LAN:
pengembangan standar kualitas pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN;
pembinaan pendidikan dan pelatihan kompetensi manajerial Pegawai
ASN;
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kompetensi manajerial
Pegawai ASN baik secara sendiri maupun bersama-sama lembaga
pendidikan dan pelatihan lainnya;
pengkajian terkait dengan kebijakan dan Manajemen ASN; dan
melakukan akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN,
baik sendiri maupun bersama lembaga pemerintah lainnya.
15
16
Menteri di kementerian;
Pimpinan lembaga di LPNK;
sekretaris jenderal di sekretariat lembaga negara dan LNS;
gubernur, di provinsi; dan
bupati/walikota, di kabupaten/kota.
17
Manajemen PNS
Manajemen PNS meliputi:
a. penyusunan dan penetapan kebutuhan;
b. pengadaan;
c. pangkat dan jabatan;
d. pengembangan karier;
i. penggajian dan tunjangan;
j. penghargaan;
e. pola karier;
k. disiplin;
f. promosi;
l. pemberhentian;
g. mutasi;
m. pensiun dan tabungan hari
h. Penilaian kinerja
tua; dan
n. perlindungan.
18
19
PENGADAAN PNS
1. Dasar pengadaan:
- pengisian kebutuhan jabatan yang lowong
- sesuai kebutuhan pegawai yang ditetapkan Menteri
2. Tahapan :
a. Perencanaan
b. Pengumuman lowongan
c. Pelamaran
d. Seleksi (administrasi, kompetensi dasar, dan kompetensi bidang)
e. Pengumuman hasil seleksi
f. Masa percobaan
g. Pengangkatan menjadi PNS
20
21
Pengembangan Karier
dilakukan berdasarkan:
- kualifikasi;
- Kompetensi (teknis, manajerial, sosial kultural);
- penilaian kinerja, dan
- kebutuhan Instansi Pemerintah.
Dilakukan dengan mempertimbangkan integritas dan
moralitas.
22
Pengembangan Kompetensi
23
PROMOSI PNS
24
Setiap PNS yang memenuhi syarat mempunyai hak yang sama untuk
dipromosikan ke jenjang jabatan yang lebih tinggi.
Promosi PNS dilakukan berdasarkan perbandingan objektif antara:
- kompetensi;
- kualifikasi;
- persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan;
- penilaian atas prestasi kerja;
- kepemimpinan, kerja sama, kreativitas; dan
- pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja PNS pada Instansi Pemerintah
tanpa membedakan jender, suku, agama, ras, dan golongan.
Promosi Pejabat Administrasi dan Pejabat Fungsional PNS dilakukan oleh
PPK setelah mendapat pertimbangan Tim Penilai Kinerja PNS pada Instansi
yang dibentuk oleh PyB.
MUTASI PNS
25
Setiap PNS dapat dimutasi tugas dan/atau lokasi dalam satu Instansi Pusat, antarInstansi Pusat, satu Instansi Daerah, antar-Instansi Daerah, antar-Instansi Pusat
dan Instansi Daerah, dan ke perwakilan NKRI di luar negeri.
Dilakukan oleh PPK dalam wilayah kewenangannya.
Perpindahan PNS antarkabupaten/kota dalam satu provinsi ditetapkan oleh
Gubernur setelah memperoleh pertimbangan Kepala BKN.
Mutasi PNS antar provinsi ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri setelah
memperoleh pertimbangan Kepala BKN.
Mutasi PNS daerah ke Instansi Pusat atau sebaliknya, ditetapkan oleh Pejabat yang
Berwenang setelah mendapatkan pertimbangan teknis dari Kepala BKN.
Mutasi PNS antar Instansi Pusat ditetapkan oleh Kepala BKN.
26
Dilakukan berdasarkan:
perencanaan kinerja pada tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi;
Memperhatikan
target, sasaran, hasil, dan manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS.
Metode
objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan.
Berada di bawah kewenangan PyB, didelegasikan secara berjenjang
kepada atasan langsung dari PNS, dan dapat mempertimbangkan
pendapat rekan kerja setingkat dan bawahannya.
Hasil penilaian kinerja PNS disampaikan kepada Tim Penilai Kinerja PNS.
Pemerintah wajib membayar gaji yang adil dan layak kepada PNS serta
menjamin kesejahteraan PNS.
Dibayarkan sesuai dengan beban kerja, tanggungjawab, & resiko pekerjaan.
Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap.
PNS di pusat dibebankan pada APBN, PNS di daerah dibebankan APBD.
Selain gaji, PNS juga menerima tunjangan dan fasilitas yang meliputi:
tunjangan kinerja dan (dibayar sesuai pencapaian kinerja)
tunjangan kemahalan (dibayar sesuai tingkat kemahalan: indeks harga di daerah)
27
Penghargaan PNS
28
tanda kehormatan;
kenaikan pangkat istimewa;
kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara kenegaraan.
Pemberhentian PNS
29
30
31
32
33
meninggal dunia;
atas permintaan sendiri dengan usia dan masa kerja tertentu;
mencapai batas usia pensiun;
perampingan organisasi /kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pensiun dini; atau
tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan
kewajiban.
Jaminan pensiun dan jaminan hari tua mencakup jaminan pensiun dan
jaminan hari tua yang diberikan dalam program jaminan sosial nasional.
Sumber pembiayaan berasal dari pemerintah selaku pemberi kerja dan
iuran PNS yang bersangkutan.
Perlindungan
Pemerintah wajib memberikan perlindungan berupa:
jaminan kesehatan;
jaminan kecelakaan kerja;
jaminan kematian; dan
bantuan hukum.
34
TERIMA KASIH
35