Kehilangan darah akut, bila 2030% total volume darah hilang dan perdarahan
masih terus terjadi.
Anemia berat
Syok septik (jika cairan IV tidak mampu mengatasi gangguan sirkulasi darah dan
sebagai tambahan dari pemberian antibiotik)
Golongan darah donor sama dengan golongan darah resipien dan nama anak serta
nomornya tercantum pada label dan formulir (pada kasus gawat darurat, kurangi
risiko terjadinya ketidakcocokan atau reaksi transfusi dengan melakukan uji silang
golongan darah spesifik atau beri darah golongan O bila tersedia)
Kantung darah tidak berada di luar lemari es lebih dari 2 jam, warna plasma darah
tidak merah jambu atau bergumpal dan sel darah merah tidak terlihat keunguan atau
hitam
Tanda gagal jantung. Jika ada, beri furosemid 1mg/kgBB IV saat awal transfusi
darah pada anak yang sirkulasi darahnya normal. Jangan menyuntik ke dalam
kantung darah.
Lakukan pencatatan awal tentang suhu badan, frekuensi napas dan denyut nadi anak.
Jumlah awal darah yang ditransfusikan harus sebanyak 20 ml/kgBB darah utuh, yang
diberikan selama 3-4 jam.
Selama transfusi
Jika tersedia, gunakan alat infus yang dapat mengatur laju transfusi (lihat gambar)
Lihat tanda reaksi transfusi (lihat di bawah), terutama pada 15 menit pertama
transfusi
Catat keadaan umum anak, suhu badan, denyut nadi dan frekuensi napas setiap 30
menit
Catat waktu permulaan dan akhir transfusi dan berbagai reaksi yang timbul.
Setelah transfusi
Nilai kembali anak. Jika diperlukan tambahan darah, jumlah yang sama harus
ditransfusikan dan dosis furosemid (jika diberikan) diulangi kembali.
Lambatkan transfusi
Teruskan transfusi dengan kecepatan normal jika tidak terjadi perburukan gejala
setelah 30 menit
Jika gejala menetap, tangani sebagai reaksi hipersensitivitas sedang (lihat bawah).
Urtikaria berat
Demam > 38C (demam mungkin sudah timbul sebelum transfusi diberikan)
Menggigil
Gelisah
Tatalaksana:
Stop transfusi, tetapi biarkan jalur infus dengan memberikan garam normal
Beri hidrokortison 200 mg IV, atau klorfenamin 0.25 mg/kgBB IM, jika tersedia
Kirim ke bank darah: perlengkapan bekas transfusi darah, sampel darah dari
tempat tusukan lain dan sampel urin yang terkumpul dalam waktu 24 jam
Jika tidak terjadi perbaikan dalam waktu 15 menit, tangani sebagai reaksi
yang mengancam jiwa (lihat bagian bawah) dan laporkan ke dokter jaga
Reaksi yang mengancam jiwa (karena hemolisis, kontaminasi bakteri dan syok septik,
kelebihan cairan atau anafilaksis)
Tanda dan gejala:
demam > 380 C (demam mungkin sudah timbul sebelum transfusi diberikan)
menggigil
gelisah
napas cepat
bingung
gangguan kesadaran.
Catatan: pada anak yang tidak sadar, perdarahan yang tidak terkontrol atau syok mungkin
merupakan tanda satu-satunya reaksi yang mengancan jiwa.
Tatalaksana
stop transfusi, tetapi biarkan jalur infus dengan memberikan garam normal
jaga jalan napas anak dan beri oksigen (lihat bagan 2.1 dan bagan 2.2)
beri epinefrin 0.01 mg/kgBB (setara dengan 0.1 ml dari 1 dalam larutan 10 000)
beri hidrokortison 200 mg IV, atau klorfeniramin 0.25 mg/kgBB IM, jika tersedia