BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian
Berdasarkan pada tujuan penelitian, maka akan diuraikan dalam
antara
motivasi
dan
jalur
karir
terhadap
kinerja
karyawan
4.1.1
69
PT. Indorama Synthetics Tbk pada awal pendiriannya hanya berupa pabrik
pemintalan benang (Spinning Mill) namun dengan adanya pengelolaan yang baik
hingga saat ini PT. Indorama Synthetics Tbk telah memiliki 4 divisi yang
berlokasi di Purwakarta, keempat divisi tersebut antara lain :
1. Divisi Spinning
Divisi spinning didirikan pada tahun 1974 di atas tanah seluas 10,8 Ha
produksi secara komersial dimulai pada bulan September 1976. PT. Indorama
Synthetics Tbk merupakan pabrik pertama di Indonesia yang menggunakan
sistem data online untuk mencapai kontrol proses, dengan adanya peralatan
teknologi tinggi dari Inggris dan Jepang.
Divisi ini memproduksi benang pintal, dengan melakukan beberapa
modifikasi peralatan dan langkah maju menuju kemasan lebih besar telah
meningkatkan kapasitas benang berwarna. Fasilitas produksi telahmencapai
tingkat produksi dengan kapasitas penuh dalam waktu singkat dan telah
mencapai citra merk (brand image) yang baik dengan menggunakan teknologi
tinggi sehingga memperkuat pemasaran baik pasar domestik maupun pasar
ekspor.
2. Divisi Polyester
Divisi polyester didirikan pada tanggal 12 juni 1990 yang merupakan
kerjasama teknis antara lain Zimmer A.G-Jerman dan Toyota Co-Jepang dengan
sistem Continuous Polymerisation Process untuk menghasilkan dua jenis
produksi berupa benang filament (POY, FDY, DTY, DT) dan Polyester Staple
Fiber (PSF). Produksi secara komersial dimulai pada tanggal 17 September
70
1991 dengan kapasitas produksi 150 ton perhari atau 52.500 ton pertahun.
Usaha pengembangan pabrik polyester dilakukan dengan mendirikan pabrik
polyester lainnya yaitu pabrik polyester CP-3 dengan kapasitas produksi 240
ton perhari dan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1996.
Hasil produksi divisi polyester berupa chips, filamen yarn, POY, DT, DTY,
dan stapic fibre (kapas buatan). Peningkatan mutu produk terus dilakukan guna
memuaskan keinginan pelanggan.
3. Divisi Kain
Divisi kain didirikan pada tanggal 29 September 1993 dan mulai
berproduksi pada bulan Desember 1993 dengan kapasitas produksi mencapai
1,5 juta meter kain perbulan dengan jumlah karyawan keseluruhan 707 orang
dan dengan menggunakan mesin-mesin terbaru dari Nissan dan Tsudakoma
(Air Jet Loom dan Water Jet Loom) menghasilkan produk berupa kain tissue
dan kain georgatte. Bahan baku pada divisi berasal dari produk polyester, yaitu
benang-benang filamen (DTY, DT, dan FDY).
Proses produksi berasal dari 2 benang yaitu benang pekan (arah melebar)
dengan benang lusi (arah memanjang) kemudian kedua benang tersebut
dianyam dan menghasilkan kain grey. Divisi percetakan kain mengutamakan
perkembangan jenis-jenis baru dengan menggunakan benang polyester yang
diproduksi sendiri dan memperluas penggunaan barang jadi.
4. Divisi PET Resin
Divisi PET Resin (Poly Etylene Therepthalat Resin) didirikan pada tanggal
3 Desember 1993 dan mulai produksi secara komersial pada bulan Juni 1995.
71
Pabrik ini memproduksi PET Botle dan Film yang digunakan sebagai bahan
baku botol dan kemasan plastik dan film, seperti kemasan air mineral, botol
minyak goreng dan produk minuman lainnya. Kapasitas produksi yang
dihasilkan sebesar 63.000 ton pertahun, Indorama PET Resin menjadi target
pabrik PET Botle terbesar pertama di kawasan ASEAN.
PT. Indorama Synthetics Tbk didirikan di Jakarta sesuai Undang-undang
No. 1 tahun 1967 juncto Undang-undang No. 11 tahun 1970 tentang penanaman
modal asing berdasarkan akte perseroan Perseroan Terbatas Indo-Rama
Synthetics No.21 tanggal 3 April 1974, dihadapan Gustaaf Hidemala
Soangkoepoen Loemban Tobing, SH di Jakarta. Akta pembetulan No. 34 tanggal
26 Agustus 1974 dihadapan Maria Lidwina Indriani Soepojo, SH pengganti dari
Gustaaf Hidemala Soangkoepoen Loemban Tobing , SH notaris di Jakarta, yang
telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dengan keputusannya No. Y.A.5/2/14 tanggal 3 Januari 1975 dan telah didaftarkan
dalam buku register di pengadilan Negeri Jakarta tanggal 24 Januari 1975,
masing-masing dibawah No. 283, No. 284 dan No. 285 serta telah diumumkan
dalam berita Negara Republik Indonesia No. 8 tanggal 28 Januari 1975.
Anggaran dasar PT. Indorama Synthetics Tbk telah mengalami beberapa
perubahan, yang terakhir adalah dengan akta pernyataan Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa PT. Indorama Synthetics Tbk No. 13 tanggal 2 Juli
1997. Perubahan anggaran dasar PT. Indorama Synthetics Tbk telah mendapat
persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat keputusan
No. C2-9029.HT.01.04.TH.97 tanggal 5 September 1997 yang telah didaftarkan
72
73
74
Komisaris
Komisaris
Direksi
Presiden Direktur
Direktur
75
76
4.1.1.3 Fungsi dan Tugas Tiap Sub Unit PT. Indorama Synthetics Tbk Divisi
Spun Yarns
PT. Indorama Synthetics Tbk Divisi Spun Yarns dalam beroperasi seharihari dipimpin oleh seorang Chief Executif Officer berkebangsaan India, yang
fungsi dan tugasnya membawahi tiga sub unit, yaitu : Komersial, Produksi dan
Engineering yang masing-masing dipimpin oleh seorang Head Unit Function.
Sub unit Komersial meliputi beberapa departemen dan memiliki tugas
sebagai berikut :
1. Departemen Personalia : bertugas menangani hal-hal yang berhubungan
dengan ketenagakerjaan.
2. Departemen General Affair, General Office dan Guest House : bertugas
menangani hal-hal yang berkaitan dengan masalah umum, seperti transportasi,
penginapan untuk tamu, administrasi produksi untuk bahan laporan ke instansi
pemerintah, dan lain-lain.
3. Departemen Security : bertugas menangani masalah keamanan lingkungan
perusahaan pabrik.
4. Departemen Finance and Accounts : bertugas menangani masalah keuangan
perusahaan.
5. Departemen Store Raw Materials : bertugas menangani kebutuhan stok bahan
baku, alat tulis, dan lain-lain.
6. Departemen Sales Finance Godown : bertindak sebagai marketing executive
yang menangani masalah pemesanan dan penjualan.
77
78
PT. Indorama Synthetics Tbk dibedakan menjadi dua yaitu pelatihan saat bekerja
(on the jobs training) dan pelatihan diluar jam kerja (off the jobs training). On the
jobs training sering dilakukan oleh PT. Indorama Synthetics Tbk terhadap
karyawan yang baru direkrut, sedangkan untuk off the jobs training dilakukan
oleh PT. Indorama Synthetics Tbk terhadap karyawan yang memerlukan pelatihan
apabila kesulitan saat bekerja dengan alat yang digunakan maupun kebutuhan
akan pengetahuan dan kemampuan yang baru bagi karyawan dalam melakukan
tugasnya.
Pengembangan karir yang kedua adalah pengembangan, dilakukan
terhadap karyawan dengan cara inhouse yaitu pengembangan yang dilakukan di
lingkup perusahaan contohnya seminar pendidikan maupun keahlian yang
dilakukan oleh PT. Indorama Synthetics Tbk. Pengembangan selanjutnya yaitu
exhouse yaitu pengembangan karyawan di luar PT. Indorama Synthetics Tbk,
contohnya karyawan yang mengikuti pendidikan diluar PT. Indorama Synthetics
Tbk.
79
Tabel 4.1
Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jabatan
Jabatan
Frekuensi
Presentasi
Pimpinan
1
0,84
Supervisor
4
4,19
Staff kantor
25
24,28
Staff produksi
43
42,70
Total
73
100
Sumber : PT. Indorama Synthetics Tbk data yang diolah
mau bekerja dengan giat dan antusias untuk mencapai suatu hasil yang
80
memberikan
penghargaan
kepada
karyawan
yang
telah
81
e. Insentif
Hal ini dapat meningkatkan motivasi karyawan karena karyawan merasa
dihargai atas hasil kerjanya.
Hasil penelitian lapangan bahwa perusahaan telah melakukan programprogram diatas sebagai bentuk dari komitmen perusahaan dalam mengembangkan
dan memelihara karyawan, serta bertujuan untuk dapat meningkatkan motivasi
karyawan sehingga berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan. Berikut ini
adalah kondisi motivasi karyawan pada PT. Indorama Synthetics Tbk berdasarkan
atas pengolahan data adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3
Statistik Deskriptif Motivasi
Descriptive Statistics
N
motivasi karyawan
Valid N (listwise)
73
73
Minimum
29.00
Maximum
50.00
Mean
43.7534
Std. Deviation
4.45278
4.1.3.1 Tanggapan
Karyawan
mengenai
Motivasi
Karyawan
di
82
Frekuensi Persentase
Tabel 4.5
Tanggapan karyawan mengenai keyakinan akan diri sendiri
Kategori
Frekuensi Persentase
83
Frekuensi Persentase
84
diharapkan sehingga karyawan merasa puas, kemudian 4 karyawan menilai raguragu dengan kepuasan kerja dengan pekerjaan yang dilakukan saat ini.
Tabel 4.7
Tanggapan karyawan mengenai mempengaruhi orang lain untuk
menjalankan ide yang dimiliki
Kategori
Frekuensi Persentase
85
Tabel 4.8
Tanggapan karyawan mengenai senang mengarahkan orang lain
Kategori
Frekuensi Persentase
Frekuensi Persentase
86
karyawan dalam bekerja lebih baik kemudian diperkuat dengan penilaian sebesar
45,21% menyatakan sangat setuju. Karyawan menyetujui bahwa dengan
kemampuan dan inisiatif karyawan dalam membuat keputusan akan memberikan
inspirasi karyawan lain untuk bekerja lebih baik dalam rangka meningkatkan
kinerja perusahaan secara keseluruhan, sedangkan 6,85% menilai ragu-ragu akan
hal tersebut.
Tabel 4.10
Tanggapan karyawan mengenai menjaga hubungan baik
Kategori
Frekuensi Persentase
Frekuensi Persentase
0
0
3
0
0
4,11
87
Setuju
43
58,90
Sangat Setuju
27
36,99
Total
73
100
Sumber : kuesioner yang sudah diolah
Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner pada tabel di atas dapat dilihat
bahwa mayoritas 58,90% karyawan menilai setuju bahwa jika karyawan senang
mendapat kesempatan untuk saling berbagi pengetahuan dengan sesama rekan
kerja dalam rangka menyelesaikan tugas dan diperkuat oleh penilaian karyawan
sebesar 36,99%. Karyawan menyetujui bahwa mereka senang jika mendapat
kesempatan untuk saling berbagi pengetahuan dengan sesama rekan kerja dalam
rangka menyelesaikan tugas, sehingga kinerja kerja karyawan akan meningkat.
Tabel 4.12
Tanggapan karyawan mengenai senang mendapat dukungan
Kategori
Frekuensi Persentase
88
Tabel 4.13
Tanggapan karyawan mengenai menjaga hubungan baik dengan rekan kerja
Kategori
Frekuensi Persentase
Rentang
Banyak Kelas Interval
89
Rentang
5 1
= 0,8
5
Keterangan:
1,00 1,79
= Sangat Rendah
1,80 2,59
= Rendah
2,60 3,39
= Cukup Tinggi
3,40 4,19
= Tinggi
4,20 5,00
= Sangat Tinggi
90
Tabel 4.14
Tanggapan karyawan secara keseluruhan mengenai motivasi
Pernyataan
SS
1.
Saya menyukai pekerjaan yang sulit 29
2.
Saya yakin akan kemampuan diri
sendiri dalam melaksanakan tugas dan
42
tanggung jawab pekerjaan
3.
Saya merasa puas dari pekerjaan
29
yang dilakukan
4.
Apabila saya memiliki gagasan
positif maka gagasan saya harus dapat
28
diterima
5.
Kemampuan dan sikap karyawan
yang baik dapat mengarahkan karyawan
41
lain
6.
Kemampuan dan inisiatif karyawan
dalam membuat keputusan dapat
33
memberikan inspirasi karyawan dalam
bekerja lebih baik
7.
Saya merasa nyaman saat menjalin
hubungan kerja dengan sesama rekan
38
berjalan dengan baik
8.
Saya senang mendapat kesempatan
untuk saling berbagi pengetahuan dengan
27
sesama rekan kerja dalam rangka
menyelesaikan tugas
9.
Bila saya membutuhkan
pertolongan dalam bekerja, rekan kerja
32
selalu siap memberikan bantuan
10.
Saya bersedia untuk menjalin
hubungan kerja dan bekerja sama
34
dengan rekan kerja dalam rangka
menyelesaikan tugas sesuai fungsinya
Rata-rata Keseluruhan
S
38
R
4
35
327
4,48
ST
40
317
4,34
ST
41
316
4,33
ST
27
328
4,49
ST
35
320
4,38
ST
29
324
4,44
ST
43
316
4,33
ST
36
319
4,37
ST
32
314
4,30
ST
4,38
ST
91
tanggapan
karyawan
mengenai
jalur
karir
pada
karyawan.
Adanya
keterangan
tersebut
perusahaan
dapat
92
93
2. Sasaran Karir
PT. Indorama Synthetics Tbk sebagai organisasi yang baik, jalur karir
pegawai selalu jelas dan eksplisit, baik titik-titik karir yang dilalui maupun
persyaratan yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan karir tertentu.
Berkaitan dengan tujuan karir, pada dasarnya tujuan atau sasaran karir adalah
posisi atau jabatan tertentu yang dapat dicapai oleh seorang pegawai bila yang
bersangkutan memenuhi semua syarat dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk
melaksanakan jabatan tersebut.
3. Langkah Perencanaan Karir
Perencanaan karir diperlukan bagi para karyawan untuk selalu siap
menggunakan kesempatan karir yang ada, karir harus dikelola melalui
perencanaan yang cermat. Perencanaan karir pada individu di PT. Indorama
Synthetics Tbk meliputi aktifitas individu untuk membuat pilihan mengenai
jabatan atau pekerjaan, organisasi, tugas-tugas, dan pengembangan karir
pribadi.
4. Langkah Pengembangan Karir
Program pengembangan karir haruslah menghasilkan keuntungan baik
bagi individu maupun organisasi. Tiga unsur yang harus diperhatikan oleh
PT. Indorama Synthetics Tbk
94
73
73
Minimum
26.00
Maximum
50.00
Mean
43.1370
Std. Deviation
5.23693
95
menunjukkan kondisi jalur karir begitu penting menurut para karyawan, sehingga
rata-ratanya cukup tinggi dan lebih kearah positif. Tingginya kondisi jalur karir di
PT. Indorama Synthetics Tbk terlihat karena jalur karir merupakan salah satu
oreintasi penting bagi setiap karyawan.
Frekuensi Persentase
96
Kategori
Frekuensi Persentase
Frekuensi Persentase
97
Frekuensi Persentase
Frekuensi Persentase
98
Tabel 4.21
Tanggapan karyawan mengenai keahlian
Kategori
Frekuensi Persentase
99
Tabel 4.22
Tanggapan karyawan mengenai penilaian
Kategori
Frekuensi Persentase
Frekuensi Persentase
100
Tabel 4.24
Tanggapan karyawan mengenai tingkat keterampilan
Kategori
Frekuensi Persentase
Frekuensi Persentase
101
Selanjutnya, pada bagian ini dibahas mengenai penilaian jalur karir secara
keseluruhan dari 10 pernyataan berdasarkan nilai rata-rata dari setiap jawaban
responden. Kriteria penilaian rata-rata tersebut menggunakan interval untuk
menentukan panjang kelas interval, dimana rumus yang digunakan menurut
Sudjana (2000 : 79) adalah sebagai berikut :
Panjang kelas interval =
Rentang
Banyak Kelas Interval
Dimana :
Rentang
5 1
= 0,8
5
Keterangan:
1,00 1,79 = Sangat Tidak Baik
1,80 2,59 = Tidak Baik
2,60 3,39 = Cukup Baik
3,40 4,19 = Baik
4,20 5,00 = Sangat Baik
102
Tabel 4.26
Tanggapan karyawan secara keseluruhan mengenai jalur karir
Pernyataan
SS
1.
Kedudukan atau jabatan pekerjaan
harus diraih dengan melewati tahapan
35
kualifikasi jenjang karir sesuai
kemampuan tiap pegawai
2.
Para karyawan disini adalah orangorang terpilih karena melalui seleksi
32
karyawan yang ketat sesuai dengan
standar perusahaan
3.
Kenaikan pangkat atau jabatan
seharusnya berdasarkan pendidikan, lama
25
bekerja atau masa kerja serta prestasi
kerja
4.
Umumnya karyawan memiliki
loyalitas dan komitmen yang tinggi pada 32
tujuan perusahaan
5.
Perusahaan telah berupaya dengan
baik dalam menarik minat karyawan
41
untuk mendapatkan karir yang lebih
tinggi
6.
Tugas pekerjaan saya saat ini sesuai
34
dengan keahlian yang saya miliki
7.
Evaluasi secara berkala selalu
37
dilakukan untuk memberikan feedback
dalam mengembangkan karir
8.
Perusahaan memberikan
kesempatan karyawan untuk mengikuti
31
pelatihan yang menunjang tugas
pekerjaan
9.
Pembagian tugas pekerjaan telah
sesuai dengan tingkat keterampilan yang
43
dimiliki oleh karyawan
10.
Perusahaan memberikan konseling
untuk perencanaan dan pengembangan
24
jalur karir
Rata-rata Keseluruhan
28
315
4,32
SB
29
10
310
4,25
SB
38
10
307
4,21
SB
32
313
4,29
SB
22
321
4,40
SB
33
320
4,38
SB
27
318
4,36
SB
33
313
4,29
SB
21
324
4,44
SB
42
308
4,22
SB
4,31
SB
103
4.1.5
agar karyawan lebih giat bekerja, secara efektif dan efisien tergantung pada
keahlian dan keterampilan karyawan dalam melaksanakan tugasnya, sehingga
tujuan perusahaan dan karyawan dapat tercapai
Upaya PT. Indorama Synthetics Tbk untuk mengukur kinerja karyawan
dengan melakukan penilaian kinerja pada setiap karyawan berdasarkan fungsi dan
jabatannya dalam perusahaan. Penilaian kinerja perusahaan dapat mengetahui
seberapa besar kontribusi dan kualitas kerja setiap karyawan dan dapat dijadikan
dasar atas pertimbangan perusahaan dalam menentukan berupa kenaikan jabatan,
pemberian bonus pada karyawan yang dinilai kinerjanya baik atau sebaliknya
berupa penurunan jabatan atau pemutusan hubungan kerja jika karyawan tersebut
tidak memiliki kinerja yang baik. Penilaian kinerja karyawan pada PT. Indorama
Synthetics Tbk, gambaran kinerja karyawan dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 4.27
Penilaian Kinerja Karyawan PT. Indorama Synthetics Tbk Periode 2011
Penilaian
Kinerja
Sangat Baik
(91-100)
Baik
(81-90)
Cukup
(71-80)
Kurang
(61-70)
Sangat Kurang
< 61
Jumlah
Kriteria Penilaian
Kemampuan
Ketepatan
(Jumlah
Waktu
karyawan
(Jumlah
/%)
karyawan
/%)
Kualitas
kerja
(Jumlah
karyawan
/%)
Inisiatif
(Jumlah
karyawan
/%)
23 / 31,51%
20 / 27,40%
26 / 35,62%
27 / 36,99%
11 / 15,07%
28 / 38,36%
25 / 34,25%
21 / 28,77%
25 / 34,25%
24 / 32,88%
19 / 26,03
22 / 30,14%
20 / 27,40%
20 / 27,40%
31 / 42,47%
3 / 4,11%
6 / 8,22%
4 / 5,48%
1 / 1,37%
6 / 8,22%
0 / 0%
0 / 0%
2 / 2,74%
0 / 0%
1 / 1,37%
73 = 100
73 = 100
73 = 100
73 = 100
73 = 100
Komunikasi
(Jumlah
karyawan
/%)
104
73
73
Minimum
35.00
Maximum
50.00
Mean
44.2603
Std. Deviation
3.23620
105
Frekuensi Persentase
Frekuensi Persentase
106
Frekuensi Persentase
Frekuensi Persentase
107
dengan tepat waktu dan diperkuat dengan penilaian karyawan sebesar 41,10%.
Karyawan menyetujui bahwa mereka akan memilah-milah suatu pekerjaan yang
paling diutamakan supaya setiap pekerjaan yang ditugaskan oleh perusahaan dapat
selesai tepat waktu.
Tabel 4.33
Tanggapan karyawan mengenai kemampuan memanfaatkan potensi
Kategori
Frekuensi Persentase
108
Tabel 4.34
Tanggapan karyawan mengenai keterampilan yang dimiliki
Kategori
Frekuensi Persentase
Frekuensi Persentase
109
tertentu dan diperkuat dengan 39,73% menilai setuju. Setiap karyawan memiliki
kemampuan untuk membuat keputusan yang dapat menjawab permasalahan
dalam waktu tertentu.
Tabel 4.36
Tanggapan karyawan mengenai ketepatan rencana dengan hasil kerja
Kategori
Frekuensi Persentase
110
Tabel 4.37
Tanggapan karyawan mengenai komunikasi dengan rekan kerja
Kategori
Frekuensi Persentase
Frekuensi Persentase
111
Karyawan menyetujui adanya sikap disiplin dalam hal ketepatan waktu datang
maupun pulang kerja yang ditunjukan oleh para karyawan dan pimpinan
perusahaan.
Selanjutnya, pada bagian ini dibahas mengenai penilaian kinerja karyawan
secara keseluruhan dari 10 pernyataan berdasarkan nilai rata-rata dari setiap
jawaban responden. Kriteria penilaian rata-rata tersebut menggunakan interval
untuk menentukan panjang kelas interval, dimana rumus yang digunakan menurut
Sudjana (2000 : 79) adalah sebagai berikut :
Panjang kelas interval =
Rentang
Banyak Kelas Interval
Dimana :
Rentang
5 1
= 0,8
5
Keterangan:
1,00 1,79
1,80 2,59
= Tidak Baik
2,60 3,39
= Cukup Baik
3,40 4,19
= Baik
4,20 5,00
= Sangat Baik
Tabel 4.39
1.1.10
SS 1.1.11
S1.1.12
R
31
39
320
4,38
SB
112
2.
24
335
4,59
SB
33
324
4,44
SB
40
319
4,37
SB
27
330
4,52
SB
32
319
4,37
SB
29
334
4,58
SB
37
328
4,49
SB
42
315
4,32
SB
48
307
4,21
SB
4,43
SB
113
rxy
r kritis
Keterangan
0,683
0,691
0,723
0,624
0,716
0,735
0,550
0,591
0,332
0,447
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
Valid
Valid
Valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
0,734
0,661
0,584
0,662
0,735
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
valid
valid
valid
valid
valid
114
6
7
8
9
10
Variabel Y
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0,546
0,650
0,696
0,494
0,537
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
valid
valid
valid
valid
valid
0,435
0,358
0,501
0,370
0,414
0,554
0,506
0,331
0,455
0,318
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
0,3
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
4.1.6.2
Realiabilitas
Sugiyono (2005:110) mengatakan uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil
pengukuran dengan menggunakan objek yang sama, akan menghasilkan data yang
sama. Uji reabilitasnya menggunakan metode (split half) item tersebut dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu kelompok item ganjil dan kelompok item genap,
kemudian masing-masing kelompok skor tiap itemnya dijumlahkan sehingga
menghasilkan skor total. Berdasarkan pengolahan SPSS diperoleh hasil uji
reliabilitas sebagai berikut:
115
Tabel 4.41
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
X1
X2
Y
Koef. Reliabilitas
0,876
0,891
0,762
r Kritis
0,7
0,7
0,7
Keterangan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
4.1.7
Tabel 4.42
116
Model
1
(Constant)
motivasi karyawan
jalur karir
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
19.891
3.051
.330
.068
.230
.058
Standardized
Coefficients
Beta
.455
.372
t
6.519
4.835
3.957
Sig.
.000
.000
.000
Zero-order
Correlations
Partial
.603
.553
.500
.428
Part
.417
.341
117
R
.693a
Adjusted
R Square
.465
R Square
.480
Std. Error of
the Estimate
2.36678
motivasi karyawan
jalur karir
kinerja karyawan
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
motivasi
karyawan
1
kinerja
jalur karir
karyawan
.399**
.603**
.000
.000
73
73
73
.399**
1
.553**
.000
.000
73
73
73
.603**
.553**
1
.000
.000
73
73
73
118
Hasil korelasi antara X1-Y = 0,603 dan X2-Y = 0,553 menunjukkan tingkat
hubungan antara motivasi dengan kinerja termasuk kuat dan hubungan antara jalur
karir dengan kinerja termasuk sedang.
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
361.939
392.116
754.055
df
2
70
72
Mean Square
180.969
5.602
F
32.306
Sig.
.000a
119
Diketahui :
Jika Fhitung >Ftabel maka Ho ditolak
Jika Fhitung < Ftabel maka H1 diterima
Dimana diketahui Ftabel = F (0,05:2:70) = 3,128
Fhitung > Ftabel
32,306 > 3,128
Hal ini berarti hipotesis H1 dapat diterima, maka berdasarkan uji hipotesis
di atas dapat dinyatakan keabsahan (significant) atas hipotesis yang dikemukakan
penulis yaitu Terdapat pengaruh motivasi dan jalur karir terhadap kinerja.
120
Tabel 4.46
Uji Hipotesis Secara Parsial
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
motivasi karyawan
jalur karir
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
19.891
3.051
.330
.068
.230
.058
Standardized
Coefficients
Beta
.455
.372
t
6.519
4.835
3.957
Sig.
.000
.000
.000
Berdasarkan hasil pengolahan data SPSS diperoleh nilai sig 0,000 diamana
nilai ini lebih kecil dari p = 0.05 artinya hipotesis Ho ditolak, maka dapat
disimpulkan terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan.
Terdapat pengaruh jalur karir terhadap kinerja
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS diperoleh nilai sig jalur karir sebesar
0,000 dimana nilai ini lebih kecil dari p= 0.05 artinya hasil ini menolak Ho, maka
dapat disimpulkan terdapat pengaruh jalur karir terhadap kinerja karyawan. Hasil
uji hipotesis di atas dengan uji statistik, maka motivasi dan jalur karir secara
individu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja.
121
Kd = R2 x 100%
= 0,6932 x 100%
= 48,00%
Berdasarkan tabel 4.43 di atas, terlihat bahwa pengaruh motivasi dan jalur
karir secara simultan terhadap kinerja karyawan sebesar 48,00% dan sisanya
sebesar 52,00% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti seperti kompensasi
di PT. Indorama Synthetics Tbk.
2.
secara
4.2
122
motivasi adalah produktivitas seseorang yang sangat ditentukan oleh kondisi jiwa
yang mendorong seseorang untuk mampu mencapai prestasi yang diinginkannya.
Berdasarkan hasil pengolahan data dari penyebaran kuesioner, diperoleh nilai ratarata keseluruhan mengenai motivasi karyawan di PT. Indorama Synthetics Tbk
sebesar 4,38. Hal ini menunjukkan sangat tingginya motivasi karyawan di PT.
Indorama Synthetics Tbk, berdasarkan penilaian indikator motivasi menurut
McClelland yang dikutip oleh Sri Wiludjeng (2007:155) yaitu:
1. Need for achievement
a. Suka akan tantangan.
b. Keyakinan akan diri sendiri.
123
penilaian responden sebesar 43,14. Kondisi jalur karir berpengaruh dan dikaitkan
dengan jabatan karyawan, seperti yang dikemukakaan oleh A. Usmara (2007: 284)
bahwa jalur yang menghubungkan satu posisi atau jabatan dengan yang lain. Jalur
karir jabatan yang baik dan jelas dalam organisasi sangat dibutuhkan bagi
penerapan fungsi perencanaan dan pengembangan karir dalam organisasi tersebut.
Jalur karir jabatan merupakan alat yang mampu mengakomodasi kebutuhan
informasi bagi peluang karir anggota organisasi atau perusahaan. Berdasarkan
hasil pengolahan data dari penyebaran kuesioner, diperoleh nilai rata-rata
keseluruhan mengenai jalur karir di PT. Indorama Synthetics Tbk sebesar 4,31.
Hal ini menunjukkan sangat baiknya pelaksanaan jalur karir di PT. Indorama
Synthetics Tbk, berdasarkan penilaian indikator jalur karir menurut A. Usmara
(2007:285) yaitu:
1. Program Kaderisasi
a. Kualifikasi jabatan
b. Rekruitmen
2. Sasaran Karir
a. Jabatan
b. Loyalitas
3. Langkah Perencanaan Karir
a. Minat
b. Keahlian
4. Langkah Pengembangan Karir
a. Penilaian
124
b. Pelatihan
5. Faktor Realistik
a. Tingkat Keterampikan
b. Koordinasi
Berdasarkan hasil pengolahaan kuesioner mengenai kinerja karyawan pada
PT. Indorama Synthetics Tbk, dapat diketahui bahwa rata-rata (mean) penilaian
responden sebesar 44,25, maka sesuai dengan teori menurut T.R Mitchel yang
dikutip Sedarmayanti (2001:50) mendefinisikan kinerja adalah Kinerja karyawan
menunjukan pada suatu hasil perilaku yang dinilai oleh beberapa kriteria atau
standar mutu hasil kerja. Berdasarkan hasil pengolahan data dari penyebaran
kuesioner, diperoleh nilai rata-rata keseluruhan mengenai kinerja karyawan di
PT. Indorama Synthetics Tbk sebesar 4,43. Hal ini menunjukkan sangat baiknya
kinerja karyawan di PT. Indorama Synthetics Tbk, berdasarkan penilaian indikator
kinerja karyawan menurut Soedarmayanti (2001:51) yaitu:
1. Kualitas Kerja
a. Hasil kerja yang diperoleh
b. Manfaat hasil kerja
2. Inisiatif
a. Pemberian ide atau gagasan
b. Tindakan dalam menyelesaikan masalah
3. Kemampuan
a. Kemampuan memanfaatkan potensi
b. Keterampilan yang dimiliki
125
4. Ketepatan Waktu
a. Ketepatan waktu menyelesaikan tugas
b. Ketepatan rencana dengan hasil kerja
5. Komunikasi
a. Komunikasi dengan rekan kerja
b. Kerjasama
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, kemudian terdapat hasil pengolahan
uji validasi, dimana nilai korelasi tiap item pertanyaan memiliki tingkat kevalidan
yang cukup karena diatas r kritis 0,3, sedangkan berdasarkan uji reliabilitas untuk
masing-masing variabel memiliki nilai koefisien reliabilitas lebih besar dari nilai r
kritis 0.700, maka ketiga variabel tersebut dapat dikatakan reliabel.
Hasil analisis regresi linier berganda diperoleh bilangan konstanta (a)
sebesar 19.891 dan (b) koefisein regresi sebesar 0,330 dan 0,230, maka diperoleh
persamaan Y = 19,891 + 0,330 X1 + 0,230 X2. Artinya dimana setiap kenaikan
satu satuan motivasi dan jalur karir dianggap konstan, maka motivasi akan
meningkat sebesar 0,330 satuan, dan jika jalur karir meningkat satu satuan dan
motivasi konstan maka kinerja akan naik sebesar 0,230 satuan.
Hasil analisis koefisien korelasi bahwa hubungan antara motivasi dan jalur
karir dengan kinerja karyawan secara simultan sebesar 0,693. Artinya, adanya
hubungan yang kuat antara motivasi dan jalur karir dengan kinerja karyawan
secara simultan. Hasil koefisien korelasi secara parsial antara motivasi dengan
kinerja termasuk kuat yaitu sebesar 0,603 dan hubungan antara jalur karir dengan
kinerja termasuk sedang yaitu sebesar 0,553.
126
terhadap
posisi
kebutuhan
pekerjaan
karyawan,
yang
sesuai
diantaranya
dengan
adalah
bakat,
dengan
minat
dan
127