Nama Laporan
Tanggal Laporan
Minggu ke
MK.07.R1
F 01
: . 2016
:
A. Ruas Tarengge-Kayulangi
Ruas Jalan Tarengge Kayulangi dengan no. ruas 041.N mempunyai panjang jalan 28.459 Km
dan Kayulangi batas Sulawesi Tengah dengan no. ruas 040 N mempunyai panjang jalan
39.380 Km merupakan Jalan Nasional yang menghubungkan antara Provinsi Sulawesi Selatan
dan Sulawesi Tengah.
Ruas Jalan Tarengge -_Kayulangi dan Kayulangi Batas Sulawesi Tengah berada pada
daerah pegunungan, dimana pada sisi kanan jalan arah Sulawesi Tengah adalah tebing yang
agak terjal dan sisi kiri merupakan lereng yang sangat curam.
Ruas Jalan Tarengge -_Kayulangi merupakan daerah rawan longsor dimana Lokasi yang
rawan longsor berada pada KM 546+120 s/d KM 546+300 dari arah Kota Makassar baik tebing
maupun badan jalan. Hal ini disebabkan oleh :
1. Kondisi tanah disekitar lokasi tersebut labil, hal ini dapat dilihat pada gambar statigrafi hasil
bor dalam Perencanaan Teknis Penanggulangan Longsoran TA. 2014.
10
11
12
13
14
15
16
`
Dari data hasil statigrafi dan borlog di atas, pada kedalaman 4- 6 m dari permukaan jalan
terdapat pasir berlanau yang memungkinkan untuk dapat dilaluinya air yang meresap dari
atas permukaan badan jalan yang open aggregate disamping serta alam (air terjun) yang
berada disekitar lokasi.
2. Berada pada daerah Patahan Matano bila dilihat pada peta geologi berikut :
17
merupakan Jalan Nasional yang menghubungkan antara Provinsi Sulawesi Selatan dan
Sulawesi Barat.
Ruas Jalan Seseng-Bts Sulawesi Barat merupakan daerah rawan longsor dimana Lokasi yang
rawan longsor berada pada KM 353+900 s/d KM 354+100 dan KM 358+950 s/d KM 359+050
dari arah Kota Makassar baik tebing maupun badan jalan. Hal ini disebabkan oleh :
1. Kondisi tanah di sekitar lokasi adalah lempung kekuningan dan labil.
2. Saluran samping jalan tidak kedap air (saluran tanah).
18