Anda di halaman 1dari 3

PERCOBAAN V

PEMBUATAN SABUN TRANSPARAN

I. Tujuan Praktikum
Memahami reaksi penyabunan
II. Dasar Teori
A. Sabun Transparan
Sabun Transparan adalah sabun yang dibuat dengan teknik khusus
dengan menghilangkan kandungan alkali di dalamnya.Sabun transparan
ini lebih unggul daripada sabun mandi biasa, selain dari tampilannya
yang transparan (transparent) yang menawan, sabun ini sangat lembut di
kulit dan dapat melembabkan kulit.
B. Pembuatan dan Reaksi Penyabunan
Sabun dibuat dengan reaksi penyabunan sebagai berikut:
Reaksi penyabunan (saponifikasi) dengan menggunakan alkali adalah
adalah reaksi trigliserida dengan alkali (NaOH atau KOH) yang
menghasilkan sabun dan gliserin. Reaksi penyabunan dapat ditulis
sebagai berikut :
C3H5 (COOR)3 + 3 NaOH C3H5(OH)3 + 3 RCOONa
Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun
sebagai produk utama dan gliserin sebagai produk samping.Gliserin
sebagai produk samping juga memiliki nilai jual.Sabun merupakan
garam yang terbentuk dari asam lemak dan alkali. Sabun dengan berat
molekul rendah akan lebih mudah larut dan memiliki struktur sabun
yang lebih keras. Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi
sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut
dalam bentuk ion.
Faktor lain yang mempengaruhi transparansi sabun adalah
kandungan gula, dan glyserin dalam sabun. Ketika sabun akan dibuat
jernih dan bening maka hal yang paling essensial adalah kualitas gula,
1

dan glyserin. Oleh karena itu pemilihan material mempertimbangkan


dengan warna dan kemurniannya. Parfum berperan penting dalam warna
sabun seperti adanya tincture, balsam dan yang digunakan agar sabun
menjadi wangi, adanya bahan tersebut dapat menjadikan spotting
( bintik hitam ). Apabila sabun sengaja diwarna, dipilih pewarna yang
tahan alkali.Air distilasi adalah air terbaik untuk sabun transparan
glyserin dipilih yang murni.Untuk minyak dan lemak digunakan yang
asam lemak bebas rendah dan warna yang baik. Penambahan glyserin
atau gula yang banyak menyebabkan sabun menjadi lengket dan manis,
oleh karena itu mengotori pembungkus. Untuk memperoleh transparansi
sabun berikut ini adalah metode yang umum digunakan :
a.
b.
c.
d.

Transparan karena gula.


Transparan karena glyserin dan energy.
Dimana a dan b digabung dengan menggunakan minyak castor.
Transparansi karena asam lemak dalam sabun dan seberapa kali
sabun dimill.
Dengan metode pertama, kandungan minyak kelapa sedikitnya

adalah 25 %, lemak yang lain adalah tallow atau lemak apa saja yang
dapat menjadikan sabun keras. Sabun dididihkan dan dimasak seperti
biasanya lalu dimasukkan dalam pengaduk untuk dicampur dalam
larutan yang mengandung 10 20 % gula sesuai berat sabun.Gula
dilarutkan dalam air dan larutan dipanasi sampai 600C kemudian
perlahan lahan ditambahkan dalam sabun.Manakala air menguap,
sabun jenis tersebut menunjukkan bintik bintik dan menjadi lengket
karena gula menembus permukaan larutan.
Sabun

transparan

dari

kategori

yang

kedua

dapat

disaponifikasikan sebagaimana biasanya dan dibuat dari sabun mandi


dasar. Sabun dimasukkan dalam mixer dan dicampur 96 % dengan
perbandingan satu bagian dalam dua bagian total asam lemak dalam
sabun, bersama glyserin dengan proporsi yang sama.
Metode yang ketiga minyak castor sendiri digunakan untuk
membuat sabun atau lebih dari sepertiga lemak dapat ditambah utnuk

setiap sabun dasar diatas.Jika minyak castor yang digunakan hanya


perlu 2 % atau 3 % gula.
Metode yang terkhir kombinasi dari tallow (lemak) 75 % ,
minyak kelapa 20% , rosin jernih 5 %. Selanjutnya dengan proses
saponifikasi dan perampungan dengan cara pemanasan. Sabun
selanjutnya dimasukkan dalam ketel berjaket dan diolah sesuai dengan
pemanasan sempurna.
Kebanyakan sabun transparan dibuat dengan cara semi panas,
metodenya lebih sederhana dan mudah. Langkah awalnya adalah
memasukkan lemak dan minyak dalam ketel, dipanasi sampai
600C.Sabun scrap yang sudah dibuat dapat dicairkan dalam lemak yang
panas jika diinginkan. Ditambahkan larutan soda yang sudah dibuat.
Masa diaduk sampai terjadi proses saponifikasi. Setelah itu sabun
ditutup dan dibiarkan selama 2 jam atau sampai pada tengahnya ada
tonjolan. Kemudian larutan gula dimasukkan dan akhirnya dan glyserin.
Temperatur dari massa dinaikkan sampai 600 C.
Saponifikasi adalah reaksihidrolisis asam lemak oleh adanya
basa lemah (misalnya NaOH).Sabun terutama mengandung c12 dan c16
selain itu juga mengandung asam karboksilat.
Sabun pada umumnya dikenal dalam dua wujud, sabun cair dan
sabun padat.Perbedaan utama dari kedua wujud sabun ini adalah alkali
yang

digunakan

dalam

reaksi

pembuatan

sabun.Sabun

padat

menggunakan natrium hidroksida/soda kaustik (NaOH), sedangkan


sabun

cair

menggunakan

kalium

hidroksida

(KOH)

sebagai

alkali.Selain itu, jenis minyak yang digunakan juga mempengaruhi


wujud sabun yang dihasilkan. Minyak kelapa akan menghasilkan sabun
yang lebih keras daripada minyak kedelai, minyak kacang, dan minyak
biji katun.

Anda mungkin juga menyukai