Chapter I PDF
Chapter I PDF
PENDAHULUAN
(dari 12 kasus, 8 meninggal), Thailand di urutan 4 dengan CFR 63,6% (dari 22 kasus,
14 meninggal), Vietnam di urutan 5 dengan CFR 45,16% (dari 93 kasus, 42
meninggal), Turki di urutan 6 dengan CFR 33,3% (dari 12 kasus, 4 meninggal).
Untuk jumlah cluster AI dalam keluarga (family cluster), Indonesia memiliki jumlah
terbesar, sebanyak 5 cluster. (WHO., 2004)
Pada tanggal 19 Januari 2004, pejabat WHO mengkonfirmasikan lima warga Vietnam
tewas akibat flu burung. Sementara itu di negara Thailand sudah enam orang tewas
akibat terserang flu burung, seorang remaja berusia 6 tahun dipastikan menjadi orang
Thailand pertama yang dikonfirmasi tewas akibat wabah tersebut. Seorang
Epidemiologis dari Pusat Pengawasan Penyakit Dr. Danuta Skowronski, mengatakan
bahwa 80% kasus flu burung menyerang anak-anak dan remaja. Tingkat kematian
akibat flu burung sangat tinggi. Berdasarkan hasil penelitian atas 10 orang yang
terinfeksi virus flu burung di Vietnam, WHO menemukan bahwa dari 10 orang yang
terinfeksi 8 orang yang meninggal, seorang sembuh dan seorang lagi dalam kondisi
kritis. Penyakit flu burung memiliki angka kematian tinggi, disebabkan karakteristik
virus H5N1 yang sangat ganas, hingga disebut sangat patogenik, cepat merusak organ
dalam (terutama paru-paru), cepat berkembang dan menular pada unggas, dapat
terjadi mutasi adaptif dan reasortment, serta mudah resisten terhadap obat anti viral.
(WHO., 2004)
Jumlah kasus konfirmasi flu burung dari referensi Laboratorium Nasional adalah 27
kasus, dan 19 diantaranya meninggal. Menurut jenis kelamin, 59,2% (16 kasus)
adalah laki-laki, dan 40,8% (11 kasus) perempuan. 5 Propinsi memiliki kasus AI
(dikonfirmasi) pada manusia, yaitu Banten, DKI Jakarta, Lampung, Jawa Barat, Jawa
Tengah, pada 14 kabupaten. Propinsi Jawa Barat memiliki jumlah kasus terbanyak,
10 orang dengan 8 diantaranya meninggal. DKI Jakarta pada urutan berikutnya
dengan 9 kasus, 8 diantaranya meninggal. Berikutnya, Banten, memiliki 4 kasus, 3
diantaranya meninggal. Jumlah unggas yang mati akibat wabah penyakit flu burung
di 10 propinsi di Indonesia juga sangat besar yaitu 3.842.275 ekor (4,77%) dan yang
paling tinggi jumlah kematiannya adalah propinsi Jawa Barat (1.541.427 ekor).
(Depkes., 2005)
Medan merupakan suatu kecamatan yang sedang mengalami urbanisasi dan dengan
populasi yang agak padat. Selama pandemi, mahasiswa kedokteran akan memainkan
peran penting dalam mengendalikan penyebaran penyakit seperti Avian Influenza.
Akibatnya, sekolah medis harus memastikan bahwa semua mahasiswa kedokteran
memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk menghadapi potensi pandemi. Oleh
karena itu, saya merancang sebuah penelitian untuk menilai tingkat pengetahuan
sekelompok mahasiswa kedokteran USU mengenai flu burung.
mengetahui
pengetahuan
mahasiswa
tentang
dengan
penelitian
yang
telah
dilakukan
penulis
sekaligus