Pem
aham
Pemaham
an
terhadap
perubaha
n
term
asuk
termasuk
aspek
sejarah
Deteksi
adanya
perubaha
n
Penafsiran
Melakuka
n tindakan
sebagai
respon
SWOT
Isu Pengembangan
Gambar 2 Alur Diagnosis Organisasiiii
Pemain baru adalah orang atau lembaga yang baru memulai usaha
dibidang yang sama dengan lembaga pelayanan publik. Produk pengganti
seringkali menjadi alternatif bagi pengguna jika produk utama tidak
mampu memenuhi atau tidak sesuai dengan kebutuhannya. Dukun dan
sinshe menjadi produk alternatif pelayanan kesehatan rumah sakit.
Pemasok dapat mempengaruhi intensitas persaingan melalui tinggi
rendahnya harga dan kualitas material atau jasa yang mereka berikan.
Intensitas persaingan akan meningkat jika konsumen memiliki daya tawar
lebih tinggi dimana konsumen membeli dalam jumlah banyak, tidak
membutuhkan produk khusus (sehingga penyedia produk tersebut
banyak), tidak mementingkat kualitas produk, dan memiliki informasi yang
cukup mengenai spesifikasi produk dan harga yang berlaku umum.
Tingkat persaingan antar-lembaga sejenis adalah persaingan yang terjadi
antara satu lembaga pelayanan publik dengan organisasi lain milik swasta
maupun pemerintah yang bergerak pada sektor yang sama, menawarkan
produk atau jasa yang sama dan menuju segmen pasar yang sama.
Selain menggunakan kerangka pikir tersebut di atas, analisis
lingkungan eksternal dapat juga dilakukan dengan kerangka pikir
lingkungan berdasarkan jauh-dekatnya terhadap operasional lembaga
pelayanan publik. Lingkungan jauh adalah faktor-faktor di luar lembaga
yang dapat mempengaruhi secara tidak langsung, sedangkan lingkungan
dekat adalah faktor eksternal yang mempengaruhi secara langsung.
Lampiran: Contoh
eksternal RS
melakukan
trend
watching
pada
lingkungan
2. Masukkan data populasi yang menjadi target pelayanan RS anda, seperti contoh
berikut dan hitung persentasenya.
Core Area
8
9
10
11
12
15
16
Jumlah Penduduk
42,019
49,121
50,304
59,182
51,489
46,753
45,570
344,438
Coverage Area
6
7
13
14
18
17
Jumlah Penduduk
53,856
38,468
32,550
52,672
43,794
38,468
259,808
604,246
Jumlah
Namun apabila anda kesulitan dalam memisahkan jumlah penduduk berdasarkan area
cakupan dan non cakupan, maka anda dapat menggunakan data jumlah penduduk
kabupaten/kota secara total dengan catatan penduduk yang sebenarnya bukan
merupakan cakupan pangsa pasar RS anda akan ikut terhitung.
Pada kasus ini contohnya adalah data eksternal RS yang tidak dapat dipisahkan
antara penduduk daerah coverage area dan non coverage area. Sehingga penduduk
dalam satu kabupaten tersebut seluruhnya dianggap sebagai pangsa pasar pelayanan
RSU.
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
2002
214,755
220,872
435,627
2003
217,373
224,327
441,700
Tahun
2004
218,502
224,810
443,312
2005
220,912
225,696
446,608
2006
221,252
230,790
452,042
10
tanpa rawat inap. Data yang tersedia hanyalah kunjungan pasien tahun 2004
dan 2005.
Kunjungan Pasien
Kunjungan rawat jalan:
- Puskesmas
- RSU
Angka kesakitan rawat jalan
Market share Rawat Jalan RSU
2004
123,524
16,408
32%
12%
2005
450,576
24,067
106%
5%
Rata-rata
69%
8%
Untuk contoh kasus disini, jumlah populasi pada tahun 2004 adalah 443,312
dan jumlah populasi tahun 2005 adalah 446,608, sehingga angka kesakitan
rawat jalan tahun 2004 dan 2005 adalah:
123 , 524+16408
=0 .32 atau 32 dan
443 , 312
450 ,576 +24 , 067
=1 . 06 atau106
446 ,608
24 ,067
=5
450 ,576 +24 , 067
Hitung rata-rata market share dengan menjumlahkan kedua angka market
share tersebut dan dibagi dua sehingga pada contoh ini diperoleh hasil 8%.
Market share tahun 2005 adalah
11
Rincian
Jumlah keluarga miskin
Th 2000
61,942
Th 2001
67,540
Th 2002
69,142
Th 2003
69,572
Th 2004
71,704
Karena data diatas adalah jumlah keluarga maka harus dikonversi dulu ke jumlah
jiwa. Jika diperkirakan satu keluarga rata-rata terdiri dari 4 orang, maka jumlah orang
miskin sudah dapat dihitung (jumlah KK miskin x 4).
Rincian
Jumlah keluarga miskin
Jumlah penduduk miskin (estimasi)
Jumlah penduduk total
Jml penduduk miskin (Dalam %)
Rata-rata
Th 2000
61,942
Th 2001
67,540
Th 2002
69,142
276,568
435,627
63%
Th 2003
69,572
278,288
441,700
63%
Th 2004
71,704
286,816
443,312
65%
64%
Bandingkan jumlah orang miskin ini dengan jumlah total penduduk untuk
memperoleh persentase penduduk miskin. Misalnya dari data di atas,
286,816
persentase jumlah penduduk miskin tahun 2004 adalah
= 65%
443,312
Jika data anda lebih dari 1 tahun seperti data di atas, hitung rata-ratanya
sehingga seperti contoh di atas diperoleh angka bahwa rata-rata jumlah
penduduk miskin rata-rata 64% dari jumlah total penduduk.
Angka rata-rata ini akan menjadi patokan untuk menghitung perkiraan jumlah
pasien Askeskin jika di RS ada data mengenai Askeskin tidak ada.
Angka rata-rata ini juga bermanfaat untuk menjadi pertimbangan bagi RS
anda dalam mengembangkan suatu pelayanan tertentu.
12
2001
7,709
30,836
2002
7,829
31,316
435,627
7%
2003
7,604
30,416
441,700
7%
2004
5,460
21,840
443,312
5%
2005
Rata-rata
5,387
21,548
446,608
5%
6%
13
i Swayne, et.al. (2006) Strategic Management of Health Care Organization, 5th Edition,
Blackwell Publishing, UK
ii Trisnantoro, Laksono (2004), Aspek Strategis dalam Manajemen Rumah Sakit, Gama Press,
Yogyakarta.
iii Ibid h 55
iv Swayne, et.al, (2006) op.cit p 117
v Trisnantoro, Laksono (1999), Modul Manajemen Stratejik untuk Rumah Sakit, Magister
Manajemen Rumah sakit FK UGM, Yogyakarta.