No. RM: 01 33 xx
: 42 tahun
Tanggal presentasi :
Pendamping:
Bayi
Keterampilan
Manajemen
Anak
Penyegaran
Masalah
Remaja
Dewasa
Tinjauan pustaka
Istimewa
Lansia
pustaka
Diskusi
Kasus
Audit
Pos
diskusi
No.Registrasi: 01 33 xx
Bumil
Nyeri pinggang menjalar sampai betis kanan sejak beberapa bulan yang lalu
Sakit dirasakan jika terlalu lama berdiri dan jika berjalan
Keluhan lain tidak ada
BAB: biasa; BAK: lancar, warna kuning
Pemeriksaan Fisis
Stasus Generalis: sakit sedang/ Gizi cukup/ sadar
Status Vitalis
Tekanan Darah
:-
Nadi
Pernafasan
Suhu
: 36,7 C
Status lokalis:
Kepala
Leher :
Sklera Ikterus
: -/-
Bibir Sianosis
:-
Nyeri Tekan
:-
Massa tumor
:-
Pembesaran KGB
:-
Paru-Paru
Inspeksi
: Simetris kiri=kanan
Auskultasi
Cor
Abdomen
: dbn
Status neurologi :
NERVI KRANIALIS : Dalam batas normal
MOTORIK : Dbn
REFLEK FISIOLOGI : Dbn
REFLEK PATOLOGIS : SENSIBILITAS : Dbn
Daftar Pustaka
1) Priguna Sidharta, MD, PhD, Nyeri Pinggang dalam Neurologi Klinis dalam Praktek Umum, PT
Dian Rakyat, Jakarta, 2003
2) Sjamsuhidajat, R, Wim deJong, Buku Ajar Ilmu Bedah, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta,
1997.
3) I Gusti Ng. Gd.Ngoerah, Nyeri Pinggang, Dasar-dasar Ilmu Penyakit Saraf, Airlangga
University Press, Surabaya, hal: 316-325
4) Aston, JN, Keadaan-keadaan yang Mempunyai Hubungan dengan Sikap, dalam Kapita Selekta
Traumatologik dan Ortopedik, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal: 182.
:-
Nadi
Pernafasan
Suhu
: 36,7 C
Status lokalis:
Kepala
Leher :
: -/-
Bibir Sianosis
:-
Nyeri Tekan
:-
Massa tumor
:-
Pembesaran KGB
:-
Paru-Paru
Inspeksi
: Simetris kiri=kanan
Auskultasi
Cor
Abdomen
: dbn
Status neurologi :
NERVI KRANIALIS : Dalam batas normal
MOTORIK : Dbn
REFLEK FISIOLOGI : Dbn
REFLEK PATOLOGIS : SENSIBILITAS : Dbn
3. Pendekatan Diagnosis
DEFINISI
HNP (Hernia Nukleus Pulposus) adalah terdorongnya nukleus pulposus suatu zat
yang berada diantara ruas-ruas tulang belakang, kearah belakang baik lurus maupun kearah
kanan atau kiri menekan sumsum tulang belakang atau serabut-serabut sarafnya sehingga
mengakibatkan rasa sakit yang sangat hebat.
Atau penonjolan diskus intervertebralis dengan protrusi dari nukleus kedalam kanalis
spinalis yang mengakibatkan penekanan pada radiks saraf tepi.
EPIDEMIOLOGI
Hernia Nukleus Pulposus paling sering terjadi pada pria dewasa dengan insiden
puncak pada dekade ke-4 dan ke-5. Kelainan ini lebih banyak terjadi pada individu dengan
cukup kuat), tetapi selalu di samping, di sisi kanan atau kiri dari ligamentum tadi,
maka radiks saraf tepi yang tertekanpun selalu satu saja, yang di sisi kanan atau kiri.
Dengan demikian maka gejala iskhialgia pada diskus hernia akan timbul hanya pada
satu tungkai saja.
9. Kedudukan panggul yang khas (di sisi tungkai yang sakit, pinggul itu menonjol ke
samping).
10. Tanda Naffziger positif.
11. Tanda Lasegue positif di tungkai yang sakit (kadang-kadang terdapat Lasegue
silang).
12. Gangguan sensibilitas.
Pada HNP L4/L5 sensibilitas di dorsum pedis tungkai yang sakit terganggu. Pada
HNP L5/S1 sensibilitas di pinggir lateral dorsum pedis tungkai yang sakit akan
terganggu. Namun gangguan sensibilitas itu tidaklah jelas oleh karena yang
tertekan hanyalah satu radiks saja.
13. Gangguan motorik biasanya tidak ada (jadi tidak terdapat parese). KPR biasanya
positif, pada HNP di L5/S1 APR dapat jadi negatif. Pada diskus L5/S1 kiri misalnya,
maka APR kiri akan menjadi negatif
14. Likuor serebrospinalis (LCS)
Hasil pemeriksaan likuor sangat tergantung dari lokasi pungsi lumbal itu sendiri.
Hasil pemeriksaan likuor yang diambil dengan pungsi lumbal L3/L4 masih berda
dalam batas-batas normal. Tetapi bila pada HNP L4/L5 diambil likuor melalui pungsi
L5/S1 maka mungkin likuor itu akan memperlihatkan total protein yang sedikit
meningkat
15. Foto Rntgen dapat memperlihatkan :
a) Lordose lumbal yang berkurang, bahkan dapat sampai datar sama sekali
b) Skoliosis.
c) Diskus intervertrebalis pada tempat lokasi HNP itu adalah lebih tipis daripada
di tempat-tempat yang lain (untuk itu perlulah kita membuat foto rontgen
yang berpusat pada diskus yang dicurigai). Seringkali tampak pula suatu
gambaran
dari
spondiloartrosis
deformans.
Osteofit-osteofit
suatu
KLASIFIKASI
Menurut derajatnya HNP dibagi atas :
1.
3.
4.
PEMERIKSAAN NEUROLOGI
Pemeriksaan neurologi meliputi :
a.
Pemeriksaan motorik
- Kekuatan
- Atrofi otot
b.
Pemeriksaan sensorik
- Rasa raba
- Rasa sakit
- Rasa suhu
- Rasa tekan
- Rasa getar
Bila ada kelainan tentukan batasnya dapat ditentukan dermatom mana yang
Pemeriksaan refleks
- Refleks patella
- Refleks achiles
d.
- Derajat nyeri
- Functiolaesa
- Ada atau tidaknya rasa nyeri
e. Percobaan-percobaan
- Percobaan Lassegue
- Percobaan Naffziger
- Percobaan valsava
- Percobaan Patrick
- Percobaan kontra Patrick
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a.
Fungsi Lumbal
Dapat diketahui warna cairan serebrospinal (jernih, kekuningan/xantokrom
keruh), adanya kesan sumbatan/hambatan aliran cairan serebrospinal secara total
atau parsial, jumlah sel, kadar protein, NaCl dan glukosa.
b.
c.
CT-Scan
Dapat dilihat gambar vertebra dan jaringan di sekitarnya termasuk diskus
intervertebralis.
d.
MRI
e.
Mielografi
DIAGNOSIS BANDING
Tumor
KOMPLIKASI
Tekanan langsung pada medula spinalis dan penekanan pada vaskuler yang keras
dapat mengakibatkan mielopati yang ireversibel dengan spastik paraplegi atau
quadriplegi yang tidak respon terhadap tindakan bedah. Pasien juga mudah
mengalami suatu paraparesis atau
Pada kasus herniasi yang besar (tidak seperti biasanya), herniasi fragmen
bebas yang mengalami migrasi atau herniasi sentral, perlu dilakukan
laminektomi bilaeral. Biasanya pasien hanya dirawat selam lima hari dan
dapat bekerja kembali setelah 4-6 minggu kemudian.
Operatif HNP Servikalis
Secara umum ada 2 cara terapi operatif untuk HNP servikal yaitu :
a. Pendekatanposterior yang ditujukan untuk eksisi diskus lunak servikal
lateral melalui insisi linear pada garis tengah posterior. Disini dilakukan
foramino-laminotomi yang mencakup pinggir inferior dan superior
lamina di atas dan di baeah segmen HNP serta separuh dari sendi faset
b. Pendekatan anterior yang ditujukan untuk eksisi diskus dan pengangkatan
osteofit melalui insisi pada leher bagian anterior. Pasca eksisi diskus dan
osteofit, dilakukan pemasangan garft tulang yang diambil dari krista
iliaka atau dengan segmen tulang. Biasanya fusi terjadi setelah tiga bulan.
PENCEGAHAN
Penting sekali untuk mengetahui bagaimana caranya mencegah timbulnya nyeri
pinggang semacam ini.
Tidurlah di atas kasur yang keras. Apabila kasur itu lembek, letakan selembar kayu
di bawahnya. Yang paling baik adalah tidur miring dengan satu bantal di bawah
kepala dan dengan lutut yang dibengkokkan. Bila tidur terlentang sebaiknya
diletakan bantal kecil di bawah lutut.
Bila duduk, duduklah di atas kursi yang keras dengan sandaran yang lempeng. Bila
duduk hendaknya kaki disilangkan, sehingga lutut itu itu letaknya lebih tinggi dari
pada panggul. Kedudukan yang demikian akan mengurangi lordose di daerah
lumbal. Kaki yang disilangkan, sebaiknya bila dapat diletakkan di atas suatu
sandaran kaki.
Bila akan mengangkat benda berat, jongkoklah terlebih dahulu di depan barang
tersebut. Setelah itu barulah benda tersebut diangkat. Sekali-kali janganlah
mengangkat benda berat dengan cara berdiri (atau duduk) sambil membungkuk.
Kedudukan yang demikian akan menimbulakan nyeri pinggang karena diskus henia
4. Rencana Penatalaksanaan
Anjuran: Foto Rontgen Lumbal dan pemeriksaan Lab
Diagnosis: Ischialgia ec susp. HNP
Penatalaksanaan
IVFD Ringer Laktat 16 tpm
Tramadol 1 ampul/12 jam/drips
Ranitidine 1 ampul/8 jam/iv
Nama